KAJIAN ILMIAH TERHADAP PANCASILA

dokumen-dokumen yang mirip
SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA VISI DAN MISI PENDIDIKAN PANCASILA.

Realisasi, 29 Apr 45 dibentuk Dekuritsu Zyunbi Tyoosakai / BPUPKI Dilantik 28 Mei 45

SEJARAH PERUMUSAN PANCASILA

Tugas Akhir Matakuliah Pancasila SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

SEJARAH PANITIA SEMBILAN DAN SEJARAH PIAGAM JAKARTA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

KAJIAN ILMIAH TERHADAP PANCASILA

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

Mata Kuliah Kewarganegaraan Modul ke:

MODUL 2 PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

Part - 1 RENDY SUEZTRA CANALDHY, S.IP., MPA

MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

RANGKUMAN PENDIDIKAN PANCASILA PROF. KAELAN BAB 1

MAKALAH PANCASILA TINJAUAN HISTORIS PANCASILA

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

BAB I PENDAHULUAN A. Landasan Pendidikan Pancasila

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

Tugas Akhir Kuliah Pancasila Pancasila Sebagai Dasar Negara

TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

MAKALAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Pancasila sebagai Dasar Negara-1

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PENDIDIKAN PANCASILA Modul ke: Pancasila sebagai Dasar Negara-1

Nilai Juang Proses. Sumber: ClipArt Corel Gambar 1.1 Garuda Pancasila

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM MASYARAKAT BERBANGSA DAN BERNEGARA

INSTRUMEN SOAL DAN PEDOMAN PENILAIAN

TUGAS KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA DALAM KONTEKS SEJARAH

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PENDIDIKAN PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH PERJUANGAN BANGSA INDONESIA

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

PERUMUSAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

NINGGAR DIAN PRASTIKA KELOMPOK S1 TI. DOSEN : Dr. ABIDARIN ROSYIDI, MMa.

Pendidikan Kewarganegaraan

MATERI TES WAWASAN KEBANGSAAN 1. PANCASILA Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini berasal dari bahasa Sansekerta yaitu pañca

PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA

IMPLEMENTASI PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Hand Outs 2 Pendidikan PANCASILA

Habib Rizieq: "Indonesia bukan Negara Demokrasi"

BAB I MASA AWAL KEMERDEKAAN INDONESIA

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA AGAMA SEBAGAI DASAR PANCASILA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

TUGAS AKHIR PANCASILA SEJARAH PANCASILA. `: Roni Guswiyanto NIM : : S1 Teknik Informatika. : DR. Abidarin Rosyidi, MMa.

ETIKA POLITIK PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

MODUL 7 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

Sejarah Singkat Pancasila dan Perlunya Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

ARTI PENTING UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 BAGI BANGSA DAN NEGARA INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara

Latar Belakang Masalah

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PENDIDIKAN PANCASILA Pancasila dalam Kajian Ilmiah

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

PANCASILA DALAM KAJIAN SEJARAH BANGSA INDONESIA

Pancasila dan Implementasinya

MAKALAH PANCASILA PANCASILA DI ERA GLOBALISASI

SAMSURI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

PENTINGNYA PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

PEMBAHASAN SECARA ILMIAH (PUDJOWIYATNO)

PERSIAPAN KEMERDEKAAN

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Perundang-Undangan Dan Kebijaksanaan Negara Fakultas TEKNIK

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

PENGERTIAN PANCASILA SECARA HISTORIS

PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 37 SEMARANG

KISI-KISI PTS PKN KELAS 8 SEMESTER GASAL 2017

PEMERINTAH KOTA BANTUL DINAS PENDIDIKAN SMP NEGERI 3 PAJANGAN

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

LATIHAN SOAL PANCASILA ( waktu : 36 menit )

SEJARAH TERBENTUKNYA PANCASILA

PENERAPAN SILA KE 4 dilingkungan JL.GARUDA 2 RT.16 DESA SAPTA MULIA

A. Pengertian Pancasila

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

TUGAS AKHIR KULIAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

Transkripsi:

KAJIAN ILMIAH TERHADAP PANCASILA MENCAKUP : 1. PENGETAHUAN, ILMU EMPIRIS DAN FILSAFAT 2. KEBENARAN ILMIAH DALAM PANCASILA 3. CIRI BERPIKIR ILMIAH- FILSAFAT DLM PEMBAHASAN PANCASILA 4. BENTUK DAN SUSUNAN PANCASILA

PENGETAHUAN, ILMU EMPIRIS DAN FILSAFAT MANUSIA MAMPU MEMAHAMI DAN MENGHASILKAN PENGETAHUAN MANUSIA SEBAGAI SUBYEK INTERAKSI OBYEK YANG DIKETAHUI PENGETAHUAN

PENGETAHUAN DAPAT DIPEROLEH 1. SPONTAN : melalui indrawi yang terikat perubahan ruang dan waktu. 2. SISTEMATIS REFLEKTIF : melalui Trial and E Error, uji berulang-ulang, disusun sistematis menjadi sistem pengetahuan yang kebenarannya bersifat umum.

Macam Macam Pengetahuan Reflektif 1. Empiris 2. Ilmu Filsafat 3. Ilmu Agama 4. Teknologi 5. Seni

EMPIRIS FOKUS : GEJALA ALAM DAN SOSIAL. TIGA KELOMPOK BESAR ILMU: GEJALA ALAM ILMU ALAM ILMU SOSIAL GEJALA SOSIAL HUMANIORA

FILSAFAT Pengetahuan yg bersifat mendasar dan umum menyangkut masalah-masalah hakiki ttg manusia, alam dan Tuhan. ILMU AGAMA Pengetahuan manusia yg didasarkan pada sumber utama berupa kitab suci dengan landasan keimanan. TEKNOLOGI Pengetahuan yg awalnya ditujukan untuk mempermudah manusia dlm memanfaatkan hasil-hasil alam, mengolah dan mengeksploitasi alam. SENI Pengetahuan dan ekspresi rasa keindahan manusia sebagai makhluk estetis.

Pancasila merupakan pengetahuan reflektif bukan spontan. Karena proses penemuan Pancasila melalui kajian empiris dan filosofis terhadp berbagai ide atau gagasan, peristiwa atau gejala sosio-kultural religius masyarakat Indonesia. Catatan : Filsafat: 1). Pegetahuan dan peyelidikan dgn akal budi mengenai hakekat segala yg ada, sebab, asal dan hukumnya. 2). Teori-teori yang mendasari alam pikiran atau suatu kegiatan. 3). Ilmu yg berintikan logika, estetika, metafisika dan epistemologi

Pancasila sebagai pengetahuan ilmiah-filosofis dapat dipahami dari : 1. Verbalis melalui aspek rangkaian kata-kata yg diucapkan ( misal : Pidato, upacara dsb ) 2. Konotatif melalui ratio. ( Pancasila dipahami, ditafsirkan dan dimaknai berdasarkanmetode ilmiah 3. Denotatif melalui fakta, realita yang menunjukkan adanya perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan.

2. KEBENARAN ILMIAH DALAM PANCASILA Pengetahuan yang dikejar manusia identik dengan pengejaran kebenaran, maka apabila pengetahuan diperolehnya adalah benar. Pengetahuan manusia diperoleh melalui proses yg dimulai dari awal-tengah-akhir. Akhir proses pengetahuan manusia diungkapkan melalui pernyataan-pernyataan yang benar.

Teori Kebenaran : 1. Teori kebenaran koherensi 2. Teori kebenaran korespondensi 3. Teori kebenaran pragmatisme 4. Teori kebenaran konsensus

1. Kebenaran koherensi : ditandai dgn pernyataan yang satu dengan yg lain saling berkaitan, konsisten dan runtut serta tidak saling bertentangan. 2. Kebenaran korespondensi : ditandai adanya kesesuaian antara pernyataan dengan kenyataan 3. Kebenaran pragmatis : berdasarkan kreteria bahwa pernyataan pernyataan yang dibuat harus membawa manfaat bagi sebagian besar umat manusia. 4. Kebenaran konsesnsus : didasarkan pada kesepakatan bersama. Syarat kebenran konsesnsus : keterpahaman, wacana, ketulusan/kejujuran dan otoritas ( Bagaimana kebenaran dalam Pancasila? )

3. Ciri Berpikir Ilmiah-Filsafat Dalam Pembahasan Pancasila Ilmu pengetahuan merupakan kumpulan usaha manusia untuk memahami kenyataan berdasarkan pengalaman secara empirik dan reflektif Syarat Pengetahuan dikatakan sebagai ilmu : 1. Berobyek 2. Bermetode 3. Bersistem 4. Bersifat umum/universal

1. Obyek : 1). Obyek Material, 2). Obyek Formal Obyek Material / sasaran kajian : bahan kajian dalam pencarian kebenaran ilmiah. Obyek material dalam membahas Pancasila sebagai kajian ilmiah dapat bersifat empiris dan non empiris. Obyek tersebut dapat berupa pernyataanpernyataan,pemikiran, ide-ide,kenyataan sosialkultural yang terwujud dalam hukum, teks sejarah, adat-istiadat, karakter, kepribadian manusia sejak dahulu hingga sekarang.

Obyek Formal : pandang pendekatan atau titik tolak dalam mendekati obyek material. Obyek Formal dalam membahas Pancasila dapat dilakukan dari perspektif/sudut pandang ilmu-ilmu seperti : Yuridis, politik, sejarah, filsafaf, sosiologi, anthropologi, ekonomi dll. Melalui 0byek formal diperoleh berbagai pengetahuan ttg Pancasila yang bersifat : deskriptif, kausalitas, normatif dan essensial

Lingkup Kajian Ilmiah Pancasila Dapat Diketahui Melalui Beberapa Kata Tanya : Bagaimana : Menghasilkan jawaban ilmiah berupa Pengetahuan Deskriptif. Mengapa : diperoleh jawaban berupa pengetahuan Kausal ( sebab dan Akibat ) Proses terjadinya Pancasila meliputi empat kausa : Causa Materialis, Causa Formalis, Causa Effisiens dan Causa Finalis.

Causa Materialis Pancasila : sebab yg menjadikan Pancasila ada ( Sistem Nilai dan Budaya Masyarakat ) Causa Formalis : sebab bentuk yang menyebabkan Pancasila ada ( Rumusan Pancasila berurutan dari Sila pertama sampai dengan Sila Kelima) Causa Effisiens : sebab proses kerja yang menyebabkan Pancasila ada ( Sidang BPUPKI dan PPKI ) Causa Finalis : sebab tujuan diadakannya Pancasila ( Pancasila sebagai dasar Negara RI )

Ke Mana : diperoleh jawaban Pengetahuan Normatif. Berkaiatan dengan Ukuran, Standar, Norma Melalui kajian normatif ini dapat dibedakan secara normatif realisasi yang seharusnya dan realisasi dalam kenyataannya ( Das Sollen dan Das Sein ). APA : diperoleh jawaban yang bersifat Esensial ( pengetahuan yg terdalam/hakekat segala sesuatu/ Intisari

Metode Setiap ilmu harus memiliki metode. Metode artinya seperangkat cara atau sistem pendekatan dalam rangka pembahasan obyek materialnya untuk mendapatkan kebenaran yang obyektif. Metode ilmiah ada beberapa macam, tergantung pada obyek yang dikaji. Diantaranya : Sosiologi Survey ( Kuantitatif), dan Ground Research ( Kualitatif )

Filsafat metode : analisis sentesis ( menguraikan dan memerinci pernyataan sehingga jelas maknanya lalu disimpulkan Metode Induksi : metode berpikir dari halhal/peristiwa yang khusus kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat umum. ( Bagaimana penerapan metode ini dalam Pancasila? ) Metode Deduksi : metode berpikir yang bertolak dari hal-hal/pernyataan yang bersifat umum untuk ditarik kesimpulan yang bersifat khusus. ( Berilah Contohnya )

Metode Hermeneutika : metode menafsirkan untuk memperoleh makna yang terdalam/hakekat yg ditafsirkan Prinsip Yang digunakan Konteks dan Isi Teks Misal : Bagaimana konteks perumusan Pancasila pada masa itu? Apa isi Teksnya?

Sistematis Sistem merupakan satu kesatuan yang utuh dan bulat yang bagian-bagiannya saling berhubungan dan ketergantungan. Pemahaman Pancasila harus kesatuan dan keutuhan merupakan satu Sila-sila Pancasila disusun secara logis sehingga membentuk pemikiran yang sistematis. Notonagora Hierarkis Piramidal. ( Bagaimana Penjelasannya? )

Universal Kebenaran suatu pengetahuan ilmiah relatif berlaku secara universal ( Tidak terbatas ruang dan waktu ). Kajian terhadap Pancasila dapat ditemukan nilai-nilai yang terdalam pada sila-sila Pancasila ( Tunjukkan Nilai Tersebut! )

Bentuk dan Susunan Pancasila Bentuk Pancasila dlm arti rumusan Pancasila dlm alinea IV Pembukaan UUD 1945 Pancasila sbg suatu sistem nilai mempunyai ciri : 1. merupakan satu kesatuan yg utuh. 2. setiap unsur pembentuk Pancasila merupa kan unsur yg mutlak dlm membentuk kesatuan, bukan komplementer. 3. unsur Pancasila tidak dapat ditambah atau dikurangi.

Susunan Pancasila Pancasila sbg sistem nilai disusun berdasarkan urutan yg logis : 1. Ketuhanan YME 2. Kemunusiaan yg adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan / perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia ( Bentuk dan susunan Pancasila Hierarkis Piramidal dlm urutan luas cakupan pengertian dan isi pengertiannya )

SEJARAH LAHIRNYA PANCASILA Masa Hindhu Budha abad 7. ( kerajaan : Sriwijaya, Majapahit, Kutai, Tanjungpur, Mataram, kerajaan-kerajaan di Bali ) Masuknya Agama Islam sekitar abad 13 dibawa oleh saudagar Arab, Gujarat, Benggala Masuknya Agama Katolik dan Kristen abad 16 ( oleh bgs Eropa : Fortugis, Spanyol, Belanda ) Semuanya itu memberikan pengaruh dalam bidang politik, Kebudayaan

Gerakan Menuju Kemerdekaan Kontak dgn bgs Eropa membawa perubahan pandangan ( Faham Liberalisme, demokrasi dan nasionalisme ) Kebijakan kaum Liberal dan kaum Humanisme menghapus tanam paksa C. Th. Van Deventer dlm majalah De Gids 1899 politik balas budi ( Een Eereschuld/Debt of Honour ) selenggarakan Trias Politika : Irigasi, Transmigrasi dan edukasi. Melalui penddkan, pelajar Indonesia mengenal Faham Nasionalisme sbg National State/Negara Bangsa.Setelah thn 1900 perlawanan bersifat nasional dgn Strategi Modern, Senjata dan Diplomasi

Pada masa penjajahan Jepang ( Perdana Menteri Kaiso 7 Sept 1944 akan memberikan kemerdekaan Indonesia ) Menurut ( G moedjanto, 1989 :84 ) keterlambatan pemberian Kemerdekaan Indonesia karena ; 1. Pemimpin Indonesia dan Jepang belum mengadakan perjanjian 2. Sehubungan dgn itu Jepang terpaksa mempertimbangkan waktunya 3. Tgl 1 maret 1945 diumumkan pembentukan BPUPKI yang terjadi tawar menawar antara jepang dan Indonesia. 4. Tgl 5 April Kaiso jatuh dan Kabinet Suzuki sbg penggatinya tidak dpt mengambil alih tanggung jawab pelaksanaan pernyataan Kaiso.

Perumusan Pancasila Kaisar Hirohito tgl 29 April 1945 memberikan janji Kemerdekaan Indonesia tanpa syarat. Tindak lanjutnya dibentuk BPUPKI ( Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Zyunbi Tioosakai. BPUPKI : 1. Ketua : Dr. KRT. Rajiman Widiodiningrat 2. Ketua Muda : Ichubangase 3. Ketua Muda : RP. Soeroso Anggota 60 orang

Sidang BPUPKI Tgl 29 Mei - 1 Juni 1945 Sidang Tgl 29 Mei 1945 Pembicara Mr. Muh Yamin. Materi rancangan usulan dasar negara Indonesia : 1. Peri Kebangsaan 2. Peri Kemanusiaan 3. Peri Ketuhanan 4. Peri Kerakyatan 5. Kesejahteraan Rakyat

Sidang tgl 31 Mei 1945 Mr. Soepomo, isi Pidato ttg dasar pemerintahan suatu negera tergantung Staatsidee yg akan dipakai. Menurut Soepomo ada aliran pikiran ttg Negara : 1. Individualistis Negara masyarakat hukum berdasarkan kontrak ( Kontrak Sosial ) 2. Teori Golongan negara sebagai alat golongan utk menindas golongan yg lemah. 3. Teori Integralistik Negara adalah susunan masyarakat yg integral, segala golongan, segala anggota hubungannya erat dan merupakan persatuan masyarakat yg organis.

Sidang BPUPKI Tgl 1 Juni 1945 Pidato Ir. Soekarno Ttg dasar negara yg akan didirikan ( Philosophische grondslag, Fundamen, Jiwa, Pikiran yg dalam ). Dasar negara bagi negara Indonesia oleh Ir. Soekarno diberi nama Pancasila dgn rumusan : 1. Kebangsaan ( Nasionalisme ) 2. Kemanusiaan ( Internasionalisme ) 3. Musyawarah, mufakat, demokrasi 4. Kesejahteraan Sosial 5. Ketuhanan yg berkebudayaan

Pancasila dapat diperas jadi Trisila : 1. Sosio-nasionlisme 2. Sosio-demokrasi 3. ketuhanan Rumusan Trisila menurut Ir.Soekarno masih dapat di peras jadi Ekasila yaitu gotong royong ( ide asli Indonesia ). Panitya Delapan : Ir. Soekarno,Drs.Moh hatta,sutardjo, KH Wachid Hasyim, Ki Bagus Hadikoesoemo, Moh. Yamin dan Mr.A.A Maramis Tugas Panitya : meneliti dan mengelompokan usulan yg masuk. Terdapat perbedaan antara anggota yg beragama Islam dan Golongan Nasionalis ttg hubungan antara agama dan negara. Untuk mengatasi perbedaan dibentuk Panitya Kecil ( Panitya Sembilan ).

Panitya Kecil ( Panitya Sembilan ) Anggotanya : 1. Ir. Soekarno ( ketua ) 2. Mr. Moh. Yamin 3. K.H Wachid hasyim 4. Drs. Moh. Hatta 5. K H. Abdul Kahar Moezakir 6. Mr. Maramis 7. Mr. Soebardjo 8. Abikusno Tjokrosujoso 9. H. Agus Salim

Panitya Sembilan sidang tgl 22 juni 1945 : hasilnya kesepakatan yg dituangkan dlm Preambule Hukum Dasar ( Piagam Jakarta ) Rumusan Dasar Negara dlm Piagam Jakarta : 1. Ketuhanan dgn kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya 2. Kemanusiaan yg adil dan beradab 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan yg dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dlm permusyawaratan /perwakilan 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Sidang ke dua BPUPKI 1. Pembicaraan dasar negara dianggap selesai (Piagam Jakarta). 2. Pembicaraan UUD dan penjelasannya (Mr. Soepomo) 3. Menentukan Bentuk Negara ( Republik ) 4. Wilayah negara ( Bekas wilayah Hindia Belanda ditambah Papua dan Timor Portugis

PPKI ( Dokuritzu Zyunbi Iinkai ) 1. Dibentuk tgl 7 Agustus 1945 ( melanjutkan tugas BPUPKI) melakukan pemindahan kekuasaan. 2. Anggotanya 21 orang ( Ketua Ir. Soekarno dan Drs. Moh Hatta ) 3. Terauchi menjanjikan kermerdekaan Indonesia tgl 24 agustus 1945

Sekitar Proklamasi Negara Republik Indonesia 1. Perbedaan golongan tua dan muda 2. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta diamankan ke Rengadengklok 3. Perumusan Teks Proklamasi di rumah Laksamana Maeda 4. Pernyataan Proklamasi tgl 17 Agustus 1945 oleh Ir Soekarno dan Drs. Moh. Hatta.

Sidang PPKI 1. Sidang tgl 18 Agustus 1945 2. Hasil sidang : 1). Mengesahkan Pembukaan UUD 2). Mengesahkan UUD 3). Mengangkat Presiden dan wakil Presiden 4). Pembentukan Komite Nasional Indonesia Pusat ( KNIP )