Draft Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Sekolah (US) 2011 I. SATUAN PENDIDIKAN

dokumen-dokumen yang mirip
SURAT KEPUTUSAN KEPALA SMP NEGERI 3 MRANGGEN NOMOR : 870 / 083 / 2015 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN POLEWALI MANDAR DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH SMP 1 WONOKERTO

Contoh Penyusunan PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) UJIAN PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017

PERATURAN BADAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN NOMOR : 0031/P/BSNP/III/2015 TANGGAL 13 MARET 2015

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH/MADRASAH PADA SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH DAN SEKOLAH LUAR BIASA KABUPATEN DEMAK TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (USBN) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SD, SMP,SMA/ SMK TAHUN PELAJARAN 2010/2011 I.

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PEDOMAN TEKNIS PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL (UN) PADA JENJANG PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH (SD/MI)

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH UPTD SMA NEGERI 1 PARE TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PENDIDIKAN AGAMA (ISLAM, KATHOLIK, KRISTEN, HINDU, BUDDHA) SD, SMP,SMA/SMK

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR UJIAN SEKOLAH (US) SMA DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2015/2016

DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SOSIALISASI UJIAN NASIONAL. SMP/MTs TAHUN PELAJARAN 2013/2014

UJIAN NASIONAL SD/MI dan SDLB SMP/MTs, SMPLB, dan SMALB SMA/MA dan SMK Tahun Pelajaran 2011/2012

PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SMP... Alamat. Jl...Telp...Kode Pos / website :...

BAHAN PRESS RELEASE PERSIAPAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN PELAJARAN 2011/2012

KATA PENGANTAR. Surabaya, Februari 2017 KEPALA DINAS. Dr. IKHSAN,S.Psi, MM Pembina Utama Muda NIP

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM DEPARTEMEN AGAMA NOMOR : DJ.I/452/2008 TENTANG KETENTUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL MADRASAH ALIYAH KEAGAMAAN (MAK)

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KOTA YOGYAKARTA NOMOR : 188 / 546 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MAGELANG DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 1 CANDIMULYO Jalan Candimulyo KM 4 Magelang (0293)

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 068 Tahun 2012

UJIAN NASIONAL bagi SD/MI/SDLB dan SMA/MA-SMP/MTs/SMPLB-SMALB-SMK

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A, PRORAM PAKET B, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2010

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2008/2009

Amplop Kecil A (Isi 10 eksemplar)

SELAMAT DATANG PADA ACARA SOSIALISASI UN DAN SNMPTN TAHUN 2015

Sosialisasi Penyelenggaraan UJIAN NASIONAL. dipersiapkan oleh. Badan Standar Nasional Pendidikan Kementrian Pendidikan Nasional, Republik Indonesia

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN SEKOLAH/MADRASAH TAHUN PELAJARAN 2007/2008

Kata Pengantar. Jakarta, Januari Tim Penyusun

PEDOMAN PELAKSANAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2010/2011

Kata Pengantar. Jakarta, Desember Tim Penyusun

SOSIALISASI UJIAN NASIONAL

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2016/2017

KATA PENGANTAR. Surabaya, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP

Lampiran I Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor : DJ.I/02/2012

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0116 TAHUN 2013 TENTANG

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS)

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2010/2011

PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SDLB TAHUN PELAJARAN 2014/2015

Penyelenggaraan Ujian Pendidikan Kesetaraan

KEMENTERIAN AGAMA KANTOR WILAYAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Jl. Sukonandi No.8 Telp. (0274) , FAX (0274) Yogyakarta Kode Pos 55284

SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

alam proses pembelajaran, penilaian dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Tanya Jawab Pelaksanaan Ujian Nasional Wednesday, 28 December :24. Kata Pengantar

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL PROGRAM PAKET A/ULA, PROGRAM PAKET B/WUSTHA, PROGRAM PAKET C, DAN PROGRAM PAKET C KEJURUAN TAHUN 2011

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 067 Tahun 2012

KATA PENGANTAR. Surabaya, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA TENTANG

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL PENDIDIKAN KESETARAAN TAHUN 2012

UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL 2007/2008

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA

PERUBAHAN PENYELENGGARAAN UN TAHUN 2011

Contoh POS US Berikut Contoh POS (Prosedur Operasional Standar) US (Ujian Sekolah) Tahun 2017

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2011/2012

UJIAN NASIONAL. SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB, DAN SMK 2007/2008

(1) PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PANDUAN PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMP TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR PENYELENGGARAAN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2015/2016

BERITA NEGARA. No.19, 2011 KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL. Ujian Sekolah. Ujian Nasional. SD.Ibtidaiyah. SD Luar Biasa.

PERATURAN AKADEMIK SMA NEGERI 1 PARE

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH DASAR/MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

PEMERINTAH PROPINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA DINAS PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI 17 JAKARTA

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN 34 D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN UJIAN AKHIR MADRASAH BERSTANDAR NASIONAL (UAMBN) TAHUN PELAJARAN 2017/2018

PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMALB TAHUN PELAJARAN 2014 /2015

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA, DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0255 TAHUN 2015

Ujian Sekolah/Madrasah (US/M) Fungsi US/M. Persyaratan Peserta US/M

TANYA-JAWAB PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL

DAFTAR ISI A. LATAR BELAKANG 33 B. TUJUAN 33 C. RUANG LINGKUP KEGIATAN D. UNSUR YANG TERLIBAT 34 E. REFERENSI 34 F. PENGERTIAN DAN KONSEP 34

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA. NOMOR : 015 Tahun 2011

draft PETUNJUK TEKNIS UJIAN NASIONAL DAN UJIAN SEKOLAH SMPLB TAHUN PELAJARAN 2014/2015

KATA PENGANTAR. Surabaya, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP

KATA PENGANTAR. Surabaya,

KATA PENGANTAR. Surabaya, KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Dr. HARUN, M.Si, MM Pembina Utama Madya NIP

PROSEDUR OPERASI STANDAR UJIAN NASIONAL SEKOLAH MENENGAH PERTAMA, MADRASAH TSANAWIYAH, SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA, SEKOLAH MENENGAH ATAS,

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL (UN) SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) TAHUN PELAJARAN 2009/2010

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN AKHIR SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL (UASBN) SEKOLAH DASAR, MADRASAH IBTIDAIYAH, DAN SEKOLAH DASAR LUAR BIASA

PERATURAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAH RAGA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 0225 TAHUN 2014

Draft 24 Nop 2009 Final PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL (UN) SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) TAHUN PELAJARAN 2009/2010

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN TANGERANG PROVINSI BANTEN. Nomor : 421.2/087-Disdik/2015 T E N T A N G

A. Latar Belakang. B. Tujuan Sosialisasi

Draft 24 Nop PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL SMP, MTs, SMPLB, SMALB, DAN SMK TAHUN PELAJARAN 2009/2010

DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR. Tahun Pelajaran 2012/2013 OLEH : KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 75 TAHUN 2009 TENTANG

DRAFT KATA PENGANTAR. Surabaya, 10 Pebruari 2017 KEPALA DINAS PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 144 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 2006 TENTANG UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2006/2007

PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN UJIAN NASIONAL JENJANG SMK PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) UJIAN NASIONAL (UN) SEKOLAH MENENGAH ATAS/MADRASAH ALIYAH (SMA/MA) TAHUN PELAJARAN 2009/2010

No.1678, 2014 KEMENDIKBUD. Kelulusan. Peserta Didik. Satuan Pendidikan. Ujian Sekolah. Madrasah. Kesetaraan Ujian Nasional. Kriteria.

PROSEDUR OPERASI STANDAR TIM PEMANTAU INDEPENDEN UJIAN NASIONAL TAHUN PELAJARAN 2009/2010

Transkripsi:

I. SATUAN PENDIDIKAN 1. Penyelenggara Ujian Sekolah Negeri dan Swasta yang ditetapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota berdasarkan status akreditasi dan/atau memiliki kelayakan sebagai penyelenggara Ujian Sekolah; 2. Sekolah yang tidak ditetapkan sebagai sekolah penyelenggara Ujian Sekolah menggabung ke sekolah penyelenggara terdekat yang menggunakan kurikulum sama; 3. Penggabungan sekolah diatur oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;Satuan pendidikan yang memenuhi persyaratan dapat menyelenggarakan ujian sekolah untuk mata pelajaran kelompok iptek; 4. Satuan pendidikan yang memenuhi persyaratan dapat menyelenggarakan ujian sekolah dalam bentuk ujian tulis dan ujian praktik; 5. Satuan pendidikan menetapkan Prosedur Operasional Standar (POS) Ujian Sekolah; 6. Satuan pendidikan penyelenggara menetapkan kelulusan kriteria nilai minimal baik pada penilaian akhir kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan kepribadian, estetika dan jasmani, olahraga dan kesehatan; 7. Satuan pendidikan penyelenggara menetapkan kriteria kelulusan peserta didik dalam mata pelajaran kelompok mata pelajaran iptek menyangkut penetapan KKM dengan mengacu pada Permendiknas yang mengatur penyelenggaraan ujian sekolah; 8. Satuan pendidikan penyelenggara menyusun kriteria persyaratan yang harus dipenuhi oleh peserta didik untuk mengikuti ujian sekolah; 9. Satuan Pendidikan menentukan bahan ujian berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang bersangkutan; 10. Satuan Pendidikan menyusun soal ujian tulis dan praktik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran berdasarkan bahan ujian beserta kunci jawabannya; 11. Satuan Pendidikan menggandakan soal ujian sesuai dengan jumlah peserta didik yang mengikuti ujian. 12. Satuan Pendidikan menjamin kerahasiaan soal ujian beserta kunci jawabannya. 13. Satuan pendidikan melaksanaan ujian sekolah sesuai dengan jadwal yang ditentukan; 14. Satuan pendidikan memeriksa pekerjaan ujian sekolah/madrasah. 15. Satuan pendidikan menetapkan nilai hasil ujian dengan mengacu pada kriteria yang telah ditetapkan. 16. Ujian sekolah dilaksanakan setahun sekali pada akhir tahun pelajaran dan mengacu kepada Permendiknas yang mengatur penyelenggaraan ujian sekolah, dan hasilnya dilaporkan kepada orang tua/wali peserta didik dan Dinas Pendidikan, Dinas Pendidikan Propinsi dan BSNP; II. PESERTA UJIAN SEKOLAH A. Persyaratan Peserta Ujian Sekolah 1. Peserta didik yang belajar pada tahun terakhir di satuan pendidikan berhak mengikuti Ujian Sekolah (US); 2. Peserta didik harus mendapatkan nilai yang sama atau lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan satuan pendidikan, pada kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, serta kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan 3. Peserta didik memiliki rapor lengkap penilaian hasil belajar pada satuan pendidikan sampai dengan semester I tahun terakhir. 1

4. Peserta US yang karena alasan tertentu dan disertai bukti yang sah tidak dapat mengikuti US utama dapat mengikuti US susulan. 5. Peserta yang tidak lulus US pada tahun pelajaran 2008/2009, dan/atau 2009/2010 yang akan mengikuti US tahun pelajaran 2010/2011: a. harus mendaftar pada sekolah/madrasah asal atau sekolah/madrasah penyelenggara US; b. menempuh seluruh mata pelajaran yang diujiansekolahkan atau hanya mata pelajaran yang nilai US di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal Ujian Sekolah. Nilai yang digunakan adalah nilai tertinggi dari hasil ujian. B. Pendaftaran Peserta Ujian 1. Sekolah/madrasah penyelenggara US melaksanakan pendataan calon peserta. 2. Peserta yang tidak lulus US pada tahun pelajaran 2008/2009, atau 2009/2010 berhak mengikuti US 2010/2011 dengan mendaftar di sekolah/madrasah asal atau sekolah/madrasah lain yang ditetapkan sebagai penyelenggara US. 3. Sekolah/madrasah penyelenggara US mengirimkan data calon peserta ke Penyelenggara US Tingkat Provinsi melalui Penyelenggara US Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat akhir bulan Januari 2011. 4. Penyelenggara US Tingkat Provinsi mengkoordinasikan pendataan calon peserta dengan menggunakan perangkat lus sesuai dengan POS pendataan peserta yang diterbitkan oleh Balitbang Kemdiknas. 5. Penyelenggara US Tingkat Kabupaten/Kota mencetak dan mendistribusikan daftar nominasi sementara (DNS) ke sekolah/madrasah. 6. Sekolah/madrasah melakukan verifikasi DNS dan mengirimkan hasil verifikasi ke Penyelenggara US Tingkat Kabupaten/Kota. 7. Penyelenggara US Tingkat Provinsi melakukan: a. pemutakhiran data; b. pencetakan daftar nominasi tetap (DNT); c. pengiriman DNT ke Penyelenggara US Tingkat Sekolah/Madrasah melalui Penyelenggara US Tingkat Kabupaten/Kota paling lambat minggu ketiga Februari 2011; 8. Kepala sekolah/madrasah penyelenggara US menerbitkan kartu peserta ujian dan menandatangani serta membubuhkan stempel pada kartu peserta US yang telah ditempel foto peserta. III. BAHAN UJIAN SEKOLAH A. Penyusunan Naskah Soal US Penyelenggara US menyusun soal berdasarkan SKL, dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. mengidentifikasi SKL satuan pendidikan, kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran dari setiap mata pelajaran yang diujikan pada kurikulum 2004 dan Standar Isi (SI) sesuai dengan Permendiknas mor 22 dan 23 tahun 2006; termasuk muatan lokal (Bahasa Sunda) sesuai dengan SK Gubernur. 434/Kep.674-Disdik/2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan Mata Pelajaran Bahasa Sunda; 2. menentukan SKL irisan dari point (1) tersebut di atas untuk dijadikan sebagai SKL US tahun pelajaran 2010/2011; 3. menyusun SKL US yang terdiri dari deskripsi SKL dan Indikator soal; 4. menyusun kisi-kisi soal berdasarkan SKL US tahun pelajaran 2010/2011 dengan melibatkan guru, MGMP sekolah, dan pengawas Pembina. Kisi-kisi soal Ujian Sekolah mencakup; identitas (Kisi-kisi Ujian Sekolah tahun pelajaran, satuan pendidikan, mata pelajaran, kurikulum acuan, alokasi waktu, jumlah soal dan 2

penulis) dan uraian yang berupa table (, SKL, materi, bahan kelas, indicator soal, bentuk soal dan nomor soal) 5. melakukan validasi kisi-kisi soal tahun pelajaran 2010/2011 dengan melibatkan guru, MGMP sekolah, dan pengawas pembina; 6. kisi-kisi soal tahun pelajaran 2010/2011 ditetapkan sebagai lampiran POS Ujian Sekolah tahun pelajaran 2010/2011; 7. menyusun spesifikasi soal yang memuat identitas (Spesifikasi soal Ujian Sekolah SMA, Mata Pelajaran, Program Studi, Jumlah Soal, Bentuk Soal, Bentuk Ujian (praktik/tertulis) dan uraian (SKL, materi, indicator, nomor soal, rumusan soal dan kunci/pedoman penskoran); 8. melakukan analisis kualitas soal (telaah butir soal) yang mencakup aspek substansti/materi, konstruksi dan bahasa; Bagi sekolah yang sudah memiliki bank soal, soal diambil dari bank soal sesuai dengan kisi-kisi soal Ujian Sekolah; 9. melakukan reviu, revisi dan perakitan naskah soal Ujian Sekolah; 10. menentukan paket-paket naskah soal US dengan mempertimbangkan kesetaraan antar paket; 11. mempersiapkan naskah soal untuk ujian utama, ujian susulan dan cadangan; 12. mengemas naskah US dengan memperhatikan kelayakan kualitas kemasan. 13. Menyimpan naskah US dengan memperhatikan faktor keamanan dan kerahasiaan. B. Penyiapan Bahan Ujian Sekolah 1. Mata Pelajaran Ujian Sekolah a. Program IPA Mata Pelajaran Ujian Ujian Tulis Ujian Praktik 1 Pendidikan Agama 2 Pendidikan - 3 Bahasa Indonesia 4 Bahasa Inggris 5 Matematika - 6 Fisika 7 Kimia 8 Biologi 9 Sejarah - 10 Seni Budaya - 11 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 12 Teknologi Informasi dan Komunikasi 13 Keterampilan/ Bahasa Asing 14 Muatan Lokal Keterangan b. Program IPS Mata Pelajaran Ujian Ujian Tulis Ujian Praktik 1 Pendidikan Agama 2 Pendidikan - 3 Bahasa Indonesia Keterangan 3

4 Bahasa Inggris 5 Matematika - 6 Geografi - 7 Ekonomi - 8 Sosiologi - 9 Sejarah - 10 Seni Budaya - 11 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 12 Teknologi Informasi dan Komunikasi 13 Keterampilan/ Bahasa Asing 14 Muatan Lokal c. Program Bahasa Mata Pelajaran Ujian Ujian Tulis Ujian Praktik 1 Pendidikan Agama 2 Pendidikan - 3 Bahasa Indonesia 4 Bahasa Inggris 5 Matematika - 6 Sastra Indonesia 7 Bahasa Asing 8 Antropologi - 9 Sejarah - 10 Seni Budaya - 11 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 12 Teknologi Informasi dan Komunikasi 13 Keterampilan 14 Muatan Lokal Keterangan 2. Penyelenggara US membuat master copy naskah soal dengan langkah-langkah sebagai berikut: a. Penyiapan naskah soal ujian mencakup: (1) penyusunan kisi-kisi, (2) penyiapan naskah soal ujian (penulisan, penelaahan, dan perakitan), (3) penyiapan master copy, dan (4) penggandaan naskah soal ujian. b. Perangkat bahan ujian terdiri atas: (1) naskah soal, (2) kunci jawaban, (3) lembar jawaban, dan (4) pedoman penilaian/penskoran, (5) blanko penilaian, (6) blanko daftar hadir dan (7) blanko berita acara. c. Penyiapan perangkat naskah soal ujian dilakukan oleh tim penyusun dari sekolah penyelenggara dan/atau kelompok sekolah berdasarkan kurikulum yang digunakan dan kaidah penulisan soal. d. Tim penyusun perangkat naskah soal memenuhi persyaratan sebagai berikut: 1) menguasai materi pembelajaran yang akan diujikan; 2) mempunyai kemampuan menyusun naskah soal ujian dan diutamakan guru yang sudah mengikuti pelalatih di bidang penilaian pendidikan; 4

3) memiliki sikap dan perilaku yang jujur, bertanggung jawab, teliti, tekun, dan dapat memegang teguh kerahasiaan. 3. Jumlah butir soal dan alokasi waktu US SMA/MA adalah sebagai berikut: a. Program IPA Ujian Tulis Ujian Praktik Mata Pelajaran Jumlah Alokasi Jumlah Alokasi Soal Waktu Soal Waktu 1 Pendidikan Agama 50 90 ** ** 2 Pendidikan 50 90 - - 3 Bahasa Indonesia 50 120 ** ** 4 Bahasa Inggris 50* 120* ** ** 5 Matematika 40 120 - - 6 Fisika 40 120 ** ** 7 Kimia 40 120 ** ** 8 Biologi 40 120 ** ** 9 Sejarah 40 60 - - 10 Seni Budaya - - ** ** 11 Pendidikan Jasmani, 40 60 ** ** Olahraga dan Kesehatan 12 Teknologi Informasi dan 50 90 ** ** Komunikasi 13 Keterampilan/ Bahasa 50 90 ** ** Asing 14 Muatan Lokal (Bahasa 40 60 Daerah dan PLH ) Keterangan * : terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda. ** : jumlah soal dan alokasi waktu sesuai dengan situasi dan kondisi satuan pendidikan b. Program IPS Ujian Tulis Ujian Praktik Mata Pelajaran Jumlah Alokasi Jumlah Alokasi Soal Waktu Soal Waktu 1 Pendidikan Agama 50 90 ** ** 2 Pendidikan 50 90 - - 3 Bahasa Indonesia 50 120 ** ** 4 Bahasa Inggris 50* 120* ** ** 5 Matematika 40 120 - - 6 Geografi 50 120 ** ** 7 Ekonomi 40 120 ** ** 8 Sosiologi 50 120 ** ** 9 Sejarah 50 90 - - 10 Seni Budaya - - ** ** 11 Pendidikan Jasmani, 40 60 ** ** Olahraga dan Kesehatan Keterangan 5

12 Teknologi Informasi dan Komunikasi 13 Keterampilan/ Bahasa Asing 14 Muatan Lokal (Bahasa Daerah) 50 90 ** ** 50 90 ** ** 40 60 ** ** * : terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda. ** : jumlah soal dan alokasi waktu sesuai dengan situasi dan kondisi satuan pendidikan c. Program Bahasa Ujian Tulis Ujian Praktik Mata Pelajaran Jumlah Alokasi Jumlah Alokasi Soal Waktu Soal Waktu 1 Pendidikan Agama 50 90 ** ** 2 Pendidikan 50 90 - - 3 Bahasa Indonesia 50 120 ** ** 4 Bahasa Inggris 50* 120* ** ** 5 Matematika 40 120 - - 6 Sastra Indonesia 40 120 ** ** 7 Bahasa Asing 50 120 ** ** 8 Antropologi 50 120 9 Sejarah 40 60 - - 10 Seni Budaya - - ** ** 11 Pendidikan Jasmani, 40 60 ** ** Olahraga dan Kesehatan 12 Teknologi Informasi dan 50 90 ** ** Komunikasi 13 Keterampilan/ Bahasa 50 90 ** ** Asing 14 Muatan Lokal (Bahasa 40 60 Daerah) Keterangan * : terdiri atas 15 soal listening comprehension dan 35 soal pilihan ganda. ** : jumlah soal dan alokasi waktu sesuai dengan situasi dan kondisi satuan pendidikan C. Penggandaan Bahan US 1. Penggandaan naskah soal US dilakukan oleh Satuan Pendidikan; 2. Pengawasan penggandaan dilakukan oleh Pengawas Pembina Satuan Pendidikan. IV. PELAKSANAAN UJIAN SEKOLAH A. Jadwal Ujian Sekolah 1. US dilakukan satu kali, yang terdiri atas US Utama dan US Susulan; 2. US Utama maupun Susulan terdiri dari Ujian Tulis dan Ujian Praktik sesuai dengan karakteristik mata pelajaran; 3. US Susulan hanya berlaku bagi peserta didik yang sakit atau berhalangan dan dibuktikan dengan surat keterangan yang sah; 4. US dilaksanakan secara serentak; 6

5. Jadwal Ujian Praktik Utama diatur oleh Satuan Pendidikan mulai tanggal 9 Maret 2011 sampai dengan 14 Maret 2011; 6. Jadwal pelaksanaan US sebagai berikut: Jadwal Ujian Sekolah Tahun Pelajaran 2010/2011 Hari/Tanggal Jam Mata Pelajaran Program IPA Program IPS Program Bahasa US Utama Senin, 08.00 10.00 Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia 1 7 Maret 2011 US Susulan 10.30 12.00 Pendidikan Pendidikan Pendidikan Senin, 21 Maret 2011 Agama Agama Agama US Utama 08.00 10.00 Bahasa Inggris Bahasa Inggris Bahasa Inggris Selasa, 2 3 4 5 6 8 Maret 2011 US Susulan Selasa, 22 Maret 2011 US Utama Rabu, 9 Maret 2011 US Susulan Rabu, 23 Maret 2011 US Utama Kamis, 24 Maret 2011 US Susulan Kamis, 14 Maret 2011 US Utama Jum at, 7 Maret 2011 US Susulan Jum at, 25 Maret 2011 US Utama Sabtu, 7 Maret 2011 US Susulan Sabtu, 26 Maret 2011 10.30 12.00 Pendidikan 7 Pendidikan Pendidikan 08.00 10.00 Matematika Matematika Matematika 10.30 12.00 Sejarah Sejarah Sejarah 08.00 10.00 Biologi Sosiologi Sastra Indonesia 10.30 11.30 Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 12.00 13.00 Muatan Lokal Muatan Lokal Muatan Lokal 08.00 10.00 Kimia Geografi Antropologi 10.30 12.00 Ketrampilan Ketrampilan/ Bahasa Asing Ketrampilan/ Bahasa Asing 08.00 10.00 Fisika Ekonomi Bahasa Asing 10.30 12.00 Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi Teknologi Informasi dan Komunikasi B. Ruang Ujian Sekolah Satuan pendidikan penyelenggara US menetapkan ruang US dengan persyaratan sebagai berikut: 1. ruang kelas yang digunakan aman dan layak untuk US; 2. setiap ruang ditempati paling banyak 20 peserta, dan 1 meja untuk dua orang pengawas US; 3. setiap meja diberi nomor peserta US; 4. setiap ruang US disediakan denah tempat duduk peserta US;

5. setiap ruang US disediakan lak/segel untuk amplop LJUS; 6. gambar atau alat peraga yang berkaitan dengan materi US dikeluarkan dari ruang US; 7. tempat duduk peserta US diatur sebagai berikut: a. satu bangku untuk satu orang peserta US; b. jarak antara meja yang satu dengan meja yang lain disusun dengan mempertimbangkan jarak antara peserta yang satu dengan peserta yang lain minimal 1 (satu) meter; c. penempatan peserta US sesuai dengan nomor peserta C. Pengawas Ruang US 1. Satuan Pendidikan menetapkan pengawas ruang US di satuan pendidikan; 2. Pengawas ruang US adalah guru yang mata pelajarannya tidak sedang diujikan; 3. Pengawas ruang US adalah guru yang memiliki sikap dan perilaku disiplin, jujur, bertanggung jawab, teliti, dan memegang teguh kerahasiaan; 4. Pengawas ruang US harus menandatangani surat pernyataan bersedia menjadi pengawas ruang US sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan harus hadir 45 menit sebelum ujian dimulai; 5. Pengawas ruang US tidak diperkenankan untuk membawa alat komusikasi elektronik ke dalam ruang ujian; 6. Penempatan pengawas ruang US dilakukan oleh Penyelenggara US; 7. Setiap ruangan diawasi oleh dua orang pengawas ruang US; D. Tata Tertib Pengawas Ruang US 1. Persiapan US a. Empat puluh lima (45) menit sebelum ujian dimulai pengawas ruang US telah hadir di lokasi sekolah/madrasah penyelenggara US; b. Pengawas ruang US menerima penjelasan dan pengarahan dari ketua penyelenggara US; c. Pengawas ruang US menerima bahan US yang berupa naskah soal US, LJUS, amplop LJUS, daftar hadir, dan berita acara pelaksanaan US. 2. Pelaksanaan US a. Pengawas ruang US masuk ke dalam ruang US 20 menit sebelum waktu pelaksanaan untuk: 1) memeriksa kesiapan ruang ujian; 2) meminta peserta US untuk memasuki ruang US dengan menunjukkan kartu peserta US dan menempati tempat duduk sesuai nomor yang telah ditentukan; 3) memeriksa dan memastikan setiap peserta US tidak membawa tas, buku atau catatan lain, alat komunikasi elektronik, kalkulator dan sebagainya ke dalam ruang US kecuali alat tulis yang akan dipergunakan; 4) membacakan tata tertib US; 5) meminta peserta ujian menandatangani daftar hadir; 6) membagikan LJUS kepada peserta dan memandu serta memeriksa pengisian identitas peserta US (nomor ujian, nama, tanggal lahir, dan tanda tangan); 7) memastikan peserta US telah mengisi identitas dengan benar; 8) setelah seluruh peserta US selesai mengisi identitas, pengawas ruang US membuka amplop soal, memeriksa kelengkapan bahan ujian, dan meyakinkan bahwa amplop tersebut dalam keadaan baik dan tertutup rapat, disaksikan oleh peserta ujian; 9) membagikan naskah soal secara acak kepada peserta US untuk setiap mata pelajaran; 8

10) membagikan naskah soal US dengan cara meletakkan di atas meja peserta US dalam posisi tertutup (terbalik). Peserta US tidak diperkenankan untuk menyentuhnya sampai tanda waktu US dimulai; b. Setelah tanda waktu mengerjakan dimulai, pengawas ruang US: 1) mempersilakan peserta US untuk mengecek kelengkapan soal; 2) mempersilakan peserta US untuk mulai mengerjakan soal; 3) mengingatkan peserta agar terlebih dahulu membaca petunjuk cara menjawab soal. c. Kelebihan naskah soal US selama ujian berlangsung tetap disimpan di ruang ujian dan tidak diperbolehkan dibaca oleh pengawas ruangan. d. Selama US berlangsung, pengawas ruang US wajib: 1) menjaga ketertiban dan ketenangan suasana sekitar ruang ujian; 2) memberi peringatan dan sanksi kepada peserta yang melakukan kecurangan; serta 3) melarang orang memasuki ruang US selain peserta ujian. e. Pengawas ruang US dilarang memberi isyarat, petunjuk, dan bantuan apapun kepada peserta berkaitan dengan jawaban dari soal US yang diujikan. f. Lima menit sebelum waktu US selesai, pengawas ruang US memberi peringatan kepada peserta US bahwa waktu tinggal lima menit. g. Setelah waktu US selesai, pengawas ruang US: 1) mempersilakan peserta US untuk berhenti mengerjakan soal; 2) mempersilakan peserta US meletakkan naskah soal dan LJUS di atas meja dengan rapi; 3) mengumpulkan LJUS dan naskah soal US; 4) menghitung jumlah LJUS sama dengan jumlah peserta US; 5) mempersilakan peserta US meninggalkan ruang ujian; 6) menyusun secara urut LJUS dari nomor peserta terkecil dan memasukkannya ke dalam amplop LJUS disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta, satu lembar berita acara pelaksanaan, kemudian ditutup dan dilem serta ditandatangani oleh pengawas ruang US di dalam ruang ujian; h. Pengawas Ruang US menyerahkan amplop LJUS yang sudah di lem dan ditandatangani, serta naskah soal US kepada Penyelenggara US Tingkat Sekolah/Madrasah disertai dengan satu lembar daftar hadir peserta dan satu lembar berita acara pelaksanaan US. E. Tata Tertib Peserta US 1. Peserta US memasuki ruangan setelah tanda masuk dibunyikan, yakni 15 (lima belas) menit sebelum US dimulai. 2. Peserta US yang terlambat hadir hanya diperkenankan mengikuti US setelah mendapat izin dari ketua Penyelenggara US Tingkat Sekolah/Madrasah, tanpa diberi perpanjangan waktu. 3. Peserta US dilarang membawa alat komunikasi elektronik dan kalkulator ke sekolah. 4. Tas, buku, dan catatan dalam bentuk apapun dikumpulkan di depan kelas di samping pengawas. 5. Peserta US membawa alat tulis menulis berupa pensil 2B, penghapus, penggaris, dan kartu tanda peserta ujian. 6. Peserta US mengisi daftar hadir dengan menggunakan pulpen yang disediakan oleh pengawas ruangan. 7. Peserta US mengisi identitas pada LJUS secara lengkap dan benar. 9

8. Peserta US yang memerlukan penjelasan cara pengisian identitas pada LJUS dapat bertanya kepada pengawas ruang US dengan cara mengacungkan tangan terlebih dahulu 9. Peserta US mulai mengerjakan soal setelah ada tanda waktu mulai ujian. 10. Selama US berlangsung, peserta US hanya dapat meninggalkan ruangan dengan izin dan pengawasan dari pengawas ruang US. 11. Peserta US yang memperoleh naskah soal yang cacat atau rusak, pengerjaan soal tetap dilakukan sambil menunggu penggantian naskah soal. 12. Peserta US yang meninggalkan ruangan setelah membaca soal dan tidak kembali lagi sampai tanda selesai dibunyikan, dinyatakan telah selesai menempuh/mengikuti US pada mata pelajaran yang terkait. 13. Peserta US yang telah selesai mengerjakan soal sebelum waktu US berakhir tidak diperbolehkan meninggalkan ruangan sebelum berakhirnya waktu ujian. 14. Peserta US berhenti mengerjakan soal setelah ada tanda berakhirnya waktu ujian. 15. Selama US berlangsung, peserta US dilarang: a. menanyakan jawaban soal kepada siapapun; b. bekerjasama dengan peserta lain; c. memberi atau menerima bantuan dalam menjawab soal; d. memperlihatkan pekerjaan sendiri kepada peserta lain atau melihat pekerjaan peserta lain; e. membawa naskah soal US dan LJUS keluar dari ruang ujian; f. menggantikan atau digantikan oleh orang lain. V. PEMERIKSAAN HASIL UJIAN SEKOLAH A. Pengumpulan Hasil Ujian 1. Ketua Penyelenggara Sekolah/Madrasah mengumpulkan amplop LJUS yang telah dilem/dilak oleh pengawas ruang US; 2. Ketua Penyelenggara Sekolah/Madrasah menyimpan amplop LJUS dalam lemari dan ruangan yang aman dan disegel; B. Pemeriksaan 1. Pemeriksaan LJUS dilaksanakan setelah pelaksanaan Ujian Sekolah selesai; 2. Pemeriksaan dilaksanakan secara serempak untuk semua mata pelajaran dan dikoordinir oleh Ketua Penyelenggara Ujian Sekolah; 3. Pemeriksaan LJUS dilakukan oleh dua orang korektor, kemudian rata-rata nilai dari keduanya dijadikan sebagai nilai akhir Ujian Sekolah. Jika terjadi perbedaan nilai hasil pemeriksaan kedua korektor > 2,00, diperlukan korektor ketiga dan rata-rata nilai dari ketiganya dijadikan nilai akhir. 4. Nilai Ujian Sekolah dinyatakan dalam bentuk dua decimal, apabila decimal ketiga 5 maka dibulatkan ke atas. 5. Penilaian hasil ujian praktik dilakukan oleh guru/tim guru mata pelajaran yang bersangkutan. 6. Nilai Ujian Sekolah merupakan penggabungan antara Nilai Ujian Tulis dan Ujian Praktik dengan pembobotan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran. 7. Pelaksanaan pemeriksaan dan penilaian hasil ujian dilakukan secara objektif. C. Pengolahan Hasil Ujian dan Penilaian Pendidik 1. Pengolahan nilai mata pelajaran Pendidikan Agama yang merupakan bagian dari Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia sebagai berikut: a. Penilaian akhir mempertimbangkan penilaian oleh pendidikan; b. Nilai Sekolah aspek kognitif menggabungkan Nilai Ujian Sekolah Pendidikan Agama dengan bobot 60% dengan rata-rata nilai rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan bobot 40%; 10

c. Nilai Ujian Sekolah diperoleh dari penggabungan Nilai Ujian Tulis (UT) dengan Nilai Ujian Praktik (UP) dengan pembobotan 50% UT : 50% UP; d. Nilai Sekolah aspek afektif akhlak mulia diperoleh dari hasil pengamatan pendidik mata pelajaran pendidikan agama, pendidik mata pelajaran lain dan konselor; e. Aspek akhlak mulia terdiri dari aspek-aspek pengamalan agama seperti kedisiplinan (D), kebersihan (B), tanggung jawab (T), sopan santun (S), hubungan social (H), kejujuran (J), dan pelaksanaan ibadah ritual (I); f. Menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan nilai akhir setiap peserta didik pada kelompok mata pelajaran Agama dan akhlak mulia Format Pengolahan Nilai Agama dan Akhlak Mulia Peserta Nama Nilai Ujian Nilai Rapor Akhlak Mulia Sekolah NS 1 2 3 4 5 R UT UP R D B T S H J I R NA Keter 2. Pengolahan nilai mata pelajaran Pendidikan yang merupakan bagian dari kelompok mata pelajaran dan Kepribadian sebagai berikut: a. Penilaian akhir mempertimbangkan penilaian oleh pendidikan; b. Nilai Sekolah diperoleh dari menggabungkan Nilai Ujian Sekolah Pendidikan dengan bobot 60% dengan rata-rata nilai rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan bobot 40%; c. Penilaian akhir aspek afektif Kepribadian mecakup dua komponen yaitu aspek kepribadian dan aspek prilaku berkepribadian diperoleh dari pengamatan aspek kerpibadian (tanggungjawab (T), percaya diri (P), saling menghargai (H), bersikap santun (S) dan kompetitif (K)) dan aspek prilaku berkepribadian (terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, mematuhi tata aturan sosial, memanfaatkan lingkungan secara produktif, mengembagkan diri secara optimal, memanfaatkan fasilitas teknologi informasi, memberdayakan diri dengan belajar, gemar membaca dan menulis, menjaga kesehatan jasmani dan menghargai karya-karya estetika); d. Menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan nilai akhir setiap peserta didik pada kelompok mata pelajaran Format Pengolahan Nilai dan Kepribadian Peserta Nama Nilai Rapor Nilai Nilai Kepribadian Ujian Sekolah 1 2 3 4 5 R Sekolah T P H S K R Prilaku Berkepr ibadian Keter 3. Pengolahan nilai mata pelajaran kelompok ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai berikut: a. Nilai sekolah diperoleh dari penggabungan nilai ujian sekolah dengan pembobotan 60% dan rata-rata nilai rapor semester 3, 4, dan 5 dengan bobot 40%; 11

b. Nilai Ujian Sekolah merupakan penggabungan nilai Ujian Tulis dan Ujian Praktik dengan pembobotan mata pelajaran bahasa 50% : 50%; mata pelajaran IPA 50% : 50% dan mata pelajaran Ketrampilan 30% : 70% c. Menyelenggarakan rapat dewan pendidik untuk menentukan kelulusan dari ujian sekolah; Format Pengolahan Nilai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Peserta Nama Nilai Rapor Kognitif Nilai Rapor Praktik Nilai Ujian Sekolah 3 4 5 R 3 4 5 R T P R Nilai Sekolah Keter 4. Pengolahan nilai mata Seni Budaya dan Sastra Indonesia sebagai bagian dari kelompok pelajaran kelompok mata pelajaran estertika sebagai berikut: a. Penilaian akhir untuk kelompok mata pelajaran estetika mencakup Mata Pelajaran Seni Budaya dan Bahasa Indonesia (aspek sastra) dilakukan dengan mempertimbangkan penilaian pendidik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan terhadap perubahan perilaku peserta didik; b. Penilaian akhir mata pelajaran Seni Budaya mencakup aspek kompetensi apresiasi (A) dan kreasi/rekreasi (K) seni (seni rupa, musik, tari atau teater); c. Nilai Sekolah diperoleh dari menggabungkan Nilai Ujian Sekolah Praktik Mata Pelajaran Seni Budaya dengan bobot 60% dengan rata-rata nilai rapor semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dengan bobot 40%; d. Penilaian akhir mata pelajaran Sastra Indonesia mencakup aspek kompetensi mendengarkan (D), berbicara (B), membaca (C), dan menulis (T) sastra; e. Nilai Sekolah diperoleh dari menggabungkan Nilai Ujian Sekolah Praktik Mata Pelajaran Sastra Indonesia dengan bobot 60% dengan rata-rata nilai rapor praktik semester 3, 4, dan 5 dengan bobot 40% Format Pengolahan Nilai Mata Pelajaran Seni Budaya Peserta Nama Nilai Nilai Rapor Ujian Sekolah 1 2 3 4 5 R A K R Nilai Sekolah Keter Format Pengolahan Nilai Mata Pelajaran Sastra Indonesia Peserta Nama Nilai Rapor Praktik Nilai Ujian Sekolah 3 4 5 R D B C T R Nilai Sekolah Keter 5. Pengolahan nilai mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan sebagai bagian dari kelompok mata pelajaran jasmani olahraga dan kesehatan sebagai berikut: a. Penentuan nilai akhir kelompok mata pelajaran Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan dilakukan berdasarkan hasil penilaian oleh pendidik; 12

b. Kompetensi psikomotor yang mencakup kesegaran jasmani (J), kelincahan (L), dan koordinasi (K). c. Kompetensi kognitif mencakup aplikasi teknik dan taktik, pengetahuan tentang pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan. d. Kompetensi afektif mencakup sikap sportif, jujur, disiplin, bertanggungjawab, kerjasama, percaya diri dan demokratis. Kompetensi afektif yang berkaitan dengan perilaku hidup sehat menjadi catatan khusus dan digunakan sebagai bahan pertimbangan kelulusan. e. Nilai akhir Kognitif dan Psikomotorik mencakup: 1) Rata-rata Nilai kognitif pendidikan jasmani semester 1, 2, 3, 4 dan 5 diberi bobot 2 (dua); 2) Rata-rata penilaian kognitif perilaku hidup sehat semester 1, 2, 3, 4, dan 5 diberi bobot 1 (satu); Sehubungan pada nilai rapor hanya ada satu nilai kognitif, maka poin (1) dan (2) cukup satu poin diberi bobot 3; 3) Nilai Ujian Akhir aspek kognitif diberi bobot 2 (dua); 4) Rata-rata Nilai psikomotorik semester 1, 2, 3, 4 dan 5 diberi bobot 3 (tiga); dan 5) Rata-rata penilaian psikomotor Ujian Akhir diberi bobot 6 (enam); f. Nilai akhir aspek Afektif diperoleh dari rata-rata nilai afektif semester 1, 2, 3, 4, dan 5 dan afektif selama ujian akhir. Format Pengolahan Nilai Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Peserta Nama Nilai Nilai Nilai Ujian Nilai Kognitif (3) Psikompotorik (3) Ujian Praktik (6) 1 2 3 4 5 R 1 2 3 4 5 R Tulis (2) J L K R Keter VI. KELULUSAN DARI SATUAN PENDIDIKAN Kelulusan peserta didik dari satuan pendidikan ditentukan oleh satuan pendidikan berdasarkan rapat Dewan Guru dengan menggunakan kriteria sebagai berikut: 1. menyelesaikan seluruh program pembelajaran; 2. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olah raga, dan kesehatan ; 3. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan 4. lulus Ujian Nasional VII. KRITERIA KELULUSAN MINIMAL BAIK 1. Memperoleh nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia untuk aspek kognitif sesuai dengan Kriteria Kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan dan aspek afektif minimal baik; 2. Memperoleh nilai minimal baik untuk kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian sebagai berikut: 13

a. Peserta didik dinyatakan tidak lulus apabila hanya ada satu di antara ketiga komponen (aspek kognitif pendidikan kewarganegaraan dengan nilai sekolah, aspek afektif kepribadian dan aspek afektif prilaku berkepribadian) termaksud bernilai minimal baik; b. Peserta didik dinyatakan lulus dengan baik apabila nilai sekolah lulus dan paling tidak satu di antara dua komponen lainnya memperoleh nilai minimal baik; c. Peserta didik dinyatakan lulus dengan sangat baik apabila nilai sekolah lulus dengan nilai sangat baik dan dua komponen lainnya memperoleh nilai sangat baik atau baik; d. Nilai minimal baik pada Nilai sekolah sesuai dengan Kriteria Kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. 3. Memperoleh nilai minimal baik pada kelompok mata pelajaran estetika, nilai akhir yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh satuan pendidikan itulah yang disebut nilai baik ; 4. Memperoleh nilai minimal baik pada kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan untuk Nilai Akhir aspek kognitif dan psikomotorik minimal 7,50 (tujuh koma lima puluh) dan aspek afektif minimal baik ; Tabel Kriteria Kululusan Nilai Minimal Baik 1 2 Kelompok Mata Pelajaran Agama dan Akhlak Mulia dan Kepribadian 3 Estetika 4 Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Pendidikan Seni Budaya Sastra Indonesia Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Aspek Kognitif Afektif Kognitif Afektif Kepribadian Afektif Prilaku Berkepribadian Psikomotorik Afektif Psikomotorik Afektif Kognitif dan Psikomotorik Afektif Kriteria Kelulusan Baik Baik Baik Baik Baik 7,50 Baik VIII. KRITERIA KELULUSAN UJIAN SEKOLAH 1. Peserta didik dinyatakan lulus US apabila peserta didik telah memenuhi kriteria kelulusan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan berdasarkan perolehan Nilai S; 2. Nilai S diperoleh dari gabungan antara nilai US dan nilai rata-rata rapor semester 3, 4, dan semester 5 dengan pembobotan 60% (enam puluh persen) untuk nilai US dan 40% (empat puluh persen) untuk nilai rata-rata rapor. Tabel Kriteria Kelulusan Ujian Sekolah Mata Pelajaran Kelompok IPTEK 1. Bahasa Indonesia Kriteria Kelulusan (KK) IPA IPS BHS Keterangan KK Program IPA dan IPS sama. Bahasa berbeda. 14

2. Bahasa Inggris 3. Matematika 4. Fisika - - 5. Kimia - - 6. Biologi - - 7. Geografi - - 8. Ekonomi - - 9. Sosiologi - - 10. Sastra Indonesia - - 11. Bahasa Asing - - 12. Antropologi - - 13. Sejarah 14. Seni Budaya 15. 16. 17. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan Teknologi Informasi dan Komunikasi Keterampilan/ Bahasa Asing 18. Muatan Lokal KK setiap program sama. KK setiap program berbeda. KK setiap program berbeda. KK setiap program sama. KK setiap program sama. KK setiap program sama. Ketrampilan / bahasa asing untuk program IPA dan IPS. Ketrampilan untuk bahasa. KK setiap program sama. IX. PELAPORAN UJIAN SEKOLAH 1. Pendidik melakukan analisis kuantitas soal Ujian Sekolah yang mencakup Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektifitas Pengecoh. 2. Pendidik mengoleksi soal dalam bank soal yang memenuhi hasil analisis kualitas dan analisis kuantitas soal. Untuk meningkatkan kualitas lulusan, tidak diperkenankan mengoleksi butir soal yang tingkat kesukarannya lebih besar dari 0,8 3. Nilai sekolah semua mata pelajaran dilaporkan dari satuan pendidikan ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota paling lambat 4 April 2011; 4. Rekapitulasi nilai sekolah semua mata pelajaran dan semua sekolah tingkat Kabupaten/Kota diserahkan ke Dinas Propinsi paling lambat 6 April 2011; 5. Rekapitulasi nilai sekolah semua mata pelajaran, semua sekolah dan Kabupaten/Kota diserahkan dari Dinas Propinsi Jawa Barat ke BSNP paling lambat tanggal 8 April 2011; 6. Satuan Pendidikan melaporkan pelaksanaan Ujian Sekolah berupa POS US, Pelaksanaan Ujian Sekolah, Kelulusan, Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut paling lambat satu minggu setelah pengumukan kelulusan. X. PEMANTAUAN 1. Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat melakukan koordinasi, pemantauan, supervisi dan evaluasi pelaksanaan Ujian Sekolah di Tingkat Kabupaten/Kota dan Tingkat Satuan Pendidikan; 15

2. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota melakukan koordinasi, pemantauan, supervisi dan evaluasi pelaksanaan Ujian Sekolah di Tingkat Satuan Pendidikan; 3. Pemantauan dan supervisi dilakukan dengan membentuk tim, menyusun isntrumen, melaksanakan dan melaporkan hasil. XI. EVALUASI 1. Evaluasi berdasarkan data hasil pemantauan dan supervisi; 2. Evaluasi dilakukan oleh Satuan Pendidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten/kota dan dinas pendidikan Propinsi Jawa Barat; 3. Evaluasi menyangkut aspek persiapan, pelaksanaan dan penilaian yang dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Satuan Pendidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten/kota dan dinas pendidikan Propinsi Jawa Barat dan Pemerintah; 4. Menyusun langkah-langkah evaluasi yang mencakup; menentukan petugas, menyusun instrument, melaksanakan, mengolah dan menyusun laporan; 5. Berdasarkan hasil evaluasi Satuan Pendidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten/kota dan dinas pendidikan Propinsi Jawa Barat melakukan tindak lanjut untuk meningkatkan mutu pendidikan di Satuan Pendidikan, Dinas Pendidikan Kabupaten/kota dan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Barat XII. SANKSI 1. Peserta US yang melanggar tata tertib diberi peringatan oleh pengawas ruang US. Apabila peserta US telah diberi peringatan dan tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka pengawas ruang ujian mencatat dan mengusulkan peserta US tersebut untuk dinyatakan gagal ujian dan ditulis dalam berita acara. 2. Pengawas ruang US yang melanggar ketentuan POS dibebastugaskan dan diganti oleh yang lain, serta tidak diikutsertakan dalam kegiatan US berikutnya. 3. Semua pelanggaran yang dilakukan oleh pengawas ruang US, dan sekolah penyelenggara dilaporkan kepada pimpinan lembaga asal yang bersangkutan. 16

JADWAL KEGIATAN Uraian Kegiatan Tanggal Penanggungjawab A. Pendataan Online 1. Sosialisasi ke propinsi dan Oktober 2010 Puspendik kabupaten/kota 2. Sekolah menyiapkan data Oktober 2010 Kepala Sekolah 3. Propinsi/Kab/Kota mengkoordinasikan Oktober pember 2010 SIM SMA-SMK/Pokja entry data Dikmenti 4. Propinsi/Kab/Kota mencetak DNS 2 11 Desember 2010 SIM SMA-SMK/Pokja Dikmenti 5. Kab/Kota mendistribusikan ke sekolah 11 18 Desember 2010 Kepala Dinas Kab/kota 6. Sekolah memvalidasi DNS 19 22 Desember 2010 Kepala Sekolah 7. Sekolah megirim DNS tervalidasi ke Kab/kota (sudah disyahkan pengawas) 19 23 Desember 2010 Kepala Sekolah 8. Propinsi/Kab/Kota/Sekolah mengedit 19 31 Desember 2010 SIM SMA-SMK/Pokja data Dikmenti 9. Editing data selesai (akses kab/kota) 31 Desember 2010 SIM SMA-SMK/Pokja ditutup Dikmenti 10. Propinsi memproses mor Peserta UN 11 15 Januari 2011 SIM SMA-SMK/Pokja Dikmenti 11. Propinsi mencetak DNT dan KPU 16 23 Januari 2011 SIM SMA-SMK/Pokja Dikmenti 12. Propinsi mendistribusi DNT dan KPU ke 17 31 Januari 2011 SIM SMA-SMK/Pokja Kabupaten/Kota Dikmenti 13. Kabupaten/Kota mendistribuskan ke sekolah (perbaikan secara manual pada DNT oleh sekolah) 25 31 Januari 2011 Kepala Dinas 14. Pemeliharaan data 1 Feb 30 Maret 2011 SIM SMA-SMK/Pokja Dikmenti 15. Pemeliharaan data oleh propinsi selesai 31 Maret 2011 SIM SMA-SMK/Pokja (akses ditutup) Dikmenti 17

16. PTN mendownload data 1 April 2011 Perguruan Tinggi 17 Pemeliharaan data oleh PTN 1 April selesai Perguruan Tinggi B Penyusunan Bahan US 1. mengidentifikasi SKL satuan pendidikan, 27 Januari 2011 Kepala Sekolah kelompok mata pelajaran dan mata pelajaran 2. menentukan SKL irisan dari keempat 27 Januari 2011 Kepala Sekolah dokumen tersebut untuk dijadikan sebagai SKL US tahun pelajaran 2010/2011 3. menyusun SKL US yang terdiri dari 27-29 Januari 2011 Kepala Sekolah deskripsi SKL dan Indikator soal 4. menyusun kisi-kisi soal berdasarkan 31 Januari 3 Februari Kepala Sekolah SKL US tahun pelajaran 2010/2011 5. melakukan validasi kisi-kisi soal tahun pelajaran 2010/2011 dengan melibatkan guru, MGMP sekolah, dan pengawas pembina; 6. menyusun spesifikasi soal yang memuat identitas dan uraian; 7. melakukan analisis kualitas soal (telaah butir soal) yang mencakup aspek substansti/materi, konstruksi dan bahasa; 8. melakukan reviu, revisi dan perakitan naskah soal Ujian Sekolah; 9. menentukan paket-paket naskah soal US dengan mempertimbangkan kesetaraan antar paket; 10. Menentukan naskah soal untuk ujian utama, ujian susulan dan cadangan untuk siap cetak; 2011 4 Februari 2011 Kepala Sekolah 5-9 Februari 2011 Kepala Sekolah 10 12 Februari 2011 Kepala Sekolah 14 17 Februari 2011 Kepala Sekolah 18 Februari 2011 Kepala Sekolah 21 Februari 2011 Kepala Sekolah 11. Pencetakan dan pengemasan naskah US; 28 Februari 5 Maret 2011 Kepala Sekolah 12. Menyimpan naskah US dengan 28 Februari 12 Maret 2011 Kepala Sekolah 18

memperhatikan faktor keamanan dan kerahasiaan. C Pelaksanaan Ujian Sekolah 1. Ujian Sekolah Tulis Utama 7 12 Maret 2011 Kepala Sekolah 2. Ujian Sekolah Praktik Utama 14 19 Maret/UTS Kepala Sekolah 3. Ujian Sekolah Tulis dan Praktik Susulan 21 26 Maret Kepala Sekolah D Pemeriksaan Ujian Sekolah 28 Maret 2 April 2011 Kepala Sekolah E Pengolahan Nilai Ujian Sekolah 28 Maret 2 April 2011 Kepala Sekolah F Laporan Nilai Ujian Sekolah 1. Pendidik melakukan analisis kuantitas 28 Maret 2 April 2011 Kepala Sekolah soal Ujian Sekolah yang mencakup Daya Pembeda, Tingkat Kesukaran, dan Efektifitas Pengecoh. 2. Pendidik mengoleksi soal dalam bank soal 28 Maret 2 April 2011 Kepala Sekolah yang memenuhi hasil analisis kualitas dan analisis kuantitas soal. Untuk meningkatkan kualitas lulusan, tidak diperkenankan mengoleksi butir soal yang tingkat kesukarannya lebih besar dari 0,8 3. Nilai sekolah semua mata pelajaran dilaporkan dari satuan pendidikan ke 4 April 2011 Kepala Sekolah Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota; 4. Rekapitulasi nilai sekolah semua mata pelajaran dan semua sekolah tingkat Kabupaten/Kota diserahkan ke Dinas Propinsi; 5. Rekapitulasi nilai sekolah semua mata pelajaran, semua sekolah dan Kabupaten/Kota diserahkan dari Dinas Propinsi Jawa Barat ke BSNP; 6. Satuan Pendidikan melaporkan pelaksanaan Ujian Sekolah berupa POS US, Pelaksanaan Ujian Sekolah, 6 April 2011 Kepala Dinas Kabupaten/Kota 8 April 2011 Kepala Dinas Propinsi 25 Mei 2011 Kepala Sekolah 19

Kelulusan, Hasil Evaluasi dan Tindak Lanjut ke Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota. G Pelaksanaan Ujian Nasional 1. Ujian Nasional Utama 18 21 April 2011 Kepala Dinas Pendidikan Propinsi, Kepala Dinas Kabupaten/Kota dan Kepala Sekolah. 2. Ujian Nasional Susulan 25 28 April 2011 Kepala Dinas Pendidikan Propinsi, Kepala Dinas Kabupaten/Kota dan Kepala Sekolah. H Pemeriksaan Hasil Ujian 1. Ketua Penyelenggara Sekolah 18 21 April 2011 Kepala Sekolah mengumpulkan amplop LJUN yang telah dilem/dilak oleh pengawas ruang UN. 2. Ketua Penyelenggara Sekolah 18 21 April 2011 Kepala Sekolah mengirimkan LJUN ke Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota disertai dengan berita acara serah terima. 3. Penyelengara UN Tingkat kabupaten/kota memeriksa kesesuaian jumlah amplop yang berisi LJUN dengan jumlah ruangan dari setiap sekolah penyelenggara UN. 4. Pengiriman LJUN SMA dari Penyelenggara UN Tingkat Kabupaten/Kota kepada Perguruan tinggi langsung setelah ujian berakhir setiap harinya kecuali untuk Kabupaten yang terpencil. 18 21 April 2011 Kepala Dinas Kabupaten/Kota 18 21 April 2011 Kepala Dinas Kabupaten/Kota 5. Perguruan tinggi dan Dinas Pendidikan 18 21 April 2011 Perguruan Tinggi dan 20

Provinsi memeriksa kesesuaian jumlah amplop yang berisi LJUN dengan jumlah ruangan dari setiap satuan pendidikan penyelenggara UN dari setiap kabupaten/kota. 6. Perguruan Tinggi negeri memindai LJUN SMA, MA dan SMK serta mengirimkan hasilnya ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat; 7. Perguruan tinggi dan Dinas Pendidikan Provinsi melakukan validasi hasil pemindaian seluruh mata pelajaran setiap peserta UN; Perguruan tinggi dan Dinas Pendidikan Provinsi melakukan validasi hasil pemindaian seluruh mata pelajaran setiap peserta UN Susulan; 8. Pengiriman hasil pemindaian ke Penyelenggara UN Tingkat Pusat 9. Hasil penskoran didistribusikan ke Penyelenggara UN Tingkat Provinsi disertai berita acara; Kepala Dinas Provinsi 19 April 2 Mei 2011 Perguruan Tinggi 18 21 April 2011 Perguruan Tinggi dan Kepala Dinas Provinsi 25 28 April 2011 Perguruan Tinggi dan Kepala Dinas Provinsi 3 Mei 2011 Perguruan Tinggi dan Kepala Dinas Provinsi 3 9 Mei 2011 Puspendik 10. Verifikasi, penskoran dan analisis 4 12 Mei 2011 Puspendik 11. Pengiriman nilai dari Pusat ke Provinsi 13 Mei 2011 12. Pencetakan dan distribusi DKHUN 14-15 Mei 2011 Kepala Bidang dikirim ke sekolah/madrasah melalui Dikmenti Penyelenggara Tingkat Kabupaten/Kota disertai dengan berita acara; 13. Sekolah/madrasah berdasarkan DKHUN mengumumkan hasil UN; 14. Penyelenggara UN Tingkat Pusat mencetak DKHUN untuk Sekolah Indonesia di luar negeri. 16 Mei 2011 Kepala Sekolah 16 Mei 2011 Puspendik 15. Pengisian SKHUN dan distribusi ke 16 26 Mei 2011 Kepala Bidang 21

sekolah Dikmenti 22

23