ANALISIS PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR PENDANAAN EKSTERNAL. Abstract

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. perusahaan dalam jangka panjang. Melalui penjualan barang dan jasa kepada

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

Faizatur Rosyadah Suhadak Darminto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

ANALISIS STRUKTUR MODAL PADA PT. MUSTIKA RATU TBK DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

Keywords: Debt to Equity Ratio, Inventory Turn Over, Current Ratio, Return On Equity.

PENGARUH TOTAL ASSET TURNOVER (TAT) DAN NET PROFIT MARGIN (NPM) TERHADAP RETURN ON EQUITY (ROE) PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK

UKURAN PERUSAHAAN STRUKTUR MODAL DAN NILAI PERUSAHAAAN. Heince R.N. Wokas (

PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, SOLVABILITAS, AKTIVITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PT. ASURANSI SINAR MAS (ASM)

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

[JURNAL ECOBISMA] Vol. 2 No. 1 Jan 2015

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan untuk digunakan dalam operasinya. Suatu perusahaan pada umumnya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham (Weston dan

Albinatus Riki Program Studi Akuntansi STIE Widya Dharma Pontianak

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

PENGARUH KEPUTUSAN KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH CURRENT RATIO DAN PERPUTARAN MODAL KERJA TERHADAP RETURN ON ASSET PADA PT. INDOFOOD SUKSES MAKMUR, TBK.

ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM (Studi Kasus Pada PT. Indosat Tbk Periode )

ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, TINGKAT PERTUMBUHAN, DAN RISIKO BISNIS TERHADAP STRUKTUR MODAL PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES

BAB I PENDAHULUAN. Miftahurrohman (2014), tujuan utama dari sebuah perusahaan adalah untuk

BAB I PENDAHULUAN. maksimal seperti yang telah ditargetkan, perusahaan dapat berbuat banyak bagi

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan internal merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan seperti

PENGARUH FIRM SIZE, ROE, ROI, GROWTH DAN NPM TERHADAP DPR. Arif Siswanto ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

KEUANGAN PENDEK PENGANGGARAN KEUANGAN 1. INTRODUCTION/ RUANG LINGKUP MANAJEMEN

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB I PENDAHULUAN. berarti juga memaksimalkan kemakmuran pemegang saham yang merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono:2001). Setiap keputusan pendanaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Pengaruh Profitabilitas Terhadap Harga Saham Emiten LQ45 Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun Nisran, LCA. Robin Jonathan, Suyatin

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa. berhadapan dengan persoalan penambahan modal yang tujuannya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. saham pada perusahaan food and beverages di BEI periode Pengambilan. Tabel 4.1. Kriteria Sampel Penelitian

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Penelitian ini menguji bagaimana pengaruh Keputusan Investasi

BAB II TINJAUAN TEORITIS. Tujuan utama suatu perusahaan menurut theory of the firm adalah

c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh invesment opportunity

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

PENGARUH RETURN ON ASSETS (ROA) DAN NILAI BUKU TERHADAP HARGA SAHAM PADA PT ASTRA INTERNATIONAL, Tbk. DAN ENTITAS ANAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Pada dasarnya perusahaan membutuhkan dana dalam jumlah tertentu

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V PENUTUP. Penelitian ini dilakukan untuk menguji, apakah Growth, Firm Size, Return

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba atau keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara. menghasilkan barang atau jasa tersebut.

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

: KARSANTI RENO A NPM : : Ekonomi/Akuntansi

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2. TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. merefleksikan penilaian masyarakat terhadap kinerja perusahaan. Nilai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. memecahkan masalah penelitian serta perumusan hipotesis.

PENGARUH LIKUIDITAS, EFEKTIVITAS MODAL KERJA, LEVERAGE TERHADAP ROA DAN ROE PADA KPRI DI KABUPATEN LAMONGAN

BAB I PENDAHULUAN. digunakan dalam menjalankan serta mengembangkan kegiatan investasinya serta

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengertian, Tujuan dan Komponen Laporan Keuangan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. yang dihasilkan, maupun sumber daya manusianya. Merupakan tantangan yang

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB II KAJIAN PUSTAKA. sehingga pemegang saham memiliki hak klaim atas dividen atau distribusi lain yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Prosiding Manajemen ISSN:

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Laporan keuangan. keuangan tersebut untuk menentukan atau menilai posisi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. sumber utama yakni yang berasal dari dalam dan luar perusahaan (Rodoni dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor.

BAB 1 PENDAHULUAN. kemakmuran pemegang saham (Sartono, 2002). pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Linda, 2010).

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Gambar 1.1

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Likuiditas perusahaan akan mempengaruhi besar kecilnya dividen yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Riyanto (2002:209), sumber modal (pendanaan) dapat berasal dari

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. deskriptif dengan menggunakan SPSS sebagai berikut: Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif

BAB 1 PENDAHULUAN. akan dikeluarkan oleh perusahaan itu sendiri. keputusan pendanaan yang baik untuk menentukan pertimbanganpertimbangan

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

Dimas Prasetyo Zahroh Z.A Devi Farah Azizah. Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya

BAB 1 PENDAHULUAN. pemilik atau pemegang saham dapat tercapai (Nugroho, 2014). bertujuan untuk mencapai keuntungan maksimal dengan menggunakan sumber

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Nilai perusahaan didefinisikan sebagai persepsi investor terhadap tingkat

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah menciptakan suatu

BAB IV PEMBAHASAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN Analisis Rasio ROI, ROE, NPM, DAR dan DER pada Perusahaan

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Myes dan Majluf Disebut sebagai pecking order theory karena teori ini

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang terdapat di neraca. Menurut Munawir (2004:32) solvabilitas menunjukkan

lokal. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan yang tinggi, dalam hubungannya dengan leverage, sebaiknya menggunakan ekuitas sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Beberapa penelitian dalam menentukan kebijakan hutang telah banyak

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

Transkripsi:

ANALISIS PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR PENDANAAN EKSTERNAL SYAFRIDA HANI 1, DILLA AINUR RAHMI 2 1 Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara syafridahani92@yahoo.com 2 Alumni Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara Abstract This research aims to test the correlation between sales growth, assets structure and external funding structure. Result indicates partially,that sales growth did not have correlate to external funding structure, neither do assets structure. Simultaneously, sales growth and assets structure have no correlation to external funding structure. There were mean that external funding structure is affected by another variable outside this research. PENDAHULUAN Struktur pendanaan eksternal mengindikasikan bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau bagaimana perusahaan membiayai aktivanya. Perusahaan memerlukan dana yang berasal dari modal sendiri dan modal asing. Untuk kondisi perusahaan di Indonesia sering menggantikan Hutang jangka pendek menjadi hutang jangka panjang dan roll over hutang jangka pendek (Husnan, 2001). Riyanto (2001) mengungkapkan bahwa struktur pendanaan eksternal mencerminkan cara bagaimana aktiva perusahaan dibelanjai, dengan demikian struktur keuangan tercermin pada keseluruhan pasiva dalam neraca. Struktur keuangan mencerminkan pula perimbangan antara keseluruhan modal asing (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri. Struktur pendanaan eksternal ini merupakan perbandingan antara hutang (modal asing) dengan ekuitas (modal sendiri). Dalam penerapan struktur pendanaan eksternal, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang mempengaruhinya. Beberapa teori yang mengemukakan banyak faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan struktur pendanaan eksternal. Menurut Brigham dan Houston (2001) ada beberapa faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan struktur pendanaan eksternal antara lain stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, fleksibilitas keuangan. Struktur pendanaan eksternal merupakan kombinasi antara hutang (modal asing) dengan ekuitas (modal sendiri) yang dimiliki perusahaan. Tujuan utama manajer keuangan adalah membentuk kombinasi pendanaan eksternal yang dapat menurunkan biaya serendah mungkin, mempertahankan biaya serendah mungkin, kebijakan dividen dan pendapatan, serta memaksimalkan kekayaan pemegang saham. Kebijakan struktur pendanaan eksternal yang tepat akan meningkatkan pendanaan eksternal perusahaan, dengan demikian kemakmuran para pemegamg saham juga meningkat. Untuk itu, perusahaan di dalam memutuskan apakah JURNAL MANAJEMEN & BISNIS VOL 14 NO. 01 APRIL 2014 ISSN 1693-7619 89

sebaiknya menggunakan modal sendiri ataukah modal asing harus bertitik tolak kepada kemampuan untuk meningkatkan kemakmuran pemiliknya. Growth (pertumbuhan) merupakan indikator bagi maju tidaknya suatu perusahaan. Suatu perusahaan dengan pertumbuhan yang positif (trennya meningkat) adalah indikator majunya perusahaan tersebut. Perusahaan dengan pertumbuhan yang tinggi biasanya menggunakan hutang dalam jumlah besar, karena biaya pengembangan pada emisi saham biasa lebih tinggi dibandingkan dengan emisi obligasi. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan dan laba yang tinggi. Pertumbuhan penjualan perusahaan menggunakan hutang sebagai sumber dana eksternal yang lebih besar dari pada perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih rendah (Weston dan Copeland, 2000). Pertumbuhan penjualan mencerminkan manifestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri. Laju pertumbuhan suatu perusahaan akan mempengaruhi kemampuan perusahaan mempertahankan keuntungan dalam mendanai kesempatan-kesempatan pada masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan tinggi, maka akan mencerminkan pendapatan meningkat sehingga pembayaran dividen dan pendanaan eksternal meningkat (Barton et.al, 1989). Aktiva yang dimiliki merupakan sumber daya ekonomi, dari sumber tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada arus kas perusahaan dimasa yang akan datang. Dalam penggunaan aktiva diperlukan suatu pengendalian, yaitu dalam bentuk struktur aktiva. Struktur aktiva adalah kemampuan perusahaan menghasilkan efektifitas penggunaan total aktiva (Hanafi, 2004). Dalam perhitungannya DER dihitung dengan cara hutang dibagi dengan modal sendiri, artinya jika hutang perusahaan lebih tinggi dari pada modal sendiri, besarnya rasio DER berada diatas satu, sehingga dana yang digunakan untuk aktivitas operasional perusahaan lebih banyak dari unsur hutang dari pada modal sendiri (equity). Oleh karena itu, investor cenderung lebih tertarik pada tingkat DER yang besarnya kurang dari satu, karena jika DER lebih dari satu menunjukkan jumlah hutang yang lebih besar dan resiko perusahaan semakin meningkat. Kenaikan DER pada tingkat tertentu akan meminimalkan biaya modal, tetapi bila penambahan terlalu berlebihan justru berakibat meningkatnya biaya modal (Riyanto, 2001). Pertumbuhan penjualan tinggi, akan mencerminkan pendapatan meningkat sehingga pembayaran dividen dan pendanaan eksternal meningkat (Barton et.al, 1989). Aktiva merupakan sumber daya ekonomi, dimana dari sumber tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada arus kas perusahaan di masa yang akan datang (S. Munawir, 2004). Jika penjualan meningkat diharapkan DER akan mengalami peningkatan yang dapat menyebabkan terjadinya capital gain sehingga DER akan meningkat, dan demikian pula sebaliknya (Samsul, 2006). Research gap atas variabel yang berpengaruh terhadap pendanaan eksternal eksternal yaitu: (1) pertumbuhan perusahaan dinyatakan berhubungan positif terhadap pendanaan eksternal eksternal (Parthington, 1989), namun hal tersebut kontradiktif dengan Sunarto dan Kartika (2002) yang menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh Signifikan dengan DER. Hasil dari JURNAL MANAJEMEN & BISNIS VOL 14 NO. 01 APRIL 2014 ISSN 1693-7619 90

penelitian Sunarto dan Kartika kontradiktif pada teori yang dikemukakan Samsul (2006) yang mengatakan bahwa apabila penjualan meningkat diharapkan DER akan mengalami peningkatan yang dapat menyebabkan terjadinya capital gain sehingga DER akan meningkat, dan demikian pula sebaliknya Objek penelitian adalah perusahaan kertas yang terdaftar di BEI, data pada industri kertas menunjukkan terjadi penurunan nilai pertumbuhan penjualan dan penurunan nilai aktiva. Selanjutnya penelitian ini ingin menemukan apakah ada pengaruh pertumbuhan penjualan, struktur aktiva terhadap DER pada perusahaan kertas yang terdaftar di BEI baik secara parsial maupun simultan KAJIAN TEORITIS Struktur Pendanaan Eksternal mengindikasikan bagaimana perusahaan membiayai kegiatan operasionalnya atau membiayai aktivanya. Menurut Riyanto (2001) struktur keuangan mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, yang tercermin pada keseluruhan pasiva dalam neraca. Struktur keuangan mencerminkan pula perimbangan antara keseluruhan modal asing (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan jumlah modal sendiri. Struktur pendanaan eksternal merupakan perbandingan antara hutang (modal asing) dengan ekuitas (modal sendiri) yang diukur melalui DER. Menurut Martin, et al (2009) struktur pendanaan eksternal (financial structure), disebut juga struktur keuangan, merupakan kombinasi atau bauran segenap pos yang masuk ke dalam sisi kanan neraca keuangan perusahaan (sisi pasiva). Struktur keuangan adalah cara bagaimana perusahaan membiayai aktivanya (Weston dan Copeland 2006). Struktur keuangan dapat dilihat pada beberapa rasio yang dapat digunakan untuk mengukur struktur pendanaan eksternal. Rasio yang dipakai untuk mengukur struktur pendanaan eksternal adalah debt to total equity, yaitu perbandingan antara hutang dengan total modal. Dalam penetapan struktur pendanaan eksternal, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang mempengaruhinya. Brigham dan Houston (2001) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan struktur pendanaan eksternal antara lain: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, fleksibilitas keuangan. Semakin besar hutang, semakin besar resiko yang ditanggung perusahaan. Oleh sebab itu perusahaan yang tetap mengambil hutang sangat tergantung pada biaya relatif. Biaya hutang lebih kecil daripada dana ekuitas. Dengan menambahkan hutang ke dalam neracanya, perusahaan secara umum dapat meningkatkan profitabilitas, sehingga meningkatkan kesejahteraan para pemegang saham dan membangun potensi pertumbuhan yang lebih besar. Sebaliknya biaya hutang lebih besar daripada dana ekuitas. Dengan menambahkan hutang ke dalam neracanya, justru akan menurunkan profitabilitas perusahaan (Walsh, 2004). Balancing Theory menyatakan bahwa keputusan untuk menambah hutang tidak hanya berdampak negatif, tetapi juga dapat berdampak positif karena perusahaan harus berupaya menyeimbangkan manfaat dengan biaya yang ditimbulkan akibat hutang. Modigliani dan Miller (2002) menyatakan bahwa nilai suatu perusahaan akan meningkat dengan meningkatnya Debt to Equity Ratio JURNAL MANAJEMEN & BISNIS VOL 14 NO. 01 APRIL 2014 ISSN 1693-7619 91

(DER) karena adanya efek dari corporate tax shield. Hal ini disebabkan karena dalam keadaan pasar sempurna dan ada pajak, umumnya bunga yang dibayarkan akibat penggunaan hutang dapat dipergunakan untuk mengurangi penghasilan yang dikenakan pajak. Dengan demikian apabila terdapat dua perusahaan dengan laba operasi yang sama, tetapi perusahaan yang satu menggunakan hutang dan membayar bunga sedangkan perusahaan yang lain tidak, maka perusahaan yang membayar bunga akan membayar pajak penghasilan yang lebih kecil, sehingga menghemat pendapatan. Total Hu tan g DER Jumlah Total Modal Pertumbuhan penjualan adalah perubahan total penjualan perusahaan. Pertumbuhan penjualan dalam manajemen keuangan diukur berdasar perubahan penjualan, bahkan secara keuangan dapat dihitung berapa pertumbuhan yang seharusnya (Sustainable Growth Rate) dengan melihat keselarasan keputusan investasi dan pembiayaan. Pertumbuhan penjualan akan menimbulkan konsekuensi pada peningkatan investasi atas aktiva perusahaan dan akhirnya membutuhkan penyediaan dana untuk membeli aktiva. Tingkat pertumbuhan penjualan yang ditentukan dengan hanya melihat kemampuan keuangan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tingkat pertumbuhan atas kekuatan sendiri (Internal Growth Rate) dan tingkat pertumbuhan berkesinambungan (Sustainable Growth Rate). Internal growth rate merupakan tingkat pertumbuhan penjualan maksimum yang dapat dicapai perusahaan tanpa membutuhkan dana eksternal atau tingkat pertumbuhan penjualan yang hanya dipicu oleh tambahan atas laba ditahan. Sustainble growth rate adalah tingkat pertumbuhan penjualan maksimum yang dapat dicapai perusahaan tanpa melakukan pembiayaan modal tetapi dengan memelihara perbandingan antara hutang dengan modal (Debt to Equity Ratio). Pertumbuhan penjualan yang berkelanjutan adalah tingkat di mana penjualan perusahaan dapat tumbuh, tergantung pada bagaimana dukungan asset terhadap peningkatan penjualan. Selain melalui tingkat penjualan, pertumbuhan penjualan dapat juga diukur dari pertumbuhan aset atau dengan kesempatan investasi yang diproksikan dengan berbagai macam kombinasi nilai set kesempatan investasi (Investment Opportunity Set). Pendekatan pertumbuhan penjualan merupakan suatu komponen untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penjualan merupakan komponen untuk menilai prospek perusahaan pada masa yang akan datang dan dalam manajemen keuangan diukur berdasarkan perubahan total pertumbuhan penjualan. Bagi perusahaan dengan tingkat pertumbuhan penjualan dan laba yang tinggi kecenderungan pertumbuhan penjualan perusahaan membagikan dividen lebih konsisten dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan yang tingkat pertumbuhan penjualannya rendah (Hatta, 2002). Swastha dan Handoko (2001) menyatakan bahwa pertumbuhan atas penjualan merupakan indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut, dimana pendapatan yang dihasilkan dari penjualan akan dapat digunakan untuk mengukur tingkat pertumbuhan penjualan. Pertumbuhan berasal dari dua sumber: meningkatnya volume dan kenaikan harga. Karena semua biaya variabel, aset dan kewajiban lancar memiliki kecenderungan JURNAL MANAJEMEN & BISNIS VOL 14 NO. 01 APRIL 2014 ISSN 1693-7619 92

Pertumbuhan penjualan dengan penjualan, sehingga merupakan ide yang baik untuk melihat pertumbuhan berdasarkan penjualan perusahaan. Dalam praktek, pertumbuhan penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor kondisi dan kemampuan penjual dan kondisi pasar (Swastha dan Handoko, 2001). Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah jenis pasar, kelompok pembeli atau segmen pasar, daya beli, frekuensi pembelian Struktur aktiva adalah penentuan berapa besar alokasi untuk masing-masing komponen aktiva, baik dalam aktiva lancar maupun dalam aktiva tetap (Syamsudin, 2001). Sedangkan menurut Riyanto (2009) struktur aktiva adalah perimbangan atau perbandingan baik dalam artian absolut maupun dalam artian relatif antar aktiva lancar dan aktiva tetap. Adapun manfaat dari struktur aktiva adalah rasio ini memperlihatkan sejauh mana efektivitas perusahaan menggunakan aktiva tetapnya. Semakin tinggi rasio ini berarti semakin efektif penggunaan aktiva tetap tersebut. Pada beberapa industri seperti industri yang mempunyai proporsi aktiva tetap yang tinggi, rasio ini cukup penting diperhatikan. Sedangkan pada beberapa industri yang lain seperti industri jasa yang mempunyai proporsi aktiva tetap yang kecil, rasio ini barangkali relatif tidak begitu penting untuk diperhatikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur aktiva adalah 1) Harga perolehan, yaitu uang yang dikeluarkan atau hutang yang timbul dan biaya-biaya lain yang terjadi dalam memperoleh suatu aktiva. 2) Nilai sisa (residu), adalah jumlah yang diterima bila aktiva itu dijual, ditukarkan atau cara-cara lain jika aktiva tersebut sudah tidak dapat digunakan lagi dikurangi dengan biaya-biaya yang terjadi disaat menjual atau menukarkannya. 3) Masa manfaat (umur aktiva), hal ini dipengaruhi oleh dengan cara-cara pemeliharaan dan kebijaksanaan yang dianut dalam reparasi perusahaan (Zaki Baridwan, 2000) Menurut Anoraga (2001) pendanaan eksternal merupakan nilai sekarang dari arus kas yang akan diterima oleh pemilik saham dikemudian hari. Pendanaan eksternal adalah uang yang dikeluarkan untuk memperoleh bukti penyertaan atau pemilikan suatu perusahaan. Pendanaan eksternal merupakan indikator yang cukup penting dalam investasi di pasar modal. Perkembangan pendanaan eksternal mencerminkan nilai saham perusahaan tersebut, sehingga kemakmuran dari pemegang saham dicerminkan dari pendanaan eksternal pasarnya. (Husnan 2001). Pertumbuhan penjualan mencerminkan manifestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri. Laju pertumbuhan bahan suatu perusahaan akan mempengaruhi kemampuan perusahaan mempertahankan keuntungan dalam mendanai kesempatan-kesempatan pada masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan tinggi, maka akan mencerimankan pendapatan meningkat sehingga pembayaran dividen dan pendanaan eksternal yang diukur dengan DER (Debt to Equity ratio) meningkat (Barton et.al, 1989). Kerangka Konseptual Dan Hipotesis Kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: JURNAL MANAJEMEN & BISNIS VOL 14 NO. 01 APRIL 2014 ISSN 1693-7619 93

Pertumbuhan Penjualan Struktur Aktiva Pendanaan Eksternal Gambar 1. Kerangka Konseptual Hipotesis penelitian adalah: 1. Ada pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap pendanaan eksternal 2. Ada pengaruh struktur aktiva terhadap pendanaan eksternal 3. Ada pengaruh pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva terhadap pendanaan eksternal METODE PENELITIAN Pendekatan penelitian dilakukan secara kuantitatif yakni penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubunganhubungannya (Umar 2003). Populasi berjumlah 7 perusahaan kertas yang terdaftar di BEI dan semuanya dijadikan sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan studi dokumentasi, dengan operasionalisasi variable sebagai berikut: Variabel Indenpenden: DER (Y) Dependen: Pertumbuhan Penjualan (X1) Defenisi dan formula merupakan perbandingan antara total hutang dengan ekuitas yang Total Hu digunakan sebagai sumber pendanaan perusahaan. DER Jumlah tan g Total Modal pertumbuhan penjualan adalah perubahan total penjualan perusahaan, PP = penjualan periode ini-penjualan periode sebelumnya Penjualan periode sebelumnya Total Asset (X2) Total asset adalah jumlah asset yang dimiliki perusahaan pada laporan neraca HASIL DAN PEMBAHASAN Sebelum dilakukan pengujian hipotesis untuk nmenemukan apakah ada pengaruh pertumbuhan penjualan dan total aktiva terhadap DER baik secara parsial dan simultan, maka dilakukan uji asumsi klasik dan statistik deskriptif, tabulasi hasil dapat dilihat pada lampiran. Tabel 1. Anova Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients B Std. Error Beta T Sig. 1 (Constant),939,445 2,112,045 PP,020,013,308 1,609,120 LNAKTIVA,152,148,197 1,027,314 a Dependent Variable: DER Persamaan regresi adalah DER= 0.939 + 0.020PP + 0.152Aktiva. Dilihat dari nilai sig tidak ditemukan adanya pengaruh pertumbuhan penjualan dan Aktiva secara parsial terhadap DER. JURNAL MANAJEMEN & BISNIS VOL 14 NO. 01 APRIL 2014 ISSN 1693-7619 94

Tabel 2. Uji F Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig. 1 Regression 7,247 2 3,623 1,573,227(a) Residual 57,594 25 2,304 Total 64,840 27 a Predictors: (Constant), LNAKTIVA, PP b Dependent Variable: DER Hasil penelitian menemukan bahwa tidak ada pengaruh pertumbuhan penjualan dan total aktiva terhadap DER baik secara parsial maupun secara simultan. Hasil ini sejalan dengan temuan Sunarto dan Kartika (2002) yang menyatakan bahwa pertumbuhan penjualan, struktur aktiva, tidak berpengaruh signifikan dengan DER. Hal ini kemungkinan bahwa perusahaan tidak konsentrasi terhadap besar kecilnya laba yang dihasilkan perusahaan. Prospek pemasaran hasil produksi juga dapat mempengaruhi pendanaan eksternal. Dengan meningkatnya pendapatan, maka pertumbuhan penjualan perusahaan pun meningkat dan kesempatan untuk menghasilkan keuntungan lebih besar. Apabila penjualan meningkat diharapkan pendanaan eksternal akan mengalami peningkatan yang dapat menyebabkan terjadinya capital gain (Samsul, 2006). Lebih lanjut Samsul menyatakan bahwa apabila penjualan meningkat diharapkan DER akan mengalami peningkatan yang dapat menyebabkan terjadinya capital gain. Semakin tinggi Debt to Equity Ratio (DER) menunjukkan komposisi total hutang (jangka pendek maupun jangka panjang) semakin besar dibanding dengan total modal sendiri, sehingga berdampak semakin besar beban perusahaan terhadap pihak luar (kreditur). Nilai R square sebesar 0,112 menunjukkan rendahnya kemampuan pertumbuhan penjualan, struktur aktiva dalam menjelaskan variabel DER. Tabel 3. Uji Determinasi Model R R Square Durbin Watson 1.334(a).112 1.702 Faktor yang mempengaruhi struktur pendanaan eksternal adalah pembayaran dividen, risiko bisnis. Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa bagian dari modal sendiri atau ekuitas yang digunakan untuk membayar hutang Debt to Equity Ratio (DER) merupakan perbandingan antara total hutang yang dimiliki perusahaan dengan total ekuitasnya. Total debt merupakan total liabilities (baik hutang jangka pendek maupun jangka panjang), sedangkan total shareholder s equity merupakan total modal sendiri yang dimiliki perusahaan. Pertumbuhan penjualan mencerminkan manifestasi keberhasilan investasi periode masa lalu dan dapat dijadikan sebagai prediksi pertumbuhan masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan juga merupakan indikator permintaan dan daya saing perusahaan dalam suatu industri. Laju pertumbuhan bahan suatu perusahaan akan mempengaruhi kemampuan perusahaan mempertahankan keuntungan dalam pendanaan pada masa yang akan datang. Pertumbuhan penjualan tinggi, maka akan mencerminkan pendapatan meningkat sehingga pembayaran dividen dan pendanaan eksternal meningkat (Barton et.al, 1989). Dalam penggunaan aktiva tersebut diperlukan suatu pengendalian, yaitu dalam bentuk struktur aktiva. Struktur aktiva ini adalah perbandingan total aktiva. JURNAL MANAJEMEN & BISNIS VOL 14 NO. 01 APRIL 2014 ISSN 1693-7619 95

Struktur aktiva adalah kemampuan perusahaan menghasilkan efektifitas penggunaan total aktiva (Hanafi, 2004). Kemampuan aktiva dalam mempengaruhi DER yang tidak terbukti. Aktiva yang dimiliki oleh sebuah perusahaan merupakan sumber daya ekonomi, dimana dari sumber tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung kepada arus kas perusahaan di masa yang akan datang. Dalam penggunaan aktiva tersebut diperlukan suatu pengendalian, yaitu dalam bentuk struktur aktiva. struktur aktiva ini adalah perbandingan total aktiva. Struktur aktiva adalah kemampuan perusahaan menghasilkan efektifitas penggunaan pendanaan eskternal (Hanafi, 2004). Dalam penetapan struktur pendanaan eksternal, perusahaan perlu mempertimbangkan berbagai variabel yang mempengaruhinya. Brigham dan Houston (2001) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan struktur pendanaan eksternal antara lain: stabilitas penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, pengendalian, sikap manajemen, sikap pemberi pinjaman dan lembaga penilai peringkat, kondisi pasar, kondisi internal perusahaan, fleksibilitas keuangan. PENUTUP Secara parsial dan simultan pertumbuhan penjualan dan struktur aktiva tidak mempengaruhi pendanaan eksternal yang diukur dengan DER. Penelitian selanjutnya diharapkan untuk menggunakan variabel yang tidak digunakan dalam penelitian ini dan menggunakan periode penelitian yang lebih panjang sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil yang lebih akurat dan dapat digeneralisasi. DAFTAR PUSTAKA Barton, Sidney L., Ned C. Hill dan Sirinivasan Sundaran, (1989). An Emprical Test of Stakeholder Theory Prediction of Capital Structure. Journey of The Financial Management Association, Spring Ratio Valution Models.Journal of Finance & Accounting 26 (3) & (4), 0306-686X: 393-416. Brigham, Eugene F. dan Houston (2001). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Penerbit Salemba Empat Jakarta Baridwan, Z. 2000. Intermediate Accounting, edisi 2. UGM Yogyakarta Hanafi, Mamduh M, 2004, Manajemen Keuangan, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi (BPFE) UGM. Yogyakarta Hatta, Atika J. (2002), Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen: Investifasi Pengaruh Teori Stakeholdeer Pertumbuhan penjualan. JAAI. Vol.6. No.2. Desember. 2002 Husnan, Suad. (2002). Corporate Governance dan Keputusan Pendanaan eksternal: Perbandingan Kinerja Perusahaan dengan Pemegang Saham Pengendali Perusahaan Multinasional dan Bukan Multinasional. Jurnal Riset Akuntansi, Manajemen, Ekonomi, Vol. 1 No.1, Februari: 1 12. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Andi, Yogyakarta Modigliani dan Miller, 2002, The Cost of Capital corporation finance and the theory of investmen, American Economic Review JURNAL MANAJEMEN & BISNIS VOL 14 NO. 01 APRIL 2014 ISSN 1693-7619 96

Munawir, S., 2002, Analisis Informasi Keuangan, Penerbit Liberty, Yogyakarta. Mohammad Samsul, 2005. Pasar Modal dan Manajemen Portofoli., Erlangga. Jakarta. Basu Swasta, Hani Handoko, 2001. Manajemen Penjualan. Edisi Kedua, Cetakan Pertama, Badan Penerbit Fakultas Ekonomi. Yogyakarta Pandji Anoraga, 2000. Manajemen Bisnis.Rineka Cipta. Jakarta Parthington. 1989. Dividend Policy: Case Study Australian Capital Market. Journal of Finance: 155-176. Riyanto, Bambang, 2009, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, BPFE Yogyakarta. Syamsudin, Lukman. (2009). Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Baru. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada. Umar Husein, 2004, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Raja Grafindo Persada. Welsh, Gleen A. 1981. Budgeting, Profit Planning and Control. Fourth edition. Prentice Hall of India Private Ltd., New Delhi. Weston, J. Fred dan Brigham Eugene F. 1983. Manajemen Keuangan, Alih Bahasa oleh Djoerban Wahid dan Roechyat Kosasih. Erlangga. Jakarta Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland, 1997, Manajemen Keuangan, Edisi Kedelapan, Erlangga, Jakarta JURNAL MANAJEMEN & BISNIS VOL 14 NO. 01 APRIL 2014 ISSN 1693-7619 97