PERATURAN KEPALA BADANKEPEGAWAIAN NEGARA

dokumen-dokumen yang mirip
BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI SIARAN, ANDALAN SIARAN, DAN ADIKARA SIARAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI SIARAN, ANDALAN SIARAN, DAN ADIKARA SIARAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Tunjangan. Pengamanan Pesandian. Pencabutan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI SIARAN, ANDALAN SIARAN, DAN ADIKARA SIARAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 62 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI SIARAN, ANDALAN SIARAN, DAN ADIKARA SIARAN

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA

TENTANG PETUNJUK PELAKSANAAN JABATAN FUNGSIONAL PENGHULU DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI AGAMA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 149 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN LUAR NEGERI

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tamba

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 41 TAHUN 2011 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 1995 TENTANG TUNJANGAN TEKNISI SIARAN, ANDALAN SIARAN, DAN ADIKARA SIARAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 160 TAHUN 2015 TENTANG

2 Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir deng

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 106 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 31 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN TEKNISI PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokokpokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 170 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN INTELIJEN NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 162 TAHUN 2015 TENTANG

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN TEKNISI PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 168 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA SANDI NEGARA

2016, No Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 T

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 100 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 154 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN AGAMA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

BERITA NEGARA. No.1566, 2013 KEMENTERIAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL. Jabatan. Kelas Jabatan. Tunjangan Kinerja.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN BERSAMA MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 34 TAHUN 2015 NOMOR 9 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 166 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN STANDARDISASI NASIONAL

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, T

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 76 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN KINERJA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PRANATA KOMPUTER DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 157 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI PEMILIHAN UMUM

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PERTANIAN DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 54/Permentan/OT.210/11/2008 NOMOR 23 A TAHUN 2008

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 169 TAHUN 2015 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 164 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT JENDERAL KOMISI YUDISIAL

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PETUNJUK TEKNIS JABATAN FUNGSIONAL PENILIK DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 69 TAHUN 2010 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 94 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENYELIDIK BUMI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 151 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 156 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN. Pamong Belajar. Jabatan Fungsional. Angka Kredit. Petunjuk Teknis. Pencabutan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ARSIPARIS DAN PUSTAKAWAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENELITI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 120 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ILMU PENGETAHUAN INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PEREKAYASA DAN TEKNISI PENELITIAN DAN PEREKAYASAAN

2 Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir deng

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.378, 2015 KEUANGAN. Tunjangan Kinerja. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Pencabutan.

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2011 TENTANG TUNJANGAN KINERJA BAGI PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 56 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PENGGERAK SWADAYA MASYARAKAT

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2013 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL ANALIS KEPEGAWAIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 112 TAHUN 2012 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN LEMBAGA ADMINISTRASI NEGARA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 89 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 26 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN STRUKTURAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 40 TAHUN 2010 TENTANG

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 156 TAHUN 2014 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN KEMENTERIAN KEUANGAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2016 TENTANG

2016, No Guru dan Tenaga Kependidikan Menjadi Pegawai Negeri Sipil Daerah Provinsi; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Si

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 52 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL WIDYAISWARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 N

KEPPRES 60/1995, TUNJANGAN TEKNISI SIARAN, ANDALAN SIARAN, DAN ADIKARA SIARAN TUNJANGAN TEKNISI SIARAN, ANDALAN SIARAN, DAN ADIKARA SIARAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5 TAHUN TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL AUDITOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 167 TAHUN 2015 TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 159 TAHUN TENTANG TUNJANGAN KINERJA PEGAWAI DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN PETUGAS PEMASYARAKATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 43 TAHUN 2007 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEPUTUSAN BERSAMA KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR: KEP. 1106/Ka/08/2001 NOMOR: 34 A Tahun 2001

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2006 TENTANG TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI PENERBANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Transkripsi:

PERATURAN KEPALA BADANKEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR 58TAHUN2006 TENTANG TATA CARA PERMINTAAN, PEMBERIAN, DAN PENGHENTIAN TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI SIARAN, ANDALAN SIARAN, DAN ADIKARA SIARAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA, Menimbang : bahwa untuk menjamin kelancaran pelaksanaan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran, perlu mengatur kembali tata cara permintaan, pemberian, dan penghentian Tunjangan Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran dengan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3890); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1977 Nomor 11, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3098) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2005 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 151); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1994 Nomor 22, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3547); 4. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2003 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 15, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4263); 5. Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; 6. Keputusan Presiden Nomor 103 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 64 Tahun 2005; 7. Keputusan Presiden Nomor 110 Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tugas Eselon I Lembaga Pemerintah Non Departemen sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 52 Tahun 2005; 8. Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran; 9. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 128/ MENPAN/1989 tentang Jabatan Fungsional Teknisi Siaran dan Angka Kreditnya; 10. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor

129/MENPAN/1989 tentang Jabatan Fungsional Andalan Siaran dan Angka Kreditnya; 11. Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 130/ MENPAN/1989 tentang Jabatan Fungsional Siaran Adikara dan Angka Kreditnya; MEMUTUSKAN: PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA TENTANG TATA CARA PERMINTAAN, PEMBERIAN, DAN PENGHENTIAN TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI SIARAN, ANDALAN SIARAN, DAN ADIKARA SIARAN. Pasal 1 Tata cara permintaan, pemberian, dan penghentian tunjangan Jabafan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran I Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini. Pasal 2 Untuk mempermudah pelaksanaan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara, dilampirkan salinan Peraturan Presiden Nomor (62 Tahun 2006 tentang Tunjangan Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran, sebagaimana tersebut dalnm Lampiran II Peraturan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara. Pasal 3 Pada saat Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara mulai berlaku. maka Keputusan Kepala Badan Administrasi Kepegawaian Negara Nomor 69 Tahun 1995, tentang Tata Cara Permintaan, Pemberian, dan Penghentian Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 4 : Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan mempunyai daya laku surut sejak berlakunya Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2006. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 22 September 2006 KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PRAPTO HADI

LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 58 Tahun 2006 TANGGAL : 22 September 2006 TATA CARA PERMINTAAN, PEMBERIAN, DAN PENGHENTIAN TUNJANGAN JABATAN FUNGSIONAL TEKNISI SIARAN, ANDALAN SIARAN, DAN ADIKARA SIARAN I. PENDAHULUAN A. UMUM 1. Untuk meningkatkan mutu, prestasi, pengabdian, dan semangat kerja Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran, telah diatur kembali pemberian tunjangan Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2006. 2. Dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara diatur hal-hal yang berkenaan dengan tata cara permintaan, pemberian, dan penghentian tunjangan Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran. B. TUJUAN Ketentuan daiam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara dimaksudkan sebagai pedoman dalam pelaksanaan permintaan, pemberian, dan penghentian tunjangan Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran. C. PENGERTIAN Dalam Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara yang dimaksud dengan : 1. Tunjangan Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, yang selanjutnya disebut Tunjangan Teknisi Siaran adalah tunjangan yang diberikah kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Teknisi Siaran sesuai dengan ketentuan peraturan erundang-undangan. 2. Tunjangan Jabatan Fungsional Andalan Siaran, yang selanjutnya disebut Tunjangan Andalan Siaran adalah tunjangan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Andalan Siaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 3. Tunjangan Jabatan Fungsional Adikara Siaran, yang selanjutnya disebut Tunjangan Adikara Siaran adalah tunjangan yang diberikan

kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Adikara Siaran sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 4. Pejabat yang berwenang adalah pejabat yang berwenang mengangkat, memindahkan, dan memberhentikan Pegawai Negeri Sipil di lingkungannya dalam dan dari jabatan atau pejabat lain yang ditunjuk olehnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan. II. TATA CARA PERMINTAAN DAN PEMBERIAN TUNJANGAN JABATAN A. PENETAPAN PEMBERIAN TUNJANGAN JABATAN 1. Setiap pemberian Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2006 harus dilakukan dengan surat keputusan pejabat yang berwenang dibuat menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran l-a peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini. 2. Pejabat yang berwenang dapat mendelegasikan kepada pejabat lain di lingkungannya untuk menetapkan keputusan pemberian Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran. 3. Dalam surat keputusan pemberian Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran harus dicantumkan besarnya tunjangan yang bersangkutan. 4. Asli surat keputusan pemberian Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran disampaikan kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan, dan tembusannya kepada : a. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan di Jakarta; b. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up. Deputi Bidang InformasiKepegawaian di Jakarta; c. Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan; d. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/Kepala Bagian Keuangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan; e. Pejabat Pembuat Daftar Gaji yang bersangkutan; f. Pejabat lain yang dipandang perlu. B. PEGAWAI NEGERI SIPIL YANG BERHAK MENDAPATKAN TUNJANGAN JABATAN 1. Pegawai Negeri Sipil yang berhak mendapatkan Tunjangan Teknisi siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran adalah Pegawai Negeri Sipil yang telah diangkat dan ditugaskan secara penuh dalam Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran dengan surat keputusan pejabat yang berwenang berdasarkan peraturan

perundang-undangan. 2. Besarnya Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2006. C. PROSEDUR PEMBAYARAN TUNJANGAN JABATAN 1. Pejabat Pernbuat Daftar Gaji mengajukan usul permintaan pembayaran Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran bersamaan dengan permintaan gaji kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/Kepala Bagian Keuangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan. 2. Bagi Pegawai Negeri Sipil yang baru diangkat sebagai pejabat fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran, pengajuan permintaan Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran harus melampirkan : a. Surat keputusan pengangkatan dalam jabatan fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran; b. Surat keputusan pemberian Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran; c. Surat pernyataan melaksanakan tugas. 3. Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran dibayarkan terhitung mulai tanggal 1 (satu) bulan berikutnya setelah Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan secara nyata melaksanakan tugas yang dinyatakan dengan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas dari pejabat yang berwenang, dibuat menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran l-b Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini. 4. Pelaksanaan tugas yang dimulai tanggal 1 (satu), Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran dibayarkan pada bulan yang bersangkutan/bulan berjalan. 5. Pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud pada angka 3, apabila bertepatan dengan hari libur sehingga pelaksanaan tugasnya dilaksanakan pada tanggal berikutnya, Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran dibayarkan mulai bulan itu juga. 6. Untuk kelancaran pembayaran Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran, maka setiap permulaan tahun anggaran, pejabat yang berwenang membuat surat pernyataan masih menduduki jabatan bagi para Pegawai Negeri Sipil di lingkungannya, dibuat menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran l-c

Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini. 7. Untuk kelancaran pembayaran Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran, pejabat yang berwenang dapat mendelegasikan wewenangnya kepada pejabat lain dalam lingkungannya untuk membuat surat pernyataan melaksanakan tugas dan surat pernyataan masih menduduki Jabatan sebagaimana dimaksud pada angka 3 dan 6. 8. Asli Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas dan Surat Pernyataan Masih Menduduki Jabatan sebagaimana tersebut pada angka 3 dan 6 disampaikan kepada Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/Kepala Bagian Keuangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan dan tembusannya kepada : a. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up..Deputi Bidang Informasi Kepegawaian; b. Kepala Kantor Regional Badan Kegawaian Negara yang bersangkutan; c. Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan; d. Pejabat Pembuat Daftar Gaji yang bersangkutan; e. Pejabat lain yang dipandang perlu. III. PENGHENTIAN PEMBAYARAN TUNJANGAN JABATAN 1. Pembayaran Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan : a. dibebaskan sementara dari jabafan fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran; b. menjalani cuti besar atau cuti di luar tanggungan negara; c. diberhentikan dari jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran; d. berhenti/diberhentikan sebagai Pegawai Negeri Sipil. 2. Khusus bagi pejabat fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran yang dibebaskan sementara dari jabatannya karena tugas belajar untuk jangka waktu lebih dari 6 (enam) bulan, Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, alau Adikara Siaran dihentikan terhitung mulai bulan ketujuh. Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran dibayarkan kernbali setelah diangkat dalam Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran <l;m dinyatakan telah melaksanakan tugas kembali oleh pejabat yang berwenang. Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Kembali dibuat menurut contoh sebagai tersebul dalam Anak Lampiran l-d Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini.

Umpamanya : Seorang Teknisi Siaran ditugaskan mengikuti tugas belajar mulai tanggal 1 Nopember 2006 sampai dengan 30 April 2008. Teknisi Siaran tersebut dinyatakan bekerja kembali terhitung mulai tanggal 10 Mei 2008. Dalam hal yang demikian : a. Tunjangan Teknisi Siaran untuk bulan Nopember 2006 sampai dengan bulan April 2007 tetap dibayarkan; b. Tunjangan Teknisi Siaran dihentikan terhitung mulai bulan Mei 2007 sampai Mei 2008. c. Tunjangan Teknisi Siaran dibayarkan kembali mulai bulan Juni 2008 dan seterusnya, apabila telah diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Teknisi Siaran dan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Kembali telah diterima oleh Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro /Kepala Bagian Keuangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan. 3. Pegawai Negeri Sipil yang dijatuhi hukuman disiplin berat berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat sebagai Pegawai Negeri Sipil, walaupun kemudian mengajukan banding ke Badan Pertimbangan Kepegawaian (Bapek), Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran tetap dihentikan. 4. Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran yang dihentikan sebagaimana dimaksud dalam angka 3, dapat dibayarkan kembali setelah ada keputusan Bapek yang meringankan hukuman tersebut serta diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran clan dinyatakan telah melaksanakan tugas oleh pejabat yang berwenang. Umpamanya : Seorang Andalan Siaran telah dijatuhi hukuman disiplin berat yaitu pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri dan berlaku terhitung mulai tanggal 20 Januari 2007. Dalam batas tenggang waktu yang ditentukan setelah diterimanya keputusan, yang bersangkutan mengajukan banding ke Bapek. Setelah melalui proses akhirnya Bapek pada tanggal 25 April 2007 memutuskan bahwa hukumannya diubah menjadi hukuman disiplin sedang. Setelah selesai menjalani hukuman disiplin tersebut, yang bersangkutan diaktifkan kembali dalam Jabatan Fungsional Andalan Siaran disertai Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Kembali yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang. Dalam hal demikian Tunjangan Jabatan Fungsionalnya dihentikan terhitung mulai bulan Pebruari 2007 sampai dengan selesai menjalani hukuman disiplin sedang dan diangkat kembali dalam Jabatan Fungsional Andalan Siaran. Tunjangan Andalan Siaran dibayarkan pada bulan berikutnya setelah yang bersangkutan

dinyatakan telah melaksanakan tugas kembali dan Surat Pernyataan Melaksanakan Tugas Kembali diterima oleh Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/Kepala Bagian Keuangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan. 5. Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran dihentikan terhitung mulai bulan berikutnya sejak yang bersangkutan menjalani cuti besar atau cuti di luar tanggungan negara. Khusus bagi Pegawai Negeri Sipil wanita yang menjalani cuti di luar tanggungan negara untuk persalinan anak ke 4 (empat) dan seterusnya untuk paling lama 3 (tiga) bulan, maka selama menjalani cuti di luar tanggungan negara yang bersangkutan tidak dibebaskan dari jabatannya, tetapi tidak menerima penghasilan (gaji dan tunjangan). Gaji dan tunjangan jabatannya dibayarkan kembali mulai bulan berikutnya setelah yang bersangkutan selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara untuk persalinan anak. Umpamanya : Seorang Adikara Siaran menjalani cuti di luar tanggungan negara untuk persalinan anak ke 4 (empat) selama 2 (dua) bulan terhitung mulai tanggal 25 Nopember 2006 sampai dengan 25 Januari 2007. Setelah selesai menjalani cuti di luar tanggungan negara untuk persalinan anak, ia mulai bekerja kembali terhitung mulai tanggal 26 Januari 2007. Dalam hal yang demikian :

a. Dihentikan pembayaran gaji dan Tunjangan Adikara Siaran untuk bulan Desember 2006 dan Januari 2007. b. Diberikan kembali gaji dan Tunjangan Adikara Siaran untuk bulan Pebruari 2007 dan seterusnya. Apabila cuti di luar tanggungan negara bukan karena persalinan, maka tunjangan dibayarkan setelah diangkat/diaktifkan kembali sebagai Pegawai Negeri Sipil dan diangkat dalam Jabatan Fungsional Adikara Siaran dan dinyatakan melaksanakan tugas. 6. Surat keputusan penghentian/penghentian sementara Tunjangan Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran dibuat menurut contoh sebagai tersebut dalam Anak Lampiran l-e Peraturan Kepala Badan Kepegawaian Negara ini. 7. Pejabat yang berwenang menetapkan/mengeluarkan surat keputusan pemberhentian/pembebasan sementara dari jabatan dan pemberian surat izin cuti di luar tanggungan negara/cuti besar, serta surat tugas belajar, menyampaikan asli surat keputusan atau asli surat izin atau surat tugas belajar tersebut kepada Pegawai Negeri Sipil yang bersangkutan, dan tembusannya kepada : a. Kepala Badan Kepegawaian Negara Up. Deputi Bidang Informasi Kepegawaian; b. Pimpinan Instansi yang bersangkutan; c. Kepala Kantor Regional Badan Kepegawaian Negara yang bersangkutan; d. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara/Kepala Biro/Kepala Bagian Keuangan Pemerintah Daerah yang bersangkutan; e. Pejabat Pembuat Daftar Gaji; f. Pejabat lain yang dipandang perlu. IV. KETENTUAN LAIN-LAIN 1. Apabila terjadi kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran, maka pejabat yang berwenang menetapkan keputusan kenaikan jenjang jabatan, serta keputusan pemberian tunjangan sesuai tingkat jabatan tersebut. Pemberian tunjangan tersebut dapat ditetapkan sekaligus dalam keputusan pengangkatan atau kenaikan jenjang Jabatan Fungsional Teknisi Siarnn, Andalan Siaran, atau Adikara Siaran tersebut. 2. Keputusan pejabat yang berwenang tentang pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dalam Jabatan Fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran yang ditetapkan sebelum berlakunya Peraturan Kepala Badan Kepegawaian ini, dinyatakan tetap berlaku. 3. Pegawai Negeri Sipil yang pada tanggal 1 Januari 2006 telah menduduki jabaum fungsional Teknisi Siaran, Andalan Siaran, dan Adikara Siaran dan masih menerima tunjangan jabatan fungsional berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 60 Tahun 1995, kepada yang bersangkutan diberikan selisih tunjangan jabatan fungsional berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 62 Tahun 2006. V. PENUTUP 1. Apabila dalam pelaksanaan Peraturan Kepala Badan Kepegawaian kesulitan agar ditanyakan kepada Kepala Badan Kepegawaian mendapatkan penyelesaian. 2. Demikian untuk dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA PRAPTO HADI