BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil wawancara di perusahaan tersebut terdapat

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Perkembangan teknologi informasi saat ini membutuhkan analisa

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. perhitungan data presensi siswa yang dilakukan oleh wali kelas. Dalam

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. perusahaan. Data dan informasi tersebut diperoleh dari sumber terkait untuk

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey, wawancara dan pengamatan yang dilakukan di

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. harus menyerahkan data kompetensi siswa kepada pihak staff PSG untuk

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. perangkat keras, perangkat lunak, dan pengguna. Analisis ini diperlukan sebagai

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. berdasarkan data yang telah diperoleh dari hasil studi lapangan. Sedangkan desain

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. satu usaha yang didirikan adalah Surya Mart. Saat ini Surya Mart masih

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. dan pencatatan kasus Perselisihan Hubungan Industrial (PHI).

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. informasi dalam membuat Aplikasi Pemeliharaan Sarana (Pengadaan).

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. data, selanjutnya melakukan tahapan sebagai berikut: menyajikan suatu rancangan langkah kerja dari sistem yang baru.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan usahanya.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data tersebut, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Pada bab ini akan dibahas mengenai tahap yang dilakukan dalam

BAB IV SISTEM DAN IMPLEMENTASI. Indonesia Tbk. diperoleh data secara langsung dari manager operasional yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. bagian administrasi umum STIKOM Surabaya. yang dilakukan dalam desain sistem ini adalah:

BAB IV ANALISA DAN DESAIN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. penelitian terhadap aplikasi pencatatan history barang gudang pada PT. GRLJI.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. UPT. Taman Budaya Jawa Timur, secara garis besar permasalahan pada

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. COLLECTION III, penulis berusaha menemukan permasalahan yang ada,

BAB IV ANALISIS DAN DESAIN SISTEM. 4.1 Proses Bisnis Peminjaman dan Pengembalian Perpustakaan. terkait dengan siswa, guru dan petugas perpustakaan.

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. akan diperbaiki dalam hal ini perancangan aplikasi mencakup system flow, hirarki

BAB IV DESKRIPSI SISTEM

Dalam penyelesaian proyek kerja praktek pada PT. Pelabuhan Indonesia. analisa, perancangan dan pengembangan program. Hal-hal tersebut berkaitan

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Rukina Sukses Abadi, dengan objek wawancara bagian admin kapal dan officer

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTIK. penjualan peralatan komputer. CV. Delta Computindo saat ini memiliki barang

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DISKRIPSI KERJA PRAKTIK. baru. Dalam langkah ini penulis melakukan analisis terhadap permasalahan yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Dalam penyelesaian proyek kerja praktek ini baik di dalam memperoleh. a. Observasi - Studi Lapangan (Field Research)

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. diambil pada bagian administrasi PT TAMBANGAN RAYA PERMAI. Selain

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. departemen Health, Safety dan Environment (HSE) PT Bangun Sarana Baja,

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. di Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Timur.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. disposisi surat masuk ke sub sub bagian dalam pengadilan tinggi. Pada

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Director, serta Koordinator Announcer yang merupakan bagian organisasi yang

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. pelaporan dalam struktur organisasi PT. PLN (Persero) JMK UMK II

BAB IV 4. DESKRIPSI KERJA PRAKTIK

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. masyarakat serta lembaga usaha dalam menghadapi ancaman bencana.

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. merancang dan membangun aplikasi menggunakan konsep System Development

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. 4. Melakukan pembahasan terhadap hasil implementasi sistem.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. Berdasarkan data yang didapat, identifikasi masalah yang didapat adalah

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. berbeda dengan beberapa institusi pendidikan lain. Hal ini disebabkan karena

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB 4 DESKRIPSI PEKERJAAN. tersebut kedalam laporan perilaku siswa selama 1 hari, 1 bulan, dan 1 tahun.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Berdasarkan hasil survey dan pengamatan yang dilakukan di bagian

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Deskripsi Kerja Praktik menggambarkan tahapan-tahapan bagaimana penulis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berupa data data hasil wawancara, observasi, analisis masalah.

BAB IV 4. METODE DAN RANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. pengumpulan data, identifikasi masalah, dan rancangan penelitian. keuangan, dan penyimpanan data transaksi.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. pengamatan secara langsung, dalam hal ini proses sertifikasi guru Agama Kristen

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. memberikan masukan dalam pengembangan sistem informasi yang dibuat.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Sungai (BBWS) Brantas, ditemukan beberapa permasalahan seperti: human error

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. digunakan dalam tahap analisis sistem ini yaitu metode pengembangan waterfall.

DISKRIPSI PEKERJAAN. tahapan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DESAIN DAN IMPLEMENTASI SISTEM. permasalahan yang ada di PT. Barata Indonesia (Persero). Untuk memperoleh

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. pengelolaan data dan laporan belum dapat diselesaikan secara otomatis. memberikan solusi bagi masalah yang timbul.

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang beralamatkan di Perumahan Dosen Untag Jalan Nginden Baru VIII-B No. 19

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. berkaitan langsung dengan proses yaitu bagian Information Communication

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. sistem. Menurut Kendall & Kendall (2003), perangkat atau teknik

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Kambing Etawa Menggunakan Metode Pearson Square pada Peternakan Nyoto.

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN. sistem informasi penggajian pada PT. KARYA MANDIRI BERSAMA.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Bangun Aplikasi Penjualan dan Pengiriman Spare part komputer pada Bismar

DESKRIPSI PEKERJAAN. Pada proses penyusunan laporan kerja praktik peneliti melakukan

3. BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Sakit Petrokimia Gresik Menggunakan Metode Trend Exponential.

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. membangun sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan user. Hasil dari

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. Kerja Praktek di unit IS SSM PT. TELKOM Surabaya, maka dapat diketehui

BAB IV DESKRIPSI SISTEM KERJA PRAKTEK

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. mengetahui proses bisnis yang ada dalam sistem yang akan dibuat, dalam hal ini

BAB IV METODE KERJA PRAKTEK. Sistem yang terdapat pada SMU Negeri 1 Sidoarjo khususnya pada

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul. Permasalahan yang ada pada PT Istana Keramik Indah

BAB III ANALISIS_DAN_PERANCANGAN_SISTEM. berjalan pada PT. As Motor saat ini, meliputi proses penjualan suku cadang, jasa

Transkripsi:

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Sistem Dalam pengembangan teknologi informasi ini dibutuhkan analisa dan perancangan sistem. Sistem tersebut diharapkan mampu membantu PT. Sumatraco Langgeng Makmur untuk memperoleh laporan hasil perawatan mesin produksi. Pada PT. Sumatraco Langgeng Makmur, pertama kali mekanik melakukan pengecekan status mesin. Jika terdapat mesin yang baru, mekanik akan membuat laporan mesin yang akan diserahkan kepada pimpinan. Setelah itu, mekanik mengecek kondisi mesin. Jika mesin berada dalam kondisi yang tidak baik, akan dilakukan perbaikan dan mekanik membuat laporan mesin yang akan diserahkan kepada pimpinan. Sedangkan jika tidak ditemukan masalah pada mesin, mesin tersebut akan dilakukan perawatan sesuai jadwal yang telah ditentukan. Setelah melakukan perawatan, mekanik membuat laporan perawatan mesin yang diberikan kepada pimpinan seperti yang dapat dilihat pada gambar 4.1 Document Flow Inventaris dan Penjadwalan Perawatan Produksi. 17

18 Gambar 4.1 Document Flow Inventaris dan Penjadwalan Perawatan Produksi

19 4.2. Perancangan Sistem Dalam merancang aplikasi ini, penulis mengumpulkan informasi yang diperlukan, pencarian data, dan pengolahan data yang dilakukan dengan cara merancang database dan membuat system. Data-data yang diharapkan dapat memberikan masukan kepada system antara lain tampak seperti gambar di bawah ini : Data Inputan :, Perawatan Proses Inventaris Proses Input Jadwal Perawatan Proses Perawatan Output : Laporan, Laporan Perawatan, Laporan Perbaikan Gambar 4.2 Blok Diagram Inventaris dan Penjadwalan Produksi. Pada gambar 4.2 tersebut, data masukan yang diterima oleh system antara lain data mesin dan perwatan. data-data tersebut akan diproses dengan tahapan seperti proses inventaris mesin, proses input jadwal perawatan mesin proses perawatan mesin. Dari proses tersebut akan dihasilkan output yang berupa llaporan mesin, laporan perawatan mesin, laporan perbaikan mesin. Perancangan sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah pada sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem terkomputerisasi. Dalam merancang sistem yang baik,

20 harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem adalah meliputi : 1. Pembuatan alur sistem aplikasi (System Flow) 2. Diagram berjenjang (HIPO) 3. DFD (contex diagram, level 0 dan level 1), 4. ERD (Entity Relasionship Diagram) yaitu CDM (Conceptual Data Model) dan PDM (Physical Data Model). 4.2.1. System Flow System flow merupakan proses lanjutan dari dokumen flow dimana proses yang masih manual dihilangkan dan basis data sudah dimunculkan. Aliran system flow untuk proses perawatan mesin dapat dilihat pada gambar 4.3 berikut ini. A. Sistem Flow Perawatan System flow perawatan mesin melibatkan 2 entitas dimana mekanik mamasukkan data yang berupa data mesin dan data sparepart mesin untuk kemudian data tersebut akan dimasukkan pada masing-masing table yaitu table mesin dan sparepart. Dari kedua table tersebut akan langsung diproses untuk penjadwalan perawatan mesin, dimana jadwal perawatan mesin akan ditampilkan pada mekanik untuk melakukan perawatan harian. Setalah dilakukannya perawatan oleh mekanik, maka mekanik dapat langsung menginputkan laporan kegiatan perawatan harian yang akan langsung disimpan pada kegiatan perawatan mesin, data kegiatan perawatan mesin akan diambil juga untuk melakukan proses

21 penjadwalan kembali. Data mesin akan diberikan kepada pemimpin sebagai laporan mesin dan data kegiatan perawatan mesin akan diberikan pula kepada pimpinan sebagai data laporan perawatan mesin. System flow perawatan mesin diuraikan seperti gambar 4.3 dibawah ini.

22 Mulai 1 A Data dan Data Sparepart AY Laporan Proses Cetak Laporan Input Data dan Sparepart Sparepart Laporan AB Proses Simpan data Sparepart R Proses Simpan data Proses Penjadwalan Perawatan SU 1 Jadwal Perawatan Laporan Perawatan Proses Mencetak Laporan Perawatan Laporan Perawatan M Melakukan Perawatan harian ST IK O Input Laporan Kegiatan Perawatan Proses Simpan Kegiatan Perawatan Kegiatan Perawatan Gambar 4.3 System Flow Perawatan Selesai

23 4.2.2. Desain System Desain system pada proyek ini menggunakan data flow diagram (DFD) dan akan digambarkan pada pembahasan di bawah ini sekaligus juga diagram berjenjang dari system ini. A. Diagram Berjenjang 1.1 Inventaris 1.2 Inventaris Sparepart 1 Inventaris 1.3 Inventaris Kegiatan Perawatan 0 Aplikasi Inventaris dan Penjadwalan Perawatan Produksi 2 Proses 2.1 Penjadwalan Perawatan Gambar 4.4 Diagram Berjenjang 3.1 Laporan 3 Laporan 3.2 Laporan Perawatan Pada diagram berjenjang 4.4 tersebut, terdapat proses utama yaitu inventaris, proses dan laporan perawatan mesin produksi. Kemudian dilakukan breakdown selanjutnya menghasilkan 3 (tiga) sub proses, dimana diantara lain yaitu proses kelolah master inventaris mesin, inventaris sparepart mesin dan inventaris kegiatan perawatan mesin. Pada proses terdapat breakdown berupa penjadwaan perawatan mesin dan untuk laporan menghasilkan laporan mesin dan laporan perawatan mesin.

24 B. Contex Diagram gambar 4.5 berikut ini Mekanik Contex diagram dari system aplikasi ini seperti digambarkan pada Data Sparepart Data Jadwal Perawatan Laporan Kegiatan Perawatan 0 Sistem Aplikasi Inventaris dan Penjadwalan Perawatan Produksi + Laporan Perawatan Laporan Data Gambar 4.5 Contex Diagram Sistem Aplikasi Inventaris dan Penjadwalan Perawatan Produksi Pimpinan Pada contex diagram diatas, terdapat satu proses yaitu Sistem Aplikasi Inventaris dan Penjadwalan Perawatan Produksi dengan 2 (dua) entitas, yaitu: a. Entitas mekanik Pada entitas ini, data flow yang mengalir ke proses ini adalah : data mesin, data sparepart mesin dan data kegiatan perbaikan mesin. Untuk kemudian entitas ini akan

25 C. DFD Level 0 menerima feed back dari system yang berupa data jadwal perawatan mesin. b. Entitas pimpinan Pimpinan selaku pemilik perusahaan melakukan monitoring terhadap perawatan mesin melalui laporan yang diberikan kepadanya. Laporan yang diberikan adalah laporan mesin dan laporan perawatan mesin. DFD Level 0 dari system aplikasi ini dapat dilihat pada gambar 4.6 di bawah ini. DFD Level 0 merupakan hasil breakdown dari context diagram. Terdiri dari 3 (tiga) proses antara lain proses inventaris, proses penjadwalan perawatan dan perbaikan dan perawatan mesin. DFD Level 0 ini juga terdiri dari 2 (dua) entity yaitu mekanik dan pimpinan. Di level 0 ini adanya data store atau penyimpanan juga mulai dimunculkan.

26 Data Data Sparepart Mekanik Laporan Kegiatan Perawatan Pimpinan 1 Proses Maintenance Data + Proses Penjadwalan Perawatan Jadwal Perawatan Produksi Sparepart Proses Maintenance Perawatan Perawatan Proses Pembuatan Laporan Data Laporan Laporan Perawatan 2 3 + 4 2 Tabel Sparepart Data Sparepart Perawatan 3 Data Perawatan 1 Tabel Tabel Kegiatan Perawatan Gambar 4.6 DFD Level 0 Sistem Aplikasi Inventaris dan Penjadwalan Perawatan Produksi D. DFD Level 1 Proses Maintenance Data DFD Level 1 Proses Maintenance dapat dilihat pada gambar 4.7 di bawah ini. DFD Level 1 Proses Maintenance terdiri dari 2 (dua) proses antara lain proses maintenance data mesin dan proses maintenance data sparepart mesin. DFD Level 1 ini juga terdiri dari 2 (dua) entity yaitu mekanik dan pimpinan. Di level 1 ini adanya data store atau penyimpanan juga mulai dimunculkan Data

27 1.1 1 Tabel Mekanik Proses Maintenance [Data ] Data Sparepart [] Mekanik Proses Maintenance Data Sparepart [Data Sparepart ] [Sparepart] Mekanik 1.2 2 Tabel Sparepart Gambar 4.7 DFD Level 1 Proses Maintenance E. DFD Level 1 Proses Penjadwalan Perawatan DFD Level 1 Proses Penjadwalan Perawatan dapat dilihat pada gambar 4.8 di bawah ini. DFD Level 1 Proses Maintenance terdiri dari 2 (dua) proses antara lain proses maintenance data mesin dan proses perbaikan mesin produksi dan proses penentuan perawatan mesin. DFD Level 1 ini juga terdiri dari 2 (dua) entity yaitu mekanik dan pimpinan. Di level 1 ini adanya data store atau penyimpanan juga mulai dimunculkan [Jadwal Perawatan ] 2.1 Proses Pengecekan Time Of Life Produksi Perawatan 2.2 Proses Ambil Kegiatan Perawatan [Perawatan] [Data ] [Data Sparepart ] 3 1 Tabel 2 Tabel Sparepart Tabel Kegiatan Perawatan Gambar 4.8 DFD Level 1 Proses Penjadwalan Perawatan

28 4.2.3. Entity relationship Diagram A. Conceptual Data Model Sebuah Conceptual Data Model (CDM), merupakan gambaran dari struktur logik dari sebuah basis data. Pada CDM terdapat relasi antara tabel yang satu dengan tabel yang lain. Relasi tersebut antara lain : one to one, one to many dan many to many. Jika CDM di-generate, akan menghasilkan Physical Data Model (PDM). CDM seperti ditunjukan pada gambar 4.9 tabel sparepart id sparepart <pi> Variable characters (5) <M> nama sparepart Variable characters (150) harga sparepart Integer jumlah sparepart Integer time of life sparepart Integer Identifier_1 <pi> membutuhkan tabel kegiatan perawatan id kegiatan perawatan <pi> Variable characters (5) <M> waktu seharusnya perawatan Date waktu dilakukan perawatan Date & Time keterangan kegiatan perawatan Variable characters (250) total biaya perawatan Integer Identifier_1 <pi> B. Physical Data Model dilakukan pada memiliki tabel mesin kode mesin <pi> Variable characters (5) <M> nama mesin Variable characters (35) tahun pengadaan Integer time of life mesin Integer Identifier_1 <pi> Gambar 4.9 Conceptual Data Model Physical Data Model (PDM) merupakan hasil generate dari Conceptual Data Model (CDM). PDM merupakan representasi fisik dari database. Karena disini tipe data dari elemen-elemen data sudah dimunculkan. Satu catatan, jika relasi antar table pada CDM adalah many-to-many, pada PDM

29 akan mengasilkan table baru untuk menampung kedua integrity constraint dari kedua tabel. Gambar PDM seperti terlihat pada gambar 4.10 di bawah ini tabel sparepart id sparepart varchar(5) <pk> nama sparepart varchar(150) harga sparepart int jumlah sparepart int time of life sparepart int detail kegiatan perawatan id sparepart varchar(5) <pk,fk1> id kegiatan perawatan varchar(5) <pk,fk2> tabel kegiatan perawatan id kegiatan perawatan varchar(5) <pk> waktu seharusnya perawatan datetime waktu dilakukan perawatan datetime keterangan kegiatan perawatan varchar(250) total biaya perawatan int 4.2.4. Struktur Database Gambar 4.10 Physical Data Model detail mesin id sparepart varchar(5) <pk,f kode mesin varchar(5) <pk,f jumlah yang dibutuhkan int tabel mesin kode mesin varchar(5) <pk> id kegiatan perawatan varchar(5) <fk> nama mesin varchar(35) tahun pengadaan int time of life mesin int Tabel-tabel yang digunakan pada system aplikasi ini sebagaimana yang terlihat pada CDM yaitu: A. Tabel Tabel mesin digunakan untuk menyimpan data mesin. Mempunyai primary key pada field kode_mesin. Struktur tabelnya adalah sebagaimana terlihat pada table 4.1 di bawah ini:

30 Field Name Type Length Constraint Description kode_mesin Variabel Characters 5 Primary Key Kode id_kegiatan_perawatan Variabel Characters 5 Foreign Key id_kegiatan_perawatan nama_mesin Variabel Characters 35 - Nama tahun_pengadaan Integer - Tahun Pengadaan time of life mesin Integer - Time of life mesin B. Tabel Sparepart Tabel 4.1 Tabel Tabel sparepart digunakan untuk menyimpan data sparepart mesin. Mempunyai primary key pada field id sparepart. Struktur tabelnya adalah sebagaimana terlihat pada table 4.2 di bawah ini: Field Name Type Length Constraint Description id sparepart Variabel Characters 5 Primary Key id sparepart Nama sparepart Variabel Characters 50 - Nama sparepart Harga sparepart Integer - Harga sparepart Jumlah Sparepart Integer - Jumlah Sparepart Time of life sparepart Integer - Time of life Tabel 4.2 Tabel Sparepart sparepart

31 C. Tabel Kegiatan Perawatan Tabel jadwal perawatan digunakan untuk menyimpan data perawatan. Mempunyai primary key pada field id_perawatan. Struktur tabelnya adalah sebagaimana terlihat pada table 4.3 di bawah ini: Field Name Type Length Constraint Description id_kegiatan_perawatan Variabel Characters 5 Primary Key Id Perawatan Waktu_seharusnya_perawatan Datetime - Waktu_seharusnya_pe rawatan Waktu_dilakukan_perawatan Datetime - Waktu_dilakukan_per Keterangan_kegiatan_perawatan Variabel Characters awatan 250 - Keterangan_kegiatan_ perawatan Total_biaya_perawatan Integer - Waktu Perawatan D. Tabel Detail Tabel 4.3 Tabel Kegiatan Perawatan Tabel Detail mesin digunakan untuk menyimpan data detail mesin. Tabel ini merupakan tabel hasil many to many dari table sparepart dan table mesin. Struktur tabelnya adalah sebagaimana terlihat pada table 4.4 di bawah ini: Field Name Type Length Constraint Description Primary Key Id sparepart Variabel Characters 5 Id sparepart Foregn Key

32 Primary Key Kode mesin Variabel Characters 5 Kode mesin Foregn Key Jumlah yang dibutuhkan int - Tabel 4.4 Tabel Detail E. Tabel Detail Kegiatan Perawatan Jumlah yang dibutuhkan Tabel Detail kegiatan perawatan digunakan untuk menyimpan data detail kegiatan perawatan. Tabel ini merupakan tabel hasil many to many dari table sparepart dan table kegiatan perawatan. Struktur tabelnya adalah sebagaimana terlihat pada table 4.5 di bawah ini: Field Name Type Length Constraint Description Id sparepart Variabel Characters 5 Id kegiatan perawatan 4.3. Kebutuhan Sistem Variabel Characters 5 Tabel 4.5 Tabel Kegiatan Perawatan Primary Key Foregn Key Primary Key Foregn Key Id sparepart Id kegiatan perawatan 4.3.1. Hardware Perangkat keras yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi adalah computer dengan spesifikasi sebagai berikut : 1. Prosessor Intel Core 2 Duo minimal 2.00 Ghz

33 2. Memory minimal 1.00 Gb 3. Harddisk minimal 40 Gb 4.3.2. Software Perangkat lunak yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi adalah sebagai berikut : 1. Microsoft.Net Framework 2.0 / 3.5 2. Microsoft SQL Server 2008 3. Windows 7 Professional 4.4. Implementasi Input dan Output 4.4.1. Form Halaman Utama Form halaman utama, form ini akan muncul ketika program pertama kali dijalankan. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut: Gambar 4.11 Form Halaman Utama

34 4.4.2. Form Inventaris Form inventaris mesin merupakan sub link dari button kelolah master. Fungsi form inventaris mesin ini tersebut adalah menyimpan serta mengupdate data mesin yang ada pada perusahaan. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut: 4.4.3. Form Inventaris Sparepart Gambar 4.12 Form Inventaris Form inventaris sparepart merupakan sub link dari button kelolah master. Fungsi form inventaris sparepart ini tersebut adalah menyimpan serta mengupdate data sparepart dari mesin yang ada pada perusahaan. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut:

35 4.4.4. Form Perawatan Gambar 4.13 Form Inventaris Sparepart Form perawatan mesin ini akan tampil ketika user melakukan klik pada botton Perawatan. Form ini digunakan untuk menyimpan master kegiatan perawatan mesin. Untuk selanjutnya agar dapat melakukan penjadwalan mesin. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut:

36 4.4.5. Form Laporan Gambar 4.14 Form Perawatan Form laporan mesin merupakan sub link dari button kelolah laporan. Fungsi form laporan mesin ini tersebut adalah menampilkan laporan mesin yang terdapat pada perusahaan. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut:

37 Gambar 4.15 Form Laporan 4.4.6. Form Laporan Perawatan Form laporan perawatan mesin merupakan sub link dari button kelolah laporan. Fungsi form laporan perawatan mesin ini tersebut adalah menampilkan laporan perawatan mesin produksi yang terdapat pada perusahaan. Implementasi dari form ini adalah sebagai berikut:

38 Gambar 4.16 Form Laporan Perawatan