IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

dokumen-dokumen yang mirip
3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

IV. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Rancabungur, Desa Pasirgaok, Bogor,

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

C E =... 8 FPI =... 9 P

II. BAHAN DAN METODE

BAB III METODE PENELITIAN

II. BAHAN DAN METODE

IV. METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja (purposive) dengan pertimbangan

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODE PENELITIAN. pertimbangan Desa yang memiliki unit usaha industri Gula Kelapa. Kecamatan

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

IV. METODE PENELITIAN

III. METODOLOGI. 3.1 Kerangka Pemikiran. 3.2 Metode Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

III. METODE PENELITIAN. meneliti status sekelompok manusia, suatu objek, suatu sistem kondisi, suatu

IV. METODE PENELITIAN

Gambar 6 Peta lokasi penelitian.

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Desa Ciburuy dan Desa Cisalada, Kecamatan

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Alasan peneliti memilih desa Sipiongot kecamatan Dolok Kabupaten

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

6 ANALISIS KELAYAKAN USAHA PENGOLAHAN SURIMI

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

IV METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN. Kabupaten Cianjur. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

IV. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di Desa Tugu Utara dan Kelurahan Cisarua,

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional mencakup pengertian yang

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Alat Penelitian

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS. Julian Adam Ridjal PS Agribisnis UNEJ

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didaerah Pelabuhan Cirebon, Jawa Barat. Penulis juga meneliti sejak Bulan Februari

III. METODE PENELITIAN. Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS KELAYAKAN BUDIDAYA APEL (MALUS SYLVESTRIS MILL) DI DESA BULUKERTO,KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU

IV. METODE PENELITIAN

A. Kerangka Pemikiran

III. METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) PENDAHULUAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan di lahan HKm Desa Margosari Kecamatan Pagelaran

IV. METODE PENELITIAN

3 METODE PENELITIAN. Gambar 1 Peta lokasi daerah penelitian.

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

MODUL 13 PPENGANTAR USAHATANI: KELAYAKAN USAHATANI 1. PENDAHULUAN SELF-PROPAGATING ENTREPRENEURIAL EDUCATION DEVELOPMENT

VIII. ANALISIS FINANSIAL

III. METODOLOGI PENELITIAN

Investasi salah satu kebutuhan pokok di pusat layanan kesehatan meliputi pengadaan: Sarana fisik Alat medik Alat non medik Sumber daya manusia

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

EVALUASI USAHA PERIKANAN TANGKAP DI PROVINSI RIAU. Oleh. T Ersti Yulika Sari ABSTRAK

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

III. METODE PENELITIAN. mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan

BAB IV KERANGKA PEMIKIRAN

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Belitung Timur Propinsi Bangka

Transkripsi:

24 IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011. Kegiatan penelitian meliputi tahap studi pustaka, pembuatan proposal, pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan penulisan hasil penelitian. Lokasi penelitian bertempat di Desa Gebang Mekar Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan secara sengaja karena Kacamatan Gebang merupakan produsen penghasil perikanan laut terbesar di Kabupaten Cirebon dengan produksi sebesar 9 144 ton (Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, 2010). 4.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang dilakukan adalah metode survei. Berdasarkan tujuan penelitian yang ingin dicapai, maka metode penentuan lokasi penelitian dilakukan dengan secara sengaja, karena Kecamatan Gebang Mekar merupakan produsen rajungan terbanyak di Kabupaten Cirebon. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini dilakukan analisis perkiraan dampak kebijakan terhadap nelayan rajungan dengan dua alat tangkap jaring kejer dan bubu lipat. 4.3 Metode Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan melalui observasi langsung ke lokasi penelitian. Data primer diperoleh melalui pengamatan langsung terhadap unit penangkapan rajungan serta wawancara menggunakan kuesioner kepada nelayan sesuai dengan keperluan analisis dan tujuan penelitian. Kuesioner dapat dilihat pada Lampiran1. Wawancara dilakukan terhadap nelayan pemilik alat tangkap

rajungan, nelayan dan para stakeholder di lokasi penelitian. Data sekunder berupa produksi dan nilai produksi rajungan tahunan (time series data) Kabupaten Cirebon, produksi dan nilai produksi seluruh komoditas perikanan Kabupaten Cirebon, gambaran umum perikanan di Kabupaten Cirebon dan gambaran umum wilayah penelitian, yang diperoleh melalui berbagai sumber data yang relevan berupa buku referensi, laporan kegiatan, jurnal ilmiah, internet serta informasi dan sumber dari instansi terkait. Mengingat keterbatasan sumberdaya penelitian (tenaga, waktu dan dana) jumlah sampel yang akan diamati dibatasi sekurangkurangnya 10 persen dari unit populasi untuk setiap unit penangkapan rajungan (bubu lipat dan jaring kejer). Perbandingan antara jumlah dengan populasi jenis alat tangkap rajungan yang menjadi sampel penelitian dapat dilihat pada Tabel 2. Pemilihan unit tersebut dilakukan secara purposive sampling, yaitu dengan cara memastikan diperolehnya sejumlah sampel yang mewakili populasi yang akan diteliti (Mangkusubroto dan Trisnadi, 1985). Tabel 2. Jumlah sampel menurut unit penangkapan rajungan di Desa Gebang Mekar No Jenis Alat Tangkap Rajungan Populasi (Unit) Jumlah Sampel (Unit) 1 Bubu Lipat 20 5 2 Jaring Kejer 924 30 Jumlah 944 35 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Cirebon, 2006 4.4 Metode Analisis Data Data yang telah diperoleh lalu dikumpulkan kemudian diolah secara kualitatif dan kuantitatif. Metode analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat dalam Tabel 3. di bawah ini : 25

Tabel 3. Matriks Metode Analisis Data No Tujuan Penelitian Sumber Data Metode Analisis Data 1 Mengidentifikasi karakteristik Data primer Analisis deskriptif usaha nelayan saat ini 2 Mengidentifikasi faktor-faktor Data primer Regresi linear berganda yang mempengaruhi pendapatan nelayan 3 Memperkirakan nilai Data primer Nilai Tukar Nelayan kesejahteraan nelayan (NTN) 4 Menilai kelayakan Data primer Cost Benefit Analysis mata pencaharian dan Return Cost Ratio Nelayan 5 Mengkaji instrumen Data sekunder Instrumen kebijakan kebijakan yang tepat untuk diterapkan agar regulasi minimum legal size tetap berjalan 26 4.4.1 Analisis Karakteristik Usaha Nelayan Metode analisis yang digunakan untuk mengkaji karakteristik usaha nelayan rajungan di Desa Gebang Mekar, Kabupaten Cirebon adalah metode analisis deskriptif. Metode ini adalah suatu metode dalam meneliti status sekelompok manusia, suatu obyek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran, ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang (Nazir, 2005). Metode deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta. Sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif adalah pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat (Whitney, 1960 dalam Nazir, 2005). Beberapa hal yang dikaji dalam analisis deskriptif mengenai karakteristik nelayan yang akan dijelaskan dengan menggunakan analisis deskriptif ini antara lain operasi penangkapan nelayan, pemasaran hasil tangkapan, rumah tangga nelayan, lingkungan sosial dan ekonomi nelayan (Charles, 2000). Penjelasan ini

27 diilakukan untuk memberi gambaran secara sistematis mengenai fakta-fakta karakteristik nelayan saat ini. 4.4.2 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan. Pendapatan nelayan (Y) merupakan fungsi dari beberapa variabel bebas, yaitu: Y = f(x 1, X 2, X 3, X 4, X 5, X 6, D, e) Faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan nelayan tersebut dianalisis dengan metode regresi linear berganda pada aplikasi Statistical Product and Service Solution (SPSS) 15. Model yang digunakan adalah model regresi linear berganda. Persamaan regresi besarnya pendapatan nelayan adalah sebagai berikut : Yi = β 0 + β 1 X 1i - β 2 X 2i + β 3 X 3i + β 4 X 4i - β 5 X 5i + β 6 X 6i β 7 D i + ε i Dimana : Yi β 0 = Pendapatan nelayan (Rp) = Intersep β 1,..β 7 = Koefisien regresi X1 X2 X3 X4 X5 X6 = Jumlah hasil tangkapan (Kg) = Jumlah awak kapal (Orang) = Jumlah trip melaut (Hari) = Pengalaman (Tahun) = Jumlah biaya melaut (Rp) = Jumlah alat tangkap (Unit) D = Pendapatan lain (ada = 1; tidak ada = 0) і = Responden ke-i (1,2,3,n)

28 ε = Galat Variabel-variabel tersebut dipilih berdasarkan teori-teori dan observasi ke tempat penelitian. 4.4.3 Analisis Kesejahteraan Nelayan Analisis data mengenai penurunan kesejahteraan nelayan adalah Nilai Tukar Nelayan (NTN). NTN adalah rasio total pendapatan terhadap total pengeluaran rumah tangga nelayan selama periode waktu tertentu (Basuki dkk, 2001 dalam Ustriyana, 2005). Asumsi yang digunakan dalam NTN adalah semua hasil usaha perikanan tangkap dipertukarkan atau diperdagangkan dengan hasil sektor non perikanan tangkap. Barang non perikanan tangkap yang diperoleh dari pertukaran ini dipakai untuk keperluan usaha penangkapan ikan, baik untuk proses produksi (penangkapan) maupun untuk konsumsi keluarga nelayan. NTN dapat dirumuskan sebagai berikut : NTN = Yt/Et Yt Et = YFt+YNFt = EFt+EKt Dimana : Yt YFt = Total penerimaan (Rp/Bulan) = Total penerimaan nelayan dari usaha perikanan (Rp/Bulan) YNFt = Total penerimaan nelayan dari non perikanan (Rp/Bulan) Et EFt EKt t = Total pengeluaran (Rp/Bulan) = Total pengeluaran nelayan untuk usaha perikanan (Rp/Bulan) = Total pengeluaran nelayan untuk konsumsi keluarga nelayan (Rp/Bulan) = Periode waktu (Bulan)

29 Analisis kesejahteraan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan nelayan untuk memenuhi kebutuhan subsistennya sebelum dan setelah kebijakan. 4.4.4 Analisis Kelayakan Usaha Nelayan Analisis kelayakan usaha rajungan digunakan untuk mengetahui apakah usaha nelayan saat ini menguntungkan dan layak untuk dijalankan. Digunakan metode analisis return cost ratio untuk jangka pendek dan benefit cost analysis (BCA) untuk jangka panjang. 4.4.4.1 Return Cost Ratio Metode R-C ratio menunjukkan suatu nilai sebagai indikator apakah usaha nelayan rajungan masih menguntungkan untuk dijalankan dalam jangka pendek apabila kebijakan minimum legal size diterapkan. Besarnya biaya, pendapatan dan R-C ratio menggunakan rumus (Hermanto, 1993 dalam Santoso et al, 2005): Biaya produksi (C) : TC = TFC + TVC. (1) Keterangan: TC = Total Cost / biaya total (Rp) TFC = Total Fixed Cost / total biaya tetap (Rp) TVC = Total Variable Cost / total biaya variabel (Rp) Pendapatan (I) : I = TR TC ; TR = y. Hy. (2) Keterangan: I TR TC Hy : Pendapatan (Rp) : Total Revenue / total penerimaan (Rp) : Total Cost / total pengeluaran (Rp) : Harga jual rajungan (Rp)

30 y : Jumlah rajungan R-C ratio: (TR/TC) = Penerimaan (TR). (3) Pengeluaran (TC) Penyusutan: Penyusutan = Biaya Investasi Nilai Sisa... (4) Umur Teknis Kriteria : R-C ratio > 1, maka usaha nelayan rajungan menguntungkan, R- C ratio < 1, maka usaha nelayan rajungan tidak menguntungkan, R-C ratio = 1 maka usaha nelayan rajungan impas. 4.4.4.2 Benefit Cost Analysis (BCA) Benefit Cost Analysis (BCA) merupakan metode yang digunakan untuk mengetahui kelayakan usaha nelayan dan apabila kebijakan minimum legal size diterapkan. BCA menunjukkan nilai dari beberapa indikator untuk melihat kelayakan usaha nelayan rajungan dalam jangka panjang. Tujuan-tujuan analisis dalam analisis usaha harus disertai dengan definisi biaya-biaya dan manfaatmanfaat. Tiga indikator yang harus dipenuhi untuk mengetahui apakah usaha perikanan layak untuk diterapkan yaitu: Net Present Value (NPV) merupakan selisih dari nilai investasi sekarang dengan nilai penerimaan-penerimaan kas bersih di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebih dahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. Menurut Gray et al. (1993), formula yang digunakan untuk menghitung NPV adalah sebagai berikut. ( )

31 Keterangan: Bt Ct = keuntungan pada tahun ke-t = biaya pada tahun ke-t i = tingkat suku bunga (%) t n = periode investasi (t = 0,1,2,3,,n) = umur teknis proyek Proyek dianggap layak dan dapat dilaksanakan apabila NPV > 0. Jika NPV < 0, maka proyek tidak layak dan tidak perlu dijalankan. Jika NPV sama dengan nol, berarti proyek tersebut mengembalikan persis sebesar opportunity cost faktor produksi modal. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) merupakan angka perbandingan antara jumlah present value yang bernilai negatif (modal investasi). Perhitungan net B/C dilakukan untuk melihat berapa kali lipat manfaat yang diperoleh dari biaya yang dikeluarkan (Gray et al, 1993). Formulasi perhitungan net B/C adalah sebagai berikut : Net B/C = Jika net B/C bernilai lebih dari satu, berarti NPV > 0 dan proyek layak dijalankan, sedangkan jika net B/C kurang dari satu, maka proyek sebaiknya tidak dijalankan (Kadariah et al, 1999).

32 Keterangan : B C i t = benefit = cost = discount rate = periode IRR adalah discount factor yang membuat NPV = 0 dengan rumus yaitu : Keterangan : і' = nilai suku bunga yang menyebabkan NPV positif і" = nilai suku bunga yang menyebabkan NPV negatif NPV' = NPV dan tingkat suku bunga (і') NPV" = NPV dengan tingkat suku bunga (і") Jika hasil yang didapat IRR > і maka proyek atau kebijakan layak untuk dilaksanakan. IRR < і maka proyek atau kebijakan tidak layak untuk dilaksanakan. Analisis finansial dilakukan dengan beberapa asumsi yang merupakan prediksi terhadap kondisi yang tidak dapat diketahui secara pasti. Diharapkan dengan asumsi yang ditetapkan hasil estimasi tidak akan berbeda nyata dengan kondisi aktual di lapangan. Berikut asumsi-asumsi yang mendasari perhitungan finansial: 1. Harga yang digunakan adalah harga yang berlaku pada tingkat nelayan bukan harga yang berlaku di pasar; 2. Modal usaha seluruhnya bersumber pada kas pribadi;

33 3. Umur proyek ditetapkan 10 tahun berdasarkan umur teknis komponen utama usaha penangkapan yaitu kapal; 4. Discount factor yang digunakan merupakan tingkat suku bunga pinjaman BI pada saat penelitian dilakukan (6,75%).