BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

dokumen-dokumen yang mirip
Bentuk-Bentuk Kepemilikan Bisnis

BENTUK-BENTUK PERUSAHAAN

KEPEMILIKAN PERUSAHAAN DODI ARIF, SE.,MM.

Badan Usaha Agribisnis. Rikky Herdiyansyah SP., MSc

BENTUK BADAN USAHA Oleh: Endra Murti Sagoro

Sekretari

BAB 2. Bentuk Organisasi Bisnis. Oleh : Edy Sahputra Sitepu, SE, MSi

PENGANTAR BISNIS MINGGU KE-3

PENGANTAR BISNIS. Bentuk-bentuk Kepemilikan Bisnis. Ryani Dhyan Parashakti, SE,.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Program Studi Manajemen

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

BAB 3 BENTUK BENTUK BADAN USAHA

BENTUK-BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS (ORGANISASI BISNIS)

URAIAN MATERI A. PENGERTIAN BADAN USAHA

Bentuk-Bentuk Badan Usaha di Indonesia

BUMN. Ciri-ciri BUMN. BUMN di Indonesia. Di Indonesia, definisi BUMN menurut Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 adalah badan usaha

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Yanto Ramli, SS, MM. Program Studi Manajemen.

MERINTIS USAHA BARU. Anggota Kelompok :

Universitas Gunadarma BAB I PENDAHULUAN. Pengantar Bisnis

Pengertian Badan Usaha

Bentuk-Bentuk. Badan Usaha. Kuliah ke 9, 12 November 2009 Erry Sukriah, MSE

Bentuk bentuk Perusahaan

Wulansari Budiastuti, S.T., M.Si.

Pengantar Bisnis. Kelebihan dan Kelemahan Bentuk-Bentuk Pemilikan Bisnis. Dinar Nur Affini, SE., MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi & Bisnis

ekonomi K-13 PELAKU EKONOMI DALAM SISTEM PEREKONOMIAN K e l a s A. BADAN USAHA a. Pengertian Badan Usaha Tujuan Pembelajaran

1. Pernyataan berikut ini adalah perbedaan perusahaan dengan badan usaha ialah... A. Kegiatan utama dari badan usaha adalah mengahasilkan barang dan

BENTUK-BENTUK BADAN USAHA

Template Standar Powerpoint

Badan Usaha dalam Perekonomian Nasional

TINJAUAN PUSTAKA. Indonesia, untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau laba (Pasal 1 Undang-Undang No. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa,

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata dalam Pasal 1618 menyebutkan bahwa, perseroan

Jenis-jenis Badan Usaha

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Jenis Usaha dan Kegiatan Ekonomi di Indonesia

BAB 11 EKUITAS. Terdapat 3 bentuk utama badan organisasi bisnis, yaitu : 1. Perusahaan perorangan 2. Persekutuan. 3. Perseroan terbatas

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Bentuk-bentuk Badan Usaha, Proses Manajemen, dan Kewirausahaan

Perusahaan memiliki dua unsur pokok: Bentuk Usaha Jenis Usaha

EKONOMI. Pelaku Ekonomi dalam Sistem Perekonomian

INVESTASI JANGKA PANJANG. Rini Handayani, SE.,M.Si STIE Atma Bhakti Surakarta

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 1 /POJK.05/ TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN LEMBAGA PENJAMIN

B A B II TINJAUAN PUSTAKA. Secara khusus badan usaha Perseroan Terbatas diatur dalam Undang-Undang No. 40 Tahun 2007

PERUSAHAAN MULTINASIONAL: SUATU PERUSAHAAN YANG KEGIATAN POKOKNYA MENCAKUP USAHA-USAHA PENGOLAHAN/MANUFAKTUR ATAU JASA DARI DUA NEGARA ATAU LEBIH.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEMBATA NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG PENGEMBANGAN KOPERASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LEMBATA,

PENGERTIAN PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM I OLEH KOPERASI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

MENJALANKAN BISNIS. Menurut Suryana (2003) Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memulai suatu usaha atau memasuki dunia usaha, yaitu :

BENTUK KEPEMILIKAN BISNIS

Pedoman Direksi. PT Acset Indonusa Tbk

*35696 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA (PP) NOMOR 33 TAHUN 1998 (33/1998) TENTANG MODAL PENYERTAAN PADA KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 70 TAHUN 1992 TENTANG BANK UMUM PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN WONOSOBO NOMOR 8 TAHUN 2014 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 1999 TENTANG MERGER, KONSOLIDASI DAN AKUISISI BANK PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 12 TAHUN 2009 TENTANG

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995 TENTANG PELAKSANAAN KEGIATAN USAHA SIMPAN PINJAM OLEH KOPERASI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

LEMBARAN DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2009

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 123 TAHUN 2000 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN JAWATAN RUMAH SAKIT DR. M. DJAMIL PADANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2012 TENTANG PERKOPERASIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN KREDIT INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Strategi Memasuki Pasar Internasional

VI. RENCANA MANAJEMEN DAN ORGANISASI

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 1998 TENTANG MODAL PENYERTAAN PADA KOPERASI

BAB I KONSEP DASAR DAN ELEMEN BISNIS. Konsep dan Elemen Bisnis. M.J. Mukzam 1

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2008 TENTANG PERUSAHAAN UMUM (PERUM) JAMINAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEDOMAN DAN KODE ETIK DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS PT NUSANTARA PELABUHAN HANDAL Tbk.

TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG PENDIRIAN PERUSAHAAN UMUM (PERUM) BULOG PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JENIS BADAN USAHA MENURUT HUKUM PERUSAHAAN YANG ADA DI INDONESIA BERSUMBER PASAL 33 UUD 1945 YANG

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 1995 TENTANG PERSEROAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG

Menjelaskan organisasi bisnis Menjelaskan bentuk bentuk organisasi bisnis Menjelaskan karakteristik bentuk bentuk organisasi bisnis Menjelaskan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

BAB I. KETENTUAN UMUM

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB 1 AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA

PAJAK PENGHASILAN (PPh)

Modul ke: Pengantar Bisnis

TEORI PRODUKSI A. PERUSAHAAN

PENGANTAR BISNIS CHAPTER 19 PASAR MODAL (SECURITIES MARKET)

Pengantar Bisnis. Pertimbangan Menetapkan Bentuk Pemilikan Bisnis Alternatif Bentuk Pemilikan Bisnis. Fatmah Amir Abdat, SE, MM.

BAB I PENDAHULUAN UKDW. dapat digunakan sebagai alternatif modal. Pinjaman jangka pendek, pinjaman

Modul ke: PENGANTAR BISNIS. Bentuk Kepemilikan Bisnis. Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Soelton Ibrahem, S.Psi, MM. Program Studi Manajemen

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6 TAHUN 2000 TENTANG PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN) PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.05/2014 TENTANG PERIZINAN USAHA DAN KELEMBAGAAN PERUSAHAAN PEMBIAYAAN

Kemampuan manajemennya lebih besar karena adanya pembagian kerja di antara para anggota. Di samping itu, semua keputusan diambil bersamasama.

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 022 TAHUN 2013 TENTANG PERUSAHAAN PENJAMINAN KREDIT DAERAH KALIMANTAN SELATAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN LOMBOK BARAT NOMOR 7 TAHUN 2010 TENTANG

Pertimbangan Menetapkan Bentuk Kepemilikan Bisnis

Transkripsi:

Bentuk Organisasi dan Kerja Sama Bisnis Putu Semaradana, S.Pd A. BENTUK-BENTUK BADAN USAHA Bentuk-bentuk badan usaha dapat dibedakan menjadi beberapa, antara lain Perusahaan Perseorangan, Perusahaan Perkongsian, dan Perusahaan Perseroan Terbatas. 1. Perusahaan Perseorangan Perusahaan perseorangan adalah perusahaan yang dimiliki satu individu. Pada praktekna badan usaha ini sering kali merupakan perusahaan keluarga, yaitu perusahaan yang menggunakan seluruh atau sebagian anggota keluarga untuk menjalankannya. a. Kelebihan perusahaan perseorangan Bentuk badan usaha yang sederhana ini mempunyai kelebihan sebagai berikut. 1) Mudah didirikan Setiap orang dapat megembangkan usaha milik perorangan dan seringkali usaha ini tidak perlu izin dari lembaga pemerintah untuk menjalankannya. 2) Modal memulai usaha kecil Perusahaan perseorangan cenderung merupakan perusahaan kecil yang didirikan dengan menggunakan sendiri atau mengikutsertakan anggota keluarganya dan modal yang digunakan adalah tabungan. 3) Pengelolaannya fleksibel dan bebas Manajemen perusahaan sangat bebas, yaitu pemilik perusahaan dapat menentukan apa yang harus dikerjakannya. 4) Kerahasiaan usaha terjamin Sebagai perusahaan yang dijalankannya sendiri, seluk beluk kegiatan usaha dapat dirahasiakan dan tidak perlu diketahui oleh orang lain. b. Kelemahan perusahaan perseorangan Adapun kelemahan dari perusahaan perseorangan adalah sebagai berikut. 1) Pertanggungjawaban tidak terbatas. Apabila perusahaan memiliki kewajiban membayar uang maka tanggung jawab ini secara otomatis akan menjadi tanggung jawab pemilik perusahaan. 2) Modal terbatas Oleh karena modal umumnya berasal dari tabungan pemilik maka modal menjadi sangat terbatas dan ini akan mengurangi peluang perusahaan untuk menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Selain itu kesempatan untuk mendapatkan pinjaman juga menjadi terbatas.

3) Kualitas manajerial dan kualitas pekerjaan terbatas Pemilik usaha belum tentu memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai usaha yang dijalankan. Di samping itu, keterbatasan kemampuan manajerial akan membuat perusahaan sulit untuk mendapatkan tenaga kerja yang baik. 4) Kelangsungan operasional perusahaan terbatas Umur sangat tergantung pada keadaan dan sikap pemiliknya. Pada saat dia berhalangan untuk mengelola perusahaan dengan sendirinya kelangsungan operasi perusahaan akan terhambat. Oleh karena itu, apabila perusahaan semakin berkembang ada kecenderungan bahwa pemilik akan mengubah bentuk usaha perusahaannya menjadi badan hukum lain. 2. Perusahaan Perkongsian (CV, Firma, dan Partnership) Ciri utama dari perusahaan perkongsian adalah ukuran kecil dan relative dapat dijalankan oleh para pemiliknya. Salah satu dorongan penting untuk mengembangkan perkongsian adalah untuk menggabungkan sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing pendirinya dan atau untuk melakukan usaha di bidang yang diminati bersama. CV, Firma, maupun partnership bukan merupakan badan hukum sehingga sifat pertanggungjawabnnya hamper sama dengan perusahaan perseorangan. Hal yang berbadan hukum hanyalah Perseorangan Terbatas, Yayasan, dan Koperasi. Perkongsian dapat dibedakan menjadi 2 bentuk, yaitu perkongsian umum dan perkongsian terbatas. a. Perkongsian umum adalah jenis usaha di mana setiap pemiliknya secara aktif turut menjalankan kegiatan usahanya dan sepenuhnya bertanggungjawab kepada utang dan tanggung jawab bersama. Apabila terjadi utang dan uang perusahaan belum mencukupi maka setiap pemilik berkewajiban untuk melunasi utang itu secara bersama-sama. b. Perkongsian terbatas adalah usaha milik beberapa orang, akan tetapi hanya beberapa saja dari para pemilik yang bertindak sebagai anggota perkongsian dalam menjalankan operasi bisnis. Anggota aktif adalah anggota perkongsian yang menjalankan kegiatan usaha dan sepenuhnya bertanggungjawab atas utang perusahaan. Anggota pasif adalah anggota yang tidak menjalankan kegiatan perusahaan sehari-hari dan umumnya bersifat membeli saham. Tanggung jawab anggota pasif hanya terbatas pada saham yang ditanamkannya. Terdapat hal-hal yang sebaiknya tercantum dalam perjanjian perkongsian antaa lain : a. Modal yang ditanamkan oleh masing-masing anggota. b. Gji dan pembayaran anggota perkongsian yang aktif menjalankan usaha. c. Cara pembagian keuntungan di antara para pemilik perusahaan. d. Cara menentukan ganti rugi kepada anggota yang keluar dari usaha.

a. Kelebihan perusahaan perkongsian Beberapa kelebihan dari badan usaha berbentuk perkongsian adalah sebagai berikut. 1) Pada umumnya hamper sama dengan kelebihan perusahaan perseorangan, yaitu mudah didirikan, modal usaha relative sedikit dan pengelolaan usaha relative lebih fleksibel dan lebih bebas. 2) Dalam beberapa aspek tertentu, perusahaan perkongsian lebih unggul dibandingkan perusahaan perseorangan yaitu dalam hal lebih banyak modal yang dapat dikumpulkan. Dengan adanya beberapa anggota maka modal terkumpul lebih banyak. Masing-masing anggota dapat menanamkan jumlah modal yang sama atau berbeda. Penambahan modal dari anggota dapat dipergunakan untuk memperluas skala perusahaan. 3) Lebih bbanyak keahlian diperoleh. Seperti telah dinyatakan di atas, perusahaan perkongsian umumnya didirikan oleh beberapa orang yang memeiliki keahlian yang sama. Perkongsian akan menaikkan nilai mutu dari barang dan jasa yang mereka hasilkan. 4) Umur usia lebih panjang. Dalam perusahaan perseorangan usaha dapat terhambat apabila pemilik berhalangan. Dalam perusahaan perkongsian masalah ini teratasi karena apabila ada anggota yang berhalangan maka anggota yang lain dapat menggantikan. b. Kelemahan perusahaan perkongsian Perkongsian juga memiliki kelemahan, antara lain sebagai berikut. 1) Perusahaan perkongsian masih memiliki masalah tanggung jawab tanpa batas. Akan tetapi, hal ini hanya berlaku terhadap anggota aktif yang harus menanggung utang perusahaan baik dari harta perusahaan maupun dari harta pribadi. 2) Di samping itu, perusahaan perkongsian masih menghadapi masalah modal yang terbatas, tetapi tidak seburuk perusahaan perseorangan karena dengan anggota yang ada, perusahaan dapat bersama-sama mencari modal. 3) Kelemahan utama dari perusahaan perkongsian adalah terjadinya perselisihan dan kesalahpahaman di antara anggotanya. Perselisihan yang terjadi antara anggota dapat mempengaruhi kelancaran usaha perusahaan. 3. Perusahaan Perseroan Terbatas Perusahaan Perseroan Terbatas adalah suatu unit kegiatan usaha yang didirikan sebagai suatu institusi badan hukum yang pendiriannya dilakukan melalui akta notaries, di mana suatu dokumen dikemukakan yang pada dasarnya mencantumkan tujuan pendirian, saham yang dikeluarkan, nama-nama

pimpinan yang akan menjalankan usaha. Pemegang saham pada Perseroan Terbatas dianggap pemilik perusahaan, tetapi tidak ikut campur dalam menjalankan kegiatan usaha. Perusahaan Perseroan erbatas dapat digolongkan menjadi 2 jenis, yaitu sebagai berikut. a. Perseroan Terbatas Tertutup Perseroan Terbatas yang saham-sahamnya dijual secara pribadi, tidak melalui perantara di pasar modal (di iindonesia, misalnya Bursa Efek Jakarta tau Bursa efek Surabaya). Pada umumnya saham akan dijual pada orangorang yang telah dikenal. b. Perseroan Terbatas Terbuka Pada umumnya penjualan saham dilakukan melalui perantara di pasar modal. Beberapa contoh perusahaan terbuka, antar lain PT Astra Internasional Tbk., PT Kalbe Farma Tbk. Perbedaan perusahaan Perseroan Terbatas dengan jenis usaha lainnya adalah berikut. a. Pengelola perusahaan tidak sama dengan pemilik perusahaan Ada kalanya pengelola perusahaan adalah seorang professional yang dibayar untuk mengelola perusahaan dan sama sekali tidak memiliki kepemilikan dalam perusahaan. b. Adanya keterbatasan tanggung jwab terhadap utang Tanggung jawab terhadap utang hanya sebatas pada nilai saham yang dimiliki. c. Adanya pemisahan antara harta perusahaan dan harta pribadi Harta pribadi buka merupakan harta perusahaan. d. Kepemilikan pada Perseroan Terbatas Kepemilikannya ditandai oleh kepemilikan surat saham yang dapat dibeli dari perusahaan itu langsung (pada Perseroan Terbatas yang tertutup) atau dibeli dari pasar modal (pada Perseroan Terbatas yang terbuka). Pada setiap waktu pemilik perusahaan dapat melepaskan kepemilikannya dengan menjual surat saham yang dimilikinya ke pasar. Adapun saham yang dikeluarkan oleh Perseroan Terbatas dapat dibagi menjadi 2, yaitu sebagai berikut. a. Saham Biasa, yaitu saham yang paling banyak jumlahnya dan pemilik modal akan memperoleh keuntungan dari pembagian deviden. Pendapatan yang berupa deviden ini akan diperoleh pemilik modal pada akhir tahun apabila perusahaan mendapatkan keuntungan. Besarnya deviden tergantung pada besarnya keuntungan yang diterima perusahaan. b. Saham Preferen, yaitu saham preferen sama dengan saham biasa, tetapi didahulukan dibandingkan pembayaran saham biasa. Selain itu pembayaran saham deviden bersifat kumulatif, artinya apabila pada tahun sekarang perusahaan tidak dapat membagikan deviden karena tidak mendapatkan

keuntungan maka pemilik saham preferen dapat mengakumulasikan deviden tahun ini dengan deviden tahun berikutnya dan mengambil pembayaran deviden pada tahun berikutnya. Dalam perusahaan perseroan yang sangat besar, pemegang saham terdiri dari beberapa puluh bahkan ratusan orang yang tidak saling mengenal. Pengelolaan Perseroan Terbatas dilakukan dengan cara sebagai berikut. a. Rapat umum pemegang saham Rapat umum pemegang sahan umumnya dilakukan setiap kali untuk mendengarkan perkembangan perusahaan. b. Dewan komisaris Dewan komisaris adalah orang-orang yang mewakili pemegang saham lainnya untuk menentukan kebijakan utama yang dilakukan oleh perusahaan. Umumnya yang merupakan dewan komisaris adalah pemilik yang memiliki porsi saham terbesar dibandingkan pemilik lainnya. c. Manajemen perusahaan Pihak dalam kegiatan sehari-hari merupakan pihak yang mengurus usaha perusahaan. a. Kelebihan Perseroan Terbatas Perseroan Terbats juga memiliki kelebihan sebagai berikut. 1) Tanggung jawab terbatas Ini berarti pemegang saham hanya bertanggungjawan sebatas nilai saham ang dibayarkan. Kerugian perusahaan dan utang perusahaan tidak perlu ditanggung oleh harta pribadi pemilik perusahaan. Apabila perusahaan ditutup, maka pemilik hanya perlu menanggung sebesar nilai saham yang dibeli. 2) Saham perusahaan mudah ditunaikan Kepemilikan perusahaan yang ditandai oleh kepemilikan surat kepemilikan saham dapat dengan mudah dipindahtangankan. Pada setiap saat pemilik saham dapat melepaskan kepemilikannya dengan menjual surat di pasar. 3) Lebih mudah memperoleh modal Perusahaan perseroan memiliki akses yang lebih besar dibandingkan perusahaan perseorangan dan perusahaan perkongsian dalam mencari modal. Secara hukum Perseroan Terbatas diwajibkan menerbitkan laporan keuangan dari waktu ke waktu. Keberadaan laporan keuangan akan mempermudah akses untuk mendapatkan modal. Di samping itu, Perseroan Terbatas memiliki asset yang lebih banyak yang dapat digadaikan apabila membutuhkan modal. 4) Pengelolaan lebih professional Pemilik tidak terlibat secara langsung untuk mengelola perusahaan. Pemilik hanya memilih dan menunjuk pemimpin perusahaan yang biasanya diambil

dari golongan professional dan tenaga ahli. Pengelolaan sumber daya manusia yang bermutu dapat meningkatkan efesiensi kegiatan usaha. b. Kelemahan Perseroan Terbatas Beberapa kelemahan dari badan usaha berbentuk Perseroan Terbats, antara lain sebagai berikut. 1) Secara umum dapat dikatakan bahwa kebanyakan perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas merupakan perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas merupakan perusahaan besar baik ditinjau dari sudut permodalan dan penjualan dan jumlah pekerja serta kapasitas produksi. Perusahaan yang relative kecil lebih menyukai badan usaha yang lebih sederhana. 2) Pendirian lebih sulit. Mendirikan perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas jauh lebih sulit dibandingkan mendirikan 2 jenis badan usaha sebelumnya. Terdapat beberapa persyaratan hukum yang harus dipenuhi. Anggaran dasar dan anggaran rumah tangganya lebih rumit dan perlu diaktenotariskan secara hukum. 3) Peraturan yang harus dipenuhi lebih banyak. Sepanjang masa kegiatan perusahaan terdapat berbagai peraturan dan undang-undang yang harus dipenuhi. 4) Sukar merahasiakan kegiatan perusahaan. Dengan berbagai peraturan yan harus dipenuhi secara periodic maka perusahaan harus membuka data-data ini. B. BADAN BADAN USAHA LAINNYA Terdapat bentuk badan usaha lain yang disebutkan sebelumnya antara lain sebagai berikut. 1. Badan Usaha Milik Negara a. Perusahaan Jawatan atau Perjan Tergolong perusahaan jawatan adalah perusahaan Negara yang dikelola oleh departemen tertentu. Pegawai-pegawai pada perusahaan jawatan adalah pegwai negeri. Tujuan dari perusahaan jawatan adalah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat. Saat ini hamper seluruh Perjan telah berubah statusnya menjadi perseroan, misalnya PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api). b. Perusahaan Umum atau Perum Termasuk dari Perum adalah perusahaan milik Negara yang memberikan layanan kepada masyarakat. Perbedaan dengan Perjan adalah dikarenakan fungsi pelayanannya tidak terlalu vital maka diharapkan perusahaan umum dapat beroperasi tanpa subsidi pemerintah. Bahkan diharapkan perusahaan

2. Koperasi jenis ini dapat memperoleh keuntungan dan memberikan sumbangan pendapatan kepada negara. Koperasi merupakan badan usaha yang tujuan utamanya buka sekedar untuk mencari keuntungan, tetapi juga untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Koperasi merupakan kegiatan usaha yang didirikan oleh sekumpulan orang atau sekumpulan perusahaan untuk menjaga kepentingan bersama. Selain itu, koperasi juga merupakan badan hukum. a. Ciri-ciri Koperasi Berdasarkan ketentuan dalam undang-undang koperasi, pendirian koperasi baru dapat dilakukan apabila terdapat paling sedikit 20 orang peserta yang bersepakat untuk mendirikan koperasi. Setelah terdapat kesepakatan tersebut, perlu dilakukan pertemuan untuk menentukan anggaran dasar koperasi dan mempersiapkan akte pendiriannya. Hasil pertemuan ini dan akte pendirian yang telah dirumuskan dikemukakan kepada Depatemen Koperasi untuk disahkan. Setelah izin diperoleh dari maka secara resmi, koperasi yang diusulkan telah terwujud dan semenjak itu koperasi tersebut telah menjadi suatu badan hukum. Modal koperasi berasal dari dana yang diserahkan oleh setiap anggotanya. Dalam operasinya koperasi dapat meminjam dana dari institusi keuangan dan sumber lain. Sumbangan dana dari setiap anggota dapat berbeda, akan tetapi di dalam rapat, setiap anggota tetap memiliki satu suara yang tidak dapat diwakilkan. Organisasi koperasi dapat dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu sebagai berikut. 1) Rapat anggota Rapat anggota akan menentukan pengurus dan anggota badan pemeriksa. 2) Pengurus Pihak yang mengelola kegiatan koperasi sehari-hari. 3) Badan pemeriksa Badan yang berfungsi sebagai pengawas perusahaan. Para pengurus dan badan pemeriksa diberi tugas untuk membuat laporan keuangan yang akan dikemukakan pada rapat tahunan. b. Bidang kegiatan koperasi Bidang kegiatan koperasi digolongkan menjadi 3 kelompok sebagai berikut. 1) Koperasi yang menjadi produsen suatu barang atau koperasi produsen. Contohnya adalah koperasi pengrajin batik. 2) Koperasi konsumen, yaitu koperasi yang anggota-anggotanya terdiri dari pembeli barang dan terutama merupakan barang konsumsi. Toko yang didirikan oleh koperasi dapat saja melayani bukan anggota, tetapi anggota akan mendapatkan harga yang lebih murah.

3) Koperasi yang merupakan badan usaha keuangan yaitu yang menjalankan kegiatan simpan pinjam di antara anggotanya. 3. Organisasi Nonprofit (Nirlaba) Organisasi nonprofit berarti badan usaha yang bukan mencari keuntungan atau bisa juga disebut nongovernment organization (NGO). Umumnya usaha seperti ini bergerak di bidang pendidikan dari rumah sakit. Di Indonesia banyak sekali organisasi nirlaba yang dikelola dalam bentuk yayasan. C. BENTUK KERJA SAMA DAN EKSPANSI BISNIS Bentuk kerja sama bisnis merupakan aspek lain dalam pengembangan organisasi yang melakukan kerja sama untuk mendapatkan tujuan tertentu. Sedangkan ekspansi bisnis merupakan bentuk pengembangan organisasi untuk mendapatkan tujuan tertentu. Bentuk kerja sama dan ekspansi bisnis yang dapat dilakukan suatu organisasi, antara lain sebagai berikut. 1. Perusahaan Multinasional Perusahaan multinasional atau Multi National Corporation (MNC) adalah perusahaan besar yang mengembangkan anak perusahaannya di berbagai belahan Negara. Contonya adalah Honda, Toyota, eneral Electric ataupun Sumitomo Bank. Ciri khas dari perusahaan ini adalah di setiap negara perusahaan-perusahaan tersebut memiliki bentuk sebagai Perseroan Terbatas, akan tetapi kepemilikan sahamnya hamper seluruhnya dimiliki oleh perusahaan induk. Selain itu saham dari perusahaan ini tidak dijual di pasar modal local sehingga kebijakan operasi perusahaan seluruhnya ditentukan oleh perusahaan induk. Perusahaan multinasional semakin besar peranannya dalam berbagai negara sejak perang dunia II. Awalnya MNC berasal dari AS yang mengembangkan usahanya ke eropa dan Jepang, dan Australia serta New Zealand. Sejak era tahun 1960-an,MNC mulai mengembangkan usah ke negara-negara berkembang di Asia dan Afrika. MNC merupakan salah satu pendorong utama pertukaran budaya dan percepatan globalisasi. 2. Joint Venture Joint Venture merupakan dua atau beberapa perusahaan, yang sepakat untuk mendirikan suatu perusahaan baru dengan kepemilikan baersama sebagai perusahaan patungan. Biasanya perusahaan-perusahaan tersebut akan menentukan besarnya modal yang akan ditanamkan oleh masing-masing pihak, di mana besaran komposisi modal ini menentukan besarnya kendali masing-masing perusahaan pada perusahaan patungan yang baru dibentuk ini. Usaha untuk melakukan kerja sama tersebut dapat merupakan usaha yang permanen ataupun merupakan kerja sama yang bersifat sementara. Usaha bersama yang bersifat permanen biasanya berlaku di antaa 2 perusahaan yang berada di 2 negara yang

berbeda. Misalkan, satu perusahaan perkebunan di Malaysia ingin melakukan investasi di Indonesia maka perusahaan tersebut malakukan usaha untuk mengajak salah satu perusahaan perkebunan di Indonesia untuk membentuk perusahaan secara kerja sama. 3. Akuisisi atau Pengambilalihan Pengambilalihan adalah suatu tindakan perusahaan yang membeli perusahaan lain dengan cara membeli saham perusahaan tersebut. Pengambilaalihan dapat dilakukan dengan cara membayar saham perusahaan yang dibeli secara tunai atau saham yang dibeli, dibayar dengan saham yang berasal dari perusahaan yang melakukan pengambilalihan, sedangkan yang kedua perusahaan dibeli akan tetap beroperasi secara terpisah dari perusahaan yang melakukan pengambilalihan. Terdapat dua faktor yang mendorong yaitu pertama adalah keinginan untuk memperbesar liputan bidang usaha sehingga kedudukan perusahaan menjadi semakin kokoh. Kedua, untuk mempertinggi efisiensi operasi kegiatan usaha. Apabila didasarkan pada tujuan seperti ini maka terlihat bahwa kedua perusahaan, baik yang mengambil alih maupun yang diambil alih terikat sangat erat satu sama lainnya. 4. Employee Stock Ownership Plan (ESOP) ESOP merupakan kesepakatan yang terjadi di mana suatu perusahaan menyediakan bagian dari sahamnya untuk didistribusikan kepada karyawannya. Saat ini terdapat beberapa kecenderungan di mana terdapat perusahaan besar yang menyediakan prporsi sahamnya untuk dibeli oleh karyawan mereka sendiri. Karyawan secara berkala menerima kepemilikan, biasanya berdasarkan pertimbangan senioritas. Keuntungan dari pendekatan kesepakatan ini adalah dapat menjamin stabilitas dan keloyalan karyawan. 5. Privatisasi Indakan privatisasi ini selaras dengan perombakan sistem ekonomi dunia yang mengarah pada sistem pasar bebas dan betujuan untuk mendorong globalisasi. Berdasarkan garis besarnya langkah dimana pemerintah menjual perusahaanperusahaan milik negara kepada swasta, dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu sebagai berikut. a. Perusahaan menjadi sepenuhnya milik swasta, artinya pemerintah menjual seluruh sahamnya. b. Pemerintah menjual sebagian sahamnya dan sebagian lagi yang merupakan proporsi terbesar tetap dimiliki oleh pemerintah. 6. Investasi Langsung (Direct Investment) Investasi langsung berarti membeli atau mendirikan asset yang berwujud di negara lain berupa pendirian kantor-kantor cabang, pembukaan pabrik. Misal,

Toyota membuat investasi penting di AS dengan membangun pabrik di Gergetown, Kentucky. Kebaikan dari investasi adalah divestasi yaitu tindakan untuk menjual salah satu bidang operasi perusahaan atau menjual salah satu unit usaha yang dimiliki oleh perusahaan induk. Apabila suatu industry pembuatan kendaraan memutuskan tidak lagi menghasilkan kendaraan besar untuk umum dan menjual unit yang menghasilkan produk ini maka langkah ini merupakan langkah divestasi. Misalnya di Indonesia, PT Astra Internasional yang menjual Bank Permata kepada Bank Mandiri pada tahun 2005. 7. Franchising Franchising adalah tindakan memberikan hak kepada seseorang atau suatu perusahaan untuk beroperasi dan melakuan kegiatan seperti yang dilakukan oleh perusahaan yang mengeluarkan frachise ini. Contoh dari tindakan franchising ini, seperti McDonals dan KFC. Di Indonesia bentuk usaha seperti itu cukup banyak. Ini merupakan bentuk paling mudah dari pengembangan bisnis. Selain mudah franchisee (pihak yang mendapatkan hak franchise) tinggal menerapkannya. Contoh franchise local yang cukup sukses adalah Papa Ron Pizza dan Rumah Makan sederhana. 8. Pemberian Lisensi (Licensing) Selain franchising dikenal pula kerja sama yang mirip, namun dalam bentuk lisensi, yaitu penggunaan suatu brand/merk produk yang telah terkenal yang memilikinya. Misalnya, perusahaan-perusahaan memberikan hak eksklusif kepada individu atau perusahaan-perusahaan di luar negeri untuk memasarkan produkproduk mereka pada pasar tersebut. Perbedaan yang tampak menonjol dari lisensi dan franchise yaitu pada lisensi pemegang lisensi hanya membeli merk dan produk, tetapi belum tentu beroperasi dan melakukan kegiatan, seperti perusahaan yang mengeluarkan franchise. Contoh, pemberian lisensi antara lain salah satu pengusaha terkenal di Indonesia mendapatkan hak eksklusif atas merk mobil Roll Royce, yaitu dalam pemasarannya di Indonesia.