STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III GERAKAN PRAMUKA DAN TANDA JABATAN PRAMUKA

LAMPIRAN I KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 137 TAHUN 1987 PENYEMPURNAAN PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA

TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

Kode Kehormatan Pramuka

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 220 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN POKOK-POKOK ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 200 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Dasar Kegiatan

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

PERAN GERAKAN PRAMUKA DALAM MENINGKATKAN PERILAKU HIDUP SEHAT DI MASYARAKAT

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PRAMUKA EKSTRAKULIKULER WAJIB DI SEKOLAH. Saipul Ambri Damanik

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 055 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA PENGENAL GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. pribadi dalam menciptakan budaya sekolah yang penuh makna. Undangundang

TRISATYA DASADARMA PRAMUKA

PROGRAM KERJA GUGUS DEPAN XI /076 PANGKALAN SMP NEGERI 8 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Disusun Oleh. Dewan Kerja Penggalang

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

PANCASILA 4. KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT DALAM PERMUSYAWARATAN PERWAKILAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945

Indonesia Nomor 12 Tahun 2010 Tentang Gerakan Pramuka, (Jakarta : Kemenpora, 2010), hlm Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, Undang-Undang Republik

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 058 TAHUN 1982 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA KECAKAPAN UMUM

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN PRAMUKA HASIL MUNASLUB GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2012

POTRET EKSISTENSI TUNAS MUDA BHINEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI ASPIRASI PERADABAN BANGSA YANG BERMARTABAT

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 005 TAHUN 1989 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA SATUAN GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA (KEPPRES) NOMOR : 57 TAHUN 1988 (57/1988) TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

BAB I PENDAHULUAN. bangsa diantaranya yang paling meresahkan adalah penyalahgunaan. narkoba dan bahkan sampai menjerumus kepada seks bebas.

PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 231 TAHUN 2007

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 231 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 53 TAHUN 1985 PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA BAKTI HUSADA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Tata Upacara Pramuka Penegak

PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF PENGURUS LEMBAGA PENDIDIKAN MA ARIF NU PUSAT

dilakukan secara suka rela dan terus menerus. Sesuai dengan keputusan mentri P dan K No 0323 / U/1978 tanggal 28 Oktober

Perlengkapan adat Racana Sunan Ampel-Nyai Karimah:

Kegiatan Pramuka. Kegiatan yang dapat diikuti semua golongan Pramuka

Lembar Observasi Karakter Disiplin. KRITERIA No Nama Siswa

KEPUTUSAN KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 166 TAHUN 2002 TENTANG. Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka,

PRAMUKA PENGGALANG. 2) Susunan Regu Penggalang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

ANGGARAN DASAR DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 43 TAHUN 1997 PETUNJUK PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA

BAB IV PEMBAHASAN. 3.1 Materi Teknik Pramuka

BAB I PENDAHULUAN. 1 Alfitra Salam, APU, Makalah Simposium Satu Pramuka Untuk Satu Merah Putih,

PEDOMAN PELAKSANAAN PESTA SIAGA CABANG TAHUN 2018

DAMPAK PEMBINAAN KEPRAMUKAAN TERHADAP TANGGUNG JAWAB SOSIAL PESERTA DIDIK

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANGGARAN DASAR SATUAN KOMUNITAS MA ARIF NU

GERAKAN PRAMUKA IKIP BANDUNG HINGGA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. pokok dalam memajukan suatu bangsa khususnya generasi muda untuk

LAMPIRAN KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 104 Tahun 2004 TANGGAL : 18 Oktober 2004 ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PEMBUKAAN

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

ADIK-ADIK PRAMUKA YANG SAYA BANGGAKAN DI SELURUH INDONESIA, WABARAKATUH, SALAM SEJAHTERA BAGI KITA SEMUA, SALAM PRAMUKA,

BAB IV ANALISA PENANAMAN NILAI-NILAI DARMA PRAMUKA PADA SISWA SD ISLAM IMAMA SEMARANG

KWARTIR DAERAH GERAKAN PRAMUKA LAMPUNG

PETUNJUK PELAKSANAAN LOMBA KETERAMPILAN PRAMUKA PENGGALANG DAN PENEGAK (LKP3) TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR 180.A TAHUN 2008 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN PRAMUKA GARUDA

BUKU PANDUAN 4 POLA DAN MEKANISME PEMBINAAN ANGGOTA SATUAN KOMUNITAS PRAMUKA MA ARIF NU

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 225 TAHUN 2007 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN MAJELIS PEMBIMBING GERAKAN PRAMUKA

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 029/KN/77 TAHUN 1977 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GELADIAN PIMPINAN REGU PENGGALANG

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 031/KN/78 TAHUN 1978 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN GLADIAN PIMPINAN SATUAN PENEGAK

PROSEDUR OPERASI STANDAR (POS) PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN KEPRAMUKAAN SEBAGAI

BAB III DESKRIPSI UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA DAN KURIKULUM 2013

RENCANA KERJA GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA KABUPATEN MALANG AIRLANGGA GAYATRI PANGKALAN SMP NEGERI 1 TUMPANG TAHUN ANGGARAN

Selalu taat menjalankan ibadah agamanya secara pribadi ataupun berjamaah Pencapaian Pengisian SKU:

KEPUTUSAN KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH NOMOR : 089 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN OPERASIONAL PRAMUKA PEDULI KWARTIR DAERAH 11 JAWA TENGAH

BAB II DESKRIPSI (OBYEK PENELITIAN)

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2009 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA

PETUNJUK PELAKSANAAN GUGUS DEPAN GERAKAN PRAMUKA YANG BERPANGKALAN DI KAMPUS PEGURUAN TINGGI

PETUNJUK PENYELENGGARAAN TANDA PENGHARGAAN GERAKAN PRAMUKA

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

PENGURUS BESAR IGPKhI SELAKU PIMPINAN MUNAS I IGPKhI Sekretaris Jenderal,

RANCANGAN MENGAJAR ( RM )

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 104 TAHUN 2004 TENTANG PENGESAHAN ANGGARAN DASAR GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa memegang peranan yang sangat penting dalam kehidupan. Bahasa

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 25 TAHUN 1994 TENTANG TANDA KEHORMATAN SATYALANCANA KARYA SATYA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Pengantar Presiden RI pada Hari Pramuka ke-53, di Cibubur, Jakarta, Tgl. 14 Agustus 2014 Kamis, 14 Agustus 2014

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 053 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN SATUAN KARYA PRAMUKA WIDYA BUDAYA BAKTI

KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR : 178 TAHUN 1979 TENTANG PETUNJUK PENYELENGGARAAN UPACARA DI DALAM GERAKAN PRAMUKA

AD/ART GERAKAN PRAMUKA TAHUN 2009 Hlm. 13 dari 13

BAB I PENDAHULUAN. Perubahan dan perkembangan diberbagai bidang yang ada di masyarakat

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Pramuka terhadap Kedisiplinan Siswa. Adapun penjabarannya sebagai berikut:

PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

MATERI LATIHAN DASAR KEPEMIMPINAN OSIS ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH ( OSIS )

KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA

Pramuka Garuda Penegak

PETUNJUK PENYELENGGARAAN DEWAN KERJA PRAMUKA PENEGAK DAN PANDEGA KEPUTUSAN KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA NOMOR: 214 TAHUN 2007

BUPATI MESUJI PROVINSI LAMPUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN MESUJI NOMOR 02 TAHUN 2017 TENTANG

PETUNJUK PENYELENGGARAAN ORGANISASI DAN TATA KERJA KWARTIR RANTING GERAKAN PRAMUKA (SK Kwarnas Nomor: 224 Tahun 2007) BAB I PENDAHULUAN

MODUL 6.1 DAN 6.2 SKU/TKU, SKK/TKK, SPG/TPG DAN ALAT PENDIDIKAN

REVITALISASI ASET GERAKAN PRAMUKA DALAM MENGANTISIPASI PROGRAM PEMERINTAHAN BARU : H.

ASTA CITRA ANAK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 1968 TENTANG TANDA KEHORMATAN BINTANG "JALASENA" PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

KODE ETIK PANITERA DAN JURUSITA

BAB II KONSEP PENDIDIKAN KARAKTER YANG TERKANDUNG DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 12 TAHUN 2010 TENTANG GERAKAN PRAMUKA

Transkripsi:

STRUKTUR ORGANISASI GERAKAN PRAMUKA PRESIDEN RI PRAMUKA TERTINGGI MABINAS PRESIDEN RI GUBERNUR KAMABIDA MUNAS 5 TAHUN SEKALI MUSDA 5 TAHUN SEKALI D K N PUSDIKA D K D DADIKA KWARNAS KWARDA MABICAB BUPATI/WALI KOTA MABIRAN CAMAT MABISA LURAH MUSCAB 5 TAHUN SEKALI MUSRAN 3 TAHUN SEKALI D K C CADIKA D K R KORSA KWARCAB KWARRAN MABIGUS KEPALA SEKOLAH TOKOH MASYARAKAT MUGUS 3 TAHUN SEKALI GUGUS DEPAN GUGUS DEPAN S G T D

STRUKTUR ORGANISASI GUGUSDEPAN GERAKAN PRAMUKA STRUKTUR GUGUSDEPAN MABIGUS SEKRE TARIS PEMBINA BENDA HARA GUGUS DEPAN PEMBINA SIAGA PERINDUKAN PEMBINA GALANG PRATAMA PEMBINA TEGAK AMBALAN SULUNG PRATAMA PRADANA ANGGOTA ANGGOTA REGU ANGGOTA BARUNG SANGGA 40 ANAK 40 ANAK REMAJA 40 PEMUDA

ORGANISASI PERINDUKAN SIAGA PERINDUKAN SIAGA 1. Perindukan siaga dibenttk berdasarkan adanya peserta didik yang berusia antara 7 sampai 10 th 2. Perindukan terdiri paling banyak 40 Pramuka Siaga 3. Perindukan dibagi dalam satuan kecil dalam bentuk barung 4. Setiap barung memiliki salah satu dari warna yang dipilihnya sendiri. Merah kuning dll PIMPINAN 1. Pembina perindukan a. Perindukan dibina oleh seorang Pembina siaga dan dibantu oleh tiga pembantu Pembina siaga b. Usia pembantu Pembina siaga minimal 16 th c. Pembina dan pembantu pembina siaga putra dapat dijabat oleh seorang wanita atau pria

d. Sedang siaga putri husus dibina oleh pembina / pembantu Pembina putrid 2. Pimpinan barung a. Barung dipimpin oleh seorang pemimpin barung secara bergilir b. Pemimpin barung dipilih oleh anggota barung c. Pemimpin barung menunjuk wakilnya dari anggota barung d. Para pemimpin barung memilih salah satu pemimpin barung untuk melaksana kan tugas ditingkat perindukan e. Pemimpin barung yang terpilih disebut pemimpin barung utama dipanggil Sulung DEWAN PERINDUKAN SIAGA Dalam Pendidikan Kepemimpinan para pramuka siaga diadakan dewan perindukan siaga yang disingkat Dewan Siaga a. Dewan Siaga terdiri dari pemimpin barung, wakil pemimpin barung, pemimpin barung utama, Pembina dan pembantu Pembina b. Dewan siaga mengadakan pertemuan sebulan sekali dipimpin oleh Pembina atau

Pembantu Pembina c. Dewan siaga bertugas mengurus dan mengatur kegiatan perindukan siaga dan putusan-putusan yang diambil oleh Dewan Siaga HUBUNGAN PEMBINA DAN PESERTA DIDIK Dalam hal ini perindukan siaga adalah seperti hubungan dalam keluarga. Untuk itu diwujudkan dalam panggilan sehari-hari dengan ibunda dan yanda yang disingkat dengan Bunda, Yanda Paman dan ibu kecil disingkat menjadi Pak cik dan Bu cik. ORGANISASI PASUKAN PENGGALANG Pasukan penggalang 1. Satu pasukan terdiri atas paling banyak 40 orang pramuka penggalang 2. Satu pramuka terdiri dari beberapa satuan kecil yang disebut dengan regu 3. Tiap regu teriri dari 5 sampai 10 anak pengalang 4. Pembentukan regu dipilih dan ditentukan oleh dan atas pilihan pengalang itu sendiri sesuai dengan keinginannya

5. Nama regu juga ditentukan oleh mereka, untuk regu pa memakai nama binatang dan untuk regu pi memakai nama tumbuh-tumbuhan 6. Tiap regu diberi tanda bendera regu, bergambar sesuai dengan nama regunya, dan juga dipasang tanda regu di lengan bajunya yang kiri. Pimpinan Pembina pasukan a. Pasukan penggalang dibina oleh seorang Pembina penggalang dibantu oleh paling banyak dua orang pembantu Pembina penggalang b. Pembina penggalang sedikitnya berusia 21 TH dan 16 untuk pembantu Pembina c. Pembinanya dalam penggalang disesuaikan dengan jenisnya. Pa yang membina Pembina putra begitu juga dengan yang putri Pimpinan Regu a. Regu dipimpinoleh seorang pemimpin regu secara bergiliran b. Pemimpin regu dipilih oleh anggota regu c. Pemimpin regu menunjuk wakilnya dari anggotanya

d. Para pemimpin regu memilih salah satu d ari mereka untuk menjadipemimpin regu utama yang biasa disebut PRATAMA Dewan Pasukan Penggalang Dalam pendidikan kepemimpinan para pramuka penggalang, diadakan Dewan penggalang atau Dewan pasukan penggalang a. Dewan Pengalang terdiri dari 1. Para pemimpin regu 2. Para wakil pemimpin regu 3. Pemimpin regu utama 4. Pembina penggalang 5. Para pembantu Pembina penggalang b. Dewan penggalang mengadakan rapat sebulan sekali c. Ketua Dewan penggalang adalah Pratama sedang sekertaris, bendahara dijabat secara bergiliran diantara anggota Dewan Penggalang d. Pembina dan pembantu Pembina penggalang, bertindak sebagai penasihat, pengarah dan pembimbing, serta mempunyai hak untuk menentukan keputusan terakhir. Dewan Kehormatan

Untuk membina kepemimpinan dan rasa tanggung jawab dibentuk Dewan Kehormatan pasukan penggalang a. Dewan kehormatan bersidang bila terjadi peristiwa yang menyangkut tugas Dewan ini b. Dewan kehormatan terdiri dari 1. Para pemimpin regu 2. Pemimpin regu utama 3. Pembina Penggalang 4. Pembantu Pembina penggalang c. Ketua dan wakil ketua Dewan Kehormatan adalah Pembina dan pembantu Pembina penggalang sekertaris dari salah satu pemimpin regu d. Dewan Kehormatan bertugas untuk menentukan 1. Pelantikan, pemberian TKK, tanda penghargaan danlain-lain kepada pramuka penggalang yang berjasa dan berprestasi 2. Pelatikan pemimpin dan wakil pemimpin regu serta Pratama 3. Tindakan terhadap pelanggaran kode kehormatan, sesudah yang bersangkutan diberi kesempatan membela diri 4. Rehabilitasi pramuka penggalang Hubungan Pembina dengan peserta didik

` Hubungan antara keduanya adalah seperti hubungan kakak dengan adiknya, karena itu para Pembina sehari-hari dipanggil kakak atau disingkat dengan KAK KODE KEHORMATAN DALAM GERAKAN PRAMUKA. DWI SATYA Aku berjanji akan bersungguh sungguh: - Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut tatakrama keluarga - Setiap hari berbuat kebaikan DWI DARMA 1. Siaga itu menurut Ayah Ibundanya 2. Siaga itu berani dan tidak putus asa TRI SATYA (untuk Pramuka Penggalang) Demi kehormatanku aku berjanji akan bersunguh sungguh - Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan menjalankan Pancasila

- Menolong sesam hidup dan mempersiapkan diri untuk membangunmasyarakat - Menepati Dasa Darma Tri satya untuk penegak dan Pandega, sedikit ada perbedaan pada nomor dua - Menolong sesame hidup dan ikut serta membangun masyarakat DASA DARMA PRAMUKA Sesuai dengan SK 036 / KN / 79 1. TAQWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA a. Amal sholeh dan menjalankan ajaran agama b. Menjauhi larangan Tuhan c. Cinta ibu bapak dan berbakti kepadanya d. Mencintai seluruh ciptaan Tuhan 2. CINTA ALAM DAN KASIH SAYANG SESAMA MANUSIA a. Giat melaksanakan amanat penderitaan rakyat b. Ikut menanggulangi penderitaan orang c. Giat berlatih, bekerja, belajar untuk kepentingan bangsa dan Negara 3. PATRIOT YANG SOPAN DAN KESATRIA

a. Berfikir, berbicara, dan berbakti sesuai dengan Pancasila b. Setia dan berbakti untuk bangsa dan Negara c. Gerak dan langkah sesuai dengan Pancasila 4. PATUH DAN SUKA BERMUSYAWARAH a. Menjalankan kewajibannya sebagai warga warga Negara dengan adil dan penuh kesadaran dan kewajiban serta keikhlasan b. Rela berkorban untuk kepentingan dan kemuliaan bangsa Indonesia 5. RELA MENOLONG DAN TABAH a. Turut membangun masyarakat b. Bergotong royong membangun masy c. Menjalankan norma norma Pancasila 6. RAJIN TRAMPIL DAN GEMBIRA a. Sopan santun kepada sesame b. Selalu menepati janji dan tahu waktu c. Bertindak sesuai dengan Pancasila 7. HEMAT CERDAS DAN BERSAHAJA a. Mengutamakan menabung b. Belajar, bekerja dengan tekun c. Berpakaian sederhana rapid an sopan

8. DISIPLIN BERANI DAN SETIA a. Berlatih dalam menangani yang sukar b. Sadar akan kewajiban dan melksanakan dengan senang hati c. Memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya 9. BERTANGGUNG JAWAB DAN DAPAT DIPERCAYA a. Rajin kerja dengan penuh tanggung jawab b. Tindak tanduknya disiplin dengan sifat kesatria 10. SUCI DALAM PIKIRAN PERKATAAN DAN PERBUATAN a. Jujur dan suci dalam menolong Umat b. Menghargai, berlaku, bertindak satria c. Menjalankan tugas apapun dengan sebaik-baiknya dengan teliti LAMBANG GERAKAN PRAMUKA Sesuai dengan SK No 06/ KN / 1972 Pada tanggal 31 Jan 1972 H. Sunaryo Atmodipuro 1 : Bintang bersudut lima

10 : Bak Kompas 45 : Butir padi 8 : Buah Kapas 17 : Helai daun kapas 2 : garis melintang di tengah Nama Gerakan Pramuka di Tengahnya Gambar Tunas Kelapa daun dua yang tidak sama Tingginya Bunga melati ditulis diatas pita mengkilap pada Kapas dan Padi ARTI TUNAS KELAPA 1. Merupakan inti dari kelangsungan hidup bangsa Indonesia 2. Pramuka bertekat bulat untuk menghadapi segala rintangan untuk mengabdi pada Negara 3. Dapat menyesuaikan diri dengan keadaan 4. Daunnya menjulang tinggi menandakan cita-cita Pramuka sangatlah tinggi

5. Akar tunas kelapa yang keluar menandakan pramuka berpegang teguh pada dasar etika, moral serta landasan yang baik. 6. Pramuka akan menjadi manusia yang serba guna berbakti pada ikbu pertiwi 7. Tunas kelapa ditemukan oleh Bapak H. Sunaryo Atmodipuro pada tanggal 9 maret 1961. LAMBANG GERAKAN PRAMUKA Lambang gerakan pramuka adalah tanda pengenal tetap yang mengkiaskan sifat, keadaan, nilai dan moral yang dimiliki oleh setiap anggota gerakan pramuka yang dicita-citakan. Lambang tersebut diciptakan oleh Bapak H. Sunaryo Atmodipuro seorang Pembina pramuka yang aktif sebagai pegawai departemen pertanian dan pertama kali dipergunakan sejak tanggal 14 agustus 1961 pada panji gerakan pendidikan kepanduan nasional Indonesia yang dianugerahkan kepada Gerakan Pramuka. BENTUK DAN ARTI KIASAN

1. Bentuk lambang gerakan pramuka adalah gambar bayangan tunas kelapa 2. Arti Kiasan Lambang Gerakan Pramuka Sebagai berikut a. Buah nyiur dalam keadaan tumbuh dinamakan cikal dan istilah cikal bakal berarti penduduk asli pertama yang merupakan generasi baru, jadi mengkias kan bahwa setiap pramuka inti dari kelangsungan hidup bangsa Indonesia. b. Buah nyiur dapat bertahan lama dalam keadaan yang bagaimanapun juga, jadi mengkiaskan bahwa setiap pramuka adalah seorang rohaniah dan jasmaniah yang sehat, kuat dan ulet, serta besar tekatnya dalam menghadapi segala tantangan dan dalam menempuh segala ujian, kesukaran untuk mengabdi pada ibu pertiwi c. Dapat tumbuh dimana saja, ini mengkiaskan setiap pramuka dapat menye suaikan diri dalam masyarakat dimana ia berada dan dalam keadaan yang bagaimanapun juga. d. Tumbuh menjulang lurus keatas dan merupakan pohon tertinggi di Indone-sia, jadi mengkiaskan setiap pramuka mempunyai cita-cita yang tinggi dan lurus, mulia, jujur dan ulet supaya ia tetap tegak tidak mudah goyah oleh ujian yang bagaimana pun besar dan berat.

e. Akarnya tumbuh kuat dan erat kedalam tanah, mengkiaskan tekat dan kiya-kinan tiap pramuka yang berpegang pada dasar-dasar dan landasan yang baik, dipakai untuk memperkuat diri guna mencapai cita-citanya. f. Nyiur adalah pohon yang serba guna dari ujung daun sampai akarnya, meng kiaskan tiap pramuka adalah manusia adalah yang berguna dan membakti kan diri dan kegunaannya kepada tanah air bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta kepada umat manusia. PENGGUNAAN Lambang Gerakan Pramuka 1. Lambang Gerakan Pramuka dapat digunakan antara lain: pada bendera, papan nama Kwartir dan Cabang, tanda pengenal dan alat administrasi Gerakan Pramuka. 2. Penggunbaan tersebut dimaksudkan sebagai alat pendidikan untuk mengingatkan dan menanamkan pada setiap anggota Gerakan Pramuka agar memiliki sifat dan

keadaan seperti kiasan lambang Tunas Kelapa. PRINSIP PENYESUAIAN DENGAN PERKEMBANGAN ROHANI DAN JASMANI

PENGGOLONGAN DASAR a. Tiap anak / orang berbeda dengan anak / orang lain b. Meski berbeda dari sisi lain pasti terdapat persamaannya SIAGA GALANG TEGAK DEGA 1 Jenis ART Pa Pa Pa Pa Pi Pi Pi Pi 2 3 4 5 6 Umur Anak Remaja Pemuda Dewasa 027, Th 1980 7-10 th 11-15 th 16-20 th 21-25 th Jumlah 1 Perindukan 1 Pasukan 1 Ambalan 1 Racana 027, Th 1980 40 anak 40 Remaja 40 Pemuda 40 Dewasa Pembina 1 Pembina 1 Pembina 1 Pembina 1 Pembina 027, Th 1980 3 Pembt Pembina 2 Pembt Pembina 1 Pembt Pembina Upacara Melihat kedalam Mulai mengenal Banyak mengenal Sudah bergaul 178, Th 1979 pada keluarga nilai2 masyarakat masyarakat dengan masy Kode Dwi Satya Tri Satya Tri Satya Tri Satya Kehormatan Dwi Darma Dasadarma Dasadarma Dasadarma 7 SKU Bantu Ramu Bantara Pandega Mula Rakit laksana Tata Terap 8 Pelaksanaan Perorangan bukan secara massal perlu pengamatan pada masing-masing peserta didik, maka dibentuk satuan satuan prinsip pembinaan peserta didik makin kearah dewasa pembina maikin banyak melimpahkan pera nannya kepada peserta didik