Kuat Geser Tanah. Mengapa mempelajari kekuatan tanah? Shear Strength of Soils. Dr.Eng. Agus Setyo Muntohar, S.T., M.Eng.Sc.

dokumen-dokumen yang mirip
MEKANIKA TANAH KRITERIA KERUNTUHAN MOHR - COULOMB. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

KUAT GESER 5/26/2015 NORMA PUSPITA, ST. MT. 2

TOPIK BAHASAN 8 KEKUATAN GESER TANAH PERTEMUAN 20 21

II. Kuat Geser Tanah

KERUNTUHAN AKIBAT GESER

KUAT GESER TANAH YULVI ZAIKA JURUSAN TEKNIK SIPIL FAK.TEKNIK UNIV. BRAWIJAYA

III. KUAT GESER TANAH

juga termasuk mempertahankan kekuatan geser yang dimiliki oleh tanah bidang geser dalam tanah yang diuji. Sifat ketahanan pergeseran tanah

KUAT GESER TANAH. Materi Kuliah : Mekanika Tanah I Oleh : Tri Sulistyowati

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

PENGARUH GEOTEKSTIL TERHADAP KUAT GESER PADA TANAH LEMPUNG LUNAK DENGAN UJI TRIAKSIAL TERKONSOLIDASI TAK TERDRAINASI SKRIPSI. Oleh

BAB III LANDASAN TEORI. saringan nomor 200. Selanjutnya, tanah diklasifikan dalam sejumlah kelompok

MEKANIKA TANAH (SIL211) KUAT GESER TANAH. Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan Fakultas Teknolog Pertanian Institut Pertanian Bogor

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

TRIAKSIAL PADA KONDISI UNCONSOLIDATED-UNDRAINED (ASTM D (1999))

LABORATORIUM UJI BAHA JURUSAN TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

No. Job : 07 Tgl :12/04/2005 I. TUJUAN

KARAKTERISITIK KUAT GESER TANAH MERAH

LAMPIRAN 1 HASIL PENGUJIAN TRIAKSIAL UNCOSOLIDATED UNDRAINED (UU)

TRIAXIAL UU (UNCONSOLIDATED UNDRAINED) ASTM D

Keywords: expansive clay, SiCC column, triaxial, UU, CU. Kata-kata kunci: lempung ekspansif, kolom SICC, triaksial, UU, CU

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Cara uji tekan triaksial pada batu di laboratorium

DAFTAR GAMBAR Nilai-nilai batas Atterberg untuk subkelompok tanah Batas Konsistensi... 16

Karakteristik Kuat Geser Puncak, Kuat Geser Sisa dan Konsolidasi dari Tanah Lempung Sekitar Bandung Utara

BAB IV HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM DAN ANALISA DATA

PENGGUNAAN BORED PILE SEBAGAI DINDING PENAHAN TANAH

BAB 3 LANDASAN TEORI 3.1. Stabilisasi Tanah 3.2. Analisis Ukuran Butiran 3.3. Batas-batas Atterberg

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

BAB III METODE PENELITIAN

Keywords: shear strenght, soil stabilization, subgrade, triaxial UU, unconfined compression.

UJI KUAT GESER LANGSUNG TANAH

GESER LANGSUNG (ASTM D

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai sifat yang sangat kurang menguntungkan dalam konstruksi teknik sipil yaitu

BAB II DASAR TEORI. Elastik Linier (reversible)

PENGARUH REMBESAN DAN KEMIRINGAN LERENG TERHADAP KERUNTUHAN LERENG

PERENCANAAN PERKUATAN PONDASI JEMBATAN CABLE STAYED MENADO DENGAN MENGGUNAKAN PROGRAM GROUP 5.0 DAN PLAXIS 3 DIMENSI

PENGARUH PENAMBAHAN PASIR PADA TANAH LEMPUNG TERHADAP KUAT GESER TANAH

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

STUDI PENGARUH PENAMBAHAN TANAH LEMPUNG PADA TANAH PASIR PANTAI TERHADAP KEKUATAN GESER TANAH ABSTRAK

ABSTRAK

UNCONFINED COMPRESSION TEST (UCT) ASTM D

KARAKTERISASI BAHAN TIMBUNAN TANAH PADA LOKASI RENCANA BENDUNGAN DANAU TUA, ROTE TIMOR, DAN BENDUNGAN HAEKRIT, ATAMBUA TIMOR

PENGARUH KADAR AIR SISI KERING DAN SISI BASAH TERHADAP PARAMETER KUAT GESER TANAH EKSPANSIF

2. Kekuatan Geser Tanah ( Shear Strength of Soil ), parameternya dapat diperoleh dari pengujian : a. Geser Langsung ( Direct Shear Test ) b.

FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA BANDUNG

III. METODE PENELITIAN. Tanah yang akan di gunakan untuk penguujian adalah jenis tanah lempung

TANYA JAWAB SOAL-SOAL MEKANIKA TANAH DAN TEKNIK PONDASI. 1. Soal : sebutkan 3 bagian yang ada dalam tanah.? Jawab : butiran tanah, air, dan udara.

BAB IV STUDI KASUS 4.1 UMUM

MEKANIKA TANAH (CIV -205)

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Pengaruh Derajat Kejenuhan Terhadap Kuat Geser Tanah (Studi Kasus : di Sekitar Jalan Raya Manado-Tomohon)

Kata kunci : geotextil, Plaxis 2D v.8.2, Msf, Uy

D4 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG BAB II DASAR TEORI

UNIVERSITAS INDONESIA UJI TRIAKSIAL MULTISTAGE UNTUK TANAH KAOLIN SKRIPSI

MEKANIKA TANAH 2 KESTABILAN LERENG. UNIVERSITAS PEMBANGUNAN JAYA Jl. Boulevard Bintaro Sektor 7, Bintaro Jaya Tangerang Selatan 15224

KORELASI PARAMETER KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN UJI TRIAKSIAL DAN UJI GESER LANGSUNG PADA TANAH LEMPUNG SUBSTITUSI PASIR

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Tahap Penjenuhan (Saturation Stage) Tahap Konsolidasi (Consolidation Stage), dan Tahap Penggeseran (Shear Stage)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Direct Shear Test (Uji Geser Langsung) Reza P. Munirwan, ST, M.Sc

MEKANIKA TANAH DASAR DASAR DISTRIBUSI TEGANGAN DALAM TANAH

REKAYASA GEOTEKNIK DALAM DISAIN DAM TIMBUNAN TANAH

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH BENTUK DASAR MODEL PONDASI DANGKAL TERHADAP KAPASITAS DUKUNGNYA PADA TANAH PASIR DENGAN DERAJAT KEPADATAN TERTENTU (STUDI LABORATORIUM)

LEMBAR PENGESAHAN MOTTO

BAB II STUDI PUSTAKA

KASUS DILAPANGAN YANG BERKAITAN DENGAN PROSES KONSOLIDASI PENURUNAN PENURUNAN AKIBAT KONSOLIDASI PENURUNAN AKIBAT PERUBAHAN BENTUK TANAH

I. PENDAHULUAN. bahan organik dan endapan endapan yang relatif lepas (loose), yang terletak di

Kriteria Keruntuhan Mohr-Coulomb. τ = c + σ n tan φ

KORELASI ANTARA TEGANGAN GESER DAN NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG EKSPANSIF DENGAN BAHAN CAMPURAN SEMEN

UJI GESER LANGSUNG (DIRECT SHEAR TEST) ASTM D

Pengaruh Tension Crack (Tegangan Retak) pada Analisis Stabilitas Lereng menggunakan Metode Elemen Hingga

Teknik Pondasi: kuat geser tanah. Farid Maruf

Mekanisme keruntuhan

Untuk tanah terkonsolidasi normal, hubungan untuk K o (Jaky, 1944) :

8. PENETAPAN KEKUATAN GESER TANAH

BAB IV KRITERIA DESAIN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. penambangan batu bara dengan luas tanah sebesar hektar. Penelitian ini

ANALISA KESTABILAN LERENG GALIAN AKIBAT GETARAN DINAMIS PADA DAERAH PERTAMBANGAN KAPUR TERBUKA DENGAN BERBAGAI VARIASI PEMBASAHAN PENGERINGAN

TEKANAN TANAH LATERAL

C I N I A. Karakteristik Fisik Dan Mekanik Tanah Residual Balikpapan Utara Akibat Pengaruh Variasi Kadar Air

ANALISIS KESTABILAN LERENG DENGAN METODE FELLENIUS (Studi Kasus: Kawasan Citraland)

PREDIKSI SUDUT GESEK INTERNAL TANAH BERDASARKAN SUDUT DILATASI PADA UJI GESER LANGSUNG

III. METODE PENELITIAN. Sampel tanah yang diuji menggunakan material tanah lempung yang disubtitusi

PENGUJIAN PARAMETER KUAT GESER TANAH MELALUI PROSES STABILISASI TANAH PASIR MENGGUNAKAN CLEAN SET CEMENT (CS-10)

BAB III LANDASAN TEORI

BAB X UJI KUAT TEKAN BEBAS

SOAL DIKERJAKAN DALAM 100 MENIT. TULIS NAMA, NPM & PARAF/TTD PADA LEMBAR SOAL LEMBAR SOAL DIKUMPULKAN BESERTA LEMBAR JAWABAN.

II METODE PENELITIAN

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

DAFTAR ISI ABSTRACT KATA PENGANTAR DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN DAFTAR NOTASI DAN SINGKATAN BAB I PENDAHULUAN 1 1.

PENGARUH KEDALAMAN MODEL PONDASI TIANG PIPA BAJA TERTUTUP TUNGGAL TERHADAP KAPASITAS DUKUNG TARIK PADA TANAH PASIR DENGAN KEPADATAN TERTENTU

BAB II TINJALAN PUSTAKA. Keanekaragaman jenis tanah yang ada di alam mempunyai berbagai macam

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) PROGRAM STUDI S1 TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS RIAU

MEKANIKA TANAH 2. TEKANAN TANAH LATERAL At Rest...Rankine and Coulomb

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

Transkripsi:

Kuat Geser Tanah Shear Strength of Soils Dr.Eng. gus Setyo Muntohar, S.T., M.Eng.Sc. Mengapa mempelajari kekuatan tanah? Keamanan atau kenyamanan struktur yang berdiri di atas tanah tergantung pada kekuatan tanah dibawahnya. Jika tanah runtuh, maka struktur tersebut akan runtuh yang merenggut korban dan kerugian ekonomi. Kekuatan tanah yang dimaksud adalah kekuatan geser tanah (shear strength).

pa kekuatan tanah? Kekuatan geser (shear strength) tanah merupakan gaya tahanan internal yang bekerja per satuan luas masa tanah untuk menahan keruntuhan atau kegagalan sepanjang bidang runtuh dalam masa tanah tersebut. Pemahaman terhadap proses dari perlawanan geser sangat diperlukan untuk analisis stabilitas tanah seperti kuat dukung, stabilitas lereng, tekanan tanah lateral pada struktur penahan tanah. Kriteria Keruntuhan Mohr Coulomb Keruntuhan dalam suatu bahan dapat terjadi akibat kombinasi kritis dari tegangan normal dan tegangan geser, danbukansalahsatudaritegangannormal maksimum atau tegangan geser maksimum. Hubungan antara kedua tegangan tersebut : f = f(σ) Bila tanah mengalami pembebanan akan ditahan oleh kohesi (c) dan gesekan antar butir-butir tanah (φ). f = c+ σ tan φ

Theory Mohr - Coulomb c Kurva keruntuhan D f = f(σ) φ C B a f = c c + σ tan φ σ b Bidang Runtuh σ Kriteria Keruntuhan Mohr Coulomb Jika dan σ pada bidang runtuh ab mencapai titik, keruntuhan geser tidak akan terjadi. Keruntuhan geser akan terjadi, jika dan σ pada bidang runtuh ab mencapai titik B dalam kurva selubung keruntuhan. Keadaan tegangan pada titik C tidak akan pernah terjadi, sebab keruntuhan telah terjadi sebelum mencapai tegangan tersebut.

Lingkaran Mohr Untuk Kuat Geser σ 1 φ F σ 3 θ = 90 + φ θ = 45 + φ / E d h f = c c + σ tan φ f φ g O c e σ 3 f a θ b σ 1 σ Lingkaran Mohr Untuk Kuat Geser σ' = σ' or 1 1 3 3 tan σ = σ tan φ' 45 + φ 45 + + + φ' c' tan 45 + ctan 45 + φ

Kurva p - q ( (p q curve) 1 q' = 1 σ q ( σ' '3) Garis selubung keruntuhan h φ ' = arc sin c' = ( tanα' ) a' cosφ' d g α a 45 e o 45 o b O σ 3 σ 1 p 1 p' = 1 σ ( σ ' + '3) Uji Parameter Kekuatan Geser Tanah di Laboratorium Jenis pengujian yang sering dilakukan : Uji geser langsung (direct shear test) Uji tiga paksi (triaxial test) Uji tekan bebas (unconfined compression test) Dalam penentuan jenis pengujian perlu diperhatikan letak tanah yang akan diuji. Uji geser langsung akan lebih sesuai untuk menentukan parameter kuat geser tanah bila digunakan untuk fondasi. Uji triaxial akan lebih relevant untuk stabilitas lereng atau fondasi.

Penentuan Uji Kekuatan Geser Tanah 1. Uji tekan bebas. Uji triaxial 3. Uji geser langsung 4. Uji geser langsung/triaxial 1 4 Slip plane 3 Gaya Geser Uji Geser Langsung (direct shear test/dst) Dial gauge penurunan Porous stone Porous stone Slip plane Beban Normal Pengukuran air pori Dial gauge pergeseran DST adalah cara pengujian parameter kuat geser tanah yang paling mudah dan sederhana. Bentuk benda uji dapat berupa lingkaran (ring) atau persegi (square). DST lebih sesuai untuk menguji tanah berpasir dalam kondisi loose dan dense.

Interpretasi Hasil DST F Slip plane N v h Kondisi pengujian : drained atau undrained, consolidated atau unconsolidated. kibat beban normal (N) benda uji mengalami penurunan v. kibat beban geser (F) benda uji mengalami pergeseran h, untuk waktu tertentu. Hasil uji DST berupa : c dan φ, grafik hubungan antara pergseran dan tegangan geser, Grafik hubunngan pergeseran dan penurunan Interpretasi Hasil DST Perubahan tinggi benda uji, δ v Tegangan Geser, Pengembangan Penurunan Kuat geser maksimum f Pasir Padat f Pergeseran, δ h α p Kuat geser ultimate Pasir Lepas α x p = y Tegangan Geser, = F φ α p = α p φ p σ = Tegangan normal, σ h N Dilatancy (pengembangan) terjadi antara pasir lepas dan padat sebesar α p pada saat kekuatan geser maksimum (puncak) Kuat geser ultimate atau kritis akan terjadi pada saat perubahan tinggi benda uji tetap ( = 0) φ p φ

Ketidaktentuan Hasil DST F Bidang runtuh N v h Benda uji dipaksa untuk mengalami keruntuhan (failure) pada bidang yang ditentukan. Distribusi tegangan pada bidang runtuh tidak seragam dan kompleks. Pergeseran hanya terbatas pada gerakan maksimum sebesar alat DST digerakan. Luas bidang kontak antara tanah di kedua setengah bagian kotak geser berkurang ketika pengujian berlangsung. Contoh nalisis DST Hasil uji geser langsung suatu contoh tanah lempung berpasir ukuran : diameter = 50 mm dan tebal = 5 mm (Luas, = 1.96 x 10-3 m ) Tentukan nilai-nilai parameter kuat geser tanah tersebut. Test No. Beban Normal (N) Beban geser saat runtuh (N) Beban geser residu (N) 1 150 157.5 44. 50 199.9 56.6 3 350 57.6 10.9 4 550 363.4 144.5

Contoh nalisis DST Tegangan Geser, : Tegangan Normal, σ : = σ = F N Test No. Beban Normal (N) Tegangan Normal, σ (kpa) Beban geser saat runtuh (N) Tegangan Geser Runtuh, σ f (kpa) Beban geser residu (N) Tegangan Geser Residu σ r (kpa) 1 150 76.4 157.5 80. 44..5 50 17.3 199.9 101.8 56.6 8.8 3 350 178.3 57.6 131. 10.9 5.4 4 550 80.1 363.4 185.1 144.5 73.6 Contoh nalisis DST Tegangan Geser, (kpa) c= 38. 50 00 150 100 50 Failure Residual φ f = 7.6 o φ r = 15 o 0 0 50 100 150 00 50 300 350 Tegangan Normal, σ (kpa) Hubungan antara tegangan normal dan tegangan geser : Untuk kekuatan maksimum (puncak) : f = 38. + σ tan 7.6 o Untuk kekuatan resdiual : r = 0.6 + σ tan 15 o

Contoh nalisis DST Hasil uji geser langsung suatu contoh tanah lempung berpasir ukuran : diameter = 63.1 mm dan tebal = 5 mm (Luas, = 317 mm ) Beban Normal Katup Pembuangan Udara Sel Triaxial ir atau Glycerin Tekanan Sel, Uji Geser Tiga Paksi (Triaxial Shear Test) Dial gauge penurunan Porous stone Membrane Benda uji Porous stone Back Pressure Pengukuran air pori Uji geser triaxial lebih reliable untuk menentukan parameter kuat geser tanah. Bentuk benda uji berupa silinder dengan ukuran tinggi X diameter (biasanya : 38 mm x 76 mm atau 50 mm x 100 m) Benda uji dimasukkan dalam membrane dan diletakkan di dalam sel triaxial. Tekanan di sekeliling benda uji diberikan melalui tekanan air yang dinamakantegangansel ( )

Kondisi Pengujian Geser Triaxial Beban Normal Tekanan Sel, Dial gauge penurunan Back Pressure Pengukuran air pori Keruntuhan geser terjadi dengan cara memberikan gaya aksial (normal) pada benda uji yang dinamakan tegangan deviator ( σ). Selama penerapan gaya aksial, penurunan benda uji dicatat untuk penghitungan regangan (ε). Kondisi pengujian : (1) Consolidated-drained (CD), () Consolidatedundrained (CU), (3) unconsolidated-undrained (UU) Kondisi CD Benda uji diberikan tegangan sel ( ) dan dijenuhkan dengan pemberian tekanan balik (back pressure) agar mengalami proses konsolidasi hingga selesai. Kemudian dibebani dengan gaya aksial melalui tegangan deviator ( σ) sampai terjadi keruntuhan. Selama proses konsolidasi terjadi perubahan volume benda uji. Namun, selama penggeseran, air pori diijinkan keluar dari benda uji. + σ = σ 1 u c = 0 u d = 0 + σ = σ 1

Kondisi UU Benda uji diberikan tegangan sel ( ), tanpa mengalami proses konsolidasi, kemudian dibebani dengan gaya aksial melalui tegangan deviator ( σ) sampai terjadi keruntuhan. Selama penggeseran, air pori tidak diijinkan keluar dari benda uji. Oleh karena itu, gaya aksial tidak ditransfer ke butiran tanah. Keadaan tanpa drainase menyebabkan tekanan pori berlebih (excess pore pressure) dan tidak ada tahanan geser dari perlawanan dari butiran tanah. Pada kondisi tanah yang jenuh air, nilai sudut gesek internal tanah (φ) dapat mencapai nol. Sehingga pada pengujiannya hanya memperoleh nilai kohesi (c). Kondisi CU Benda uji diberikan tegangan sel ( ) dandijenuhkandengan pemberian tekanan balik (back pressure) agar mengalami proses konsolidasi hingga selesai. Kemudian dibebani dengan gaya aksial melalui tegangan deviator ( σ) sampai terjadi keruntuhan. Selama proses konsolidasi terjadi perubahan volume benda uji. Namun, selama penggeseran, air pori tidak diijinkan keluar dari benda uji maka tidak terjadi perubahan volume benda uji Keadaan tanpa drainase menyebabkan tekanan pori berlebih (excess pore pressure).

Interpretasi Hasil Uji Kondisi CD Perubahan tinggi Tegangan Deviator, benda uji, V d σ d Pengembangan Pemampatan Kuat geser maksimum ( σ d ) f Pasir Padat ( σ d ) f Pasir Lepas Regangan ksial, ε a Pengembangan Perubahan tinggi benda uji, V c Pemampatan Waktu, t Uji triaxial pada kondisi CD tidak lazim dilakukan pada lempung, karena waktu yang diperlukan untuk menjamin air pori terdrainase sangat lama, sehingga tegangan deviator diterapkan dengan kecepatan yang sangat lambat. Lingkaran Mohr: Kondisi CD θ θ = 45 + φ' Garis selubung keruntuhan tegangan efektif B φ θ θ O σ 3 = σ 1 = σ 1 σ Selubung kegagalan tegangan efektif kondisi CD untuk tanah lempung NC dan pasir

Lingkaran Mohr: Kondisi CD OC NC b φ φ 1 c O σ 3 θ σ 1 σ c σ Selubung kegagalan tegangan efektif kondisi CD untuk tanah lempung OC Interpretasi Hasil Uji Kondisi CU Tekanan ir Pori, Tegangan Deviator, u d σ d Pengembangan Pemampatan Kuat geser maksimum ( σ d ) f Pasir Padat ( σ d ) f Pasir Lepas Regangan ksial, ε a Pengembangan Perubahan tinggi benda uji, V c Pemampatan Waktu, t Tengan runtuh utama major (total) : σ 1 = + ( σ d ) f Tengan runtuh utama major (efektif) : σ 1 = σ 1 -( u d ) f Tengan runtuh utama minor (total) : Tengan runtuh utama minor (efektif) : σ 3 = -( u d ) f

Lingkaran Mohr: Kondisi CU Garis selubung keruntuhan tegangan total f = σ tan φ Garis selubung keruntuhan tegangan efektif f = σ tan φ φ φ O σ 3 C σ 1 σ 1 D B σ Selubung kegagalan tegangan efektif dan tegangan total pada kondisi CU Lingkaran Mohr: Kondisi CU f = σ tan φ d f = c + σ tan φ 1 b φ a φ 1 c O σ 1 σ Selubung kegagalan tegangan total kondisi CU untuk tanah lempung OC

Lingkaran Mohr: Kondisi UU Garis selubung keruntuhan tegangan total φ = 0 c u B C O σ σ 1 σ 1 1 σ Selubung kegagalan tegangan total kondisi UU untuk tanah lempung jenuh air Uji Tekan Bebas (Unconfined Compressive Test) Dial gauge penurunan Beban Normal Benda uji Uji tekan bebas (unconfined compressive test/uct) adalah jenis uji khusus dari kondisi unconsolidated-undrained test. UCT lebih sesuai untuk benda uji dari tanah lempung. Bentuk benda uji berupa silinder dengan ukuran tinggi X diameter (50 mm x 100 m) Dalam UCT, tekanan di sekeliling = 0 Gaya aksial diberikan secara cepat di atas benda uji hingga runtuh.

Uji Tekan Bebas (Unconfined Compressive Test) Dial gauge penurunan Beban Normal Benda uji setelah dibebani Dalam uji ini, kuat geser tidak bergantung pada tegangan sel jika benda uji benar-benar jenuhair dantidak terdrainase. Maka tegangan geser : f = σ 1 q = u = c Dimana q u adalah kuat tekan bebas. Secara teoritis, untuk tanah lempung jenuh air hasil uji triaxial UU dan UCT menghasilkan nilai c u yang sama. Namun biasanya, nilai dari UCT < Triaxial UU u Lingkaran Mohr untuk UCT σ 1 σ 1 Garis selubung keruntuhan tegangan total φ = 0 c u O = 0 σ 1 = q u σ Selubung kegagalan tegangan total UCT untuk tanah lempung jenuh air