KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK CBT UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI UPTD SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM SKRIPSI

dokumen-dokumen yang mirip
EFEKTIVITAS PERMAINAN STRIP SEVEN UNTUK MENINGKATKAN KONSENTRASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS IX SMP NEGERI 2 TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENANGANI SISWA MEMBOLOS PADA KELAS IX SMP NEGERI 5 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

ARTIKEL PENERAPAN LAYANAN KONSELING INDIVIDU DENGAN MODEL BEHAVIORAL DALAM MENGURANGI MEMBOLOS SEKOLAH PESERTA DIDIK KELAS VIII SMPN 7 KEDIRI

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK DALAM MENGATASI PERILAKU BULLYING TEMAN KELAS

EFEKTIVITAS KONSELING INDIVIDU MENGGUNAKAN CINEMA THERAPY

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Bimbingan dan Konseling

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING MENGGUNAKAN STRATEGI RATIONAL EMOTIF UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DI SMA NEGERI 1 KARANGAN TRENGGALEK

JURNAL. EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEHNIK BEHAVIORISTIK UNTUK MENGATASI SISWA TERISOLIR DI MTs. HASANUDDIN PARE

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP PERENCANAAN KARIR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 NGADILUWIH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KENAKALAN REMAJA PESERTA DIDIK KELAS VIII SMP NEGERI 1 SEMEN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

PENGARUH PEMINATAN TERHADAP PERKEMBANGAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS X MIA 1 DI SMA NEGERI 1 GURAH TAHUN PELAJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS XI IPS MAN II KOTA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH KEAKTIFAN DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP SIKAP PROSOSIAL PESERTA DIDIK DI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

ARTIKEL KEEFEKTIFAN LAYANAN BIMBINGAN SOSIAL UNTUK MENGATASI KESULITAN DALAM PENYESUAIAN DIRI SISWA KELAS X SMK PGRI 3 KEDIRI TAHUN 2015 SKRIPSI

HUBUNGAN KELENGKAPAN FASILITAS SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS XI SMK NEGERI KEBONAGUNG KABUPATEN PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014 / 2015

KEEFEKTIFAN BIBLIOTERAPI DALAM MENINGKATKAN KEMANDIRIAN BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X-IPS2 DI MA.SUNAN KALI JOGO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP RENCANA PENGEMBANGAN KARIR PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan BIMBINGAN DAN KONSELING OLEH :

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Jurusan Bimbingan dan Konseling

HUBUNGAN LAYANAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PEMILIHAN PEKERJAAN SISWA KELAS XI SMK BHAKTI MULIA PARE KABUPATEN KEDIRI TAHUN PELAJARAN

HUBUNGAN PEMBERIAN TUGAS DENGAN KREATIVITAS PADA PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA NEGERI 8 KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA PERGAULAN KELOMPOK SEBAYA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X DI SMK NEGERI 1 TANJUNGANOM TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan memegang peranan penting karena pendidikan merupakan

KEEFEKTIFAN KONSELING INDIVIDU TERHADAP PERILAKU SISWA YANG MEMBOLOS KELAS VIII SMP PAWYATAN DHAHA 2 KOTA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN EMOSI DENGAN PERILAKU AGRESIF SISWA KELAS VIII SMPN 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

JURNAL RELATIONSHIP BETWEEN SOCIAL INTERACTION WITH INDEPENDENCE PEERS TEENS ON STUDENTS CLASS X IN SMK MUHAMMADIYAH 2 KEDIRI LESSON YEAR 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Deasy Yunika Khairun, Layanan Bimbingan Karir dalam Peningkatan Kematangan Eksplorasi Karir Siswa

2015 EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK JOHARI WINDOW UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN DIRI

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

PENGARUH BIMBINGAN KARIR TERHADAP ARAH PILIHAN KARIR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 4 TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai Negara yang berkembang dengan jumlah penduduk besar, wilayah

PENGARUH PEMBERIAN LAYANAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP EKSPLORASI KARIR PADA SISWA KELAS IX SMPN SATU ATAP SENDANG TULUNGAGUNG TAHUN AJARAN 2015/2016

HUBUNGAN KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN KEMATANGAN EMOSIONAL SISWA KELAS XI SMA NEGERI PUNUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

EFEKTIVITAS TEKNIK KONSELING BEHAVIORISTIK DALAM MENGATASI KEJENUHAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TULAKAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI

DAFTAR ISI. UCAPAN TERIMAKASIH... i. ABSTRAK... ii. KATA PENGANTAR... iv. DAFTAR ISI... v. DAFTAR TABEL... viii. DAFTAR GRAFIK...

2013 PROGRAM BIMBINGAN KARIR BERDASARKAN PROFIL PEMBUATAN KEPUTUSAN KARIR SISWA

1. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan rekayasa mengendalikan belajar (learning) guna

EFEKTIVITAS TEKNIK SOSIODRAMA DALAM MENINGKATKAN HUBUNGAN INTERPERSONAL PESERTA DIDIK SMP PAWYATAN DAHA 1 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PEMBERIAN BIMBINGAN KARIR TERHADAP KEINGINAN SISWA UNTUK STUDI LANJUT SISWA KELAS X TSM SMK KARTANEGARA KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

HUBUNGAN MOTIVASI DIRI TERHADAP KELANJUTAN PENDIDIKAN SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. dari tujuan pendidikan, seperti yang tertuang dalam Undang-Undang No.20

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan.

PENGARUH KELOMPOK TEMAN SEBAYA TERHADAP PERILAKU AGRESIFITAS PADA PESERTA DIDIK KELAS X DI SMA PAWYATAN DAHA KEDIRI TAHUN AJARAN 2014/2015

HUBUNGAN ANTARA KETERSEDIAAN FASILITAS BELAJAR DIRUMAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS X SMK PEMUDA PAPAR TAHUN PELAJARAN

PENERAPAN METODE INKUIRI DALAM UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR KELAS X SMK PGRI 4 KEDIRI PADA MATERI SPLDV DAN SPtLDV

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan dasar dalam pengaruhnya kemajuan dan kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

HUBUNGAN ANTARA KONDISI LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 DONOROJO TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

PENGARUH POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 2 NGANTRU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Anissa Dwi Ratna Aulia, 2014

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang nomor 20

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING SEBAGAI MOTIVATOR BELAJAR SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 5 TULUNGAGUNG SKRIPSI

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN PERMAINAN KARTU TAROT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN MASALAH SISWA INTROVERT KELAS XI IPA 4 SMA NEGERI 7 KEDIRI

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

E-JUPEKhu(JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

KEEFEKTIFAN METODE BERMAIN OUTBOUND

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap negara di dunia telah memasuki awal era globalisasi, dimana

ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PENJASKESREK OLEH:

JURNAL. Oleh: ANJARWATI Dibimbing oleh : 1. Dra. Khususiyah, M. Pd. 2. Yuanita Dwi Krisphianti, M. Pd.

Posisi Bimbingan dan Konseling dalam Kerangka Ilmu Pendidikan. Siti Fatimah, S.Psi., M.Pd

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEDISIPLINAN SISWAKELAS XI SMK PGRI 4 KEDIRI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGARUH PEMBERIAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KADEMANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB II KETERAMPILAN SOSIAL ANAL TUNAGRAHITA RINGAN DAN LATIHAN OLAH VOKAL DALAM BERNYANYI...

SKRIPSI. Oleh: SUKARYATI NPM : P

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh:

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ARTIKEL SKRIPSI OLEH : WIKANINGSIH NPM P

DAFTAR ISI. Ripan Lismana, 2012 Pengaruh Penggunaan Jarimatika Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh GelarSarjana Pendidikan (S.Pd.) Program Studi Bimbingan dan Konseling OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat. Hal ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses esensial untuk mencapai tujuan dan cita-cita pribadi

JURNAL. Pengaruh Model Probing-Prompting Terhadap Kemampuan Mendeskripsikan Sifat-Sifat Cahaya Siswa Kelas V SDN Banjaran Kota Kediri

UPAYA GURU BK DALAM MEMPERBAIKI CARA BELAJAR PESERTA DIDIK MELALUI LAYANAN PENGUASAAN KONTEN DI SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB I PENDAHULUAN. transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi harus didukung oleh

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PGSD FKIP UN PGRI Kediri OLEH :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang, sehingga setiap siswa memerlukan orang lain untuk berinteraksi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KEPRIBADIAN SISWA KELAS VIII SMPN 3 NGADIROJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ARTIKEL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis dalam meningkatkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 berfungsi

OLEH : DINA OFTAVIANA NPM :

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Setiap orang pada umumnya memerlukan lapangan kerja untuk bertahan

BAB I PENDAHULUAN. potensi kreatif dan tanggung jawab kehidupan, termasuk tujuan pribadinya. 1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional diatur dalam pasal 3 Undang-undang No. 20 Tahun

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

HUBUNGAN BIMBINGAN KARIER DENGAN PERKEMBANGAN BAKAT SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 ARJOSARI TAHUN PELAJARAN 2014/2015

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri

E-JUPEKhu (JURNAL ILMIAH PENDIDIKAN KHUSUS)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

SKRIPSI OLEH : SETIARA RESTI NPM: PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Transkripsi:

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK CBT UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI UPTD SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling OLEH: ARUMAWATI NPM: 11.1.01.01.0042 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015 1

Skripsi Oleh : ARUMAWATI NPM : 11.1.01.01.0042 JUDUL : KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK CBT UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI UPTD SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM Telah disetujui untuk diajukan kepada : Panitia ujian / sidang Skripsi jurusan Bimbingan dan Konseling, FKIP Tanggal : 03 Agustus 2015 Pembimbing I, Pembimbing II, Dra. Endang Ragil WP. M.Pd. Vivi RatnawatiS.Pd.,M.Psi NIDN. 0726125801 NIDN. 0728038306 2

3

KEEFEKTIFAN KONSELING KELOMPOK CBT UNTUK MENINGKATKAN KEMANTAPAN PEMILIHAN KARIR PESERTA DIDIK KELAS XI UPTD SMA NEGERI 1 TANJUNGANOM Arumawati 11.1.01.01.0042 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan - Program Studi Bimbingan dan Konseling arumawati21@gmail.com DR. Hj. Sri Panca Setyawati, M.Pd. dan DR. Atrup, M.Pd., M.M. UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa masih banyak peserta didik yang masih kebinggungan dan kurang mantap dalam pemilihan karir. Akibatnya pada peserta didik merasa kesulitan dalam memutuskan karir. Hal tersebut dapat mempengaruhi masa depan peserta didik setelah lulus dari sekolah, akan ke arah mana mereka nantinya. Pertanyaan Penelitian adalah (1) Bagaimana penerapan teknik konseling kelompok CBT untuk meningkatkan kemantapan pemilihan karir peserta? (2) Apakah teknik konseling kelompok CBT efektif untuk meningkatkan kemantapan pemilihan karir peserta didik? Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian Eksperimen kualitatif dengan Single Subyek Desain (SSD) dengan subyek penelitian 3 peserta didik kelas XI. Penelitian dilaksanakan dalam tiga tahap selama tiga belas hari, dengan menggunakan instrument pedoman observasi, wawancara dan dokumentasi. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah penerapan konseling kelompok CBT efektif meningkatkan kemantapan pemilihan karir pesera didik kelas XI di UPTD SMAN 1 Tanjunganom. untuk Berdasarkan simpulan hasil penelitian direkomendasikan pada guru Bimbingan dan Konseling untuk menggunakan konseling kelompok CBT dalam menangani masalah peserta didik terutama masalah kemantapan pemilihan karir. Karena dalam penelitian ini dapat membuktikan keefektifan konseling kelompok CBT untuk meningkatkan kemantapan pemilihan karir peserta didik. Kata Kunci: Konseling kelompok CBT, Kemantapan dalam pemilihan karir 4

I. LATAR BELAKANG Dalam bidang pendidikan, bimbingan karier merupakan salah satu jenis layanan dari program bimbingan dan konseling. Secara kelembagaan bimbingan dan konseling itu adalah bagian dari keseluruhan program pendidikan di sekolah yang ditujukan untuk membantu dan memfasilitasi peserta didik agar mencapai perkembangan diri yang optimal. Menurut Undang-undang RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II, Pasal 3 yang berbunyi sebagai berikut: Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Bimbingan dan Konseling merupakan bagian penting dalam pendidikan, karena bimbingan dan konseling berperan untuk mengoptimalkan potensi peserta didik dalam hubungan pribadi, sosial, belajar dan karir, mengarahkan peserta didik untuk berkembang sesuai dengan tugas perkembangannya, mengatasi permasalahan dan mengembangkan potensi peserta didik. Ruang lingkup bimbingan dan konseling meliputi empat bidang bimbingan yaitu bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir. Pada pelayanan bidang bimbingan dan konseling salah satunya yaitu bimbingan karir. Menurut Syamsu Yusuf (2009) bimbingan karir merupakan layanan pemenuhan kebutuhan perkembangan peserta didik dalam perencanaan, pengembangan dan pemecahan masalah karir agar dapat mengenal dan memahami dirinya, mengenal pendidikan lanjutan dan dunia kerja, dan mengembangkan masa depannya yang sesuai dengan bentuk kehidupannya yang diharapakan. Peserta didik SMA berada pada masa remaja dimana terjadi transisi menuju kedewasa awal. Masa remaja ini dihadapkan pada situasi dimana mereka diharuskan membuat pilihan karir tanpa memiliki banyak pengalaman di dalam dunia pekerjaan. Dunia kerja merupakan hal yang harus benar-benar dipersiapkkan dengan matang, karena memilih karir tidak mudah dan harus benar-benar disesuaikan dengan kemampuan dan minatnya. 5

Mengembangkan alternatif perencanaan karir dengan mempertimbangkan kemampuan, peluang dan ragam karir merupakan salah satu kompetensi kemandirian dalam tahap perkembangan bagi peserta didik ABKIN (2011). Tidak semua remaja dapat dengan mudah memilih karir dan banyak diantara mereka mengalami kebingungan atau kurang mantap sebelum memilih pada suatu jalur karir tertentu. Dalam mengambil keputusan pemilihan karir tersebut terdapat berbagai kesulitan yang dihadapi individu ketika memutuskan karir. Konseling dalam program bimbingan dan konseling masuk dalam layanan responsif. Komponen layanan responsif dalam program bimbingan dan konseling komprehensif antara lain yakni konseling individu, konseling kelompok, layanan konsultasi, dan referal. Minat atau pemilihan karir peserta didik menjadi acuan penting bagi guru BK dan menjadi bagian dari program pelayanan bimbingan dan konseling secara menyeluruh pada satuan pendidikan yang memuat pelayanan peminatan peserta didik. Hal ini dapat dikaitkan dengan permasalahan yang sering menjadi kendala yaitu pada peserta didik yang masih kebinggungan dan kurang mantap dalam pemilihan karir. Kemantapan dalam pengambilan pemilihan karir adalah Kemampuan individu dalam menentukan keputusan pemilihan karir secara tepat yang ditunjang oleh bakat, minat, pengetahuan, keahlian dan kepribadian. Salah satu strategi untuk meningkatkan kemantapan pemilihan karir peserta didik adalah melalui konseling kelompok cognitive behavior therapy (CBT). Konseling kelompok CBT definisikan pendekatan konseling yang menitik beratkan pada restrukturisasi atau pembenahan kognitif yang menyimpang akibat kejadian yang merugikan dirinya baik secara fisik maupun psikis. Tujuan konseling kelompok CBT ini adalah mengajak individu untuk menentang pikiran dan emosi yang salah dengan menampilkan bukti-bukti yang bertentangan dengan keyakinan mereka tentang masalah yang dihadapi. Dari paparan di atas maka peneliti menggunakan konseling kelompok CBT untuk meningkatkan kemantapan diri dalam pemilihan karir peserta didik, dengan harapan peserta didik dapat memilih karir yang tepat sesuai dengan potensi, bakat, minat, pengetahuan, keahlian dan kepribadiannya. 6

II. METODE Adapun pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan pendekatan kualitatif eksperimen. Karena pendekatan ini mendasarkan pada paradigma komponen - komponen suatu variabel yang dapat dikaji secara terpisah - pisah kemudian gabungkan apakah ada perbedaan atau tidak. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen dengan menggunakan desain SSD (Single Subject Desain) dikarenakan subjek yang diteliti adalah subjek tunggal. Sehingga subyek yang diteliti diharapkan ada perbedaan antara sebelum diberikan perlakuan dengan sesudahnya. Tempat pelaksanaan penelitian dilaksanakan di UPTD SMA Negeri Tanjunganom dengan alasan tempat yang stategis dan dekat dengan tempat tinggal sehingga bisa menghemat waktu dan biaya. Penelitian dilaksanakan dalam waktu selama delapan bulan terhitung sejak pengajuan proposal penelitian sampai dengan disetujuinya skripsi oleh pembimbing. Dalam penelitian ini peneliti hanya mengambil 3 subjek untuk diberikan intervensi. Setelah diketahui subyek atau peserta didik targetnya, peneliti memberikan intervensi sebanyak 3 kali atau sampai kondisi siswa target stabil sesuai yang diharapkan. Pada penelitian ini peneliti mengambil sumber data melalui wawancara dengan informan, selain itu juga diadakan pengamatan atau observasi dan dokumentasi. Peneliti mengambil data melalui wawancara dengan pokok pembahasan yaitu meningkatkan kemantapan pemilihan karir. Dalam penelitian ini teknik yang digunakan adalah observasi partisipan atau partisipatif, wawancara semi terstruktur, dokumentasi yaitu dengan cara melihat catatan pribadi informan. Dengan melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data. Dengan observasi partisipan ini maka, data yang diperoleh akan lebih lengkap, tajam, dan sampai mengetahui pada tingkat makna dari setiap perilaku yang tampak. Dalam analisis data ini pada dasarnya ada tiga langkah yaitu, analisis dalam kondisi, antar kondisi, dan antar kondisi yang sama. Untuk analisis dalam kondisi, hal-hal yang perlu dianalisis meliputi, panjang kondisi, estimasi kecenderungan arah, kecenderungan stabilitas, jejak data, level stabilitas dan rentang, serta level perubahan. Untuk 7

analisis antar kondisi yang perlu dianalisis meliputi: jumlah variabel, perubahan trend dan efeknya, perubahan stabilitas, perubahan level, dan persentase overlap. Sedangkan analisis antar kondisi yang sama dilakukan terhadap hal-hal seperti pada analisis dalam kondisi. III. HASIL DAN KESIMPULAN Hasil intervensi I, II, III, dapat dilihat hasil dari subjek yang berjumlah 3 orang, semua adalah siswa kelas IX yaitu A, B dan C. Dengan konseling kelompok CBT efektif untuk meningkatkan kemantapan dalam pemilihan karir kelas IX di UPTD SMAN 1 Tanjunganom. Hal ini dapat dibuktikan dengan analisis data yang dilakukan peneliti : 1. Analisis Visual Dalam Kondisi a Subjek A 1) Grafik subjek A menunjukkan perubahan yang positif. 2) Estimilasi kecenderungan arah pada baseline A1 ke Intervensi B dan Baseline A2 menunjukan perubahan yang positif. 3) Kecenderungan stabilitas pada Baseline A1 tidak stabil sebab persentasenya mencapai 33%, pada intervensi B stabilitasnya tidak stabil (variabel) yaitu 66% dan pada baseline A2 tidak stabil sebab presentasenya mencapai 66%. Semakin sedikit prosentase stabilitasnya maka semakin baik. 4) Jejak data pada baseline A1 mendatar atau tidak ada perubahan, pada intervensi B kecenderungan arahnya naik dan pada baseline A2 meningkat atau ada perubahan yang positif. 5) Level stabilitasnya pada baseline A1 lebih stabil dibanding intervensi B. Pada baseline A1 datanya variabel yaitu dengan level dan rentang 6-7, pada intervensi B dengan rentang 10 12 dan pada baseline A2 12-13 yang artinya menunjukkan perubahan yang signifikan ke arah yang positif. untuk menentukan level stabilitas dan rentang ini telah dihitung pada kecenderungan stabilitas. 6) Level perubahannya positif (+). b Subjek B 1) Grafik subjek B menunjukkan perubahan yang positif. 2) Estimilasi kecenderungan arah pada baseline A1 datar atau tidak ada perubahan, pada intervensi B kecenderungan arahnya naik dan pada baseline A2 meningkat ada perubahan yang positif. atau 8

3) Kecenderungan stabilitas pada Baseline A1 tidak stabil sebab persentasenya mencapai 33%, pada intervensi B stabilitasnya tidak stabil (variabel) yaitu 66% dan pada baseline A2 tidak stabil sebab presentasenya mencapai 33%. Kecenderungan stabilitas ini memakai pedoman jika persentase stabilitas sebesar 85% - 90% maka dikatakan stabil (Sunanto, Juang dkk.2005: 113). Semakin sedikit prosentase stabilitasnya maka semakin baik. 4) Jejak data pada baseline A1 mendatar atau tidak ada perubahan, pada intervensi B kecenderungan arahnya meningkat dan pada baseline A2 meningkat atau ada perubahan yang positif. 5) Level stabilitasnya pada baseline A1 lebih stabil dibanding intervensi B. Pada baseline A1 datanya variabel yaitu dengan level dan rentang 5-8, pada intervensi B dengan rentang 9 13 dan pada baseline A2 10-14 yang artinya menunjukkan perubahan yang signifikan ke arah yang positif. untuk menentukan level stabilitas dan rentang ini telah dihitung pada kecenderungan stabilitas. 6) Level perubahannya positif (+). c Subjek C 1) Grafik subjek C menunjukkan perubahan yang positif. 2) Estimilasi kecenderungan arah pada baseline A1 datar atau tidak ada perubahan, pada intervensi B kecenderungan arahnya naik menunjukan ada perubahan dan pada baseline A2 datar menunjukan ada perubahan yang positif. Namun dari A1 ke Intervensi B dan Baseline A2 menunjukan perubahan yang positif. 3) Kecenderungan stabilitas pada Baseline A1 tidak stabil sebab persentasenya mencapai 33%, pada intervensi B stabilitasnya tidak stabil (variabel) yaitu 66% dan pada baseline A2 tidak stabil sebab presentasenya mencapai 66%. Kecenderungan stabilitas ini memakai pedoman jika persentase stabilitas sebesar 85% - 90% maka dikatakan stabil (Sunanto, Juang dkk.2005: 113). Semakin sedikit prosentase stabilitasnya maka semakin baik. 4) Jejak data pada baseline A1 mendatar atau tidak ada perubahan, pada intervensi B kecenderungan arahnya meningkat dan pada baseline A2 meningkat atau ada perubahan yang positif. 5) Level stabilitasnya pada baseline A1 lebih stabil dibanding intervensi B. Pada baseline A1 datanya variabel 9

yaitu dengan level dan rentang 4-5, pada intervensi B dengan rentang 10 13 dan pada baseline A2 12-15 yang artinya menunjukkan perubahan yang signifikan ke arah yang positif. untuk menentukan level stabilitas dan rentang ini telah dihitung pada kecenderungan stabilitas. 6) Level perubahannya positif (+). IV. DAFTAR PUSTAKA ABKIN. 2011. Panduan Pelayanan Bimbingan Karir bagi Guru Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Ilo. Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Nandang, R. 2009. Bimbingan dan Konseling Kelompok di Sekolah (Metode, Teknik, dan Aplikasi).Bandung: Rizqi Press. Panduan Penulisan Karya Tulis Ilmiah Universitas Nusantara PGRI 2014. Kediri: UNP. Syamsu,Y. 2009. Progam Bimbingan dan Konseling disekolah. Bandung: Alfa Beta Sugiono. 2011. Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta. Sunanto, J. 2005. Desain Penelitian Single Subjek. Universitas Pendidikan Indonesia. Siwi, U.T. Skripsi Peningkatan Kematangan Karir melalui Konseling Kelompok. tersedia pada: http://eprints.uny.ac.id/9296/2/bab 2. Pdf, diakses 13 Januari 2015. Undang-Undang RI No. 20 Tahun 2003 te Gani, R.A. 2012. Bimbingan Karier. Bandung: Angkasa ntang Sistem Pendidikan Nasional. 10