Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

dokumen-dokumen yang mirip
Mata Kuliah : Pengantar Ekonomi. Penghitungan. Pendapatan Nasional. Chairul Maulidi. Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota 2012

Pendahuluan Pertumbuhan Ekonomi Sadono Sukirno

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

KONSUMSI DAN INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

ekonomi K-13 PENDAPATAN NASIONAL K e l a s A. KONSEP PENDAPATAN NASIONAL Semester 1 Kelas XI SMA/MA K-13 Tujuan Pembelajaran

I. PENDAHULUAN. kondisi masyarakat yang lebih baik, yang ditunjukkan oleh kemajuan

PERTUMBUHAN, KEMISKINAN, DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Pendapatan Nasional dan Perhitungannya. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB III METODE PENELITIAN. struktur dan pertumbuhan ekonomi, tingkat ketimpangan pendapatan regional,

TABUNGAN DALAM NEGERI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terjadinya ketimpangan distribusi pendapatan. Hal ini bisa terjadi akibat

Konsep Dasar Ekonomi Pembangunan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

TEORI KONSUMSI DAN TEORI INVESTASI. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

SMP kelas 9 - EKONOMI BAB 9. Perkembangan Masyarakat Indonesia Menuju Negara MajuLatihan Soal 9.2

Perkembangan Teori Pertumbuhan Ekonomi. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

DISTRIBUSI PENDAPATAN PENDUDUK KOTA PALANGKA RAYA TAHUN 2013

Pendekatan produksi: nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan dalam suatu. Distribusi Pendapatan

DISTRIBUSI PENDAPATAN KOTA PALANGKA RAYA 2014

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. seorang tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok seperti pangan, sandang,

I. PENDAHULUAN. Indonesia adalah suatu negara yang mempunyai latar belakang perbedaan antar

Keseimbangan Ekonomi Tiga Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

I. PENDAHULUAN. mendorong dan meningkatkan stabilitas, pemerataan, pertumbuhan dan

BAB II LANDASAN TEORI. Sudah jelas bahwa pembangunan nasional menentukan GNP (Gross

Keseimbangan Ekonomi Empat Sektor. Oleh: Ruly Wiliandri, SE., MM

Matakuliah : EK 432/Perekonomian Indonesia Tahun : 2005 Versi : Revisi 1. Pertemuan 6 Kemiskinan dan kesenjangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan Penulisan

Keterbatasan Indeks Gini sebagai Ukuran Ketimpangan Pendapatan dan Solusi Metoda Alternatif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

KAJIAN GINI RATIO KOTA KUPANG

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah PDRB sektoral Kabupaten Tulang Bawang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Suriname. Yunani. Libya. Cekoslovakia

TINJAUAN PUSTAKA. keseluruhan usaha-usaha pembangunan meliputi juga usaha-usaha pembangunan

BAB VII Pendapatan Nasional

CAPAIAN PERTUMBUHAN EKONOMI BERKUALITAS DI INDONESIA. Abstrak

PENDAPATAN NASIONAL. Model circular flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:

2.2 EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN RKPD SAMPAI DENGAN TAHUN 2013 DAN REALISASI RPJMD

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. wilayah telah dilaksanakan oleh beberapa peneliti yaitu :

Ada 5 (lima) macam ukuran yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan dalam pembangunan yaitu:

BAB II TEORI DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. dilakukan oleh para peneliti terdahulu. Alitasari (2014), teknik analisis yang

Kondisi Ekonomi Pembangunan di Indonesia. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Pembangunan ekonomi merupakan salah satu bagian penting dari

BAB II TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Ketimpangan Distribusi Pendapatan

II. TINJAUAN PUSTAKA. pertanian dan peternakan untuk mendapatkan keanekaragaman dan berkelanjutan

BAB 1 PENDAHULUAN. pelaksanaan pembangunan nasional dengan bertumpu pada pertumbuhan

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR DAERAH DI PROVINSI ACEH DENGAN PENDEKATAN INDEKS KETIMPANGAN WILLIAMSON PERIODE TAHUN

PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. penelitian terdahulu yang dapat menjelaskan secara teoritis kajian mengenai

Variabel, Masalah dan Kebijakan Ekonomi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Secara ekonomi, ada beberapa cara untuk memperhitungkan pertumbuhan

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2006

II. TINJAUAN PUSTAKA. Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang disebut Kurva Lorenz, seperti

DISTRIBUSI PENDAPATAN USAHATANI PADI SAWAH SISTEM BAGI HASIL

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat menjadi meningkat (Atmanti, 2010). perekonomian. Secara lebih jelas, pengertian Produk Domestik Regional Bruto

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam. perekonomian yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam

II. PARETO OPTIMALITY (PO) & CRITERION (PC)

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN. yang dalam perkembangannya seringkali terjadi adalah ketimpangan

DAFTAR ISI. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Sistematika Penulisan.3

STRUKTUR DAN DISTRIBUSI PENDAPATAN RUMAHTANGGA PETANI KARET DI DESA SUKAMAJU KECAMATAN BATANG PERANAP KABUPATEN INDRAGIRI HULU

01FEB. Kewirausahaan, Etika Profesi dan Hukum Bisnis

MANAJEMEN & LINGKUNGAN ORGANISASI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN. adalah pertumbuhan ekonomi yang mengalami perubahan yang diikuti oleh

II.TINJAUAN PUSTAKA. Pembangunan adalah manifestasi dari suatu proses menuju kemajuan material

BAB IV TEORI KONSUMSI

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan yang dapat dinikmati secara merata oleh seluruh masyarakat. (Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, 2011).

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS. secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang


BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembangunan ekonomi dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi diartikan sebagai proses kenaikan output

BPS PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB III METODE PENELITIAN. ini merupakan besarnya tingkat ketimpangan distribusi pendapatan masyarakat

Teori Pengeluaran Pemerintah. Sayifullah, SE., M.Akt. Materi Presentasi. Teori Makro Rostow dan Musgrave Wagner Peacock dan Wiseman Teori Mikro

Sayifullah. Teori Perusahaan

Pengantar Ekonomi Makro. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

AKUNTANSI UNTUK PERUSAHAAN DAGANG. OLEH Ruly Wiliandri

Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara. Badan Pusat Statistik Kabupaten Banjarnegara

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pembangunan ekonomi dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.

Teori dlm ekonomi: 1. Teori klasik Keinginan masyarakat untuk menabung dan keinginan pengusaha untuk meminjam dana modal untuk investasi ditentukan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang memiliki kekayaan atas sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. produktivitas (Irawan dan Suparmoko 2002: 5). pusat. Pemanfaatan sumber daya sendiri perlu dioptimalkan agar dapat

Tabungan, Investasi dan Sistem Keuangan. Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

I. PENDAHULUAN. pada hakekatnya pembangunan daerah merupakan bagian integral dari. serta kesejahteraan penduduk. Kesenjangan laju pertumbuhan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kependudukan dan pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian menuju perekonomian yang berimbang dan dinamis. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan proses berkelanjutan merupakan

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh atau berkembang bila terjadi pertumbuhan output riil. Definisi

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Ketimpangan ekonomi antar wilayah

I. PENDAHULUAN. arti yang seluas-luasnya. Akan tetapi untuk mewujudkan tujuan dari pembangunan

BAB IV KONDISI PEREKONOMIAN JAWA BARAT TAHUN 2007

BAB I PENDAHULUAN. kenaikan pendapatan riil per kapita penduduk suatu daerah dalam jangka panjang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Kebutuhan manusia selalu berkembang sejalan dengan tuntutan zaman, tidak

PERMINTAAN DAN ELASTISITAS PERMINTAAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

Pertumbuhan Ekonomi dan Distribusi Pendapatan Oleh Ruly Wiliandri, SE., MM

Suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan ekonomi jika jumlah produksi barang dan jasanya meningkat. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu ekonomi. Ukuran yang digunakan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi adalah?ngkat pertumbuhan PDB Riil.

G t = (PDBR t PDBR t- 1 ) x 100 % PDBR t- 1 G t = Pertumbuhan ekonomi periode t PDBR t = Produk Domes?k Bruto Riil periode t PDBR t- 1 = Produk Domes?k Bruto Riil periode sebelumnya

Tujuan utama perhitungan pertumbuhan ekonomi adalah ingin melihat apakah kondisi perekonmian makin membaik. Ukuran baik buruknya dilihat dari struktur produksi (sektoral) atau daerah asal produksi (regional).

Pen7ngnya Pertumbuhan Ekonomi 1. Pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan (pendapatan per kapita) Perekonomian harus tumbuh (PDB Riil) dan harus lebih?nggi daripada?ngkat pertambahan penduduk. 2. Pertumbuhan ekonomi dan Kesempatan Kerja Manusia sbg salah satu faktor terpen?ng dalam proses produksi. Kesempatan kerja akan meningkat jika output meningkat.

Lanjutan 3. Pertumbuhan ekonomi dan perbaikan distribusi pendapatan. Pertumbuhan ekonomi akan menghasilkan perbaikan distribusi pendapatan jika: a. Mampu memperluas kesempatan kerja, shg akses masyarakat untuk memperoleh penghasilan makin besar. b. Meningkatkan produk?vitas Produk7vitas adalah jumlah barang dan jasa yang diproduksi se?ap jam dari waktu pekerja. Shg dgn meningkatnya produk?vitas, maka uang yang dihasilkan untuk jam kerja yang sama akan lebih besar.

Bagaimana produk7vitas ditentukan 1. Modal fisik Kelengkapan peralatan yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa. 2. Modal Manusia Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh pekerja melalui pendidikan, pela?han dan pengalaman. 3. Sumber Daya Alam (SDA) Masukan pada kegiatan produksi yang disediakan oleh alam, seper? tanah, sungai dan kandungan mineral. 4. Penguasaan IPTEK Pemahaman masyarakat tentang cara- cara terbaik untuk memproduksi barang dan jasa.

Faktor penentu pertumbuhan ekonomi: 1. Barang Modal 2. Tenaga Kerja 3. Teknologi 4. Uang 5. Manajemen (Pengembangan potensi) 6. Kewirausahaan terkait dengan kemampuan dan keberanian mengambil risiko guna memperoleh keuntungan. Dikaitkan dengan kemampuan mengkombinasikan input yang disebut kemampuan inovasi. 7. Informasi Transparansi, kebebasan informasu (pers), dll.

Distribusi Pendapatan (Income Distribu7on) Kemakmuran masyarakat?dak semata- mata hanya didasarkan pada tolak ukur besarnya pendapatan nasional dan pendapatan per kapita saja, melainkan juga bagaimana pendapatan nasional itu didistribusikan, apakah pendapatan nasional didistribusikan secara lebih merata ataukah terjadi ke7mpangan.

Indikator untuk mengukur 7ngkat ke7mpangan distribusi pendapatan: 1. Kurva Lorenz (The Lorenz Curve) Sumbu Ver7kal adalah persentase output nasional atau pendapatan nasional. Sumbu Horizontal adalah persentase jumlah keluarga, yang membagi distribusi jumlah keluarga menjadi lima kelompok, masing- masing 20% kelompok keluarga paling miskin, sampai dengan 20% keluarga paling kaya. Dalam kondisi adil sempurna, kurva lorenz membentuk garis lurus diagonal. Sebaliknya distribusi pendapatan dikatakan makin memburuk jika garis lengkung kurva lorenz makin menjauhi garis diagonal.

100 % Kurva Lorenz dan Koefisien Gini A B 100 % C 0 D

Lanjutan 2. Koefisien Gini (Gini Coeficient) Merupakan alat ukur ke?dakadilan distribusi pendapatan dengan menghitung luas kurva Lorenz. Angka koefisien Gini berkisar nol sampai dengan satu. Makin buruk distribusi pendapatan, angka koefisien Gini makin besar. Cara perhitungannya: Koefisien Gini = Luas bidang C Luas segi?ga ODB

Patokan Nilai Koefisien Gini Lebih Kecil dari 0,3 =?ngkat ke?mpangan rendah Antara 0,3 0,5 =?ngkat ke?mpangan sedang Lebih?nggi dari 0,5 =?ngkat ke?mpangan?nggi

Lanjutan 3. Kriteria Bank Dunia Mengukur ke?mpangan distribusi pendapatan suatu negara. Kriteria yg digunakan adalah: a. Apabila kelompok 20% penduduk termiskin memperoleh pendapatan lebih kecil dari 12% dari keseluruhan pendapatan nasional, maka negara ybs berada dlm distribusi pendapatan dgn ke?mpangan yang?nggi. b. Apabila kelompok 20% penduduk termiskin pendapatannya antara 12% - 16% dari keseluruhan pendapatan nasional, maka negara ybs berada dlm distribusi pendapatan dgn ke?mpangan yang sedang. c. Apabila kelompok 20% penduduk termiskin pendapatannya lebih dari 16% dari keseluruhan pendapatan nasional, maka negara ybs berada dlm distribusi pendapatan dgn ke?mpangan yang rendah.