2013 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved PERPRES NO 39 TAHUN 2014 TENTANG DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP DAN BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN Disampaikan pada Sosialisasi Kebijakan Penanaman Modal BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU PROVINSI SUMATERA BARAT
PERKEMBANGAN REALISASI PMDN TAHUN 2011-2014 1800 1.678,38 1600 1400 1200 1.233,02 1000 800 749,93 873,76 Target Realisasi 600 400 418 439 461 480 200 0 2011 2012 2013 2014
PERKEMBANGAN REALISASI PMA TAHUN 2011-2014 160 140 136,12 120 100 86,19 80 60 65,46 Target Realisasi 40 20 21 22 23 24 29,57 0 2011 2012 2013 2014
PENYEBARAN REALISASI PMDN DI SUMATERA BARAT TAHUN 2014 KAB. SOLOK; 100,00; 0,01% KAB. SIJUNJUNG; 167.500,72; 13,58% KAB. TANAH DATAR; 15.980,00; 1,30% KOTA PADANG; 939.602,96; 76,20% KAB. PADANG PARIAMAN; 90.320,96; 7,33% KAB. PASAMAN BARAT; 19.517,19; 1,58% Realisasi investasi yang terbesar berada di Kota Padang, dengan kontribusi terhadap realisasi PMDN di Sumatera Barat sebesar 76,20% (Rp 939,6 miliar). Kemudian secara berurutan Kabupaten Sijunjung sebesar 13,58% (Rp 167,5 miliar), Kabupaten Padang Pariaman sebesar 7,33% (Rp 90,32 miliar), Kabupaten Pasaman Barat sebesar 1,58% (Rp 19,52 miliar), Kabupaten Tanah Datar sebesar 1,30% (Rp 15,98 miliar) dan Kabupaten Solok sebesar 0,01% (Rp 100 juta)
PENYEBARAN REALISASI PMA DI SUMATERA BARAT TAHUN 2014 KAB. DHARMASRAYA; 1.185,24; 4,01% KAB. PASAMAN BARAT; 131,62; 0,45% KOTA PADANG; 2.579,88; 8,73% KAB. KEP. MENTAWAI; 295,39; 1,00% KAB. SOLOK SELATAN; 18.023,39; 60,96% KAB. PESISIR SELATAN; 6.960,98; 23,54% KAB. PADANG PARIAMAN; 70,47; 0,24% KAB. PASAMAN; 321,17; 1,09% Realisasi PMA yang tertinggi berada di Kabupaten Solok Selatan dengan kontribusi terhadap realisasi PMA di Sumatera Barat sebesar 60,96% (US$ 18,02 juta). Kemudian secara berurutan Kabupaten Pesisir Selatan sebesar 23,54% (US$ 6,96 juta), Kota Padang sebesar 8,73% (US$ 2,58 juta), Kabupaten Dharmasraya sebesar 4,01% (US$ 1,19 juta), Kabupaten Pasaman sebesar 1,09% (US$ 321,17 ribu), Kabupaten Kepulauan Mentawai sebesar 1% (US$ 295,39 ribu), Kabupaten Pasaman Barat sebesar 0,45% (US$ 131,62 ribu) dan Kabupaten Padang Pariaman sebesar 0,24% (US$ 70,47 ribu)
Ketentuan Bidang Usaha Semua bidang usaha atau jenis usaha terbuka bagi kegiatan penanaman modal, kecuali bidang usaha atau jenis usaha yang dinyatakan tertutup dan terbuka dengan persyaratan. Pasal 12 ayat (1) UU 25 Tahun 2007 Bidang usaha tertentu yang dilarang diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal Tertutup Bidang usaha tertentu yang dapat diusahakan sebagai kegiatan penanaman modal dengan syarat tertentu Terbuka dengan persyaratan Dicadangkan untuk UMKMK Kemitraan Kepemilikan Modal: Dalam Negeri, Asing, ASEAN Lokasi Perizinan Khusus Persyaratan The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 6
Deregulasi Ketentuan Bidang Usaha
Landasan Hukum Pasal 12 UU Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal Ayat (4): Kriteria dan persyaratan bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan serta daftar bidang usaha yang tertutup dan yang terbuka dengan persyaratan masing-masing akan diatur dengan Peraturan Presiden. PERPRES 76/2007 Tentang Kriteria Dan Persyaratan Penyusunan Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal PERATURAN PELAKSANAAN PERPRES 39/2014 Tentang Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan Di Bidang Penanaman Modal The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 8
KRITERIA PENYUSUNAN Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan PERATURAN PRESIDEN NO. 76 TAHUN 2007 BAB V. KRITERIA BIDANG USAHA YANG TERTUTUP Pasal 8 Bidang usaha yang tertutup untuk penanaman modal, baik asing maupun dalam negeri ditetapkan dengan berdasarkan kriteria kesehatan, keselamatan, pertahanan dan keamanan, lingkungan hidup dan moral/budaya (K3LM) dan kepentingan nasional lainnya. BAB VI. KRITERIA BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN Pasal 11 Kriteria penetapan bidang usaha yang terbuka dengan persyaratan adalah antara lain: 1.perlindungan sumber daya alam; 2.perlindungan dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK); 3.pengawasan produksi dan distribusi; 4.peningkatan kapasitas teknologi; 5.partisipasi modal dalam negeri; dan 6.kerjasama dengan badan usaha yang ditunjuk oleh Pemerintah. The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 9
PENGATURAN PERPRES NOMOR 39 TAHUN 2014 Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Dan Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan 1. DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERTUTUP (LAMPIRAN I): Dilarang bagi kegiatan penanaman modal baik untuk penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing. 2. DAFTAR BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN (LAMPIRAN II): a. Dicadangkan untuk UMKMK b. Kemitraan c. Kepemilikan modal asing d. Lokasi tertentu e. Perizinan khusus f. Modal dalam negeri 100% g. Kepemilikan modal asing serta lokasi h. Perizinan khusus dan kepemilikan modal asing i. Modal dalam negeri 100% dan perizinan khusus j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/atau lokasi bagi penanam modal dari negara-negara ASEAN The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 10
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Meningkat
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Yang Meningkat No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 A. Bidang ESDM 1. Pembangkit Listrik > 10 MW 35101 Kepemilikan modal asing maksimal 95% 2. Transmisi Tenaga Listrik 35102 Kepemilikan modal asing maksimal 95% 3. Distribusi Tenaga Listrik 35103 Kepemilikan modal asing maksimal 95% Kepemilikan modal asing maksimal 95% (maksimal 100% apabila dlm rangka kerjasama pemerintah swasta/kps selama masa konsesi) Kepemilikan modal asing maksimal 95% (maksimal 100% apabila dalam rangka KPS selama masa konsesi) Kepemilikan modal asing maksimal 95% (maksimal 100% apabila dalam rangka KPS selama masa konsesi)
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Yang Meningkat (2) No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 B. Bidang Perhubungan 1. Penyediaan fasilitas pelabuhan (dermaga, gedung, penundaan kapal terminal peti kemas, terminal curah air, terminal curah kering dan terminal Ro-Ro) 2. Penyelenggaraan pengujian berkala kendaraan bermotor 3. Pembangunan terminal: -Terminal penumpang angkutan darat (terbatas hanya pada fasilitas umum) - Terminal barang untuk umum 52221 52222 52223 Kepemilikan modal asing maksimal 49% Kepemilikan modal asing maksimal 49% (maksimal 95% apabila dalam rangka KPS selama masa konsesi) 71203 Tertutup Kepemilikan modal asing maksimal 49% (maksimal 95% apabila dalam rangka KPS selama masa konsesi) 52211 tertutup Kepemilikan modal asing maksimal 49% (maksimal 95% apabila dalam rangka KPS selama masa konsesi)
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Yang Meningkat (3) No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 C. Bidang Kesehatan 1. Usaha Indsutri Farmasi - Industri Bahan Baku Obat 21011 Kepemilikan modal asing maksimal 75% Kepemilikan modal asing 85% - Industri Obat Jadi 21012 D. Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 1. Pembuatan sarana promosi film, (iklan, poster, still, photo, slide, klise, banner, pamflet, baliho, folder, dll) E. Bidang Keuangan 73100 Kepemilikan modal dalam negeri 100% Kepemilikan modal asing maksimal 51% untuk investor ASEAN 1. Modal Ventura 64991 Kepemilikan modal asing maksimal 80% Kepemilikan modal asing maksimal 85%
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Berkurang
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Yang Berkurang No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 A. Bidang ESDM 1. Pembangkit Tenaga Listrik 35101 - Pembangkit Listrik skala kecil (1-10 MW) Kemitraan Kepemilikan modal asing maksimal 49% 2. Jasa Pemboran - Migas di darat 09100 Kepemilikan modal asing maksimal 95% - Migas di laut 09100 Kepemilikan modal asing maksimal 95% di Luar Kawasan Indonesia Bagian Timur 3. Jasa Penunjang Migas: - Jasa Operasi Sumur dan Pemeliharaan 09100 Kepemilikan modal asing maksimal 95% - Jasa Desain dan Engineering Migas 71100 Kepemilikan modal asing maksimal 95% PMDN Kepemilikan modal asing maksimal 75% PMDN PMDN
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Yang Berkurang (2) No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 A. Bidang ESDM 4. Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik: - Instalasi Penyediaan tenaga listrik 42213 Kepemilikan modal asing maksimal 95% - Instalasi pemanfaatan tenaga listrik 43211 PMDN Kepemilikan modal asing maksimal 95% * Catatan : Sesuai Perpers No. 36/2010, untuk bidang usaha Jasa Pembangunan dan Pemasangan Instalasi Tenaga Listrik (43211) persyaratan maks 95%, didalam revisi dipisahkan menjadi Instalasi Penyediaan tenaga listrik (42213) Maks 95% dan Instalasi pemanfaatan tenaga listrik (43211) persyaratan PMDN
Bidang Usaha Dengan Pembatasan Kepemilikan Modal Asing Yang Berkurang (3) No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 B. Bidang Komunikasi dan Informatika 1. Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi : - Layanan content (ring tone, sms premium, dsb) - Pusat layanan informasi (call center) dan jasa nilai tambah teleponi lainnya 61911 Kemitraan Kepemilikan Modal Asing Maksimal 49% 61919 - Jasa sistem komunikasi data 61922 Kepemilikan modal asing maksimal 95% - Jasa interkoneksi internet (NAP) 61929 Kepemilikan modal asing maksimal 65% Kepemilikan modal asing maksimal 49% Kepemilikan modal asing maksimal 49% * Catatan : Sesuai Surat Sekjen Kementerian Perhubungan (a.n. Menteri Perhubungan) Nomor: HK.006/1/1 APhb2014 tanggal 9 Januari 2014 kepada Menko Perekonomian perihal Rancangan Perpres tentang Daiar Bidang Usaha yang Tertutup dan Bidang Usaha yang Terbuka dengan Persyaratan di Bidang Penanaman Modal.
Bidang Usaha Yang Disesuaikan Dengan Undang-undang
Bidang Usaha Yang Disesuaikan Dengan Undang-Undang No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 A. Bidang Pertanian 1. Perbenihan hortikultura: Kepemilikan modal Kepemilikan modal - Perbenihan Tanaman Buah Semusim 01139 asing maksimal 95% asing maksimal 30% - Perbenihan Anggur 01210 - Perbenihan Buah Tropis 01220 - Perbenihan Jeruk 01230 - Perbenihan Apel dan Buah Batu (Pome and Stone Fruit) 01240 - Perbenihan Buah Beri 01251 - Perbenihan Tanaman Sayuran Semusim 01139 - Perbenihan Tanaman Sayuran Tahunan 01253 - Perbenihan Tanaman Obat 01285 01286 - Perbenihan Jamur 01139 - Perbenihan Tanaman Florikultura 01194 01302
Bidang Usaha Yang Disesuaikan Dengan Undang-Undang (2) No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 A. Bidang Pertanian - Budidaya Buah Semusim 01132 - Budidaya Anggur 01210 - Budidaya Buah Tropis 01220 - Budidaya Jeruk 01230 - Budidaya Apel dan Buah Batu (Pome and Stone Fruit) 01240 - Budidaya Buah Beri 01251 - Budidaya Sayuran Daun (antara lain: kubis, sawi, bawang daun, seledri) - Budidaya Sayuran Umbi (antara lain: bawang merah, bawang putih, kentang, wortel) - Budidaya Sayuran Buah (antara lain: tomat, mentimun) 01131 01134 01133
Bidang Usaha Yang Disesuaikan Dengan Undang-Undang (3) No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 A. Bidang Pertanian 2. Budidaya hortikultura: Kepemilikan modal asing maksimal 95% - Budidaya Cabe, Paprika 01283 - Budidaya Jamur 01163 - Budidaya Tanaman Hias 01193 - Budidaya Tanaman Hias Non Bunga 01301 3. Industri Pengolahan Hortikultura: 10311 Kepemilikan modal asing maksimal 95% - Usaha Pasca Panen Buah dan Sayuran 10320 10313 Kepemilikan modal asing maksimal 30% Kepemilikan modal asing maksimal 30% 10314 10330 4. Usaha penelitian hortikultura dan usaha laboratorium uji mutu hortikultura 72101 Tidak tercantum Kepemilikan modal asing maksimal 30%
Bidang Usaha Yang Disesuaikan Dengan Undang-Undang (4) No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 A. Bidang Pertanian 5. Usaha Jasa Hortikultura Lainnya : Tidak Tercantum Kepemilikan modal asing maksimal 30% - Usaha Jasa Pascapanen 01630 - Usaha Perangkaian Bunga/Florist/dekorator 47761 - Konsultan Pengembangan Hor6kultura 70209 - Landscaping 43305 71100 81300 - Jasa Kursus Hortikultura 85499
Bidang Usaha Yang Tidak Tercantum Dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2010 Menjadi Terbuka Dengan Persyaratan di Perpres Nomor 39 Tahun 2014
Bidang Usaha Yang Tidak Tercantum Dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2010 Menjadi Terbuka Dengan Persyaratan di Perpres Nomor 39 Tahun 2014 No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 A. Bidang ESDM 1. Jasa Konstruksi Migas: - Platform 09100 Tidak tercantum Kepemilikan modal asing maksimal 75% - Tangki Spherical 09100 Tidak tercantum Kepemilikan modal asing maksimal 49% - Instalasi Produksi Hulu Minyak dan Gas Bumi di Darat 09100 Tidak tercantum PMDN - Instalasi Pipa Penyalur di Darat 42219 Tidak tercantum PMDN - Instalasi Pipa Penyalur di Laut 42219 Tidak tercantum Kepemilikan modal asing maksimal 49% - Tangki Horisontal/Vertikal 42914 Tidak tercantum PMDN - Instalasi Penyimpanan dan Pemasaran Minyak dan Gas Bumi di Darat 42914 Tidak tercantum PMDN
Bidang Usaha Yang Tidak Tercantum Dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2010 Menjadi Terbuka Dengan Persyaratan di Perpres Nomor 39 Tahun 2014 No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 A. Bidang ESDM 2. Jasa Survei: - Migas 71100 Tidak tercantum Kepemilikan modal - Geologi dan Geofisika 71100 asing maksimal 49% - Panas Bumi 71100 Tidak Tercantum epemilikan modal asing maksimal 49% 3. Jasa Penunjang Migas: - Jasa Inspeksi Teknis 71204 Tidak tercantum PMDN 4. Indsutri Penghasil Pellet Biomassa Untuk Energi 5. Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Tenaga Listrik 16295 Tidak tercantum Kemitraan 71204 Tidak tercantum PMDN * Catatan : Sesuai Perpres No. 36/2010, untuk bidang usaha jasa pembangunan dan pemasangan instalasi tenaga listrik (43211) persyaratan maks 95%, didalam revisi dipisahkan menjadi instalasi penyediaan tenaga listrik (42213) maks 95% dan instalasi pemanfaatan tenaga listrik (43211) persyaratan PMDN
Bidang Usaha Yang Tidak Tercantum Dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2010 Menjadi Terbuka Dengan Persyaratan di Perpres Nomor 39 Tahun 2014 No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 B. Bidang Pekerjaan Umum 1. Pengelolaan dan pembuangan sampah yang tidak berbahaya C. Bidang Perdagangan 38211 Tidak tercantum kepemilikan modal asing maksimal 95% (Baik dalam rangka KPS maupiun Non KPS) 1. Jasa perdagangan: - Distributor 00000 Tidak Tercantum Kepemilikan modal asing maksimal 33% - Pergudangan 52101 Tidak Tercantum Kepemilikan modal asing maksimal 33% - Cold storage 52102 Tidak tercantum Kepemilikan modal asing maksimal 33% Bagi penanaman modal di wilayah Sumatera, Jawa dan Bali (kolom g) Kepemilikan modal asing maksimal 67% Bagi penanaman modal di wilayah Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua (kolom g) Catatan : Kolom g adalah persyaratan kepemilikan modal asing dan lokasi
Bidang Usaha Yang Tidak Tercantum Dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2010 Menjadi Terbuka Dengan Persyaratan di Perpres Nomor 39 Tahun 2014 No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 2. Penyelenggaraan Perdagangan Alternatif: - Penyelenggaraan sistem prdagangan alternatif - Peserta istem perdagangan alternatif 00000 Tidak tercantum Kepemilikan modal dalam negeri 100% 3. Pialang Berjangka 00000 Tidak tercantum Kepemilikan modal dalam negeri 95% 4. Perdagangan Eceran: Tidak tercantum Kepemilikan modal dalam negeri 100% - Perdagangan eceran bukan di supermarkat atau minimarket - Perdagangan eceram bukan di toserba/departement store 47112 47192 - Perdagangan eceran tekstil 47511 47512 - Perdagangan eceran khusus alat permainan dan mainan anak di toko 47640
Bidang Usaha Yang Tidak Tercantum Dalam Perpres Nomor 36 Tahun 2010 Menjadi Terbuka Dengan Persyaratan di Perpres Nomor 39 Tahun 2014 No Bidang Usaha KBLI Perpres 36/2010 Perpres 39 /2014 4. Perdagangan Eceran: Tidak tercantum Kepemilikan modal dalam negeri 100% - Perdagangan eceran kosmetik 47725 - Perdagangan eceram alas kaki 47512 - Perdagangan eceran elektornik 47640 - Perdagangan eceran melalui pemesanan pos atau internet - Perdagangan eceran makanan dan minuman D. Bidang Perhubungan 47911 47912 47913 47914 47919 4722 4723 1. Angkutan Multimoda *) 00000 Tidak tercantum Kepemilikan modal asing 49% Kepemilikan modal untuk investor ASEAN maksimal 60% (kolom j) harmonisasi 6 januari 2014
Matriks Sandingan Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010 dengan Perpres Nomor 39 Tahun 2014
Matriks Sandingan Perpres Nomor 36 Tahun 2010 dengan Perpres 39 Tahun 2014 No Semula (Perpres 36/2010) Perpres 39/2014 Bidang Tertutup Sub Kelompok Terbuka dengan Persyaratan Bidang Tertutup Sub Kelompok Terbuka dengan Persyaratan 1 Pertanian 1 18 Pertanian 1 19 2 Kehutanan 2 34 Kehutanan 2 23 3 Kelautan dan Perikanan 0 17 Kelautan dan Perikanan 0 11 4 ESDM 0 18 ESDM 0 13 5 Perindustrian 4 41 Perindustrian 3 36 6 Hankam 0 3 Hankam 0 4 7 Keamanan 0 6 Keamanan 0 0 8 Pekerjaan Umum 0 6 Pekerjaan Umum 0 6 9 Perdagangan 0 11 Perdagangan 0 11 10 Budaya dan Pariwisata 5 27 Budaya dan Pariwisata 1 15
Matriks Sandingan Perpres Nomor 36 Tahun 2010 dengan Perpres 39 Tahun 2014 No Semula (Perpres 36/2010) Perpres 39/2014 Bidang Tertutup Sub Kelompok Terbuka dengan Persyaratan Bidang Tertutup Sub Kelompok Terbuka dengan Persyaratan 11 Perhubungan 7 25 Perhubungan 5 23 12 Kominfo 1 13 Kominfo 1 11 13 Keuangan 0 12 Keuangan 0 6 14 Perbankan 0 7 Perbankan 0 4 15 Nakertrans 0 5 Nakertrans 0 5 16 Pendidikan 0 4 Pendidikan 2 4 17 Kesehatan 0 27 Kesehatan 0 25 Total 20 274 Total 15 216
MEMBACA DAN MEMAHAMI DNI DAFTAR LAMPIRAN NO. LAMPIRAN JUDUL HALAMAN 1. LAMPIRAN I Daftar Bidang Usaha Yang Tertutup Untuk Penanaman 1 Modal 2. LAMPIRAN II Daftar Bidang Usaha Yang Terbuka Dengan Persyaratan 1. Bidang Pertanian 4 4 2. Bidang Kehutanan 20 3. Bidang Kelautan dan Perikanan 25 4. Bidang ESDM 29 5. Bidang Perindustrian 34 6. Bidang Pertahanan dan Keamanan 45 7. Bidang Pekerjaan Umum 47 8. Bidang Perdagangan 59 9. Bidang Pariwisata dan Ekonomi Kreatif 66 10. Bidang Perhubungan 74 11. Bidang Komunikasi dan Informatika 82 12. Bidang Keuangan 87 13. Bidang Perbankan 89 14. Bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi 92 15. Bidang Pendidikan dan Kebudayaan 95 16. Bidang Kesehatan 98 The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 33
MEMBACA DAN MEMAHAMI DNI CONTOH BIDANG USAHA YANG TERBUKA DENGAN PERSYARATAN No. Bidang Usaha KBLI Persyaratan Uraian Persyaratan a b c d e f g h i j c d e Keterangan 1. Pengusahaan Sarang Burung Walet di Alam 01469 - - - - - - - - - - - - a.dicadangkan untuk Usaha Mikro, Kecil, 2. Pengusahaan Getah Pinus 02132 - - - - - - - - - - - - Menengah dan - - Koperasi 3. Penangkaran Satwa Liar dan Tumbuhan dan Penangkaran/ Budidaya Koral Di luar Kawasan Konservasi 4. Penangkapan dan Peredaran reptil (ular, biawak, kurakura, labi-labi dan buaya) dari habitat alam 5. Usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam 01702 02209 - - - - - - - - - Maksimal 49% 01701 - - - - - - - - - - - Rekomenda si dari Menteri Kehutanan 02120 - - - - - - - - - - - 8. SPA (Sante Par Aqua) 96122 - - - - - - - - - Maksimal 51% 7. Industri Bahan Peledak dan Komponennya 8. Pembuatan sarana promosi film, (iklan, poster, still, photo, slide, klise, banner, pamflet, baliho, folder, dll) 20292 - - - - - - - - - Maksimal 49% 73100 - - - - - - - - - Maksimal 51% Tidak bertentanga n dengan Perda - Rekomenda si dari Menteri Pertahanan - - - b.kemitraan c.kepemilikan modal asing d.lokasi tertentu e.perizinan khusus f. Modal dalam negeri 100% g.kepemilikan modal asing serta lokasi h.perizinan khusus dan kepemilikan modal asing i. Modal dalam negeri 100% dan perizinan khusus j. Persyaratan kepemilikan modal asing dan/atau lokasi bagi penanam modal dari negara-negara ASEAN The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 34
Terima Kasih 2012 by Indonesian Investment Coordinating Board. All rights reserved The Investment Coordinating Board of the Republic of Indonesia 35