DOSEN PEMBIMBING : Reni Diah Kusumawati, SE., MMSI Tiara Lenggogeni EB06

dokumen-dokumen yang mirip
GIRO DAN DEPOSITO A. PENGERTIAN GIRO

BAB I PENDAHULUAN. tersisa sepertiga dari modal awal. IDB kemudian memberikan suntikan dana

PERBANDINGAN PERHITUNGAN BAGI HASIL TABUNGAN MUDHARABAH PADA PT. BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN PADA PT. BANK MANDIRI

BAB I PENDAHULUAN. kegiatan manusia tanpa terkecuali dalam kegiatan di perbankan. Hal ini dapat

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

pengiriman uang. Piter dan Suseno (2003) menyatakan bahwa

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

ANALISIS KOMPARATIF PERHITUNGAN BONUS ANTARA PRODUK TABUNGAN (SUKU BUNGA) DAN TABUNGAN MUDHARABAH SERTA TABUNGAN WADIAH

BAB I PENDAHULUAN. hidup masyarakat. Saat ini perbankan merupakan salah satu unsur pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. dengan masyarakat yang berkekurangan dana disebut bank. Tahun 1999

PEMBAHASAN KASUS SUMBER DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mikro maupun makro. Terbukti dari semakin banyak munculnya usaha baru yang

Question & Answer a T bu b nga g nku

AKUNTANSI PENGHIMPUNAN DANA

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan dalam lalu lintas pembayaran, sehingga kinerja bank merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan salah satu inovasi yang baru dalam dunia

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. debitur. Namun dalam sistem bagi hasil pembayaran tetap selain pokok pinjaman

SUMBER SUMBER DANA BANK

BAB I PENDAHULUAN. 7 tahun 1992 tentang Perbankan, yang secara eksplisit menetapkan bahwa

MANAJEMEN PENGHIMPUNAN DANA

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut UU Perbankan no.10 tahun 1998 Pasal 1: Menurut Ketut Rindjin pada penelitian Elionasari (2008) bank memiliki

STUDI KASUS Distribusi-Bagi Hasil_sbu_2010.xls

BAB I PENDAHULUAN. yang beroperasi dengan tidak mengandalkan pada bunga. Dengan kata lain, Bank

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN. turunnya daya beli masyarakat tetapi juga karena tingginya inflasi.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL. penelitian, dalam hal ini adalah data dari Bank Syariah Muamalat dan Bank DKI

BAB II KAJIAN PUSTAKA. menghimpun dana dari masyarakat, menyalurkan dana kepada masyarakat, dan juga

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB 1 PENDAHULUAN. Selain memiliki peran penting dalam proses perekonomian, bank juga

BAB I PENDAHULUAN. terpuruk yang disebabkan oleh adanya krisis moneter (tahun 1997 tahun 1998),

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 8 /PBI/2000 TENTANG PASAR UANG ANTARBANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. konvensional dan bank syari ah. Bank syari ah adalah bank yang aktivitasnya

BAB II LANDASAN TEORI. menerbitkan promes atau yang dikenal dengan nama Banknote (uang kertas). Kata

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu Negara. Kegiatan perekonomian yang sehari-hari dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. setelah dua tahun sebelumnya sempat mengalami goncangan akibat krisis ekonomi

Sumber-sumber Dana Bank

BAB I PENDAHULUAN. perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB V PENUTUP. 5.1 Kesimpulan

SIMPANAN BAGI HASIL DI BANK

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjauan Terhadap Obyek Studi Gambaran Umum Bank BNI dan Unit Usaha Syariah

BAB I PENDAHULUAN. syariah diragukan system operasionalnya, tetapi tidak demikian adanya bank syariah

BAB I PENDAHULUAN. Bank didefinisikan sebagai lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. dan perbankan mengalami kesulitan dalam hal keuangan, tingkat suku bunga

sejak zaman Rasulullah, seperti pembiayaan, penitipan harta, pinjam-meminjam uang, bahkan pengiriman uang. Akan tetapi, pada saat itu, fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. dalam menghimpun maupun menyalurkan dana, hal ini terjadi karena adanya

BAB I PENDAHULUAN. Peran Lembaga Keuangan sangat penting di kalangan masyarakat. Lembaga

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki

I.PENDAHULUAN A.LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Besar Haluan Negara (GBHN), dipaparkan secara tegas bahwa pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga yang memiliki peranan penting dalam. perekonomian suatu negara baik sebagai sumber permodalan maupun sebagai

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 39 TAHUN 2005 TENTANG PENJAMINAN SIMPANAN NASABAH BANK BERDASARKAN PRINSIP SYARIAH

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 6/7/PBI/2004 TENTANG SERTIFIKAT WADIAH BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkannya. Bank juga dikenal sebagai lembaga keuangan. yang kegiatan utamanya menerima simpanan giro, tabungan dan

BAB I PENDAHULUAN. suatu bank adalah untuk pencapaian profitabilitas yang maksimal, maka perlu

ekonomi Kelas X BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN BUKAN BANK KTSP & K-13 A. Pengertian Bank Tujuan Pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. tertarik olehnya. Sejak itu, berkembanglah bank dengan cara-caranya. 1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. terhadap deposito mudharabah. Penelitian-penelitian tersebut adalah sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bank menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10. November 1998 dinyatakan bahwa Perbankan adalah badan usaha yang

UNISKA TABUNGAN

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Pembukaan Simpanan Berjangka (SIJANGKA)

GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan pihak yang kekurangan dana adalah pihak yang mengambil kredit pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Di Indonesia pembangunan ekonomi tetap merupakan sentral dari

BAB IV PEMBAHASAN. Implementasi Sistem Bagi Hasil dan Risiko Berdasarkan Prinsip. Mudharabah Di Bank Jabar Banten Syariah

BAB I PENDAHULUAN. mengandalkan sistem bagi hasil atau profit sharing (Kasmir, 2006:23).

BAB I PENDAHULUAN. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang mempunyai peranan

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan pesat. Di Indonesia sendiri perbankan syariah menunjukkan

BAB 1 PENDAHULUAN. kenaikan yang baik. Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS) seperti. Baitul Maal wat Tamwil (BMT) dan Koperasi JASA Keuangan Syariah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketertarikan masyarakat dengan sistem ekonomi syariah dewasa

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN. tersebut menunjukkan kebutuhan masyarakat akan hadirnya institusi-institusi keuangan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. perbankan di Indonesia secara umum. Sistem perbankan syariah juga diatur dalam Undang-

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara berkembang yang sedang giat-giatnya

MANAJEMEN PERBANKAN. By : Angga Hapsila, SE.MM

BAB IV ANALISA PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan usaha tanpa adanya kepercayaan dari masyarakat. yang setia dan menguntungkan pihak bank. Dengan demikian, pihak bank

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

BAB 1 PENDAHULUAN. oleh UU No.10 tahun 1998 dan undang-undang terbaru mengenai perbankan

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan sektor perbankan telah tumbuh dengan pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. konvensional yang tumbuh berkisar 8%. (Otoritas Jasa Keuangan, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. Bank Syariah Mandiri merupakan salah satu perusahaan yang unggul dalam

I. PENDAHULUAN. badan di bidang keuangan, melakukan penghimpunan dan penyaluran dana

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR : 2/ 9 /PBI/2000 TENTANG SERTIFIKAT WADIAH BANK INDONESIA GUBERNUR BANK INDONESIA,

BAB 4 ANALISIS PELAKSANAAN LAYANAN SYARIAH (OFFICE CHANNELING) PADA BTN UNIT USAHA SYARIAH (UUS)

G I R O DAN DEPOSITO. cek, bilyet giro, saran perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Masyarakat di negara maju dan berkembang sangat membutuhkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan khususnya bank umum merupakan inti dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan perbankan syariah merupakan suatu perwujudan permintaan

Transkripsi:

Analisis Perbedaan Perhitungan Sistem Bunga Deposito, Tabungan dan Giro Pada Bank Konvensional dan Sistem Bagi Hasil Deposito, Tabungan dan Giro Pada Bank Syariah DOSEN PEMBIMBING : Reni Diah Kusumawati, SE., MMSI Tiara Lenggogeni 26210888 3EB06

Latar Belakang Bank merupakan salah satu urat nadi perekonomian sebuah negara, tanpa bank bisa dibayangkan bagaimana sulitnya menyimpan dan mengirimkan uang, memperoleh tambahan modal usaha atau melakukan transaksi perdagangan Internasional secara efektif dan aman. Perkembangan ini tentu saja sangat menyenangkan, setidaknya dapat dilihat di tengah terpuruknya banyak bank umum konvensional akibat tekanan krisis moneter, bank syariah justru berkembang dengan pesat bahkan mampu menunjukkan eksistensinya sebagai sebuah lembaga keuangan yang handal. Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional - Bank Syariah adalah sebuah lembaga perbankan yang pada prinsipnya berpegang pada syariat Islam, mempunyai sistem operasi di mana ia tidak mengandalkan pada bunga. sedangkan Bank Konvensional adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Kalau menurut saya pribadi perbedaan pokoknya bank syariah tidak melaksanakan sistem bunga dalam seluruh aktivitasnya sedangkan bank kovensional justru kebalikannya.

Rumusan masalah Bank Syariah dan Bank Konvensional Tujuan Penelitian Bagaimana perhitungan bunga Deposito, Tabungan dan Giro dengan sistem bagi hasil pada Bank Syariah dan sistem bunga pada Bank Konvensional? Batasan Masalah Dalam penulisan ini penulis membahas tentang cara perhitungan bunga deposito, tabungan dan giro dengan sistem bagi hasil Bank DKI Syariah dan sistem bunga bank pada Bank DKI Konvensional Mengetahui cara perhitungan bunga deposito, tabungan dan giro dengan sistem bagi hasil pada Bank DKI Syariah dan sistem bunga pada Bank DKI Konvensional?

Pembahasan Deposito adalah Simpanan masyarakat yang penarikannya dapat dilakukan setelah jangka waktu yang telah disetujui berakhir. Tabel bunga deposito Bank DKI Konvensional Jangka Waktu Bunga 1 bulan 4.75% 3 bulan 4.75% 6 bulan 5.00% 12 bulan 5.00% Tabel bagi hasil deposito Bank DKI Syariah Jangka waktu Bank Nasabah 1 bulan 45% 55% 3 bulan 45% 55% 6 bulan 45% 55% 12 bulan 45% 55%

Rumus Deposito Sistem bunga Jmlh Hari x %Bunga x nilai nominal 30 x 4,75% x Rp. 30.000.000 Rp. 117.123,29 Sistem Bagi Hasil Jmlh Saldo Tabungan x %Nisbah x Nilai Nominal Jmlh Saldo Rata rata Rp. 30.000.000 x 55% x Rp. 42.000.000 Rp. 3.500.000.000 Rp. 198.000

Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat-syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro dan atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Bunga Tabungan Bagi Hasil Tabungan 1.5% 35% : 65% Rumus Tabungan Syariah: Mudharabah : Hari bagi hasil x saldo rata-rata harian x tingkat bagi hasil Hari kalender yang bersangkutan 31 x Rp. 8.233.333 x 35% 31 Rp. 89.331.663,05

Rumus Tabungan Wadiah Bonus Saldo Terendah tarif bonus wadiah X saldo terendah bulan yg bersangkutan Bonus Saldo rata2 harian tarif bonus wadiah X saldo rata rata harian bulan yg bersangkutan Bonus atas dasar saldo harian tarif bonuswadiah X saldo harian ybs X hari efektif 35% x Rp. 15.000.000 x 31/100 Rp. 1.627.500 Rumus Bunga Tabungan : Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Harian SRH x i x t/ [ (Rp.1 juta x 4 hari) + (Rp.6 juta x 1 hari) + (Rp.5,5 juta x 4 hari ) + (Rp.8 juta x 10 hari) + (Rp.7 juta x 5 hari) + (Rp.17 juta x 5 hari) + (Rp.15 juta x 1 hari) ] / 30 Rp.8.233.333,00 Bunga bulan april : Rp. 8.233.333,00 x 1,5% x 30/ Rp. 10.150,68

Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan saldo terendah ST x i x t/ Rp. 1.000.000 x 1,5 % x 30/ Rp. 1.232,88 Metode Perhitungan Bunga Berdasarkan Saldo Rata Rata Saldo Akhir Tabungan x i x t/ Rp.15.000.000 x 1.5% x 30/ Rp. 18.493,15 Giro adalah suatu istilah perbankan untuk suatu cara pembayaran yang hampir merupakan kebalikan dari sistem cek. Suatu cek diberikan kepada pihak penerima pembayaran dan dapat langsung diambil di bank tersebut, sedangkan giro diberikan kepada pihak penerima pembayaran tetapi, hanya dapat diambil pada bank tersebut setelah tanggal yang di sepakati antara pihak penerima dan pemberi giro tersebut.

Rumus Bunga Giro : 1. Rumus perhitungan bunga harian : jumlah saldo harian dlm 1 bln x suku bunga pertahun Jumlah hari dalam tahun bersangkutan Jumlah Saldo Harian ; 1. 8.000.000 x 1% x 4hari 876,71 2. 6.000.000 x 1% x 5hari 821,91 3. 9.000.000 x 1% x 9hari 2.219,17 4. 4.000.000 x 1% x 6hari 657,53 5. 2.000.000 x 1% x 7hari 383,56 Total Saldo Harian Rp. 4.958,88

Rumus perhitungan berdasarkan saldo terendah : a. Jika suku bunga yang diberikan dihitung atas dasar tahunan : saldo terendah bln brjln x umur bulan berjalan x bunga/thn Jumlah hari dalam tahun berjalan Rp. 2.000.000 x 31 x 1% Rp. 1.698,63 b. Jika suku bunga yang di berikan dihitung atas dasar bulanan : saldo terendah pada bulan berjalan x bunga/bulan Rp. 2.000.000 x 1% Rp. 2.000 100

Rumus Bagi Hasil Giro : 1. Giro Mudharabah Hari bagi hasil x saldo rata-rata harian x tingkat bagi hasil Jumlah hari kalender yang bersangkutan 31 x Rp. 5.838.709,68 x 35% Rp. 63. 350.000,03 Rp. 173.561,64

2. Giro Wadiah a. Bonus Wadiah atas saldo terendah tarif bonus wadiah x saldo terendah bulan yang bersangkutan b. Bonus wadiah atas saldo rata rata harian Tarif bonus wadiah x saldo rata rata harian bulan yang bersangkutan c. Bonus wadiah atas dasar saldo harian Tarif bonus wadiah x saldo harian yang bersangkutan x hari efektif 35% x Rp. 2.000.000 x 31 Rp. 21.700.000

Kesimpulan Pendapatan Deposito Bank DKI Syariah dan DKI Konvensional berdasarkan laporan keuangan 2010 2012 cenderung mengalami kenaikan. Berdasarkan pembahasan tingkat suku bunga deposito dengan sistem bunga adalah Rp. 117.123,29 dan bagi hasil adalah Rp. 198.000. Pendapatan Tabungan Bank DKI Syariah dan DKI Konvensional berdasarkan laporan keuangan 2010 2012 cenderung mengalami kenaikan. Berdasarkan pembahasan tingkat suku bunga tabungan dengan sistem bunga menurut saldo harian Rp. 10.150,68 saldo terendah Rp. 1.232,88 saldo rata-rata Rp. 18.993,15 dan sistem bagi hasil mudharabah Rp. 89.331.663,05 bonus wadiah saldo harian Rp. 1.627.500. Pendapatan Giro Bank DKI Syariah dan DKI Konvensional berdasarkan laporan keuangan 2010 2012 cenderung mengalami kenaikan. Berdasarkan pembahasan tingkat suku bunga giro dengan sistem bunga menurut saldo harian Rp. 4.958,88 saldo terendah Rp. 1.698,63 saldo bulanan Rp.2000 dan sistem bagi hasil mudharabah Rp. 173.561,64 bonus wadiah saldo harian Rp. 21.700.000

Saran Perlu penyediaan layanan syariah (office channeling) pada bank konvensional PT. Bank Syariah sebagai induk perusahaan untuk meningkatkan jumlah penghimpunan deposito, tabungan dan giro pada PT. Bank DKI Syariah, sekaligus mempermudah akses nasabah dalam menggunakan produk syariah PT. Bank DKI Syariah.