BAB XII PERAN PERSONEL DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

dokumen-dokumen yang mirip
I.1. LATAR BELAKANG MASALAH

A. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah

RESPON GURU TERHADAP VISI SUPERVISI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V PEMBAHASAN. A. Peran Guru Bimbingan dan Konseling dalam Meningkatkan Prestasi. Belajar Mata Pelajaran Fiqh siswa MTs Darul Hikmah

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah.

INSTRUMEN PENYELENGGARAAN BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. spiritual, moral, sosial, intelektual, fisik dan sebagainya. 1 Sekolah merupakan

PERAN GURU KELAS DALAM PELAKSANAAN BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DASAR. Nurniswah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini akan membahas tentang kendala pelaksanaan program bimbingan

TANGGUNG JAWAB PERSONAL PELAKSANA BIMBINGAN DALAM PERKEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN DI INDONESIA. By: Asroful Kadafi

Makalah. Profesi Pendidikan. tentang PERANAN GURU DALAM BIMBINGAN KONSELING SEKOLAH. Dosen Pembina : Zulkifli, M. Pd

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Program BK Komprehensif. Instrumen Bimbingan dan Konseling. 07/04/2009. Mata Kuliah Instrumen dan Media BK 1

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

: Bimbingan dan Konseling. Dosen Pengampu : Arie Rakhmat Riadi, M. Pd. 1. Apa yang membedakan istilah "Bimbingan" dan "konseling"

BAB II LANDASAN TEORI. Keberhasilan penyelenggaraan bimbingan dan konseling di sekolah, tidak lepas dari

BAB I PENDAHULUAN. mempercepat perkembangan diri pelajar (Abu Bakar, 2010 : 8).

TUGAS PERKEMBANGAN SISWA VISI DAN MISI BIMBINGAN KONSELING

BAB I PENDAHULUAN. murid (Sagala, 2012:61). Pembelajaran juga merupakan sebuah upaya

PENGEMBANGAN INSTRUMEN EVALUASI PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB II KAJIAN TEORI. keinginan. Sedangkan menurut Sudarsono (2003:8) minat merupakan bentuk

Peran Guru dalam Memahami Siswa sebagai Dasar Pembelajaran

BAB II KAJIAN TEORETIS. 2.1 Pengertian Evaluasi Program Bimbingan dan Konseling

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Dasar. Bimbingan & Konseling. Nur Hayati, M.Pd PGPAUD FIP UNY

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

KERJASAMA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN GURU MATA PELAJARAN DALAM MENGEMBANGKAN CARA BELAJAR SISWA

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB I PENDAHULUAN. perhatian besar terhadap kualitas dan kuantitas out put sekolah yang dihasilkan

LAYANAN KONSELING DI SEKOLAH (KONSEP & PRAKTIK)

BIMBINGAN DAN KONSELING

PERANAN GURU MATA PELAJARAN SOSIOLOGI DALAM MEMBINA KELOMPOK BELAJAR SISWA PADA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI-1 PALANGKA RAYA.

Bimbingan dan Konseling Anak Usia Dini. Muthmainnah

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Mulyasa (2006:3) perwujudan masyarakat yang berkualitas

KONSEP DASAR MANAJEMEN BIMBINGAN DAN KONSELING. By: Asroful K

BAB I PENDAHULUAN A. KURIKULUM

Bimbingan Dan Konseling (Guidance & Counseling) Sugiyatno, M.Pd

Imam Hanafi, Muh. Hasbi, dan Akina. Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK

1. PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam pembentukan generasi muda penerus bangsa yang

OLEH. : Nurdin Dunggio. Nim : : Pendidikan Ekonomi. : Meyko Panigoro, S.Pd, M.Pd ABSTRAK

KEDUDUKAN BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM SITEM PENDIDIKAN NASIONAL BERORIENTASIKAN BUDAYA

RESUME PRESENTASI KULIAH BIMBINGAN DAN KONSELING. #1: Keterkaitan, Keunikan, Tugas Guru dan Konselor

1. PENDAHULUAN. sistem pendidikan nasional No.20 tahun 2003 yang menyatakan tegas

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Bimbingan Dan Konseling 1. Pengertian Bimbingan dan Konseling

BAB I PENDAHULUAN A. Alasan Praktik Pengalaman Lapangan Bimbingan dan Konseling

MANAJEMEN PENANGANAN MASALAH SISWA (STUDI DI MTS MUHAMMADIYAH 3 AL-FURQAN BANJARMASIN) Husnul Madihah*

Aprilia Tina L PEMAHAMAN TERHADAP INDIVIDU

BAB I PENDAHULUAN. terhadap laju pendidikan di sekolah-sekolah, terutama di tingkat SMP dan

BAB I PENDAHULUAN. di mana-mana baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat.

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN. diamati langsung, maupun yang tidak dapat diamati lansung oleh pihak luar

KONFERENSI KASUS SEBAGAI TEKNIK PEMECAHAN MASALAH KONSELI. Kata kunci : konferensi; kasus; asas kerahasiaan; helper

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sendiri dengan sesuatu dari luar diri. Pendapat ini menunjukkan bahwa minat adalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Siti Fatimah Siregar, 2015

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS. Sebelum dikaji tentang pengertian bimbingan dan konseling Terlebih dahulu diuraikan

BAB I PENDAHULUAN. maupun informal. Keberhasilan pendidikan akan terjadi bila ada interaksi antara

BAB 1 PENDAHULUAN. membantu murid menguasai pengetahuan secara intelektual,

BAB IV ANALISIS PERAN GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DALAM MENINGKATKAN KEDISIPLINAN BELAJAR SISWA DI MAN 2 PEKALONGAN

BAB V ANALISIS DATA. a) Bimbingan dan konseling yang tidak memiliki jam pelajaran di sekolah. dengan peserta didik yang diasuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

BAB IV ANALISIS PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI MANAJER DALAM PENGEMBANGAN KURIKULUM PAUD DI KB TK ISLAM MASJID AL AZHAR PERMATA PURI NGALIYAN SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH

Sebuah Rekonseptualisasi Yang Dilatarbelakangi Oleh Sebuah Fakta

BAB II GAMBARAN UMUM SMP NEGERI 1 CIKANDE

KINERJA KONSELOR SEKOLAH DALAM PENYUSUNAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING PADA KONSELOR SEKOLAH SE- KABUPATEN LAMPUNG TENGAH TAHUN AKADEMIK 2012/2013

BAB IX DEFINISI, LANDASAN, DAN PRINSIP BIMBINGAN DAN KONSELING. bimbingan dan konseling, landasan-landasan bimbingan dan konseling, serta

ANGKET ANALISIS KEBUTUHAN SISWA

BAB 1 P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. hanya saja apakah potensi yang diberikan tersebut dapat diaktualisasikan dan

PERANAN ORANGTUA DAN PENDIDIK DALAM MENGOPTIMALKAN POTENSI ANAK BERBAKAT AKADEMIK (ABA)

BAB I PENDAHULUAN. bidangnya. Pendidikan dalam pengertian bahasa disebut proses melatih dan

a. Pengertian Bimbingan Mengenai pengertian bimbingan telah banyak dikemukakan oleh para ahli, yaitu diantaranya sebagai berikut:

BAB III ANALISA MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. Bab pendahuluan ini secara berturut-turut di bahas mengenai latar belakang, fokus

BAB IV ANALISIS KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA GURU DI SMP ISLAM SULTAN AGUNG 1 SEMARANG

BAB II KAJIAN PUSTAKA. terarah kepada pemenuhan psikis dan rokhaniah. Menurut Mc. Donald

I. ANALISIS KEBUTUHAN A. RASIONAL Dasar pertimbangan atau pemikiran tentang penerapan program Bimbingan dan Konseling di sekolah bukan hanya terletak

DALAM PEMBINAAN PROFESIONAL

BAB I PENDAHULUAN. diawasi agar terlaksana secara efektif dan efisien. Rusman (2012:4) mengemukakan proses

Lampiran 1: Kisi-Kisi Instrumen Pedoman Wawancara

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak. Dengan kata lain, guru memegang peranan yang strategis dalam

TINJAUAN PUSTAKA. 1. Pengertian Program Bimbingan dan Konseling. pelayanan bimbingan dan konseling dalam periode tertentu.

Berdasarkan fungsi pokoknya, istilah manajemen dan administrasi mempunyai fungsi yang sama, yaitu:

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. 1. Pengertian Kegiatan Layanan Bimbingan dan Konseling. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada dalam rangka upaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

PARTISIPASI GURU BIDANG STUDY DALAM

PANDUAN MODEL PENGEMBANGAN DIRI

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI

BAB I PENDAHULUAN. membimbing, mengasuh dan memberikan kegiatan pembelajaran yang mampu

BAB 1 PENDAHULUAN. pengendalian diri, kepribadian kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan yang. diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Lembaga persekolahan mempunyai tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu,

TUGAS INSTRUMEN BIMBINGAN DAN KONSELING EVALUASI BIMBINGAN DAN KONSELING

BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI KETERAMPILAN PENGELOLAAN KELAS DALAM PEMBELAJARAN PAI DI SMP NEGERI 18 SEMARANG

MASTEL MASYARAKAT TELEMATIKA INDONESIA The Indonesian Infocom Society

BAB I PENDAHULUAN. Bab ini membahas hal-hal yang berkaitan dengan inti dan arah penelitian,

Oleh : Sugiyatno, M.Pd

PROGRAM KERJA KEPALA SEKOLAH

V1. SIMPULAN DAN SARAN

Transkripsi:

BAB XII PERAN PERSONEL DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH A. Kompetensi Dasar Setelah membaca materi ini mahasiswa diharapkan memahami tentang peran guru, peran guru BK, dan peran kepala sekolah dan bimbingan dan konseling di sekolah. B. Uraian Orang-orang yang mempunyai tugas dalam melaksanakan bimbingan dan konseling di sekolah antara lain adalah guru, guru BK, dan kepala sekolah. Semua guru, walaupun daia bukan ahli di bidang bimbingan dan konseling, memiliki tugas untuk ikut membimbing siswa atau memberikan konseling di sekolah. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah memang guru yang ahli di bidang itu yang didasarkan pada persyaratan tetrentu, antara lain mereka ahli dalam bidang bimbingan dan konseling yang ditunjukkan dengan latar belakang pendidikan terkait. Namun demikian, keberhasilan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah tidak akan berhasil jika hanya menyerahkan sepenuh kegiatan bimbingan dan konseling pada guru BK. Oleh sebab itu guru pun memiliki tugas dalam bidang bimbingan dan konseling dengan peran-peran tertentu yang mungkinkan dapat dilakukan oleh guru BK. Demikian pula bahwa kepala sekolah pun memiliki tugas-tugas tertentu terkait dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah.

Peran guru, guru BK, dan kepala sekolah dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah akan dijabarkan dalam uraian berikut. 1. Peran Guru dalam Bimbingan dan Konseling Tugas utama guru (mata pelajaran) adalah dalam bidang pelaksanaan pembelajaran. Tugas-tugas lain yang menjadi tanggung jawab guru termasuk dalam pemberian layanan bimbingan dan konseling di sekolah. Guru mata pelajaran juga memiliki peran penting dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling. Dibanding unsur-unsur lain guru adalah orang yang paling sering berjumpa dengan para siswa, yakni dalam proses pembelajaran. Oleh sebab itu guru yang paling banyak memiliki informasi tentang siswa di sekolah. Ada banyak peran yang harus dimainkan oleh guru dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Sardiman (2001:142) menyatakan bahwa ada sembilan peran guru dalam kegiatan BK, yaitu: a. Informator, guru diharapkan sebagai pelaksana cara mengajar informatif, laboratorium, studi lapangan, dan sumber informasi kegiatan akademik maupun umum. b. Organisator, guru sebagai pengelola kegiatan akademik, silabus, jadwal pelajaran dan lain-lain. c. Motivator, guru harus mampu merangsang dan memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi siswa, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas) sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar-mengajar.

d. Director, guru harus dapat membimbing dan mengarahkan kegiatan belajar siswa sesuai dengan tujuan yang dicita-citakan. e. Inisiator, guru sebagai pencetus ide dalam proses belajar-mengajar. f. Transmitter, guru bertindak selaku penyebar kebijaksanaan dalam pendidikan dan pengetahuan. g. Fasilitator, guru akan memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar-mengajar. h. Mediator, guru sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. i. Evaluator, guru mempunyai otoritas untuk menilai prestasi anak didik dalam bidang akademik maupun tingkah laku sosialnya, sehingga dapat menentukan bagaimana anak didiknya berhasil atau tidak. Menururut Partowisastro (1985:103-104) bahwa guru merupakan personel sekolah yang memiliki kesempatan untuk bertatap muka lebih banyak dengan siswa di sekolah dibanding personel sekolah lainnya. Oleh sebab itu, peran dan tanggung jawab gurudalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah sangat diharapkan. Adapun tugas dan tanggung jawab guru dalam kegiatan ini adalah: a. Turut serta aktif dalam membantu melaksanakan kegiatan program bimbingan dan konseling. b. Membrikan informasi tentang siswa kepada staf bimbingan dan konseling. c. Memberikan layanan instruksional (pengajaran). d. Berpartisipasi dalam pertemuan kasus. e. Memberikan informasi kepada siswa.

f. Meneliti kesulitan dan kemajuan sisa. g. Menilai hasil belajar siswa. h. Mengadakan hubungan dengan orangtua siswa. i. Bekerjasama dengan konselor mengumpulkan data siswa dalam usaha unntuk mengidentifikasikan masalah yang dihadapi siswa. j. Membantu memeccahkan masalah siswa. k. Mengirimkkan (referal) masalah siswa yang tidak dapat diselesaikannya kepada konselor. l. Mengidentifikasikan, menyalurkan, dan membina bakat. Tentang tugas guru dalam kaitan dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah dikemukakan pula oleh Sukardi. Menurut Sukardi (2000:56-57) bahwa guru sebagai tenaga ahli pengajaran dan/atau pelatihan dalam mata pelajaran tertentu atau program latihan tertentu, dan sebagai personel yang seharihari langsung berhubungan dengan siswa, peranan guru mata pelajaran dan pelatih dalam layanan bimbingan adalah sebagai berikut: a. Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan kepada siswa. b. Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang memerlukan layanan bimbingan. c. Mengalihtangankan siswa yang memerlukan layanan bimbingan kepada guru pembimbing/konselor. d. Menerima siswa alihtangan dari pembimbing/konselor yaitu siswa yang menurut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajaran khusus (seperti pengajaran perbaikan, program pengayaan).

e. Memantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. f. Memberikan kesempatan dan kemudahan pada siswa yang memerlukan layanan/kegiatan bimbingan untuk mengikuti/menjalani layanan kegiatan yang dimaksudkan itu. g. Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti konferensi kasus. h. Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian bimbingan dan upaya tindak lanjutnya. Ada beberapa kegiatan penting yang dilakukan oleh guru mata pelajaran dalam rangka pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain sebagaimana dikemukakan Sukardi (2000:58) meliputi: 1) daftar nilai siswa; 2) observasi; dan 3) catatan anekdot). 2. Peran Guru Penyuluh/Konselor Menurut Partowisastro (1985:101-102) bahwa dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, konselor sekolah sangat berperan. Adapun peranan dan tugas konselor sekolah dalam kegiatan bimbingan dan konseling, adalah: a. Menyusun program bimbingan dan konseling bersama kepala sekolah. b. Memberikan garis-garis kebijaksanaan ummum mengenai kegiatan bimbingan dan konseling. c. Bertanggung jawab terhadap jalannya program.

d. Mengkoordinasikan laporan kegiatan pelaksanaan program sehari-hari. e. Memberikan laporan kegiatan kepada kepala sekolah. f. Membantu untuk memahami dan mengadakan penyesuaian kepada diri sendiri, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial yang makin lama makin berkembang. g. Menerima dan mengklasifikasikan informasi pendidikan dan informasi lainnya yang diperoleh dan menyimpannya sehingga menjadi catatan kumulatif siswa. h. Menganalisis dan menafsirkan data siswa untuk menetapkan suatu rencana tindakan positif terhadap siswa. i. Menyelenggarakan pertemuan staf. j. Melaksanakan bimbingan kelompok dan konseling individual. k. Memberikan informasi pendidikan dan jabatan kepada siswa-siswa dan menafsirkannya untuk keperluan pendidikan dan jabatan. l. Mengadakan konsultasi dengan instansi-instansi yang berhubungan dengan program bimbingan dan konseling dan memimpin usaha survei dalam masyarakat sekitar sekolah untuk mengetahui lapangan-lapangan kerja yang terbuka. m. Bersama guru membantu siswa memilih pengalaman atau kegiatan-kegiatan ko-kurikuler yang sesuai dengan minat, sifat, bakat, dan kebutuhannya. n. Membantu guru menyusun pegalaman belajar dan membuat penyesuaian metode mengajar yang sesuai dengan dan dapat memenuhi sifat masalah masing-masing siswa.

o. Mengadakan penelaahan lanjutan terhadap siswa-siswa tamatan sekolahnya dan terhadap siswa putus sekolah serta melakukan usaha penilaian lain ynag berhubungan dengan program bimbingan secara tetap. p. Mengadakan konsultasi dengan orangtua siswa dan mengadakan kunjungan rumah. q. Menyelenggarakan pembicaraan kasus. r. Mengadakan wawancara latihan bagi para petugas bimbingan. s. Menyelneggarakan program latihan bagi para petugas bimbingan. t. Melakukan alih tangan (referal) masalah siswa kepada lembaga atau ahli lain yang lebih berwenang. Menururt Sukardi (2000:56) bahwa guru pembimbing/konselor sebagai pelaksana utama, tenaga inti dan ahli memiliki tugas sebagai berikut: a. Memasyarakatkan pelayanan bimbingan. b. Merencanakan program bimbingan. c. Melaksanakan segenap layanan bimbingan. d. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan. e. Menilai proses dan hasilpelayanan bimbingan dan kegiatan pendukungnya. f. Melaksanakan tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian. g. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan yang dilaksanakannya. h. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatannya dalam pelayanan bimbingan kepada koordinator bimbingan. 3. Peran Kepala Sekolah

Kepala sekolah secara umum memiliki peran sebagai: 1) pendidik (educator); 2) pemimpin (leader); 3) administrator; 4) manajer; 5) motivator; 6) innovator; dan 8) entrepreneur. Kepala sekolah juga memiliki tugas tersendiri dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah. Dalam pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, kepala sekolah mempunyai tugas sebagai berikut (Partowisastro, 1985:100-101): a. Membuat rencana/program sekolah secara menyeluruh. b. Mendelegasikan tanggung jawab tertentu dalam pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan. c. Mengawasi pelaksanaan program. d. Melengkapi dan menyediakan kebutuhan fasillitas bimbingan dan penyuluhan. e. Mempertanggungjawabkan program tersebut baik ke dalam (sekolah) maupun keluar (masyarakat). f. Mengadakan hubungan dengan lembaga-lembaga diluar sekolah dalam rangka kerja sama pelaksanaan bimbingan. g. Mengkoordinasikan kegiatan bimbingan dengan kegiatan-kegiatan lainnya. Menurut Sukardi (2000:55) bahwa kepala sekolah itu merupakan penanggung jawab utama kegiatan pendidikan secara menyeluruh di sekolah, termasuk di dalamnya adalah bimbingan dan konseling. Tugas kepala sekolah dalam kaitan dengan pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah adalah sebagai berikut:

a. Mengkoordinasikan segenap kegiatan yang diprogramkan di sekolah, sehingga kegiatan pengajaran, pelatihan dan bimbingan merupakan suatu keseluruhan yang terpadu, harmonis, dan dinamis. b. Menyediakan prasarana, tenaga, sarana, dan berbagai kemudahan bagi terlaksananya pelayanan bimbingan yang efektif dan efisien. c. Melakukan pengawasan dan pembinaan terhadap perencanaan dan pelaksanaan program, penilaian dan upaya tindak lanjut pelayanan bimbingan. d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan pelayanan bimbingan di sekolah kepada Kanwil/Kandep yang menjadi atasannya. 4. Tugas Administrasi Tugas petugas administrasi/keberhasilan kegiatan bimbinngan dan konseling di sekolah juga memrlukan keterlibatan dari petugas administrasi di sekolah ynag bersangkutan. Mengenai tugas dan tanggung jawab petugas administrasi dalam kegiatan bimbingan dan konseling adalah: a. Mengisi kartu pribadi siswa. b. Menyimpan catatan-catatan (record) dan data lainnya. c. Menyelesaikan laporan dan pengumpulan data tentang siswa. d. Mengirim dan menerima surat panggilan dan surat pemberitahuan. e. Menyiapkan alat-alat atau formulir-formulir pengumpulan data siswa, seperti angket, observasi wawancara, riwayat hidup, sosiometri dan sosiogram, kunjungan rumah, panggilan orangtua, pemeriksaan kesehatan, dan pemeriksaan psikologis (Partowisastro, 1985:104).

Jadi pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah melibatkan banyak orang (personel), bukan menjadi tugas guru bimbingan dan konseling semata. Mereka yang terlibat dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah antara adalah: guru mata pelajaran, guru bimbingan dan konseling, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan tenaga administrasi. Semua personel bekerja dengan arah yang sama yakni pencapaian tujuan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. C. Rangkuman Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan pekerjaan profesional dan dilaksanakan dengan melibatkan banyak personel dengan pembagian tugas masing-masing. Tujuan pembentukan dan pelibatan banyak personel dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah agar tujuan program tercapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. Perlunya keterlibatan banyak personel antara lain karena beragamnya jenis persoalan yang dihadapi siswa dengan tingkat kerumitan atau kesulitan masing-masing persoalan. Kesiapan guru bimbingan dan konseling maupun guru mata pelajaran dalam melaksanakan layanan bimbingan dan konseling tidak akan berhasil dengan baik jika tidak ditopang dengan kinerja tenaga administrasi yang baik pula. Kemampuan dan kerjasama semua personel menjadi penentu keberhasilanan layanan bimbingan dan konseling di sekolah. D. Pertanyaan 1. Pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah merupakan tugas utama guru bimbingan dan konseling (BK). Mengapa? Kemukakan alasannya!

2. Kalau di sekolah tidak memiliki guru BK. Apa yang sebaiknya diakukan oleh sekolah agar layanan bimbingan dan konseling tetap berjalan! 3. Jelaskan bagaimana hubungan antara guru mata pelajaran dengan guru BK dalam kegiatan layanan bimbingan dan konseling di sekolah! 4. Dalam hal apa tugas tenaga administrasi diperlukan dalam pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah? 5. Apakah keterlibatan orangtua siswa diperlukan untuk pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah?