Oleh : Hj. Mardiana, S.H., M.H. 2

dokumen-dokumen yang mirip
NILAI HISTORIS PANCASILA DAN PERAN PANCASILA BAGI KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Asas dan dasar negara Kebangsaan republik Indonesia. Asas dan dasar itu terdiri atas lima hal yaitu: 1. Peri Kebangsaan 2. Peri kemanusiaan 3.

BAB I PENDAHULUAN A. Empat Syarat Sifat Ilmiah Pancasila Yuridis Kenegaraan

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR HUKUM

1. Pancasila sbg Pandangan Hidup Bangsa

HAKIKAT PANCASILA TUGAS AKHIR. Disusun oleh : Sani Hizbul Haq Kelompok F. Dosen : Abidarin Rosidi, Dr, M.Ma.

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

RUANG LINGKUP MATA KULIAH PANCASILA

DIAZ RATNA DEWY EA32

1. Arti pancasila sebagai way of life (pandangan hidup)

POKOK-POKOK PIKIRAN TERKAIT PENGGUNAAN KONSEP EMPAT PILAR DALAM RANGKA PEMBERDAYAAN DPD RI. Sudijono Sastroatmodjo

TUGAS AKHIR KULIAH PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

PANCASILA PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

2. Perumusan Dasar Negara oleh Pendiri Negara

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

LANDASAN DAN TUJUAN PENDIDIKAN PANCASILA

BAB IV PANCASILA SEBAGAI ETIKA (MORAL)POLITIK

Pancasila : Persatuan Indonesia. STMIK AMIKOM Yogyakarta


MAKNA, HAKIKAT DAN RUANG LINGKUP PANCASILA

Pancasila Sebagai Dasar Negara (dalam hubungannya dengan Pembukaan UUD 1945)

BAB 4 PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

I. PENDAHULUAN. yang dicita-citakan. Sejalan dengan Mukadimah Undang Undang Dasar 1945,

17. Berikut ini yang bukan sebutan identik bahwa Pancasila sebagai dasar negara adalah... a. Ideologi negara

KEDUDUKAN PANCASILA DI INDONESIA

PANCASILA SEBAGAI KESEPAKATAN BANGSA INDONESIA

MATA KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA

Pendidikan Pancasila PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA. Ari Sulistyanto, S. Sos., M. I. Kom. Modul ke: 05Fakultas Ekonomi Bisnis. Program Studi Manajemen

PANCASILA SEBAGAI PANDANGAN HIDUP BANGSA DAN DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila Sebagai Ideologi Negara. Modul ke: 05Fakultas EKONOMI. Program Studi Manajemen S1

TUGAS AKHIR PENERAPAN PANCASILA PADA MASA KINI

TUGAS AKHIR PENDIDIKAN PANCASILA

PENERAPAN SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Berkomitmen terhadap Pokok Kaidah Negara Fundamental

TUGAS AKHIR PANCASILA Pancasila Sebagai Falsafah Bangsa

Pancasila; sistem filsafat dan ideologi Negara

BAB I PENDAHULUAN. The Constitution is made for men, and not men for the Constitution. (Soekarno, dalam pidato tanggal 17 Agustus 1959)

TUGAS AKHIR PEMASYARAKATAN PANCASILA DALAM ERA GLOBALISASI

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup Bangsa Indonesia

BERPERILAKU PANCASILA

TELISIK Peran Prof. Notonagoro dalam Pengembangan Pancasila Isti Maryatun

Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Perundang-Undangan Dan Kebijaksanaan Negara Fakultas TEKNIK

LATIHAN PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI TERBUKA

PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL DRS. M. KHALIS PURWANTO, MM

PANCASILA IDEOLOGI TERBUKA

Hand Outs 2 Pendidikan PANCASILA

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH NEGARA INDONESIA

AKU WARGA NEGARA YANG BAIK

MODUL PERKULIAHAN. Implementasi Nilai Pancasila sebagai Dasar Negara dalam perundang-undangan dan kebijaksanaan Negara

2.4.1 Struktur dan Anatomi UUD NRI tahun 1945 Pembukaan UUD 1945 yang di dalamnya mengandung Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara tidak ikut

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI DAN REFORMASI

NILAI-NILAI dan KANDUNGAN SILA-SILA PACASILA DALAM HIDUP BERNEGARA

Ebook dan Support CPNS Ebook dan Support CPNS. Keuntungan Bagi Member cpnsonline.com:

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 selanjutnya

PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

TUGAS AKHIR DEMOKRASI PANCASILA MENURUT UUD 1945

Disusun oleh : Passadewa NIM : Kelompok : Hak Asasi Program Studi : S1 Jurusan : Sistem Informasi Nama Dosen

BAB I PENDAHULUAN. kita memiliki tiga macam dokumen Undang-undang Dasar (konstitusi) yaitu: 1

Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

PANCASILA. Sebagai Ideologi Negara. Disampaikan pada perkuliahan Pancasila kelas PKK. H. U. Adil Samadani, SS., SHI.,, MH. Modul ke: Fakultas Teknik

PANCASILA. Pancasila sebagai Dasar Negara. Poernomo A. Soelistyo, SH., MBA. Modul ke: Fakultas MKCU. Program Studi Manajemen

PENTINGNYA PEMIMPIN BERKARAKTER PANCASILA DI KALANGAN GENERASI MUDA

PANCASILA PENDAHULUAN. Nurohma, S.IP, M.Si. Modul ke: Fakultas FASILKOM. Program Studi Sistem Informasi.

PANCASILA SEBAGAI FALSAFAH BANGSA. NAMA : DEA ANGGENI. L NIM : KELOMPOK : BANGSA DOSEN : MOHAMAD IDRIS. P, Drs. MM

PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

BAB I PENDAHULUAN BAB II PANCASILA DASAR NEGARA

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kebijaksanaan ( policy) merupakan kata istilah yang digunakan sehari-hari, tetapi karena

MENGGAGAS URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA DI PERGURUAN TINGGI Fitri Yanti

Eksistensi Pancasila dalam Konteks Modern dan Global Pasca Reformasi

Nama : Yogi Alfayed. Kelas : X ips 1. Tugas : Kaidah yang fundamental (PPKn) JAWABAN :

SANTIAJI PANCASILA: Lima Nilai Dasar PANCASILA

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN GURU KELAS SD

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

MODUL 4 PANCASILA DASAR NEGARA HUBUNGANNYA DENGAN PEMBUKAAN UUD 1945

Assalamu alaikum. Wr. Wb.

TUGAS AKHIR STMIK AMIKOM YOGYAKARTA. : Oby rohyadi. Nomer mahasiswa : Program studi : STRATA 1. : Teknik Informatika

Pancasila dan Implementasinya

MODUL 7 PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT

TUGAS AKHIR PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI DAN DASAR NEGARA

Aji Wicaksono S.H., M.Hum. Modul ke: Fakultas DESAIN SENI KREATIF. Program Studi DESAIN PRODUK

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Zico Oktorachman, 2013

ETIKA POLITIK PANCASILA

TUGAS PENDIDIKAN PANCASILA. Pancasila,The Way of Life

Muhammad Rizqi Setiawan. Penulis KATA PENGANTAR

PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA

2015 KAJIAN PEMIKIRAN IR. SUKARNO TENTANG SOSIO-NASIONALISME & SOSIO-DEMOKRASI INDONESIA

A. Latar Belakang. B. rumusan masalah

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Rangkuman Materi Ajar PKn Kelas 6 MATERI AJAR

Pancasila Sebagai Dasar Negara

26. Mata Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs)

dalamnya turut mempertahankan dan mengamalkan pancasila dan UUD 1945 dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA

Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, atau d sebagai jawaban yang paling tepat!

Bab 2. Pokok Pikiran Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 29

LAPORAN TUGAS AKHIR KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI BANGSA DAN DASAR NEGARA

B. Tujuan C. Ruang Lingkup

Transkripsi:

URGENSI PEMAHAMAN PANCASILA SECARA HOLISTIK BAGI SEMUA PROFESI DAN KHUSUSNYA BAGI PARA PEMBUAT PERATURAN DAN PENENTU KEBIJAKAN DI INDONESIA DALAM UPAYA PENGEMBALIAN PANCASILA KEPADA FUNGSI SEBENAR- BENARNYA 1 Oleh : Hj. Mardiana, S.H., M.H. 2 PENDAHULUAN Pancasila tentunya bukan sesuatu yang asing terdengar bagi setiap individu yang terlahir secara kodrati sebagai warga negara Indonesia. Sebagian dari kita bahkan sudah sangat mengenal bahkan mungkin hafal dengan penuh berbagai macam fungsi Pancasila yang disebutkan oleh para penulis dalam berbagai literatur. Pancasila sebagai cita hukum 3 (rechtsidee) dijelaskan dalam UUD 1945, yaitu tepatnya dalam penjelasan umum tentang UUD 1945 angka III. Pancasila sebagai asas hidup 4 (guiding principles) yang berpangkal pada tiga hubungan kodrat kemanusiaan. Pancasila dasar negara 5 yang bersifat imperatif yuridis, artinya pengabaian atau penolakan terhadapnya bisa menimbulkan sanksi hukum. 1 Disampaikan pada Focus Group Discussion dalam rangka Temu Pakar/Tokoh, Kerjasama Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya dengan MPR RI, Palembang 06 November 2015 2 Pengajar Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan Universitas Sriwijaya, Dosen Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya 3 Cita hukum memiliki arti bahwa pada hakikatnya hukum sebagai aturan tingkah laku masyarakat yang berakar pada gagasan, rasa, karsa, cipta, dan pikiran dari masyarakat itu sendiri. 4 Asas hidup artinya Pancasila mempunyai fungsi praktis, karena Pancasila menjadi pedoman di dalam bertindak, berbuat, melangkah. Tindakan, perbuatan, dan langkah-langkah yang bertentangan dengan pancasila adalah tidak benar. Baik, indah, benar bagi bangsa Indonesia harus berarti dapat dipertanggung jawabkan kepada Pancasila. Dikatakan mempunyai fungsi teoretis, karena sebenarnya Pancasila adalah metode berpikir yang sedalam dalamnya sampai pada hakikat. (Sunarjo Wreksosuhardjo, Pancaslla, Menggal i kecerdasan Pikir dan Jiwa Bangsa IndonesiaSebagai Harta Terpendam, Cet. 1,Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press), 2005, hlm 95-96) 5 Pancasila dasar negara harus ditafsirkan berdasarkan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan isi arti sila-sila Pancasila pandangan hidup ditafsirkan maksudnya tidak berdasarkan pasal-pasal aturan perundangan, melainkan berdasarkan pemikiran ilmiah filosofik, artinya berdasarkan pemikiran secara kefilsafatan. Pemikiran secara kefilsafatan itu bersifat komprehensifradikal, utuh-mendasar, atau menyeluruh dan sedalam-dalamnya. Jadi untuk menafsir isi-arti sila-sila Pancasila sebagai pandangan hidup harus dimulai dengan memahami hakikat Pancasila sebagai satu keseluruhan kebulatan dan hakikat sila-sila Pancasila. (Sunarjo Wreksosuhardjo, Pancaslla, Menggal i kecerdasan Pikir dan Jiwa Bangsa IndonesiaSebagai Harta Terpendam, Cet. 1,Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press), 2005, hlm 213-214) 1

Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum 6.Pancasila sebagai pandangan hidup, dilihat dari sisi pengertiannya yang tetap terlepas dari bunyi rumusannya dalam bentuk perkataan-perkataan, tersirat bahwa pancasila sudah lama ada di dalam kehidupan bangsa Indonesia, yaitu dalam adat-kebudayaan dan agama-agamanya yang oleh Prof. Notonegoro dinamakan bangsa Indonesia berpancasila dalam dwi prakara 7. Sidang PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945 telah ditetapkan sebagai dasar falsafah negara Indonesia atau dalam istilah Soekarno sebagai philosofishe groundslag atau weltanschauung. Hal ini dapat diketahui pada saat Soekarno memberikan pidato dihadapan sidang BPUPKI pada tanggal 1 juni 1945 yang juga dikenal sebagai hari lahirnya Pancasila. 8 Didalam pidatonya mengenai dasar negara Indonesia merdeka, beliau mengatakan : Banyak anggota telah berpidato, dan dalam pidato merdeka diutarakan halhal yang sebenarnya bukan permintaan paduka tuan ketua yang mulia,yaitu bukan dasarnya Indonesia merdeka. Menurut anggapan saya yang diminta oleh paduka ketua yang mulia ialah, dalam bahasa Belanda philosofishe groundslag daripada Indonesia Merdeka. Philosofishe groundslag itulah pundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jawa, hasrat yang sedalam-dalamnya untuk diatasnya didirikan gedung Indonesia merdeka yang kekal dan abadi. Lebih lanjut mengenai dasar negara Soekarno berpendapat bahwa: Saya mengerti apakah yang tuan paduka ketua kehendaki. Paduka tuan ketua minta dasar, minta sebagai philosofishe groundslag, atau jikalau kita boleh memakai perkataan yang muluk-muluk, paduka tuan ketua yang mulia meminta suatu weltanschauung, diatas mana kita mendirikan negara 6 Istilah dalam tata hukum Indonesia sejak adanya Ketetapan MPRS. No. XX/MPRS/1966, sebagai wujud dalam pemurnian Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, khususnya dalam bidang hukum. istilah ini berhubungan erat dengan fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara. 7 Dwi Prakara maksudnya dalam dua bidang kehidupan bangsa Indonesia sebelum terbentuknya Negara Proklamasi. Setelah terbentuknya Negara Proklamasi 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia berpancasila dalam tri prakara, yaitu adat kebudayaam, agama-agama, dan kenegaraan. 8 Teguh Prasetyo, Hukum dan Sistem Hukum Berdasarkan Pancasila, Cet. Pertama, Media Perkasa,hlm. 55 2

Indonesia itu. Apakah weltanschauung kita, jikalah hendak mendirikan Indonesia yang merdeka. Berkenaan dengan permasalahan dasar negara Indonesia tersebut, soekarno mencetuskan mengenai dasar dan falsafah negara Indonesia yang desebut dengan Pancasila. Sebagaimana yang dikemukakan oleh soekarno, yaitu Saudara-saudara! Dasar-dasar negara telah saya usulkan lima bilangannya, inikah panca dharma? Bukan! Nama Panca dharma tidak tepat disini. Dharma berarti kewajiban, sedangkan kita membicarakan dasar...namanya bukan panca dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seseorang teman kita ahli bahasa, namanya Pancasila. Sila artinya asas atau dasar, dan diatas kelima dasar itulah kita mendirikan Negara Indonesia, kekal dan abadi. Meskipun secara yuridis Pancasila ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945, namun demikian secara sosiologis Pancasila sudah ada sejak zaman sebelum Indonesia merdeka. Hal ini dikarenakan Pancasila sebagai cita-cita negara (saatsidee) dan pandangan hidup bagi bangsa dan negara Indonesia digali dari jiwa (volkgeist) dan kepribadian bangsa Indonesia. Yang oleh Muh. Yamin dikatakan bahwa dasar negara Indonesia disusun menurut watak peradaban dan kebudayaan Indonesia. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh Muh. Yamin dihadapan sidang pada tanggal 29 mei 1945. Beliau berpendapat bahwa: rakyat Indonesia mesti mendapat dasar negara yang berasal dari pada peradaban kebangsaan Indonesia, orang timur pulang kepada kebudayaan timur. Kita tidak berniat lalu akan meniru susunan tata negara negeri luar. Kita bangsa indonesia masuk yang beradab dan kebudayaan kita beribu-ribu tahun umurnya. Pendapat dari Muh Yamin diatas, diperkuat oleh pendapat dari Soepomo pada saat pidato dihadapan sidang BPUPKI pada tanggal 31 Mei 1945. Beliau mengatakan bahwa: 3

Dasar dan bentuk susunan dari sesuatu negara itu berhubungan erat dengan riwayat hukum (rechtsgeschichte) dan lembaga sosial (sociale structuur) dari negara itu. Lebih lanjut dikatakan: Tiap-tiap negara mempunyai keistimewahan sendiri-sendiri berhubung dengan riwayat dan corak masyarakatnya. Oleh karena itu politik pembangunan negara Indonesia hsrus disesuaikan dengan sociale structuur masyarakat Indonesia. Terkait apa yang dinamakan struktur masyarakat Indonesia itu, Soepomo berpendapat bahwa: Struktur sosial masyarakat Indonesia yang asli tidak lain ialah ciptaan kebudayaan Indonesia, ialah aliran fikiran atau semangat kebatinan bangsa Indonesia. 9 Dengan demikian maka menurut Darmosoegondo, pancasila sebagai dasar falsafah negara memenuhi empat syarat, yaitu : 1. Dapat mempersatukan seluruh bangsa dan rakyat indonesia yang susunan masyarakatnya majemuk; 2. Bahwa dasar falsafah negara itu diterima dan disetujui oleh seluruh bangsa dan rakyat Indonesia; 3. Bahwa dasar falsafah negara itu telah berakar dalam hati bangsa dan rakyat Indonesia; 4. Bahwa dasar falsafah negara itu mampu memberikan pengarahan tujuan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi perjalanan hidup bangsa kita dikemudian hari. 10 Sebagai akibat kekecewaan pada masa orde baru, orang masih ragu untuk mengimplementasikan Pancasila ke dalam bentuk pendidikan real bagi orang dewasa. Tak jarang orang menganggap, forum pembahasan Pancasila adalah 9 Ibid. Hlm 56-58 10 Soesanto Darmosoegondo, Falsafah Pancasila, Alumni, Bandung, 1975, hlm. 60 dalam Teguh Prasetyo 2013 jnb 5 4

bentuk usaha doktrinisasi dari pemerintah yang sedang berkuasa. Hal ini dikarenakan, betapa indahnya semboyan pembangunan masa lampau yang menggunakan Pancasila sebagai bentuk kamuflase dalam pengambilan langkahlangkah politik. Pada masa itu pancasila sering digunakan sebagai asas legalitas. Ditambah lagi pada masa sekarang, Pancasila kurang dipahami secara ilmiah. Misalnya, penataran P-4 yang memiliki fungsi sebagai sarana sosialisasi programprogram pemerintah agar rakyat mendukungnya. Hal ini pulalah yang menjadi faktor pendorong seolah-olah Pancasila merupakan sesuatu yang membosankan, sesuatu yang klise yang kemudian menjadi hayalan semua orang untuk dapat mencapai idealisme pancasila yang sebenarnya. Hal ini lama kelamaan menjadikan Pancasila sebagai hal yang tidak menarik untuk dikenali. Ibarat kata pepatah tak kenal maka tak sayang, maka tak mengenal pancasila berarti tak sayang pada Pancasila. Bagaimana akan mengimplementasikan Pancasila jikalau tak sayang. Bagaimana Pancasila akan menjadi ruh dari setiap kebijakan dan peraturan yang akan dibentuk jikalau tidak dikenal?. Demikian seterusnya sebagai dampak dari hubungan kausal yang saling bertautan, jika kita tarik secara luas hal tersebut bisa berujung pada hilangnya kepercayaan masyarakat terhadap hukum sebagai produk dari legislasi. Kemudian yang menjadi hal menarik untuk dibahas adalah bagaimana menjadikan pancasila sebagai hal yang menarik untuk dipelajari terutama bagi orang dewasa yang sudah terbentuk dari berbagai latar belakang yang berbeda. PEMBAHASAN Pancasila Sistem Hukum Yang Sistematis Menurut Kees Schuit, ditinjau dari sudut pandang sosiologi hukum, sistem hukum tersusun atas tiga komponen (sub sistem) tertentu (identitas dan batas-batas yang relatif jelas) yang saling berkaitan. Unsur-unsur yang mewujudkan sistem hukum itu yaitu : 1. Unsur iidiil yang meliputi seluruh aturan, kaidah, pranata dan asas hukum, yang dalam peristilahan teori sistem dapat dicakup dengan istilah sistem makna atau sistem lambang atau sistem referensi. Sistem makna pada bidang hukum dapat disebut sistem makna yuridik. Aturan bukanlah 5

pencerminan sesuatu yang ada dalam kenyataan, melainkan menyatakan gagasan tentang bagaimana orang secra idealnya berperilaku, seyogyanya harus berperilaku yang merupakan lambang yang memberikan kesatuan dan makna pada kenyataan majemuk dari perilaku manusia. Dengan lambanglambang itu maka orang akan dapat mengerti dan memahami kemajemukan dari perilaku manusia itu, dan dengan itu akan dapat megerti dan memahami kemajemukan dari perilaku manusia itu, dan dengan itu pula akan dapat memberikan arti pada perilaku manusia, sehingga semuanya itu memungkinkan arti pada perilaku manusia, sehingga semuanya itu memungkinkan terjadinya interaksi antar manusia yang bermakna yang disebut komunikasi; 2. Unsur operasional yang mencakup keseluruhan organisasi, lembaga dan pejabat. Unsur-unsur ini meliputi badan eksekutif, legislatif, dan yudikatif dengan aparatnya masing-masing, seperti birokrasi pemerintahan, pengadilan, kejaksaan, kepolisisan, advokat, konsultan, notaris, dan berbagai lembaga swadaya masyarakat; 3. Unsur aktual yang mencakup keseluruhan keputusan dan tindakan (perilaku) baik para pejabat maupun para warga masyarakat, sejauh keputusan dan tindakan itu berkaitan atau dapat ditempatkan dalam kerangka sistem makna yuridis sebagaimana yang dimaksud diatas. 11 Tiga unsur sistem hukum yang dikemukakan oleh Schuit diatas adalah memiliki kemiripan dengan pandangan Lawrence Friedman yang juga mengatakan sebagai suatu sistem, hukum mempunyai tiga komponen, yaitu : Legal structure 12, legal substance 13, dan legal culture 14. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sistematis berarti teratur menurut sistem. Sedangkan sistem berarti perangkat unsur yang secara teratur saling 11 Bernard Arief Sidharta, Refleksi Tentang Struktur Ilmu Hukum: Sebuah Penelitian Tentang Fundasi Kefilsafatan dan Sifat Keilmuan Ilmu Hukum Sebagai landasan Pengembangan Ilmu Hukum Nasional Indonesia, Cet. Kedua, Mandar Maju Bandung, 2000, hlm. 75-76 12 Struktur hukum yang menyangkut mengenai lembaga-lembaga yang berwenang untuk membuat dan melaksanakan undang-undang yang diciptakan oleh sistem hukum. 13 Substansi hukum yaitu berupa materi atau bentuk dari peraturan perundang-undangan. 14 Budaya hukum yaitu sikap orang terhadap hukum dan sistem hukum, yaitu menyangkut kepercayaan akan nilai, pikiran, ide, dan harapan. 6

berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Sistematis dapat juga dikatakan susunan yang teratur dari pandangan, teori, ataupun asas secara runut. Sila pertama Pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, artinya pada sila pertama didahulukan Causa Prima yang tidak bisa tidak ada dan harus ada serta tak akan pernah berakhir yaitu Tuhan. Pada sila kedua yaitu Kemanusiaan yang adil dan beradab, berarti manusia yang mempunyai keterikatan dengan Tuhan, dirinya sendiri dan orang lain sebagai mahluk sosial seutuhnya. Kemudian sila ketiga yaitu Persatuan Indonesia yang memiliki makna manusia berada dalam kesatuannya dengan orang lain. Lalu pada sila keempat yaitu Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, berarti manusia memililki hak untuk diakui sebagai warga dalam kehidupan bersama. Kemudian sila kelima yaitu Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, mempunyai arti manusia memiliki hubungan dengan benda atau dengan orang lain yang terkait hak-haknya yang bersifat kebendaan. 15 Kelima sila tersebut satu sama lain memiliki keterkaitan yang tidak dapat dipisahkan dan untuk dipahami secara menyeluruh. Proses Perubahan Prilaku ke Arah Pancasilais Usaha pemahaman Pancasila hendaknya jangan sampai berhenti. Sebagaimana halnya dengan ilmu lain, Pancasila disebut ilmu pengetahuan karena telah memenuhi syarat yang dijadikan pijakan yang tak bisa diragukan lagi kebenarannya. Sebagai ilmu pancasila telah memenuhi postulat ontologi, postulat epistemologi, dan postulat axiologi. Pancasila juga telah memiliki empat tiang penyangga ilmu, yaitu objek, metode, sistematika dan argumentasi. Dengan demikian tak perlu diragukan lagi jika usaha pemahaman Pancasila secara holistik adalah mutlak diperlukan dalam rangka membentuk pola pikir yang pancasilais. Pemahaman pancasila yang demikian adalah bersifat wajib ketika seseorang memegang fungsi dan peranan tertentu dalam masyarakat yang tentu saja berbanding lurus dengan meningkatnya keharusan akan hak orang tersebut. Jika usaha peningkatan pemahaman ini sudah dapat dilakukan dengan maksimal dikemudian hari produk yang dihasilkan oleh kaum profesional pada 15 Sunarjo Wreksosuhardjo, Pancaslla, Menggal i kecerdasan Pikir dan Jiwa Bangsa IndonesiaSebagai Harta Terpendam, Cet. 1,Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP) UNS dan UPT Penerbitan dan Percetakan UNS (UNS Press), 2005, hlm 227 7

umumnya dan petaruran perundang-undangan yang dibuat oleh para pembuat peraturan dan penentu kebijakan pada khususnya akan kental diwarnai oleh nilainilai Pancasila. Dengan demikian semakin teraturnya kehidupan akan semakin sedikit konflik terjadi. Tiga Proses Sosial yang berperan dalam proses perubahan dan prilaku menurut Kelmen (1958) dan Brigham (1991) berdasarkan permanensi 16 perubahan sikap dari rendah ke tinggi, yaitu; 1. Kesediaan Kesediaan terhadap integritas (Integrity Compliance) adalah ketika individu bersedia menerima pengaruh untuk berintegrasi dari orang lain atau dari kelompok lain, dikarenakan ia berharap untuk memperoleh reaksi atau tanggapan positif dari pihak lain tersebut. Kesediaan semacam ini biasanya tidak berasal dari hati kecil atau hati nurani seseorang, tetapi lebih merupakan cara untuk sekedar memperoleh reaksi positif seperti pujian, dukungan, simpati dan semacamnya sambil menghindari hal-hal yang dianggap negatif, atau sering disebut sebagai pencitraan. Perubahan perilaku terkait integritas dengan proses kesediaan ini tidak akan dapat bertahan lama dan biasanya hanya tampak selama tersedia reaksi positif dari perilaku integritas. Namun walaupun demikian proses kesediaan untuk memperoleh aksi positif tidak selalu bearti jelek, kadang hal tersebut diperlukan dalam pergaulan sosial, namu akan menjadi tidak tepat ketika proses perubahan sosial jenis kesediaan menjadi orientasi dan mendapatkan prioritas tinggi dalam alokasi sumber daya dan energi. 2. Identifikasi Identifikasi integritas terjadi apabila individu meniru integritas seseorang atau kelompok lain dikarenakan integritas sudah sesuai dengan apa yang dianggap sebagai bentuk hubungan yang menyenangkan antara dua dengan yang memberikan pengaruh terkait integritas. Pada anak- anak dan orang berusia muda proses identifikasi tampak jelas, dengan mudah kita dapat mengamati adanya peniruan sikap dari model yang diidolaknnya. Identifikasi bukan selalu berarti meniru sikap positif yang serupa, akan tetapi 16 Permanensi adalah tingkatan untuk mengukur seberapa bertahan lama seseorang terpengaruh melakukan tindakan tertentu sesuai yang diharapkan oleh pemberi pengaruh 8

dapat juga berupa pengambilan sikap yang diperkirakan akan disetujui oleh pihak lain. 3. Internalisasi Internalisasi integritas terjadi apabila individu menerima pengaruh dan bersedia bersikap dan berprilaku dengan penuh integritas dikarenakan integritas tersebut sesuai dengan apa yang ia percayai dan sesuai dengan sistem nilai yang dianutnya. Individu yang menerima pengaruh integritas, menjadi berintegritas dengan penuh kepuasan. Penerima integritas seperti ini biasanya dipertahankan oleh yang bersangkutan dan biasanya tidak mudah untuk berubah selama sistem nilai yang ada dalam dirinya masih bertahan. Kepuasan menjadi integritas membuat mereka dapat bertahan dari berbagai resiko dan akan tetap merasakan kebahagiaan atas pilihan berintegritas. Keinginan kuat menguasai strategi dan tekhnik intenralisasi integritasmenghantarkan diri anda untuk berinteaksi dengan fenomena bawah sadar, karena anda menyadari bahwa intenralisasi integritas terkait erat dengan permasalahan, keyakinan, kebiasaan dan konsep diri, yang ada pada tataran bawah sadar manusia,bawah sadar hampir 95% mengendalikan bagaimana manusia berinteraksi dengan lingkungan. 17 PENUTUP Pancasila sebagai dasar negara harus ditafsirkan berdasarkan pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945, sedangkan isi arti sila-sila Pancasila pandangan hidup ditafsirkan maksudnya tidak berdasarkan pasal-pasal aturan perundangan, melainkan berdasarkan pemikiran ilmiah filosofik, artinya berdasarkan pemikiran secara kefilsafatan. Pemikiran secara kefilsafatan itu bersifat komprehensif- radikal, utuh-mendasar, atau menyeluruh dan sedalam-dalamnya. Jadi untuk menafsir isi-arti sila-sila Pancasila sebagai pandangan hidup harus dimulai dengan memahami hakikat Pancasila sebagai satu keseluruhan kebulatan dan hakikat sila-sila Pancasila. 17 Komisi Pemberantasan Korupsi, Panduan Penyampaian Materi Sistem Integritas Nasional, 2013 (tidak diterbitkan) 9

Menjadikan Pancasila sebagai ilmu pengetahuan, dapat merubah cara berpikir masyarakat pada umumnya dan pembuat peraturan dan penentu kebijakan pada khususnya di dalam berkomitmen dan memiliki integritas untuk mencapai tujuan nasional bersama. Mulai dari integritas sebagai suatu nilai pada tataran individu sampai integritas sebagai pencapaian tujuan dalam tataran berbangsa dan bernegara. 10