ARTIKEL. IDENTIFIKASI JENIS PENYAKIT PADA TANAMAN HORTIKULTURA (Studi Kasus di Desa Sembalun Lawang 2014) ZAMRATUL AINI NPM :

dokumen-dokumen yang mirip
VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH

PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

PERAN DAUN CENGKEH TERHADAP PENGENDALIAN LAYU FUSARIUM PADA TANAMAN TOMAT

AGROEKOSISTEM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis

Hama Patogen Gulma (tumbuhan pengganggu)

HASIL DAN PEMBAHASAN

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Penyakit Layu Bakteri pada Kentang

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati

LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh: Vishora Satyani A Listika Minarti A

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

Created By Pesan bibit cabe kopay. Hub SEKILAS TENTANG CARA BERTANAM CABE KOPAY

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI MERAH, TOMAT, DAN MENTIMUN

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

PENGENALAN DAN PENANGANAN HAMA PENYAKIT PADA TANAMAN TOMAT

Perkembangbiakan Tanaman

BAB I PENDAHULUAN. Cabai merah merupakan jenis tanaman hortikultura yang cukup banyak

PENDAHULUAN. Eli Korlina PENDEKATAN PHT

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA. Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

Cara Menanam Tomat Dalam Polybag

TEKNIK BUDIDAYA TOMAT

Peluang Usaha Budidaya Cabe Merah

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

HASIL DAN PEMBAHASAN

Cara Menanam Cabe di Polybag

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Menanam Sayuran Dengan Teknik Vertikultur

MODUL BUDIDAYA SEMANGKA

PROGRAM STUDI HORTIKULTURA JURUSAN BUDIDAYA TANAMAN PANGAN

MENGENAL LEBIH DEKAT PENYAKIT LAYU BEKTERI Ralstonia solanacearum PADA TEMBAKAU

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

Agroteknologi Tanaman Rempah dan Obat

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak

BUDIDAYA CABAI KERITING DALAM POT. Oleh: YULFINA HAYATI

PETUNJUK PELAKSANAAN GELAR TEKNOLOGI BUDIDAYA TOMAT

PEMELIHARAAN TANAMAN BAWANG MERAH

Mengenal Penyakit Busuk Batang Vanili. Oleh : Umiati

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI

(Gambar 1 Gejala serangan Oidium heveae pada pembibitan karet)

BUDIDAYA BAWANG MERAH DI LAHAN KERING

AGROEKOSISTEM PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

VI RISIKO PRODUKSI SAYURAN ORGANIK

Strategi Pengelolaan untuk Mengurangi Serangan Phythopthora capsici pada Tanaman Lada

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

II. TINJAUAN PUSTAKA A.

MODUL-12 MENGENAL GEJALA PENYAKIT DAN TANDA PADA TANAMAN. Yos. F. da Lopes, SP, M.Sc & Ir. Abdul Kadir Djaelani, MP A. KOMPTENSI DASAR B.

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

BAB III METODE PENELITIAN. Ciparay, pada ketinggian sekitar 625 m, di atas permukaan laut dengan jenis tanah

TINJAUAN MATA KULIAH...

III. BAHAN DAN METODE

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini telah dilaksanakan di lahan Kebun Percobaan BPTP Natar,

BAB I PENDAHULUAN. hama karena mereka menganggu tumbuhan dengan memakannya. Belalang, kumbang, ulat,

Akibat Patik Setitik, Rusaklah Penghasilan Petani

III. METODE PENELITIAN. A. Definisi Operasional, Pengukuran, dan Klasifikasi. yang digunakan dalam penelitian ini untuk mendapatkan data yang

III. BAHAN DAN METODE

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

Lampiran 2. Daftar Sidik Ragam Tinggi Tanaman 2 MST

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

MENGENAL PENYAKIT PENTING TANAMAN TEMBAKAU

TINJAUAN PUSTAKA. merata sepanjang tahun. Curah hujan (CH) untuk pertanaman pepaya berkisar

SIKLUS PENYAKIT DAN PENGHITUNGAN INTENSITAS PENYAKIT TANAMAN. Compilled by N.Istifadah

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu

TINJAUAN PUSTAKA. Gambar 1 : Pengamatan mikroskopis S. rolfsii Sumber :

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

BLAS (BLAST) Blas pada tulang daun: luka pada tulang daun berwarna coklat kemerahan hingga coklat yang dapat merusak seluruh daun yang berdekatan.

BAB I. PENDAHULUAN. bahan-bahan yang dapat menyembuhkan penyakit. menyediakan sayuran bermutu dalam jumlah yang memadai. Dari segi

TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan waktu penelitian. Penelitian dilaksanakan di lahan sawah di Dusun Tegalrejo, Taman Tirto,

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan dikebun percobaan Politeknik Negeri Lampung,

III. METODE KEGIATAN TUGAS AKHIR (TA) A. Tempat Pelaksanaan Pelaksanaan Tugas Akhir (TA) dilaksanakan di Dusun Selongisor RT 03 RW 15, Desa Batur,

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No.1 Medan Estate, Kecamatan

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT

BAWANG MERAH. Tanaman bawang merah menyukai daerah yang agak panas dengan suhu antara

Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang

III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN. Universitas Medan Area yang berlokasi di jalan Kolam No. 1 Medan Estate,

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

II. TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai nilai ekonomis tinggi serta mempunyai peluang pasar yang baik.

IV. KEADAAN UMUM LOKASI PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di rumah kaca Hortikultura Fakultas Pertanian

BAB I PENDAHULUAN. (Mukarlina et al., 2010). Cabai merah (Capsicum annuum L.) menjadi komoditas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan bulan

BUDIDAYA KELAPA SAWIT

BAB V GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Penyakit Karena Bakteri

SERANGAN PENYAKIT LANAS Phytopthora nicotianae PADA TEMBAKAU DI WILAYAH PROPINSI JAWA TIMUR BULAN AGUSTUS 2013

Transkripsi:

ARTIKEL IDENTIFIKASI JENIS PENYAKIT PADA TANAMAN HORTIKULTURA (Studi Kasus di Desa Sembalun Lawang 2014) ZAMRATUL AINI NPM : 10220048 SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG 2014 1

HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL TUGAS AKHIR/SKRIPSI IDENTIFIKASI JENIS PENYAKIT PADA TANAMAN HORTIKULTURA (Studi Kasus di Desa Sembalun Lawang 2014) SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN ZAMRATUL AINI NPM : 10220048 Pembimbing I Pembimbing II Dr. Syamsul Hadi, M. Pd NIDN. 0830771101 Neni Yuliawati, M. Si NIDN. 0803077601 2

IADENTIFIKSI JENIS-JENIS PENYAKIT PADA TANAMAN HORTIKULTURA (Studi Kasus Di Desa Sembalun Lawang 2014) ZAMRATUL AINI MIPA / BIOLOGI Ainizamra@ymail.com Abstrak - Tanaman hortikultura merupakan jenis tanaman yang di nilai baik bagi para petani untuk di budidayakan. Selain karena sesuai dengan lahan pertanian dan menjadi komoditas yang nilai ekonominya cukup tinggi. Desa Sembalun Lawang merupakan desa yang banyak membudidayakan tanaman hortikultura diantaranya yaitu tanaman cabe, tomat dan kol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis penyakit pada tanaman hortikultura khususnya pada tanaman cabe,tomat dan kol di desa Sembalun Lawang Kecamatan Sembalun Kabupaten Lombok Timur. Populasinya adalah tanaman cabe, tomat dan kol, sedangkan sampel penelitiannya yaitu jenis-jenis penyakit pada setiap 50 are pada masing-masing tanaman cabe, tomat dan kol. Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian deskriptif dimana dalam penelitian ini berusaha mendeskrifsikan penomena atau peristiwa yang ada. Analisis data yang di gunakan adalah analisis deskriptif dimana di lakukan analisis data yang berhasil di peroleh dengan menghitung persentase tanaman sakit. Kesimpulan dari penelitian dengan melakukan perbandingan persentase tanaman sakit dari hasil persentase tertinggi sampai yang terendah. Kesimpulan dari penelitian ini adalah, pada tanaman hortikultura di desa Sembalun Lawang terdapat tiga belas jenis penyakit yaitu pada cabe terdapat penyakit (antraknosa, busuk daun, busuk buah, layu bakteri dan sentik), pada tomat (bercak kering, busuk daun, penyakit layu, penyakit kerdil dan busuk buah),dan pada kol (busuk basah, busuk hitam dan akar gada). Kata Kunci: Jenis-Jenis Penyakit, Tanaman Hortikultura. 3

4

PENDAHULUAN Tanaman hortikultura adalah jenis tanaman yang dinilai baik bagi para petani untuk dibudidayakan karena sesuai dengan lahan pertanian dan menjadi komoditas yang banyak tersebar di berbagai wilayah, termasuk desa sembalun lawang. Tapi Dilain pihak, tanaman yang ditanam oleh petani tidak luput dari penyakit yang menyerang tanaman tersebut. Dari sekian banyak tanaman yang ditanam oleh petani, tanaman yang dominan yang akan di teliti untuk diindetifikasi penyakit-penyakitnya adalah tanaman kol, cabe dan tomat yang ditanam oleh petani didesa sembalun lawang. Sehingga peneliti mengadakan penelitian yang berjudul Identifikasi Jenis Penyakit pada Tanaman Hortikultura (Studi Kasus di Desa Sembalun Lawang 2014) Adapun masalah-masalah yang teridentifikasi yaitu: 1. Terserangnya tanaman hortikultura oleh penyakit 2. Banyaknya tanaman yang terserang oleh penyakit 3. Kurang teridentifikasinya penyakit yang menyerang tanaman hortikultura didesa sembalun 4. Bagaimana cara mengidentifikasi penyakit pada tanaman hortikultura. Mengingat kompleksnya masalah yang teridentifikasi dan banyaknya jenis tanaman hortikultura yang ada di Sembalun Lawang, oleh karena itu dilakukan pembatasan dalam penelitian ini. Tanaman hortikultura yang diteliti didalam penelitian ini adalah tanaman cabe merah, kol dan tomat. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah sebagi berikut 1. Penyakit apa yang teridentifikasi pada tanaman hortikultura didesa Sembalun Lawang. 2. Penyakit apa saja yang dominan pada tanaman hortikultura didesa Sembalun Lawang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi jenis-jenis penyakit yang menyerang tanaman hortikultura dan penyakit apa saja yang dominan di Desa Sembalun lawang. 5

Manpaat dari penelitian ini yaitu : 1. Manfaat bagi penulis Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi (SI). 2. Manfaat bagi desa Sumber informasi untuk mengetahui lebih jelas jenis penyakit apa yang menyerang tanaman masyarakat mereka 3. Manfaat bagi pihak pembaca lainnya. Untuk mendapatkan informasi yang berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dalam penelitian ini, selain menggunakan dasar-dasar teori sebagai konsep atau dasar berpikir dalam memecahkan permasalahan yang akan dikaji, peneliti juga menggunakan referensi dari hasil-hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu. Adapun yang dijadikan bahan pertimbangan, yaitu penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan judul dan permasalahan yang diangkat, antara lain : Taufiq Mahmud (2006) Dengan Judul Identifikasi Serangga Di Sekitar Tumbuhan Kangkungan (Ipomoeas crassicaulis RooB.) dengan jenis penelitiannya adalah deskriptif kuantitatif Fadhul Khobir (2011) Dengan Judul Skripsinya Identifikasi Spesies Lalat Buah Pada Buah Yang Di Perdagangkan Di Pasar Bertais Kecamatan Sandubaya Kota Mataram Dan Upaya Pembuatan Bahan Ajar Pada Mata Kuliah Ekologi Hewan Tahun 2011 Dengan jenis penelitiannya adalah kualitatif dengan metode deskriftip. Didalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), definisi atau pengertian dari identifikasi adalah menentukan atau menetapkan identitas orang atau benda. Penyakit tanaman adalah Penyimpangan dari sifat normal yang mengakibatkan tumbuhan atau sebagain tumbuhan tidak dapat melakukan kegiatan fisiologinya yang biasa. Sedangkan 6

hortikultura adalah budidaya tanaman kebun yang terdiri dari sayur-sayuran, buah-buahan dan tanaman hias. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini akan dilakasanakan di areal persawahan milik petani di Dusun Lendang Luar, Lebak Lauk dan Timba Gading, Desa Sembalun lawang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur, NTB. Penelitian ini akan dilaksanakan mulai pada bulan April 2014. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Deskriptif yaitu Suatu penelitian yang berusaha mendeskrifsikan suatu penomena/peristiwa secara matematis sesuai dengan apa adanya. (Nyoman, 2012 : 51). Dalam rangka memperoleh, mengumpulkan dan menyusun data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan langkah-langkah : Penelitian Lapangan (Field Research) yang meliputi wawancara dan pengamatan, Penelitian Kepustakaan (Library Research, data ini diperoleh dari buku-buku wajib atau text book dan buku-buku pelengkap atau references. Metode yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis data adalah Analisis Deskriptif. Peneliti melakukan analisis mengenai informasi-informasi dan data yang berhasil diperoleh dengan menghitung persentase jumlah tanaman yang terkena penyakit dengan cara menghitung jumlah masing-masing tanaman yang sakit di bagi dengan jumlah tanaman sakit secara keseluruhannya. 7

HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan di dapatkan data jenis penyakit seperti pada tabel 4.1 sebagai berikut: Tabel 4.1: Penyakit yang teridentifikasi pada tanaman hortikultura di Desa Sembalun Lawang No. Jenis tanaman Jenis penyakit Penyakit yang ditemukan Jumlah tanaman yang tersesrang penyakit Persentase (%) jumlah tanaman sakit 1. Cabe Antraknosa Antraknosa 50 batang 6,79 % Rebah semai Busuk buah 35 batang 4,75 % Layu fusarium Busuk daun 152 batang 20,67 % Layu bakteri Sentik 31 batang 4,2 % Sentik Bercak aun Virus kuning Mozaik ketimun Embun tepung ChiVMV Bercak bakteri Layu baktteri 2. Tomat Rebah kecambah Bercak kering 468 batang 63,5 % 736 batang 23,88 % Busuk daun Busuk buah 2200 batang 71,40 % Bercak kering Busuk daun 91 batang 2,95 % Layu Layu 33 batang 1,07 % Embun berbulu Kerdil 21 batang 0,08 % Kerdil Bintil akar 8

3. Kol Bercak daun Busuk hitam Bercak daun alternaria 7871 batang 96,10 % Akar gada 204 batang 2,50 % Busuk hitam Kaki hitam 115 batang 1,,40 % Busuk basah Busuk lunak Kaki hitam Akar gada Dari hasil analisis data yang telah didapatkan, di ketahui bahwa penyakit yang paling dominan menyerang tanaman cabai adalah penyakit layu bakteri. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Pseudomonas solanacearum. Bakteri ini layu ini bersifat aerob dan bisa bergerak dengan satu atau beberapa bulu cambuk (flagella). Bentuknya batang (rod) dengan lebar 0,5 mikrondan panjang 1,5 mikron. Temperature optimum setiap strain berbeda-beda berkisar 30-37 o C. Infeksi biasanya terjadi melalui luka system perakaran, bakteri segera berkembang dalam jaringan akar dan dengan cepat menyebar secara sistematik. gejala akan terlihat sesudah 4 hari infeksi. Namun, kadang gejala terlihat lebih lama, tergantung keadaan inang atau kadaan sekelilingnya. Ada gejala yang muncul sesudah 3-4 minggu sejak bibit di tanam. Tanaman yang sakit biasa membebaskan banyak sekali bakteri dalam tanah. Bakteri bias masuk ke tanaman lain yang sehat melalui aliran air, penggemburan tanah, dan pemindahan tanaman. bakteri masih bias hidup di dalam tanah selama beberapa bulan sampai beberapa tahun dengan temperature 21-35 o C dan kandungan air tanah yang tinggi. Pengendalian: (1) Penggunaan air siraman yang bebas dari penyakit (2) Pesemaian disterilisasi dengan air panas 100 o C (3) Penyiangan dan penggemburan di lakukan dengan hati-hati perlakuan tersebut jangan sampai merusak atau melukai sistem perakaran karena 9

luka bias menjadi tempat masuknya pathogen (4) Tanaman yang sakit di cabut dan di bakar (5) Setelah di cangkul tanah di tutup denga plastik transparan beberapa minggu atau beberapa bulan. pada tomat, penyakit yang paling dominan menyerang tanaman ini adalah penyakit busuk buah, penyakit busuk buah banyak menyerang tanaman tomat karena buah tomat yang sipatnya banyak mengandung banyak air, penyakit busuk buah rentan terhadap cuaca yang lembab, apalagi di daerah sembalun dengan kelembapan yang cukup tinggi yaitu diantara 91-99 % dengan suhu 20-29 o C. Dari hasil pengamatan penyakit busuk buah yang ditemukan di daerah sembalun lawang ini di sebabkan oleh jamur antraknosa dan ulat grayak, jamur ini berkembang biak dengan spora sehingga penyebaran penyakit dapat berlansung sangat cepat melalui tiupan angin, dan di dukung dengan kelmbapan yang tinggi sehingga sangat memungkinkan untuk berkembangnya penyakit. Pengendalian: (1) Mengatur jarak tanam agar tidak terlalu rapat (2) Pemusnahan buah yang sudah terserang (3) Penyemprotan dengan fungisida. Sedangkan pada tanaman kol penyakit yang paling dominan di temukan yaitu penyakit busuk hitam, penyakit ini di sebabkan oleh bakteri pseudomonas campestris, bakteri ini dapat berkembang cepat pada temperature lebih dari 20 o C sedangkan temperatur optimumnya 30 o C. Pada temperature yang rendah bakeri tidak berkembang. Bakteri ini bertahan hidup beberapa tahun, baik pada biji kol, dalam tanah, sisa-sisa tanaman sakit serta bermacam-macam tanaman inang. Bakteri muda bergerak secara aktif dengan pertolongan bulu cambuk pada ujung batang. Jenis ini tidak membentuk endospora dan berbentuk batang dengan lebar 0,4-0,5 mikron dan panjangnya 0,7 mikron. Bakteri ini bias hidup satu-satu atau membentuk rantai panjang, bakteri masuk ke dalam tubuh tanaman melalui bekas luka 10

gigitan serangga, pada waktu malam yang lembab penguapan yang keluar dari pori itu terhambat sehingga terkumpul bintik air di tepi daun. Jika ada yang mencapai air itu bakteri pathogen akan segera berkembang biak. Pengendalian: (1) Tanamlah biji yang sehat dan bebas penyakit (2) Jangan pakai pupuk kandang atau kompos yang merupakan buangan bekas tanaman sakit (3) Tanaman yang sakit segera di cabut dan di bakar (4) Air siraman yang bersih jangan sampai merupakan air buangan bekas tanaman sakit (5) Penyiangan gulma (6) Lakukan rotasi tanaman. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil peneliian dan pembahasan di proleh kesimpulan bahwa: Dari hasil identifikasi di temukan jenis penyakit sebanyak tiga belas jenis penyakit pada tanaman hortikultura khususnya pada cabe, tomat dan kol, pada tanaman cabe terdiri dari lima jenis penyakit yaitu penyakit antraknosa, layu bakteri, busuk daun, busuk buah dan Sentik. Pada tomat terdiri dari lima jenis penyakit yaitu penyakit bercak kering, dan busuk buah, layu, kerdil dan busuk daun. Sedangkan pada kol terdiri dari empat jenis penyakit yaitu penyakit busuk basah, busuk hitam, kaki hitam dan akar gada.pada tanaman cabe penyakit yang paling dominan yaitu penyakit layu bakteri, pada tanaman tomat pennyakit yang paling dominan yaitu penyakit busuk buah, sedangkan pada tanaman kol penyakit yang paling dominan yaitu penyakit busuk hitam. SARAN 11

1. Di butuhkan penelitian lebih lanjut mengenai jenis-jenis penyakit pada tanaman hortikultura supaya jenis penyakit pada tanaman hortikultura khususnya pada cabe, tomat dan kol ini lebih dapat di ketahui serta berguna bagi masyarakat khususnya masyarakat sembalun lawang dan pada umumnya masyarakat sembalun. 2. Perlu bagi masyarakat sembalun lawang supaya lebih memperhatikan waktu dan cara-cara penanaman yang baik serta kondisi lingkungan pada saat penanaman tanaman. 3. Pemerintah diharapkan lebih turut serta dalam memperhatikan masalah yang di hadapi oleh petani sehingga penyakit yang menyerang tanaman para petani bisa teratasi dan menyebabkan hasil panen yang lebih maksimal. 12

DAFTAR PUSTAKA AgroMedia,Redaksi (2010) Panduan Lengkap Budidaya dan Bisnis Cabai. PT AgroMedia Pustaka, Jakarta Selatan AgroMedia,Redaksi (2007) Budidaya Cabai Merah Pada Musim Hujan. PT.AgroMedia Pustaka, Jakarta Selatan Ashari, Sumeru (1995), Hortikultura Aspek Budidaya. Universitas Indonesia, Jakarta. Azwar, saifuddin (2011), Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Ir.Pracaya (2011) Hama dan Penyakit Tanaman. Penebar Swadaya, Jakarta Khobir, Fadhul (2011) Identifikasi Spesies Lalat Buah Pada Buah Yang Di Perdagangkan Di Pasar Bertais Kecamatan Sandubaya Kota Mataram Dan Upaya Pembuatan Bahan Ajar Pada Mata Kuliah Ekologi Hewan Tahun 2011. Universitas Mataram. Mahmud, Taufiq (2006) Identifikasi Serangga Di Sekitar Tumbuhan Kangkungan (Ipomoeasrassicaulis RooB.) Universitas Hassanudin. Yogyakarta. Setiawati et all (2001) Penerapan Tekhnologi PHT Pada Tanaman Tomat. Balai penilitian Tanaman sayuran. Bandung Sukmadinata, Nana Sayodih (2012), Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosda Karya,Bandung. Semangun, Haryono (2006), Pengantar Ilmu Penyakit Tumbuhan. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Tjitrosoepomo, Gembong (2005), Taksonomi Umum. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. STKIP, Pedoman Skripsi STKIP Hanzanwadi.Pancor. Yuditian,Ryian (2007) Keciwis Baby Kubis Yang Diminati. PT Pribumi Mekar, Bandung. http://polespolos.blogspot.com/2012/01/normal-0-false-false-false-en-us-x- 13

none.html) di akses tanggal 22 januari 2014 http://smkplimboto.blogspot.com/2012/10/makalah-tanamn-tomat_10.htm. address tanggal 10 februari 2014 http://budidayabawangmerah-saddam.blogspot.com. address tanggal 10 februari 2014 http://donnyardy.blogspot.com/2013/03/tugas-proposal-penelitian-cabetugas.html. address tanggal 10 februari 2014 http://planthospital.blogspot.com/2011/08/macam-macam-penyakit-padakubis.html. address tanggal 18 maret 2014 14