PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL VALUE CLARIFICATION TECHNIQUE (VCT) DENGAN MEDIA VIDEO DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN

PENGGUNAAN METODE SCRAMBLE

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS V SDN GUMILIR 04 TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HORAY DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN DI KELAS IV SD

PENGGUNAAN METODE RESITASI DENGAN BAHAN AJAR LEAFLET UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS III SD NEGERI 1 GRENGGENG TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)

PENERAPAN MODEL RME DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENGGUNAAN METODE MENDONGENG DENGAN MEDIA SCRABBLE DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS SISWA KELAS I SD NEGERI 2 KALIREJO TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA PADA SISWA KELAS V SD

Keywords: Directed-Reading-Thinking-Activity (DRTA), images, reading comprehension

PENGGUNAAN MODEL OPEN ENDED LEARNING

Keywords: Concept Sentence, puzzle media, writing skills. menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN Candiwulan.

Keywords: Scientific, concrete object media, Mathematics

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE

Keyword: CIRC, Learning, Phoem

PENGGUNAAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DENGAN MEDIA BENDA KONKRET

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG DAUR AIR PADA SISWA KELAS V SDN 1 PEJAGOAN TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE INDEX CARD MATCH DAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 2 GRENGGENG TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION AUDITORY KINESTETIC (VAK) DENGAN MULTIMEDIA

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENERAPAN TEKNIK FORMASI REGU TEMBAK DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN MATA PELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS V SD

PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DENGAN SUMBER BELAJAR LINGKUNGAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SDN 1 SIKAYU TAHUN 2015/2016

diartikan sebagai praktik menularkan informasi atau pengajaran. Untuk menjadikan pengajaran efektif, pembelajar hendaknya dipahami sebagai seseorang

Keywords: Auditory Intellectually Repetition, manipulative media, Mathematics

Keywords: Open Ended Learning, multimedia, mathematic

PENERAPAN METODE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 3 DOROWATI TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN ARENDS

MEDIA BENDA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS V SDN 5 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN MODEL CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN MEDIA KONKRET

PENERAPAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MELALUI PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN MEDIA VISUAL PADA SISWA KELAS IV SD

Kata kunci: cooperative script, peningkatan, IPS

PENERAPAN MODEL VISUALIZATION, AUDITORY, KINESTHETIC (VAK)

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 01 BOJONGSARI TAHUN AJARAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE

KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 2.1, hlm

PENDAHULUAN Pembangunan di bidang pendidikan merupakan suatu hal yang penting dalam meningkatkan mutu pendidikan untuk mewujudkan

PENGGUNAAN MODEL THINK TALK WRITE DENGAN KARTU SOAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SDN 7 KEBUMEN TAHUN AJARAN 2014/2015

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DENGAN MULTIMEDIA DALAM PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS V SDN 6 PANJER TAHUN AJARAN 2014/2015

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE ROUND TABLE

Keywords: Audiovisual media, writing skills, folklore

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODELCIRC DENGAN MEDIA GAMBAR PERISTIWA DALAM PENINGKATANKETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V SDN CANDIWULAN TAHUN AJARAN 2015/2016

PENERAPAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS IV SD

Keywords: bamboo dancing, visual media, persatuan dan kesatuan negeriku

PENGGUNAAN MODEL MIND MAP

PENERAPAN PENDEKATAN SAINTIFIK DENGAN MEDIA REALIA DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA TENTANG GAYA PADA SISWA KELAS V SDN 2 BANJURPASAR TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE

Keywords: Scientific, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN TEKNIK MNEMONIC DENGAN BAHAN AJAR BROSUR DALAM PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS DI KELAS V SDN 1 POHKUMBANG TAHUN AJARAN 2013/2014

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

Keywords: Open Ended Learning Models, Multimedia, Learning, Natural Science.

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENGGUNAAN MEDIA POWERPOINT DALAM PENINGKATAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS SISWA KELAS V SD NEGERI 2 KASEGERAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI METODE OVERVIEW, ASK, READ, WRITE, EVALUATE, TEST (OARWET) PADA SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DENGAN MEDIA FLANELGRAF DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS V SD

PENERAPAN METODE BUZZ GROUP

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MEDIA KONKRET DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS IV SDN 1 PANJER TAHUN AJARAN 2014/1015

PENGGUNAAN METODE COMPLETE SENTENCE

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) DENGAN MEDIA MUATAN DALAM PENINGKATAN

PENERAPAN MODEL THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE TGT DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKASISWA KELAS V SDN 2 KEDUNG MENJANGAN TAHUN AJARAN 2013/2014

PENERAPAN METODE KUMON DENGAN MEDIA GRAFIS DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN

PEMANFAATAN BARANG BEKAS DALAM PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA PADA MATA PELAJARAN SBK KELAS V SD NEGERI 2 KARANGPOH TAHUN AJARAN 2015/2016

Kata Kunci: Teams Games Tournament (TGT), Media Konkret, Sifat-sifat Bangun Datar Sederhana, Matematika

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR

Keyword: Concept Sentence, Multimedia, Writting Skills

530 Penerapan Model Pembelajaran Tematik (Webbed)

Keyword: concept sentence model, flashcard media, writing skills

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPS PADA SISWA KELAS V SDN 1 PURWOGONDO TAHUN AJARAN 2013/2014

PENDAHULUAN Pendidikan merupakan sektor yang sangat menentukan kualitas suatu bangsa. Kegagalan pendidikan berimplikasi pada gagalnya suatu bangsa

PENGGGUNAAN METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

PENERAPAN MODEL MAKE A MATCH

Keywords: Creative Problem Solving, process skill, Natural Science

ilmiah serta rasa mencintai dan menghargai kebesaran Tuhan yang Maha Esa perlu ditanamkan kepada siswa. Hal tersebut dapat tercapai salah

PENGGUNAAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN IRINGAN MUSIK KLASIK DALAM MENINGKATKAN PEMBELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS V SD

PENGGUNANAN METODE HYPNOTEACHING DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI BENERWETAN TAHUN AJARAN

Keywords: Quantum Teaching, Concrete Media, Mathematics

PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENGGUNAAN MEDIA VCD PEMBELAJARAN DALAM PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA MATA PELAJARAN BAHASA INGGRIS SISWA KELAS IV SDN 4 BUMIREJO TAHUN 2013/2014

PENERAPAN MODEL CIRC DENGAN MEDIA ULAR TANGGA DALAM PENINGKATAN PENYELESAIAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SDN 2 KUTOSARI TAHUN AJARAN 2015/2016

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

PENERAPAN MODEL STUDENT FACILITATOR AND EXPLAINING

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DIAM DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG BANGUN DATAR SISWA KELAS V SD NEGERI 2 JOGOPATEN TAHUN AJARAN

PENGGUNAAN METODE ROLE PLAYING DALAM PENIGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA BAHASA JAWA KRAMA PADA SISWA KELAS V SD

UPAYA PENINGKATAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DENGAN PENGGUNAAN MEDIA FLASHCARD PADA SISWA KELAS V SDN 2 SEMPOR KEBUMEN TAHUN PELAJARAN 2013/2014

278 Penerapan Metode Sosiodrama...

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN IPA PADA SISWA KELAS VI SDN 2 KALIREJO KECAMATAN KARANGGAYAM TAHUN AJARAN 2014/2015

Transkripsi:

PENGGUNAAN MODEL RECIPROCAL TEACHING DENGAN BAHAN AJAR LEAFLET DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI TUNJUNGSETO TAHUN AJARAN 2014/2015 Oleh: Rahayu Mulyaning Sari 1, Imam Suyanto 2, Suhartono 3 PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jln. Slamet Riyadi No. 449, Surakarta 57126 e-mail: ayumulia08@gmail.com 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS, 2, 3 Dosen PGSD FKIP UNS Abstract: The Use of Reciprocal Teaching by Using Leaflet in Improving Reading Comprehension Ability at the Fifth Grade Students of SD Negeri Tunjungseto in the Academic Year of 2014/2015. This study aims to describe the procedure of the use of reciprocal teaching by using leaflet in improving the reading comprehension ability at the fifth grade students of SD Negeri Tunjungseto, improve reading comprehension ability at the fifth grade students of SD Negeri Tunjungseto by implementing reciprocal teaching using leaflet. In every meeting, the researcher consisting of four steps: planning, implementation, observation and reflection. The subject of the research was 23 students of the fifth grade students of SD Negeri Tunjungseto The conclusion of this study shows that there is an increase in reading comprehension ability at the fifth grade students of SD Negeri Tunjungseto in the academic year of 2014/2015 after using reciprocal teaching by using leaflet. Keywords: reciprocal teaching, leaflet, reading comprehension Abstrak: Penggunaan Model Reciprocal Teaching dengan Bahan Ajar Leaflet dalam Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan prosedur penggunaan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet dalam peningkatan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Tunjungseto, meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Tunjungseto melalui penggunaan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet. Tiap siklus terdiri dari tahap perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V SD Negeri Tunjungseto dengan jumlah 20 siswa. Simpulan penelitian ini adalah kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Tunjungseto tahun ajaran 2014/2015 mengalami peningkatan setelah menggunakan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet. Kata Kunci: reciprocal teaching, leaflet, membaca pemahaman PENDAHULUAN 85

86 Penggunaan Model Reciprocal Teaching dengan Bahan Ajar Leaflet Guna menanggapi kemajuan masa kini dan yang akan datang, bangsa Indonesia perlu memosisikan dirinya menjadi bangsa yang berbudaya baca tulis. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa berkomunikasi-secara-efektif. Kemampuan membaca harus segera dikuasai oleh para siswa di sekolah dasar karena hal ini secara langsung berkaitan dengan seluruh kegiatan pembelajaran di sekolah dasar. Siswa dengan Kemampuan membaca rendah, akan mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran untuk semua mata pelajaran. Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar harus dikembangkan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan dalam Trianto (2013: 139) yang tertulis Standar proses dalam satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan menantang memotivasi anak didik,berpartisipasi aktif, memberikan ruang prakarsa dan kemandirian sesuai bakat, minat, dan perkembangan psikologi anak. Memaknai hal tersebut, seorang guru bertanggungjawab.mengembangkan dan juga meningkatkan pembelajaran serta interaksi belajar siswa, inspiratif bagi minat siswa, serta sesuai dengan karakteristik dan perkembangan bahasa siswa. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan di kelas V SD Negeri Tunjungseto, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia inteaksi belajar siswa masih kurang. Hal tersebut terlihat pada proses pembelajaran seperti: (1) siswa merasa takut untuk menanyakan hal yang belum dipahami kepada guru, (2) siswa merasa malu apabila ditunjuk untuk mempresentasikan jawaban di depan kelas, (3) sebagian besar siswa takut untuk berpendapat, (4) sebagian siswa masih ada yang mendeskriminasi teman lain saat pembagian kelompok, (5) saat mengerjakan soal evaluasi terlihat siswa tengak-tengok ke teman yang lain untuk memperoleh jawaban, (6) siswa berbicara dengan teman sebangkunya saat guru menjelaskan materi, dan 7) sebagian siswa mengerjakan PR di sekolah dengan cara mencontek PR teman lain. Data nomor nomor 1, nomor 2 dan nomor 3 menunjukan bahwa siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Sudjana berpendapat siswa aktif jika turut serta dalam melaksanakan tugas belajarnya, terlibat dalam pemecahan masalah, bertanya kepada siswa lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, seperti yang diungkapkan (Marifatun, 2014: 8). Berdasarkan data nomor 4, nomor 5, nomor 6 dan nomor 7 menunjukan bahwa siswa kurang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas belajarnya. Berdasarkan data hasil Ulangan Tengah Semester (UTS) siswa kelas V SD Negeri Tunjungseto khususnya pada mata pelajaran Bahasa Indonesia diketahui bahwa rata-rata nilai yang diperoleh adalah 68,50. Rata-rata nilai tersebut belum mencapai nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang ditetapkan yaitu 75. Dari 20 siswa kelas V, siswa yang telah mencapai nilai ketuntasan sebanyak 8 siswa atau 40%, sedangkan siswa yang belum mencapai nilai ketuntasan sebanyak 12 siswa atau 60%. Berdasarkan data tersebut, dapat dikatakan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Tunjungseto masih tergolong rendah. Berdasarkan kondisi yang telah dipaparkan ternyata proses dan hasil belajar yang belum optimal selain disebabkan oleh siswa, juga disebabkan oleh faktor guru dalam menjalankan

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 1.1, hlm. 85-90 87 tugasnya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, diperoleh data: (1) guru jarang membuat RPP untuk setiap pertemuannya, sehingga guru akan kesulitan dalam menentukan arah dan tujuan pembelajaran yang tengah dilaksanakan, (2) guru hanya menggunakan papan tulis sebagai media serta kurang memanfaatkan sumber belajar, (3) kurangnya pengetahuan mengenai model dan media pembelajaran. Sedangkan menurut Raka Joni dimensi untuk kompetensi professional, seorang guru harus memiliki pengetahuan yang luas, mendalam dari bidang studi yang diajarkannya, memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar di dalam proses belajar mengajar yang diselenggarakannya (Ibad, 2009: 32). Merujuk pada kenyataan.tersebut, peneliti bermaksud memberikan aternatif sebagai solusi dengan menggunakan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet. Model pembelajaran Reciprocal Teaching adalah model pembelajaran yang pertama kali diperkenalkan oleh Annemarie Sullivan Palinscar (1982) ketika ia menghadapi masalah terkait siswanya yang mengalami kesulitan dalam memahami bacaan. (Warsono dan Hariyanto, 2012). Selain penggunaan model pembelajaran yang inovatif dalam kegiatan pembelajaran pemanfaatan bahan ajar juga tidak kalah penting. Peneliti memilih bahan ajar leaflet yang dianggap cocok untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas V SD Negeri Tunjungseto. Majid dalam Sofia (2013) mengemukakan bahan ajar leaflet adalah bahan ajar cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan /dijahit. Tahap intelektual (antara 7 tahun s.d. 12 tahun), dalam tahap ini fungsi ingatan, imajinasi dan pikiran pada anak mulai berkembang. Anak mulai mampu mengenal sesuatu secara objektif. Anak juga mulai berpikir kritis (Djaali, 2009: 25). Menurut Ross and Roe (1990) fase semantik (7-11 tahun), pada fase ini anak dapat membedakan kata sebagai simbol dan konsep yang terkandung dalam kata (Zuchdi, 2001: 7). Berdasarkan pendapat di atas, siswa kelas V sekolah dasar yang berusia 7-11 tahun termasuk ke dalam fase semantik. Anak-anak telah mampu mebedakan kata sebagai simbol maupun konsep yang terkandung dalam kata serta mulai berfikir secara objektif dan kritis pembelajaran menggunakan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet sangat tepat untuk siswa kelas V khususnya dalam peningkatan kemampuan membaca pemahaman. Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan masalah yaitu: (1) bagaimanakah prosedur penggunaan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet dalam peningkatan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Tunjungseto tahun ajaran 2014/2015?, (2) apakah penggunaan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Tunjungseto tahun ajaran 2014/2015? Tujuan penelitian ini (1) mendeskripsikan prosedur penggunaan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet dalam peningkatan kemamampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Tunjungseto tahun ajaran 2014/2015, (2) meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Tunjungseto tahun ajaran 2014/2015 melalui penggunaan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet.

88 Penggunaan Model Reciprocal Teaching dengan Bahan Ajar Leaflet METODE PENELITIAN Penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Tunjungseto, Kecamatan kutowinangun, Kabupaten Kebumen tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 20 siswa terdiri dari 6 siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Alat pengumpulan data yaitu instrumen tes berupa soal evaluasi, dan instrumen non tes berupa lembar observasi, pedoman wawancara. Pelaksanaan tindakan ialah guru kelas V SD Negeri Tunjungseto. Observer dalam penelitian ini yaitu dua orang teman sejawat. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu teknik tes dan teknik nontest. Instrumen pada teknik nontest yaitu tes tertulis sedangkan instrumen pada teknik tes menggunakan lembar observasi berupa ratingscale, pedoman wawancara, catatan lapangan. Indikator pencapaian pada penelitian ini adalah 85%. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif yang menggunakan Triangulasi sumber data meliputi siswa, guru kelas V, observer. Triangulasi teknik pada penelitian ini meliputi teknik tes dan teknik nontest. Prosedur penelitian ini menggunakan tahapan pada model Spiral. Tahapan penelitian tindakan kelas tersebut dipaparkan oleh Arikunto (2010) sebagai berikut: tahap perencanaan, tahap pelaksanaan, tahap pengamatan, dan tahap refleksi. HASIL DAN PEMBAHASAN Pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan selama 3 siklus. Setiap siklus meliputi 2 pertemuan. Penelitian tindakan menggunakan langkah-langkah model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet sebagai berikut: (a) Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok heterogen, (b) Guru membagi bahan ajar leaflet kepada siswa kemudian mengarahkan siswa tentang pembagian peran pada pembelajaran menggunaan model reciprocal teaching, (c) Guru sebagai fasilitator menyampaikan KD dan tujuan pembelajaran serta memberikan penjelasan tentang materi yang terdapat pada leaflet, (d) Siswa melaksanakan diskusi sesuai peran masing-masing pada materi yang terdapat pada leaflet, (e) Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk bertukar peran, (f) Siswa mengerjakan soal evaluasi individu, (g) Guru memberikan penilaian dan rekognisi. Data hasil observasi dari 2 observer terkait penggunaan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet oleh guru dan siswa pada siklus I, II dan III sebagai berikut: Tabel 1. Hasil Observasi Penggunaan Model Reciprocal Teaching dengan Bahan Ajar Leaflet. Guru Siswa Siklus I Rata-Rata 3,15 3,18 Presentase 73,13 76,25 Siklus II Rata-Rata 3,58 3,63 Siklus III Presentase 89,75 90,63 Rata-Rata 3,8 3,8 Presentase 95 95 Berdasarkan tabel 1, dapat disimpulkan bahwa hasil rata-rata observasi guru pada siklus I sebesar 3,15 atau 73,13% dan pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 3,58 atau 89,75%, pada siklus III meningkat menjadi 3,8 atau 95% sehingga sudah mencapai hasil yang sangat baik dan optimal. Hasil observasi terhadap siswa pada siklus I sebesar 3,18 atau 76,25%,

KALAM CENDEKIA, Volume 3, Nomor 1.1, hlm. 85-90 89 pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 3,63 atau 90,63% dan pada siklus III menjadi 3,8 atau 95%, artinya sudah memenuhi indikator kinerja yaitu 85%. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa telah terjadi peningkatan yang sangat baik dan pada siklus III sudah menunjukkan hasil yang optimal. Selain proses pembelajaran yang dilaksanakan guru dan siswa menggunakan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet berikut disajikan perbandingan kentutasan hasil belajar tes tertulis siswa pada siklus I, II, dan III. Tabel 2. Perbandingan Hasil Tes Tertulis Siklus I, II, dan III Ketuntasan Hasil Belajar Tuntas Belum Tuntas Siklus 1 77,50% 22,50% Siklus 2 87,50% 12,50% Siklus 3 92,50% 7,50% Berdasarkan tabel 2, dapat dilihat bahwa ketuntasan hasil belajar siswa selalu mengalami peningkatan pada setiap siklus. Pada siklus I presentase 1. ketuntasan hasil belajar siswa yaitu 77,50%, pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 87,50% dan pada siklus III mengalami peningkatan menjadi 92,50%, merupakan hasil yang sangat baik serta telah memenuhi indikator kinerja yaitu 85%. Penggunaan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet dapat meningkatkan kualitas pembelajaran kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Tunjungseto tahun ajaran 2014/2015. Pernyataan tersebut dibuktikan dengan adanya peningkatan ketuntasan hasil Penerapan model reciprocal belajar siswa setiap siklus, yaitu pada teaching dengan bahan ajar leaflet dapat membuat siswa lebih terlibat aktif dalam pembelajaran, hal tersebut sesuai dengan pendapat Warsono dan Hariyanto (2012: 93) yang menyatakan bahwa manfaat dari penggunaan model kolaboratif diantaranya: (1) mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi, (2) meningkatkan interaksi an- siklus I persentase ketuntasan hasil tes tertulis siswa mencapai 77,50%, kemudian pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup signifikan hingga mencapai 87,50% dan sudah mencapai target pada indikator capaian penelitian yaitu 85%. Pada siklus III persentase ketuntasan hasil belajar siswa telah mencapai 92,50% dan sudah mencapai tara guru dengan murid, (3) meningkatkan daya ingat siswa, (4) membangun rasa percaya diri siswa, SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut: Penggunaan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet dilaksanakan menggunakan tujuh langkah yaitu: (a) Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok heterogen, (b) Guru membagi bahan ajar leaflet kepada siswa kemudian mengarahkan siswa tentang pembagian peran, (c) Guru sebagai fasilitator menyampaikan tujuan pembelajaran serta memberikan penjelasan tentang materi yang terdapat pada leaflet, (d) Siswa me-laksanakan diskusi sesuai peran masing-masing pada materi yang terdapat pada leaflet, (e) Guru memberikan pengarahan kepada siswa untuk bertukar peran dengan anggota kelompoknya, (f) Siswa mengerjakan soal evaluasi individu dari guru, (g) Guru memberikan pe-nilaian dan rekognisi.

90 Penggunaan Model Reciprocal Teaching dengan Bahan Ajar Leaflet target pada indikator capaian penelitian. Implikasi dari penelitian ini yaitu, implikasi secara teoritis yang memberikan gambaran bahwa penggunaan model reciprocal teaching dengan bahan ajar leaflet dapat digunakan oleh guru untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman. Sedangkan implikasi praktisnya adalah penelitian ini dapat dijadikan dasar bagi guru terutama guru SD sebagai alternatif model pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa. Model pembelajaran ini dapat dijadikan sebagai alternatif untuk meningkatkan pembelajaran yang dapat membantu siswa berlatih untuk bekerjasama dalam kelompok menghargai perbedaan pendapat, serta dapat mendorong siswa untuk aktif berpartisipasi saat pembelajaran. Peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: (1) Bagi siswa, hendaknya siswa lebih memperhatikan arahan dari guru dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan berani menyampaikan pendapat, (2) Bagi guru, guru hendaknya menguasai langkahlangkah model pembelajaran, lebih menguasai kelas secara menyeluruh tidak hanya terpusat pada beberapa siswa dan mampu menarik perhatian siswa, (3) Bagi sekolah, melengkapi sarana dan prasarana untuk mendukung kegiatan pembelajaran agar lebih bervariatif serta untuk meningkatkan kualitas pembelajaran pada mata pelajaran bahasa Indonesia atau mata pelajaran yang lain, (4) Bagi peneliti lain, hendaknya membuat kegiatan pembelajaran yang lebih inovatif dan kreatif sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Djaali, H. (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Ibad, S. (2009). Manajemen Pendidikan Global. Jakarta: Gaung Persada Majid, A. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Marifatun, A. (2014). Bab II. Diperoleh tanggal 17 Februari 2015 dari http://digilib. ump.ac. id/files/disk1/6/jhptump-aanimarifat-292-2-babii.pdf Sofia, R.C. (2013). Penggunaan Metode Resitasi Dengan Bahan Ajar Leaflet Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Siswa Kelas III SD Negeri 1 Grenggeng Tahun Ajaran 2013/2014. Skripsi Tidak Dipublikasikan, Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Trianto. (2013). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Warsono & Hariyanto. (2012). Pembelajaran Aktif-Teori dan Assesmen. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Zuchdi. (2001). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Yogyakarta: PAS