BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD 2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD Dalam melaksanakan tugas setiap pejabat struktural dan pejabat fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar organisasi di lingkungan Pemerintah Daerah dengan instansi diluar Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas masing-masing. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal yang menjadi kewenangan desentralisasi, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal mempunyai fungsi perumusan kebijakan teknis dibidang penanaman modal 1. Perumusan kebijakan teknis di bidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal; 2. Penyelenggaraan tugas di bidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal; 3. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah di bidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal; 4. Pelaksanaan urusan kesekretariatan; 5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur di bidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal; Susunan Organisasi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal berdasarkan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung no.37 tahun 2013 tentang uraian tugas dan fungsi Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, terdiri dari: a. Kepala Badan; b. Sekretariat; c. Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu; 7
d. Bidang Pengawasan dan Pengendalian; e. Bidang Pengembangan Potensi Daerah; f. Bidang Promosi; g. UPTB; h. Tim Teknis. A. Kepala Badan Kepala Badan mempunyai tugas merencanakan, mengkoordinasikan, menyelenggarakan dan mengendalikan serta mengevaluasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal dibidang pelayanan perizinan terpadu dan penanaman modal. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Badan mempunyai fungsi : a. Penyelenggaraan perumusan dan penetapan kebijakan teknis sesuai kebijakan umum pemerintah, pemerintah daerah dalam bidang pelayanan perizinan dan penanaman modal; b. Penyelenggaraan penetapan program kerja dan perencanaan kegiatan pelayanan perizinan dan penanaman modal; c. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi serta sinkronisasi penyelenggaraan pelayanan perizinan kepada SKPD, swasta, lembaga terkait; d. Pelaksanaan fasilitasi dan koordinasi serta sinkronisasi penyelenggaraan penanaman modal kepada instansi dan lembaga yang terkait; e. Penyediaan sarana, pertimbangan dan rekomendasi mengenai kebijakan pelayanan perizinan dan penanaman modal daerah kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah; f. Pelaksanaan pembinaan staf; g. Pelaporan pelaksanaan kegiatan Badan kepada Gubernur melalui Sekretaris Daerah; h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. 8
B. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan kesekretariatan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Sekretariat mempunyai fungsi : a. Penatausahaan keuangan akuntansi dan perbendaharaan; b. Pelayanan surat menyurat, kearsipan, inventaris, pengelolaan kerumahtanggaan, menyiapkan bahan penyusunan rencana kebutuhan pegawai, mutasi, promosi dan tata usaha kepegawaian Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; c. Pengoordinasian penyusunan program/kegiatan dan anggaran; d. Pengevaluasian pelaksanaan program/kegiatan penyelenggaraan pelayanan perizinan dan penanaman modal; e. Pemantauan dan evaluasi serta pelaporan; f. Pelaksanaan pembinaan staf; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Badan Sekretariat terdiri dari : a. Sub Bagian Keuangan; b. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; c. Sub Bagian Program. C. Tugas dan Fungsi Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas melaksanakan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan yang menjadi kewenangan provinsi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis, standar pelayanan publik dan standar operasional prosedur perizinan dan non perizinan; 9
b. Penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan secara terpadu; c. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perizinan dan non perizinan dengan tim teknis dari Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; d. Pengelolaan sistem informasi pelayanan perizinan dan non perizinan secara elektronik ; e. Pengelolaan pelayanan pengaduan masyarakat; f. Pelaksanaan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi pelayanan perizinan antar penyelenggara pelayanan perizinan terpadu satu pintu se-provinsi Kepulauan Bangka Belitung g. Pelaksanaan koordinasi dan sinkronisasi pelayanan perizinan dengan instansi vertikal dan instansi terkait lainnya; h. Pelaksanaan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya; i. Pelaksanaan pembinaan staf; j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang Pelayanan Perizinan Terpadu terdiri dari : a. Sub Bidang Pelayanan Perizinan; b. Sub Bidang Verifikasi dan Evaluasi Perizinan. D. Tugas dan Fungsi Bidang Pengawasan dan Pengendalian Bidang Pengawasan dan pengendalian mempunyai tugas monitoring, pengawasan dan pengendalian serta evaluasi pelaksanaan pengendalian serta evaluasi pelaksanaan pengendalian perizinan dan penanaman modal. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Pengawasan dan pengendalian mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan monitoring pengendalian pelayanan perizinan dan penanaman modal; b. Pengawasan pelaksanaan pengendalian pelayanan perizinan dan penanaman modal ; c. Pengendalian pelaksanaan pelayanan perizinan dan penanaman modal; d. Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perizinan dan penanaman modal; 10
e. Pelaksanaan evaluasi pengendalian pelayanan perizinan dan penanaman modal; f. Pelaksanaan koordinasi dan evaluasi pelayanan perizinan dan penanaman modal; g. Pelaksanaan pembinaan staf h. Pelaksanaan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya; i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan; Bidang Pengawasan dan pengendalian terdiri dari: a. Sub Bidang Monitoring Perizinan dan Penanaman Modal; b. Sub Bidang Koordinasi Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah. D. Tugas dan Fungsi Bidang Pengembangan Potensi Daerah Bidang pengembangan potensi daerah mempunyai tugas membantu Kepala Badan dalam melaksanakan tugas menganalisa pengembangan potensi daerah skala provinsi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang pengembangan potensi daerah mempunyai fungsi : a. Pengoordinasian pengumpulan, pengolahan dan pemutakhiran data/informasi potensi dan sarana prasarana skala provinsi; b. Pelaksanaan analisa dan pengembangan potensi daerah; c. Penyusunan statistik dan sistem informasi penanaman modal; d. Pengkajian kebijakan dan pemberdayaan usaha dalam rangka peningkatan pelayanan perizinan dan penanaman modal; e. Pelaksanaan pembinaan staf; f. Pelaksanaan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang pengembangan potensi daerah terdiri dari : a. Sub Bidang Data dan Statistik; b. Sub Bidang Analisa dan Pengembangan Potensi. 11
E. Tugas dan Fungsi Bidang Promosi Bidang Promosi mempunyai tugas mengkaji, merumuskan dan menyusun kebijakan teknis pelaksanaan pemberian bimbingan dan pembinaan promosi dan kerjasama investasi ditingkat provinsi. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Promosi mempunyai fungsi : a. Pengoordinasian dan melaksanakan promosi penanaman modal daerah di dalam negeri dan luar negeri yang melibatkan dari satu Kabupaten/Kota; b. Pelaksanaan kerjasama dunia usaha di bidang penanaman modal; c. Penyusunan materi dan memfasillitasi kerjasama nasional dan internasional di bidang penanaman modal; d. Penyusunan data dan informasi promosi, serta sarana prasarana yang digunakan; e. Pelaksanaan pembinaan staf; f. Pelaksanaan evaluasi dan membuat laporan sesuai bidang tugasnya; g. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan. Bidang Promosi, terdiri dari: a. Sub Bidang Kerjasama; b. Sub Bidang Bahan Promosi. 2.2 Sumber Daya SKPD Urusan wajib penanaman modal yang dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didukung oleh Sumber Daya Aparatur sebanyak 47 pegawai (data 2015), dengan status kepegawaian 47 orang PNS, Jumlah tenaga honorer yang berada di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal berjumlah 12 orang, Terdiri dari 3 orang pegawai honorer perempuan dan 9 orang pegawai honorer laki-laki, Kualifikasi pendidikan pegawai terdiri dari S3 sebanyak 1 orang, S2 sebanyak 4 orang, S1 sebanyak 28 orang, D3 sebanyak 5 orang, SLTA sebanyak 9 orang. Berdasarkan eselon yang menduduki jabatan eselon II sebanyak 1 orang, eselon III sebanyak 5 orang dan eselon IV sebanyak 11 orang. 12
Tabel 2.1 Klasifikasi PNS dan CPNS Berdasarkan Pendidikan pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung No Tingkat Pendidikan Jumlah Pegawai Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Doktoral/ S3-1 1 2 Pasca Sarjana/ S2 2 2 4 3 Sarjana / S1 13 15 28 4 Diploma-IV - - - 5 Diploma-III 3 2 5 6 Diploma-I/ II - - - 7 SLTA 3 6 9 8 SLTP - - - 9 SD - - - Tabel 2.2 Klasifikasi PNS dan CPNS Berdasarkan Eselon pada Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2015 No Eseloning Jumlah Pegawai Laki-laki Perempuan Jumlah 1 II A 1-1 2 II B - - - 3 III A 3 2 5 4 III B - - - 5 IV A 6 5 11 6 IV B - - - 7 Non Eselon 13 14 27 8 Fungsional - 3 3 Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai yaitu gedung dan tanah seluas 4000 m2, kendaraan roda empat sebanyak 3 unit, kendaraan roda dua sebanyak 13 unit serta sarana dan prasarana lainnya seperti komputer, meja dan lain-lain. 13
2.3 Kinerja Pelayanan SKPD NO Tabel 2.3.1 Rencana dan Realisasi PMDN di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 2015 RENCANA REALISASI TAHUN NILAI INVESTASI (Milyar Rupiah) JUMLAH PROYEK NILAI INVESTASI (Milyar Rupiah) 1. 2008 576.051,5 4 - - 2. 2009 - - 233,00 3 3. 2010 - - 3.030,97 8 4. 2011 495.440,000 4 1.460,50 9 5. 2012 37.000.000 1 533.46 3 6. 2013 - - 608,21-7. 2014 - - 615,45 8 8. 2015 - - 1,023.73 28 9. 2016 2,061 (Rencana nilai investasi PMA dan PMDN) JUMLAH PROYEK Tabel 2.3.2 Rencana dan Realisasi PMA di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2008 2015 RENCANA REALISASI NO TAHUN NILAI INVESTASI (US$.Juta) JUMLAH PROYEK NILAI INVESTASI (US$.Juta) JUMLAH PROYEK 1. 2008 1,07 9 1,2 2 2. 2009 48,9 8 23,30 7 3. 2010 103,8-303,09 19 4. 2011 843,500 12 146.05 30 5. 2012 148,164,555 3 53,27 26 6. 2013 - - 112,43-7. 2014 - - 104.99 60 8. 2015 - - 82.66 76 14
9. 2016 Tabel 2.3.3 Jumlah Pelayanan Perizinan REKAPITULASI PELAYANAN PERIZINAN DAN NONPERIZINAN PADA BADAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU DAN PENANAMAN MODAL PROVINSI KEP. BANGKA BELITUNG Jumlah Pelayanan Perizinan No. Jenis Perizinan Th. Th. Th. 2015 2013 2014 (tw.1) 1. Sektor Penanaman Modal - 2 4 2. Sektor Komunikasi dan Informasi 1 - - 3. Sektor Koperasi dan UMKM - - - 4. Sektor Kehutanan - 1-5. Sektor Perhubungan 388 477 401 6. Sektor Kelautan dan Perikanan - - 82 7. sektor Perindustrian dan Perdagangan - 1-8. Sektor Kesehatan - - 83 9. Sektor Tenaga Kerja dan Transmigrasi - - - 10. Sektor Pertambangan dan Energi - - 25 11. Sektor Pekerjaan Umum - - - 12. Sektor Pertanian, Perkebunan dan - - - Peternakan 13. Sektor Lingkungan Hidup - - 9 Total 389 481 604 Ket Berdasarkan Peraturan Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Nomor 40 Tahun 2010, yang mengatur fungsi penyelenggaraan PTSP Provinsi Kepulauan Bangka Belitung saat ini dilaksanakan oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal pada bidang Perizinan. 15
2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD Sedangkan Tantangan dan peluang dalam meningkatkan pelayanan Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dapat diidentifikasi sebaga berikut: Tantangan : 1. Membangun relationship dengan para investor dalam dan luar negeri. 2. Meningkatkan realisasi PMA dan PMDN di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 3. Promosi investasi daerah. 4. Monitoring dan evaluasi perusahaan PMA dan PMDN yang bermasalah. 5. Membangun kepercayaan kepada para investor untuk menanamkan modalnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 6. Penyerahan izin sektoral dari SKPD-SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kepada PTSP. Peluang : 1. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai kondisi alam yang bagus untuk perkebunan dengan iklim tropis yang mendukung. 2. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mempunyai luas laut 79,90 % dari total wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, sehingga berpotensi besar dibidang kelautan dan perikanan. 3. Di dukung Kondisi geografis dan keadaan alam yang alami, sehingga berpotensi baik di bidang pariwisata. 4. Terdapat banyak pulau-pulau kecil yang mengitari pulau bangka dan belitung, sehingga berpotensi besar untuk dikembangkan. 5. Provinsi Kepulauan Bangka Belitung merupakan daerah yang potensial di bidang pertambangan karena terdapat banyak tanah yang mengandung mineral bijih timah, pasir kuarsa, pasir bangunan, kaolin, batu gunung, tanah liat dan granit. 16
5
5