FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENCAPAIAN K4 DI DESA SUMBEREJO WONOAYU SIDOARJO

dokumen-dokumen yang mirip
PENGARUH FAKTOR PREDISPOSISI,

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMILIHAN PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KABUPATEN PANDEGLANG

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTANG

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUNJUNGAN K4 DI PUSKESMAS BAQA KOTA SAMARINDA TAHUN 2016

HUBUNGAN PEMANFAATAN PELAYANAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PUSKESMAS TAMAMAUNG KOTA MAKASSAR

Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Rendahnya Kunjungan (K4) Ibu Hamil di Puskesmas Bambu Apus, Jakarta Timur

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMERIKSAAN KEHAMILAN TRIMESTER I DENGAN KUNJUNGAN K1 MURNI DI BPS HANIK SURABAYA

PENGARUH DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PERILAKU IBU DALAM BERSALIN KE BIDAN

Harto P. Simanjuntak 1, Heru Santosa 2, Maya Fitria 2. Abstract

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL TENTANG KEHAMILAN RESIKO TINGGI DIPUSKESMAS PEKAUMAN BANJARMASIN

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN, STATUS PENDIDIKAN, DAN STATUS PEKERJAAN IBU DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

HUBUNGAN USIA DAN PARITAS DENGAN KEJADIAN RETENSIO PLASENTA PADA IBU BERSALIN

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ULANG NIFAS DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOYOSO KOTA SEMARANG

BEBERAPA FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL (K4) DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS CIMARAGAS KABUPATEN CIAMIS TAHUN 2013.

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

Determinan Kunjungan K4 pada Ibu Hamil Trimester III di Poli Kebidanan RSUD Berkah Kabupaten Pandeglang. Susi Irianti *

NASKAH PUBLIKASI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PERTAMA (K1) COMPLIANCE WITH THE ATTITUDE OF PREGNANT WOMEN PRENATAL CARE FIRST VISIT

HUBUNGAN USIA, PARITAS DAN PEKERJAAN IBU HAMIL DENGAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

PENGETAHUAN IBU TENTANG PERAWATAN TALI PUSAT BERHUBUNGAN DENGAN WAKTU LEPAS TALI PUSAT

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

Hubungan Pengetahuan dengan Sikap Ibu Hamil tentang Pemanfaatan Kelas Ibu Hamil di Desa Nagrak Kecamatan Cianjur Kabupaten Cianjur

Determinan Rendahnya Kunjungan Antenatal Care (ANC) di Desa Simpang Empat. Kecamatan Tangaran Kabupaten Sambas

Ratna Feti Wulandari Akademi Kebidanan Pamenang Pare - Kediri

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN DAN STATUS PARITAS DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE (ANC) PADA IBU HAMIL DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL

HUBUNGAN PERILAKU IBU HAMIL TERHADAP PEMANFAATAN ANC DI PUSKESMAS MAMAJANG KOTA MAKASSAR

Volume 3 / Nomor 1 / April 2016 ISSN :

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS UNGARAN KABUPATEN SEMARANG ARTIKEL

Volume 4 No. 1, Maret 2013 ISSN : HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH (BBLR) DI RSUD R.A KARTINI JEPARA INTISARI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN ANEMIA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS CIKAMPEK KABUPATEN KARAWANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS KAMPUNG DALAM PONTIANAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI CAKUPAN K4 DI KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2014

Jurnal Kesehatan Medika Saintika Volome 8 Nomor 1 jurnal.syedzasaintika.ac.id

Hubungan Pengetahuan Dan Pendidikan Ibu Dengan Pertumbuhan Balita DI Puskesmas Plaju Palembang Tahun 2014

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSUD PANEMBAHAN SENOPATI BANTUL YOGYAKARTA TAHUN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN PRIMIGRAVIDA TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Pola Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Bungus Tahun 2014

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMANFAATAN KELAS IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS HARAPAN RAYA PEKANBARU

Pengetahuan Ibu Menyusui Tentang Asi Ekslusif Di Desa Rambah Samo Kecamatan Rambah Samo I Kabupaten Rokan Hulu

BAB III METODE PENELITIAN Rancangan Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian analitik retrospektif menggunakan data rekam medis.

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN CARA MENYUSUI YANG BENAR PADA BAYI USIA 0-6 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MUARA BUNGO I KABUPATEN BUNGO TAHUN 2017

Bayi Berat Lahir Rendah di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo dan Faktor-faktor yang Berhubungan

TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK BERDASARKAN KARAKTERISTIK IBU HAMIL

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN WANITA PEKERJA SEKS DENGAN PERILAKU PEMERIKSAAN PAP SMEAR DI LOKALISASI SUNAN KUNING SEMARANG

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KETERATURAN ANC

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMAKAIAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) DI DESA KARANGJATI KABUPATEN SEMARANG

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI PADA IBU HAMIL DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS NGORESAN KARYA TULIS ILMIAH

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG AMBULASI DINI DI RSUD CIDERES KABUPATEN MAJALENGKA TAHUN 2012

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN FORMAL DENGAN KEPATUHAN IBU DALAM PEMERIKSAAN ANTENATAL CARE (ANC) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS AMPEL I BOYOLALI

PENGARUHI UMUR, TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP TERHADAP PARTISIPASI IBU DALAM KELAS IBU HAMIL DI KABUPATEN MAGELANG

Program Studi Diploma IV Bidan Pendidik Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta

Yeni Yuniarti 2, Suesti 3 INTISARI

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI BPS ERNAWATI BOYOLALI

HUBUNGAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET FE PADA IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS WIROBRAJAN KOTA YOGYAKARTA

KARYA ILMIAH HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI DESA BARATAN KECAMATAN BINAKAL KABUPATEN BONDOWOSO TAHUN 2014

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

Trisna Ebtanastuti 2, Anjarwati 3 INTISARI

FAKTOR RISIKO DENGAN PERILAKU KEPATUHAN IBU DALAM PEMBERIAN IMUNISASI DASAR LENGKAP PADA BAYI

ANALISIS MULTILEVEL PENYEBAB BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB III METODE PENELITIAN. adalah analitik, dengan menggunakan rancangan penelitian cross sectional yaitu mengukur

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KELENGKAPAN IMUNISASI TETANUS TOKSOID PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TABONGO KECAMATAN TABONGO KABUPATEN GORONTALO TAHUN

Bidang Minat Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado

Studi Korelasi Anemia pada Ibu Hamil dengan Kejadian Perdarahan Post Partum pada Persalinan Spontan

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN PEMBERIAN MAKANAN PENDAMPING AIR SUSU IBU (MP-ASI) PADA BAYI DI PUSKESMAS BITUNG BARAT KOTA BITUNG.

KUALITAS DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAN BEBAN KERJA OBJEKTIF PERAWAT BERDASARKAN TIME AND MOTION STUDY (TMS)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PERILAKU DROP OUT KB DI DESA CARINGIN KABUPATEN PANDEGLANG BANTEN

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU NIFAS TENTANG IUD DENGAN MINAT KB IUD DI DESA MOJODOYONG KEDAWUNG SRAGEN

Agus Byna 1, Laurensia Yunita 2, Indah Ratna Sari * *Korespondensi Penulis, Telepon : ,

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE DI PUSKESMAS ANTARA KOTA MAKASSAR

: Education, knowledge, attitude, behavior of ANC

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBERIAN KOLOSTRUM PADA BAYI BARU LAHIR

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI DAN KETERATURANANTENATAL CAREPADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS KECAMATAN TURI KABUPATEN LAMONGAN

Hubungan Tingkat Pengetahuan Dengan Motivasi Memeriksakan Diri Di Posyandu Lansia Desa Sukodono Sidoarjo

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DUNGKAIT KABUPATEN MAMUJU

FACTORS ASSOCIATED WITH FREQUENCY OF VISITS ANTENATAL CARE (ANC) IN YOGYAKARTA PROVINCE MERGANGSAN PUBLIC HEALTH CENTRE IN 2014

PENGGUNAAN ALAT KONTRASEPSI PADA PASANGAN USIA SUBUR USE OF CONTRACEPTION BY COUPLES OF CHILDBEARING AGE

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC DENGAN KUNJUNGAN ANC DI PUSKESMAS GALUR 2 KULON PROGO DWI SURYANDARI INTISARI

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DESCRIPTION OF MOTHER KNOWLEDGE ABOUT EARLY DETECTION OF PREGNANCY RISK SIGN

Elisa Dosen Prodi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Semarang ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA KEINTIMAN KELUARGA DAN KEPATUHAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS JUWANGI KABUPATEN BOYOLALI JAWA TENGAH NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KETERATURAN PEMANFAATAN ANTENATAL CARE (K1-K4) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MAMASA

Jurnal Ilmiah Multi Science Kesehatan Volume 14, Juli 2017

Kata kunci : pengetahuan, sikap ibu hamil, pemilihan penolong persalinan.

HUBUNGAN FAKTOR PERILAKU IBU BALITA DENGAN KUNJUNGAN KE POSYANDU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MOKOAU TAHUN 2015

STIKES Nani Hasanuddin Makassar 2. STIKES Nani Hasanuddin Makassar 3. STIKES Nani Hasanuddin Makassar

Relationship of Age, Parity And Maternal Education With Intra Uterin Fetal Death In Maternity RSUD Dr. H. Moch. Ansari Saleh Banjarmasin In 2013

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG FAKTOR RISIKO KEHAMILAN DENGAN KETERATURAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA

Dea Riskha Fitriliana 1 ABSTRACT

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh: Kartika Dewi Ayusti

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

Hubungan Pengetahuan Dengan Perilaku Ibu Hamil Trimester Iii Dalam Persiapan Persalinan

Pengaruh Dukungan Suami Terhadap Kepatuhan Akseptor Melakukan KB Suntik

Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Trimester III Dengan Frekuensi Kunjungan Antenatal Care

BAB I PENDAHULUAN. atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa dirinya hamil untuk. mendapatkan pelayanan ANC. Pada setiap kunjungan ANC, petugas

PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DI PUSKESMAS CEMPAKA BANJARBARU TAHUN 2013

OLEH : ANGGIT PRAMANA

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU TENTANG PEMBERIAN ASI DENGAN CAKUPAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF DI

HUBUNGAN PENDIDIKAN, PENGETAHUAN, USIA DAN DUKUNGAN SUAMI DENGAN PEMILIHAN KONTRASEPSI IUD DI DESA TANGGAN GESI SRAGEN NASKAH PUBLIKASI

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE

Transkripsi:

FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP PENCAPAIAN K4 DI DESA SUMBEREJO WONOAYU SIDOARJO Cholifah*), Navyati Asrita Putri **) *) Prodi DIII Kebidanan FIKES UMSIDA, Jl. Raya Rame Pilang No 4 Wonoayu Sidoarjo, 61261 **) Prodi DIII Kebidanan FIKES UMSIDA, Jl. Raya Rame Pilang No 4 Wonoayu Sidoarjo, 61261 Korespondensi : cholifah@umsida.ac.id ABSTRACT Indonesia s K4 coverage in 2014 was 86.85%, while the national target of K4 should reach 95%. This indicates that K4 coverage is still low. So it needsfurther research that aimed to analyze the factors influenced the achievement of K4 in the Sumberejo village Wonoayu Sidoarjo.This study was designed using retrospective analytic survey with cross sectional approach. The populationswere all mothers who had given birth in Sumberejo village in January-December 2014 period as amount 42 people. The sampling was used probability sampling, with simple random sampling technique, consist of people. The data were analyzed using a computer program with logistic regression statistics The results of the study were not at risk of maternal age (76.3%), half of secondary education (44.7%), Unemployed (68.4%), parity was not at risk (94.7%), good and enough knowledge level (47,7%), did not get full support from the family (60.5%), capable to reach health services (94.7%), K4 has been reached (68.4%). Variables were not related to the achievement of K4 as age, occupation, parity, family support, and affordability of health care to the mother, while education and knowledge was the related variable. Variables that influence together towards the achievement of K4 were knowledge and education of (57.5%).The conclusion of educationand knowledge research was influenced together towards the achievement of K4. The health workers were expecting to give information about pregnancy visit in order to reach K4. Keywords: age, education, occupation, parity, knowledge, family support, outreach, K4 achievement ABSTRAK Cakupan K4 di Indonesia tahun 2014 yaitu 86,85%, sedangkan target nasional yang ditentukan, K4 harus mencapai 95%. Hal ini menunjukkan masih rendahnya cakupan K4 sehingga perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian K4 di Desa Sumberejo Kecamatan Wonoayu Sidoarjo.Desain penelitian ini menggunakan survei analitik retrospektif dengan pendekatan cross sectional. Populasi seluruh ibu yang telah melahirkan dengan usia kehamilan 37 minggu di Desa Sumberejo periode Januari-Desember 2014 sejumlah 42 orang. Pengambilan sampel menggunakan probability sampling, dengan teknik simple random sampling, besar sampel orang. Data dianalisis menggunakan program komputer dengan uji statistik Regresi Logistic.Hasil penelitian usia ibu tidak berisiko (76,3%), setengahnya tingkat pendidikan menengah (44,7%), tidak bekerja (68,4%), paritas tidak berisiko (94,7%), tingkat pengetahuan baik dan cukup (47,7%), mendapatkan dukungan tidak penuh dari keluarganya (60,5%), mampu menjangkau pelayanan kesehatan (94,7 %), dan K4 telah tercapai (68,4%). Variabel tidak berhubungan dengan pencapaian K4 yaitu usia, pekerjaan, paritas, dukungan keluarga, dan keterjangkauan ibu ke pelayanan kesehatan, sedangkan variabel yang berhubungan adalah pendidikan dan pengetahuan. Variabel yang berpengaruh secara bersama-sama terhadap ketercapaian K4 adalah pengetahuan dan pendidikan sebesar (57,5 %).Simpulan dari penelitian pendidikan dan pengetahuan berpengaruh secara bersama-sama terhadap ketercapaian K4. Diharapkan petugas kesehatan dapat memberikan informasi seputar kunjungan kehamilan sehingga K4 dapat tercapai. Kata Kunci : usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dukungan keluarga, jangkauan, pencapaian K4 Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 51

PENDAHULUAN Angka kematian ibu berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012 mengalami penurunan dari tahun 1994 sampai dengan tahun 2007 yakni 390 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1994, kemudian turun menjadi 228 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2007. Pada tahun 2012 kemudian mengalami peningkatan menjadi 359 per 100.000 kelahiran hidup (BKKBN, 2013). Menurut Prawirohardjo (2009), angka kematian yang tinggi umumnya disebabkan oleh tiga masalah: 1) masih kurangnya pengetahuan mengenai sebab akibat dan penanggulangan komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, dan nifas; 2) kurangnya pengertian dan pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi; 3) kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi semua yang hamil. Untuk mempercepat penurunan kematian ibu, Kementrian Kesehatan menekankan pada ketersediaan pelayanan kesehatan ibu di masyarakat (Kementrian Kesehatan RI. 2013.). Hal ini sesuai dengan hasil Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang standar pelayanan kesehatan minimal di bidang kesehatan di kabupaten atau kota khususnya pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan target tahun 2010 yaitu berupa cakupan kunjungan ibu hamil pertama kali ke tenaga kesehatan (K1) dan cakupan kunjungan ibu hamil minimal 1 kali pada TM I, 1 kali pada TM II, dan 2 kali pada TM III ke tenaga kesehatan (K4). Cakupan K4 di Indonesia mencapai 86,85%, sedangkan target nasional yang ditentukan yaitu cakupan K4 harus mencapai 95%. Hasil menunjukkan angka ini lebih rendah dari target nasional yang telah ditetapkan (Kementrian Kesehatan RI, 2014). Menurut Dinas Kesehatan provinsi JawaTimur (2013), target provinsi Jawa Timur untuk cakupan K4 pada tahun 2012 adalah 92% sedangkan cakupan K4 di Provinsi Jawa Timur pada tahun 2012 hanya 84,% dan cakupan K4 di kabupaten Sidoarjo pada tahun 2012 hanya mencapai 80,87 %. Berdasarkan data Puskesmas Wonoayu, cakupan K4 pada ibu hamil tahun 2014 harus mencapai target 94%. Sedangkan data awal yang ditemukan dari semua desa di wilayah kerja Puskesmas Wonoayu memiliki cakupan K4 rendah adalah di Desa Sumberejo yaitu sebesar,2 % pada tahun 2014. Rendahnya ibu hamil yang melakukan K4 bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor yang mempengaruhi ibu hamil melakukan pemeriksaan kehamilan adalah usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dukungan keluarga dan jangkauan ke tempat pelayanan kesehatan (Rohan, H, & Siyoto,S, 2013). Berdasarkan data di atas menunjukkan masih rendahnya cakupan K4 dari target yang telah ditentukan, sehingga perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencapaian K4 di Desa Sumberejo. Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 52

METODE PENELITIAN Desain penelitian ini menggunakan survei analitik retrospektif, dengan pendekatan cross sectional. Sampling Design menggunakan probability sampling dengan teknik simple random sampling. Populasi seluruh ibu yang telah melahirkan dengan usia kehamilan 37 minggu periode Januari sampai Desember 2014 sebanyak 42 orang dan sampel sebanyak orang. Variabel independen adalah usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dukungan keluarga, dan jangkauan ibu ke pelayanan kesehatan. Variabel dependen adalah pencapaian kunjungan antenatal (K4). Data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder (pendidikan, usia dan paritas), dengan menggunakan instrumen format pengumpulan data dan kuesioner tanpa dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Analisis univariat menggunakan tabel distribusi frekuensi, analisis bivariat menggunakan uji korelasi Product Moment dengan derajad kemaknaan p 0,05, kemudian analisis multivariat menggunakan analisis Regresi Logistic dengan derajat kemaknaan p 0,05. Tempat penelitian Desa Sumberejo. Waktu penelitian dimulai sejak Mei 2015 sampai Oktober 2015. Pengambilan data dilakukan sejak Tanggal 3-5 Agustus 2015 dengan cara door to door. HASIL PENELITIAN Dari ibu yang telah melahirkan kemudian diolah serta dikelompokkan dan didapatkan hasil yang akan disajikan pada tabel 1 : Tabel.1 Distribusi Gambaran Usia, Pendidikan, Pekerjaan, Paritas, Pengetahuan, Dukungan keluarga, jangkauan ibu ke pelayanan kesehatan dan pencapaian K4 Ibu Di Desa Sumberejo Variabel f (%) Usia Berisiko 9 23,7 Tidak Berisiko 29 76,3 Pendidikan Tinggi 10 26,3 Menengah 18 47,4 Dasar 10 26.3 Pekerjaan Bekerja 12 31,6 Tidak Bekerja 26 68,4 Paritas Berisiko 2 5,3 Tidak Berisiko 36 94,7 Pengetahuan Baik 18 47,7 Cukup 18 47,7 Kurang 2 5,3 Dukungan Keluarga Penuh 15 39,5 Tidak Penuh 23 60,5 Jangkauan Terjangkau 36 94,7 Tidak Terjangkau 2 5,3 26 68,4 Tidak 12 31,6 Tabel 1 menunjukkan bahwa hampir seluruhnya (76,3%) usia ibu tidak berisiko, setengahnya (44,7%) tingkat pendidikan menengah, sebagian besar (68,4%) tidak bekerja, hampir seluruhnya (94,7%) paritas tidak berisiko, hampir setengahnya (47,7%) tingkat pengetahuan baik dan cukup, sebagian besar (60,5%) Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 53

mendapatkan dukungan tidak penuh dari keluarganya, hampir seluruhnya (94,7 %) mampu menjangkau pelayanan kesehatan, sebagian besar (68,4%) K4 telah tercapai. Hubungan Usia Ibu dengan Pencapaian K4 Setelah didapatkan hasil distribusi usia ibu dan pencapaian K4 di Desa Sumberejo, selanjutnya dianalisis hubungan usia ibu dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo yang disajikan pada tabel 2 berikut ini Tabel 2 Hubungan Usia Ibu dengan di Desa Sumberejo Usia Tidak Berisiko 5 4 (55,6%) (44,4%) Tidak 21 8 Berisiko (72,4%) (27,6%) (68,4%) (31,6%) (Uji Product Moment, P = 0,355) 9 29 Berdasarkan tabel 2 menunjukkan bahwa ibu yang mencapai K4 sebagian besar (72,4%) usia tidak berisiko usia berisiko. Sedangkan ibu yang tidak mencapai K4 hampir setengahnya (44,4,%) usia berisiko dibandingkan dengan ibu yang usia tidak berisiko, dengan hasil P = 0,355, berarti nilai α > 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan usia ibu dengan pencapaian K4. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Setelah didapatkan hasil distribusi pendidikan ibu dan pencapaian K4 di Desa Sumberejo, selanjutnya dianalisis hubungan pendidikan ibu dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo yang disajikan pada tabel 3 berikut ini Tabel 3 Hubungan Pendidikan Ibu dengan di Desa Sumberejo Pendidikan Tidak Tinggi 9 1 (90,0%) (10,0%) Menengah 15 3 (83,3%) (16,7%) Dasar 2 8 (20,0%) (80,0%) (68,4%) (31,6%) (Uji Product Moment, P = 0,0001) 10 18 10 Berdasarkan tabel 3 menunjukkan seluruhnya (90,0 %) berpendidikan tinggi berpendidikan menengah dan dasar. hampir hampir seluruhnya (80,0%) berpendidikan rendah dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan menengah dan tinggi, dengan nilai P = 0,0001 berarti nilai α < 0,05 maka H1 diterima yang berarti ada hubungan pendidikan ibu dengan pencapaian K4. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan Setelah didapatkan hasil distribusi pekerjaan ibu dan pencapaian K4 di Desa Sumberejo, selanjutnya dianalisis hubungan pekerjaan ibu dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo yang disajikan pada tabel 4 berikut ini Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 54

Tabel 4 Hubungan Pekerjaan Ibu dengan di Desa Sumberejo Pekerjaan Tidak Bekerja 10 2 (83,3%) (16,7%) Tidak 16 10 Bekerja (61,5%) (,5%) (66,4%) (31,6%) (Uji Product Moment, P = 0,189 ) 12 26 Berdasarkan tabel 4 menunjukkan seluruhnya (83,3%) bekerja dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja. Sedangkan ibu yang tidak mencapai K4 hampir hampir setengahnya (,5%) tidak bekerja bekerja, dengan nilai P = 0,189 berarti nilai α > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak ada hubungan pekerjaan ibu dengan pencapaian K4. Hubungan Paritas Ibu dengan Setelah didapatkan hasil distribusi paritas ibu dan pencapaian K4 di Desa Sumberejo, selanjutnya dianalisis hubungan paritas ibu dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo yang disajikan pada tabel 5 berikut ini Tabel 5 Hubungan Paritas Ibu dengan di Desa Sumberejo Paritas Tidak Berisiko 1 1 (50,0%) (50,0%) Tidak 25 11 Berisiko (69,4%) (30,6%) (68,4%) (31,6%) (Uji Product Moment, P = 0,577 ) 2 36 Berdasarkan tabel 5 menunjukkan bahwa ibu yang mencapai K4 sebagian besar (69,4%) paritas tidak beresiko dibandingkan denga ibu yang paritas beresiko. Sedangkan ibu yang tidak mencapai K4 setengahnya (50,0%) paritas beresiko paritas tidak beresiko, dengan nilai P = 0,577 berarti nilai α > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak ada hubungan paritas ibu dengan pencapaian K4. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan Setelah didapatkan hasil distribusi pengetahuan ibu dan pencapaian K4 di Desa Sumberejo, selanjutnya dianalisis hubungan pengetahuan ibu dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo yang disajikan pada tabel 6 berikut ini Tabel 6 Hubungan Pengetahuan Ibu dengan di Desa Sumberejo Pengeta Tidak Huan Baik 17 1 (94,4%) (5,6%) Cukup 9 9 (50,0%) (50,0%) Kurang 0 2 (0%) (100,0%) (68,4%) (31,6%) (Uji Product Moment, P = 0,0001) 18 18 2 Berdasarkan tabel 6 menunjukkan seluruhnya (94,4%) pengetahuan baik pengetahuan cukup dan kurang. seluruhnya (100,0%) pengetahuan kurang Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 55

pengetahuan cukup dan baik, dengan nilai P = 0,0001 berarti nilai α < 0,05 maka H1 diterima yang berarti ada hubungan pengetahuan ibu dengan pencapaian K4. Hubungan Dukungan Keluarga Ibu dengan Setelah didapatkan hasil distribusi dukungan Keluarga ibu dan pencapaian K4 di Desa Sumberejo, selanjutnya dianalisis hubungan dukungan keluarga ibu dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo yang disajikan pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Hubungan Dukungan Keluarga Ibu dengan di Desa Sumberejo Dukungan Keluarga Tidak Penuh 12 3 (80,0%) (20,0%) Tidak 14 9 Penuh (60,9%) (39,1%) (68.4%) (31.6%) (Uji Product Moment P = 0,226 ) 15 23 Berdasarkan tabel 7 menunjukkan seluruhnya (80,0%) memperoleh dukungan penuh dari keluarga dibandingkan dengan ibu memperoleh dukungan tidak penuh dari keluarga. hampir setengahnya (39,1%) memperoleh dukungan tidak pebuh dari keluarga memperoleh dukungan penuh dari keluarga, dengan nilai P = 0,226 berarti nilai α > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan pencapaian K4. Hubungan Jangkauan Ibu ke Pelayanan Kesehatan dengan Setelah didapatkan hasil distribusi jangkauan ibu ke pelayanan kesehatan dan pencapaian K4 di Desa Sumberejo, selanjutnya dianalisis hubungan jangkauan ibu ke pelayanan kesehatan dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo yang disajikan pada tabel 8 berikut ini. Tabel 8 Hubungan Jangkauan Keluarga Ibu dengan di Desa Sumberejo Jangkauan Tidak Terjangkau 25 11 (69,4%) (30,6%) Tidak 1 1 Terjangakau (50,0%) (50,0%) (68,4%) (31,6%) (Uji Product Moment,P = 0,577) 36 2 Berdasarkan tabel 8 menunjukkan bahwa ibu yang mencapai K4 sebagian besar (69,4%) menjangkau pelayanan kesehatan tidak menjangkau pelayanan kesehatan. setengahnya (50,0%) tidak menjangkau pelayanan kesehatan dibandingkan dengan ibu yang menjangkau pelayanan kesehatan, dengan nilai P = 0,577 berarti nilai α > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak ada hubungan jangkauan pelayanan dengan pencapaian K4. Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 56

Pengaruh faktor-faktor terhadap pencapaian K4 di Desa Sumberejo Setelah dilakukan analisis secara bivariat dengan menguji hubungan antara masing-masing variable bebas dan terikat dengan menggunakanan analisis Product Moment dengan hasil sebagai berikut : Tabel 9 Hasil analisis variabel secara bivariat No Variabel Bebas Nilai P* Keterangan 1 Pengetahuan 0,0001 Lolos Seleksi 2 Usia 0,355 Tidak Lolos 3 Pekerjaan 0,189 Tidak Lolos 4 Paritas 0,577 Tidak Lolos 5 Dukungan 0,226 Tidak Lolos Keluarga 6 Jangkauan 0,577 Tidak Lolos 7 Pendidikan 0,0001 Lolos Seleksi (*uji Product Moment) Variabel yang dianalisis bivariat dan mempunyai nilai P < 0,25 diikut sertakan dalam permodelan analisis multivariat dengan analisis regresi logistic dengan metode enter dengan hasil sebagai berikut: Tabel 9 menunjukkan bahwa pengetahuan (P = 0,031) dan pendidikan (P = 0,039) secara bersama-sama berpengaruh terhadap ketercapaian K4. Pengaruh yang paling kuat terhadap ketercapaian K4 adalah pengetahuan (OR = 12.745) kemudian diikuti dengan pendidikan (OR = 6.028). Tabel 9 Hasil analisis multivariat Variables in the Equation B S.E. Wald Df Sig. Exp(B) 95.0% C.I.for EXP(B) Lower Upper Step 1 a Pendidikan 1.796.870 4.267 1.039 6.028 1.096 33.150 Pengetahuan 2.545 1.182 4.637 1.031 12.745 1.257 129.224 Constant -9.068 3.042 8.887 1.003.000 a. Variable(s) entered on step 1: Pendidikan, Pengetahuan. PEMBAHASAN Hubungan Usia Ibu dengan Pencapaian K4 di Desa Sumberejo Berdasarkan tabel 9 menunjukkan bahwa ibu yang mencapai K4 sebagian besar (72,4%) usia tidak berisiko dibandingkan ibu dengan usia berisiko. hampir setengahnya (44,4,%) usia berisiko usia tidak berisiko. Usia mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambahnya usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 57

pikir, sehingga pengetahuan yang diperoleh semakin membaik, hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya (Budiman, 2013). Sehingga semakin matang usia ibu hamil bisa mempengaruhi dalam menerima informasi tentang pemeriksaan kehamilan serta kunjungan selama hamil. Pada usia 20-35 cenderung lebih teratur karena masih merasa bahwa pemeriksaan kehamilan sangat penting sedangkan usia < 20 tahun cenderung belum terlalu mengerti tentang pentingnya melakukan kunjungan antenatal secara teratur sedangkan usia > 35 tahun cenderung acuh pada kunjungan antenatal karena merasa telah memiliki pengalaman yang baik padahal seharusnya kedua kelompok usia ini rutin memeriksakan kehamilan ke petugas kesehatan karena berisiko tinggi terhadap kehamilan dan persalinan (Gabriellyn,2013). Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai P = 0,355, berarti nilai α > 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan usia ibu dengan pencapaian K4. Hal ini sesuai dengan penelitian ini sejalan dengan penelitian Gabriellyn (2013) di Kabupaten Toraja Utara dengan hasil tidak terdapat hubungan antara usia dengan pemanfaatan pelayanan antenatal. Hubungan Pendidikan Ibu dengan di Desa Sumberejo Berdasarkan tabel 10 menunjukkan seluruhnya (90,0 %) berpendidikan tinggi berpendidikan menengah dan dasar. hampir hampir seluruhnya (80,0%) berpendidikan rendah dibandingkan dengan ibu yang berpendidikan menengah dan tinggi. Hal ini menunjukkan semakin tinggi pendidikan seseorang maka semakin mencapai kunjungan K4 Tingkat pendidikan sangat mempengaruhi bagaimana seseorang untuk bertindak dan mencari penyebab serta solusi dalam hidupnya. Demikian halnya dengan ibu yang berpendidikan tinggi akan memeriksakan kehamilannya secara teratur demi menjaga keadaan kesehatan dirinya dan anak dalam kandungannya. Sesuai dengan penelitian di Surabaya dengan desain penelitian cross sectional yang dilakukan Heriati tahun 2008 menemukan sebanyak 75% ibu dengan tingkat pendidikan tinggi memeriksakan kehamilannya (Rohan, H, & Siyoto, S, 2013). Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai P = 0,0001 berarti nilai α < 0,05 maka H1 diterima yang berarti ada hubungan pendidikan ibu dengan pencapaian K4. Hal ini didukung oleh penelitian Astuti (2014) adanya hubungan antara tingkat pendidikan seseorang dengan pelayanan ANC. Tingkat pendidikan dapat meningkatkan dapat meningkatkan akses wanita terhadap informasi, meningkatkan kemampuan dalam menerima konsep-konsep kesehatan yang baru dan interaksi yang seimbang antara penyedia layanan dan klien. Tingkat pendidikan dapat ibu dapat mempengaruhi kesadaran ibu dalam memanfaatkan sarana pelayanan kesehatan. Hubungan Pekerjaan Ibu dengan di Desa Sumberejo Berdasarkan tabel 11 menunjukkan seluruhnya (83,3%) bekerja dibandingkan Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 58

dengan ibu yang tidak bekerja. Sedangkan ibu yang tidak mencapai K4 hampir hampir setengahnya (,5%) tidak bekerja bekerja. Hal ini berbeda dengan teori Rocha (2012) yang mengemukakan bahwa semakin sibuk seorang ibu hamil dengan pekerjaan maka kesempatan untuk mendapatkan pelayanan antenatal semakin kecil sehingga peluang untuk memeriksakan kehamilannya akan cenderung menurun. Faktor yang mungkin menyebabkan hal tersebut adalah faktor pendidikan. Ibu yang bekerja biasanya mempunyai pendidikan yang lebih baik serta pengetahuan yang cukup tidak bekerja. Meskipun disibukkan dengan pekerjaan, ibu tetap teratur melakukan kunjungan antenatal (Gabriellyn, 2013). Hasil analisis bivariat menunjukkan hasil P = 0,189 berarti nilai α > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak ada hubungan pekerjaan ibu dengan pencapaian K4. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pekerjaan bukan satusatunya faktor yang memepengaruhi pencapaian K4. Hal ini berarti pekerjaan yang dimiliki ibu tidak mempengaruhinya untuk melakukan kunjungan antenatal. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Gabriellyn (2013) di Kabupaten Toraja Utara yang menunjukkan tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan kunjungan antenatal. Hubungan Paritas Ibu dengan di Desa Sumberejo Pada table 12 menunjukkan bahwa ibu yang mencapai K4 sebagian besar (69,4%) paritas tidak beresiko dibandingkan dengan ibu yang paritas beresiko. setengahnya (50,0%) paritas beresiko paritas tidak beresiko. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat Wiknjosastro (2007) yang menyatakan bahwa lebih tinggi paritas ibu maka akan semakin tinggi pula ibu hamil yang teratur memeriksakan kehamilannya. Hal ini disebabkan ibu hamil dengan paritas berisiko merasa terdapat risiko pada kehamilannya sehingga perlu untuk melakukan kunjungan kehamilan secara teratur. Hasil analisis bivariat menunjukkan P = 0,577 berarti nilai α > 0,05 maka Ho diterima yang berarti tidak ada hubungan paritas ibu dengan pencapaian K4. Dapat disimpulkan bahwa paritas bukan satusatunya faktor yang mempengaruhi pencapaian K4. Sejalan dengan hasil penelitian Rauf (2013) yang menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara paritas dengan pemanfaatan pelayanan antenatal di Kota Makassar. Hubungan Pengetahuan Ibu dengan di Desa Sumberejo Berdasarkan tabel 13 menunjukkan seluruhnya (94,4%) pengetahuan baik pengetahuan cukup dan kurang. seluruhnya (100,0%) pengetahuan kurang pengetahuan cukup dan baik. Hal ini menunjukkan semakin tinggi pengetahuan seseorang maka semakin akan tercapai K4. Kepatuhan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilannya akan terjaga Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 59

apabila pengetahuan ibu terhadap perawatan kandungan sudah baik, apabila pengetahuan belum sepenuhnya dimiliki maka untuk mengikuti anjuran untuk memeriksakan kehamilannya kurang dapat terwujud. Sesuai dengan penelitian di Surabaya dengan desain cross sectional yang dilakukan Heriati tahun 2008 menemukan sebanyak 56,9% ibu dengan pengetahuan baik memeriksakan kehamilannya (Rohan, H, & Siyoto, S, 2013). Hampir sebagian ibu di Desa Sumberejo salah dalam menjawab soal pengetahuan tentang kunjungan kehamilan minimal yang harus dilakukan selama hamil. Sedangkan hampir seluruhnya ibu di Desa Sumberejo dapat menjawab soal tentang dampak apabila tidak melakukan kunjungan kehamilan. Hal ini mungkin disebabkan karena hampir setengahnya ibu memiliki tingkat pendidikan menengah, sehingga mempengaruhi pengetahuan ibu tentang kunjungan kehamilan. Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai P = 0,0001 berarti nilai α < 0,05 maka H1 diterima yang berarti ada hubungan pengetahuan ibu dengan pencapaian K4. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2014) di Kabupaten semarang yang menyatakan bahwa ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan kunjungan K4. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan Gabriellyn (2013) di Kabupaten Toraja Utara yang menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan ibu dengan keteraturan kunjungan antenatal. Hubungan Dukungan Keluarga Ibu dengan di Desa Sumberejo Berdasarkan tabel 14 menunjukkan seluruhnya (80,0%) memperoleh dukungan penuh dari keluarga dibandingkan dengan ibu memperoleh dukungan tidak penuh dari keluarga. hampir setengahnya (39,1%) memperoleh dukungan tidak pebuh dari keluarga memperoleh dukungan penuh dari keluarga. Hal ini menunjukkan semakin tinggi dukungan yang diberikan oleh keluarga maka semakin tinggi pencapaian K4. Dukungan yang positif dari suami akan memberikan dampak yang positif terhadap kedatangan ibu ke fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kehamilan, hal ini mungkin disebabkan kesadaran dari responden tentang kunjungan kehamilan yang sudah tinggi. Sesuai dengan teori Notoatmodjo (2010) yang menyebutkan bahwa apabila perilaku didasari oleh pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif, maka perilaku tersebut akan bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku itu tidak didasari oleh pengetahuan dan kesadaran akan tidak berlangsung lama. Sebagian besar ibu di Desa Sumberejo mendapatkan dukungan tidak penuh dari keluarganya pada aspek dukungan emosional yang dapat membuat individu memiliki perasaan nyaman, yakin, dipedulikan, dan dicintai oleh keluarga sehingga individu dapat menghadapi masalah dengan lebih baik. Sedangkan seluruh ibu di desa Sumberejo Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 60

mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya pada aspek dukungan instrumental berupa penyediaan materi yang dapat memberikan pertolongan langsung, seperti pinjaman uang, pemberian barang serta pelayanan. Bentuk dukungan ini dapat mengurangi stress karena individu dapat langsung memecahkan masalahnya yang berhubungan dengan materi. Hasil analisis bivariat menunjukkan hasil P = 0,226 berarti nilai α > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak ada hubungan dukungan keluarga dengan pencapaian K4. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Rocha (2012) di Makassar yang menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara dukungan suami dengan keteraturan kunjungan antenatal (Gabriellyn, 2013). Hubungan Jangkauan Ibu dengan di Desa Sumberejo Pada tabel 15 menunjukkan bahwa ibu yang mencapai K4 sebagian besar (69,4%) menjangkau pelayanan kesehatan tidak menjangkau pelayanan kesehatan. setengahnya (50,0%) tidak menjangkau pelayanan kesehatan dibandingkan dengan ibu yang menjangkau pelayanan kesehatan. Hal ini menunjukkan semakin terjangkau fasilitas kesehatan oleh ibu maka semakin akan tercapai K4 dan sebagian besar ibu di Desa Sumberejo memiliki tingkat pendidikan tinggi dan pengetahuan yang baik. Sebagian kecil ibu di Desa Sumberejo tidak dapat menjangkau fasilitas kesehatan karena tidak mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan untuk memeriksakan kehamilan dan keterbatasan transportasi menuju fasilitas kesehatan. Hal ini mungkin dikarenakan hampir sebagian ibu di Desa Sumberejo memiliki tingkat pendidikan rendah sehingga pengetahuan tentang keberadaan fasilitas kesehatan juga kurang, ditambah lagi responden mungkin memang memiliki kendaraan, namun kendaraan tersebut digunakan oleh suami untuk bekerja sehingga tidak ada kendaraan yang digunakan ibu untuk memeriksakan kehamilannya di fasilitas kesehatan. Hasil analisis bivariat menunjukkan nilai P = 0,577 berarti nilai α > 0,05 maka H0 diterima yang berarti tidak ada hubungan jangkauan pelayanan dengan pencapaian K4. Jangkauan pelayanan kesehatan mencakup jarak, waktu dan biaya. Tempat pelayanan yang lokasinya tidak strategis atau sulit dicapai oleh para ibu menyebabkan berkurangnya akses ibu hamil terhadap pelayanan kesehatan. Walaupun ketersediaan pelayanan kesehatan sudah memadai, namun penggunaannya tergantung dari aksesibilitas masyarakat terhadap informasi. (Erlina, 2013). Pengaruh usia, pendidikan, pekerjaan, paritas, pengetahuan, dukungan keluarga, jangkauan ibu ke pelayanan kesehatan terhadap pencapaian K4 di Desa Sumberejo Tabel 17 menunjukkan bahwa pengetahuan (P = 0,031) dan pendidikan (P=0,039) secara bersama-sama berpengaruh terhadap ketercapaian K4. Pengaruh yang paling kuat terhadap ketercapaian K4 adalah pengetahuan (OR=12.745) yang artinya bahwa Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 61

responden yang memiliki pengetahuan baik memiliki kemungkinan mencapai K4 12.745 kali dibandingkan dengan responden yang memiliki pengetahuan cukup dan kurang. Kemudian pengaruh yang ke dua adalah pendidikan (OR=6.028) artinya bahwa responden yang memiliki pendidikan tinggi memiliki kemungkinan mencapai K4 6.028 kali dibandingkan dengan responden yang memiliki pendidikan menengah dan dasar. SIMPULAN 1. Hampir seluruhnya usia ibu tidak berisiko, setengahnya tingkat pendidikan menengah, sebagian besar tidak bekerja, hampir seluruhnya paritas tidak berisiko, hampir setengahnya tingkat pengetahuan baik dan cukup, sebagian besar mendapatkan dukungan tidak penuh dari keluarganya, hampir seluruhnya mampu menjangkau pelayanan kesehatan, sebagian besar K4 telah tercapai 2. Tidak ada hubungan usia ibu dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo. 3. Ada hubungan pendidikan ibu dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo. 4. Tidak ada hubungan pekerjaan ibu dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo. 5. Tidak ada hubungan paritas ibu dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo. 6. Ada hubungan pengetahuan ibu dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo. 7. Tidak ada hubungan dukungan keluarga ibu dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo. 8. Tidak ada hubungan jangkauan ibu ke pelayanan kesehatan dengan pencapaian K4 di Desa Sumberejo. 9. Ada pengaruh secara bersama-sama antara pendidikan dan pengetahuan terhadap pencapaian K4 di Desa Sumberejo DAFTAR PUSTAKA Astuti Ayudia Eka, 2014. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Status Ekonomi Ibu Hamil Dengan Kunjungan K4 Di Wilayah Kerja Puskesmas Duren Kabupaten Semarang. Semarang. Ngudi Waluyo. BKKBN. 2013. Profil Kependudukan dan Pembangunan di Indonesia. Jakarta: BKKBN. Budiman & Agus. 2013. Kapita Selekta Kuesioner Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian Kesehatan. Jakarta: Salemba Medika. Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur. 2013. Profil Kesehatan provinsi Jawa Timur Tahun 2012. Surabaya: Dinas Kesehatan provinsi Jawa Timur. Erlina, Rahma. 2013. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Terhadap Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan di Puskesmas Rawat Inap Panjang Bandar Lampung. Lampung: Universitas Lampung. Friedman, M., Bowden, V., & Jones, E. 2010. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Pratik Edisi 5. Jakarta: EGC. Gabriellyn. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Keteraturan Kunjungan Antenatal di Wilayah Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 62

Kerja Puskesmas Kapala Pitu - Toraja Utara. Makassar: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin. Kementrian Kesehatan RI. 2014. Data dan Informasi Tahun 2013 (Profil kesehatan Indonesia). Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Kementrian Kesehatan RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar 2013. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Kementrian Kesehatan RI. 2010. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2009. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Notoatmodjo. 2010. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT.Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Rauf, Nur I. 2013. Faktor yang Berhubungan dengan Pemanfaatan Pelayanan Antenatal Care di Puskesmas Minasa Upa Makassar. Makassar: Fakultas Kesehatan Universitas Hasanuddin. Rohan, H, & Siyoto, S. 2013. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Nuha Medika. Rukiyah, AY, Yulianti, Lia. 2014. Asuhan Kebidanan Kehamilan Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta Timur : CV. Trans Info Media. Nursalam, S Pariani, 2003. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Sagung Seto. Midwiferia / Vol. 1 ; No.2 / Oktober 2015 63