Cabe merupakan buah dan tumbuhan berasal dari anggota genus Capsicum. Buahnya dapat digolongkan sebagai sayuran maupun bumbu, tergantung bagaimana digunakan. Sebagai bumbu, buah cabai yang pedas sangat populer di Asia Tenggara sebagai penguat rasa makanan. Cabe merupakan salah satu jenis komoditas pertanian yang harganya sangat berfluktuasi di pasar. Pada hari-hari besar, seperti hari lebaran harga cabe akan meroket sangat tinggi hingga 60-120rb/kg setara dengan harga per kg daging sapi. Hal tersebutlah yang menjadikan budidaya cabe sangat menguntungkan apabila hasilnya dijual ataupun untuk digunakan sendiri. Untuk melakukan budidaya cabe merah, pastinya dibutuhkan lahan untuk menanamnya. Hal tersebutlah yang menjadi masalah bagi orang diperkotaan yang ingin membudidayakan cabe, karena terbatasnya lahan. Untuk mensiasati terbatasnya lahan tersebut, maka solusinya adalah dengan cara menanam cabe di polybag. Menanam cabe dalam polybag cukup mudah dilakukan. Menanam cabe dapat dilakukan di dataran tinggi ataupun di dataran rendah. Tanaman cabe dapat di tanam di ketinggian 0-2000 meter diatas permukaan laut. Suhu optimal bagi tanaman cabe ada pada kisaran 24-27 o C hingga lebih dari itu, tergantung dari jenis varietas cabe. Cabe rawit dan cabe keriting adalah salah satu jenis cabe yang paling pas jika ditanam di pekarangan rumah ataupun bertanam cabe di polybag. Nah, untuk anda yang mungkin tertarik untuk budidaya cabe merah dalam polybag, berikut langkah yang dapat anda ikuti.
Cara Menanam Cabe di Polybag 1. Memilih benih cabe yang baik Benih cabe yang dijual di pasaran ada banyak sekali jenisnya, mulai dari cabe hibrida hingga benih cabe lokal. Mengenai cara budidaya cabe hibrida dan lokal ini relatif sama, hanya saja untuk cabe hibrida membutuhkan pemberian obat-obatan tertentu agar pertumbuhannya lebih maksimal. Varietas hibrida kebanyakan di impor dari Taiwan dan Thailand, sedangkan varietas lokal banyak ditanam di Rembang, Kudus, hingga Tanah Karo, Sumatera Utara. Saat ini mayoritas petani lebih memilih benih cabe lokal yang telah melalui proses seleksi karena produktivitasnya lebih baik dibandingkan dengan benih cabe yang tidak melalui proses seleksi. Cabe lokal juga secara teknis lebih mudah dalam hal menanamnya dibandingkan dengan cabe hibrida. Cuma dari segi produktivitas cabe hibrida lebih unggul dari cabe lokal, meskipun cabe lokal lebih adaptif dibanding dengan cabe hibrida. Untuk pemula yang baru belajar cara budidaya cabe sebaiknya menggunakan bibit cabe lokal. 2. Melakukan penyemaian benih cabe
Cara menanam cabe dalam polybag baiknya tidak dilakukan secara langsung dari benihnya. Ada baiknya jika dilakukan terlebih dahulu proses penyemaian. Hal ini bertujuan agar benih cabe yang dipilih adalah benih yang unggul dan tidak mengalami cacat atau memiliki penyakit. Proses ini juga bertujuan untuk menunggu kesiapan benih agar cukup kuat jika ditanam ditempat yang lebih besar. Penyemaian bisa dilakukan pada. Selain itu proses ini bertujuan untuk menunggu agar bibit cabe tumbuh cukup kuat untuk ditanam di tempat yang lebih besar. Untuk lahan tempat menyemai bibit cabe bisa dilakukan di polybag dengan ukuran kecil (8 9 cm), daun pisang, baki (tray) persemaian, gelas pelastik bekas atau petakan tanah. Cara yang paling ekonomis yakni dengan menyiapkan petakan tanah. Langkah awal untuk membuat petakan tanah yakni dengan melakukan pencampuran kompos dan tanah dengan mengaduknya hingga rata. Butiran tanah dibuat sehalus dan segembur mungkin agar nantinya akar dari tanaman cabe bisa dengan leluasa tumbuh. Lebar dari petakan tanah yang dibuat baiknya 5-10 cm, kemudian diatasnya dibuat larikan dengan jarak 10 cm. Setelah lahan untuk penyemaian siap, maka masukkan benih cabe kedalam larikan dengan jarak 7,5 cm. Lalu siram cabe tadi hingga membasahi lahan dan tutup tipis dengan tanah atau kompos. Selanjutnya tutup lahan yang telah ditaburi dengan benih cabe dengan menggunakan karung goni basah hingga kurang lebih 3 hari. Pertahankan karung goni agar tetap basah hingga hari ke 4, pada hari ke 4 biasanya benih cabe yang ditanam akan mulai muncul di permukaan tanah, kemudian buka karung goni tersebut. Jika bibit cabai terlihat sudah tumbuh, sebaiknya tutupi petakan tanah dengan plastik transparan agar benih cabe terlindungi dari air hujan dan panas matahari langsung. Benih tanaman cabe yang siap ditanam kedalam polybag ditandai dengan adanya 3-4 helai daun dan benih telah berumur sekitar 1 bulan. 3. Pilih media tanam yang tepat untuk tanaman cabe Pilihlah polybag dengan ukuran diatas 30 cm yang akan dijadikan sebagai media tanam cabe, ini bertujuan agar media tanam akan tahan untuk menopang pertumbuhan tanaman cabe dalam polybag. Media tanam yang cocok dalam budidaya cabai di polybag
adalah dari campuran tanah, kompos, pupuk kandang, sekam padi, arang sekam, dan lain-lainnya. Contoh komposisi media tanam cabe yang baik adalah: Campuran tanah dengan kompos dengan perbandingan 2:1. Campuran tanah, pupuk kandang, dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Campuran tanah dan pupuk kandang dengan perbandingan 2:1. Apabila menggunakan pupuk kandang, sebaiknya pilih pupuk yang telah matang. Pastikan bahan yang digunakan sebagai media tanam memiliki kualitas yang baik. Gunakan saringan untuk mengayak media tanam agar mendapat media tanam yang halus. Berikan sedikit pupuk NPK sekitar 3 sendok pada setiap polybag. Aduk pupuk tersebut hingga benar-benar menyatu dengan media tanam. Lapisi bagian dalam polybag dengan sabut kelapa, pecahan genteng, atau pecahan styrofoam. Gunanya agar air tidak menggenangi daerah perakaran tanaman. 4. Pemindahan bibit Jika benih tanaman cabe serta media tanamnya sudah siap, langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pemindahan benih dari tempat persemaian ke dalam polybag. Pemindahan ini baiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, dikarenakan pada waktu tersebut matahari belum terlalu terik untuk menghindari sengatan panas. Saat melakukan pemindahan bibit, lakukan secara hati-hati agar tidak terjadi kerusakan pada perakaran benih tanaman cabe. Buat lubang tanam di polybag sedalam 5-7 cm. Namu, jika persemaian dilakukan di atas polybag atau daun pisang, copot polybag dan daun pisang kemudian seluruh tanah dimasukkan kedalam media tanam. 5. Melakukan Pemeliharaan dan perawatan tanaman cabe Pemupukan, proses pemupukan dilakukan dengan memberikan tambahan dosis satu sendok makan NPK per polybag setiap bulannya. Jika menanam cabe secara organik, lakukan penyemprotan pupuk organik cair pada masa pertumbuhan daun dan pertumbuhan buah. Tambahkan satu kepal kompos atau pupuk kandang kambing pada saat tanaman sudah ingin berbuah.
Penyiraman, untuk menjaga tanaman tetap segar dan sehat dilakukan penyiraman setiap 3 hari sekali. Tetapi bila suhu panas sebaiknya dilakukan penyiraman setiap hari sekali. Pengairan, Setelah cabe mengalami pertumbuhan sekitar 20 cm, berikan ajir bambu atau penahan dari bambu atau kayu. Fungsi dari pengajiran untuk menopang tanaman cabe agar tidak mudah roboh dan tetap berdiri tegak. Perompesan, tunas yang tumbuh pada tanaman cabe sebaiknya dihilangkan (dirompes). Perompesan dimulaipada saat tanaman cabe berusia 20 hari setelah masa tanam, perompesan biasanya dilakukan 3 kali hingga terbentuknya cabang. Gunanya agar tanaman tidak tumbuh kesamping ketika batang belum terlalu kuat menopang. Hama dan penyakit, untuk menjaga agar tanaman cabe tetap sehat maka penggunaan pestisida sebaiknya hanya dilakukan apabila tanaman terlihat terserang hama atau sakit. Apabila terlihat ada hama putih semprot dengan pestida, bila terlihat ada bakal ulat semprot dengan insektisida secukupnya, kalau terlihat jamur gunakan fungisida. Untuk bercocok tanam cabe organik gunakan pestisida alami. 6. Masa Panen Cabe
Umur cabe yang siap dipanen sangat bervariasi, bergantung pada jenis varietas dan lingkungannya. Masa panen cabe yang paling baik adalah ketika cabe mulai terlihat berwarna merah sepenuhnya dan masih terdapat garis berwarna hijau. Cabe dengan ciri tersebut memiliki bobot maksimal dan bisa bertahan 1 2 hari. Waktu yang tepat untuk memanen cabe adalah pagi hari agar kesegaran cabe tetap terjaga, usahakan jangan memanen di siang atau malam hari.