BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan industri asuransi tidak terlepas dari perkembangan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Semakin terglobalisasinya perekonomian menyebabkan persaingan antar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perekonomian global persaingan ekonomi semakin kompetitif. Semua

BAB I PENDAHULUAN. penurunan keuntungan, yang mengakibatkan turunnya tingkat return saham. Grafik LQ45 Periode sampai

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. investasi yang produktif guna mengembangkan pertumbuhan jangka panjang.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. bab sebelumnya, maka peneliti mengambil kesimpulan sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. bergerak di bidang jasa maupun produksi. Maka dari itu, perusahaan di. tuntut untuk meningkatkan kemampuan kinerjanya agar mampu

BAB I PENDAHULUAN. kompleks setiap waktunya, menyebabkan pasar modal dan industri sekuritas

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat ini persaingan bisnis di Indonesia semakin ketat, terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. Di perkembangan perekonomian yang semakin maju ini di mana persaingan usaha

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh tingkat keuntungan (return) yang tinggi. Tinggi rendahnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang pesat,

BAB I PENDAHULUAN. dana. Tempat penawaran penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. telah memiliki perubahan pola pikir tentang uang dan pengalokasiannya. Hal ini

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE ECONOMIC VALUE ADDED (EVA) PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA tbk. PADA PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. satu cara dalam memudahkan perusahaan maupun investor untuk mendapatkan

BAB I PENDAHULAN. Krisis global yang sedang melanda dunia sekarang ini khususnya dalam

BAB I PENDAHULUAN. memberikan keuntungan di masa yang akan datang bagi investornya secara

BAB 1 PENDAHULUAN UKDW. perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang bisa mempengaruhi return saham yang

BAB 1 PENDAHULUAN. antara perusahaan perusahaan yang ada di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. ringan pada tahun Krisis keuangan di Amerika Serikat yang bermula dari

BAB I PENDAHULUAN. semua sektor perusahaan di Indonesia selain melalui sektor perbankan. Dalam

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Perusahaan - perusahaan yang bergerak dibidang telekomunikasi didirikan

BAB I PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham. Tujuan lainnya adalah menjamin sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. membuat berjalannya sistem perekonomian. Dalam beberapa tahun terakhir ini,

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan seperti mengakibatkan para manajer perusahaan berusaha. meningkatkan keuntungan dengan berbagai cara, dan hal ini dapat

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara yang

BAB I PENDAHULUAN. disiapkan guna memperdagangkan saham-saham, obligasi-obligasi dan jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan dengan tujuan untuk memaksimalkan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara agraris yang mayoritas penduduknya bermata

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. investasinya tersebut akan mampu memberikan tingkat pengembalian (rate of return)

BAB I PENDAHULUAN UKDW. sejumlah dana atau sumberdaya lainnya yang dilakukan pada saat ini, dengan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

BAB I PENDAHULUAN. luar negeri. Sementara itu bagi investor, pasar modal merupakan wahana untuk

USULAN PENELITIAN. Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Untuk Menyusun Skripsi S-1 Jurusan Manajemen

perusahaan adalah menghasilkan laba yang sebesar-besarnya. Tujuan

BAB I PENDAHULUAN. yang memberikan pilihan jenis-jenis investasi serta perantara untuk berinvestasi

BAB I PENDAHULUAN. kelapa sawit, kelapa, pinang, kopi, sagu, kakao diantara produk-produk tersebut yang

BAB I PENDAHULUAN. (financial assets) dan investasi pada aset riil (real assets). Investasi pada aset-aset

BAB I PENDAHULUAN. dana yang produktif dari pihak yang memiliki kelebihan dana (investor) kepada pihak

BAB I PENDAHULUAN. dividen dan menambah capital gain dari investasi yang di tanamkan.

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dipasar perdana (primary market) maupun di pasar sekunder (secondary

ANALISIS VARIABEL YANG MEMPENGARUHI HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasi sekarang ini, pasar modal memiliki peran penting

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjadi perusahaan yang lebih kompetitif dan untuk meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Perusahaan selalu membutuhkan dana untuk menunjang kelancaran

BAB I PENDAHULUAN. Investor dalam menanamkan dananya di pasar modal tidak hanya. bertujuan dalam jangka pendek tetapi bertujuan untuk memperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Fenomena berinvestasi dalam bentuk jual-beli saham akhir-akhir ini menjadi topik

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

BAB 1 PENDAHULUAN. sekuritas yang umumnya memiliki umur lebih dari satu tahun, seperti saham dan

BAB I PENDAHULUAN. Pasar modal memiliki peranan besar bagi perekonomian suatu negara,

BAB 1 PENDAHULUAN. pengambilan keputusan investasi di pasar modal juga semakin kuat.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pasar modal merupakan sarana perusahaan untuk meningkatkan. kebutuhan dana jangka panjang dengan menjual saham atau mengeluarkan

BAB I PENDAHULUAN. muncul berkaitan dengan efisiensi informasi. Hal ini dapat terjadi karena pasar

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan perusahaan pada umumnya ditandai dengan kemampuan

BAB 1 PENDAHULUAN. membuat dunia usaha menjadi lebih kompetitif. Sehingga dengan adanya

BAB I PENDAHULUAN. ke berbagai sektor yang melaksanakan investasi. Dari dana tersebut dapat diubah

Judul : Pengaruh Economic Value Added (EVA), Return On Equity (ROE) dan Dividend Payout Ratio

BAB I PENDAHULUAN. menunjang kegiatan operasionalnya, salah satunya melalui sarana pasar modal.

BAB I PENDAHULUAN. Dalam situasi perekonomian global sekarang ini, perusahaan melakukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada dasarnya pasar keuangan ( financial market) merupakan. pendek, dapat melakukan pada pasar uang ( money market), karena

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh sejumlah keuntungan di masa depan. Pihak pihak yang melakukan

BAB I PENDAHULUAN. BI Rate yang diumumkan kepada publik mencerminkan stance kebijakan moneter

BAB I PENDAHULUAN. dan memegang peranan penting bagi perekonomian di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. diperjualbelikan, salah satunya dalam bentuk ekuitas (saham). Pasar

BAB I PENDAHULUAN. kelanjutan hidup perusahaan (going concern), laba dalam jangka panjang (profit), dan

BAB I PENDAHULUAN. Efek Indonesia maupun yang belum terdaftar, yang sudah go public. maupun yang belum go public sangat membutuhkan pasar keuangan

BAB II LANDASAN TEORI. Istilah kinerja seringkali dikaitkan dengan kondisi keuangan perusahaan. Kinerja

BAB I PENDAHULUAN. Ketika Indonesia mengalami krisis ekonomi, naiknya suku bunga, dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Di beberapa negara maju seperti Amerika Serikat, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, dan Kanada sumber dana

BAB I PENDAHULUAN. menuntut dunia usaha untuk terus selalu mengikuti perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Selain untuk mencari keuntungan, tujuan dari kegiatan bisnis juga untuk

BAB I PENDAHULUAN. ketidakpastian yang seringkali sulit diprediksikan oleh para investor. Pesatnya perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut ke sektor-sektor yang produktif. Pembiayaan pembangunan yang

BAB I PENDAHULUAN. nilai investasi pada masa yang akan datang. Tujuan utama kegiatan investasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Bursa Efek Indonesia telah menjadi penting dari berkembangnya

BAB I PENDAHULUAN. Pasar financial (financial market) terdiri dari pasar uang (money market) dan

BAB I PENDAHULUAN. evaluasi kerja yang dapat meningkatkan kualitas pekerjaan bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. dan berarti perusahaan telah melakukan financial leverage. Semakin besar utang

BAB I PENDAHULUAN. sekuritas pada negara tersebut. Pasar modal Indonesia memiliki peran besar

BAB I PENDAHULUAN. Dalam perkembangan suatu perekonomian diikuti juga dengan. bisnis perusahaan. Untuk mendapatkan modal yang besar dan terikat dalam

BAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian,

BAB I PENDAHULUAN. dalam pasar keuangan Indonesia. Memobilisasi dana masyarakat untuk investasi,

BAB I PENDAHULUAN. Kompetisi bisnis di Indonesia menjelang milenium ketiga saat ini sudah

BAB I PENDAHULUAN. informasi perusahaan di Indonesia sangat sulit didapatkan, sekalipun perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. bersumber dari dalam negeri misalnya tabungan luar negeri, tabungan pemerintah,

BAB I PENDAHULUAN. tersebut sudah baik. Jika dinilai kinerja kurang baik maka diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. sebesar-besarnya. Hal ini sesuai dengan sifat perusahaan yaitu Profit Oriented,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Investasi adalah komitmen atas sejumlah dana atau sumberdaya lainnya

BAB I PENDAHULUAN. Laporan keuangan bertujuan menyediakan informasi yang menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. yang membutuhkan dana (issuer) dengan pihak yang mempunyai kelebihan dana

BAB I PENDAHULUAN. Di era globalisasi, pasar modal atau bursa merupakan pendanaan yang

BAB I PENDAHULUAN. tersebut. Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah dengan berinvestasi. Investasi adalah penanaman modal untuk satu

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan industri asuransi tidak terlepas dari perkembangan perekonomian. Industri asuransi merupakan salah satu subsektor keuangan yang sensitif terhadap krisis ekonomi global. Namun, Di tengah kondisi global yang sedang krisis, ketahanan industri asuransi di Indonesia masih cukup baik dalam menahan dampak dari krisis sektor keuangan global tersebut. Perkembangan industri asuransi Indonesia ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan asuransi yang berdiri. Hal ini terlihat dari tingkat pertumbuhan perusahaan asuransi dari tahun 2008 hingga tahun 2009 peningkatan yang terjadi sebesar 5% (http://economy.okezone.com), sehingga dengan adanya peningkatan pertumbuhan pada industri asuransi tersebut memberikan dampak pada tingkat persaingan di antara perusahaan dalam industri asuransi pun semakin meningkat. Potensi pertumbuhan pada industri asuransi yang cukup baik ini tidak diikuti dengan meningkatnya harga saham pada perusahaan asuransi yang ada di BEI, harga saham perusahaan asuransi cenderung mengalami penurunan. Hal ini muncul karena perolehan laba yang dihasilkan oleh perusahaan asuransi menurun drastis sebesar 60.36% yang diakibatkan dari kerugian hasil investasi pada tahun 2008 (data Lembaga Riset Media Asuransi, 2009). Sehingga dengan menurunnya laba perusahaan tersebut akan mempengaruhi rata-rata harga saham di pasar

2 modal. Tabel 1.1 menyajikan perkembangan rata-rata harga saham sektor financial di BEI periode 2004-2008 berikut. Tabel 1.1 Perkembangan Rata-Rata Harga Saham Sektor Financial yang Listing di BEI Periode 2004-2008 (dalam Rupiah) Tahun Bank Lembaga Pembiayaan Efek Asuransi Lainnya 2004 1312.45 689.60 310.11 600.34 420.45 2005 1410.39 595.60 390.81 525.77 497.89 2006 1495.81 593.50 424.75 570.52 532.17 2007 1535.70 561.00 484.70 470.12 650.65 2008 1284.37 496.70 274.20 338.82 369.00 Sumber : http://finance.yahoo.com, 2009 Berdasarkan Tabel 1.1 menjelaskan bahwa perkembangan rata-rata harga saham subsektor asuransi yang listing di BEI cenderung mengalami penurunan setiap dari tahun ke tahun. Tahun 2005 subsektor asuransi menurun sebesar Rp 525.77 dari Rp 600.34 atau menurun sebesar 12.42% dari tahun 2004. Selanjutnya tahun 2006 rata-rata harga saham subsektor asuransi mengalami peningkatan sebesar Rp 570.52 atau meningkat sebesar 8.70%. Namun, sejak tahun 2007 hingga tahun 2008 subsektor asuransi terus mengalami penurunan. Di mana pada tahun 2007 rata-rata harga saham turun sebesar Rp 470.12 atau menurun sebesar 17.60% dan mengalami penurunan kembali di tahun 2008 sebesar Rp 338.82 atau terjadi penurunan sebesar 27.93%. Perkembangan rata-rata harga saham yang terjadi pada subsektor asuransi ini hampir sama dengan kondisi perkembangan rata-rata harga saham yang terjadi pada subsektor lembaga pembiayaan yang cenderung mengalami penurunan setiap tahunnya. Di mana dari tahun 2004 rata-

3 rata harga saham sebesar Rp 689.60 terus mengalami penurunan sampai tahun 2008 sebesar Rp 496.70. Berbeda halnya dengan perkembangan rata-rata harga saham pada tiga subsektor keuangan lainnya, seperti pada subsektor perbankan, subsektor efek dan subsektor lainnya yang cenderung mengalami peningkatan selama periode 2004-2008. Di mana subsektor perbankan dari tahun 2004 hingga tahun 2007 terus mengalami peningkatan dari sebesar Rp 1312.45 meningkat hingga sebesar Rp 1535.70, dan menurun di tahun 2008 sebesar Rp 1284.37 atau menurun sebesar 16.36% dari tahun sebelumnya. Subsektor efek dari tahun 2004 sebesar Rp 310.11 terus meningkat sebesar Rp 484.70 di tahun 2007 dan mengalami penurunan sebesar Rp 274.70 atau menurun sebesar Rp 43.32% dari tahun 2007. Selanjutnya perkembangan rata-rata harga saham subsektor lainnya yang pada umumnya cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya dari tahun 2004 sebesar Rp 420.45 meningkat hingga Rp 650.65 di tahun 2007 dan mengalami penurunan sebesar 369.00 atau menurun sebesar Rp 43.29% di tahun 2008. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa subsektor asuransi memiliki kinerja harga saham yang kurang baik dibandingkan dengan subsektor keuangan yang lainnya. Hal ini terlihat dari kecenderungan penurunan yang terjadi pada subsektor asuransi tersebut. Peningkatan rata-rata harga saham subsektor asuransi hanya terjadi satu kali selama lima tahun terakhir yaitu pada tahun 2006. Sedangkan dari tahun 2004 hingga 2005 dan dari tahun 2007 hingga tahun 2008 terus mengalami penurunan rata-rata harga saham.

4 Kenaikan dan penurunan harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor. Adapun faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut PER (Price Earning Ratio), Dividen dan net assets value (Kamaruddin Ahmad, 2008:81) serta kinerja manajemen perusahaan yang baik dan efektif (E. Tandelilin, 2007:195). Dalam hal ini, kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kenaikan dan penurunan harga saham yang terjadi di sektor financial. Kinerja manajemen baik atau efektif (di lihat dari besarnya nilai tambah yang diberikan) maka akan tercermin pada peningkatan harga saham perusahaan (E. Tandelilin, 2007:195). Pernyataan tersebut memberikan gambaran bahwa kinerja keuangan yang baik dapat menciptakan nilai perusahaan yang baik pula bagi para investor, sehingga minat investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan akan meningkat karena investor beranggapan dengan terciptanya suatu nilai perusahaan yang baik di publik akan mendatangkan keuntungan yang besar. Kinerja keuangan penting bagi perusahaan untuk mempersiapkan antisipasi terhadap berbagai peluang di masa yang akan datang dan juga sebagai titik awal dalam perencanaan program perusahaan untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Pengukuran kinerja keuangan dan penilaian saham perusahaan dapat diukur dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA). EVA adalah adalah ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan. EVA dapat dihitung dengan mengurangkan total biaya modal terhadap pendapatan operasi setelah pajak dari perusahaan. Adanya Economic Value Added (EVA) menjadi relevan untuk mengukur kinerja yang berdasarkan nilai (value) karena EVA adalah ukuran nilai tambah ekonomis yang

5 dihasilkan oleh perusahaan sebagai akibat dari aktivitas atau strategi manajemen. Dengan nilai EVA positif berarti adanya nilai tambah bagi perusahaan, ini biasanya akan direspons oleh meningkatnya harga saham. Demikian pula sebaliknya, jika EVA negatif berarti perusahaan mengalami penurunan kinerja, yang biasanya akan direspons dengan penurunan harga saham perusahaan (E. Tandelilin, 2007:195). Dengan adanya EVA, maka pemilik perusahaan hanya akan memberi imbalan (reward) aktivitas yang menambah nilai dan membuang aktivitas yang merusak atau mengurangi nilai keseluruhan suatu perusahaan. Aktivitas yang value added dapat dipisahkan dari aktivitas nonvalue added berdasarkan proses value added assessment. Diharapkan pemilik perusahaan dapat mendorong manajemen untuk mengambil actions atau strategi yang value added karena hal ini memungkinkan perusahaan untuk beroperasi dengan baik. Manajemen akan digaji dalam jumlah besar, jika mereka menciptakan nilai tambah yang besar pula. Banyak hal lain dalam perusahaan dimana EVA juga berperan. Economic Value Added membantu manajemen dalam hal menetapkan tujuan internal (internal goal setting) perusahaan supaya tujuan berpedoman pada implikasi jangka panjang dan bukan jangka pendek saja. Dalam hal investasi EVA memberikan pedoman untuk keputusan penerimaan suatu project (capital budgeting decision), dan dalam hal mengevaluasi kinerja rutin (performance assessment) manajemen, EVA membantu tercapainya aktivitas yang value added. EVA juga membantu adanya sistem penggajian atau pemberian insentif (incentive compensation) yang benar dimana manajemen didorong untuk bertindak sebagai

6 owner. Nilai EVA yang tinggi akan menarik investor, karena semakin besar EVA semakin tinggi nilai perusahaan, yang berarti juga semakin besar keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham. Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka dirasakan perlu untuk melakukan penelitian tentang Pengaruh Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Pendekatan Economic Value Added (EVA) Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Asuransi Yang Listing Di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah dikemukakan di atas, bahwa selama lima tahun terakhir dari tahun 2004 hingga tahun 2008 perusahaan asuransi cenderung mengalami penurunan harga saham yang diperjualbelikan di pasar modal. Harga saham perusahaan asuransi cenderung mengalami penurunan sebesar 8% hingga 27% pada setiap tahunnya. Hal ini memberikan dampak pada penilaian kinerja keuangan perusahaan yang kurang baik oleh para investor terhadap perusahaan asuransi. Minat Para investor untuk menginvestasikan modalnya menjadi berkurang karena mengingat harga saham yang terjadi pada perusahaan asuransi terus-menerus mengalami penurunan. investor beranggapan bahwa dengan harga saham yang rendah, maka tingkat keuntungan yang diperoleh pun akan rendah. Dengan rendahnya tingkat investasi dari para investor ini akan menjadikan ancaman bagi perusahaan asuransi dalam mempertahankan keberlangsungan usahanya.

7 Banyak hal yang harus diperhatikan dan dipenuhi oleh setiap perusahaan asuransi agar dapat mempertahankan keberlangsungan usahanya terutama dalam mempertahankan dan meningkatkan harga saham di pasar modal sehingga tidak terjadi penurunan secara terus-menerus, salah satunya adalah dengan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan. Informasi kinerja keuangan perusahaan merupakan salah satu hal penting yang menjadi fokus perhatian banyak orang dalam perusahaan maupun luar perusahaan, sebab informasi kinerja keuangan selalu dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan khususnya bagi para investor yang akan menanamkan modalnya di suatu perusahaan. Para investor akan menaruh minat investasinya jika kondisi keuangan suatu perusahaan itu baik, hal ini salah satunya di lihat dari kinerja keuangan perusahaan. Kinerja keuangan yang baik dapat menciptakan nilai perusahaan yang baik pula bagi para investor, sehingga minat investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan akan meningkat karena investor beranggapan dengan terciptanya suatu nilai perusahaan yang baik di publik akan mendatangkan keuntungan yang besar. Seiring dengan peningkatan yang terjadi pada keputusan investasi yang dilakukan oleh para investor, harga saham perusahaan pun meningkat. Peningkatan harga saham ini terjadi karena kinerja keuangan perusahaan yang meningkat, ini terlihat dari banyaknya investor yang menaruh minat untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) yang dijadikan sebagai indikator dari penilaian kinerja keuangan suatu perusahaan. Dimana EVA sendiri merupakan ukuran keberhasilan

8 manajemen perusahaan dalam meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan yang dapat dihitung dengan mengurangkan total biaya modal terhadap pendapatan operasi setelah pajak dari perusahaan. EVA membuat manajemen berpikir dan bertindak seperti halnya pemegang saham yaiu memilih investasi yang memaksimumkan tingkat pengembalian dan meminimumkan tingkat biaya modal sehingga nilai perusahaan dapa dimaksimalkan. Nilai EVA yang positif akan memberikan dampak pada meningkatnya minat investor untuk menanamkan modalnya di perusahaan, karena semakin besar nilai EVA suatu perusahaan maka semakin tinggi pula nilai perusahaan, yang berarti semakin besar keuntungan yang dinikmati oleh pemegang saham. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka yang menjadi tema sentral dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut. Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan laba yang tinggi dan menciptakan nilai perusahaan yang tinggi menyebabkan perusahaan dapat mempertahankan keberlangsungan usahanya, strategi yang dilakukan Perusahaan asuransi Yang Listing Di BEI adalah melakukan peningkatan kinerja keuangan dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) secara optimal.

9 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan beberapa masalah yang akan diteliti sebagai berikut. 1. Bagaimana gambaran kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) pada perusahaan asuransi yang listing di BEI? 2. Bagaimana gambaran harga saham pada perusahaan asuransi yang listing di BEI? 3. Adakah pengaruh kinerja keuangan dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham pada perusahaan asuransi yang listing di BEI? 1.4 Tujuan Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengungkap data dan informasi yang berhubungan dengan kinerja keuangan pengaruhnya terhadap harga saham dengan tujuan untuk memperoleh temuan sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui kinerja keuangan dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) pada perusahaan asuransi yang listing di BEI. 2. Untuk mengetahui harga saham Perusahaan asuransi yang listing di BEI. 3. Untuk mengetahui Pengaruh kinerja keuangan dengan menggunakan pendekatan Economic Value Added (EVA) terhadap harga saham pada perusahaan asuransi yang listing di BEI.

10 1.5 Kegunaan Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut: 1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu Manajemen, khususnya pada bidang Manajemen keuangan, melalui pendekatan serta metode-metode yang digunakan terutama dalam mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan khususnya yang berkaitan dengan Economic Value Added (EVA), sehingga diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi para akademisi dalam mengembangkan teori keuangan. 2. Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan sumbangan dalam aspek praktis (guna laksana) yaitu untuk memberikan sumbangan pemikiran bagi Perusahaan asuransi yang listing di BEI dalam perkembangan kinerja keuangan perusahaan untuk mengukur perkembangan harga saham.