ANALISIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK (WLAN) PADA STMIK PALCOMTECH PALEMBANG

dokumen-dokumen yang mirip
ANALISIS QUALITY OF SERVICE JARINGAN WIRELESS SUKANET WiFi DI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UIN SUNAN KALIJAGA

Analisa Kinerja Jaringan Nirkabel pada STMIK PalComTech dengan konsep Quality of Service (QoS)

BAB II TEORI DASAR. Resource Reservation Protocol (RSVP) merupakan protokol pada layer

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang I 1

ANALISIS QUALITY OF SERVICE PENGARUH INTERFERENSI KABEL LISTRIK TERHADAP MEDIA JARINGAN KOMPUTER BERBASIS KABEL

PERANCANGAN VIRTUAL LOCAL AREA NETWORK (VLAN) DENGAN DYNAMIC ROUTING MENGGUNAKAN CISCO PACKET TRACER 5.33

ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) LOAD BALANCING METODE NTH DAN PCC (PER CONNECTION CLSSFIER) BERBASIS MIKROTIK OS

ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

Quality of Service. Sistem Telekomunikasi Prodi S1 Informatika ST3 Telkom Purwokerto

MONITORING DAN ANALISIS QOS (QUALITY OF SERVICE) JARINGAN INTERNET PADA GEDUNG KPA POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA DENGAN METODE DRIVE TEST

PERANCANGAN JARINGAN LAN PADA GEDUNG PERKANTORAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET TRACER

BAB 1 PENDAHULUAN. dinamakan hotspot. Batas hotspot ditentukan oleh frekuensi, kekuatan pancar

Bab I PENDAHULUAN. Voice over Internet Protocol (VoIP) adalah teknologi yang mampu

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 4 ANALISA DATA. Gambar 4.1 Tampilan pada Wireshark ketika user melakukan register. 34 Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA

Aplikasi SIP Based VoIP Server Untuk Integrasi Jaringan IP dan Jaringan Teleponi di PENS - ITS

PERBANDINGAN KINERJA JARINGAN METROPOLITAN AREA NETWORK DENGAN INTERNET PROTOCOL VERSI 4 DAN VERSI 6

ELECTRICIAN Jurnal Rekayasa dan Teknologi Elektro 141

PERANCANGAN DAN ANALISA WIRELESS DISTRIBUTION SYSTEM (WDS) BERBASIS OPENWRT MENGGUNAKAN TL-MR3020

TUGAS AKHIR. Disusun sebagai salah satu syarat untuk kelulusan Program Strata 1, Program Studi Teknik Informatika, Universitas Pasundan Bandung

SISTEM PENCEGAHAN FLOODING DATA DENGAN METODE MANAJEMEN BANDWITH

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK. Futri Utami 1*, Lindawati 2, Suzanzefi 3

PENDAHULUAN Internet adalah jaringan komputer di seluruh dunia yang menghubungkan ratusan bahkan ribuan jaringan yang lebih kecil, misalnya jaringan

BAB III METODE PENGEMBANGAN

ANALISIS PERBANDINGAN QUALITY OF SERVICE (QOS) FIRMWARE ORIGINAL TL-MR3020 DENGAN FIRMWARE OPENWRT BERBASIS OPENSOURCE

ANALISA APLIKASI VOIP PADA JARINGAN BERBASIS MPLS

BAB I PENDAHULUAN. jaringan Local Area Network (LAN). LAN telah menjadi suatu teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

Evaluasi Kinerja Jaringan Nirkabel Berbasis Radius Server

MILIK UKDW BAB I PENDAHULUAN

OPTIMALISASI LOAD BALANCING DUA ISP UNTUK MANAJEMEN BANDWIDTH BERBASIS MIKROTIK

BAB I PENDAHULUAN I 1

KOMUNIKASI DATA. Oleh : 1. M. Faisal Risqiansyah Muhammad Ismail Nida Nurvira

BAB I PENDAHULUAN. keputusan krusial seperti transaksi perbankan, perdagangan dll.

ANALISA PERFORMANSI LIVE STREAMING DENGAN MENGGUNAKAN JARINGAN HSDPA. Oleh : NRP

ANALISIS KUALITAS LAYANAN SISTEM TELEPON VoIP MEMANFAATKAN JARINGAN WiFi USU

PERANCANGAN DAN ANALISIS KINERJA ANTRIAN M/M/1/N PADA WIRELESS LAN MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

TUGAS BESAR KINERJA TELEKOMUNIKASI NEXT GENERATION NETWORK PERFORMANCE (NGN) QoS ( Quality Of Service ) Dosen Pengampu : Imam MPB, S.T.,M.T.

BAB I PENDAHULUAN. IMPLEMENTASI DAN ANALISIS PERFORMANSI ETHERNET OVER IP (EoIP) TUNNEL Mikrotik RouterOS PADA LAYANAN VoIP DENGAN JARINGAN CDMA 1

BAB III METODE PENELITIAN. sebelumnya yang berhubungan dengan VPN. Dengan cara tersebut peneliti dapat

ANALISA PERFORMANSI APLIKASI VIDEO CONFERENCE PADA JARINGAN MULTI PROTOCOL LABEL SWITCHING [MPLS] ANITA SUSANTI

Rahmady Liyantanto liyantanto.wordpress.com

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. Dari penelitian yang dilakukan oleh Cristian Wijaya (2014) mengenai

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, pemerintahan, dan lain-lain. Di Indonesia penggunaan internet saat

Mata Kuliah : Jaringan Komputer Dosen Pengampu : Harun Mukhtar, S.Kom, M.Kom Universitas Muhammadiyah Riau

7.1 Karakterisasi Trafik IP

Integrasi Aplikasi Voice Over Internet Protocol (VOIP) Dengan Learning Management System (LMS) Berbasis

ANALISA KUALITAS JARINGAN VSAT DENGAN METODE QUALITY OF SERVICE (STUDI KASUS KABUPATEN MUSI BANYUASIN)

Gambar 1.1 Jaringan peer-to-peer

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II DASAR TEORI. Protokol adalah seperangkat aturan yang mengatur pembangunan koneksi

Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Udayana Abstrak

ANALISA PENENTUAN MODEL PENGELOLAAN BANDWIDTH IDEAL MENGGUNAKAN POLA QUALITY OF SERVICE (QOS) STUDI KASUS DI SMK AL-FATTAAH DEMAK

ANALISIS KINERJA TRANSMISSION CONTROL PROTOCOL PADA JARINGAN WIDE AREA NETWORK

PENGUKURAN QoS (Quality of Service) pada STREAMING SERVER

Prosiding SNaPP2014 Sains, Teknologi, dan Kesehatan ISSN EISSN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

TRAFFIC MANAGEMENT (Quality of Service & Congestion Control) Definisi Traffic Management

IMPLEMENTASI SERVER REPOSITORY LOKAL DENGAN METODE RSYNC PADA JARINGAN LAN STMIK POLITEKNIK PALCOMTECH

ANALISIS KINERJA JARINGAN RSVP MENGGUNAKAN SIMULATOR OPNET

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN ROUTER LINUX DENGAN ROUTER MIKROTIK PADA JARINGAN WIRELESS MENGGUNAKAN METODE QOS PENDAHULUAN

UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO. STUDI PERBANDINGAN KUALITAS JARINGAN VoIP PADA STANDART WIRELESS a, b, dan g.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL IMPLEMENTASI

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi data. router dengan kabel Unshielded Twisted Pair sebagai (UTP) Topologi jaringan

D I S U S U N OLEH : YOHANA ELMATU CHRISTINA ( ) TEKNIK INFORMATIKA / KELAS MALAM SEMESTER

BAB I PENDAHULUAN. Layanan World Wide Web (WWW), yang begitu populer sebagai sarana

KAJIAN KINERJA JARINGAN Wi-Fi STUDI KASUS UNIT 7 UNIVERSITAS BUDI LUHUR

BAB I PENDAHULUAN. Analisis Kinerja Protocol SCTP untuk Layanan Streaming Media pada Mobile WiMAX 3

BAB I PENDAHULUAN. biaya pembangunan yang relatif murah, instalasi mudah serta kemampuannya

Implementasi Sinkronisasi Uni-Direksional antara Learning Management System Server dan User pada Institusi Pendidikan Berbasis Moodle

QUALITY OF SERVICE (QOS) PADA JARINGAN INTERNET DENGAN METODE HIERARCHY TOKEN BUCKET

Rudy Samudra P Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Dian Nuswantoro

BAB I PENDAHULUAN. yang cukup besar untuk kemajuan dunia telekomunikasi. Di dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kata kunci : Axence nettools, Jaringan WLAN, Monitoring, Quality of Service (QoS)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DASAR DASAR JARINGAN KOMPUTER

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi di bidang telekomunikasi dan broadcasting. Saat ini

ANALISIS QUALITY OF SERVICE (QoS) JARINGAN INTERNET DI SMK TELKOM MEDAN

ANALISA PARAMETER QOS DAN RMC JARINGAN INTERNET DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA

ANALISIS KINERJA TRAFIK VIDEO CHATTING PADA SISTEM CLIENT-CLIENT DENGAN APLIKASI WIRESHARK

PENGANTAR JARINGAN KOMPUTER

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK. Aplikasi dan layanan yang menggunakan jaringan komputer terus

KUALITAS LAYANAN. Budhi Irawan, S.Si, M.T

Analisis dan Perancangan Quality of Service Pada Jaringan Voice Over Internet Protocol Berbasis Session Initiation Protocol

BAB IV HASIL SIMULASI DAN KINERJA SISTEM

ANALISA PERFORMANSI VIDEO STREAMING PADA JARINGAN WIRELESS REPEATER BERBASIS TEKNOLOGI n

ANALISIS PERBANDINGAN KUALITAS VOIP PADA SISTEM NON EMBEDDED DAN EMBEDDED BERBASIS IEEE N

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah

BAB III LANDASAN TEORI. Packet Tracer adalah sebuah perangkat lunak (software) simulasi jaringan

DASAR TEKNIK TELEKOMUNIKASI

BAB II DASAR TEORI 2.1 Sistem Komunikasi Data 2.2 Infrastruktur Jaringan Telekomunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi:

ANALISIS JARINGAN WIRELESS LOCAL AREA NETWORK () PADA STMIK PALCOMTECH PALEMBANG M.Fitriansyah Rahmat Hidayansyah Kriswara Wilantara Jurusan Teknik Informatika STMIK PALCOMTECH PALEMBANG Abstrak STMIK PalComTech Palembang telah menggunakan layanan jaringan Wireless Local Area Network (). yaitu sebuah jaringan dimana dapat dilakukan pertukaran data dan sumber daya antar komputer dalam satu gedung. Untuk mengetahui kinerja jaringan (Wireless Local Area Network Pada STMIK Palcomtech Palembang maka harus dilakukan sebuah analisis pengukuran parameter kinerja jaringan. QOS (Quality of Services) adalah kemampuan menjamin pengiriman arus data penting. Analisis kinerja jaringan (Wireless Local Area Network) di STMIK PalComTech Palembang menekankan pada proses monitoring dan pengukuran parameter jaringan pada infrastruktur jaringan seperti kecepatan akses dan kapasitas transmisi, dari titik pengiriman ke titik penerima yang menjadi tujutan, parameter yang digunakan Bandwidth, Throughput, Delay, Jitter dan Packet Loss. Wireless LAN pada STMIK PalComTech Palembang memiliki kehandalan yang cukup, perawatan dan ketersediaan jaringan bagus. Analisis kinerja jaringannya dilihat melalui Wireshark, Hasil Uptime dan Downtime tidak buruk, Ketersediaan perangkat lengkap dan terpenuhi sesuai kehandalannya dan perawatannya tidak sulit. Kata Kunci : (Wireless Local Area Network), Qos (Quality of Services), Bandwidth, Throughput, Delay, Packet Loss dan Jitter PENDAHULUAN Saat ini kemajuan teknologi mengalami perkembangan semakin cepat. Salah satunya adalah bidang jaringan LAN tanpa kabel (Wireless LAN). Hal ini dipacu oleh pertumbuhan jumlah perangkat mobile seperti halnya laptop atau notebook, PDA, maupun telepon seluler (Built-in Access), serta permintaan kebutuhan akan akses informasi dan komunikasi yang lebih cepat serta praktis. Kemajuan dan kebutuhan inilah yang mendorong pengimplementasiannya di dalam suatu lembaga, sebagai alternatif penggunaan komputerkomputer jaringan LAN kabel (Wired LAN). Wireless LAN memberikan kemudahan dalam hal mobilitas user dan biaya murah dalam membangun dan merubah infrastruktur fisik LAN dan untuk instalasi awal, wireless LAN memang lebih banyak biaya tetapi ketika terjadi perubahan infrastruktur secara mendadak mampu terencana, tetapi lebih baik wireless LAN dalam hal waktu dibandingkan wired LAN. Untuk wireless LAN, perubahan infrastruktur membutuhkan pemindahan kabel dalam satu lantai maupun gedung bertingkat dan pemindahan barang lainnya yang mempersulit keadaan. User juga dapat berpindah posisi tanpa khawatir kehilangan koneksi dengan wireless LAN selama masih dalam cakupan area layanan. Di dunia pendidikan khususnya sekolah tinggi sudah menggunakan layanan internet agar client bisa menghubungkan komputer atau laptopnya dengan internet. Sekolah tinggi STMIK PalComTech termasuk yang sudah menggunakan layanan internet berbasis wireless LAN. Ada beberapa permasalahan yang harus dipecahkan, yaitu permasalahan performa dan administrasi, seperti manajemen user dan manajemen bandwidth, keamanan jaringan baik jaringan wireless maupun jaringan transisi dari kabel kejaringan wireless. [1]

Atas dasar pertimbangan diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian di sekolah tinggi STMIK PalComTech. Sekaligus untuk membahas serta mempelajari lebih mendalam lagi tentang memonitoring jaringan wireless. Hal inilah yang menjadi latar belakang penulis untuk mengambil judul penelitian tentang Analisis Jaringan Wirelles Local Area Network () pada STMIK PalComTech. LANDASAN TEORI Jaringan Komputer Menurut Sopandi (2010:2) Jaringan komputer merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Gabungan teknologi ini melahirkan pengolahan data yang dapat didistribusikan, mencakup pemakaian database, software aplikasi dan peralatan hardware secara bersamaan, sehingga penggunaan komputer yang sebelumnya hanya berdiri sendiri, kini telah diganti dengan sekumpulan komputer yang terpisah-pisah akan tetapi saling berhubungan dalam melaksanakan tugasnya. Local Area Network Menurut Badrul (2012:13) Merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali di gunakan untuk menghubungkan komputer pribadi dan workstation dalam suatu perusahaan atau pabrikpabrik untuk memakai bersama sumber daya dan saling bertukar informasi Client-server Menurut Syafrizal (2005:2) Yaitu jaringan komputer dengan komputer yang didedikasikan khusus sebagai server. Sebuah service/layanan bisa diberikan oleh sebuah komputer atau lebih. Contohnya adalah sebuah domain seperti www.detik.com yang dilayani oleh banyak komputer webserver. Dan bisa juga banyak service/layanan yang diberikan oleh satu komputer. Contohnya adalah serverjtk.polban.ac.id yang merupakan satu komputer dengan multiservice yaitu mail server, web server, file server,database server dan lainnya. Throughput Menurut Daryanto (2008:3) throughput adalah jumlah data persatuan waktu yang dikirim untuk suatu titik jaringan atau suatu titik ke titik jaringan yang lain. Sistem throughput atau jumlah throughput adalah jumlah rata-rata data yang dikirimkan untuk semua terminal pada sebuah jaringan. Open System Interconection (OSI) Menurut Lukas (2006:22) Model Open System Interconection (OSI) dikembangkan oleh International Standard Organization sebagai model untuk merancang komunikasi sebagai kerangka dasar untuk mengembangkan protokol lainnya. OSI terdiri dari tujuh layer, dan standard OSI telah diterima di industri komunikasi yang mana dipakai untuk karakteristik, elektrik, dan prosedur dari perlengkapan komunikasi. Bandwidth Menurut Silitonga (2014:19) Bandwitdh merupakan lebar jalur yang dipakai untuk transmisi data atau kecepatan jaringan. Aplikasi yang berbeda membutuhkan bandwith yang berbeda. [2]

Wireless Menurut Sopandi (2010:113) Wireless (Jaringan Nirkabel) adalah satu jaringan komunikasi antar komputer dengan menggunakan frekuensi radio. Sering disebut juga jaringan WiFi atau. Wireless Local Area Network Menurut Sofana (2013:330) Wireless Local Area Network merupakan salah satu jaringan komputer lokal yang memanfaatkan gelombang radio sebagai media transmisi data. Quality of Service Menurut Haryadi (2013:12) Kemampuan sebuah jaringan untuk menyediakan layanan untuk yang lebih baik lagi bagi layanan traffic yang melewatinya. QOS merupakan sebuah sistem arsitektur end to end dan bukan merupakan sebuah feature yang dimiliki oleh jaringan. Wireless PCM-CIA Adapter Menurut Wahana (2010:6) Wireless PCM-CIA Adapter merupakan perangkat yang dapat dipasang pada notebook, pada slot PCM-CIA. Mode Jaringan Wi-Fi Menurut Waloeya (2012:12) Teknik optimasi wi-fi tidak dapat terlepas dari mode koneksi sebuah jaringan Wi-Fi. Teknik optimasi Wi-Fi pada dasarnya adalah sebuah cara dimana perangkat Wi-Fidapat terkoneksi secara efisiensi dan teratur sehingga kinerja dari masing-masing klien dapat bekerja secara efektif. HASIL DAN PEMBAHASAN Pengujian Quality of Service(QoS) adalah kemampuan dari sebuah layanan untuk menjamin performansi dan merupakan parameter untuk mengukur kualitas dari sebuah layanan jaringan. Lembaga Telecommunications and Internet Protocol Harmonization Over Networks () mendefinisikan QoS sebagai pengaruh performansi secara keseluruhan yang menentukan tingkat kepuasan pengguna layanan. Dengan menggunakan software atau tools Wireshark dan FileZilla, dapat diperoleh hasil data QoS seperti bandwidth, delay, packet loss, throughput, dan jitter. Delay adalah total waktu tunda suatu paket yang diakibatkan oleh proses transmisi dari suatu titik ke titik lain yang menjadi tujuannya, sedangkan Packet Loss (error) adalah merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Salah satu penyebab packet loss adalah antiran yang melebihi kapasitas buffer pada setiap node. Adapun hasil pengujian delay yang dilakukan pada STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang, data hasil pengujian delay dapat dilihat pada tabel 1, 2, 3 dan 4 : Tabel 1. Nilai Delay Lantai 1 Dellay Ratarata (m/s) Packet 1 Pengujian 1 09.00 WIB 120.092 59.428/sec Sangat Bagus 2 Pengujian 2 10.00 WIB 115.203 91.680/sec Sangat Bagus 3 Pengujian 3 11.00 WIB 119.789 122.386/sec Sangat Bagus 4 Pengujian 4 12.00 WIB 119.232 123.345/sec Sangat Bagus 5 Pengujian 5 13.00 WIB 134.344 117.708/sec Sangat Bagus Rata-rata 102.909/sec Sangat Bagus [3]

140.000 Tabel 2. Nilai Delay Lantai 2 Dellay Ratarata (m/s) Packet 1 Pengujian 1 09.00 WIB 138.205 123.464/sec Sangat Bagus 2 Pengujian 2 10.00 WIB 137.995 127.028/sec Sangat Bagus 3 Pengujian 3 11.00 WIB 119.197 126.560/sec Sangat Bagus 4 Pengujian 4 12.00 WIB 119.697 116.310/sec Sangat Bagus 5 Pengujian 5 13.00 WIB 124.216 169.789/sec Bagus Rata-rata 132.630/sec Sangat Bagus Tabel 3. Nilai Delay Lantai 3 Dellay Ratarata (m/s) Packet 1 Pengujian 1 09.00 WIB 119.283 131.336/sec Sangat Bagus 2 Pengujian 2 10.00 WIB 119.063 125.334/sec Sangat Bagus 3 Pengujian 3 11.00 WIB 119.051 130.483/sec Sangat Bagus 4 Pengujian 4 12.00 WIB 119.105 129.864/sec Sangat Bagus 5 Pengujian 5 13.00 WIB 77.551 117.759/sec Sangat Bagus Rata-rata 126.955/sec Sangat Bagus Tabel 4. Nilai Delay Lantai 4 Dellay Ratarata (m/s) Packet 1 Pengujian 1 09.00 WIB 119.478 119.921/sec Sangat Bagus 2 Pengujian 2 10.00 WIB 119.314 130.850/sec Sangat Bagus 3 Pengujian 3 11.00 WIB 119.288 130.293/sec Sangat Bagus 4 Pengujian 4 12.00 WIB 119.173 131.650/sec Sangat Bagus 5 Pengujian 5 13.00 WIB 109.146 124.325/sec Sangat Bagus Rata-rata 127.407/sec Sangat Bagus Dibawah ini gambar dari grafik pengujian Delay 120.000 100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 (102.909) (132.630) (126.955) (127.407) 0 Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Gambar 1. Grafik Pengujian Delay [4]

Adapun pengujian terhadap packet loss pada STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang, data hasil pengujian packet loss dapat dilihat pada tabel 5, 6, 7 dan 8 : Tabel 5. Hasil Packet Loss Lantai 1 Packet Loss (%) 1 Pengujian 1 09.00 WIB 0 Sangat Bagus 2 Pengujian 2 10.00 WIB 0 Sangat Bagus 3 Pengujian 3 11.00 WIB 0 Sangat Bagus 4 Pengujian 4 12.00 WIB 0 Sangat Bagus 5 Pengujian 5 13.00 WIB 0 Sangat Bagus Rata-rata 0 Sangat Bagus Tabel 6. Hasil Packet Loss Lantai 2 Packet Loss (%) 1 Pengujian 1 09.00 WIB 2 Sangat Bagus 2 Pengujian 2 10.00 WIB 2 Sangat Bagus 3 Pengujian 3 11.00 WIB 2 Sangat Bagus 4 Pengujian 4 12.00 WIB 2 Sangat Bagus 5 Pengujian 5 13.00 WIB 2 Sangat Bagus Rata-rata 2 Sangat Bagus Tabel 7. Hasil Packet Loss Lantai 3 Packet Loss (%) 1 Pengujian 1 09.00 WIB 2 Sangat Bagus 2 Pengujian 2 10.00 WIB 0 Sangat Bagus 3 Pengujian 3 11.00 WIB 2 Sangat Bagus 4 Pengujian 4 12.00 WIB 2 Sangat Bagus 5 Pengujian 5 13.00 WIB 2 Sangat Bagus Rata-rata 2 Sangat Bagus Tabel 8. Hasil Packet Loss Lantai 4 Packet Loss (%) 1 Pengujian 1 09.00 WIB 0 Sangat Bagus 2 Pengujian 2 10.00 WIB 2 Sangat Bagus 3 Pengujian 3 11.00 WIB 2 Sangat Bagus 4 Pengujian 4 12.00 WIB 0 Sangat Bagus 5 Pengujian 5 13.00 WIB 0 Sangat Bagus Rata-rata 1 Sangat Bagus [5]

Dibawah ini gambar dari grafik pengujian Packet Loss 2,5 2 (2 %) (2 %) 1,5 1 (1 %) 0,5 0 (0 %) Lantai 1 Lantai 2 Lantai3 Category 4 Gambar 2. grafik pengujian Packet Loss Pengujian Throughput Throughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan bandwidth, karena throghput memang bisa disebut juga dengan bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat fix sementara throughput sifatnya adalah dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi. Cara pengujian throughput penulis menggunakan aplikasi Wireshark dan FileZilla. Adapun hasil pengujian throughput pada STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang, data hasil throughput dapat dilihat pada tabel 9, 10, 11 dan 12 : Tabel 9. Hasil Throughput Lantai 1 Throughput 1 Pengujian 1 09.00 WIB 0.967 KB/sec 2 Pengujian 2 10.00 WIB 0.726 KB/sec 3 Pengujian 3 11.00 WIB 0.965 KB/sec 4 Pengujian 4 12.00 WIB 0.975 KB/sec 5 Pengujian 5 13.00 WIB 0.909 KB/sec Rata - rata 1.053 KB/sec Tabel 10. Hasil Throughput Lantai 2 Throughput 1 Pengujian 1 09.00 WIB 0.972 KB/sec 2 Pengujian 2 10.00 WIB 1.001 KB/sec 3 Pengujian 3 11.00 WIB 0.998 KB/sec 4 Pengujian 4 12.00 WIB 0.915 KB/sec [6]

5 Pengujian 5 13.00 WIB 1.397 KB/sec Rata - rata 1.056 KB/sec Tabel 11. Hasil Throughput Lantai 3 Throughput 1 Pengujian 1 09.00 WIB 1.036 KB/sec 2 Pengujian 2 10.00 WIB 0.989 KB/sec 3 Pengujian 3 11.00 WIB 1.029 KB/sec 4 Pengujian 4 12.00 WIB 1.024 KB/sec 5 Pengujian 5 13.00 WIB 0.927 KB/sec Rata - rata 1.001 KB/sec Tabel 12. Hasil Throughput Lantai 4 Throughput 1 Pengujian 1 09.00 WIB 0.945 KB/sec 2 Pengujian 2 10.00 WIB 1.032 KB/sec 3 Pengujian 3 11.00 WIB 1.028 KB/sec 4 Pengujian 4 12.00 WIB 1.038 KB/sec 5 Pengujian 5 13.00 WIB 0.980 KB/sec Rata - rata 1.004 KB/sec Dibawah ini gambar dari grafik pengujian Throughput 1.070 1.060 1.050 1.040 1.030 1.020 1.010 1.000 990 980 970 (1.056) (1.053) (1.001) (1.004) Lantai 1 Lantai 2 Lantai3 Lantai 4 Gambar 3. grafik pengujian Throughput Pengujian Jitter Jitter didefinisikan sebagai variasi dari delay atau variasi waktu kedatangan paket. Banyak hal yang mempengaruhi jitter, diantaranya adalah peningkatan trafik secara tiba-tiba sehingga penyempitan bandwitdh dan menimbulkan antrian. Contoh dibawah ini kita [7]

mencoba mendapatkan nilai jitter dengan menggunakan tool FileZilla dengan mencoba koneksi keserveryang terhubung ke jaringan LAN STMIK PalComTech dengan menggunakan protokol FTP, data hasil pengujian jitter dapat dilihat pada table 13, 14, 15 dan 16 : Tabel 13. Hasil Jitter Lantai 1 Rata rata (ms) 1 Pengujian 1 09.00 WIB 2020.783/ms 2 Pengujian 2 10.00 WIB 1256.584/ms 3 Pengujian 3 11.00 WIB 978.783/ms 4 Pengujian 4 12.00 WIB 966.651/ms 5 Pengujian 5 13.00 WIB 1141.329/ms Rata rata 1272.826/ms Tabel 14. Hasil Jitter Lantai 2 Rata rata (ms) 1 Pengujian 1 09.00 WIB 1119.391/ms 2 Pengujian 2 10.00 WIB 1086.335/ms 3 Pengujian 3 11.00 WIB 941.818/ms 4 Pengujian 4 12.00 WIB 1029.124/ms 5 Pengujian 5 13.00 WIB 731.591/ms Rata rata 981.6518/ms Tabel 15. Hasil Jitter Lantai 3 Rata rata (ms) 1 Pengujian 1 09.00 WIB 908.225/ms 2 Pengujian 2 10.00 WIB 949.963/ms 3 Pengujian 3 11.00 WIB 912.388/ms 4 Pengujian 4 12.00 WIB 917.149/ms 5 Pengujian 5 13.00 WIB 658.554/ms Rata rata 869.2558/ms Tabel 16. Hasil Jitter Lantai 4 Rata rata (ms) 1 Pengujian 1 09.00 WIB 996.310/ms 2 Pengujian 2 10.00 WIB 911.836/ms 3 Pengujian 3 11.00 WIB 915.534/ms 4 Pengujian 4 12.00 WIB 905.227/ms 5 Pengujian 5 13.00 WIB 877.910/ms Rata rata 921.3634/ms [8]

Dibawah ini gambar dari grafik pengujian Jitter 1400 1200 1000 (1272.826) (981.6518) (931.3634) 800 (869.2558) 600 400 200 0 Lantai 1 Lantai 2 Lantai3 Lantai 4 Gambar 4. grafik pengujian Jitter Pembahasan Delay Dari hasil pengujian parameter delay diperoleh hasil nilai tertinggi yaitu 132.630/sec sedangkan nilai terendah 102.909/sec dan rata-rata nilai delay 122.475/sec dengan kategori sangat bagus menurut. File yang di kirim memiliki waktu delay (ms) rata-rata (average) berada pada kisaran 120/sec, kecuali terkadang memiliki lonjakan delay yang cukup tinggi yaitu diatas 400 ms, hal ini dikarenakan pengaruh distorsi dan redaman. Pembahasan Packet Loss Dari hasi pengujian parameter packet loss diperoleh hasil nilai tertinggi yaitu 2% sedangkan nilai terendah 0% dan rata-rata persentase packet loss sekitar 1.25% dengan kategori sangat bagus menurut. Faktor penyebab packet loss dapat terjadi karena adanya collision atau tabrakan/tumbukan antara data pada jaringan dan hal ini berpengaruh pada semua aplikasi-aplikasi yang ada pada jaringan di STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang tersebut. Umumnya perangkat jaringan memiliki buffer untuk menampung data yang diterima, jika terjadi kongesti atau kelebihan beban dalam jaringan yang cukup lama, buffer akan penuh dan data baru tidak akan diterima, hal inilah yang bisa menyebabkan packet loss. Pembahasan Throughput Dari hasil pengujian parameter throughput diperoleh hasil nilai tertinggi yaitu 1.056 KB sedangkan nilai terendah 1.001 KB dan rata-rata nilai throughput1.028 KB. Faktor-faktor seperti redaman, gangguan sinyal yang melewati access point antar ruangan dan juga kapasitas bandwidth yang disediakan masing-masing yang juga mempengaruhi hasil pengukuran ini. Pembahasan Jitter Berdasarkan hasil pengukuran terhadap skema perangkat jaringan pada STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang di dapat hasil nilai tertinggi yaitu 1272.826/ms sedangkan nilai terendah 869.255/sec dan dari nilai rata-rata jitter 1013.774/milisecond (ms). [9]

Faktor-faktor yang mempengaruhi nilai jitter diakibatkan oleh variasi-variasi dalam panjang antrian, dalam waktu pengelolaan data, rute yang berbeda, dan juga dalam waktu penghimpunan ulang paket-paket diakhir perjalanan jitter. Jitter umumnya disebut variasi delay, karena berhubungan erat dengan latency yang menunjukkan banyaknya variasi delay pada transimisi data dalam jaringan. Hasil analisis dan faktor yang mempengaruhi nilai QoS Dari hasil pengukuran analisa jaringan yang dilakukan di STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang bahwa jaringan di STMIK PalComTech memiliki kualitas yang sangat bagus dan jarang sekali terjadi turunnya nilai QoS. Adapun hasil analisa yang telah dilaksanakan pengukuran terhadap empat parameter QoS yang terdiri dari delay, packet loss, throughput, dan jitter serta faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan hasil pengukuran antara seperti tabel di bawah ini, berikut perbandingan parameter QoS : Table 17. Perbandingan Parameter QoS No Packet Delay Loss (%) Throughput Jitter 1 Lantai 1 102.909/sec 0 1.053KB/sec 1272.826/ms 2 Lantai 2 132.630/sec 2 1.056KB/sec 981.651/ms 3 Lantai 3 126.955/sec 2 1.001KB/sec 869.255/ms 4 Lantai 4 127.407/sec 1 1.004KB/sec 921.363/ms Rata rata 122.475/sec 1.25 % 1.028KB/sec 1013.774/ms Dibawah ini grafik Parameter QoS perlantai 1400 1200 1000 800 1272,826 1053 1056 981,651 1001 1004 869,255 921,363 600 400 200 0 102.909 132,631 126,955 127,407 0 2 2 1 Lantai 1 Lantai 2 Lantai 3 Lantai 4 Delay (/sec) Packet Loss (%) Throughput (KB/sec) Jitter (/ms) Gambar 5. grafik Parameter QoS perlantai Berdasarkan penelitian terdahulu yang kami kutip terdapat persamaan dan perbedaan, persamaan terdapat pada faktor penyebab yang mempengaruhi hasil pengujian parameter QoS yang terdiri dari throgphut, delay, packet loss, dan jitter sangat berpengaruh terhadap [10]

kinerja jaringan, begitu juga dengan kapasitas bandwidth berpengaruh terhadap nilai QoS. Telah dijelaskan dari penelitian sebelumnya pada faktor penyebab yang mempengaruhi hasil pengujian parameter QoS delayyaitu terdapat lonjakan nilai delay yang cukup tinggi yaitu diatas 400 ms, hal ini dikarenakan pengaruh distorsi dan redaman. Pada packet loss faktor penyebab yang terjadi karena adanya collision atau tabrakan/tumbukan antara data pada jaringan, umumnya perangkat jaringan meiliki buffer utuk menampung data yang diterima. Dari hasil pengujian througphut faktor seperti redaman yang mempengaruhi hasil pengukuran. Dan variasi dalam panjang antrian, dalam pengolahan data dan rute yang berbeda yang sering mempengaruhi nilai jitter. Adapun beberapa faktor perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu, perbedaannya terdapat pada parameter yang diukur, jika penelitian terdahulu melakukan pengujian tiga parameter yaitu bandwidth,delay, dan packet lossmaka penelitian yang penulis lakuakan empat parameter yaitu throgphut, delay, packet loss, dan jitter. Kemudian tools yang digunakan penelitian terdahulu yaitu menggunakan tools Axence NetToolsmaka penulis menggunakan tools Wireshark dan FileZilla. PENUTUP Dari hasil analisa jaringan Wireless Local Area Network () menggunakan metode pengukuran Quality Of Service (QoS) di STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang didapatkan kesimpulan, Quality Of Service jaringan yang terdiri dari packet loss, throughput, delay, jitterdan bandwidth untuk pengukuran dari client terhadap server berpengaruh terhadap QoS jaringan pada STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang terutama pada traffic atau intranet untuk tiap-tiap perangkat hardware dan software.setelah dilakukannya pengukuran terhadap jarigan di STMIK PalComTech Basuki Rahmat Palembang dapat disimpulkan bahwa dari tinggi rendahnya pengukuran parameter throughputdengan nilai tertinggi 1.056 KB dan terendah 1.001 KB, delaydengan nilai tertinggi 132.630/sec dan terendah 102.909/sec, jitter dengan nilai tertinggi 1272.826/ms dan terendah 869.255/ms, dan packet lossdengan nilai tertinggi 2% dan terendah 0%.Hal ini disebabkan oleh karena pengukuran ini dilakukan pada saat traffic sibuk yaitu antara pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 13.00 WIB. Mengurangi beban trafik dalam jaringan, karena jaringan yang telah terbebani lebih dari 50% alokasi total seluruh bandwidth yang tersedia akan mengakibatkan pengaruh yang cukup signifikan terhadap delay serta pemakaian jaringan melebihi total bandwidth akan mengakibatkan terjadinya packet loss.mengatasi faktor-faktor yang bisa menyebabkan turunnya nilai QoS seperti untuk mengatasi redaman pada media transmisi yang digunakan, perlu digunakan repeater sebagai penguat sinyal, untuk mengurangi nilai distorsi dalam komunikasi dibutuhkan bandwidth transmisi yang memadai dan menjaukan media transmisi dari medan listrik dan menggunakan kabel yang terisolasi untuk menghindari noise. DAFTAR PUSTAKA Badrul, Muhammad. 2012. Teknik Komputer Jaringan. Jakarta Timur: Inti Prima Promosindo. Daryanto. 2008. Teknik Jaringan Komputer. Yogyakarta: Alfabeta. [11]

Haryadi, Sigit. 2013. Telecommunication Service and Experiance. ITB Bandung: CV. Lantif Safari Media. Lukas. 2006. Teknik Digital, Mikroprosesor dan Mikrokomputer. Bandung: Penerbit Informatika Silitonga, Parasian & Morina, Irene Sri.2014. Analisis QoS (Quality of Service) Jaringan Kampus dengan Menggunakan Microtic Routerboard.(Jurnal TIMES, Volume III, No. 2, 2014: 19-24). Sofana, Iwan. 2011. Teori dan Model Praktikum Jaringan Komputer. Bandung: Modula. Sopandi, Dede. 2010. Installasi dan Konfigurasi Jaringan Komputer. Bandung: Penerbit INFORMATIKA. Syafrizal. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Wahana Komputer. 2010. Tips Jitu Optimasi Jaringan Wi-Fi. Yogyakarta: CV. Andi Offset. Waloeya, Yohan Jati. 2012. Computer Networking. Yogyakarta: CV. Andi Offset. [12]