Perancangan dan Simulasi Routing Static Berbasis IPV4 Menggunakan Router Cisco

dokumen-dokumen yang mirip
TUTORIAL SOFTWARE SIMULASI JARINGAN KOMPUTER PACKET TRACER 5.0 (DILENGKAPI DENGAN CD PROGRAM DAN VIDEO TUTORIAL)

MODUL CISCO STATIC ROUTING

KONFIGURASI CISCO ROUTER

via ::, Serial0/0/0 C 2015:DB3::/64 [0/0] L 2015:DB3::/128 [0/0] C 2015:DB3:4::/64 [0/0] L 2015:DB3:4::/128 [0/0] C ABCD:1::/64 [0/0] via ::, Serial0/

Dynamic Routing (RIP) menggunakan Cisco Packet Tracer

MODUL 5 OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)

Perancangan dan Analisis Redistribution Routing Protocol OSPF dan EIGRP

Dynamic Routing (OSPF) menggunakan Cisco Packet Tracer

DASAR-DASAR ROUTING IP PADA JARINGAN

Modul 5 Open Shortest Path First (OSPF)

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM

Analisis Routing EIGRP dalam Menentukan Router yang dilalui pada WAN

ROUTING STATIS DAN DINAMIS

INTERNETWORKING. Dosen Pengampu : Syariful Ikhwan ST., MT. Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM LOGO

PETUNJUK PELAKSANAAN PRAKTIKUM ET3100 PRAKTIKUM TEKNIK TELEKOMUNIKASI 3: JARINGAN KOMPUTER

LAPORAN PRAKTIKUM IV MANAGEMENT INTERNETWORKING & ROUTER ROUTING ROUTING DINAMIS. Disusun oleh: Oktavia Indriani IK 3B

TK 2134 PROTOKOL ROUTING

ROUTING. Melwin Syafrizal Daulay, S.Kom.,., M.Eng.

IP Subnetting dan Routing (1)

Pemantauan Jaringan Komputer dengan DNS Server Berbasis Routing Statis Menggunakan Wireshark

Analisis Perbandingan Penggunaan Metric Cost dan Bandwidth Pada Routing Protocol OSPF

ROUTING. Pengiriman Langsung & Tidak Langsung

Jaringan Komputer. Konfigurasi Dynamic Routing RIP

2 ) menggunakan simulator untuk mensimulasikan Routing & konfigurasi sebenarnya. 4 ) Mampu mengkonfigurasi Routing Dynamic RIP,EIGRP, OSPF

Objektif. Memahami perbedaan operasi routing statik dan dinamik. Mengkonfigurasi dan mem-verifikasi routing statik.

TUGAS 3 JARINGAN KOMPUTER. Analisa: Gambar di atas adalah topologi jaringan VLAN dengan menggunakan dua switch. PC A

SINGUDA ENSIKOM VOL. 7 NO. 3/ Juni 2014

menyangkut semua router dan konfigurasi-konfigurasi yang menggunakan IP. Routing IP adalah proses memindahkan paket dari satu network ke network lain

PERCOBAAN ROUTING INFORMATION PROTOCOL (RIP)

Nugroho Agus H., M.Si.

BAB 1 PENDAHULUAN. Penggunaan internet semakin meningkat dari tahun ke tahun. Internet digunakan

IMPLEMENTASI STATIC NAT TERHADAP JARINGAN VLAN MENGGUNAKAN IP DYNAMIC HOST CONFIGURATION PROTOCOL (DHCP)

PENGARUH MODEL JARINGAN TERHADAP OPTIMASI ROUTING OPEN SHORTEST PATH FIRST (OSPF)

Pendahuluan. 0Alamat IP berbasis kepada host dan network. 0Alamat IP berisi informasi tentang alamat network dan juga alamat host

Statik Routing. School of Industrial and System Engineering System Information Program 2016

Network Layer JARINGAN KOMPUTER. Ramadhan Rakhmat Sani, M.Kom


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Modul 4 Routing RIP (Routing Information Protocol)

MODUL PRAKTIKUM 08 DYNAMIC ROUTING CISCO, WINDOWS

JARINGAN KOMPUTER MODUL 9

STATIC & DYNAMIC ROUTING. Rijal Fadilah, S.Si

BAB 4 PERANCANGAN DAN UJI COBA. untuk menghadapi permasalahan yang ada pada jaringan BPPT adalah dengan

Perancangan dan Analisis Kinerja EIGRP pada Jaringan IPv6

SILABUS MATAKULIAH. Revisi : 0 Tanggal Berlaku : September 2013

Modul 02 Static Routing. Windows dan Linux

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Dynamic Routing Topologi 1

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

BAB 1 PENDAHULUAN. yang berbeda agar bisa melakukan komunikasi antar device di dalam jaringan

Static Routing & Dynamic Routing

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Studi Kasus Subnetting dan Routing Static

SIMULASI JARINGAN. Oleh: Andrew Fiade, S.T., M.Kom. Edisi Pertama Cetakan Pertama, 2013

IMPLEMENTASI DAN ANALISA JARINGAN BORDER GATEWAY PROTOCOL (BGP) MENGGUNAKAN ROUTER CISCO

Mata kuliah Jaringan Komputer Jurusan Teknik Informatika - UNIKOM ROUTING DINAMIK

PROTOKOL ROUTING. Budhi Irawan, S.Si, M.T

SILABUS PENGANTAR SISTEM OPERASI DAN JARINGAN KOMPUTER

Modul 8 Cisco Router (Dynamic Routing)

Modul 9 Dasar Troubleshooting Router

PERANCANGAN JARINGAN KOMPUTER PADA HANGGAR 4 PT GARUDA MAINTENANCE FACILITY

KONFIGURASI ROUTING PROTOCOL RIP (ROUTING INFORMATION PROTOCOL) PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK (WAN) MELALUI SIMULASI DENGAN PACKET TRACER 5.

Analisis Kinerja EIGRP dan OSPF pada Topologi Ring dan Mesh

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

MODUL III Membuat Server HTTP Pada Jaringan

MODUL 6 STATIC ROUTING

Praktikum Minggu ke-11 Konfigurasi Routing OSPF menggunakan Mikrotik

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB 7: IPV4 ROUTING. Reza Aditya Firdaus. Cisco Certified Network Associate R&S

MODUL SISTEM JARINGAN KOMPUTER MODUL 5 STATIC ROUTING

The Routing Table. Gambar 8.1 Show ip route

Modul 8 Cisco Router RIP

ANALISIS KINERJA JARINGAN LOCAL AREA NETWORK (LAN) MENGGUNAKAN APLIKASI CISCO PACKET TRACER

ANALISIS DAN IMPLEMENTASI IPV6 PADA ROUTING STATIC DAN DYNAMIC MENGGUNAKAN PACKET TRACER

Routing. Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

APLIKASI JARINGAN KOMPUTER SKALA SEDANG PADA KANTOR PUSAT DAN KANTOR CABANG

9.1 Menghubungkan dua jaringan yang berbeda dengan satu router

Tujuan Menjelaskan role (peran) protokol routing dinamis dan menempatkannya dalam konteks desain jaringan modern.

Troubleshooting Router

Konfigurasi Router. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Institut Tekonolgi Sepuluh Nopember Surabaya

Muhamad Irawan Jurusan Teknik Informatika STMIK PalComTech Palembang. Abstrak

ANALISIS DAN PERANCANGAN JARINGAN WAN MENGGUNAKAN METODE VLSM DAN ROUTING

Networking BAB 5 ROUTER. 5.1 Router

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM

Materi Praktikum Studi Kasus Penyelesaian Subnetting dan Routing Static

Tugas Utama Router Koneksi dari sebuah Router pada WAN. Tugas Utama Router Fungsi sebuah Router. Interface Mengkonfigurasi interface dari Ethernet

Sabtu, 29 Januari 2011 FreeBSD 2 TKJ-A Pak Rudi. 2. Tujuan Agar siswa mampu membangun PC router dengan menggunakan OS FreeBSD.

Routing (II) Olivia Kembuan M.Eng PTIK - UNIMA

Pembimbing : Rudi Haryadi Kelas : XII TKJ A. Dynamic Routing. Tanggal : 12 Januari 2013 Nilai dan Paraf :

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi penelitian yang digunakana dalam penulisan skripsi ini adalah

a. Local Area Network (LAN)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Routing LOGO. Muh. Izzuddin Mahali, M.Cs.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

METODE PENELITIAN. B. Pengenalan Cisco Router

SIMULASI DYNAMIC ROUTING DENGAN PROTOKOL OPEN SHORTEST PATH FIRST DI UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAWA TIMUR TUGAS AKHIR

KONFIGURASI ROUTING OSPF PADA ROUTER CISCO Kamaldila Puja Yusnika

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Transkripsi:

ISSN: 2088-4591 Vol. 5 No. 2 Edisi Nopember 2015 Perancangan dan Simulasi Routing Static Berbasis IPV4 Menggunakan Router Cisco Imam Marzuki Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Panca Marga Jl. Yos Sudarso 107 Pabean Dringu Probolinggo 67271 Email : imammarzuki32@gmail.com Terima Naskah : 05 Juni 2015 Terima Revisi : 29 Agustus 2015 ABSTRAK Routing adalah proses dimana router menentukan paket tujuan ke jaringan yang dituju. Proses penentuan router berdasarkan alamat IP yang tertera dalam tabel router. Terdapat dua cara yang ada pada proses routing yaitu cara static dan cara dinamic. Pada penelitian ini hanya difokuskan pada routing secara static. Setiap tujuan yang ingin dicapai dalam router ditentukan oleh administrator, sehingga tiap router sudah diset static untuk semua tujuan. Penelitian diawali dengan membangun diagram topologi yang terdiri dari 8 jaringan. Perangkat yang dilibatkan yaitu 11 PC, 6 Switch, dan 3 Router. Kemudian akan dibahas konfigurasi secara benar terhadap perangkat-perangkat tersebut, sehingga akan saling terkoneksi satu sama lain. Kata kunci: Routing Static, Diagram Topologi, Perangkat, Jaringan ABSTRACT Routing is the process by which the router determines the network packets to the intended destination. The process of determining the router based on the IP address listed in the router table. There are two ways that exist in the routing process that is how static and dynamic way. In this study focuses only on static routing. Each goal to be achieved in the router is determined by the administrator, so that each router is set static for all purposes. The study begins by building a topology diagram consisting of 8 networks. Devices involved is 11 PC, 6 Switch, and 3 Router. Then it will be discussed the configuration correctly to these devices, so it will be inter-connected with each other. Keywords: Static routing, topology diagram, Devices, Networks PENDAHULUAN Teknologi Informasi dan Komunikasi berbasiskan angka 0 dan 1. Pengguna internet bermain Internet, Facebook, Twitter, dan lain-lain adalah manipulasi angka 0 dan 1. Manipulasi angka 0 dan 1 tersebut dinamakan IP Address dan TCP. IP Address merupakan bagian dari protokol TCP/IP yang digunakan untuk pengalamatan data. Sedangkan Transmission Control Protocol (TCP), merupakan bagian dari protokol TCP/IP untuk menjamin integritas data yang dikirim. Oleh karena itu, penulisan TCP/IP selalu digandengkan. Namun demikian IP Address dapat dikatakan lebih penting karena pengguna tidak akan mampu merancang dan membangun sistem dan keamanan jaringan yang mumpuni seperti LAN, Game Center Online, Hostpot Area, WAN, MAN, Intranet, Internetwork, Sistem Informasi Online, Ticketting, Content, dan seterusnya tanpa menguasai IP Address. Perangkat jaringan apapun yang digunakan dapat bekerja karena adanya IP Address. Tanpa adanya perancangan IP address yang benar, semua alamat situs menjadi kacau. Misalkan ketika pengguna mengetikkan www.facebook.com tapi yang muncul www.facebook.com, dan lain sebagainya. IP Address yang menjadi pusat perhatian dalam penelitian ini adalah IP Address versi 4 atau IPv4 Address. Routing Static Routing adalah proses dimana router menentukan paket tujuan ke jaringan yang dituju. 47

Vol. 5 No. 2 Edisi Nopember 2015 ISSN: 2088-4591 Proses penentuan router berdasarkan alamat IP yang tertera dalam tabel router. Terdapat dua cara dalam penentuan alamat tujuan. Cara pertama dinamis dimana router menentukan sendiri tujuan yang lebih cepat berdasarkan algoritma dari routing protocol, tidak ada campur tangan manusia disini dalam penentuan router, contoh routing protocol dinamis adalah RIP, OSPF, EIGRP. Cara kedua adalah static, dimana setiap tujuan yang ingin dicapai dalam router ditentukan oleh administrator, sehingga tiap router sudah diset static untuk semua tujuan. Contohnya adalah routing static dan routing default. Proses pencatatan tabel routing dilakukan secara manual, untuk setiap router di set setiap tujuan, andai ada 5 router maka setiap router harus dicatat tujuan ke 4 router, dimana network sendiri umumnya tidak diperlukan routing. Ketelitian menjadi kunci dalam membuat tabel routing, sehingga routing static akan tepat sekali untuk jaringan dengan jumlah router yang kecil, biasanya routing static digunakan untuk jaringan lokal dan alasan penggunaan static umumnya digunakan untuk faktor keamanan dengan menentukan setiap router tujuan yang ingin dicapai. Proses Kerja Routing Static Cara kerja routing static yaitu pertama administrator menentukan setiap jaringan pada setiap router, kemudian admin menentukan setiap paket tujuan yang selajutnya akan disimpan di tabel routing. Selanjutnya setelah tabel routing tersimpan, maka setiap paket data akan diteruskan berdasarkan informasi dari tabel routing. Perintah yang digunakan untuk routing static menggunakan IP route, selengkapnya dapat dilihat pada gambar 1. 2. Router(config)# IP Router Network Id Tujuan Subnet mask tujuan IP address tetangga yang terdekat dengan tujuan. Untuk contoh perintah pertama, router dringu terhubung dengan router banyuanyar dan router dringu terhubung dengan router gending. Maka di router dringu : 1. Router(config)# ip route 192.168.50.0 serial 2/0 ke router banyuanyar dan interface yang digunakan interface yang dekat dengan router dringu 2. Router(config)# ip route 192.168.90.0 serial 3/0 ke router gending dan interface yang digunakan interface yang dekat dengan router dringu Cara kedua dengan tujuan IP, seperti di bawah ini 1. Router(config)# ip route 192.168.50.0 10.1.1.1 ke router banyuanyar dan ip address tujuan yang terhubung langsung dari dringu ke banyuanyar 2. Router(config)# ip route 192.168.90.0 10.1.1.6 ke router gending dan IP tujuan yang terhubung langsung dari dringu ke banyuanyar METODE Penelitian dilakukan dengan membuat desain / diagram topologi jaringan seperti yang ditunjukkan pada gambar 2, kemudian beri alamat address pada setiap perangkat jaringan baik PC/Laptop maupun Router. Selanjutnya setiap router akan di set routing static. Hasil akhirnya adalah setiap perangkat akan terkoneksi secara baik. Gambar 1 Proses Kerja Routing Static Diasumsikan Router Gending ingin terhubung dengan jaringan banyuanyar. Terdapat dua cara dalam penulisan routing static, yaitu: 1. Router(config)# IP Router Network Id Tujuan Subnet mask tujuan Interface yang terhubung Gambar 2 Diagram Topologi Routing Static Adapun alamat yang akan diberikan pada PC maupun Router ditunjukkan pada tabel 1. 48

ISSN: 2088-4591 Vol. 5 No. 2 Edisi Nopember 2015 NO Tabel 1 Alamat Pada Tiap PC dan Router NAMA DEVICE JARINGAN 1 Router1 Nama: Router1 Interface Fa0/0: 192.168.1.1 subnet Interface Fa0/1: 192.168.3.1 subnet Interface serial 1/0: 192.168.2.1 subnet 2 Router2 Nama: Router2 Interface Fa0/0: 192.168.6.1 subnet Interface Fa0/1: 192.168.4.1 subnet Interface serial 1/0: subnet Interface serial 1/1: subnet 3 Router3 Nama: Router3 Interface Fa0/0: 192.168.7.1 subnet Interface Fa0/1: 192.168.8.1 subnet Interface serial 1/0: 192.168.5.1 subnet 4 PC0 Berada di lokasi jaringan router1 IP Address: 192.168.1.2 subnet Gateway: 192.168.1.1 5 PC1 Berada di lokasi jaringan router1 IP Address: 192.168.1.3 subnet Gateway: 192.168.1.1 6 PC2 Berada di lokasi jaringan router2 IP Address: 192.168.4.2 subnet Gateway: 192.168.4.1 7 PC3 Berada di lokasi jaringan router2 IP Address: 192.168.4.3 subnet Gateway: 192.168.4.1 8 PC4 Berada di lokasi jaringan IP Address: 192.168.7.2 subnet Gateway: 192.168.7.1 9 PC5 Berada di lokasi jaringan IP Address: 192.168.7.3 subnet Gateway: 192.168.7.1 10 PC6 Berada di lokasi jaringan IP Address: 192.168.8.2 subnet Gateway: 192.168.8.1 11 PC7 Berada di lokasi jaringan IP Address: 192.168.8.3 subnet Gateway: 192.168.8.1 12 PC8 Berada di lokasi jaringan router2 IP Address: 192.168.6.2 subnet Gateway: 192.168.6.1 13 PC9 Berada di lokasi jaringan router2 IP Address: 192.168.6.3 subnet Gateway: 192.168.6.1 14 PC10 Berada di lokasi jaringan router1 IP Address: 192.168.3.2 subnet Gateway: 192.168.3.1 HASIL dan PEMBAHASAN Pada bagian ini akan dibahas mengenai konfigurasi yang harus dilakukan pada setiap router sehingga dapat menjalankan routing secara static selanjutnya akan dilakukan pengujian apakah konfigurasi yang telah dibangun dapat secara benar dijalankan dan setiap perangkat dapat terkoneksi. Konfigurasi Router1 Dalam penelitian ini, dikonfigurasi Router1 dengan cara: 1. Set IP address di tiap interface router 2. Set Routing Static Konfigurasi IP di router1 dengan spesifikasi sebagai berikut: Interface Fa0/0 192.168.1.1 subnet mask Interface Fa0/1 192.168.3.1 subnet mask Interface serial 0/0 192.168.2.1 subnet mask Konfigurasi IP di Interface Router1 Router(config)# int fa0/0 Router(config if)# ip address 192.168.1.1 Router(config)# int fa0/1 Router(config if)# ip address 192.168.3.1 Router(config)# int serial 1/0 Router(config if)# ip address 192.168.2.1 Gambar 3 Konfigurasi IP di Interface Router1 49

Vol. 5 No. 2 Edisi Nopember 2015 ISSN: 2088-4591 Selanjutnya di set routing static di router1 Jika diperhatikan router1 bertetanggaan dengan router2, dimana alamat interface router2 yang berdekatan yaitu Dan jaringan yang dimiliki oleh router2 adalah: 192.168.4.0 pada interface fast ethernet 0/1 di router2 kemudian 192.168.5.0 pada interface serial 1/1 di router2 dan 192.168.6.0 di interface fast ethernet 0/0 di router2 maka routing static di router 1 adalah Router(config)# ip route 192.168.4.0 Router(config)# ip route 192.168.5.0 Router(config)# ip route 192.168.6.0 Gambar 4 Routing Static di Router1 Sedangkan untuk, karena bertetanggaan dengan router2 maka untuk menempuh harus melewati router2, nanti router2 yang akan meneruskan ke maka IP yang dilalui menggunakan alamat router2 yaitu Memiliki jaringan 192.168.7.0 di fast Ethernet 0/0 di router 3 Kemudian 192.168.8.0 di fast ethernet 0/1 di Maka tambahan routing static untuk router1 adalah Router(config)# ip route 192.168.7.0 Router(config)# ip route 192.168.8.0 Gambar 5 Tambahan Routing Static untuk Router1 Konfigurasi Router2 Dalam penelitian ini, dikonfigurasi Router2 dengan cara: 1. Set IP address di tiap interface router 2. Set Routing Static Konfigurasi IP di router2 dengan spesifikasi sebagai berikut: Interface Fa0/0 192.168.6.1 subnet mask Interface Fa0/1 192.168.4.1 subnet mask Interface serial 1/0 subnet mask Interface serial 1/1 subnet mask Konfigurasi IP di Interface Router2 Router(config)# int fa0/0 Router(config if)# ip address 192.168.6.1 Router(config)# int fa0/1 Router(config if)# ip address 192.168.4.1 Router(config)# int serial 1/0 Router(config if)# ip address Router(config)# int serial 1/1 Router(config if)# ip address Gambar 6 Konfigurasi IP di Interface Router2 Selanjutnya di set routing static di router2 Jika diperhatikan router2 bertetanggaan dengan router1, dimana alamat interface router1 yang berdekatan yaitu 192.168.2.1 Dan router2 bertetanggaan dengan, dimana alamat interface yang berdekatan dengan router2 yaitu 192.168.5.1 Dan jaringan yang dimiliki oleh adalah: 192.168.7.0 pada interface fast ethernet 0/0 di Kemudian 192.168.8.0 di fast ethernet 0/1 di Sehingga konfigurasi routing static di router2 supaya terhubung dengan adalah Router(config)# ip route 192.168.7.0 192.168.5.1 Router(config if)# ip route 192.168.8.0 192.168.5.1 Gambar 7 Konfigurasi Routing Static Pada Router2 Supaya Terhubung ke Router3 50

ISSN: 2088-4591 Vol. 5 No. 2 Edisi Nopember 2015 Dan jaringan yang dimiliki oleh router1 adalah: 192.168.1.0 pada interface fast ethernet 0/0 di Kemudian 192.168.3.0 di fast ethernet 0/1 di Sehingga konfigurasi routing static di router2 supaya terhubung dengan router1 adalah Router(config)# ip route 192.168.1.0 192.168.2.1 Router(config)# ip route 192.168.3.0 192.168.2.1 Gambar 8 Konfigurasi Routing Statik di Router2 Supaya Terhubung dengan Router1 Konfigurasi Router3 Dalam penelitian ini, dikonfigurasi Router3 dengan cara: 1. Set IP address di tiap interface router 2. Set Routing Static Konfigurasi IP di dengan spesifikasi sebagai berikut: Interface Fa0/0 192.168.7.1 subnet mask Interface Fa0/1 192.168.8.1 subnet mask Interface serial 1/0 192.168.5.1 subnet mask Konfigurasi IP di Interface Router1 Router(config)# int fa0/0 Router(config if)# ip address 192.168.7.1 Router(config)# int fa0/1 Router(config if)# ip address 192.168.8.1 Router(config)# int serial 1/0 Router(config if)# ip address 192.168.5.1 Gambar 9 Konfigurasi IP di Interface Router1 Selanjutnya di set routing static di Jika diperhatikan ingin terhubung dengan router1, namun untuk menghubungkannya kita harus melalui router2, nanti router2 yang akan meneruskan, karena di router2 sudah dikonfigurasi routing static ke router1, dan router2 tetangga dengan dengan alamat Dan bertetanggaan dengan router2, dimana alamat interface yang berdekatan dengan yaitu Dan jaringan yang dimiliki oleh router1 adalah: 192.168.1.0 dan 192.168.3.0 Sehingga konfigurasi routing static di supaya terhubung dengan router1 adalah Router(config)# ip route 192.168.3.0 Router(config)# ip route 192.168.1.0 Gambar 10 Konfigurasi Routing Static di Router3 Supaya Terhubung dengan Router1 Dan jaringan yang dimiliki oleh router 2 adalah: Memiliki jaringan 192.168.4.0 dan 192.168.4.0 serta 192.168.2.0 Sehingga konfigurasi routing static di router 3 untuk terhubung dengan router 2 adalah Router(config)# ip route 192.168.4.0 Router(config)# ip route 192.168.6.0 Gambar 11 Konfigurasi Routing Static di Router3 Supaya Terhubung dengan Router2 Pengujian Untuk membuktikan bahwa konfigurasi routing static telah dilakukan dengan benar, maka dilakukan pengujian. Ada dua cara pengujian yang dapat dilakukan yaitu: 1. Verifikasi tiap router dengan perintah show ip route Pengujian ini ditunjukkan pada gambar 12. Gambar 12 didapatkan di router1. 2. Mencoba ping dari PC ke PC lain Pengujian ini ditunjukkan pada tabel 2. Tabel 2 didapatkan dari hasil ping PC0 ke PC lainnya. 51

Vol. 5 No. 2 Edisi Nopember 2015 ISSN: 2088-4591 Router>show ip route Codes: C connected, S static, I IGRP, R RIP, M mobile, B BGP, D EIGRP, EX EIGRP external, O OSPF, IA OSPF inter area N1 OSPF NSSA external type 1, N2 OSPF NSSA external type 2 E1 OSPF external type 1, E2 OSPF NSSA external type 2, E EGP I IS IS, L1 IS IS level 2, ia IS IS inter area * candidate default, U per user static route, o ODR P periodic downloaded static route Gateway of last resort is not set C 192.168.1.0/24 is directly connected, FastEthernet0/0 C 192.168.2.0/24 is directly connected, Serial1/0 C 192.168.2.0/24 is directly connected, FastEthernet0/1 S 192.168.3.0/24 is [1/0] via S 192.168.3.0/24 is [1/0] via S 192.168.3.0/24 is [1/0] via S 192.168.3.0/24 is [1/0] via S 192.168.3.0/24 is [1/0] via Router# Gambar 12. Verifikasi router1 dengan perintah show ip route Pada gambar 12, nilai S menunjukkan router static telah bekerja dengan baik. Tabel 2 hasil ping PC0 ke PC lainnya No PC Sumber PC Tujuan Koneksi 1 PC1 IP: 192.168.1.3 2 PC2 IP: 192.168.4.2 3 PC3 IP: 192.168.4.3 4 PC4 IP: 192.168.7.2 5 PC5 IP: 192.168.7.3 PC0 6 PC6 IP: IP: 192.168.8.2 192.168.1.2 7 PC7 IP: 192.168.8.3 8 PC8 IP: 192.168.6.2 9 PC9 IP: 192.168.6.3 10 PC10 IP: 192.168.3.2 11 PC12 IP: 192.168.3.3 SIMPULAN Berdasarkan hasil dan pembahasan dalam penelitian ini terdapat kesimpulan yang dapat ditarik, yaitu tahapan proses konfigurasi routing static dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Memilih interface yang akan digunakan untuk jalur keluar menuju router lain (gateway) 2. Melakukan konfigurasi IP Address untuk interface 3. Melakukan Pengujian DAFTAR PUSTAKA [1] Sofana, Iwan, 2010, CISCO CCNA & Jaringan Komputer, Penerbit Informatika, Bandung [2] Heriadi, Dodi., 2012. Solusi Cerdas Menguasai Internetworking Packet Tracer. Penerbit Andi, Yogyakarta [3] Dhoto, Stritusta, 2014, Buku Jaringan Komputer I, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya [4] Dhoto, Stritusta, 2014, Buku Jaringan Komputer II, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya, Surabaya [5] Fiade, Andrew, 2013, Simulasi Jaringan, Graha Ilmu, Yogyakarta 52