I. PENDAHULUAN. berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Dalam rangka

dokumen-dokumen yang mirip
II. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut O. Notohamidjojo dalam R.T. Sutantya dkk (1991: 01), bahwa

Bentuk-Bentuk Usaha. Dosen : Anna Fitria

Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang Dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang

III. METODE PENELITIAN. hukum tertentu, dengan jalan menganalisanya (Abdulkadir Muhammad, 2004:32).

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1999 TENTANG TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI SERANG BUPATI SERANG

PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR 11 TAHUN 2011 TENTANG

Modul ke: Fakultas FEB. Program Studi Akuntansi

Modul ke: Pengantar Bisnis

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BELITUNG TIMUR,

Bab 2 Badan usaha dalam kegiatan bisnis. MAN 107- Hukum Bisnis Semester Gasal 2017 Universitas Pembangunan Jaya

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 1999 TENTANG TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 1988 TENTANG PERSETUJUAN ATAS ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN AGAM NOMOR 6 TAHUN 2003 TENTANG PENGEMBANGAN DAN PENDAYAGUNAAN WEBSITE PEMERINTAH DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI LOMBOK UTARA RANCANGAN PERATURAN DAERAH LOMBOK UTARA NOMOR TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN POS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

PERATURAN DAERAH KOTA BANJAR NOMOR 38 TAHUN 2004 TENTANG KETENTUAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN DENGAN RAKHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BANJAR,

KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR : 327/MPP/Kep/7/1999

Pengantar Bisnis. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG KEPESERTAAN JAMINAN SOSIAL KETENAGAKERJAAN

BAB I PENDAHULUAN. Koperasi dipahami dengan cara yang berbeda-beda, tetapi secara umum

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL

BAB II PROFIL PERUSAHAAN

BUPATI SERANG PERATURAN BUPATI SERANG NOMOR 38 TAHUN 2012 TENTANG

BUPATI BANGKA PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

EKONOMI. Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian

b. Zona-2 1) Izin Prinsip (Baru) Per Izin 1,315,000 2) Izin Tetap (Baru) Per tahun 927,000 3) Izin Perpanjangan Per tahun 1,190,000

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan yang terjadi di negara-negara berkembang pada saat ini

PROSEDUR PENAGIHAN REKENING LISTRIK DI PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA TIMUR CABANG JEMBER

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMBAWA NOMOR 15 TAHUN 2005 TENTANG PENJUALAN, PEMILIKAN DAN PENGGUNAAN GERGAJI RANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB I PENDAHULUAN. Mengenai definisi perusahaan dapat ditemukan dalam Undang-Undang Nomor. 3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan.

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2016 NOMOR 5

Persetujuan : Cq. Kepala Dinas Penanaman Modal Nomor : dan PTSP Kota Denpasar Tanggal : di- DENPASAR

Apa Perjan, Persero dan Perdin

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 27 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 4 TAHUN 2008 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 4 Tahun : 2011 Seri : E

BAB I PENDAHULUAN. ruang publik, sebagai Public Service atau pelayanan publik. Hal ini tujuan untuk

MANAJEMEN KOPERASI PENDIRIAN KOPERASI

BUPATI SUKOHARJO PERATURAN BUPATI SUKOHARJO NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

PAJAK PENGHASILAN ATAS USAHA REKSA DANA (SERI PPH UMUM NO. 30)

BUPATI SLEMAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI SLEMAN NOMOR 7.1 TAHUN 2018 TENTANG TAHAPAN PEMBERIAN IZIN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TENTANG TATA CARA PELAKSANAAN PEMUNGUTAN RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, WALIKOTA SURABAYA,

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 61 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN RETRIBUSI DAERAH

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah. bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

Perusahaan memiliki dua unsur pokok: Bentuk Usaha Jenis Usaha

Mulyati, SE, M.T.I PERBEDAAN KOPERASI DENGAN BENTUK BADAN USAHA LAIN

WALIKOTA LANGSA PERATURAN WALIKOTA LANGSA NOMOR 34 TAHUN 2014 TENTANG

BAB 2. Bentuk Organisasi Bisnis. Oleh : Edy Sahputra Sitepu, SE, MSi

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1987 TENTANG KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI. Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa. Presiden Republik Indonesia

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM. Program Studi Manajemen

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

PROSEDUR MENDIRIKAN PERUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bentuk perusahaan yang ada di Indonesia seperti firma,

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yanto Ramli, SS, MM. Program Studi Manajemen.

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 3 TAHUN 2014 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN

Sekretari

Pengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Amir Abdat, SE, MM.

RANCANGAN (disempurnakan) PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUNINGAN NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PENANAMAN MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

6. PENGUMPULAN DATA DAN ASPEK HUKUM

LD NO.14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN GARUT NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG PENANAMAN MODAL I. UMUM

B U P A T I B A L A N G A N

PEMERINTAH KABUPATEN PEMALANG RANCANGAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PEMALANG NOMOR 14 TAHUN 2009 TENTANG PENANAMAN MODAL

Kapita Selekta Ilmu Sosial

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

BUPATI TAPIN PERATURAN BUPATI TAPIN NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG

PERANAN NOTARIS DALAM PEMBUATAN AKTA PENDIRIAN PERUSAHAAN. (Studi Pada Kantor Notaris Sri Hartini, SH di Surakarta)

BADAN HUKUM Overview ade saptomo

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Konsep Manajemen Bisnis dan Sejarah Ketenagalistrikan. Modul - 1

I. PENDAHULUAN. Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, dalam rangka memelihara

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 22 TAHUN 2001 TENTANG WAJIB DAFTAR PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

HUKUM BISNIS (Perusahaan) Oleh : Asnedi, SH, MH

WALIKOTA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 114 TAHUN 2009 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KEBUMEN NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG RETRIBUSI TEMPAT KHUSUS PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEBUMEN,

WALIKOTA PEKALONGAN PERATURAN WALIKOTA PEKALONGAN NOMOR 36 TAHUN 2011 T E N T A N G LARANGAN REKLAME ROKOK DI KOTA PEKALONGAN

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3833); Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 154 Tambahan

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURBALINGGA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG PENANAMAN MODAL DI KABUPATEN PURBALINGGA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Draft Mei 2015 BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 42 TAHUN 2015

BUPATI CILACAP PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 65 TAHUN 2013 TENTANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1987 TENTANG KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Sosialisasi Rancangan Undang-undang Tentang Persekutuan Perdata, Persekutuan Firma dan Persekutuan Komanditer

BUPATI KOTAWARINGIN BARAT

WALIKOTA MAKASSAR PERATURAN DAERAH KOTA MAKASSAR NOMOR 1 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PENGENDALIAN MENARA TELEKOMUNIKASI

I. PENDAHULUAN. Perusahaan adalah suatu bentuk kegiatan ekonomi yang pemaknaannya banyak

BERITA DAERAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL ( Berita Resmi Pemerintah Kabupaten Gunungkidul ) Nomor : 21 Tahun : 2014

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1987 TENTANG KAMAR DAGANG DAN INDUSTRI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 33 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PENGAWASAN DAN PENGENDALIAN SERTA PEMANFAATAN MENARA TELEKOMUNIKASI

TENTANG RETRIBUSI TANDA DAFTAR PERUSAHAAN

Menelaah Permenkumham no 1/2016 tentang PT Hukum Penanaman Modal Asing serta Peranan Notaris saat ini di Era Pasar Bebas

TAR BERITA DAERAH KABUPATEN TANAH DATAR TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI TANAH DATAR NOMOR 14 TAHUN 2013

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 79 TAHUN 2015 TENTANG PENDAFTARAN, PENERBITAN DAN PENGHAPUSAN NOMOR POKOK WAJIB PAJAK DAERAH

Transkripsi:

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan proses perubahan struktur dalam berbagai bidang yang bertujuan untuk mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan nasional tersebut, sebagian usaha diarahkan pada pembangunan yang menimbulkan dampak yang cukup besar terhadap perkembangan dan kemajuan dunia usaha nasional. Salah satu bidang usaha yang dijalankan dalam mengantisipasi kemajuan dan perkembangan ekonomi nasional adalah bidang usaha telekomunikasi. Kegiatan usaha telekomunikasi merupakan salah satu jenis usaha yang bergerak dalam memberikan pelayanan dan jasa kepada masyarakat terutama jasa informasi disamping sebagai sarana informasi, hiburan dan lain sebagainya, contohnya usaha jasa penyiaran. Bidang usaha penyiaran ataupun telekomunikasi pada umumnya banyak dipengaruhi oleh perkembangan terhadap kebutuhan masyarakat akan berita, informasi, hiburan, dimana pertumbuhan jasa informasi di suatu daerah akan mempengaruhi kebutuhan akan informasi sebagai sarana penunjang keberhasilan dibidang informasi itu sendiri. Penyiaran melalui media komunikasi massa elektronik yaitu radio, televisi, dan media komunikasi elektronik lainnya memiliki kemampuan serta pengaruh yang besar dalam pembentukan pendapat, sikap dan

2 perilaku manusia serta memiliki peran penting dalam meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa. Majunya pembangunan membutuhkan sarana penunjang dan pendorong seperti penyiaran dengan semua kegiatannya yang memberikan informasi dan ikut membentuk pendapat umum, serta mendukung dan melandasi proses pembangunan. Salah satu perusahaan penyiaran yang bergerak dibidang penyiaran informasi dan hiburan adalah PT Radio Idola Nada Indah. PT Radio Idola Nada Indah didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan, Nomor : 09 April 1990, Notaris; Jenmerdin, SH. PT. Radio Idola Nada Indah, beralamat di Jalan. Lintas Timur No. 148, Dwi Warga Tunggal Jaya / Unit II, Banjar Agung, Tulang Bawang. Perusahaan ini menghasilkan produk berupa siaran radio sesuai dengan misinya yaitu sebagai perusahaan penyiaran radio yang terbit di daerah. PT Radio Idola Nada Indah selain menyajikan berita-berita nasional dan internasional juga mengutamakan berita-berita daerah baik yang berupa pembangunan berbagai sektor yang berlangsung di daerah Lampung dan sekitarnya. Mengingat perkembangan media elektronik khususnya penyedia jasa informasi yang semakin pesat, maka PT Radio Idola Nada Indah, terus berusaha memperbaiki kualitas dan kredibilitas produk siaran akan mampu memposisikan diri sebagai sebuah perusahaan radio di daerah yang representatif, yang bisa memenuhi kebutuhan akan informasi, pengetahuan dan hiburan serta mampu merangsang minat masyarakat setempat. Penyelenggaraan lembaga penyiaran sebagai sarana informasi mempunyai peran yang trategis dalam upaya memperkukuh persatuan dan kesatuan bangsa,

3 memperlancar kegiatan pemerintahan, mendukung terciptanya tujuan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya, serta meningkatkan hubungan antar bangsa. Pengaruh globalisasi dan perkembangan teknologi telekomunikasi yang sangat pesat telah mengakibatkan perubahan yang mendasar dalam penyelenggaraan dan cara pandang terhadap telekomunikasi. Secara yuridis konstitusional lembaga penyiaran diatur dalam Pasal 1 ayat (8) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Telekomunikasi (selanjutnya disebut UU No.36 Tahun 1999, menyatakan penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), badan usaha milik swasta (BUMS), instansi pemerintah, dan instansi pertahanan keamanan Negara. Badan usaha milik swasta adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh swasta yang dapat dibedakan menjadi badan usaha milik swasta yang berbadan hukum dan badan usaha milik swasta yang tidak berbadan hukum. Bentuk perusahaan swasta yang tidak berbadan hukum adalah firma dan persekutuan komanditer (CV) yang diatur dalam kitab undang-undang hukum dagang selanjutnya disebut KUHD, perusahaan ini adalah perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang pengusaha secara bersama yang dapat menjalankan usaha dalam bidang perekonomian, yaitu perindustrian, perdagangan dan jasa, sedangkan badan usaha milik swasta yang berbadan hukum adalah perseroan terbatas (PT) yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (selanjutnya disebut UU No.40 Tahun 2007).

4 Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2002 tentang Penyiaran (selanjutnya disebut UU No.32 Tahun 2002) dalam Pasal 16 Ayat (1) lembaga Penyiaran Swasta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 13 ayat (2) huruf b adalah lembaga penyiaran yang bersifat komersial berbentuk badan hukum Indonesia, yang bidang usahanya hanya menyelenggarakan jasa penyiaran radio atau televisi. PT Radio Idola Nada Indah adalah perusahaan milik swasta yang berbadan hukum yang bergerak dalam bidang jasa penyiaran informasi dan hiburan yang didirikan berdasarkan undang-undang. Untuk itu, pendirian perusahaan penyiaran dan penggunaan hak siar dalam penyelenggaraan usaha penyiaran oleh PT Radio Idola Nada Indah, harus dilaksanakan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai perseroan terbatas dan peraturan perundangundangan lain di bidang telekomunikasi yang mengatur dan menentukan legalitas perusahaan yang bergerak di bidang penyiaran. Legalitas perusahaan dan legalitas bidang usaha harus dibuktikan dengan terpenuhi atau dimilikinya dokumen legalitas tersebut. Dokumen legalitas terdiri dari dokumen legalitas bentuk usaha dan dokumen legalitas kegiatan usaha. Dengan demikian, penelitian ini akan mengkaji dan membahas pemenuhan legalitas perusahaan dan kegiatan usaha dalam penyelenggaraan kegiatan penyiaran khususnya pada PT Radio Idola Nada Indah. Penelitian ini adalah suatu penelitian skripsi dengan judul: Legalitas Perusahaan Penyiaran dalam Penggunaan Hak siar (Study pada PT Radio Idola Nada Indah)

5 B. Rumusan masalah dan Ruang Lingkup Penelitian 1. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apa sajakah legalitas perusahaan penyiaran berdasarkan peraturan perundang-undangan? Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi pokok bahasan adalah : 1. Legalitas bentuk perusahaan penyiaran; 2. Legalitas kegiatan usaha perusahaan penyiaran; 2.Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini meliputi ruang lingkup pembahasan dan ruang lingkup bidang ilmu. Ruang lingkup pembahasan adalah legalitas perusahaan penyiaran yang harus dipenuhi dan dibuktikan dengan dokumen legalitas (studi pada PT Radio Idola Nada Indah). Sedangkan ruang bidang ilmu adalah Hukum Keperdataan khususnya Hukum Perusahaan. C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan pokok bahasan di atas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh deskripsi lengkap, rinci, dan sistematis tentang: a. Legalitas bentuk perusahaan penyiaran; b. Legalitas kegiatan usaha perusahaan penyiaran;

6 2. Kegunaan Penelitian Kegunaan penelitian ini meliputi kegunaan teoritis dan kegunaan praktis, sebagai berikut: a. Kegunaan teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan sebagai suatu masukan untuk pengembangan ilmu pengetahuan khususnya pada bidang hukum perdata ekonomi yang berhubungan dengan legalitas penyelenggaraan perusahaan penyiaran radio dalam menggunakan hak siar. b. Kegunaan praktis (1). Sebagai acuan atau referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai hokum perdata ekonomi dan hukum perusahaan; (2). Sebagai sumber bacaan bagi pihak-pihak yang membutuhkan informasi dan data mengenai legalitas perusahaan penyiaran dalam menggunakan hak siar; (3). Sebagai salah satu syarat bagi penulis untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) pada program Studi Ilmu Hukum Universitas Lampung.