RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) BPPTPM PROV. KEP.BABEL

dokumen-dokumen yang mirip
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 49 TAHUN 2010 TENTANG

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 33 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT,

Badan Penanaman Modal dan Perijinan Terpadu BAB I PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum 1. Organisasi Perangkat Daerah

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

-1- GUBERNUR ACEH PERATURAN GUBERNUR NOMOR 121 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

2. Sub Bidang Penataan Infrastruktur Wilayah. d. Bidang Perekonomian membawahkan : 1. Kepala Sub Bidang Perindustrian, Perdagangan dan Investasi; 2. K

PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR : 33 TAHUN 2015

(3) Dalam melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Inspektur mempunyai rincian tugas sebagai berikut: a. merumuskan rencana operasional

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 59 TAHUN 2008

GUBERNUR JAWA TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TIMUR,

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 48 TAHUN 2016

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 29 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN PANDEGLANG

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 49 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA BALIKPAPAN NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI ACEH TIMUR PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KEBUMEN PERATURAN BUPATI KEBUMEN NOMOR 80 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 77 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 20 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 30.Q Tahun 2006

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KABUPATEN MAGELANG TAHUN 2016 NOMOR 57 PERATURAN BUPATI MAGELANG NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MANDAILING NATAL

PERATURAN DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

b. Kepala Sub Bagian Keuangan; c. Kepala Sub Bagian Program, Evaluasi dan Pelaporan.

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 92 TAHUN 2016 TENTANG

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD

BUPATI PANGANDARAN PERATURAN BUPATI PANGANDARAN NOMOR TAHUN 2014 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI KECAMATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

BUPATI GRESIK PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 32 TAHUN 2014 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN BUPATI KUNINGAN NOMOR 55 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BELITUNG TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG

GUBERNUR JAMBI PERATURAN GUBERNUR JAMBI NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS DAERAH PROVINSI JAMBI

BUPATI JEMBRANA PERATURAN BUPATI JEMBRANA NOMOR 49 TAHUN 2011 TENTANG

MEMBANTU BUPATI DALAM PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DALAM URUSAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH.

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TENGAH NOMOR 5 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KERINCI TAHUN 2012 NOMOR 2

TUGAS POKOK DAN FUNGSI Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu

DIN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR 4 TAHUN 2011 TENTANG

1 SALINAN GUBERNUR PROVINSI MALUKU PERATURAN DAERAH PROVINSI MALUKU NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI SUMBAWA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 70 TAHUN 2016

URAIAN sebelum perubahan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI PULANG PISAU,

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN BUPATI BANGKA NOMOR 71 TAHUN 2016

GUBERNUR RIAU PERATURAN GUBERNUR RIAU NOMOR : 13 TAHUN 2009 TENTANG URAIAN TUGAS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI RIAU

- 6 - TUNJANGAN KINERJA JABATAN STRUKTURAL

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 35 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN BADAN PENANAMAN MODAL KOTA BATU

BUPATI GRESIK PERATURAN BUPATI GRESIK NOMOR 50 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIZINAN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

GAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH,

NOMOR : 6 TAHUN 2008 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BUPATI BARITO UTARA NOMOR 20 TAHUN 2014 TENTANG

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR NOMOR 8 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 100 TAHUN 2008

teknis yang mempunyai urusan wajib dibidang perencanaan pembangunan. Untuk

Daftar Isi. KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... iii DAFTAR TABEL... vii

BUPATI MUSI RAWAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 1 TAHUN 2012

PERATURAN DAERAH PROPINSI JAWA TENGAH NOMOR : 2 TAHUN 2001 TENTANG

WALIKOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 6 TAHUN 2008

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 14 TAHUN 2013

PEMERINTAH KABUPATEN LINGGA

PERATURAN DAERAH KOTA DUMAI NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH

BUPATI BULUNGAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PEMBENTUKAN JABATAN STAF AHLI BUPATI BULUNGAN BUPATI BULUNGAN,

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 88 TAHUN 2016 TENTANG

KATA PENGANTAR. Pangkalpinang, Maret 2015 KEPALA BAPPEDA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,

BUPATI BURU PROVINSI MALUKU PERATURAN BUPATI BURU NOMOR 75 TAHUN 2016 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN SAMBAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 PERATURAN BUPATI SUMEDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG

LEMBARAN DAERAH NOMOR: 3 SERI: D TAHUN: 2005 NOMOR 8 TAHUN 2005 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH

Walikota Tasikmalaya

PERATURAN BUPATI JAYAWIJAYA NOMOR 21 TAHUN 2011 T E N T A N G

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK DAN LOKASI PKLM A. SEJARAH UMUM BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (BALITBANG) PROVINSI SUMATERA UTARA

GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG

- 1 - BUPATI KEPULAUAN SANGIHE PROVINSI SULAWESI UTARA PERATURAN BUPATI KEPULAUAN SANGIHE NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

BAGAN STRUKTUR ORGANISASI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DAERAH

2. Seksi Pengembangan Sumberdaya Manusia; 3. Seksi Penerapan Teknologi g. Unit Pelaksana Teknis Dinas; h. Jabatan Fungsional.

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 102 TAHUN 2016 TENTANG

SALINAN. Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887);

BUPATI KEPULAUAN SELAYAR

TaH, Jum RancangaN PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 7 TAHUN 2008 TENTANG

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 15 TAHUN 2000 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KLATEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAMUJU UTARA NOMOR : 03 TAHUN 2005 T E N T A N G

PERATURAN BUPATI GUNUNGKIDUL NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG URAIAN TUGAS KECAMATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI GUNUNGKIDUL,

Transkripsi:

BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Dalam melaksanakan tugas setiap pejabat struktural dan pejabat fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah dengan instansi diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal yang menjadi kewenangan desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal mempunyai fungsi perumusan kebijakan teknis dibidang penanaman modal 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal; 2. Penyelenggaraan tugas di bidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal; 3. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal; 4. Pelaksanaan urusan kesekretariatan; 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur di bidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal; Susunan Organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal berdasarkan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung no.37 tahun 2013 tentang uraian tugas dan fungsi Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretariat; c. Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu; 7

d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian; e. Bidang Pengembangan Potensi Daerah; f. Bidang Promosi; g. UPTB; h. Tim Teknis. A. Kepala Badan Kepala Badan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal dibidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Badan mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis sesuai kebijakan umum pemerintah, pemerintah daerah dalam bidang pelayanan perizinan dan penanaman modal; b. Penyelenggaraan penetapan program kerja dan perencanaan kegiatan pelayanan perizinan dan penanaman modal; c. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi serta sinkronisasi penyelenggaraan pelayanan perizinan kepada SKPD, swasta, lembaga terkait; d. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi serta sinkronisasi penyelenggaraan penanaman modal kepada instansi dan lembaga yang terkait; e. Penyediaan sarana, pertimbangan dan rekomendasi mengenai kebijakan pelayanan perizinan dan penanaman modal daerah kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah; f. Pelaksanaan pembinaan staf; g. Pelaporan pelaksanaan kegiatan Badan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 8

B. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi : a. Penatausahaan keuangan akuntansi dan perbendaharaan; b. Pelayanan surat menyurat, kearsipan, inventaris, pengelolaan kerumahtanggaan, menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mutasi, promosi dan tata usaha kepegawaian Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; c. Pengoordinasian penyusunan program/kegiatan dan anggaran; d. Pengevaluasian pelaksanaan program/kegiatan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan penanaman modal; e. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan; f. Pelaksanaan pembinaan staf; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Keuangan; b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; c. Sub Bagian Program. C. Tugas dan Fungsi Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan yang menjadi kewenangan provinsi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis, standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur perizinan dan non perizinan; 9

b. Penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan secara terpadu; c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perizinan dan non perizinan dengan tim teknis dari Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; d. Pengelolaan sistem informasi pelayanan perizinan dan non perizinan secara elektronik ; e. Pengelolaan pelayanan pengaduan masyarakat; f. Pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelayanan perizinan antar penyelenggara pelayanan perizinan terpadu satu pintu se-provinsi Kepulauan Bangka Belitung g. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi pelayanan perizinan dengan instansi vertikal dan instansi terkait lainnya; h. Pelaksanaan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya; i. Pelaksanaan pembinaan staf; j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu terdiri dari : a. Sub Bidang Pelayanan Perizinan; b. Sub Bidang Verifikasi dan Evaluasi Perizinan. D. Tugas dan Fungsi Bidang Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pengawasan dan pengendalian mempunyai tugas monitoring, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi pelaksanaan pengendalian serta evaluasi pelaksanaan pengendalian perizinan dan penanaman modal. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Pengawasan dan pengendalian mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan monitoring pengendalian pelayanan perizinan dan penanaman modal; b. Pengawasan pelaksanaan pengendalian pelayanan perizinan dan penanaman modal ; c. Pengendalian pelaksanaan pelayanan perizinan dan penanaman modal; d. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perizinan dan penanaman modal; 10

e. Pelaksanaan evaluasi pengendalian pelayanan perizinan dan penanaman modal; f. Pelaksanaan koordinasi dan evaluasi pelayanan perizinan dan penanaman modal; g. Pelaksanaan pembinaan staf h. Pelaksanaan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan; Bidang Pengawasan dan pengendalian terdiri dari: a. Sub Bidang Monitoring Perizinan dan Penanaman Modal; b. Sub Bidang Koordinasi Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah. D. Tugas dan Fungsi Bidang Pengembangan Potensi Daerah Bidang pengembangan potensi daerah mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan tugas menganalisa pengembangan potensi daerah skala provinsi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang pengembangan potensi daerah mempunyai fungsi : a. Pengoordinasian pengumpulan, pengolahan dan pemutakhiran data/informasi potensi dan sarana prasarana skala provinsi; b. Pelaksanaan analisa dan pengembangan potensi daerah; c. Penyusunan statistik dan sistem informasi penanaman modal; d. Pengkajian kebijakan dan pemberdayaan usaha dalam rangka peningkatan pelayanan perizinan dan penanaman modal; e. Pelaksanaan pembinaan staf; f. Pelaksanaan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang pengembangan potensi daerah terdiri dari : a. Sub Bidang Data dan Statistik; b. Sub Bidang Analisa dan Pengembangan Potensi. 11

E. Tugas dan Fungsi Bidang Promosi Bidang Promosi mempunyai tugas mengkaji, merumuskan dan menyusun kebijakan teknis pelaksanaan pemberian bimbingan dan pembinaan promosi dan kerjasama investasi ditingkat provinsi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Promosi mempunyai fungsi : a. Pengoordinasian dan melaksanakan promosi penanaman modal daerah di dalam negeri dan luar negeri yang melibatkan dari satu Kabupaten/Kota; b. Pelaksanaan kerjasama dunia usaha di bidang penanaman modal; c. Penyusunan materi dan memfasillitasi kerjasama nasional dan internasional di bidang penanaman modal; d. Penyusunan data dan informasi promosi, serta sarana prasarana yang digunakan; e. Pelaksanaan pembinaan staf; f. Pelaksanaan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang Promosi, terdiri dari: a. Sub Bidang Kerjasama; b. Sub Bidang Bahan Promosi. 2.2 Sumber Daya SKPD Urusan wajib penanaman modal yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didukung oleh Sumber Daya Aparatur sebanyak 47 pegawai (data 2015), dengan status kepegawaian 47 orang PNS, Jumlah tenaga honorer yang berada di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal berjumlah 12 orang, Terdiri dari 3 orang pegawai honorer perempuan dan 9 orang pegawai honorer laki-laki, Kualifikasi pendidikan pegawai terdiri dari S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 4 orang, S1 sebanyak 28 orang, D3 sebanyak 5 orang, SLTA sebanyak 9 orang. Berdasarkan eselon yang menduduki jabatan eselon II sebanyak 1 orang, eselon III sebanyak 5 orang dan eselon IV sebanyak 11 orang. 12

Tabel 2.1 Klasifikasi PNS dan CPNS Berdasarkan Pendidikan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Doktoral/ S3-1 1 2 Pasca Sarjana/ S2 2 2 4 3 Sarjana / S1 13 15 28 4 Diploma-IV - - - 5 Diploma-III 3 2 5 6 Diploma-I/ II - - - 7 SLTA 3 6 9 8 SLTP - - - 9 SD - - - Tabel 2.2 Klasifikasi PNS dan CPNS Berdasarkan Eselon pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 No Eseloning Jumlah Pegawai Laki-laki Perempuan Jumlah 1 II A 1-1 2 II B - - - 3 III A 3 2 5 4 III B - - - 5 IV A 6 5 11 6 IV B - - - 7 Non Eselon 13 14 27 8 Fungsional - 3 3 Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yaitu gedung dan tanah seluas 4000 m2, kendaraan roda empat sebanyak 3 unit, kendaraan roda dua sebanyak 13 unit serta sarana dan prasarana lainnya seperti komputer, meja dan lain-lain. 13

2.3 Kinerja Pelayanan SKPD NO Tabel 2.3.1 Rencana dan Realisasi PMDN di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 2015 RENCANA REALISASI TAHUN NILAI INVESTASI (Milyar Rupiah) JUMLAH PROYEK NILAI INVESTASI (Milyar Rupiah) 1. 2008 576.051,5 4 - - 2. 2009 - - 233,00 3 3. 2010 - - 3.030,97 8 4. 2011 495.440,000 4 1.460,50 9 5. 2012 37.000.000 1 533.46 3 6. 2013 - - 608,21-7. 2014 - - 615,45 8 8. 2015 - - 1,023.73 28 9. 2016 2,061 (Rencana nilai investasi PMA dan PMDN) JUMLAH PROYEK Tabel 2.3.2 Rencana dan Realisasi PMA di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 2015 RENCANA REALISASI NO TAHUN NILAI INVESTASI (US$.Juta) JUMLAH PROYEK NILAI INVESTASI (US$.Juta) JUMLAH PROYEK 1. 2008 1,07 9 1,2 2 2. 2009 48,9 8 23,30 7 3. 2010 103,8-303,09 19 4. 2011 843,500 12 146.05 30 5. 2012 148,164,555 3 53,27 26 6. 2013 - - 112,43-7. 2014 - - 104.99 60 8. 2015 - - 82.66 76 14

9. 2016 Tabel 2.3.3 Jumlah Pelayanan Perizinan REKAPITULASI PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG Jumlah Pelayanan Perizinan No. Jenis Perizinan Th. Th. Th. 2015 2013 2014 (tw.1) 1. Sektor Penanaman Modal - 2 4 2. Sektor Komunikasi dan Informasi 1 - - 3. Sektor Koperasi dan UMKM - - - 4. Sektor Kehutanan - 1-5. Sektor Perhubungan 388 477 401 6. Sektor Kelautan dan Perikanan - - 82 7. sektor Perindustrian dan Perdagangan - 1-8. Sektor Kesehatan - - 83 9. Sektor Tenaga Kerja dan Transmigrasi - - - 10. Sektor Pertambangan dan Energi - - 25 11. Sektor Pekerjaan Umum - - - 12. Sektor Pertanian, Perkebunan dan - - - Peternakan 13. Sektor Lingkungan Hidup - - 9 Total 389 481 604 Ket Berdasarkan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 40 Tahun 2010, yang mengatur fungsi penyelenggaraan PTSP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal pada bidang Perizinan. 15

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Sedangkan Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat diidentifikasi sebaga berikut: Tantangan : 1. Membangun relationship dengan para investor dalam dan luar negeri. 2. Meningkatkan realisasi PMA dan PMDN di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 3. Promosi investasi daerah. 4. Monitoring dan evaluasi perusahaan PMA dan PMDN yang bermasalah. 5. Membangun kepercayaan kepada para investor untuk menanamkan modalnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 6. Penyerahan izin sektoral dari SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kepada PTSP. Peluang : 1. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai kondisi alam yang bagus untuk perkebunan dengan iklim tropis yang mendukung. 2. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai luas laut 79,90 % dari total wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga berpotensi besar dibidang kelautan dan perikanan. 3. Di dukung Kondisi geografis dan keadaan alam yang alami, sehingga berpotensi baik di bidang pariwisata. 4. Terdapat banyak pulau-pulau kecil yang mengitari pulau bangka dan belitung, sehingga berpotensi besar untuk dikembangkan. 5. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah yang potensial di bidang pertambangan karena terdapat banyak tanah yang mengandung mineral bijih timah, pasir kuarsa, pasir bangunan, kaolin, batu gunung, tanah liat dan granit. 16

5

5