BAB I PENDAHULUAN. dengan dunia pendidikan adalah mengenai efektivitas pembelajaran peserta didik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berhubungan dengan dunia

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan tantangan dan ancaman global yang semakin ketat. Pendidikan juga

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU SPN) Pasal 3 mengenai

BAB I PENDAHULUAN. (dalam Norep, 2012) Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan zaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB 1 PENDAHULUAN. pendidikan terdapat nilai-nilai yang baik, luhur, dan pantas untuk dikembangkan

2015 PENGARUH KOMPETENSI SISWA TERHADAP DAYA SAING LULUSAN PADA PROGRAM ADMINISTRASI PERKANTORAN DI SMKN 11 BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. suatu bangsa, karena dengan pendidikan suatu bangsa dapat mempersiapkan masa

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan serta meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. dengan baik mengenai isi pembelajaran yang disampaikan disekolah.

BAB I PENDAHULUAN. SMP (Sekolah Menengah Pertama) atau MTS (Madrasah Tsanawiyah). SMK

BAB I PENDAHULUAN. penyelenggaraan proses pembelajaran yang baik adalah mengenai hasil belajar

2015 PENERAPAN BUKU AJAR PADA MATA PELAJARAN DASAR PENGENDALIAN MUTU HASIL PERTANIAN DAN PERIKANAN UNTUK KELAS X TPHP SMKN 2 INDRAMAYU

BAB I PENDAHULUAN. yang diperoleh peserta didik. Menurut pendapat Nurkencana (1986:92) bahwa

BAB I PENDAHULUAN. dapat dilihat dari faktor intern dan faktor eksternnya. Faktor-faktor tersebut harus

BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan adalah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) menuntut. meningkatkan minat belajar siswa yaitu SMK Bina Wisata Lembang.

BAB I PENDAHULUAN. bidang teknologi, dan bidang-bidang lainnya. Salah satu aspek yang akan

BAB I PENDAHULUAN. optimalnya nilai ulangan siswa di sekolah. Guru memberikan ulangan kepada. Permendiknas nomor 20 tahun 2007, menyatakan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal. Sebagai lembaga

BAB I PENDAHULUAN. langsung terhadap perkembangan manusia, terutama perkembangan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan siswa perlu ditingkatkan. Dalam kamus umum

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No.20 Tahun 2003 pasal 3 tentang sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas. sumber daya manusia. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan perlu adanya evaluasi pendidikan. Fungsi evaluasi di

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. yaitu memperhatikan masalah pendidikan.isi pendidikan diharapkan mencakup

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sehari-harinya. Perlu diketahui bahwa pendidikan adalah proses interaksi

BAB I PENDAHULUAN. Dalam UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1:

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. antara lain dengan mengadakan perubahan serta perbaikan kurikulum guna

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah. Belajar menjadi prioritas utama dalam lembaga pendidikan, baik lembaga

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Mata pelajaran kewirausahaan adalah salah satu mata pelajaran yang memegang peranan

BAB 1 PENDAHULUAN. banyak mengalami perubahan, misalnya dalam menghadapi perubahan zaman,

BAB I PENDAHULUAN. ataupun Madrasah Aliyah (MA) bertujuan untuk menyiapkan siswa untuk

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tentang sistem pendidikan nasional dalam bab II pasal 3 tentang fungsi dan tujuan

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mudah, baik informasi visual, audio, maupun audio visual dan dunia pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN. bersaing di era global saat ini. Seiring perkembangan itu salah satu yang dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. prasarana, guru, siswa serta model dan metode pengajarannya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. SISDIKNAS, merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta

BAB I PENDAHULUAN. Peningkatan mutu pendidikan merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan saat ini adalah kualitas hasil pembelajaran di sekolah, dimana sekolah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen penting yang mutlak diperlukan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Muhamad Kamaludin, Hubungan Persepsi Siswa Terhdap Kompetensi Pendagogik Guru Mata Pelajaran Alat Ukur Dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di era globalisasi sekarang ini menyebabkan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting untuk kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan masyarakat ke arah yang lebih kompleks sehingga

BAB I PENDAHULUAN. yang berkaitan dengan perilaku siswa meliputi tiga ranah yaitu kognitif,

BAB I PENDAHULUAN. dengan Kabupaten/kota yang ada di Sumatera Utara. Hal demikian dapat dilihat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. (Sumber Daya Manusia), terutama peningkatan dalam bidang pendidikan. Hal ini

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era globalisasi

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, dan pemerintah melalui kegiatan pembelajaran baik secara formal

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan wahana yang sangat strategis dalam

BAB I PENDAHULUAN NURUL FITRI ISTIQOMAH,2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam. Indonesia. Di samping itu, pendidikan dapat mewujudkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. kompleksitas zaman. Salah satu cara untuk meningkatkan kualitas

BAB I PENDAHULUAN. Yoppi Andrianti, 2014

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Karena hal yang paling mendasar yang harus dihadapi

BAB I PENDAHULUAN. terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, kurikulum adalah alat yang sangat tepat

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN TEKNIK KERJA BENGKEL DI SMKN 4 BANDUNG

I. PENDAHULUAN. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. hadirnya sistim dan praktik pendidikan yang berkualitas.

BAB I PENDAHULUAN. adalah rendahnya tingkat kinerja pegawai struktural di Dinas Pertanian, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Bandung Barat.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Hendri Risfandi, 2014

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan dianggap sebagai sebagai suatu investasi yang paling berharga

BAB I PENDAHULUAN. memiliki peran penting dalam menghasilkan generasi muda yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan syarat mutlak

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu, berbagai lembaga pendidikan baik formal maupun. menghasilkan siswa dengan prestasi yang baik.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan kompetensinya.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan fisik dalam kehidupan sosial; 3. Standar minimal pengetahuan dan keterampilan khusus dasar;

BAB I PENDAHULUAN. menyampaikan pelayanan kepada pelanggan dengan baik dan benar.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), secara mendasar pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha yang dilakukan baik oleh individu

2015 PENERAPAN PENILAIAN OTENTIK D ALAM RANGKA MENINGKATKAN PENCAPAIAN KOMPETENSI SISWA PAD A MATA PELAJARAN TEKNOLOGI MEKANIK D I SMK

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

BAB I PENDAHULUAN. Minat dalam belajar siswa mempunyai fungsi sebagai motivating force

BAB I PENDAHULUAN. mampu bertahan hidup dan ikut berperan pada era globalisasi. dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. Sebagai negara yang berkembang Indonesia sangat membutuhkan

BAB II KERANGKA TEORITIS

I. PENDAHULUAN. Pembahasan beberapa hal tersebut secara rinci disajikan sebagai berikut.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman globalisasi ini masalah yang menarik untuk dikaji berkaitan dengan dunia pendidikan adalah mengenai efektivitas pembelajaran peserta didik. Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) salah satunya adalah menyiapkan tamatan yang mampu memilih karir, mampu berkompetensi, dan mampu mengembangkan diri dalam lingkup bisnis dan manajemen, salah satu SMK tersebut adalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Bandung. SMK merupakan bagian dari sistem pendidikan yang mempersiapkan seseorang agar lebih mampu berkerja pada suatu kelompok pekerjaan atau satu bidang pekerjaan tertentu. Dalam UU No.20 tentang Sistem Pendidikan Nasional, terdapat jenjang pendidikan berbentuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menyatakan: SMK adalah suatu bentuk pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sehingga siswa memiliki kemampuan sebagai tenaga kerja tingkat menengah yang terampil, terdidik, profesional,serta dapat mengembangkan diri sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam pencapaian dan perkembangannya SMK Negeri 3 Bandung menyiapkan 5 program studi keahlian yaitu kompetensi keahlian Multimedia, Usaha Perjalanan Wisata, Administrasi Perkantoran, Akuntansi dan Pemasaran. 1

2 Dengan jumlah peserta didik yang hampir 2000 orang ditambah dengan jumlah staf

3 pengajar 200 orang hal ini menunjukan bahwa SMK Negeri 3 Bandung merupakan sekolah besar dan ungulan. Hal ini kemudian membuat SMK Negeri 3 Bandung sangat peka terhadap permasalahan - permasalahan yang dihadapi peserta didiknya, sehinga pihak sekolah dituntut mampu untuk meningkatkan prestasi peserta didiknya, agar mendapatkan kepercayaan dari masyarakat sebagai salah satu sekolah unggulan di kota Bandung. Namun demikian, untuk mencapai tujuan ini tidaklah mudah. Contohnya di Program Studi Keahlian Administrasi Perkantoran SMK Negeri 3 Bandung. Untuk meningkatkan prestasi dan kompetensi peserta didiknya, program ini mempersiapkan banyak standar kompetensi yang harus ditempuh peserta didik, salah satu standar kompetensi yang harus dimiliki peserta didik adalah mengoperasikan aplikasi perangkat lunak. Berdasarkan pengamatan penulis selama menjalankan kegiatan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Bandung, diperoleh gambaran bahwa proses pembelajaran mata pelajaran mengoperasikan aplikasi perangkat lunak belum efektif. Fenomena yang terjadi dilapangan, terlihat masih banyak peserta didik yang belum memenuhi standar ketuntasan minimal untuk mata pelajaran mengoperasikan aplikasi perangkat lunak (MAPL). Salah satu indikator yang menunjukan hal ini adalah nilai ujian tengah semester (UTS) dan ujian akhir semester (UAS) pada mata pelajaran MAPL di semester ganjir tahun ajaran 2012/2013.

4 Menurut Warsita (2008:287) mengatakan bahwa efektivitas pembelajaran sering kali diukur dengan tercapainya tujuan pembelajaran, atau dapat pula diartikan sebagai ketepatan dalam mengelola situasi. Berikut ini data presentase ketidaktuntasan peserta didik dalam ujian tengah semester (UTS) pada mata pelajaran MAPL di semester ganjir tahun ajaran 2012/2013. Tabel 1.1 Nilai Rata-Rata Ujian Tengah Semester Mata Pelajaran MAPL Kelas XI AP 5 dan XI AP 6 di SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 Kelas XI Administrasi Perkantoran 5 XI Administrasi Perkantoran 6 Jumlah Peserta Didik Nilai Rata-Rata Kelas 36 66,9 39 65,7 KKM 75 Sumber :SMK Negeri 3 Bandung (data diolah) Berdasarkan data tabel 1.1 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas peserta didik pada UTS mata pelajaran MAPL masih berada dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), maka banyak peserta didik yang perlu melaksanakan remedial. Di bawah ini adalah jumlah peserta didik yang mengikuti remedial. No. Kelas Jumlah Peserta Didik Jumlah Peserta Didik Remedial 1. XI Administrasi Perkantoran 5 36 24 2. XI Administrasi 39 29

5 Perkantoran 6 Jumlah 75 peserta didik 53 peserta didik Tabel 1.2 Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik Remedial UTS Mata Pelajaran MAPL Kelas XI AP 5 dan XI AP 6 di SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 Sumber :SMK Negeri 3 Bandung (data diolah) Tabel 1.2 tersebut menunjukkan bahwa hampir sebagian besar peserta didik kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan XI Administrasi Perkantoran 6 yaitu dari 75 orang peserta didik, 53 orang peserta didik belum mencapai KKM yang telah ditetapkan pada mata pelajaran MAPL. Berikut ini data presentase ketidaktuntasan peserta didik dalam ujian akhir Kelas XI Administrasi Perkantoran 5 XI Administrasi Perkantoran 6 Jumlah Peserta Didik Nilai Rata-Rata Kelas 36 74.8 39 74.9 KKM 75 semester (UAS) pada mata pelajaran MAPL di semester ganjir tahun ajaran 2012/2013. Tabel 1.3 Nilai Rata-Rata Ujian Akhir Semester Mata Pelajaran MAPL Kelas XI AP 5 dan XI AP 6 di SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 Sumber :SMK Negeri 3 Bandung (data diolah) Berdasarkan data tabel 1.3 dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas peserta didik pada UAS pada mata pelajaran MAPL masih berada dibawah KKM.

6 Sehingga ada beberapa peserta didik yang harus melaksanakan remedial. Di bawah ini adalah jumlah peserta didik yang mengikuti remedial. Tabel 1.4 Rekapitulasi Jumlah Peserta Didik Remedial UAS Mata Pelajaran MAPL Kelas XI AP 5 dan XI AP 6 di SMK Negeri 3 Bandung Tahun Ajaran 2012/2013 No. Kelas Jumlah Jumlah Peserta Didik Peserta Didik Remedial 1. XI Administrasi Perkantoran 5 36 9 2. XI Administrasi Perkantoran 6 39 11 Jumlah 75 peserta didik 20 peserta didik Sumber :SMK Negeri 3 Bandung (data diolah) Tabel 1.4 tersebut menunjukkan bahwa beberapa peserta didik kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan XI Administrasi Perkantoran 6 yaitu dari 75 orang peserta didik, 20 orang peserta didik belum mencapai KKM yang telah ditetapkan pada mata pelajaran MAPL, banyaknya peserta didik yang belum mencapai KKM baik pada saat UTS dan UAS ini menunjukan bahwa efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran MAPL belum tercapai. Hasil wawancara penulis dengan bapak Arief Susanto selaku guru MAPL kelas XI Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung pada tanggal 23 Maret 2013, diperoleh data bahwa nilai rata-rata ujian tengah semester (UTS) dan nilai rata-rata ujian Akhir semester (UAS) mata pelajaran MAPL kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan XI Administrasi Perkantoran 6 masih dalam

7 kategori di bawah nilai KKM. Hal ini berarti efektivitas pembelajaran peserta didik kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan XI Administrasi Perkantoran 6 dalam mata pelajaran MAPL belum optimal. Mencermati rendahnya efektivitas pembelajaran peserta didik pada kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan XI Administrasi Perkantoran 6 di SMK Negeri 3 Bandung yang ditunjukan oleh banyaknya peserta didik yang belum mencapai KKM pada mata pelajaran MAPL memberikan indikasi masih adanya kesenjangan antara tujuan pembelajaran yang hendak dicapai dengan efektivitas proses belajar mengajar. Banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efektivitas pembelajaran peserta didik, seperti yang dikemukakan oleh Slameto (2003:74) adalah sebagai berikut: 1. Kondisi Internal. Kondisi internal yaitu kondisi (situasi) yang ada didalam diri siswa itu sendiri. Misalnya kesehatannya, keamanannya, ketentramannya, dan sebagainya. 2. Kondisi Eksternal. Kondisi eksternal yaitu kondisi (situasi) yang ada di luar diri pribadi manusia, upamanya kebersihan rumah,penerangan, serta keadaan lingkungan fisik yang lain. Untuk dapat belajar yang efektif diperlukan lingkungan fisik yang baik dan teratur. Misalnya: Ruangan belajar harus bersih, ruangan cukup terang dan cukup sarana yang diperlukan untuk belajar (alat pelajaran, buku-buku dan sebagainya). 3. Strategi Belajar Belajar yang efesien dapat tercapai apabila dapat menggunakan strategi belajar yang tepat. Seperti yang diungkapkan di atas, efektivitas pembelajaran peserta didik dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut harus benar-benar

8 diperhatikan karena jika tidak akan menyebabkan efektivitas pembelajaran tidak akan tercapai seperti semestinya. Kondisi rendahnya efektivitas pembelajaran peserta didik pada kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan XI Administrasi Perkantoran 6 di SMK Negeri 3 Bandung sangatlah penting untuk diteliti, sehingga dapat diidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhinya dan dampak yang akan terjadi pada sekolah bila hal tersebut di biarkan. Salah satu dampak negatif bagi sekolah adalah terjadi rendahnya kualitas lulusan sekolah, yang mengakibatkan rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terutama orang tua peserta didik terhadap sekolah. Oleh karena itu perlu dicari jalan keluarnya, salah satunya dengan lebih meningkatkan sarana untuk belajar peserta didik yang berupa fasilitas belajar peserta didik. Fasilitas belajar sebagai salah satu faktor eksternal, dalam mata pelajaran MAPL adalah fasilitas laboratorium komputer Administrasi Perkantoran. Fasilitas ini harus dikelola dengan baik, baik dari segi penggunaan, pengelolaan, ketersediaan dan perawatannya. Dalam kaitannya dengan fenomena yang terjadi di SMK tersebut, peneliti mendapatkan informasi dari bapak Arief Susanto selaku guru mata pelajaran MAPL, bahwa fasilitas laboratorium komputer dan perlengkapannya masih kurang memadai dan belum sesuai dengan keperluan proses belajar mengajar. Selanjutnya hasil dari wawancara dengan sepuluh orang peserta didik kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan XI Administrasi Perkantoran 6 di SMK Negeri 3 Bandung pada tanggal 25 Maret 2013, diketehui bahwa tujuh orang

9 peserta didik menganggap fasilitas labolatorium komputer kurang memadai dan tiga orang peserta didik menganggap fasilitas labolatorium komputer cukup memadai, ini menunjukan bahwa sebagian peserta didik beranggapan kelengkapan faslitas laboratorium kurang memadai untuk melakukan proses pembelajaran, sehingga menyebabkan efektivitas pembelajaran belum tercapai. Berikut adalah data dan keadaan ruang kegiatan belajar mengajar yang terdapat di laboratorium komputer SMK Negeri 3 Bandung.

10 Tabel 1.5 Data Keadaan Fasilitas Pembelajaran Laboratorium Komputer Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 3 Bandung Tahun Pelajaran 2012/2013 NO NAMA KEADAAN JUMLAH BARANG 80% 70% 60% 50% RUSAK KETERANGAN 1 Monitor 20 20 Baik 2 CPU 20 17 3 Kurang Baik 3 Mouse 20 15 5 Kurang Baik 4 Keyboard 20 17 3 Kurang Baik 5 Printer 1 1 Baik 6 Meja Komputer 20 12 8 Kurang Baik 7 Kursi Lipat 40 40 Baik 7 White Board 1 1 Kurang Baik 8 Layar LCD 1 1 Baik 9 LCD 1 Kurang Baik 10 Kabel VGA LCD 1 1 Kurang Baik Sumber : Daftar inventaris ruangan laboratorium komputer dan jaringan SMK Negeri 3 Bandung. Data tabel 1.5 memperlihatkan beberapa fasilitas pembelajaran kurang baik. Hal ini dapat menjadi kendala dalam proses pembelajaran. Jumlah unit komputer yang ada di laboratorium komputer tidak sebanding dengan jumlah peserta didik kelas XI Administrasi Perkantoran sehingga peserta didik harus menggunakan satu unit komputer untuk dua orang. Hal ini dapat menjadi kendala bagi peserta didik yang dapat menyebabkan tidak tercapainya efektivitas pembelajaran dalam proses belajar mengajar. Fenomena lain yang penulis temukan ketika melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Negeri 3 Bandung, ada beberapa kendala

11 yang dialami pada saat proses belajar mengajar di laboratorium komputer diantaranya banyaknya komputer yang terkena virus sehingga data tugas peserta didik menjadi hilang, penggunaan laboratorium yang bentrok dengan kelas lain dalam artian materi praktek yang seharusnya dilaksanakan di ruangan laboratorium komputer dialihkan ke ruangan kelas, selanjutnya kabel LCD yang kurang berpungsi sehinga berakibat sinar yang dipancarkan tidak terang, dan beberapa mouse yang tidak berpungsi pada saat proses pembelajaran. Dalam kaitannya dengan efektivitas pembelajaran fenomena-fenomena tersebut sangatlah menggangu sehingga proses pembelajaran tidak tercapai sesuai tujuan. Menurut Surya (2004: 80) dalam Yonitasari dan Setiyani pada Economic Education Analysis Journal 3 (2) (2014) mengatakan bahwa : keadaaan fasilitas fisik tempat belajar berlangsung di kampus/sekolahan ataupun di rumah sangat mempengaruhi efisiensi hasil belajar. Keadaan fisik yang lebih baik lebih menguntungkan siswa agar belajar dengan tenang dan teratur. Sebaliknya lingkungan fisik yang kurang memadai akan mengurangi efisiensi prestasi belajar. Fasilitas belajar khususnya fasilitas laboratoruim merupakan komponen pendukung terpenting dalam mencapai efektivitas pembelajaran pada mata pelajaran yang berhubungan dengan praktek komputer, oleh karenanya fasilitas pembelajaran harus dikelola dengan baik sehingga akan mewujudkan suasana belajar mengajar yang efektif dan menyenangkan serta dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran peserta didik sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Mengacu kepada keseluruhan paparan diatas dan dalam upaya memahami dan memecahkan masalah rendahnya efektivitas pembelajaran peserta didik dalam

12 mata pelajaran MAPL pada kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan XI Adiministrasi Perkantoran 6 di SMK Negeri 3 Bandung, maka perlu dan penting dilakukan penelitian tentang pengaruh faslitas laboratorium komputer terhadap efektivitas pembelajaran peserta didik. Inilah yang menarik penulis untuk mengadakan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul : Pengaruh Fasilitas Laboratorium Komputer Terhadap Efektivitas Pembelajaran Peserta Didik dalam Mata Pelajaran Mengoperasikan Aplikasi Perangkat Lunak (MAPL) Pada Kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan 6 di SMK Negeri 3 Bandung. 1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah Inti kajian dalam penelitian ini adalah masalah efektivitas pembelajaran peserta didik dalam mata pelajaran Mengoperasikan Aplikasi Perangkat Lunak pada kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan XI Administrasi Perkantoran 6 di SMK Negeri 3 Bandung. Aspek tersebut diduga sangat penting dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran, oleh karena itu perlu adanya suatu pendekatan tertentu kepada peserta didik agar tercapai pembelajaran yang efektif. Banyak faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran peserta didik, diantaranya motivasi, minat, fasilitas belajar, kurikulum, metode/strategi belajar, kompetensi guru dan sebagainya. dan berdasarkan hasil kajian secara empirik terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas pembelajaran peserta didik, diduga faktor determinan yang paling berpengaruh terhadap efektivitas pembelajaran peserta didik adalah masalah fasilitas belajar khususnya fasilitas

13 laboratorium komputer. Oleh karena itu penelitian ini dibatasi pada permasalahan dari fasilitas laboratorium komputer terhadap efektivitas pembelajaran peserta didik dalam mata pelajaran mengoperasikan aplikasi perangkat lunak pada kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan 6 di SMK Negeri 3 Bandung. Masalah yang akan dipecahkan dalam penelitian ini, dirumuskan dalam pernyataan masalah sebagai berikut kelengkapan fasilitas laboratorium komputer dalam mata pelajaran mengoperasikan aplikasi perangkat lunak pada kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan 6 di SMK Negeri 3 Bandung belum memadai, dalam hal ini menyebabkan efektivitas pembelajaran peserta didik relatif rendah. Kondisi semacam ini harus segera ditanggulangi mengingat bila tidak, akan berdampak negatif bagi sekolah, salah satunya dampak dari dampaknya adalah terjadi rendahnya kualitas lulusan sekolah, yang mengakibatkan rendahnya tingkat kepercayaan masyarakat terutama orang tua peserta didik terhadap sekolah. Berdasarkan pernyataan masalah diatas, masalah penelitian ini secara spesifik dirumuskan dalam pernyataan penelitian sebagai berikut: 1. Bagaimana gambaran tingkat kelengkapan fasilitas laboratorium komputer dalam mata pelajaran mengoperasikan aplikasi perangkat lunak pada kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan 6 di SMK Negeri 3 Bandung? 2. Bagaimana gambaran tingkat efektivitas pembelajaran peserta didik dalam mata pelajaran mengoperasikan aplikasi perangkat lunak pada kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan 6 di SMK Negeri 3 Bandung?

14 3. Adakah pengaruh tingkat kelengkapan fasilitas laboratorium komputer terhadap tingkat efektivitas pembelajaran peserta didik dalam mata pelajaran mengoperasikan aplikasi perangkat lunak pada kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan 6 di SMK Negeri 3 Bandung? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk memperoleh pengetahuan dan melakukan kajian secara ilmiah tentang fasilitas belajar khususnya fasilitas laboratorium komputer terhadap efektivitas pembelajaran peserta didik dalam mata pelajaran mengoperasikan aplikasi perangkat lunak pada kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan 6 di SMK Negeri 3 Bandung. Secara khusus, tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui gambaran mengenai tingkat kelengkapan fasilitas laboratorium komputer dalam mata pelajaran mengoperasikan aplikasi perangkat lunak pada kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan 6 di SMK Negeri 3 Bandung. 2. Untuk mengetahui gambaran tingkat efektivitas pembelajaran peserta didik dalam mata pelajaran mengoperasikan aplikasi perangkat lunak pada kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan 6 di SMK Negeri 3 Bandung. 3. Untuk mengetahui adakah pengaruh tingkat kelengkapan fasilitas laboratorium komputer terhadap tingkat efektivitas pembelajaran peserta didik dalam mata

15 pelajaran mengoperasikan aplikasi perangkat lunak pada kelas XI Administrasi Perkantoran 5 dan 6 di SMK Negeri 3 Bandung. 1.4 Kegunaan Penelitian Penelitian yang dilaksanakan diharapkan dapat memberikan kegunaan sebagai berikut : 1. Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai keilmuan di bidang pendidikan dan manajemen perkantoran khususnya mengenai fasilitas laboratorium komputer yang dapat berpengaruh bagi pelaksanaan pembelajaran. 2. Secara praktis, hasil penelitian ini diantaranya berguna : a) Sebagai bahan informasi bagi SMK Negeri 3 Bandung, sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam upaya meningkatkan efektivitas pembelajaran peserta didik. b) Sebagai bahan masukan bagi para pengambil keputusan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan peningkatan efektivitas pembelajaran peserta didik. c) Sebagai bahan masukan bagi para peneliti, sehingga dapat mengaplikasikan teori yang dimiliki untuk mencoba ditarik suatu kesimpulan yang dapat dipertanggungjawabkan secara objektif dan ilmiah dalam kehidupan praktis. d) Sebagai bahan bagi pembaca atau pihak lain yang membutuhkan informasi dan data yang relevan dari hasil penelitian, khususnya

16 mengenai fasilitas laboratorium komputer yang menunjang meningkatnya efektivitas pembelajaran peserta didik.