BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

dokumen-dokumen yang mirip
PENYAKIT PENYAKIT YANG SERING MENYERANG CABAI MERAH (Capsicum annuum L.)

IDENTIFIKASI DAN PENANGGULANGAN PENYAKIT PADA BUDIDAYA CABAI MERAH

LAPORAN PRAKTIKUM HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN TAHUNAN PENYAKIT PADA KOMODITAS PEPAYA. disusun oleh: Vishora Satyani A Listika Minarti A

HASIL DAN PEMBAHASAN Kondisi Umum

VI. HASIL DAN PEMBAHASAN

Pengendalian Penyakit pada Tanaman Jagung Oleh : Ratnawati

TEKNIK BUDIDAYA TOMAT

Pengenalan Penyakit yang Menyerang Pada Tanaman Kentang

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT SEMANGKA. Dr. M. SYUKUR, SP, MSi INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008

MODUL BUDIDAYA KACANG TANAH

Teknologi Produksi Ubi Jalar

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Rawit (Capsicum frutescensl.)

BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN. Cabai merah merupakan jenis tanaman hortikultura yang cukup banyak

Agro inovasi. Kiat Sukses Berinovasi Cabai

I. PENDAHULUAN. Cabai merah (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas sayuran yang banyak

BUDIDAYA BAWANG MERAH PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

Penyakit Layu Bakteri pada Kentang

MENGIDENTIFIKASI DAN MENGENDALIKAN PENYAKIT BLAST ( POTONG LEHER ) PADA TANAMAN PADI

MENGENAL PENYAKIT PENTING TANAMAN TEMBAKAU

III. METODE PENELITIAN. Berikut ini adalah perangkat keras (hardware) yang digunakan untuk membuat

BLAS (BLAST) Blas pada tulang daun: luka pada tulang daun berwarna coklat kemerahan hingga coklat yang dapat merusak seluruh daun yang berdekatan.

Teknologi Pengendalian Penyakit Antraknos Pada Tanaman Cabai

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

II. TINJAUAN PUSTAKA. Penyakit antraknosa pada tanaman cabai disebabkan oleh tiga spesies cendawan

TINJAUAN PUSTAKA Botani dan Morfologi Cabai

Teknologi Budidaya Tumpangsari Ubi Kayu - Kacang Tanah dengan Sistem Double Row

III. BAHAN DAN METODE

MANAJEMEN TANAMAN PAPRIKA

TEKNIS BUDIDAYA TEMBAKAU

BAB I PENDAHULUAN. Hama dan Penyakit pada Tanaman Pangan Page 1 Tanaman Padi

Identifikasi dan Klasifikasi Hama Aphid (Kutu Daun) pada tanaman Kentang

PENYAKIT-PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN HUTAN RAKYAT DAN ALTERNATIF PENGENDALIANNYA

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Klasifikasi dan Deskripsi Tanaman Cabai Merah (Capsicum annuum L.)

PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN CABAI DAN PENGENDALIANNYA

Peluang Usaha Budidaya Cabai?

MENGENAL BEBERAPA PENYAKIT PENTING TANAMAN PISANG

PENGENDALIAN ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN (OPT) PADA BUDIDAYA CABAI PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN HORTIKULTURA

TINJAUAN PUSTAKA. Tanaman jarak pagar berupa perdu dengan tinggi 1 7 m, daun tanaman

BAB III BAHAN DAN METODE. Medan Area yang berlokasi di Jalan Kolam No. 1 Medan Estate, Kecamatan

PELAKSANAAN PENELITIAN. dan produksi kacang hijau, dan kedua produksi kecambah kacang hijau.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Peluang Usaha Budidaya Cabe Merah

TINJAUAN PUSTAKA. Adapun klasifikasi Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc. menurut. : Colletotrichum gloeosporioides Penz. Sacc.

I. PENDAHULUAN. Cabai adalah tanaman perdu dari famili terong-terongan ( Solanaceae) yang

Budidaya Cabai. Potensi hasil 9 ton/ha. Warna buah merah Panjang buah 10 cm Cocok untuk dataran rendah Toleran terhadap hama pengisap daun

PENYIAPAN BIBIT UBIKAYU

KATA PENGANTAR. Bumi Agung, September 2015 Penulis

BAHAN DAN METODE. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Cabai (Capsicum annuum L.) adalah salah satu komoditas hortikultura

BAB III TATALAKSANA TUGAS AKHIR

Penyakit Karena Bakteri

PENDAHULUAN. Eli Korlina PENDEKATAN PHT

PENGENDALIAN TANAMAN TERPADU KEDELAI

BUDIDAYA KACANG TANAH (Arachis hypogaea L.)

II. TINJAUAN PUSTAKA. Cabai merupakan tanaman semusim berbentuk perdu tegak, batang berkayu

BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN

PEMBUATAN BAHAN TANAM UNGGUL KAKAO HIBRIDA F1

SMP kelas 8 - BIOLOGI BAB 10. HAMA DAN PENYAKIT TANAMANlatihan soal 10.2

II. TINJAUAN PUSTAKA. Benih adalah ovule atau bakal biji yang masak yang mengandung suatu

MODUL BUDIDAYA SEMANGKA

BUDIDAYA CABAI. B. FASE PRATANAM 1. Pengolahan Lahan

TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Kentang

Teknik Budidaya Kubis Dataran Rendah. Untuk membudidayakan tanaman kubis diperlukan suatu tinjauan syarat

Hama Patogen Gulma (tumbuhan pengganggu)

PENYAKIT TANAMAN TEMBAKAU VIRGINIA

MENGIDENTIFIKASI dan MENGENDALIAN HAMA WERENG PADA PADI. Oleh : M Mundir BP3KK Nglegok

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilakukan di rumah kaca Gedung Hortikultura Universitas Lampung

Oleh Administrator Kamis, 07 November :05 - Terakhir Diupdate Kamis, 07 November :09

TINJAUAN PUSTAKA. merata sepanjang tahun. Curah hujan (CH) untuk pertanaman pepaya berkisar

PENYAKIT VASCULAR STREAK DIEBACK (VSD) PADA TANAMAN KAKAO (THEOBROMA CACAO L) DAN. Oleh Administrator Kamis, 09 Februari :51

Oleh Kiki Yolanda,SP Jumat, 29 November :13 - Terakhir Diupdate Jumat, 29 November :27

BAB I PENDAHULUAN. beras, jagung dan gandum (Samadi, 1997). Mengacu pada program pemerintah akan

TUGAS KARYA ILMIAH BISNIS KOPI. NAMA: PIPIT RAFNUR SASKORO NIM : Kelas : 11.S1.SI

Penyakit Busuk Daun Kentang

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Penyakit Tanaman dan Laboratorium

I. PENDAHULUAN II. KULTUR TEKNIS PERSIAPAN TANAM

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilaksanakan di kebun percobaan yang terletak di Desa Rejomulyo,

TINJAUAN PUSTAKA. menjadi tegas, kering, berwarna terang segar bertepung. Lembab-berdaging jenis

BUDIDAYA DURIAN PENDAHULUAN

BAB II LANDASAN TEORI

MATERI DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di lahan percobaan Fakultas Pertanian dan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Kondisi Lahan

HAMA DAN PENYAKIT BENIH Oleh: Eny Widajati

HASIL DAN PEMBAHASAN Budidaya Cabai Keriting Hibrida TM 999 secara Konvensional dan PHT

III. METODE PENELITIAN. Kecamatan Medan Percut Sei Tuan dengan ketinggian tempat kira-kira 12 m dpl,

III. TATA CARA PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium dan Lahan Percobaan Fakultas

Bercocok Tanam Tomat dalam Pot/Polybag Oleh: Muhamad Ichsanudin (Produk Spesialis Terong dan Tomat PT EWINDO)

TATA CARA PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian. Pengamatan pertumbuhan tanaman kedelai Edamame dilakukan di rumah. B. Bahan dan Alat Penelitian

HAMA PENYAKIT TANAMAN PADI DAN CARA PENGENDALIANNYA

PENYAKIT PENTING PADA TANAMAN CABAI DAN PENGENDALIANNYA

HASIL DAN PEMBAHASAN

TEKNIK PENYEMAIAN CABAI DALAM KOKER DAUN PISANG Oleh : Elly Sarnis Pukesmawati, SP., MP Widyaiswara Muda Balai Pelatihan Pertanian (BPP) Jambi

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan

VI ANALISIS KERAGAAN USAHATANI KEDELAI EDAMAME PETANI MITRA PT SAUNG MIRWAN

SISTEM BUDIDAYA PADI GOGO RANCAH

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan pada di lahan sawah milik warga di Desa Candimas

BAB III ANALISA PEMBAHASAN MASALAH

TATA CARA PENELITIAN

III BAHAN DAN METODE. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Sukabanjar Kecamatan Gedong Tataan. Kabupaten Pesawaran dari Oktober 2011 sampai April 2012.

Transkripsi:

14 BAB III ANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH 3.1 Analisa Masalah Setelah data terkumpul maka data tersebut belum berarti karena belum dapat disimpulkan dan data tersebut masih perlu diolah sehingga data tersebut dapat bermakna, sehingga hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan. Adapun masalah ini penulis membahas 9 ( sembilan ) jenis penyakit yang umum menyerang tanaman cabai, diantaranya adalah : 1. penyakit Antraknosa 2. Penyakit Bercak Daun Seskospora 3. Penyakit Layu Bakteri 4. Penyakit Busuk Batang, Busuk Daun 5. Penyakit Rebah Kecambah 6. Penyakit Patah Batang, Teklik, Kapang 7. Penyakit Busuk Fitopthora 8. Penyakit Mosaik 9. Penyakit Kerupuk Dari pembahasan penyakit cabai tanaman, penulis menganalisa bahwa ada 3 faktor yang berhubungan erat dengan penyakit cabai tanaman tersebut, yaitu : 1. Penyebab 2. Gejala 3. Pengendalian

15 3.2 Pembahasan Masalah Pada bagian ini, penulis membahas dari ketiga faktor diatas beserta naman nama penyakit yang umum menyerang tanaman cabai merah besar ( CAPSICU ANNUUM L. ). Diantaranya adalah : 3.2.1 Penyakit Cabai Merah Besar ( Capsicum Annum L. ) 1. Penyakit Antraknosa Penyebab penyakit : Cendawan Colletotrichum capsici Sydow dan Colletotrichum gloeosporioides Pens. Gejala serangan : Pada buah. Buah busuk berwarna seperti terkena sengatan matahari diikuti oleh busuk basah yang berwarna hitam. Pada biji. Dapat menimbulkan kegagalan berkecambah atau bila telah menjadi kecambah dapat menimbulkan rebah kecambah. Pada tanaman dewasa. Menimbulkan mati pucuk, infeksi berlanjut ke bagian lebih bawah yaitu daun dan batang yang menimbulkan busuk kering warna cokelat kehitam-hitaman. Pengendalian : Rendam biji dalam air panas (550C) selama 30 menit atau perlakuan dengan fungisida sistemik yaitu golongan triazole dan pyrimidin (0.05-0.1%) sebelum ditanam. Memusnahkan bagian tanaman yang terinfeksi, penggiliran tanaman dengan tanaman lain yang bukan famili solanaceae. Penggunaan fenarimol, triazole, klorotalonil, khususnya pada periode pematangan buah. Penanganan pasca panen dengan cara mengeringkan buah cabai dengan cepat atau penyimpanan dalam gudang bersuhu 0oC dapat mempertahankan buah cabai bebas serangan selama 30 hari.

16 2. Bercak Daun Serkospora Penyebab penyakit : Cendawan Cercospora capsici Heald and Wolf Gejala serangan : Menimbulkan defoliasi apabila serangan terjadi pada daun dan gugur bunga apabila serangan terjadi pada bunga. Bercak berbentuk "oblong" (bulat) sirkuler dimana bagian tengah berwarna abu-abu tua dan cokelat tua dibagian luarnya, bercak berukuran 0.25 cm. Pada kelembaban tinggi, cendawan tumbuh seperti bintik-bintik kemudian melebar berwarna abu-abu. Pada saat sudah berukuran besar, bercak mengering dan retak yang akhirnya bagian ini akan jatuh ke bawah. Daun yang terinfeksi dapat berubah menjadi berwarna kuning dan gugur ke tanah. Pengendalian : Menanam bibit yang bebas patogen, pada lahan yang tidak terkontaminasi patogen, baiok dipersemaian maupun dilapangan. Sanitasi lapangan dengan cara memusnahkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi dan gulma, agar populasi awal dapat tertekan. Waktu tanam yang tepat adalah musim kemarau tetapi dengan irigasi yang baik. Penggunaan fungisida secara bijaksana hanya bila diperlukan yaitu pada peramalan cuaca dan populasi spora dilapangan. Fungisida Difenoconazole (0.5 cc/l) pada interval 7 hari, Flusilozaloe (0.5 cc/l) pada interval 4-7 hari, Fenarimol (0.3 cc/l) pada interval 7 hari, Klorotalonil (2 g/l) pada interval 4 hari, Carbendazem (2 g/l) pada interval 7-19 hari, adalah fungisida yang telah teruji efektivitasnya. 3. Layu Bakteri Penyebab penyakit : Bakteri Ralstonia solanacearum Gejala serangan : Pada tanaman yang tua, gejala layu pertama terjadi pada daundaun tanaman yang terletak dibagian bawah tanaman, tetapi pada tanaman-tanaman yang muda gejala layu mulai nampak pada daun-daun atas dari tanaman. Setelah

17 beberapa hari, gejala kelayuan diikuti oleh layu yang tiba-tiba dan layu permanen dari seluruh daun tanaman, tetapi daun tetap hijau atau disertai dengan sedikit menguning. Jaringan pembuluh dari batang bagian bawah dan akar menjadi kecoklatan. Apabila batang atau akar tersebut dipotong melintang dan dicelupkan ke dalam air jernih akan terlihat mengeluarkan cairan keruh yang merupakan koloni bakteri. Pengendalian : (1) Mengadakan pergiliran tanaman dengan tanaman yang tidak termasuk inang bagi bakteri. Pergiliran tanaman dengan padi sistem sawah akan sangat membantu mengurangi populasi bakteri didalam tanah. (2) Membuat saluran drainase yang sebaik-baiknya untuk mencegah genangan air yang terlalu lama. (3) Menanam varietas cabai merah yang tahan. 4. Busuk batang, busuk daun Penyebab penyakit : Cendawan Phytophthora capsici dan Choanephora cucurbitarum Gejala serangan : Infeksi pertama terjadi pada titik tumbuh, bunga dan pucuk daun, kemudian menyebar ke bagian bawah tanaman. Pucuk daun berubah warna dari hijau muda menjadi warna cokelat, lalu hitam dan akhirnya membusuk. Busuk ini merambat menuju ke bagian bawah tanaman dan menyerang kuncup bunga yang lain, sehingga seluruh bagian atas tanaman terkulai. Batang yang terserang menjadi busuk kering dan kulitnya mudah terkelupas, akhirnya tanaman mati. Dalam kondisi kelembaban tinggi, terbentuk bulu-bulu berwarna hitam yang muncul dari jaringan yang terinfeksi cendawan. Pengendalian : (1). Sanitasi lapangan dengan cara memusnahkan sisa-sisa tanaman yang terinfeksi dan gulma terutama yang bersifat inang. (2). Rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang, misalnya dari keluarga Graminae. (3). Pengendalian serangga

18 hama yang dapat menyebarkan inokulum dari satu tanaman ke tanaman lain. (4). Mengatur waktu tanam, yaitu dengan tidak menanam cabai merah tidak pada musim hujan dengan curah hujan yang tinggi. (5). Mengurangi kerapatan tanaman dengan jalan mengatur jarak tanam. (6). Memperbaiki drainase lahan. (7). Penggunaan fungisida yang cocok untuk cendawan Oomycetes yaitu antara lain fungisida sistemik : Acelalamine (0.5 %), Dimethomorph (0.1 %), Propamocarb, Oxadisil (0.1 %) interval 7-10 hari; fungisida kontak : Klorotalonil (2 %) interval 3-5 hari. Pemberian fungisida tersebut digilir, yaitu satu kali fungisida sistemik diikuti tiga kali fungisida kontak. Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya daya resistensi patogen terhadap bahan aktif fungisida. 5. Penyakit Rebah Kecambah (Damping-off) Penyebab penyakit : Cendawan Pythium debaryanum Hesse Gejala serangan : Penyakit ini ditandai dengan tidak munculnya kecambah karena benih membusuk atau mati sebelum kecambah yang muncul ke permukaan tanah. selain itu, kecambah yang telah muncul umumnya memiliki batang yang lunak sehingga roboh dan mati. Bila penyakit menyerang saat kecambah belum muncul ke permukaan maka disebut pre-emergency damping-off dan post emergence-off bila terjadi setelah kemunculan kecambah di permukaan. Perkembangan penyakit didukung oleh kelembaban tanah yang terlalu tinggi serta kurang terkena sinar matahari. Pengendalian : Jangan menyiram tanah yang masih basah, menjaga persemaian agar tidak tergenang air serta menjaga persemaian agar terkena sinar matahari langsung selama beberapa hari.

19 6. Patah batang, teklik, kapang Penyebab penyakit : Cendawan Choanephora cucurbitarum Gejala serangan : Pada umumnya penyakit ini menyerang bagian batang yang masih muda/tunas muda tanaman cabai, kemudian menjalar ke bagian yang lebih tua. Pada bagian yang terserang terlihat "kepala-kepala" konidium cendawan yang berwarna kelabu kehitaman. Pengendalian : Lakukan sanitasi lingkungan dan pengaturan drainase yang baik. Lahan dibersihkan dari sisa-sisa tanaman yang terinfeksi. Pangkas bagian batang yang terinfeksi, kemudian pendam dalam tanah yang jauh dari areal pertanaman cabai. Perlebar jarak tanam, terutama pada musim hujan 7. Penyakit Busuk Fitopthora Penyebab penyakit : Cendawan Phytophthora capsici Gejala serangan : Infeksi pada batang diawali dari leher batang. Batang yang terserang menderita busuk basah, berwarna hijau, kemudian mengering dan warna berubah menjadi cokelat. Gejala lanjut pada batang ialah terjadinya pengerasan jaringan batang dan seluruh tanaman cabai menjadi layu. Gejala pada daun diawali dengan terbentuknya bercak putih berbentuk sirkuler atau tidak beraturan dan bagian tersebut nampak seperti tersiram air panas. Bercak tersebut kemudian melebar, mengering seperti kertas dan akhirnya memutih, kadang-kadang diliputi warna putih dari masa spora. Infeksi pada buah berawal dari batang, kemudian berkembang pada tangkai buah dan berakhir pada buah. Serangan pada buah mengakibatkan buah berwarna hijau tua, dan busuk basah. Dalam jangka waktu beberapa hari seleuruh buah akan terinfeksi lalu nuah akan mengering dan keriput

20 Pengendalian : (1). Sanitasi lapangan dengan memusnahkan sisa-sisa tanaman inang yang terinfeksi dan membersihkan gulma inang penyakit untuk mengurangi sumber inokulum awal. (2). Rotasi tanaman dengan tanaman bukan inang, misal nya padipadian, kubis-kubisan. (3). Tidak menanam varietas yang peka pada lahan yang sudah terkontaminasi. (4). Perlakuan benih dengan fungisida yang spesifik untuk cendawan golongan Oomycetes, seperti Metalaxyl. (5). Tata air yang baik dan penggunaan mulsa plastik. (6). Penggunaan fungisida yang khusus untuk golongan Oomycetes, antara lain fungisida kontak Klorotalonil, fungisida sistemik Metalaxyl yang harus diberikan secara bergiliran, 3-4 kali aplikasi fungisida kontak dan 1 kali fungisida sistemik, lalu diulang dengan pola yang sama. 8. Penyakit Mosaik Penyebab penyakit : Satu atau gabungan beberapa jenis virus seperti Virus Mosaik Mentimun (Cucumber Mosaic Virus = CMV), Virus belang ulat daun (Chilli Veinal Mottle Virus = CVMV), Virus Y kentang (Potato Virus Y = PVY) dan Virus Mosaik Tembakau (Tobacco Mosaic Virus = TMV). Gejala serangan : Pertumbuhan tanaman relatif menjadi lebih kerdil. Daun cabai merah menjadi belang hijau muda dan hijau tua. Ukuran daun relatif lebih kecil dari daun tanaman sehat dan sepanjang tulang daun terdapat jaringan yang menguning atau hijau gelap atau tulang daun menonjol dan berkelok-kelok dengan pinggiran daun bergelombang. Daging daun kadang-kadang tidak tumbuh sempurna, sehingga yang tumbuh hanya tulang-tulangnya saja. Pengendalian : (1). Melakukan eradikasi tanaman-tanaman cabai merah yang telah menunjukkan virus untuk mengurangi inokulum. (2). Menjaga kebersihan tangan dan alat-alat yang digunakan untuk pemeliharaan tanaman. (3). Penyemprotan serangga vektor dengan menggunakan insektisida, seperti Marshal 200 EC, Buldok 25 EC, Curacron 500 EC, atau Dursban 20 EC. (4). Mengurung pembibitan tanaman cabai

21 dengan menggunakan kain kasa untuk mencegah infeksi virus dari luar pada pembibitan. (5). Merendam benih cabai yang akan disebar dengan menggunakan larutan Natrium fosfat 10% selama 1 jam untuk mencegah penularan TMV melalui biji. (6). Melakukan vaksinasi CARNA-5 pada bibit-bibit cabai yang berumur 2 minggu untuk mengendalikan CMV di daerah endemik. 9. Penyakit Kerupuk Penyebab penyakit : Virus dari grup luteo Gejala serangan : Warna daun hijau gelap, permukaan daun tidak rata, daun menggulung ke arah bawah dan pertumbuhan tanaman sangat kerdil. Jumlah bunga dan buahnya berklurang atau bahkan tanaman cabai merah tidak dapat menghasilkan buah sama sekali. Pengendalian : (1). Mencabut tanaman cabai yang telah terinfeksi oleh penyakit sedini mungkin dan membenamkannya ke dalam tanah untuk mengurangi inokulum. (2). Penyemprotan terhadap serangga vektor dengan menggunakan insektisida, seperti Confidor 200 LC, Buldok 25 EC, Curacron 500 EC, Dursban 20 EC, Decis 2.5 EC dan Hostathion 40 EC. (3). Membersihkan gulma yang ada di pertanaman. (4). Penggunaan pupuk berimbang dengan dosis 30 ton pupuk kandang, 150 kg urea, 450 kg ZA, 100 kg TSP dan 100 kg KCl per hektar 3.3 Struktur menu Sebuah struktur menu sangat dibutuhkan dalam membuat program aplikasi, karena akan memudahkan dalam pembuatan program aplikasi tersebut, serta dapat menentukan urutan pengerjaannya. Struktur Menu pada Aplikasi Visual Tentang Penyakit Cabai Merah Besar ini adalah sebagai berikut :

22 MENU UTAMA GEJALA SERANGAN DATA PENYUSUN KELUAR 1. Buah busuk dan berwarna hitam NAMA PENYAKIT 1. penyakit Antraknosa 2. Pada biji mengakibatkan kegagalan berkecambah 3. Mati pucuk 2. penyakit Bercak daun 4. Defoliasipada daun atau gugur bunga 5. Tanaman layu pada daun serkospora 6. Pucuk daun berubah menjadi warna coklat 7. Kecambah tidak muncul (benih membusuk) 3. penyakit daun,busuk batang 8. Terlihat kepala konidium cendawanyang berwarna kelabu kehitam-hitaman 4. penyakit Layu bakteri 9. Batang menjadi busuk basah warna batang menjadi coklat 10. Pengerasan jaringan batang dan seluruh tanaman cabe 5. penyakit Patah menjadi layu 11. Gejala pada daun diawali terbentuknya bercak putih batang,teklik,kapang berbentuk sirkuler 12. Buah berwarna hijau tua dan busuk basah 6. penyakit Busuk fitopthora 13. Pertumbuhan tanaman relatif menjadi lebih kerdil 14. Daun cabai merah menjadi belang hijau muda dan hijau tua 7. penyakit Rebah kecambah 15. Ukuran daun menjadi lebih kecil dari daun tanaman sehat 16. Daging daun kadang-kadang tidak tumbuh sempurna, sehingga yang tumbuh hanya 8. penyakit Kerupuk tulang-tulangnya saja 17. jumlah bunga dan buah berkurang atau tidak berbuah 9. penyakit Mosaik 18. warna daun hijau gelap, permukaan daun tidak rata, daun menggulung kearah bawah dan perumbuhan tanaman sangat kerdil. PENYEBAB PENYAKIT GEJALA SERANGAN PENGENDALIAN Gambar 3.1 Struktur Menu Aplikasi Visual Penyakit Cabai Merah Besar

23 3.4 Flowchart (Diagram Alur) Flowchart digunakan sebagai alat bantu dalam menggunakan suatu program. Flowchart dapat menunjukan secara jelas logika jalannya program.berikut ini adalah flowchart dari aplikasi Visual Tentang Penyakit Cabai merah besar Flowchart Program : START MENU UTAMA Nama Penyakit Y T Gejala serangan Y T Data penyusun T Tampilkan Nama pykt atau Gejala serangan dan tenukan pilihan anda keterangan Y keluar Y Tampilkan gambar dan keterangan END Gambar 3.2 Flowchart Aplikasi Penyakit Cabai Merah

24 3.5 Rancangan Input dan Output 3.5.1 Rancangan Form Penyakit Antraknosa Berikut Rancangan Form Antraknosa : PENYAKIT ANTRAKNOSA Penyakit Antraknosa Penyebab penyakit TextBox 1 KETERANGAN Gejala Serangan TextBox 2 KETERANGAN pengendalian TextBox 3 KETERANGAN Gambar IMAGE 1 Gambar Antraknosa Menyerang Batang IMAGE 2 Gambar Antraknosa menyerang buah CABAI << TUTUP>> Gambar 3.3 Gambar Rancangan Form Penyakit Antraknosa Pada form diatas atau form penyakit Antraknosa ini menampilkan keterangan serta gambar dari nama penyakit dan gejala serangan yang dipilih sebelumnya berupa text dalam format jpg atau bmp. Form ini menggunakan satu tombol perintah yaitu : tombol perintah TUTUP untuk kembali keform menu utama. Rancangan form ini

25 menggunakan : 6 buah Label, 3 buah textbox, 2 buah Frame, 2 buah Image, dan 1 buah Command Button. 3.5.2 Rancangan Form Penyakit Busuk Batang, Busuk Daun Berikut rancangan form Penyakit Busuk Batang,Busuk Daun : PENYAKIT BUSUK BATANG Penyakit Busuk Batang,Busuk Daun Penyebab penyakit TextBox 1 KETERANGAN Gejala Serangan TextBox 2 KETERANGAN pengendalian TextBox 3 KETERANGAN Gambar IMAGE 1 Gambar Busuk batang IMAGE 2 Gambar Busuk Daun << TUTUP>> Gambar 3.4 Rancangan Form Penyakit Busuk Batang,Busuk Daun Pada form diatas atau form penyakit Busuk Batang, Busuk Daun ini menampilkan

26 keterangan serta gambar dari nama penyakit dan gejala serangan yang dipilih sebelumnya berupa text dalam format jpg atau bmp. Form ini menggunakan satu tombol perintah yaitu : tombol perintah TUTUP untuk kembali keform menu utama. Rancangan form ini menggunakan : 6 buah Label, 3 buah textbox, 2 buah Frame, 2 buah Image, dan 1 buah Command Button. 3.5.3 Rancangan Form Busuk Fitopthora Berikut Rancangan Form Busuk Fitopthora : PENYAKIT BUSUK FITOPTHORA Penyakit Busuk Fitopthora Penyebab penyakit TextBox 1 KETERANGAN Gejala Serangan TextBox 2 KETERANGAN pengendalian TextBox 3 KETERANGAN Gambar IMAGE 1 Gambar buah busuk yang diakibatkan fitopthora IMAGE 2 Gambar batang busuk << TUTUP>> Gambar 3.5 Rancangan Form Penyakit Busuk Fitopthora Pada form diatas atau form penyakit Busuk Fitopthora ini menampilkan keterangan serta gambar dari nama penyakit dan gejala serangan yang dipilih

27 sebelumnya berupa text dalam format jpg atau bmp. Form ini menggunakan satu tombol perintah yaitu : tombol perintah TUTUP untuk kembali keform menu utama. Rancangan form ini menggunakan : 6 buah Label, 3 buah textbox, 2 buah Frame, 2 buah Image, dan 1 buah Command Button. 3.5.4 Rancangan Form About Form About adalah form yang berisi tentang identitas pembuat program.pada form ini terdapat satu tombol perintah yaitu : Tombol Perintah TUTUP. Form About menggunakan satu buah I MAGE, 6 LABEL, 5 TEXTBOX, 1 LINE, dan 1 BUAH TOMBOL COMMAND BUTTON. Berikut Rancangan Form About : DATA PENYUSUN APLIKASI PENYAKIT TANAMAN CABAI MERAG BESAR Gambar IMAGE 1 Label 1 Textbox 1 Label 3 Textbox 3 Label 2 Textbox 2 Label 4 Textbox 4 Label 5 Textbox 5 <<TUTUP>> Gambar 3.6 Rancangan Form About 3.5.5 Rancangan Form Penyakit Bercak Daun Serkospora Berikut Rancangan Form Penyakit Bercak Daun Serkospora :

28 PENYAKIT BERCAK DAUN SERKOSPORA Penyakit Bercak Daun Serkospora Penyebab penyakit TextBox 1 KETERANGAN Gejala Serangan TextBox 2 KETERANGAN pengendalian TextBox 3 KETERANGAN Gambar IMAGE 1 Gambar Bercak Batang IMAGE 2 Gambar,Bercak Daun IMAGE 2 Gambar,Bercak Tangkai << TUTUP>> Gambar 3.7 Rancangan Form Penyakit Bercak Daun Serkospora Pada form diatas atau form penyakit Bercak Daun Serkospora ini menampilkan keterangan serta gambar dari nama penyakit dan gejala serangan yang dipilih sebelumnya berupa text dalam format jpg atau bmp. Form ini menggunakan satu tombol perintah yaitu : tombol perintah TUTUP untuk kembali keform menu utama. Rancangan form ini menggunakan : 6 buah Label, 3 buah textbox, 2 buah Frame, 3 buah Image, dan 1 buah Command Button.

29 3.5.6 Rancangan Form Menu utama Aplikasi visual tentang penyakit cabai merah besar yang penulis buat dengan Microsoft Visual Basic 6.0. menggunakan duabelas form,yaitu Form Menu Utama, Form About, Form Antraknosa, Form Bercak Daun Serkospora, Form Busuk DaunBusuk Batang, Form Layu Bakteri, Form Oatah Batang- Teklik-Kapang, Form Busuk fitopthora, Form Rebah Kecambah, Form Penyakit Kerupuk, Form Penyakit Mosaik. From menu utama merupakan form pembuka atau form yang akan ditampilkan pertama kali pada saat dieksekusi. Didalam form menu utama terdapat beberapa tombol perintah, yaitu : Tombol perintah Nama Penyakit, Tombol Perintah Gejala Serangan, Tombol Perintah keluar dan Tombol perintah Data Penyusun. Didalam frame masih ada perintah lain yaitu perintah memilih nama penyakit cabai dan gejala serangan yang diletakan didalam frame pasnya pada tombol perintah option button. Pada form menu utama ini terdapat Empat Frame, Dua Label, Dua Command Button, Duapuluh Sembilan Option Button, dan pada form ini dibuat sebuah menu, menu ini dibuat agar bisa membuka form lain yang dikehendaki seperti form About dan keluar dari form. Berikut Rancangan Form Menu Utama : MENU APLIKASI PENYAKIT TANAMAN CABAI MERAH BESAR Data penyusun Keluar

30 APLIKASI VISUAL TENTANG PENYAKIT CABAI MERAH BESAR MENGGUNAKAN VISUAL BASIC 6.0 Nama Penyakit Informasi Penyakit Berdasarkan : Gejala Serangan Nama Penyakit Gejala Serangan option button 1 option button 2 option button 3 option button 4 option button 5 option button 6 option button 7 option button 8 option button 9 22-02/2006 option button 10 option button 11 option button 12 option button 13 option button 14 option button 15 option button 16 option button 17 option button 18 option button 19 option button 20 option button 21 option button 22 option button 23 option button 24 option button 25 option button 26 option button 27 option button 28 option button 29 08:30 AM NUM CAPS SCRL Gambar 3.8 Rancangan Form Menu Utama 3.5.7 Rancangan Form Penyakit Layu Bakteri Pada form penyakit Layu bakteri ini menampilkan berupa keterangan serta gambar dari nama penyakit dan gejala serangan yang dipilih sebelumnya berupa text

31 dalam format jpg atau bmp. Form ini menggunakan satu tombol perintah yaitu : tombol perintah TUTUP untuk kembali keform menu utama. Rancangan form ini menggunakan : 5 buah Label, 3 buah textbox, 2 buah Frame, 1 buah Image, dan 1 buah Command Button. Berikut Rancangan Form Layu Bakteri : PENYAKIT LAYU BAKTERI Penyakit Layu Bakteri Gambar Penyebab Penyakit TextBox 1 KETERANGAN IMAGE 1 Gejala Serangan TextBox 2 KETERANGAN Gambar Penyakit layu bakteri Pengendalian TextBox 3 KETERANGAN <<TUTUP>> Gambar 3.9 Rancangan Form Penyakit Layu Bakteri 3.5.8 Rancangan Form Penyakit patah batang,teklik, Kapang Berikut Rancangan Form penyakit Patah batang : PENYAKIT PATAH BATANG,TEKLIK, KAPANG

32 Penyakit Patah Batang, Teklik, Kapang Penyebab penyakit TextBox 1 KETERANGAN Gejala Serangan TextBox 2 KETERANGAN pengendalian TextBox 3 KETERANGAN Gambar IMAGE 1 Gambar patah batang IMAGE 2 Gambar patah tangkai << TUTUP>> Gambar 3.10 Rancangan Form Penyakit Patah Batang,Teklik, Kapang Pada form diatas atau form penyakit Patah batang,teklik,kapang ini menampilkan keterangan serta gambar dari nama penyakit dan gejala serangan yang dipilih sebelumnya berupa text dalam format jpg atau bmp. Form ini menggunakan

33 satu tombol perintah yaitu : tombol perintah TUTUP untuk kembali keform menu utama. Rancangan form ini menggunakan : 6 buah Label, 3 buah textbox, 2 buah Frame, 2 buah Image, dan 1 buah Command Button. 3.5.9 Rancangan Form Penyakit Kerupuk Pada form penyakit Kerupuk ini menampilkan berupa keterangan serta gambar dari nama penyakit dan gejala serangan yang dipilih sebelumnya berupa text dalam format jpg atau bmp. Form ini menggunakan satu tombol perintah yaitu : tombol perintah TUTUP untuk kembali keform menu utama. Rancangan form ini menggunakan : 5 buah Label, 3 buah textbox, 2 buah Frame, 1 buah Image, dan 1 buah Command Button. Berikut Rancangan Form penyakit Kerupuk : PENYAKIT KERUPUK Penyakit kerupuk Gambar Penyebab Penyakit TextBox 1 KETERANGAN IMAGE 1 Gejala Serangan TextBox 2 KETERANGAN Gambar Penyakit kerupuk Pengendalian TextBox 3 KETERANGAN <<TUTUP>> Gambar 3.11 Rancangan Form Penyakit Kerupuk 3.5.10 Rancangan Form Penyakit Mosaik Pada form penyakit Mosaik ini menampilkan berupa keterangan serta gambar dari nama penyakit dan gejala serangan yang dipilih sebelumnya berupa text dalam

34 format jpg atau bmp. Form ini menggunakan satu tombol perintah yaitu : tombol perintah TUTUP untuk kembali keform menu utama. Rancangan form ini menggunakan : 5 buah Label, 3 buah textbox, 2 buah Frame, 1 buah Image, dan 1 buah Command Button. Berikut Rancangan Form penyakit Mosaik: PENYAKIT MOSAIK Penyakit Mosaik Gambar Penyebab Penyakit TextBox 1 KETERANGAN IMAGE 1 Gejala Serangan TextBox 2 KETERANGAN Gambar Penyakit Mosaik Pengendalian TextBox 3 KETERANGAN <<TUTUP>> Gambar 3..12 Rancangan Form Penyakit Mosaik 3.5.11 Rancangan Form Penyakit Rebah Kecambah (damping-off)

35 Pada form penyakit Rebah Kecambah (Damping-Off ) ini menampilkan berupa keterangan serta gambar dari nama penyakit dan gejala serangan yang dipilih sebelumnya berupa text dalam format jpg atau bmp. Form ini menggunakan satu tombol perintah yaitu : tombol perintah TUTUP untuk kembali keform menu utama. Rancangan form ini menggunakan : 5 buah Label, 3 buah textbox, 2 buah Frame, 1 buah Image, dan 1 buah Command Button. Berikut Rancangan Form penyakit Rebah Kecambah : PENYAKIT REBAH KECAMBAH Penyakit Rebah Kecambah(Damping-off) Gambar Penyebab Penyakit TextBox 1 KETERANGAN IMAGE 1 Gejala Serangan TextBox 2 KETERANGAN Gambar Penyakit Rebah Kecamhah Pengendalian TextBox 3 KETERANGAN <<TUTUP>> Gambar 3.13 Rancangan Form Penyakit Rebah Kecambah (Damping-Off ) 3.6 Pembuatan program dengan Visual Basic 6.0 3.6.1 Tampilan Form Penyakit Antraknosa

36 Buatlah frmantraknosa dengan tampilan seperti dibawah ini. Pada form ini Terdapat dua gambar dan keterangan - keterangan dari cabai merah besar yang terkena penyakit dengan format jpg. Untuk kembali keform menu utama pilih tombol perintah TUTUP. Gambar 3.14 Tampilan form penyakit Antraknosa 3.6.2 Tampilan Form Penyakit Busuk Batang, Busuk Daun Buatlah form baru dengan nama frmbusuk batang dengan memilih Add

37 form pada Tool Bar lalu pilih Form dan klik OKE. Pada form ini terdapat Tiga gambar dan keterangan dari penyakit cabai merah besar dengan format jpg.untuk kembali keform menu utama pilih tombol perintah TUTUP. Gambar 3.15 Tampilan form penyakit Busuk Batng, Busuk Daun 3.6.3 Tampilan Form Penyakit Busuk Fitopthora Buatlah form baru dengan nama frmbusuk fitopthora dengan memilih Add form pada Tool Bar lalu pilih Form dan klik OKE. Pada form ini terdapat Tiga gambar dan keterangan dari penyakit cabai merah besar dengan format jpg.untuk kembali keform menu utama pilih tombol perintah TUTUP.

38 Gambar 3.16 Tampilan form penyakit Busuk Fitopthora 3.6.4 Tampilan form About Pada form ini penulis menggunakan satu buah image, enam label, lima textbox,untuk menampilkan keterangan keterangan penulis dan gambar.dan untuk kembali keform menu utama menggunakan tombol perintah TUTUP yang ada ditombol perintah Command Button. Gambar 3.17 Tampilan form About

39 3.6.5 Tampilan Form Bercak Daun Serkospora Buatlah form baru dengan nama frmbercakdaun dengan memilih Add form pada Tool Bar lalu pilih Form dan klik OKE. Pada form ini terdapat Tiga gambar dan keterangan dari penyakit cabai merah besar dengan format jpg.untuk kembali keform menu utama pilih tombol perintah TUTUP. Gambar 3.18 Tampilan Form Bercak Daun Serkospora 3.6.6 Tampilan Form menu utama Buatlah Form baru dengan nama frmmenu, dengan memilih Add form pada Tool Bar lalu pilih Form dan klik OKE. Form ini nantinya akan jadi tampilan awal sebelum sebelum kita masuk pada Form berikutnya dan Form ini terdapat beberapa tombol perintah untuk masuk atau menampilkan Form berikutnya. Tombol perintah tersebut diantaranyan : Tombol perintah Nama Penyakit dan Gejala Serangan yang ada pada tombol Command Button, dimana jika dipilih salah satu tombol perintah tersebut maka akan menampilkan sesuai dengan pilihan yang dipilih dan setelah

40 memilih pilihan dari kedua pilihan tersebut, maka akan menampilkan pilihan lagi yang ada pada tombol perintah OPTION BUTTON, jika dipilih salah satu pilihan tersebut maka akan muncul tampilan yang berupa gambar dan keterangan penyakit cabai yang terserang penyakit dengan format jfg sesuai dengan pilihan yang dipilih sebelumnya. Selain itu penulis menambahkan dua buah menu, menu tersebut yaitu menu data penyusun yang didalamnya terdapat keterangan data data penulis dan judul penulisan ini. Menu yang kedua yaitu menu Keluar yang berfungsi untuk menampilkan kode program sesuai dengan form yang dipilih. Untuk membuat menu dapat diambil pada Menu Editor yang ada di Tool Bar, setelah memilih toolbar tersebut akan menampilkan jendela menu editor seperti ( gambar 3.21 ), pada menu editor inilah penulis membuat kedua menu yang tadi dijelaskan sebelumya. Gambar 3.19 Tampilan Form Menu Utama

41 Gambar 3.20 Menu Editor 3.6.7 Tampilan Form layu bakteri Buatlah form baru dengan nama frmlayu bakteri,dengan memilih Add form pada Tool Bar lalu pilih Form dan klik OKE. Pada form ini terdapat satu gambar dan keterangan dari penyakit cabai merah besar dengan format jpg.untuk kembali keform menu utama pilih tombol perintah TUTUP. Gambar 3.21 Tampilan Form Layu Bakteri

42 3.6.8 Tampilan Form Patah Batang Buatlah form baru dengan nama frmpatah batang dengan memilih Add form pada Tool Bar lalu pilih Form dan klik OKE. Pada form ini terdapat satu gambar dan keterangan dari penyakit cabai merah besar dengan format jpg.untuk kembali keform menu utama pilih tombol perintah TUTUP Gambar 3.22 Tampilan Form Patah Batang 3.6.9 Tampilan Form Kerupuk Buatlah form baru dengan nama frmkerupuk dengan memilih Add form pada Tool Bar lalu pilih Form dan klik OKE. Pada form ini terdapat satu gambar dan keterangan dari penyakit cabai merah besar dengan format jpg.untuk kembali keform menu utama pilih tombol perintah TUTUP.

43 Gambar 3.23 Tampilan Form Kerupuk 3.6.10 Tampilan Form Mosaik Buatlah form baru dengan nama frmmosaik dengan memilih Add form pada Tool Bar lalu pilih Form dan klik OKE. Pada form ini terdapat satu gambar dan keterangan dari penyakit cabai merah besar dengan format jpg.untuk kembali keform menu utama pilih tombol perintah TUTUP. Gambar 3.24 Tampilan Form Mosaik

44 3.6.11 Tampilan Form Rebah Kecambah (Damping- off ) Buatlah form baru dengan nama frmrebah Kecambah dengan memilih Add form pada Tool Bar lalu pilih Form dan klik OKE. Pada form ini terdapat satu gambar dan keterangan dari penyakit cabai merah besar dengan format jpg.untuk kembali keform menu utama pilih tombol perintah TUTUP. Gambar 3.25 Tampilan Form Rebah Kecambah 3.6 Spesifikasi Komputer Kebutuhan minimum yang diperlukan sebagai berikut: 1. Microsoft Windows 98 atau versi sesudahnya 2. Microsoft Visual Basic 6.0 3. Komputer IBM PC atau kompatibel dengan processor 486 4. RAM 32MB 5. Monitor VGA 6. Mouse 7. Keyboard 8. Harrdisk 10MB