Jus Sulastri SDN 009 Tanjung Palas

dokumen-dokumen yang mirip
Samsuar SDN 001 Bintan Kecamatan Dumai Timur

Oleh : R.Hobro Pranasmoro Hadi Guru SMA Negeri 1 Jogorogo. Kata Kunci : matematika, belajar aktif, kerja kelompok

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA DI KELAS V SDN 002 BAGAN BESAR DUMAI

PENINGKATKAN HASIL BELAJAR PENGHEMATAN AIR MELALUI METODE PEMBELAJARAN STRUKTURAL SISWA KELAS V SD. Sunarti

Seminar Nasional Pendidikan Matematika Matematika dan Pembelajarannya, Menyongsong Kurikulum 2013 Surabaya, 01 Juni 2013

SRI WINARNI SDN Kandat 2 Kab. Kediri

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitianyang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS DENGAN METODE CERAMAH KELAS V. Nurul Hamsi SD Negeri Sumber V Kecamatan Sumber Kabupaten Probolinggo

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DI SDN BANYUAJUH 2 TAHUN PELAJARAN 2014/2015

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) Imam Rosyidi SDN Paciran I, Kecamatan Paciran, Kab.

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN IPA DENGAN METODE DEMONSTRASI BERBANTU MEDIA GAMBAR PADA KELAS IV SDN LOMPIO. Oleh.

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MOTIVASI CETEMAT DASAHIL PADA SISWA KELAS V TAHUN PELAJARAN 2016/2017 SDN 1 KENDALREJO

PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALISATION

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

UPAYA MENINGKATKAN MINAT DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE PERMAINAN PADA SISWA KELAS V SD N 1 KAYUMAS KECAMATAN JATINOM

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI MATERI GEOGRAFI POLITIK MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL DAN SMALL GROUP DISCUSSION DI KELAS A/B STKIP PGRI PADANG

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN CBSA PADA PESERTA DIDIK KELAS V.A SDN 18 LEMBAH MELINTANG Arjuni 1)

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS IV SDN 27 SAGO PESISIR SELATAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta yenisusanti Abstract

Yasin Priyadi 13, Agustiningsih 14

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

Jurnal Ilmiah d ComPutarE Volume 2 Juni 2012

Premiere Educandum Jurnal Pendidikan Dasar dan Pembelajaran

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN PENDEKATAN BRAIN BASED LEARNING DI SDN 20 KURAO PAGANG

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SEARCH SOLVE CREATE SHARE (SSCS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII-2 SMP NEGERI 13 PEKANBARU

ARTIKEL PENELITIAN PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 2, Juli 2015

BELAJAR MATEMATIKA SISWA MELALUI PENDEKATAN GUIDED DISCOVERY LEARNING SISWA KELAS XE SMA NEGERI1 TANJUNGSARI, GUNUNG KIDUL TAHUN AJARAN 2012/2013

THE USE OF POSITIVE NEGATIVE CARDS TO INCREASE LEARNING ACHIEVEMENT OF INTEGERS FOR FOURTH GRADE STUDENTS

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL SISWA KELAS IIC SDN 91 PEKANBARU

Volume 6 Nomor 2-Juli 2015 ISSN:

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn

Pendahuluan. Meliana et al., Penerapan Metode Permainan... 1

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN DENGAN METODE BERMAIN PERAN (ROLE PLAYING) PADA MATERI SISTEM EKSKRESI DI KELAS XI IPA SMA NEGERI 4 KISARAN T.P.

PENERAPAN METODE BELAJAR AKTIF UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA PETA PADA SISWA KELAS V SDN 005 BUKIT TIMAH DUMAI

Kata Kunci: Pengembangan Pembelajaran dan Pemberian Balikan.

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION SISWA KELAS VII B SMP NEGERI 2 KOKAP

Raihan SD Negeri 007 Bagan Besar

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE STAD PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KELAS IV SDN 01 LUHAK NAN DUO

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV DALAM PEMBELAJARAN

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN TWO STAY TWO STRAY SISWA KELAS X-AK SMK BHUMI PAHALA PARAKAN TEMANGGUNG

BELAJAR AKTIF MODEL MEMBERIKAN PERTANYAAN DAN MENDAPATKAN JAWABAN DAPAT MENGINGAT KEMBALI MATERI PELAJARAN MATEMATIKA

SITI ROPI AH, S.Pd. *) NIP *) Guru SDN 01 Podorejo Kecamatan Sumbergempol Kabupaten Tulungagung

MODEL PEMBELAJARAN LEARNING TOGETHER DALAM MENGENAL IBADAH DI BULAN RAMADAN. Nurohmah

Kata Kunci: aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa, pendidikan matematika, teori Bruner dalam metode diskusi kelompok.

JURNAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Guru Sekolah Dasar

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS V DENGAN MODEL GUIDED TEACHING DI SD NEGERI 23 TAMPUNIK PESISIR SELATAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN STRATEGI ROTATING TRIO EXCHANGE

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN OPEN ENDED SISWA KELAS X SMA TAMAN MADYA JETIS YOGYAKARTA

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG STRUKTUR BATANG DAN FUNGSINYA MELALUI METODE DEMONSTRASI

PENERAPAN PROBLEM SOLVING DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP N 1 BANGUNTAPAN

Jurnal Bidang Pendidikan Dasar (JBPD) Vol. 1 No. 1 Januari 2017

PENINGKATAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL WORD SQUARE DI SDN 26 PELANGAI KECIL KABUPATEN PESISIR SELATAN

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS BUNG HATTA PADANG

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Melalui Metode Demonstrasi Di Kelas IV SD Inpres VII Labuan Baru

UPAYA PENINGKATKAN MODEL-MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING PADA GURU GEOGRAFI MELALUI WORKSHOP DI SMAN 1 PASAMAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKN MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SIBONU

Oleh : Darsih Windarwanti Guru SMP Negeri 1 Paron ABSTRAK

Oleh: Unik Maryani SD Negeri 3 Ngantru, Trenggalek

Linda Syarif 1, Zulfa Amrina 1, Syafni Gustina Sari 1. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Bung Hatta

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI METODE PEMBELAJARAN DEMONSTRASI

PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING MENGGUNAKAN INDEX CARD MACHT UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA TENTANG PECAHAN SISWA KELAS IV SD

Peningkatan Motivasi Belajar IPA Siswa Melalui Model Pembelajaran Index Card Match Kelas VI Di SDN 35 Padang Sarai Kecamatan Koto Tangah

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA PEMBELAJARAN IPS MELALUI STRATEGI GUIDED TEACHING DI SDN 09 AIR PACAH PADANG

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA DI KELAS IV SD N 16 PADANG BESI DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN

A R T I K E L PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA SISWA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SDN 09 KEPALA BUKIT KEC. SUNGAI PAGU KAB.

APPLICATION OF DIRECT LEARNING TO IMPROVE RESULTS OF IPS CLASS III SD TANJUNG BUNGO KECAMATAN KAMPAR TIMUR

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA

MENINGKATKAN KETERAMPILAN HITUNG PENJUMLAHAN PADA PELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN BUJUR SANGKAR AJAIB KELAS II SD 1 PEDES ARTIKEL JURNAL

Abstract. Keywords : Science, Learning Outcomes, Graphics Card.

PENERAPAN MODEL CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IV SD NEGERI 105 PEKANBARU

Lince Sibuea Guru SDN Bojong Rawalumbu VIII, Kecamatan Rawalumbu Kota Bekasi ABSTRAK

ARTIKEL PENELITIAN PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA PEMBELAJARAN

Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. XII, No. 1, Tahun 2014 Shinta Agustina Siregar & Sukanti 1-13

MENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPS TENTANG PEMAHAMAN PERMASALAHAN SOSIAL MELAUI PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Panjang Selatan Kecamatan Panjang

MENINGKATKAN PARTISIPASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V DALAM PEMBELAJARAN PKn DENGAN MODEL GROUP INVESTIGATION DI SDN 05 PADANG PASIR KOTA PADANG

ARTIKEL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan dalam Menyelesaikan Program Sarjana (S1) Pendidikan Matematika. Oleh

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOLABORASI PADA MATA PELAJARAN PKn

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BLENDED LEARNING

BAB III METODE PENELITIAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS IV MELALUI STRATEGI INFORMATION SEARCH DI SDN 04 KAMPUNG OLO NANGGALO PADANG

EFEKTIVITAS PENERAPAN STRATEGI LEARNING START WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA. Binti Anisaul Khasanah 1, Siti Khoiriah 2

Key Words: Student Teams Achievement Division, mind mapping, students test result, students activities.

Sitti Rosida 1 Syarif Ibnu Rusydi, S.S 2

IMPLEMENTATION QUANTUM TEACHING MODEL TO IMPROVE RESULT OF IPS STUDIES STUDENT CLASS V SD NEGERI 031 TANJUNG SARI KECAMATAN PUJUD ROHIL

BAB III PROSEDUR PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Metode Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif, yaitu penelitian yang

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TEMAN SEJAWAT (PEER TUTORING) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IVC SD NEGERI 164 PEKANBARU

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD NEGERI PUCANGAN

Transkripsi:

190 UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATEMATIKA MELALUI PENERAPAN METODE BELAJAR AKTIF MODEL MENINJAU KEMBALI KESULITAN DI KELAS II SDN 009 TANJUNG PALAS jus.sulastri009@gmail.com SDN 009 Tanjung Palas ABSTRACT This study aimed to describe the results of learning through the use of media folder. The subject of research grade II SDN 009 Tanjung Palas. Improved learning outcomes in terms of four categories of goods, namely absorption, the effectiveness of learning, mastery learning completeness students both individually and classical completeness and accuracy of the results of learning. The instrument used for data collection is an oral test and a written test in the form of worksheets performed after the learning process. Results Shows absorption learning outcomes on average 83% is considered very good, very effective learning effectiveness categorized with an average of 70. While the completeness of student learning outcomes Presented complete 100%. In addition, increase the thoroughness of students in each cycle, the first cycle (58.82%), the second cycle (70.59%), the third cycle (88.24%). Based on these results it can be concluded that through active learning model of revisiting the difficulty can improve students' mathematics learning outcomes. Keyword: results of learning, active learning methods PENDAHULUAN Akhir dari rangkaian proses belajar mengajar adalah tes akhir suatu mata pelajaran yang dilakukan melalui tes formatif, tes akhir semester, tes akhir semester atau tes ujian akhir bagi siswa kelas II Sekolah Dasar. Di dalam menghadapi tes ujian akhir atau UAS bagi siswa kelas II Sekolah Dasar perlu adanya refreshing terhadap materi ajar yang telah diterima oleh siswa selama mengikuti proses belajar mengajar. Bagaimanakah caranya agar siswa tidak melupakan materi pelajaran yang telah diterimanya agar siswa nantinya siap menghadapi UAS yang siap atau tidak siap harus mereka lalui. Bagaimanakah membuat suatu materi ajar agar tidak terlupakan oleh siswa. Dalam hal ini guru harus mencari metode untuk mengingatkan segala memori di ingatan siswa yang telah mereka terima. Guru harus bisa membangkitkan kembali memori itu. Salah satu metode pengajaran yang bisa membuat anak bisa dan harus mengingat kembali materi pelajaran yang telah mereka terima adalah cara belajar aktif model pembelajaran meninjau ulang kesulitan pada materi pelajaran.belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar yang hanyalah kegiatan belajar aktif. Dalam memulai pelajaran apapun, kita sangat perlu menjadikan siswa aktif semenjak awal. Jika tidak, kemungkinan besar kepasifan siswa akan melekat seperti semen yang butuh waktu lama untuk mengeringkannya. Susunlah aktivitas pembuka yang menjadikan siswa lebih leluasa, ikut berpikir, dan memperlihatkan minat terhadap pelajaran. Pengalamanpengalaman ini bisa dianggap sebagai hidangan pembuka sebelum makanan

191 utama, pengalaman ini membuat siswa berselera untuk menikmati hidangan selanjutnya.memang ada sebagian guru yang memilih untuk memulai pelajaran hanya dengan pengenalan singkat, namun menambahkan setidaknya satu latihan pembuka pada rencana pengajaran.agar belajar menjadi aktif, siswa harus mengerjakan banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan, memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif harus gesit, menyenangkan, bersemangat, dan penuh gairah.siswa bahkan sering meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berpikir keras (moving about dan thinking aloud) (Ali, 1996). Bertitik tolak dari latar belakang permasalahan tersebut, di atas maka dalam penelitian ini penulis membuat batasan masalah sebagai berikut Penerapan Metode Belajar Aktif Model Meninjau Kembali Kesulitan Materi Pelajaran Sebagai Upaya Membantu Mengingat Kembali Materi Pelajaran Matematika pada Siswa Kelas II SDN 009 Tanjung Palas Dumai Timur sehingga yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah; (1) bagaimanakah tingkat penguasaan materi pelajaran Matematika siswa kelas 2; (2) Bagaimana pengaruh kembali pada materi pelajaran dalam mengingatkan kembali materi pelajaran matematika yang telah dipelajari pada siswa kelas 2. Tujuan dari penelitian ini adalah; (1) mengetahui tingkat penguasaan materi pelajaran matematika yang telah dipelajari pada siswa kelas; (2) mengetahui pengaruh kembali kesulitan pelajaran matematika pada siswa kelas. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research) karena penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang diinginkan dapat dicapai. Menurut Oja dan Sumarjan (dalam Sudjana, 1989) mengelompokkan penelitian tindakan menjadi empat macam yaitu (a) guru bertindak sebagai peneliti, (b) penelitian tindakan kolaboratif, (c) Simultan terintegratif, dan (d) administrasi sosial eksperimental (Arikunto, 2002). Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bantuan guru sebagai peneliti, penanggung jawab penuh penelitian tindakan adalah praktisi (guru). Tujuan utama dari penelitian tindakan ini adalah meningkatkan hasil pembelajaran di kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Hadi, 1998), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap siklus meliputi planning (rencana), action (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection (refleksi). Langkah pada siklus berikutnya adalah perencanaan yang sudah direvisi, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Sebelum masuk pada siklus 1 dilakukan tindakan pendahuluan yang berupa identifikasi permasalahan. Penelitian ini bertempat di Kelas II SDN 009 Tanjung Palas. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret semester genap Tahun Pelajaran 2012/ 2013. Dengan subjek penelitian adalah siswa-siswi kelas II SDN 009 Tanjung Palas. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: (1) Silabus; (2) Rencana Pelajaran (RPP); (3) Lembar Kegiatan Siswa; dan (4) Tes Formatif.Analisis ini dihitung dengan menggunakan statistik sederhana yaitu :

192 1. Untuk menilai ulangan atau tes formatif Penelitian melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan : X = Keterangan : X = Nilai rata-rata X = Jumlah semua nilai siswa N = Jumlah siswa 2. Untuk ketuntasan belajar Ada dua katagori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan secara klasifikasi. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum 1994, yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah mencapai skor 65 % atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila dikelas tersebut terdapat 85 % yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 65 %. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut. P = HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Item Butir Soal Sebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrumen penelitian berupa tes dan mendapatkan tes yang baik, maka data tes tersebut diuji dan dianlisis. Uji coba dilakukan pada siswa di luar sasaran penelitian. Validitas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. Dari perhitungan 45 soal diperoleh 15 soal valid dan 30 soal valid yaitu nomor soal 5, 6, 7, 9, 12, 13, 14, 17, 19, 21, 23, 25, 27, 28, 29, 30, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45. Soal-soal yang telah memenuhi syarat validitas diuji reliabilitasnya. Dari hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas r 11 sebesar 0,754.harga ini lebih besar dari harga r product mement. Untuk jumlah siswa (N=17) dengan r (95%) = 0,482. dengan demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat reliabilitas. Analisis Data Penelitian Persiklus 1. Siklus I Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan pada tanggal 4 Maret 2013 di kelas II dengan jumlah siswa 17 orang. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut :

193 Tabel 1. Distribusi Nilai Tes pada Siklus I Tabel 2. Distribusi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I No. Uraian Hasil Siklus I 1 2 3 Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar 65,88% 10 orang 58,82% Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode belajar aktif model meninjau kesulitan pada materi pelajaran diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 65,88 dan ketuntasan belajar mencapai 58,82% atau ada 10 siswa dari 17 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa pada siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar karena siswa yang memperoleh nilai > 65 hanya sebesar 58,82% lebih kecil dari persentase ketuntasan yang dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan karena siswa banyak yang lupa dengan materi pelajaran yang telah diajarkan selama hamper satu semester ini. 2. Siklus II Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan pada tanggal 11 Maret 2013 di kelas II dengan jumlah siswa 17 dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi ter formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut:

194 Tabel 3. Distribusi Nilai Tes pada Siklus II No Ket No Ket Nilai Nilai Responden T TT Responden T TT 1 80 10 70 2 70 11 80 3 60 12 70 4 70 13 50 5 60 14 70 6 70 15 70 7 70 16 60 8 80 17 50 9 70 Jumlah 630 7 2 Jumlah 520 5 3 Jumlah Skor 1.150 Jumlah Skor Maksimal Ideal 1.700 % Skor tercapai 67,65 Keterangan: T : Tuntas; TT: Tidak Tuntas; Jumlah siswa yang tuntas: 10 orang; Jumlah siswa yang tidak tuntas: 7 orang; dan Klasikal : Belum Tuntas. Tabel 4. Distribusi Hasil Tes Formatif Siswa pada Siklus II No. Uraian Hasil Siklus II 1 2 3 Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar 67,65% 12 orang 70,59 % Dari tabel di atas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar sissa adalah 67,65% dan ketuntasan belajar mencapai 70,59% atau ada 12 siswa dari 17 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secara klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena siswa-siswa telah mulai mengulang pelajaran yang sudah diterimanya selama ini sehingga para siswa sebagian sudah mengingat materi yang telah diajarkan oleh guru. 3. Siklus III Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat pengajaran yang mendukung.pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2013 di kelas II dengan jumlah siswa 17 siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar. Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut :

195 Tabel 5. Distribusi Nilai Tes pada Siklus III No Ket No Ket Nilai Nilai Responden T TT Responden T TT 1 90 10 50 2 70 11 80 3 70 12 80 4 70 13 70 5 80 14 80 6 70 15 80 7 60 16 70 8 80 17 80 9 70 Jumlah 660 7 2 Jumlah 590 7 1 Jumlah Skor 1.250 Jumlah Skor Maksimal Ideal 1.700 % Skor tercapai 73,53 Keterangan: T : Tuntas; TT: Tidak Tuntas; Jumlah siswa yang tuntas : 15 orang; Jumlah siswa yang tidak tuntas : 2 orang; dan Klasikal: Tuntas. Tabel 6. Distribusi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus III No. Uraian Hasil Siklus III 1 2 3 Nilai rata-rata tes formatif Jumlah siswa yang tuntas belajar Persentase ketuntasan belajar 73,53% 15 orang 88,24 % Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 73,53 dan dari 17 siswa yang telah tuntas sebanyak 15 siswa dan 2 siswa belum mencapai ketuntasan belajar maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 88,24% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II.Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini dipengaruhi oleh adanya usaha siswa untuk mempelajari kembali materi ajar yang telah disampaikan oleh guru.disamping itu siswa juga merasa belajar mengulang ini adalah juga sebagai persiapan untuk menghadapi ujian akhir yang sudah dekat waktunya. 4. Refleksi Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode belajar aktif model meninjau kesulitan pada materi pelajaran. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagai berikut : a. Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-masing aspek cukup besar. b. Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar berlangsung. c. Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik. d. Hasil belajar siswa pada siklus III mencapai ketuntasan.

196 5. Revisi Pelaksanaan Pada siklus III guru telah menerapkan metode belajar aktif model meninjau kesulitan pada materi pelajaran dengan baik dan dilihat dari aktivitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Tidak diperlukan revis terlalu banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindak selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar. Selanjutnya, penerapan metode belajar aktif model meninjau kesulitan pada materi pelajaran dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Pembahasan Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode belajar aktif model meninjau kesulitan pada materi pelajaran memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru untuk menghadapi ujian akhir (ketuntasan belajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 58,82%, 70,59%, dan 88,24%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai.berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses kesulitan pada materi pelajaran dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap prestasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan. Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran matematika dengan metode belajar aktif model meninjau kesulitan pada materi pelajaran yang paling dominan adalah bekerja dengan menggunakan alat/media, mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dapat dikatagorikan aktif, sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah metode belajar aktif model meninjau kesulitan pada materi pelajaran dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam mengerjakan kegiatan pembelajaran, menjelaskan, memberi umpan balik/ evaluasi/ tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Pembelajaran dengan metode belajar aktif model meninjau kesulitan pada meteri pelajaran memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus, yaitu siklus I (58,82%), siklus II (70,59%), siklus III (88,24%). 2. Penerapan metode belajar aktif model meninjau kesulitan pada materi pelajaran mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar siswa yang ditunjukkan dengan rata-rata jawaban siswa yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan kesulitan pada materi pelajaran sehingga mereka menjadi termotivasi untuk belajar. 3. Penerapan metode belajar aktif model meninjau kesulitan pada materi pelajaran efektif untuk meningkatkan kembali materi ajar yang telah diterima siswa selama ini, sehingga mereka merasa siap

197 untuk menghadapi ujian akhir yang segera akan dilaksanakan. Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses belajar mengajar Bahasa Inggris lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut : 1. Untuk melaksanakan metode belajar aktif model meninjau kesulitan pada meteri pelajaran memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan dengan kesulitan pada materi pelajaran proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal. 2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih sering melatih siswa dengan kegiatan penemuan, walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat menemukan penemuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan, sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya. 3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut. DAFTAR PUSTAKA Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar Baru Algesindon Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta. Rineksa Cipta Hadi, Sustrisno. 1998. Metodologi Research. Jilid 1 Yogyakarta. YP. Fak. Psikologi UGM Sudjana, Nana. 1989. Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung. Sinar Baru