PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYEGELAN DALAM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN

dokumen-dokumen yang mirip
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 25 TAHUN 2014 TENTANG TATA CARA PENYEGELAN DALAM RANGKA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2008 TENTANG PENGGUNAAN PEMERIKSA DAN/ATAU TENAGA AHLI

FORMULIR SEGEL FORMULIR SEGEL

LAMPIRAN I PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : PER - 54/PJ/2008 TANGGAL : 31 DESEMBER 2008 FORMULIR SEGEL

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 11 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PENYEGELAN DALAM RANGKA PEMERIKSAAN DIBIDANG PERPAJAKAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2010

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 239/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 256/PMK.03/2014 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DAN PENELITIAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN

2 memberikan kepastian hukum, perlu mengatur ketentuan mengenai tata cara pemeriksaan dan penelitian Pajak Bumi dan Bangunan; d. bahwa berdasarkan per

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.258, 2009 DEPARTEMEN KEUANGAN. Penghentian Penyidikan. Prosedur.

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN BUPATI ACEH TIMUR NOMOR 9 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN RETRIBUSI DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA BUPATI ACEH TIMUR,

2017, No ); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Republ

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 129/PMK.03/2012 TENTANG

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 15 TAHUN 2004 TENTANG PEMERIKSAAN PENGELOLAAN DAN TANGGUNG JAWAB KEUANGAN NEGARA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

2 perpajakan yang terkait dengan Bea Meterai telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1985 tentang Bea Meterai; e. bahwa ketentuan mengenai tin

2017, No.2-2- Keuangan sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan kebutuhan dalam pemantauan pelaksanaan tindak lanjut sehingga perlu diganti; d. bah

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 36/PERMEN-KP/2017 TENTANG KODE ETIK PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL PERIKANAN

-2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan te

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 18/PMK.03/2013 TENTANG TATA C ARA PEMERIKSAAN BUKTI PERMULAAN TINDAK PIDANA DI BIDANG PERPAJAKAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No pemberantasan tindak pidana pencucian uang dan pendanaan terorisme sehingga perlu diganti; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaim

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 17/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2011, No sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 135 TAHUN 2000 TENTANG TATA CARA PENYITAAN DALAM RANGKA PENAGIHAN PAJAK DENGAN SURAT PAKSA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 56 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG NOTARIS YANG MELAKUKAN KEGIATAN DI PASAR MODAL. BAB I KETENTUAN UMUM

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2006 TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN KUDUS

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 10, Tambahan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 87 TAHUN 1999 TENTANG TATA CARA PENYERAHAN DAN PEMUSNAHAN DOKUMEN PERUSAHAAN

PEMERINTAH KABUPATEN BOJONEGORO

PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENINDAKAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA LEMBAGA SANDI NEGARA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG PEMERIKSAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2014 TENTANG

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG PEMERIKSAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

WALIKOTA BUKITTINGGI PROVINSI SUMATERA BARAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DIREKTUR UTAMA BADAN PENYELENGGARA JAMINAN SOSIAL KESEHATAN,

BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 545/KMK.04/2000 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG PEMERIKSAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENINDAKAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENINDAKAN DI BIDANG CUKAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

GUBERNUR BANTEN PERATURAN GUBERNUR BANTEN

BUPATI BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 46 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2009 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 47/PJ/2009 TENTANG

A. FORMAT TANDA PENGENAL PEMERIKSA PAJAK : Muka Dalam: LAMPIRAN PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 56 TAHUN 2017 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR...TAHUN... TENTANG PERUBAHAN ATAS UNDANG-UNDANG NOMOR 24 TAHUN 2003 TENTANG MAHKAMAH KONSTITUSI

BUPATI BANTUL PERATURAN BUPATI BANTUL NOMOR 43 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BANTUL,

PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

KERANGKA RPMK AKTUARIS. Perubahan Nama dan/atau Bentuk Badan Usaha Konsultan Aktuaria

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU SELATAN NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN WALIKOTA TANGERANG SELATAN NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN NEGARA PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 3 TAHUN 2016 TENTANG KODE ETIK BADAN PEMERIKSA KEUANGAN

BUPATI BUTON PROVINSI SULAWESI TENGGARA

2015, No Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.03/2013 tentang Tata Cara Pemeriksaan diubah sebagai berikut: 1. Kete

WALIKOTA SURABAYA PERATURAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR 40 TAHUN 2005 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK HOTEL DAN PAJAK RESTORAN WALIKOTA SURABAYA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN DAERAH KOTA SUKABUMI

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK AIR TANAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI BALANGAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BALANGAN NOMOR 22 TAHUN 2014 TENTANG RETRIBUSI PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA

WALIKOTA BENGKULU PROVINSI BENGKULU PERATURAN WALIKOTA BENGKULU NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TABALONG TAHUN 2011 NOMOR 07 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TABALONG NOMOR 07 TAHUN 2011 TENTANG PAJAK SARANG BURUNG WALET

LEMBARAN NEGARA. KEUANGAN BPK. Tata Kerja. Pencabutan. PERATURAN BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2012 NOMOR 10 SERI E PERATURAN WALIKOTA BOGOR NOMOR 22 TAHUN 2012 TENTANG PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

184/PMK.03/2015 PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 17/PMK.03/2013 TENTANG TATA CARA PEM

2016, No Hak Asasi Manusia Nomor 25 Tahun 2014 tentang Syarat dan Tata Cara Pengangkatan, Perpindahan, Pemberhentian, dan Perpanjangan Masa Ja

BUPATI BULUNGAN SALINAN PERATURAN BUPATI BULUNGAN NOMOR 14 TAHUN 2012 TENTANG TATA CARA PEMERIKSAAN PAJAK DAERAH

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 17 TAHUN 1999 TENTANG PENYIDIK PEGAWAI NEGERI SIPIL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 19 TAHUN 2001 TENTANG IJIN MEMAKAI TANAH NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

1 of 6 3/17/2011 3:59 PM

RANCANGAN UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN... TENTANG PERLINDUNGAN SAKSI DAN KORBAN

Transkripsi:

PERATURAN NOMOR 2 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENYEGELAN DALAM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, Menimbang Mengingat : a. bahwa dalam pelaksanaan tugas pemeriksaan berdasarkan Pasal 10 huruf c Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara, Pemeriksa dapat melakukan penyegelan apabila pemeriksaan terpaksa ditunda karena sesuatu hal; b. bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, perlu menetapkan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan tentang Tata Cara Penyegelan Dalam Pelaksanaan Pemeriksaan; : 1. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 85 dan Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4654); M E M U T U S K A N : Menetapkan : PERATURAN TENTANG TATA CARA PENYEGELAN DALAM PELAKSANAAN PEMERIKSAAN. BAB I...

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan ini yang dimaksud dengan : a. Pemeriksaan adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan secara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan, untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. b. Pemeriksa adalah orang yang melaksanakan tugas pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara untuk dan atas nama BPK. c. Penyegelan adalah tindakan yang dilakukan oleh Pemeriksa sebagai salah satu prosedur pemeriksaan dalam rangka mengamankan uang, barang dan/atau dokumen pengelolaan keuangan negara pada saat pelaksanaan pemeriksaan dari kemungkinan usaha pemalsuan, perubahan, pemusnahan, atau penggantian. d. Dokumen adalah data, catatan, dan/atau keterangan yang berkaitan dengan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, baik tertulis di atas kertas atau sarana lain, maupun terekam dalam bentuk/corak apapun. e. Aparat Pemerintah Setempat adalah Lurah/Kepala Desa dan/atau perangkatnya. BAB II RUANG LINGKUP Pasal 2 Penyegelan dilakukan terhadap tempat penyimpanan uang, barang, dan/atau dokumen pengelolaan keuangan negara yang berada dalam penguasaan dan/atau tanggung jawab pihak yang diperiksa atau pihak lain yang terkait dengan pemeriksaan. Pasal 3 (1) Penyegelan hanya dilakukan dalam hal pemeriksaan terpaksa ditunda karena pihak yang menguasai dan/atau bertanggung jawab atas uang, barang, dan/atau dokumen pengelolaan keuangan negara tidak berada di tempat pada saat pemeriksaan dilaksanakan, bencana alam atau keterbatasan waktu. (2) Penyegelan dilakukan paling lama 2x24 jam dengan memperhatikan kelancaran pelaksanaan pekerjaan/pelayanan di tempat yang diperiksa. BAB III...

- 3 - BAB III TATA CARA PENYEGELAN Pasal 4 (1) Penyegelan dilakukan dengan cara mengunci dan/atau meletakkan tanda pengaman, dilanjutkan dengan menempelkan kertas segel pada tempat penyimpanan uang, barang dan/atau dokumen pengelolaan keuangan negara. (2) Kertas segel sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditandatangani oleh 2 (dua) orang Pemeriksa dan 2 (dua) orang saksi yang berasal dari pihak yang diperiksa sesuai Lampiran I. (3) Penyegelan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan membuat Berita Acara Penyegelan dalam rangkap 2 (dua) yang ditandatangani oleh Pemeriksa, pihak yang menguasai/bertanggung jawab atas uang, barang, dan/atau dokumen, dan 2 (dua) orang saksi dari pihak yang diperiksa sesuai Lampiran II. (4) Dalam hal pihak yang diperiksa menolak atau menghambat penyegelan, maka Pemeriksa tetap melakukan penyegelan dengan disaksikan oleh Aparat Pemerintah Setempat dan jika perlu meminta bantuan Kepolisian. (5) Alasan menolak atau menghambat penyegelan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) dicatat dalam Berita Acara Penyegelan. (6) Dalam hal pihak yang diperiksa menolak menandatangani Berita Acara Penyegelan, maka penolakan tersebut dicatat dalam Berita Acara Penyegelan. (7) Lampiran I dan Lampiran II sebagaimana tercantum pada ayat (2) dan (3) sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. BAB IV TATA CARA PEMBUKAAN SEGEL Pasal 5 Pembukaan segel dilakukan oleh Pemeriksa dengan cara melepas kertas segel dilanjutkan dengan membuka kunci dan/atau tanda pengaman dan dilanjutkan dengan membuat Berita Acara Pembukaan Segel dalam rangkap 2 (dua) yang ditandatangani oleh Pemeriksa, pihak yang menguasai/bertanggung jawab atas uang, barang, dan/atau dokumen, dan 2 (dua) orang saksi sesuai Lampiran III. Pasal 6...

- 4 - Pasal 6 (1) Apabila penyegelan dilakukan karena alasan sebagaimana diatur dalam Pasal 3 ayat (1) dan apabila waktu 2x24 jam telah terlampaui, pihak yang menguasai dan/atau bertanggung jawab atas uang, barang, dan/atau dokumen tidak memberitahukan dan/atau tidak diketahui keberadaannya, segel dibuka untuk dilakukan pemeriksaan. (2) Dalam hal tidak ada pemberitahuan dan/atau tidak diketahui keberadaan pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pihak dimaksud dianggap mengetahui dilakukannya pemeriksaan. (3) Pembukaan tempat penyimpanan uang, barang, dan/atau dokumen dilakukan oleh atasan langsung, pimpinan entitas dan/atau pejabat yang ditunjuk dan disaksikan oleh 2 (dua) orang saksi. (4) Dalam hal atasan langsung, pimpinan entitas dan/atau pejabat yang ditunjuk sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menolak untuk membuka tempat penyimpanan uang, barang, dan/atau dokumen, maka Pemeriksa membuat Berita Acara Penolakan Pemeriksaan sesuai ketentuan yang berlaku, selanjutnya dilaporkan kepada pihak yang berwenang. Pasal 7 Dalam hal kertas segel sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2) dirusak dan/atau dengan cara lain tujuan penyegelan digagalkan, Pemeriksa membuat Berita Acara Pengrusakan Segel dalam rangkap 2 (dua) sesuai Lampiran IV dan melaporkan kepada pihak kepolisian untuk ditindaklanjuti sesuai ketentuan yang berlaku. Pasal 8 Lampiran III dan IV sebagaimana tercantum dalam Pasal 5 dan 7 sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan ini. BAB V KETENTUAN PENUTUP Pasal 9 Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar...

- 5 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 15 Agustus 2008 KETUA, ttd. Anwar Nasution Diundangkan di Jakarta Pada tanggal 15 Agustus 2008 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA, ttd. Andi Mattalatta LEMBARAN NEGARA TAHUN 2008 NOMOR 119

LAMPIRAN I : PERATURAN BPK FORMULIR SEGEL Bentuk dan ukuran Warna Kertas Kata "DISEGEL" dan Sanksi Pidana Tulisan lain dan garis tepi Logo Badan Pemeriksa Keuangan Jenis Segel Nomor Segel Nomor Urut : Memanjang, ukuran 30 x 20 cm; : Putih; : Berwarna merah; : Berwarna biru tua; : Membayang dengan warna tipis ukuran besarnya disesuaikan dengan ukuran kertas; : Sticker dengan perforasi, dengan maksud apabila kertas segel telah ditempel pada tempat/ruangan yang disegel, pada waktu dibuka segelnya akan rusak/robek. : Nomor Berita Acara yang digunakan/kodering Unit Kerja/Bulan/Tahun; : Nomor Urut Cetak dari Biro Umum No.../.../.../20... 0000000001 Berdasarkan kewenangan sesuai Pasal 10 huruf c Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor XX Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyegelan Dalam Pelaksanaan Pemeriksaan, tempat penyimpanan uang/barang/dokumen ini : DISEGEL Sanksi Pidana Pasal 232 ayat (1) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Barang siapa dengan sengaja memutus, membuang atau merusak penyegelan suatu benda oleh atau atas nama penguasa umum yang berwenang, atau dengan cara lain menggagalkan penutupan dengan segel, diancam dengan pidana penjara paling lama dua tahun delapan bulan....,... 20... Tim Pemeriksa Saksi I... 1... Saksi II... 2... Skala 1 : 2 Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 15 Agustus 2008 KETUA, ttd. Anwar Nasution

LAMPIRAN II : PERATURAN BPK Halaman : 1 BERITA ACARA PENYEGELAN Nomor :...(1) Pada hari ini :... tanggal... bulan... tahun...(2), kami Nama N I P Jabatan 1.......... 2.......... 3..........(3) Pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Tugas Pemeriksaan Nomor :... tanggal...,(4) berdasarkan Pasal 10 huruf c Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor XX Tahun XX tentang Tata Cara Penyegelan Dalam Pelaksanaan Pemeriksaan, dengan disaksikan oleh pihak yang tersebut di bawah ini telah melakukan penyegelan pada tempat atau ruangan berupa : 1.... 2.... 3.... 4.... 5.... 6.... (5) yang digunakan sebagai tempat penyimpanan uang, barang dan/atau dokumen yang berkaitan dengan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, yang berada dalam penguasaan/tanggung jawab : Nama Entitas :... Nama Penanggung jawab :... Pekerjaan/Jabatan :... Alamat :......(6) Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dengan mengingat sumpah jabatan. PIHAK YANG MENGUASAI/ BERTANGGUNG JAWAB (...) SAKSI-SAKSI...,... TIM PEMERIKSA 1... CATATAN...(8) 1 2 (7) 2 (9)

LAMPIRAN II : PERATURAN BPK Halaman : 2 PETUNJUK PENGISIAN : Angka 1 : diisi dengan : Nomor Berita Acara yang digunakan/kodering Unit Kerja/Bulan/Tahun; Angka 2 : diisi dengan : Hari, tanggal, bulan dan tahun (ditulis dengan huruf) dibuatnya Berita Acara ini; Angka 3 : diisi dengan : Nama, NIP dan Jabatan Pemeriksa yang melakukan pemasangan segel; Angka 4 : diisi dengan : Nomor dan tanggal Surat Tugas Pemeriksaan; Angka 5 : diisi dengan : Nama dan jenis tempat/ruangan yang disegel; Angka 6 : diisi dengan : Nama entitas, Nama, Pekerjaan/Jabatan dan Alamat Penanggung jawab tempat/ruangan yang disegel; Angka 7 : diisi dengan : Nama dan Tanda Tangan dari Saksi-Saksi yang menyaksikan pemasangan segel; Angka 8 : diisi dengan : Keterangan/catatan yang perlu dicantumkan sehubungan dengan pihak yang menguasai/ bertanggung jawab; Angka 9 : diisi dengan : Nama, NIP dan Tanda Tangan Pemeriksa yang melakukan pemasangan segel. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 15 Agustus 2008 KETUA, ttd. Anwar Nasution

LAMPIRAN III : PERATURAN BPK Halaman : 1 BERITA ACARA PEMBUKAAN SEGEL Nomor :...(1) Pada hari ini :... tanggal... bulan... tahun... (2), kami Nama N I P Jabatan 1.......... 2.......... 3..........(3) Pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Tugas Badan Nomor :... tanggal...,(4) berdasarkan Pasal 10 huruf c Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor XX Tahun XX tentang Tata Cara Penyegelan Dalam Pelaksanaan Pemeriksaan dan Berita Acara Penyegelan Nomor... tanggal...,(5) dengan disaksikan oleh pihak yang tersebut di bawah ini telah membuka segel pada tempat atau ruangan berupa : 1.... 2.... 3.... 4.... 5.... 6....(6) yang digunakan sebagai tempat penyimpanan uang, barang dan/atau dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, yang berada dalam penguasaan/tanggung jawab : Nama Entitas :... Nama Penanggung jawab :... Pekerjaan/Jabatan :... Alamat :......(7) Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dengan mengingat sumpah jabatan. PIHAK YANG MENGUASAI/ BERTANGGUNG JAWAB...,... TIM PEMERIKSA (...) SAKSI-SAKSI 1 CATATAN...(9) 1 2 (8) 2...(10)

LAMPIRAN III : PERATURAN BPK Halaman : 2 PETUNJUK PENGISIAN : Angka 1 : diisi dengan : Nomor Berita Acara yang digunakan/kodering Unit Kerja/Bulan/Tahun; Angka 2 : diisi dengan : Hari, tanggal, bulan dan tahun (ditulis dengan huruf) dibuatnya Berita Acara ini; Angka 3 : diisi dengan : Nama, NIP dan Jabatan Pemeriksa yang melakukan pembukaan segel l; Angka 4 : diisi dengan : Nomor dan tanggal Surat Tugas Pemeriksaan; Angka 5 : diisi dengan : Nomor dan tanggal Berita Acara Penyegelan; Angka 6 : diisi dengan : Nama dan jenis tempat/ruangan yang dibuka segelnya; Angka 7 : diisi dengan : Nama entitas, Nama, Pekerjaan/Jabatan dan Alamat Penanggung jawab tempat/ruangan yang disegel; Angka 8 : diisi dengan : Nama dan Tanda Tangan dari Saksi-Saksi yang menyaksikan pembukaan segel; Angka 9 : diisi dengan : Keterangan/catatan yang perlu dicantumkan sehubungan dengan pihak yang menguasai/ bertanggung jawab; Angka 10 : diisi dengan : Nama, NIP dan Tanda Tangan Pemeriksa yang melakukan pembukaan segel. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 15 Agustus 2008 KETUA, ttd. Anwar Nasution

LAMPIRAN IV : PERATURAN BPK Halaman : 1 BERITA ACARA PENGRUSAKAN SEGEL Nomor :...(1) Pada hari ini :... tanggal... bulan... tahun... (2), kami Nama N I P Jabatan 1.......... 2.......... 3.......... (3) Pemeriksa Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia berdasarkan Surat Tugas Badan Nomor :... tanggal...,(4) berdasarkan Pasal 10 huruf c Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara dan Peraturan Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia Nomor XX Tahun XX tentang Tata Cara Penyegelan Dalam Pelaksanaan Pemeriksaan dan Berita Acara Penyegelan Nomor... tanggal...,(5) dengan disaksikan oleh pihak yang tersebut di bawah ini telah menyaksikan terjadinya pengrusakan segel pada tempat atau ruangan berupa : 1.... 2.... 3.... 4.... 5.... 6....(6) yang digunakan sebagai tempat penyimpanan uang, barang dan/atau dokumen yang berkaitan dengan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara, yang berada dalam penguasaan/tanggung jawab : Nama Entitas :... Nama Penanggung jawab :... Pekerjaan/Jabatan :... Alamat :......(7) Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya dengan mengingat sumpah jabatan. PIHAK YANG MENGUASAI/ BERTANGGUNG JAWAB...,... TIM PEMERIKSA (...) SAKSI-SAKSI 1 CATATAN...(9) 1 2 (8) 2...(10)

LAMPIRAN IV : PERATURAN BPK Halaman : 2 PETUNJUK PENGISIAN : Angka 1 : diisi dengan : Nomor Berita Acara yang digunakan/kodering Unit Kerja/Bulan/Tahun; Angka 2 : diisi dengan : Hari, tanggal, bulan dan tahun (ditulis dengan huruf) dibuatnya Berita Acara ini; Angka 3 : diisi dengan : Nama, NIP dan Jabatan Pemeriksa yang membuat laporan pengrusakan segel; Angka 4 : diisi dengan : Nomor dan tanggal Surat Tugas Pemeriksaan; Angka 5 : diisi dengan : Nomor dan tanggal Berita Acara Penyegelan; Angka 6 : diisi dengan : Nama dan jenis tempat/ruangan yang dibuka segelnya; Angka 7 : diisi dengan : Nama entitas, Nama, Pekerjaan/Jabatan dan Alamat Penanggung jawab tempat/ruangan yang segelnya rusak; Angka 8 : diisi dengan : Nama dan Tanda Tangan dari Saksi-Saksi yang menyaksikan rusaknya segel; Angka 9 : diisi dengan : Keterangan/catatan yang perlu dicantumkan sehubungan dengan pihak yang menguasai/bertanggung jawab; Angka 10 : diisi dengan : Nama, NIP dan Tanda Tangan Pemeriksa yang membuat laporan pengrusakan segel. Ditetapkan di : Jakarta Pada tanggal : 15 Agustus 2008 KETUA, ttd. Anwar Nasution