BAB I PENDAHULUAN. cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada tingkat peradaban yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS DATA. A. Proses Akad yang Terjadi Dalam Praktik Penukaran Uang Baru Menjelang Hari Raya Idul Fitri

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ALAT TUKAR BITCOIN. (Studi Kasus Jual-Beli Bitcoin di Dunia Maya)

BAB IV. PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA HUKUM ISLAM dan UU NO.7 TAHUN 2011 TERHADAP PENUKARAN MATA UANG RUSAK

BAB I PENDAHULUAN. saling mengisi dalam rangka mencukupi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Semakin

BAB I PENDAHULUAN. manusia lain. Dalam kehidupan sehari-hari manusia pasti saling. memenuhinya sendiri, sehingga memerlukan orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. baik secara individu maupun dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam kehidupan seharihari

BAB I PENDAHULUAN. Abdullah Al-Mushlih, Fiqh Ekonomi Keuangan Islam, Darul Haq, Jakarta, 2004, hlm.90.

FATWA MUI TENTANG TRADING FOREX

BAB II KONSEP UMUM JUAL-BELI ASH-SHARF DAN PERATURAN UANG DI INDONESIA. karena dalam setiap pemenuhan kebutuhannya masyarakat tidak bisa

BAB I PENDAHULUAN. dan keadaan, mengangkat dan menghilangkan segala beban umat. Hukum

BAB IV PRAKTIK TRANSAKSI PENUKARAN MATA UANG ASING DI PT VALASINDO SURABAYA DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM

BAB I PENDAHULUAN. kebutuhan sehari-hari, dan dalam hukum Islam jual beli ini sangat dianjurkan

1. Analisis Hukum Islam Terhadap Bentuk Dan Tata Cara Akad Ija>rah Sale. menghadapi resiko-resiko yang disebabkan karena suatu musibah yang

BAB I PENDAHULUAN. Ajaran Islam merupakan ajaran yang lengkap dan sempurna, sehingga. dalam masalah muamalah (hubungan antar makhluk) dibahas secara

BAB I PENDAHULUAN. sehari-hari mempunyai keperluan yang bermacam-macam untuk mempertahankan

BAB I PENDAHULUAN. Sebelum melangkah pada pembahasan selanjutnya, terlebih dahulu akan

18.05 Wib. 5 Wawancara dengan Penanggung Jawab Pertambangan, Bpk. Syamsul Hidayat, tanggal 24 september 2014, pukul.

BAB I PENDAHULUAN. Diterbitkannya fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tahunn 2003 yang

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTEK JUAL BELI EMAS DI TOKO EMAS ARJUNA SEMARANG

Uang dalam Perspektif Ekonomi Islam

BAB I PENDAHULUAN. dalam judul skripsi makelar mobil dalam perspektif hukum islam (Studi di

BAB I PENDAHULUAN. tidak bisa hidup sendiri. Baik itu dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

PELAKSANAAN AKAD WADI AH DI LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH (Studi di BMT HIRA Gabugan, Tanon, Sragen)

BAB I PENDAHULUAN. Akuntansi syariah yang berlandaskan nilai Al-Qur an dan Al-Hadis. ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengelola bumi secara amanah.

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PENUKARAN UANG. (sesuatu dengan sesuatu yang lain). Kata (البیع) dalam bahasa Arab

BAB II JUAL BELI, KREDIT DAN RIBA. dahulu perlu diperjelas pengertian jual beli. Secara etimologi berarti menjual

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah khalifah di muka bumi, Islam memandang bahwa bumi

prabarter ini, manusia belum mengenal transaksi perdagangan atau kegiatan

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. lembaga keuangan syari ah, terutama perbankan syari ah. Demikian pula Baitul

BAB I PENDAHULUAN. - Uang berfungsi sebagai alat tukar atau medium of exchange yang dapat. cara barter dapat diatasi dengan pertukaran uang.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENUKARAN MATA UANG LOGAM DI PASAR SIMO SURABAYA

BAB IV ANALISIS DATA. Yogyakarta, 2008, hlm Dimyauddin Djuwaini, Pengantar fiqh Muamalah, Gema Insani,

BAB I PENDAHULUAN. orang lain. Setiap manusia akan membutuhkan orang lain, bertolong-tolongan,

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PRAKTIK JUAL BELI SAWAH BERJANGKA WAKTU DI DESA SUKOMALO KECAMATAN KEDUNGPRING KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. harta. Setiap manusia memerlukan harta untuk memenuhi kebutuhan. hidupnya. Karenanya manusia akan selalu berusaha memperoleh harta

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. di dalamnya juga mencakup berbagai aspek kehidupan, bahkan cakupannya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Sejak manusia lahir ke dunia sudah memerlukan materi (harta) sebagai bekal

BAB III METODE PENELITIAN

HUKUM JUAL BELI DENGAN BARANG-BARANG TERLARANG. Djamila Usup ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Jakarta, 1976, hlm Jakarta, 1997, hlm. 5. Utama, Jakarta, 2011, hlm. 1496

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. 1 Rachmad Syafei, Ilmu Usul Fiqh, Pustaka Setia, Bandung, 1999, hlm. 283.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Islam sebagai Agama yang lengkap dan sempurna telah

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MUSLIM DAN NON MUSLIM TERHADAP TRANSAKSI PEMBIAYAAN PADA PERBANKAN SYARIAH. Oleh: Ikin Ainul Yakin

RIBA DAN BUNGA BANK Oleh _Leyla Fajri Hal. 1

BAB I PENDAHULUAN. diwajibkan antara satu sama lain untuk saling tolong menolong karena untuk. sendiri, adakalanya meminta bantuan orang lain.

BAB IV TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP TRANSAKSI PEMBAYARAN DENGAN CEK LEBIH PADA TOKO SEPATU UD RIZKI JAYA

BAB I PENDAHULUAN. pengoperasiannya disesuaikan dengan prinsip-prinsip syariat Islam. Berdasarkan

BAB I PENDAHULUAN. sedang menjamur di kalangan masyarakat desa Sidomulyo kecamatan. Silo kabupaten Jember, di mana kasab (penghasilannya) mereka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. melalui Rasulullah saw yang bersifat Rahmatan lil alamin dan berlaku

BAB II LANDASAN TEORI

konstruktifis (seperti makna jamak) dari pengalaman individual, makna

BAB I PENDAHULUAN. lain, supaya mereka tolong-menolong, tukar-menukar keperluan dalam segala urusan

BAB I PENDAHULUAN. hidup dalam masyarakat dan saling membutuhkan satu sama lain. 2 Firman

BAB IV ANALISIS MENURUT EMPAT MAZHAB TERHADAP JUAL BELI CABE DENGAN SISTEM UANG MUKA DI DESA SUMBEREJO KECAMATAN BANYUPUTIH KABUPATEN SITUBONDO

BAB I PENDAHULUAN. Fenomena buruh merupakan permasalahan yang menarik dari dahulu.

BAB I PENDAHULUAN. Allah SWT telah menjadikan manusia masing-masing saling. membutuhkan satu sama lain, supaya mereka saling tolong menolong, tukar

GAME RISING FORCE ONLINE

BAB I PENDAHULUAN. Konsep anjak piutang ( factoring) yang berdasarkan prinsip syariah sering dikatakan

Exchange) Surabaya perusahaan yang akan menjual saham atau Efeknya di

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV. pembiayaan-pembiayaan pada nasabah. Prinsip-prinsip tersebut diperlukan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. mengatur hubungan manusia dan pencipta (hablu min allah) dan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ini, telah mendorong munculnya berbagai jenis produk dan system usaha

BAB I PENDAHULUAN adalah Bank Muamalat (BMI). Walaupun perkembangannya agak. terlambat bila dibandingkan dengan Negara-negara muslim lainnya,

BAB I PENDAHULUAN. menjalankan kehidupan sehari-hari setiap individu memiliki kepentingan

BAB III METODE PENELITIAN. pemecahan masalah atau mendapat jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. Abdurrahman, Masalah Perwakafan Tanah Milik dan Tanah Wakaf di Negara Kita, Alumni, Bandung, 2000, hlm. 2. 2

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan antara satu dengan yang lainnya, untuk memenuhi kebutuhan

BAB III METODE PENELITIAN. sangat penting dalam suatu penelitian, berhasil tidaknya suatu penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada hakikatnya Allah menciptakan manusia di dunia ini tidak lain

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENERAPAN UANG MUKA SEWA MOBIL PADA USAHA TRANSPORTASI MAJU JAYA DI BANYUATES SAMPANG MADURA

BAB I PENDAHULUAN. ditandai bermunculannya lembaga-lembaga keuangan yang berbasis syariah.

BAB I PENDAHULUAN. alat-alat kebutuhan jasmaniyah dengan cara yang sebaik-baiknya. 1. yang bersifat universal dan komprehensif. 2

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PENALTI PADA PENGAMBILAN SIMPANAN MUDHARABAH BERJANGKA (DEPOSITO) SEBELUM JATUH TEMPO DI BMT SYIRKAH

BAB III METODE PENELITIAN. dapat membantu memudahkan peneliti dalam menjalankan proses penelitian

AKUNTANSI DAN KEUANGAN SYARIAH

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan. Beberapa kalangan mencurigai islam sebagai faktor penghambat

BAB I PENDAHULUAN. tuntunan dalam tuntutan dinamika realitas masyarakat dari segala kompleksitas

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV ANALISIS TENTANG AKAD QIRAD}{ DI GERAI DINAR SURABAYA

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP APLIKASI DIRHAM SHIELD DALAM PEMBIAYAAN DIRHAM CARD DI BANK DANAMON SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN. prinsip syariah sebagai dasar hukumnya berupa fatwa yang dikeluarkan oleh

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kegiatan ekonomi merupakan suatu hal yang tidak bisa terlepas dari

Berdasarkan uraian diatas, maka yang dimaksud dalam judul skripsi ini adalah sebuah kajian yang akan fokus mengenai

BAB IV ANALISIS TERHADAP PRAKTIK BISNIS JUAL BELI DATABASE PIN KONVEKSI. A. Analisis Praktik Bisnis Jual Beli Database Pin Konveksi

BAB I PENDAHULUAN. perubahan besar yang terjadi. Salah satunya yang menandai. perubahan orientasi masyarakat muslim dari urusan ibadah yaitu

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam perdagangan yang ada manusia telah menggunakan berbagai cara untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada tingkat peradaban yang masih sederhana manusia melakukan jual-beli dengan sistem barang tukar barang (barter). Akan tetapi dalam sistem barter ini mensyaratkan adanya double coincidence of want 1 dari pihak-pihak yang melakukan barter tersebut. 2 Semakin banyak dan kompleksnya kebutuhan manusia, semakin sulit dalam melakukan jual-beli dengan sistem barter sehingga mempersulit transaksi antar manusia dalam bermuamalah. Dari sinilah manusia mulai memikirkan perlunya suatu alat tukar yang dapat diterima oleh semua pihak dalam jualbeli. Alat tukar demikian disebut uang. Keberadaan uang memberikan alternatif transaksi jual-beli yang lebih mudah dari pada barter. Dengan adanya alat tukar yaitu uang berbagai macam transaksi akan semakin mudah yaitu dalam penentuan nilai suatu barang yang akan dipertukarkan. Oleh karena itu jual-beli menggunakan alat tukar uang pun semakin berkembang dari zaman ke zaman hingga sekarang. 1 Double coincidence of want yaitu dua pihak yang saling membutuhkan. Jadi dalam sistem barter ketika seseorang ingin melakukan barter maka orang harus mencari seseorang yang membutuhkan barang yang ingin dibarterkan 2 Al-Ghazali, Mustashfa min Ilmi Al-Ushul, Baghdad: Maktabah al-mutsanna, dalam Mata Uang Islami, Telaah Komprehensif Sistem Keuangan Islam, 2005 1

2 Mengenai jual-beli yaitu jual-beli dalam Islam menurut pandangan Al- Quran, As-sunnah, ijma adalah boleh dan semua ulama telah sepakat tentang diperbolehkannya melakukan jual-beli. Allah berfirman (QS. An Nisa 4 : 29):... Artinya: janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu 3 Akad jual beli merupakan suatu perjanjian tukar menukar benda atau barang yang mempunyai nilai secara suka rela diantara kedua belah pihak, yang satu menerima benda-benda dan pihak lain yang menerimanya sesuai dengan perjanjian atau ketentuan syara yang disepakati. 4 Sedangkan yang dimaksud sesuai dengan ketetapan syara ialah memenuhi persyaratanpersyaratan, rukun-rukun dan hal-hal lainnya yang ada kaitannya dengan jualbeli. Maka bila syarat-syarat dan rukunnya tidak terpenuhi berarti tidak sesuai dengan kehendak syara. Adapun benda yang dapat mencakup pada pengertian barang dan uang yaitu sifat benda tersebut harus dapat di nilai, benda-benda yang berharga, memiliki manfaat dan dapat dibenarkan penggunaannya menurut syara. Benda itu adakalanya bergerak (dipindahkan) dan adakalanya tetap (tidak 3 Departemen Agama RI, Al-Qur an dan Terjemahannya, (Jakarta: CV Darus Sunnah, 2012) 4 Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, cetakan ke 5, 2010) hlm. 69

3 dapat dipindahkan), yang dapat dibagi-bagi, adakalanya tidak dapat dibagibagi, harta yang ada perumpamaan (mistli) dan tidak ada yang menyerupainya (qimi) dan penggunaan harta tersebut dibolehkan sepanjang tidak dilarang syara. 5 Dewasa ini zaman semakin berkembang, banyaknya jenis perdagangan yang dilakukan saat ini sebagai contoh perdagangan valuta asing yaitu jualbeli mata uang. Menurut prinsip muamalah jual-beli mata uang yang disetarakan dengan emas (dinar) dan perak (dirham) haruslah dilakukan dengan tunai/kontan (naqdan) agar terhindar dari transaksi ribawi (riba fadhl), sebagaimana dijelaskan hadits mengenai jual-beli enam macam barang yang dikategorikan berpotensi ribawi. Rasulullah bersabda: Emas hendaklah dibayar dengan emas, perak dengan perak, bur dengan bur, sya ir dengan sya ir (jenis gandum), kurma dengan kurma, dan garam dengan garam, dalam hal sejenis dan sama haruslah secara kontan (yadan biyadin/ naqdan). Maka apabila berbeda jenisnya, juallah sekehendak kalian dengan syarat secara kontan. (HR. Muslim). Pada prinsip syariahnya, perdagangan valuta asing dapat dianalogikan dan dikategorikan dengan barter atau pertukaran antara emas dan perak atau dikenal dalam terminologi fiqih dengan istilah (sharf) yang disepakati para ulama tentang keabsahannya. Emas dan perak sebagai mata uang tidak boleh ditukarkan dengan sejenisnya misalnya Rupiah kepada Rupiah (IDR) atau US 5 Hendi Suhendi Ibid

4 6 Dollar (USD) kepada Dollar kecuali sama jumlahnya seperti pecahan kecil ditukarkan pecahan besar asalkan jumlah nominalnya sama dan tunai. 6 Dalam permasalahan kali ini berdasarkan siaran pers yang diedarkan melalui media internet pada hari Kamis (6/2/2014) oleh Bank Indonesia dengan judul Pernyataan Bank Indonesia Terkait Bitcoin dan Virtual Currency Lainnya No: 16/ 6 /DKom. Siaran pers ini berisi tentang Bank Indonesia menghimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati terhadap bitcoin dan virtual currency lainnya. Segala risiko terkait kepemilikan atau penggunaan bitcoin ditanggung sendiri oleh pemilik atau pengguna bitcoin dan virtual currency lainnya. 7 Bitcoin ini merupakan mata uang yang dapat dikatakan masuk secara legal di Indonesia. 8 Bitcoin adalah mata uang virtual atau mata uang digital dimana mata uang ini menggunakan sebuah database yang didistribusikan dan menyebar ke node-node dari sebuah jaringan Peer-to-Peer (P2P) 9 ke jurnal transaksi dan menggunakan konsep Kriptografi 10 untuk menyediakan fungsi- Eramuslim Media Islam Rujukan, http://www.eramuslim.com/konsultasi/fikihkontemporer/hukum-tansaksi-valas-dan-spekulasi-kurs-mata-uang.htm diakses 14/8/2014, jam 14:20 7 Peter Jacobs, Pernyataan Bank Indonesia Terkait Bitcoin dan Virtual Currency, www.bi.go.id/id/ruang-media/siaran-pers/pages/sp_160614.aspx, diakses 14/2/2014, jam 20:30 WIB 8 Ibid, Peter Jacobs, Berdasarkan pernyataan Bank Indonesia dalam siaran persnya menyatakan bahwa mata uang digital atau Bitcoin dan virtual currency bukan merupakan mata uang atau alat pembayaran yang sah di Indonesia. 9 P2P merupakan singkatan dari Peer-to-Peer atau teknologi dari ujung ke ujung pertama kali di luncurkan dan dipopulerkan oleh aplikasi-aplikasi berbagi-berkas (file sharing). Teknologi P2P memungkinkan para pengguna untuk berbagi, mencari dan mengunduh berkas. Lihat Wikipedia pengertian jaringan Peer-to-Peer 10 Kriptografi yaitu ilmu yang mempelajari teknik-teknik matematika yang berhubungan dengan aspek keamanan informasi seperti kerahasiaan data, keabsahan data, integritas data, serta autentikasi data. Lihat http://id.wikipedia.org/wiki/kriptografi

5 fungsi keamanan dasar, seperti memastikan bahwa bitcoin-bitcoin hanya dapat dihabiskan oleh orang yang mempunyainya dan tidak dapat digandakan. 11 Bitcoin ini digunakan sebagai alat tukar virtual atau komoditas yang memiliki nilai dan dijadikan mata uang oleh komunitas yang menggunakannya. Adapun cara mendapatkan bitcoin ini di Indonesia dengan menukarkan uang rupiah ke dalam bitcoin dengan sistem online di website yang telah menyediakan pertukaran bitcoin (bitcoin exchanger) dan ada pula yang mendapatkannya dengan cara menambang bitcoin. Sejauh ini bitcoin digunakan sebagai lahan bisnis dengan sistem spekulasi adapun tujuannya untuk mencari keuntungan dengan cara membeli bitcoin disaat harga rendah dan menjualnya pada harga tinggi karena nilai tukar bitcoin selalu berfluktuasi dari menit ke menit. Sampai saat ini bitcoin masih terus berkembang di Indonesi ujar Oskar Darmawan selaku CEO bitcoin Indonesia dalam wawancaranya dengan liputan 6. 12 Melihat permasalahan yang ada bahwa bitcoin dilegalkan oleh Bank Indonesia dan bitcoin ini terus tetap digunakan oleh penggunanya sebagai alat tukar dan tempat bisnis dengan cara investasi. Kemudian bitcoin ini diartikan sebagai komoditas seperti emas bukan mata uang guna menghindari kelegalannya. Serta tujuan dari pembelian bitcoin mencari keuntungan dengan cara berspekulasi. Maka penulis akan melakukan penelitian terhadap bitcoin ini dan menganalisisnya dalam sudut pandang Islam serta peraturan uang di 11 Wikipedia, Bitcoin, http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=bitcoin&stable=1 diakses 14/2/2014, jam 20.40 WIB 12 Lihat Liputan6, Melihat Potensi Bitcoin di Indonesia http://video.liputan6. com/main/read/4/1173440/0/video-melihat-potensi-bitcoin-di-indonesia

6 Indonesia berdasarkan undang-undang tentang mata uang. Untuk itu penulis menarik sebuah judul ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ALAT TUKAR BITCOIN (Studi Kasus Jual-Beli Bitcoin di Dunia Maya) B. Rumusan Masalah 1. Bagaimana analisis undang-undang tentang mata uang terhadap alat tukar bitcoin? 2. Bagaimana prespektif hukum Islam terhadap jual-beli bitcoin di dunia maya? C. Tujuan Penulisan 1. Tujuan Berdasarkan pada permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: a) Untuk mengenal lebih dalam tentang mata uang digital yaitu virtual currency bitcoin b) Untuk mengetahui analisis undang-undang tentang mata uang terhadap alat tukar bitcoin. c) Untuk mengetahui analisis hukum Islam terhadap jual-beli bitcoin di dunia maya. D. Telaah Pustaka Persoalan mengenai uang dalam pandangan Islam ataupun dari prespektif undang-undang tentang mata uang memang sudah banyak yang mengkaji. Namun untuk persoalan kali ini mengenai mata uang bitcoin yaitu mata uang virtual ini sedang ramai diperbincangkan oleh publik khususnya

7 dunia keuangan pada bulan Januari sampai bulan Maret 2014. Namun saat ini belum ada yang melakukan penelitian lebih dalam mengenai apa itu mata uang bitcoin dalam sudut pandang Islam. Sebelumnya dalam sebuah buku dengan penulis Siti Mujibatun dengan judul Konsep Uang Dalam Hadis ini menjelaskan Pemahaman terhadap konsep uang harus emas dimana uang berfungsi sebagai alat tukar yang tidak boleh disewakan, adalah inkonsistensi, inkohernsi dan tidak koresponden dengan doktrin dan ajaran yang tidak bisa berdialog dengan zaman. Untuk itu, diperlukan pemikiran baru melalui pendekatan kontekstual dan substansial dengan mempertimbangkan moraletika terhadap teks hadis secara berkesinambungan, supaya hadis Nabi saw sebagai sunnah yang hidup dan teladan bagi umat manusia tidak aus oleh waktu dan keadaan. Dalam buku ini berkesimpulan bahwa terdapat 15 jenis uang dalam matan hadis yaitu dirham (uang perak), emas, perak, dinar (uang emas), wariq (uang perak), nuqud ( uang emas dan perak), sikkah (uang emas dan perak), fulus (uang emas bercampur tembaga), secara tidak langsung dengan kata saman (harga), qimah (harga nilai), ain (barang), si r (harga), ajr (upah), sarwah (harta kekayaan) dan sarf (benda sejenis yang dipertukarkan). 13 Kemudian dalam buku Bank Indonesia dengan judul Buku Panduan Uang Rupiah disini menjelaskan mengenai ciri keaslian rupiah, standar kualitas rupiah, penukaran rupiah dan rupiah yang dicabut dan ditarik dari peredaran. Dimana yang menjadi kesimpulan dalam buku ini bahwa masyarakat untuk selalu merawat dan menjaga uang rupiah serta mengerti 13 Siti Mujibatun, Konsep Uang Dalam Hadis, Cet I, (Semarang: elsa, 2012), hlm. 333

8 keaslian rupian terhadap uang yang menirunya atau mengerti antara uang rupiah asli dan rupiah palsu. 14 Berkaitan dengan penelitian yaitu alat yang menjadi penelitian adalah transaksi dalam elektronik yaitu jaringan peer-to-peer dengan menggunakan mata uang bitcoin. Dalam penelitian terdahulu terdapat skripsi yang berjudul Tindak Pidana Pengaksesan Sistem Elektronik Dalam UU NO.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Dalam Perspektif Fiqih Jinayah) oleh Fajrin Widianingsih dalam program sarjananya di IAIN Walisongo Semarang dimana dalam skripsi ini fokus penelitiannya mengenai tinjauan tindak pidana dalam undang-undang tentang penggunaan elektronik dan tidak pidana dalam prespktif Islam. 15. penelitian ini tidak menyinggung tentang uang digital. Kemudian yang berkaitan dengan penelitian ini dan hampir sama objek penelitiannya yaitu skripsi Sulistyowati dalam program sarjananya di IAIN Walisongo Semarang dengan judul Persepsi Ulama Semarang Terhadap Jual Beli Chip Dalam Game Poker Online menjelaskan mengenai transaksi jual beli chip poker dimana chip poker ini adalah benda maya yang memiliki berbagai fungsi pada game online namun benda ini dikatakan sebagai benda gharar. Dan kesimpulannya Mengenai transaksi jual beli chip dalam game poker online ini persepsi ulama Semarang menolak, Alasan ulama berpendapat bahwa hukum dari 14 Bank Indonesia, Buku Panduan Uang Rupiah, Cet II, (Jakarta: Direktorat Pengedaran Uang BI, 2011) hlm. 7 15 Skripsi, Fajrin Widianingsih, Tindak Pidana Pengaksesan Sistem Elektronik Dalam UU NO.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (Dalam Perspektif Fiqih Jinayah), (Semarang 2011) hlm. 71-72

9 transaksi jual beli chip poker dalam game poker online adalah tidak boleh karena dampak negatif dari permainan ini 16 Dalam penjelasannya ini tidak berkaitan dengan mata uang bitcoin namun hanya perantaranya saja yang sama yaitu transaksi di dunia online. Berdasarkan dari penelitian yang ada bahwa penelitian tentang mata uang bitcoin belum ada yang mengkaji. Maka dari sinilah penulis ingin melakukan penelitian lebih dalam mengenai alat tukar virtual yaitu bitcoin kemudian dianalisis dalam prespektif hukum Islam dan undang-undang tentang mata uang di Indonesia. E. Metodologi Penelitian Sebagai upaya untuk menjelaskan penulisan skripsi ini maka pembahasannya menggunakan metode sebagai berikut: 1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif-kualitatif. Fokusnya adalah penggambaran secara menyeluruh tentang bentuk, fungsi, dan makna ungkapan larangan. Hal ini sejalan dengan pendapat Bogdan dan Taylor yang menyatakan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dengan kata lain, penelitian ini disebut penelitian kualitatif karena merupakan penelitian yang tidak mengadakan perhitungan. 17 16 Skripsi, Sulistiyowati, Persepsi Ulama Semarang Terhadap Jual Beli Chip Dalam Game Poker Online, (Semarang 2011) hlm. 67 17 Sugiyono, Metode Penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta 2009) hlm. 207.

10 Lebih lanjut dijelaskan bahwa pendekatan kualitatif yang menggunakan data lisan suatu bahasa memerlukan informan. Pendekatan yang melibatkan masyarakat bahasa ini diarahkan pada latar dan individu yang bersangkutan secara holistik sebagai bagian dari satu kesatuan yang utuh. Oleh karena itu, dalam penelitian bahasa jumlah informan tidak ditentukan jumlahnya. Dengan kata lain, jumlah informannya ditentukan sesuai dengan keperluan penelitian. 2. Sumber Data Ada dua macam sumber data dalam penelitian skripsi ini untuk mendukung informasi atau data yang akan digunakan dalam penelitian, dua sumber data tersebut adalah: a) Sumber Data Primer Sumber data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengambilan data langsung pada subyek sebagai sumber informasi yang dicari. 18 Dalam hal ini alat pengambil data yang digunakan yaitu dengan wawancara secara tertulis yang diajukan kepada komunitas bitcoin dan Bank Indonesia, pengambilan data melalui bitcoin exchanger (www.vip.bitcoin.co.id) serta buku-buku pendukung seperti panduan praktis berbisnis bitcoin karya Willy Wong. b) Sumber Data Skunder 18 Saifuddin Azwar, Metode Penelitian,( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1997) hlm. 91

11 Sumber data skunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subyek penelitiannya. 19 Data ini diperoleh dari dokumen-dokumen atau laporan yang telah tersedia. Seperti hasil informasi dan wawancara dari media berupa tulisan, video dan rekaman suara. 3. Metode pengumpulan data a) Metode Wawancara Metode wawancara yaitu suatu upaya untuk mendapatkan informasi atau data berupa jawaban pertanyaan (wawancara) dari para sumber yaitu komunitas bitcoin Indonesia. 20 Wawancara perlu dilakukan sebagai upaya penggalian data dari narasumber untuk mendapatkan informasi atau data secara langsung dan lebih akurat dari orang-orang yang berkompeten (berkaitan atau berkepentingan) wawancara dilakukan secara tertulis dan tidak tertulis. Adapun bentuk wawancara yang dilakukan yaitu Pertama wawancara semi terstruktur diajukan kepada otoritas keuangan (Bank Indonesia) dimana pertanyaan sangat terbuka dan terkontrol. Bentuk wawancara ini bertujuan untuk memahami fenomena atau permasalahan yang terjadi. Kedua wawancara tidak terstruktural diajukan kepada pihak-pihak terkait mengenai bitcoin seperti komunitas pengguna bitcoin dan Ceo bitcoin Indonesia dimana 19 Ibid, hlm. 92 20 Hadi Sutrisno, Metodologi Penelitian Research (Yogyakarta: Andi Offset, 1989) hlm. 46

12 pertanyaan sangat terbuka dan tidak terkontrol. 21 Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui informasi yang ter-update mengenai bitcoin. b) Metode Observasi Nasution menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data tersebut dikumpul dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil maupun sangat jauh daoat diobservasikan dengan jelas. 22 Dalam hal ini metode observasi yang dilakukan peneliti yaitu dengan cara observasi partisipasif. Adapun observasi partisipasif yaitu peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari objek yang sedang diamati atau digunakan sebagai sumber penelitian. Kemudian peneliti menjadi partisipasi lengkap yaitu peneliti terlibat penuh terhadap apa yang dilakukan sumber data. Jadi suasananya sudah natural, peneliti tidak terlihat melakukan penelitian. Peneliti menjadi pengguna bitcoin dan melakukan transaksi jual-beli. Sasaran dalam metode observasi ini adalah website perdagangan bitcoin atau bitcoin exchanger (www.vip.bitcoin.co.id) dimana akan mengamati aktivitas transaksi yang ada di exchanger ini.. 21 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial (Jakarta: Salemba Humanika. 2012) hlm. 123-124. 22 Adi Rianto, Metodologi Penelitian sosial dan Hukum (Jakarta: Granit, 2004) hlm. 70.

13 c) Metode Dokumentasi Dalam melaksanakan metode dokumentasi maka peneliti mencari dalam dokumen atau bahan pustaka. Data yang diperlukan sudah tertulis atau diolah oleh orang lain atau suatu lembaga, dengan kata lain datanya sudah mateng (jadi) dan disebut data sekunder. 23 Misalnya surat kabar, catatan harian, laporan/ berita, rekaman video, buku-buku dan artikel lainnya. 4. Metode Analisis Data Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif-analisis, yakni prosedur atau cara memecahkan masalah penelitian dengan memaparkan keadaan obyek yang diselidiki sebagaimana adanya berdasarkan fakta yang aktual pada saat sekarang. 24 Adapun analisis yang akan dilakukan terhadap alat tukar bitcoin ada dua yaitu berdasarkan peraturan uang di Indonesia dan berdasarkan sudut pandang Islam mengenai jual-beli Ash-sharf yaitu jual-beli mata uang yang sudah diatur dalam Fatwa Dewan Syariah Nasional No.28/DSN- MUI/III/2002 Tentang JUAL BELI MATA UANG (AL-SHARF). F. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut: BAB I yaitu Pendahuluan. Dalam bab ini terdiri dari beberapa sub bab. Pertama latar belakang masalah yaitu memaparkan tentang perkembangan, 23 Adi Rianto, Op. Cit, hlm. 61. 24 Hadari Nawawi dan Martini Hadari, Instrumen Penelitian Bidang Sosial (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 1995) hlm. 67.

14 jenis-jenis perdagangan di setiap zaman hingga munculnya bitcoin dikenal oleh dunia kemudian masuk ke media sampai dikeluarkannya siaran pers oleh Bank Indonesia. Kedua rumusan masalah yaitu bagian-bagian masalah yang hendak dipecahkan. Adapun masalah-masalah yang dihasilkan itu tidak lepas dari latar belakang masalah yang dikemukakan pada bagian pendahuluan. Ketiga tujuan penelitian berisi tentang hal-hal yang menjadi tujuan penulis melakukan penelitian terhadap bitcoin ini. Keempat telaah pustaka yaitu berisi tentang paparan mengenai penelitan-penelitian terdahulu yang menjelaskan tentang alat tukar uang serta transaksi online. Dalam hal ini juga menjelaskan bahwa penelitan ini tidak meniru atau belum ada yang meneliti. Kelima metode penelitian yaitu rangkaian dari cara atau kegiatan pelaksanaan penelitian berisi tentang metode-metode yang penulis gunakan dalam penelitian. Keenam sistematika penulisan yaitu semacam kerangka atau penjelasan umum mengenai isi skripsi ini. BAB II yaitu Landasan Teori. Bab ini berisi tentang teori-teori yang penulis gunakan dalam melakukan penelitian. Adapun teori yang digunakan yaitu Konsep Umum Jual Beli Ash-sharf berdasarkan penjelasan Fatwa Dewan Syariah Nasional No.28/DSN-MUI/III/2002 Tentang JUAL BELI MATA UANG (AL-SHARF), peraturan mata uang di Indonesia (Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang serta Peraturan Bank Indonesia mengenai Uang dan Transaksi Elektronik). BAB III yaitu praktek jual-beli bitcoin di dunia maya. Dalam bab ini terlebih dahulu akan menjelaskan mengenai gambaran umum tentang bitcoin

15 (pengertian, sejarah dan konsep) yang kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung membeli dan menjual bitcoin hingga menjelaskan berdasarkan datadata yang ada tentang apa yang terjadi dalam perdagangan tersebut dan tidak lepas mengenai maksud dan tujuan sementara ini menggunakan bitcoin. BAB IV yaitu analisis terhadap alat tukar bitcoin. Dalam bab ini berisi tentang analisis penelitian, adapun dalam analisis ini terdapat dua variabel analisis. Pertama berdasarkan undang-undang tentang mata uang terhadap alat tukar bitcoin yang sementara ini masih beredar di Indonesia. Kedua perspektif hukum Islam terhadap alat tukar bitcoin mengenai praktek yang terjadi. BAB V Penutup. Dalam bab ini terdiri dari tiga sub bab yaitu kesimpulan dari hasil penelitian, saran-saran mengenai hasil penelitian serta penutup. Bab ini merupakan bagian penutup dari rangkain penulisan skripsi yang penulis buat.