Cristi * ), Kerista Sebayang * ), Mester Sitepu ** ) Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara, MEDAN

dokumen-dokumen yang mirip
SKRIPSI FITRIKAYANTI HASIBUAN NIM : DEPARTEMEN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2013

MENENTUKAN LITOLOGI DAN AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DAN SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN WADYA GRAHA I PEKANBARU

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

PRISMA FISIKA, Vol. IV, No. 01 (2016), Hal ISSN :

Rustan Efendi 1, Hartito Panggoe 1, Sandra 1 1 Program Studi Fisika Jurusan Fisika FMIPA, Universitas Tadulako, Palu, Indonesia

Bayu Suhartanto, Andy Pramana,Wardoyo, M. Firman, Sumarno Jurusan Fisika Fakultas MIPA Universitas Bengkulu, Bengkulu

Identifikasi Keretakan Beton Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas Timotius 1*), Yoga Satria Putra 1), Boni P. Lapanporo 1)

Jurnal Fisika Unand Vol. 2, No. 2, April 2013 ISSN

MENENTUKAN AKUIFER LAPISAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI PERUMAHAN GRIYO PUSPITO DAN BUMI TAMPAN LESTARI

SURVAI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER DI DESA BANJAR SARI, KEC. ENGGANO, KAB.

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP KESTABILAN JEMBATAN MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE

IDENTIFIKASI KEDALAMAN AQUIFER DI KECAMATAN BANGGAE TIMUR DENGAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

IDENTIFIKASI INTRUSI AIR LAUT KE DALAM AKUIFER MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI PANTAI BAJULMATI MALANG

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

IDENTIFIKASI PENYEBARAN LIMBAH CAIR DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS 3D (MODEL LABORATORIUM)

REVISI, PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

PENENTUAN TAHANAN JENIS BATUAN ANDESIT MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER (STUDI KASUS DESA POLOSIRI)

METODE EKSPERIMEN Tujuan

INVESTIGASI BAWAH PERMUKAAN DAERAH RAWAN GERAKAN TANAH JALUR LINTAS BENGKULU-CURUP KEPAHIYANG. HENNY JOHAN, S.Si

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK IDENTIFIKASI AKUIFER DI KECAMATAN PLUPUH, KABUPATEN SRAGEN

e-issn : Jurnal Pemikiran Penelitian Pendidikan dan Sains Didaktika

SURVEI SEBARAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI KELURAHAN BONTO RAYA KECAMATAN BATANG KABUPATEN JENEPONTO

III. METODE PENELITIAN

Penyelidikan Struktur Pondasi Jembatan Lamnyong Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Wenner-Schlumberger

Nurun Fiizumi, Riad Syech, Sugianto.

Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Sumatera Barat, Jalan Jhoni Anwar No. 85 Lapai, Padang 25142, Telp : (0751)

PENDUGAAN AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS DI DESA TELLUMPANUA KEC.TANETE RILAU KAB. BARRU SULAWESI-SELATAN

Indonesian Journal of Applied Physics (2017) Vol.7 No.2 halaman107

PENDUGAAN RESERVOIR DAERAH POTENSI PANAS BUMI PENCONG DENGAN MENGGUNAKAN METODE TAHANAN JENIS

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan Volume 2, Nomor 2, Juni 2010, Halaman ISSN:

PENENTUAN KEDALAMAN AKUIFER BEBAS DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER

PEMODELAN INVERSI DATA GEOLISTRIK UNTUK MENENTUKAN STRUKTUR PERLAPISAN BAWAH PERMUKAAN DAERAH PANASBUMI MATALOKO. Abstrak

IDENTIFIKASI POLA AKUIFER DI SEKITAR DANAU MATANO SOROAKO KAB. LUWU TIMUR Zulfikar, Drs. Hasanuddin M.Si, Syamsuddin, S.Si, MT

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS 2 DIMENSI UNTUK MENENTUKAN PERSEBARAN AIR TANAH DI DESA GUNUNGJATI KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

POLA ALIRAN AIR BAWAH TANAH DI PERUMNAS GRIYA BINA WIDYA UNRI MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI ELEKTRODA SCHLUMBERGER

Pendugaan Akuifer serta Pola Alirannya dengan Metode Geolistrik Daerah Pondok Pesantren Gontor 11 Solok Sumatera Barat

Prosiding Seminar Nasional XII Rekayasa Teknologi Industri dan Informasi 2017 Sekolah Tinggi Teknologi Nasional Yogyakarta

Interpretasi Bawah Permukaan. (Aditya Yoga Purnama) 99. Oleh: Aditya Yoga Purnama 1*), Denny Darmawan 1, Nugroho Budi Wibowo 2 1

Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil 2016 ISSN: Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta

GEOFISIKA EKSPLORASI. [Metode Geolistrik] Anggota kelompok : Maya Vergentina Budi Atmadhi Andi Sutriawan Wiranata

Penerapan Metode Geolistrik Untuk Identifikasi Pola Penyebaran Zona Asin Di Bledug Kuwu, Grobogan, Jawa Tengah

Jurnal Einstein 3 (2) (2015): Jurnal Einstein. Available online

PENDETEKSIAN INTRUSI AIR LAUT DENGAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI WENNER DI DESA CANDIKUSUMA KABUPATEN JEMBRANA BALI

PENENTUAN RESISTIVITAS BATUBARA MENGGUNAKAN METODE ELECTRICAL RESISTIVITY TOMOGRAPHY DAN VERTICAL ELECTRICAL SOUNDING

Pemodelan Inversi Data Geolistrik untuk Menentukan Struktur Perlapisan Bawah Permukaan Daerah Panasbumi Mataloko

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER- SCHLUMBERGER UNTUK SURVEY PIPA BAWAH PERMUKAAN

PENENTUAN ZONA PENGENDAPAN TIMAH PLASER DAERAH LAUT LUBUK BUNDAR DENGAN MARINE RESISTIVITY Muhammad Irpan Kusuma 1), Muhammad Hamzah 2), Makhrani 2)

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 3 (2015), Hal ISSN :

Riad Syech, Juandi,M, M.Edizar Jurusan Fisika FMIPA Universitas Riau Kampus Bina Widya Km 12,5 Pekanbaru ABSTRAK

UJI NILAI TAHANAN JENIS POLUTAN AIR LAUT DENGAN METODE OHMIK DAN GEOLISTRIK TAHANAN JENIS SKALA LABORATORIUM

PEMODELAN FISIKA APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER UNTUK INVESTIGASI KEBERADAAN AIR TANAH

Program Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Jember

IDENTIFIKASI BIDANG GELINCIR ZONA RAWAN LONGSOR MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE DI PAYUNG KOTA BATU

ANALISA KONDUKTIVITAS HIDROLIKA PADA SISTIM AKUIFER

Meidanta Madwiratna Universitas Negeri Malang

PROFIL RESISTIVITAS 2D PADA GUA BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER-SCHLUMBERGER (STUDI KASUS GUA DAGO PAKAR, BANDUNG)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Interpretasi Data Geolistrik untuk Memetakan Potensi Air Tanah dalam Menunjang Pengembangan Data Hidrogeologi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur

STUDI BIDANG GELINCIR SEBAGAI LANGKAH AWAL MITIGASI BENCANA LONGSOR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

APLIKASI METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI POLE-POLE UNTUK MENENTUKAN SEBARAN DAN KEDALAMAN BATUAN SEDIMEN DI DESA WONOSARI KECAMATAN NGALIYAN SEMARANG

ρ i = f(z i ) (1) V r = ρ ii 2π ρ a = K V AB 2

APLIKASI METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS UNTUK MENENTUKAN ZONA INTRUSI AIR LAUT DI KECAMATAN GENUK SEMARANG

BAB III METODE PENELITIAN

Jurnal Fisika Unand Vol. 1, No. 1, Oktober 2012 ISSN

Aplikasi Metode Geolistrik Resistivitas Konfigurasi Wenner Untuk Menentukan Struktur Tanah di Halaman Belakang SCC ITS Surabaya

ISSN: Indonesian Journal of Applied Physics (2016) Vol. 6 No. 02 Halaman 88 Oktober 2016

POSITRON, Vol. VI, No. 2 (2016), Hal ISSN :

PENENTUAN LAPISAN PEMBAWA AIR DENGAN METODE TAHANAN JENIS DI DAERAH ATAS TEBING LEBONG ATAS BENGKULU

BAB V INTERPRETASI HASIL PENGUKURAN RESISTIVITAS

Metode Geolistrik (Tahanan Jenis)

ANALISIS AIR BAWAH TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK

PENDUGAAN POTENSI AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI KAMPUS TEGAL BOTO UNIVERSITAS JEMBER

BAB 2 DASAR TEORI. Gambar 2.1 Interaksi antara air tanah dengan struktur geologi

Pengaruh Kadar Air Tanah Lempung Terhadap Nilai Resistivitas/Tahanan Jenis pada Model Fisik dengan Metode ERT (Electrical Resistivity Tomography)

Mahasiswa Prodi Fisika Jurusan Fisika FMIPA UNP, dan ABSTRACT

Analisis Aliran Rembesan (Seepage) Menggunakan Pemodelan 3D Metode Resistivitas Konfigurasi Wenner

Investigasi Bidang Gelincir Tanah Longsor Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis di Desa Kebarongan Kec. Kemranjen Kab.

NILAI RESISTIVITAS DENGAN VARIASI JARAK DI TEMPAT PEMROSESAN AKHIR SAMPAH GUNUNG KUPANG BANJARBARU

PRISMA FISIKA, Vol. III, No. 2 (2015), Hal ISSN :

SURVEI GEOLISTRIK METODE RESISTIVITAS UNTUK INTERPRETASI KEDALAMAN LAPISAN BEDROCK DI PULAU PAKAL, HALMAHERA TIMUR

Identifikasi Sebaran Aquifer Menggunakan Metode Geolistrik Hambatan Jenis Di Desa Bora Kecamatan Sigi Biromari Kabupaten Sigi

APLIKASI METODE GEOLISTRIK RESISTIVITY UNTUK PENDUGAAN SEBARAN INTRUSI AIR LAUT DI KELURAHAN KLEGO KOTA PEKALONGAN

Pemetaan Akuifer Air Tanah Di Sekitar Candi Prambanan Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Tahanan Jenis

PENETROMETER TEST (DCPT) DI JALAN ARTERI

BAB III METODE PENELITIAN

Identifikasi Daya Dukung Batuan untuk Rencana Lokasi Tempat Pembuangan Sampah di Desa Tulaa, Bone Bolango

IDENTIFIKASI JENIS BATUAN MENGGUNAKAN METODA GEOLISTRIK TAHANAN JENIS KONFIGURASI WENNER DI UNIVERSITAS NEGERI PADANG KAMPUS AIR TAWAR

Unnes Physics Journal

Studi Lapisan Air Tanah setelah 11 Tahun Tsunami Aceh Menggunakan Metode Geolistrik Resistivitas di Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh

ANALISIS DATA GEOLISTRIK UNTUK IDENTIFIKASI PENYEBARAN AKUIFER DAERAH ABEPURA, JAYAPURA

PENGGAMBARAN PSEUDOSECTION BAWAH PERMUKAAN DARI SUATU PROSES EVAPOTRANSPIRASI TANAMAN JAGUNG MENGGUNAKAN PROGRAM RES2DINV

Identifikasi Intrusi Air Laut Menggunakan Metode Geolistrik Di Desa Kampung Baru, Tanah Bumbu

ABSTRAK

IDENTIFIKASI DAERAH RAWAN LONGSOR MENGGUNAKAN GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DI DESA SUMBERBRANTAS KECAMATAN BUMIAJI KOTA BATU

Aplikasi Metode Geolistrik untuk Identifikasi Sebaran Limbah Lada Putih di Kecamatan Galing Kabupaten Sambas Budiman a, Andi Ihwan a, Joko Sampurno a*

Jurnal Einstein 4 (3) (2016): Jurnal Einstein. Available online

PENENTUAN LITOLOGI BATUAN DAN MUKA AIR TANAH DENGAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER SCHLUMBERGER DI DAERAH LANDFILL PLTU LABUHAN ANGIN SIBOLGA

Envilwan Berkat Harefa dan Pintor Simamora Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan

Transkripsi:

STUDI INTRUSI AIR LAUT DENGAN MENGGUNAKAN METODE RESISTIVITAS KONFIGURASI DIPOLE- DIPOLE DI KAWASAN DESA LUBUK SABAN KECAMATAN PANTAI CERMIN PROVINSI SUMATERA UTARA Cristi * ), Kerista Sebayang * ), Mester Sitepu ** ) Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Sumatera Utara, MEDAN e-mail : dcrizzti@yahoo.com INTISARI Telah dilakukan penelitian tentang pendeteksian intrusi air laut dengan menggunakan metode resistivitas listrik. Penelitian dilakukan di daerah Desa Lubuk Saban, Kecamatan Pantai Cermin Provinsi Sumatera Utara. Pengambilan data menggunakan alat resistivitimeter, konfigurasi Dipole- Dipole. Data yang diperoleh adalah data arus (I) dan beda potensial (V). Pengolahan data dilakukan menggunakan perangkat lunak Res2dinv yang hasilnya adalah berupa resistivitas citra resistivitas 2D bawah permukaan. Nilai resistivitas batuan pada lintasan I (jarak 25 m dari tepi pantai) berkisar antara 1,08 Ω.m 116 Ω.m, pada lintasan II (jarak 34 m dari tepi pantai) berkisar antara 4,54 Ωm 71,5 Ωm dan pada lintasan III ( jarak 44 m dari tepi pantai) berkisar antara 0,152 Ωm 53,1 Ωm. Hasil interpretasi menunjukkan ditemukan adanya intrusi air laut di daerah Desa Lubuk Saban dilihat dari nilai resistivitas batuannya. Dimana nilai resistivitas batuan yang terkena intrusi sebesar 0,5 Ωm 5 Ωm. Kata kunci : intrusi air laut, konfigurasi Dipole-Dipole, porositas, permeabilitas ABSTRACT The research detection of sea water intrusion had been performed using the electrical resistivity methods. The study was conducted in the village of Lubuk Saban, in the district of Pantai Cermin, North Sumatera Province. Taked of data using a resistivitimeter, Dipole-Dipole configuration. The obtained data are current (I) data and potential difference (V) data. Data processing is performed by using Res2dinv software, the result is in the form of 2D resistivity image of the subsurface resistivity. Rock resistivity values on the one track (a distance 25 m from the beach) ranged between 1,08 Ω.m 116 Ω.m, the second track (a distance 34 m from the beach) ranged from 4,54 Ωm 71,5 Ωm and the third track (a distance 44 m from the beach) ranged between 0,152 Ωm 53,1 Ωm. Interpreted data showed that the intrusion of the sea water has been found in the village of Lubuk saban with the resistivity value of rocks ranged from 0,5 to 5 Ωm. Keywords: sea water intrusion, Dipole-Dipole configuration, porosity, permeability 1. PENDAHULUAN Air tanah adalah air yang menempati ronggarongga dalam lapisan geologi dalam keadaan jenuh dan dengan jumlah yang cukup (identik dengan akuifer) [1]. Manfaat air tanah sangat luas bagi kehidupan manusia, misalnya untuk kebutuhan rumah tangga, irigasi, dan industri. Permasalah pokok pada kawasan pesisir adalah keragaman sistem akuifer, posisi dan penyebaran penyusupan atau intrusi air laut baik secara alami maupun buatan terjadi karena aktivitas manusia yang mengeksploitasi air tanah di daerah pantai secara berlebihan.oleh karena itu penyusupan air laut harus dihindari dan diantisipasi kejadiannya agar dapat dimanfaatkan seluruhnya.penelitian ini * Departemen Fisika Jl. Bioteknologi No.1 FMIPA USU Medan 1

dilakukan untuk mengetahui susunan lapisan bawah permukaan tanah, sehingga dapat diketahui adanya lapisan pembawa air tanah atau akuifer yang berpotensi mengakibatkatkan terjadinya intrusi di Desa Lubuk Saban Kecamatan Pantai Cermin dengan menggunakan metode geolistrik. melewatkan atau meloloskan air. Porositas juga sangat berpengaruh pada aliran dan jumlah air tanah. Porositas adalah jumlah atau persentase pori atau rongga dalam total volume batuan atau sedimen. Nilai porositas dan permeabilitas dapat dilihat pada Tabel 1. [3] 2. DASAR TEORI Pendugaan geolistrik ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai lapisan tanah di bawah permukaan dan kemungkinan terdapatnya air tanah dan mineral pada kedalaman tertentu. Pendugaan geolistrik ini didasari pada kenyataan bahwa mineral yang berbeda akan mempunyai tahanan jenis yang berbeda apabila dialiri arus listrik. Air laut mempunyai tahanan jenis yang lebih rendah dari pada batuan mineral. Prinsip kerja geolistrik adalah mengukur tahanan jenis (resistivity) dengan mengalirkan arus listrik kedalam batuan atau tanah melalui elektroda arus (current electrode), kemudian arus diterima oleh elektroda potensial. Beda potensial antara dua tersebut diukur dengan voltmeter dan dari harga pengukuran tersebut dapat dihitung tahanan jenis semu batuan dengan menggunakan rumus sebagai berikut : ρ = πa n + 1 (n + 2)!! (1) ρ adalah tahanan jenis, πn konstanta, V adalah beda potensial, I adalah Kuat arus dan a adalah jarak elektroda. Ada beberapa macam konfigurasi dalam geolistrik ini, antara lain, Wenner, Schlumberger, Dipole- Dipole dan lain sebagainya. Prosedur pengukuran untuk masing-masing konfigurasi bergantung pada variasi resistivitas terhadap kedalaman yaitu arah vertical (sounding) atau arah lateral (mapping). Metode resistivitas dengan konfigurasi Dipole-dipole dilakukan dengan cara menempatkan elektroda arus dan elektroda potensial bergerak bersama-sama, sehingga diperoleh harga tahanan jenis semu secara lateral. Tabel 1. Nilai porositas dan permeabilitas Tipe Batuan Lempung Pasir Kerikil Kerikil dan pasir Batu pasir Batu Kapur Kwarsit Porositas (%) 45 35 25 20 15 5 1 Permeabilitas (m/hari) 0,0004 41 4100 410 4,1 0,04 0,0004 Dalam keadaan statis, air tawar akan mengapung di atas air asin di daerah pantai karena mempunyai densitas yang lebih tinggi dari air tawar. Hal ini memenuhi persamaan hidrostatis fluida dengan persamaan : PA = PB ρ s. g.h s = ρ f. g.h f h! =!!!!!!! h! (2) Dimana : ρ s : kerapatan (berat jenis) air laut ( gr/cm 3 ) ρ f : kerapatan (berat jenis) air bawah tanah tawar (gr/cm 3 ) g : percepatan gravitasi h s : kedalaman muka air laut dari titik A h f : kedalaman muka air bawah tanah dari muka laut Maka akan didapat bahwa : h! = 40 hf (3) Ini berarti bahwa kedalaman batas (interface) air tawar dan air asin sekitar 40 kali ketinggian muka air tanah dari muka air laut. 3. 3. METODE PENELITIAN Survey resistivitas akan memberikan gambaran tentang distribusi resistivitas bawah permukaan. Harga resistivitas batuan, mineral, tanah dan unsur kimia secara umum telah diperoleh melalui berbagai pengukuran dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk proses konversi.[2] Penelitian ini dilakukan di Desa Lubuk Saban Kecamatan Pantai Cermin.Lokasi Penelitian ditunjukkan pada Gambar 1. Keadaan material bawah tanah sangat mempengaruhi aliran dan jumlah air tanah.jumlah air tanah yang dapat di simpan dalam batuan dasar, sedimen dan tanah sangat bergantung pada permeabilitas dan porositas. Permeabilitas merupakan kemampuan batuan atau tanah untuk 2

Prosedur pengambilan data adalah sebagai berikut: (a) menentukan lintasan pengukuran dan arah lintasan dengan menggunakan gps. (b) membuat lebar spasi elektroda a. (c) memasang elektroda berdasarkan konfigurasi Dipole-dipole dengan faktor geometri : K = πa(n)(n + 1)(n + 2) (3) Gambar 1. Lokasi Penelitian Dan penelitian terdiri atas tiga lintasan. Lintasan 1,2 berada pada posisi yang sejajar dan lintasan 3 pada posisi tegak lurus dari tepi laut, Lintasan 1 berjarak 25 m dari tepi laut, lintasan 2 berjarak 10 m dari lintasan 1 dan lintasan 3 berjarak 9 m dari lintasan 2. Adapun panjang masing-masing lintasan 155 m dan jarak elektroda sebesar 5 m, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2. Konfigurasi ini menempatkan elektroda arus dan elektroda potensial bergerak bersama-sama, sehingga diperoleh harga tahanan jenis semu secara lateral (horizontal). Gambar 3. Konfigurasi Dipole-Dipole Gambar 2. Lintasan dan Posisi Titik Pengukuran Pengambilan data dilaksanakan dengan alat Resistivitimeter, alat ini digunakan untuk mengukur besarnya nilai tahanan jenis batuan. Elektroda arus dane lektroda potensial, alat ini digunakan untuk menginjeksikan arus kedalam bumi dan menangkap nilai beda potensial potensial (ΔV) dan arus (I) yang terbentuk.aki 12volt, alatini sebagai sumber energi ketika menginjeksikan arus listrik. Kabel Geolistrik, alat ini digunakan untuk menghubungkan elektroda dengan aki dan Resistivity Meter.Karet untuk menghubungkan kabel geolistrik dengan elektroda dan Geographyc position system (GPS) untuk menentukan titik koordinat tiap lintasan yang dapat dilihat pada Tabel 2 Tabel 2 Letak koordinat lokasi penelitian Lintasan Koordinat LU Koordinat BT I (Satu) 03 o 37 479 099 o 02 102 II (Dua) 03 o 37 435 099 o 02 081 (d). Diaktifkan alat ares yang kemudian akan menginjeksikan arus listrik kedalam tanah melalui kabel kabel aresdan dihasilkan nilai beda potensial (P) dan arus (I). Selanjutnya data diolah, sehingga diperoleh nilai tahanan jenis semu (ρ). Besarnya nilai tahanan jenis semu dikelompokan sesuai dengan kedalaman lapisan (n).kemudian data-data yang telah tersusun diolah dengan menggunakan Softwere Res2Dinv.Sehingga diperoleh gambaran ataucitra mengenai keadaan bawah permukaan berdasarkan perbedaan nilai tahanan jenis. [4] Setelah tahap-tahap tersebut di atas selesai, selanjutnya dapat diinterpretasikan berdasarkan nilai resistivitas sebenarnya.dengan demikian dapat diketahui jenis sebaran air tanah serta lapisan yang mengandung akuifer. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan dengan menganalisis data kuat arus listrik (I) dan beda potensial (V) dari setiap lintasan pengukuran yang dihitung ke dalam nilai tahanan jenis, selanjutnya diolah dengan menggunakan Softwere Res2dinv. Hal ini dilakukan untuk menghasilkan penampang geolistrik tahanan jenis bawah permukaan. Berdasarkan penampang geolistrik ini dapat diketahui kedalaman dan struktur lapisan tanah yang potensial mengandung air tanah berdasarkan perbedaan nilai tahanan jenis yang divisualisasikan oleh warna tertentu. Penampang geolistrik tahanan jenis bawah permukaan tersebut ditampilkan pada gambar 4 s/d 6. II (Tiga) 03 o 37 440 099 o 02 135 3

merupakan batuan yang memiliki celah-celah atau rongga sehingga biasa diisi oleh air dan juga dapat bergerak melalui celah-celah rongga tersebut. Gambar 4 Penampang melintang reistivitas lapisan bawah permukaan bumi Lintasan I Gambar 5. Penampang melintang reistivitas lapisan bawah permukaan bumi Lintasan II. Gambar 6.Penampang melintang reistivitas lapisan bawah permukaan bumi Lintasan III. Dari ketiga lintasan pengukuran menunjukkan telah terjadi intrusi air laut (penyusupan air laut ke arah daratan) hingga mencapai 100 meter dari garis pantai. Hal ini dapat dilihat dari nilai resistivitas batuan yang terdapat pada masingmasing lintasan pengukuran. Lintasan I nilai resistivitasnya berkisar antara 1,08-116 Ω.m dengan kesalahan iterasi 22,3 %. Lintasan II nilai resistivitas berkisar antara 4,54 71,5 Ωm dan Lintasan III nilai resistivitas berkisar antara 0,512 53,1 Ω.m, dimana suatu lintasan terjadi intrusi jika nilai resisivitasnya 0,5-5 Ω.m. Hal ini bisa saja dipengaruhi faktor jarak dari garis pantai, kedalam sumur, kondisi batuandan struktur tanah penyusupan akuifer tanah. Jika dilihat dari litologi penyusun akuifer pada ketiga lintasan pengukuran mempunyai kesamaan yaitu batu pasir, pasir lempungan, tanah yang diinterpretasikan sebagai akuifer karena batu pasir Intrusi air laut terjadi jika air laut meresap memasuki air bawah tanah, hal ini bergantung pada nilai permeabilitas dan porositasnya. Semakin kecil nilai permeabilitas suatu batuan maka semakin sulit untuk dilewati air resapan dari laut. Karena rongga-rongga pada batuan tersebut akan semakin kecil. Begitupula jika porositas batuan semakin besar kemungkinan air lolos semakin sukar.hal ini dilihat dari kemampuan batuan tersebut untuk menahan air. Jika porositasnya kecil maka air resapan laut akan mudah melewatinya. Lapisan lempung pasiran merupakan lapisan yang kedap air, oleh karenanya walaupun mungkin saja pada lapisan ini terdapat air tanah yang mengalir akan tetapi masih dalam jumlah yang sedikit. Pasir dan kerikil memungkinkan terdapatnya air tanah, sebab pasir dan kerikil memiliki porositas dan permeabilitas yang besar dan air tanah berada diantara pori-pori pasir dan kerikil tersebut, sehingga pada lapisan tersebut sangatlah berpotensi terdapatnya air tanah. Dalam penentuan batas antara air tanah dan air laut yang dinyatakan dengan suatu garis/zona lengkung interface antara air laut dan air tanah dengan persamaaan GhybenHerzberg maka, dilakukan pengukuran, perhitungan dengan menentukan garis batas tersebut. Dalam penelitian dilakukan penentuan dengan melakukan pengukuran muka air tanah sehingga dapat diperoleh titik lengkung batas terhadap air laut dengan persamaan GhybenHerzberg.Pengukuran dilakukan pada 3 lintasan seperti terlihat pada Tabel 3. Tabel 3. Perhitungan batas air tawar dan air laut berdasarkan rumus GhybenHerzberg Lint Koordinat MAT Z = 40 asa n X Y (M) MAT (M) I 2 3 33749 33745 33740 99022 99021 99025 25 34 44 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan 1000 1360 1760 Dari hasil pengolahan data pengukuran pada tiga lintasan yang berbeda di Desa Lubuk Saban 4

Kecamatan Pantai Cermin maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdeteksi adanya kandungan air laut atau air asin pada ketiga lintasan pengukuran. Sehingga ditemukan terjadinya intrusi air laut. Hal ini dapat dilihat dari nilai resistivitasnya yaitu pada lintasan I nilai resistivitasnya 1,08 Ω.m 116 Ω.m, lintasan II nilai resistivitasnya 4,54 Ω.m 71,5 Ω.m dan lintasan III nilai resistivitasnya 0,152 Ω.m 53,1 Ω.m, dimana suatu lintasan terjadi intrusi jika nilai resistivitasnya 0, 5 Ω.m 5 Ω.m. [3]Linsley, R.K dan Franzini, J.B. 1991.Teknik Sumber Daya Air.Erlangga. Jakarta. [4] Reynold J.M,1997. An Introduction to Applied and Environmental Geophysics, John Wiley and Sons Ltd. New York. 2. Ada beberapa faktor yang memungkinkan terjadinya intrusi air laut pada suatu lokasi seperti jarak lokasi penelitian dengan pantai, keadaaan struktur tanah, unsur kimia yang terkandung di dalam tanah, iklim, temperatur tanah dan jenis tanah, porositas, dan permeabilitas suatu batuan. 3. Batas kedalaman antara air tanah tawar dan air laut pada masing-masing lintasan berdasarkan rumus Ghyben Herzberg didapat, pada lintasan 1 batas kedalamannya 1000 m, lintasan 2 batas kedalamannya 1360 m, dan lintasan 3 batas kedalamannya adalah 1760 m. 5.2 Saran 1. Sebaiknya dilakukan penelitian dengan menggunakan metode yang berbeda seperti metode resistivitas tiga dimensi atau metode metode lainnnya yang hasilnya berupa pemodelan tiga dimensi 2. Memilih Objek kajian lain yang berkaitan dengan lapisan permukaan bumi seperti tentang penyebaran air, penyebaran lindi atau penyebaran polutan. 3. Usahakan untuk melakukan penelitian dalam waktu satu hari, karena bila dilanjutkan pada hari berikutnya maka keadaan daerah tanah lokasi penelitian belum tentu sama dengan keadaan sebelumnya. DAFTAR ACUAN [1] Sulityanto,Aris.2002. Permodelan Air Tanah Daerah Penyebrangan Tegal Jawa Tengah.Tesis tidak diterbitkan Bandung: Program Pasca Sarjana Institut Teknologi Bandung. [2] Telford, W.M. 1990. Applied Geophysics. Second Edition.University Press. Cambrige. 5

6