Esti Patri Wulandari ABSTRAK

dokumen-dokumen yang mirip
PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH GAMBUT SEBAGAI SUBGRADE JALAN DENGAN MENGGUNAKAN PERKUATAN ANYAMAN DAN GRID BAMBU

Angelina Usman ABSTRAK

ANALISA DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL PADA TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN PERKUATAN ANYAMAN BAMBU DAN GRID BAMBU DENGAN BANTUAN PROGRAM PLAXIS

PENGARUH GEOTEKSTIL PADA KUAT DUKUNG PONDASI TELAPAK DI ATAS TANAH GAMBUT

PENGARUH PERKUATAN ANYAMAN BAMBU TERHADAP PENINGKATAN DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG

Pengaruh Ukuran dan Kedalaman Geotekstil Teranyam Tipe HRX 200 terhadap Daya Dukung Ultimit dan Penurunan Tanah Lempung Lunak

PENGGUNAAN TERPAL DAN GRID BAMBU SEBAGAI ALTERNATIFPERBAIKAN TANAH TERHADAP PENURUNAN PONDASI DANGKAL PADA TANAH GAMBUT

PENDAHULUAN TUJUAN TINJAUAN PUSTAKA Geogrid sebagai Material Perkuatan pada Tanah Gambar 1. Gambar 1. Gambar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

Bab 1 PENDAHULUAN. tanah yang buruk. Tanah dengan karakteristik tersebut seringkali memiliki permasalahan

STUDI PENURUNAN PONDASI TELAPAK DIPERKUAT KOLOM KAPUR DI ATAS PASIR

PENGARUH KADAR LEMPUNG DENGAN KADAR AIR DIATAS OMC TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG ORGANIK

Analisis Daya Dukung dan Penurunan Fondasi Rakit dan Tiang Rakit pada Timbunan di Atas Tanah Lunak

Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas KM 12,5, Pekanbaru ABSTRACT

PENGARUH JARAK LAPIS GEOGRID TERATAS DAN RASIO D/B TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS DENGAN PERKUATAN GEOGRID TIPE BIAKSIAL

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH FONDASI DANGKAL BERDASARKAN DATA LABORATORIUM

UJI MODEL DINDING PENAHAN TANAH DENGAN TIMBUNAN GAMBUT MENGGUNAKAN PERKUATAN FLEKSIBEL TERPAL

NASKAH PUBLIKASI. Untuk Memenuhi Pesyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik. Disusun Oleh: Lestari

KAJIAN EKSPERIMENTAL DAN EMPIRIK PENGARUH DIMENSI FONDASI DANGKAL

Analisis Kapasitas Daya Dukung Pondasi Dangkal Tipe Menerus Pengaruh Kedalaman Tanah Keras

PENGARUH VARIASI JUMLAH LAPIS DAN JARAK ANTARLAPIS VERTIKAL GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN LERENG PASIR KEPADATAN 74%

terhadap variasi lebar pondasi dan jumlah lapis perkuatan geogrid. PENDAHULUAN

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JARAK LAPIS GEOGRID TERATAS DENGAN RASIO d/b = 1 DAN n = 3 TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS

Keywords: bearing capacity, sand slope, geogridreinforcement, slope angles, footing width.

Pengaruh Jumlah Lapisan dan Spasi Perkuatan Geosintetik terhadap Kuat Dukung dan Penurunan Tanah Lempung Lunak

Jalan Ir.Sutami No.36A Surakarta Telp.(0271)

PENGARUH VARIASI PANJANG LEMBARAN GEOTEKSTIL DAN TEBAL LIPATAN GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR KEPADATAN 74%

INFO TEKNIK Volume 15 No. 2 Desember 2014 ( )

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH PENURUNAN TANAH PASIR TERHADAP LUASAN PONDASI BERBENTUK PERSEGI PANJANG DAN PERSEGI ENAM

ANALISA DEFORMASI PONDASI TIANG BOR DENGAN MODEL ELEMEN HINGGA PADA TANAH STIFF CLAY

ANALISIS DAYA DUKUNG TANAH PONDASI DANGKAL DENGAN BEBERAPA METODE

FADEL MUHAMMAD H. NIM.

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS TEKNIK MALANG

PENGARUH JUMLAH LAPIS GEOGRID DAN KEDALAMAN DENGAN LEBAR B = 10 CM TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PASIR PADA PONDASI MENERUS DENGAN KEPADATAN RC 70%

STUDI EFEKTIFITAS TIANG PANCANG KELOMPOK MIRING PADA PERKUATAN TANAH LUNAK

PENGARUH MUKA AIR TANAH TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH YANG DIPERKUAT DENGAN GEOTEXTILE

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN DAN JARAK PONDASI MENERUS DARI TEPI LERENG PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR DENGAN PERKUATAN GEOGRID MAKALAH JURNAL

STUDI KAPASITAS DUKUNG PONDASI LANGSUNG DENGAN ALAS PASIR PADA TANAH KELEMPUNGAN YANG DIPERKUAT LAPISAN GEOTEKSTIL

PERBAIKAN TANAH DASAR AKIBAT TIMBUNAN PADA JALAN AKSES JEMBATAN TAYAN

POTENSI BEBAN AWAL DALAM MENINGKATKAN KUAT GESER TANAH GAMBUT

PENURUNAN PONDASI TELAPAK YANG DIPERKUAT KOLOM KAPUR

METODA PERBAIKAN TANAH LUNAK PADA RUAS JALAN SEKINCAU - SUOH DI KABUPATEN LAMPUNG BARAT

KORELASI NILAI N-SPT TERHADAP SIFAT SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH

PERKUATAN TANAH LUNAK PADA PONDASI DANGKAL DI BANTUL DENGAN BAN BEKAS

PERANCANGAN FONDASI PADA TANAH TIMBUNAN SAMPAH (Studi Kasus di Tempat Pembuangan Akhir Sampah Piyungan, Yogyakarta)

PENAMBAHAN LAPISAN PASIR PADAT SEBAGAI SOLUSI MASALAH PENURUNAN FONDASI DI ATAS LAPISAN LEMPUNG LUNAK : SUATU STUDI MODEL

PENGARUH PENGGUNAAN CERUCUK DAN ANYAMAN BAMBU PADA DAYA DUKUNG TANAH LEMPUNG LUNAK

ANALISA PENGARUH BERAT ISI PASIR TERHADAP DAYA DUKUNG FONDASI DANGKAL BERBENTUK SEGITIGA

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat rendah dan mempunyai sifat mudah mampat jika terdapat beban yang

KONTRIBUSI DAYA DUKUNG FRIKSI DAN DAYA DUKUNG LACI PADA PONDASI TIANG TONGKAT

Jurusan Teknik Sipil, Universitas Riau, Jl. HR Subrantas Km 12 Pekanbaru Riau 2

ABSTRAK. JURNAL REKAYASA SIPIL / Volume 4, No ISSN

PENGARUH SUDUT KEMIRINGAN DAN JUMLAH LAPISAN PERKUATAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN FISIK LERENG TANAH PASIR

NASKAH TERPUBLIKASI TEKNIK SIPIL

TINJAUAN PUSTAKA Pola Keruntuhan Akibat Pondasi Dangkal di Tanah Datar

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

ALTERNATIF PERKUATAN TANAH LEMPUNG LUNAK (SOFT CLAY), MENGGUNAKAN CERUCUK DENGAN VARIASI PANJANG DAN DIAMETER CERUCUK

PENGARUH PERKUATAN KOLOM PASIR TERHADAP PENURUNAN PONDASI TELAPAK BUJUR SANGKAR

STUDI PARAMETER PERENCANAAN STONE COLUMN UNTUK PERBAIKAN BEARING CAPACITY DAN SETTLEMENT PADA TANAH LEMPUNG

ANALISIS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN SISTEM HIDROLIS PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

ANALISIS PENGARUH JARAK PELAT HELICAL TERHADAP DAYA DUKUNG TEKAN HELICAL PILE PADA TANAH GAMBUT

PENGARUH PENAMBAHAN AIR DIATAS KADAR AIR OPTIMUM TERHADAP NILAI CBR DENGAN DAN TANPA RENDAMAN PADA TANAH LEMPUNG YANG DICAMPUR ABU TERBANG

DAFTAR ISI. DAFTAR ISI... viii. DAFTAR TABEL... xi. DAFTAR GAMBAR... xiii BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian...

ANALISIS TIMBUNAN PELEBARAN JALAN SIMPANG SERAPAT KM-17 LINGKAR UTARA ABSTRAK

EKSPERIMEN DAN ANALISIS BEBAN LENTUR PADA BALOK BETON BERTULANGAN BAMBU RAJUTAN

Jl. Ir. Sutami 36A, Surakarta 57126; Telp

Analisis Model Fisik dan Model Numerik pada Daya Dukung Fondasi Lingkaran di Atas Tanah Lunak

STUDI PEMAMPATAN KONSOLIDASI SEKUNDER TANAH GAMBUT DI KOTA PONTIANAK

Analisis Konsolidasi dengan Menggunakan Metode Preloading dan Vertical Drain pada Areal Reklamasi Proyek Pengembangan Pelabuhan Belawan Tahap II

DAFTAR ISI. TUGAS AKHIR... i. LEMBAR PENGESAHAN... ii. LEMBAR PENGESAHAN PENDADARAN... iii. PERNYATAAN... iv. PERSEMBAHAN... v. MOTTO...

I. PENDAHULUAN ANAH adalah pondasi pendukung suatu bangunan atau bahan konstruksi dari bangunan itu sendiri[1]. Untuk

ABSTRAK. Kata kunci : Daya dukung, pondasi menerus, geotekstil, anyaman bambu, pasir, BCI

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN SUDUT KEMIRINGAN LERENG TERHADAP DAYA DUKUNG TANAH PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR RC 85% DENGAN PERKUATAN GEOGRID

PENGARUH PARAMETER MODULUS REAKSI SUBGRADE TERHADAP PENURUNAN PADA TANAH GAMBUT AKIBAT PRELOADING

ABSTRAK

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JUMLAH LAPIS PERKUATAN GEOGRID TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN LERENG PASIR DENGAN KEMIRINGAN 46 O

PENINGKATAN KEKUATAN GESER TANAH DENGAN MENGGUNAKAN CERUCUK ABSTRAK

KAJIAN PEMILIHAN PONDASI SUMURAN SEBAGAI ALTERNATIF PERANCANGAN PONDASI

Ditha Permata, As ad Munawir, Yulvi Zaika. Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Brawijaya. Jalan MT. Haryono 167, Jawa Timur, Indonesia

PENGARUH KADAR LEMPUNG DAN KADAR AIR PADA SISI BASAH TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG KEPASIRAN (SANDY CLAY)

Analisis Perilaku Timbunan Tanah Pasir Menggunakan Uji Model Fisik

STUDI DAYA DUKUNG PONDASI TIANG TONGKAT BETON DENGAN TAPAK GRID

Studi Daya Dukung Pondasi Dangkal pada Tanah Gambut dengan Kombinasi Geotekstil dan Grid Bambu

ANALISIS PENGARUH SUBSTITUSI ABU TANDAN SAWIT DAN GIPSUM TERHADAP NILAI CBR PADA TANAH LEMPUNG LUNAK

Keywords: granular soil, subbase course, k v, CBR. Kata Kunci: tanah granuler, subbase course, nilai k v, CBR

PENGARUH LEBAR PONDASI DAN JUMLAH LAPIS GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG PONDASI MENERUS PADA PEMODELAN FISIK LERENG PASIR DENGAN SUDUT 56 O

BAB III LANDASAN TEORI

PENGARUH VARIASI JUMLAH DAN JARAK ANTAR LAPIS GEOTEKSTIL TERHADAP DAYA DUKUNG DAN PENURUNAN PONDASI MENERUS PADA TANAH PASIR POORLY GRADED

STUDI DEFORMASI PERKUATAN TANAH LUNAK DENGAN CERUCUK MIRING

ANALISIS KAPASITAS DAYA DUKUNG PONDASI TIANG PANCANG DENGAN MENGGUNAKAN METODE ANALITIS DAN ELEMEN HINGGA

PENGARUH PENAMBAHAN SEMEN TERHADAP KUAT GESER LEMPUNG SEBELUM dan SESUDAH PENJENUHAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

REKAYASA PONDASI I Fakultas Teknik Sipil - Geoteknik Universitas Syiah Kuala Banda Aceh

PENDAHULUAN. mahasiswa S1, Universitas Hasanuddin, Jl. Perintis Kemerdekaan KM 10 Makassar, INDONESIA

STUDI EKSPERIMENTAL PEMAMPATAN DAN KEKUATAN GESER TANAH GAMBUT JAMBI SETELAH MENGALAMI PEMAMPATAN AWAL

BAB III METODE PENELITIAN

Perilaku Tiang Pancang Tunggal pada Tanah Lempung Lunak di Gedebage

Analisis Daya Dukung Lateral Fondasi Tiang Tunggal Menggunakan Metode Elemen Hingga

ANALISIS TINGGI MUKA AIR PADA PERKUATAN TANAH DAS NIMANGA

Transkripsi:

STUDI DAYA DUKUNG PONDASI DANGKAL PADA TANAH GAMBUT MENGGUNAKAN KOMBINASI PERKUATAN ANYAMAN BAMBU DAN GRID BAMBU DENGAN VARIASI LEBAR DAN JUMLAH LAPISAN PERKUATAN Esti Patri Wulandari Jurusan Teknik Sipil, Universitas Sriwijaya E-mail: Estipatriwulandari@yahoo.com Jl. Raya Prabumulih KM 32 Indralaya, Sumatera Selatan ABSTRAK Pembangunan konstruksi di Tanah Gambut mempunyai banyak masalah, diantaranya Daya Dukung tanah yang rendah dan penurunan yang besar. Perbaikan Tanah Gambut memerlukan biaya yang mahal. Pemilihan metode perbaikan yang sesuai sangat diperlukan, untuk itu dilakukan penelitian mengenai perbaikan Tanah Gambut dengan menggunakan kombinasi anyaman bambu dan grid bambu pada konstruksi yang menggunakan Pondasi Dangkal. Untuk mendapatkan nilai daya dukung tanah dilakukan penelitian dengan variasi jarak kedalaman dan jumlah lapisan. Penelitian dilakukan dengan skala laboratorium. Nilai daya dukung tanah didapat dari uji pembebanan dan grafik hubungan beban dan penurunan. Sedangkan rasio daya dukung (BCR) didapat dari perbandingan antara daya dukung ultimate tanah dengan variasi perkuatan terhadap nilai daya dukung ultimate tanah tanpa perkuatan. Grid bambu disusun secara paralel dengan spasi tertentu, kemudian anyaman bambu diletakkan di bawah grid bambu sebagai pemisah antara tanah dan pasir.hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan perkuatan pada jarak,25b;,5b; dan 1B berturut-turut adalah 351,8%, 327,2%, and 32,6%. Semakin dekat jarak perkuatan dengan dasar pondasi serta semakin banyak jumlah lapisan perkuatan, daya dukung tanah akan semakin meningkat dan kemampuan tanah menahan beban dari atas akan semakin besar. Kata kunci : Tanah gambut, perkuatan tanah, anyaman bambu, grid bambu, daya dukung tanah ABSTRACT Construction over soft peat soil has many problems. Therefore, research were required to improve soil bearing capacity. Peat Soil improvement is very expensive. This research aims to know the increasing of soil bearing capacity with woven bamboo and grid bamboo reinforcement with square footing. To get the value of the bearing capacity, we did research about bearing capacity with reinforcement. The variation of the research are depth and number of reinforcement s layer.the research was conducted in a laboratory scale. Bearing capacity values obtained from the loading test and graph of load and settlement relationship. While ratio of the bearing capacity (BCR) obtained from the comparison between ultimate bearing capacity of the soil with reinforcement variation and ultimate bearing capacity of the soil without reinforcement. Variations reinforcement grid bamboo and woven bamboo are in dept as separator between peat soil and sand, wide vertical spacing and stress distribution in soil due to surface loads. Grid bamboo arranged paralel by the certain of spacing, and then the sheet of woven lay on the grid bamboo.research result that reinforcement combination,25b;,5b; and 1B are 351.8%, 327,2%, and 32,6%. The closer of distance between basic foundation and reinforcement and more number of reinforcement s layer will increase the bearing capacity of soil. Keywords : Peat soil, reinforcement, woven bamboo, grid bamboo, bearing capacity ISSN : 2355-374X 33 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan

1. PENDAHULUAN 2. 2. TINJAUAN PUSTAKA Dalam rangka pengembangan kawasan gambut yang juga diiringi dengan mendesaknya kebutuhan lahan pemukiman membuat pemanfaatan wilayah dengan kondisi tanah gambut tidak dapat dihindari. Pembangunan suatu konstruksi yang dibangun di atas tanah gambut umumnya menggunakan pondasi dangkal. Namun, dalam pembangunan memerlukan perencanaan pondasi dengan banyak pertimbangan kondisi tanah. Kondisi tanah menjadi dasar dari pemancangan pondasi. Permasalahan utama untuk bangunan yang berada di atas tanah gambut adalah daya dukung dan penurunan, (Bowles, 1979). Tanah gambut adalah campuran dari fragmen-fragmen material organik yang berasal dari tumbuhtumbuhan yang telah membusuk. Ini merupakan tantangan berat dalam merencanakan suatu konstruksi banguan sipil, karena tanah gambut mempunyai sifat teknis kurang menguntungkan yaitu kandungan air cukup tinggi, kuat geser rendah dan kompresibilitas/ kemampatan yang tinggi sehingga daya dukung tanahnya sangat rendah. Dalam penelitian ini akan dilakukan pengujian terhadap daya dukung pondasi dangkal di atas tanah gambut dalam skala laboratorium. Perkuatan yang digunakan yaitu anyaman bambu dan grid bambu sebagai pengganti geotextile. Anyaman bambu berfungsi sebagai pemisah (separator) antar lapisan tanah dasar sedangkan grid bambu berfungsi sebagai perkuatan. Pada penelitian ini bertujuan untuk membandingkan daya dukung tanah pada tanah tanpa perkuatan dan tanah dengan beberapa lapis perkuatan. Penggunaan anyaman bambu dan grid bambu sebagai alternatif pengganti perkuatan geotextile dan geogrid dengan tujuan lebih ekonomis dan mudah di dapat pada setiap daerah di Indonesia. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh perkuatan pondasi dangkal pada tanah gambut dengan kombinasi anyaman dan grid bambu variasi jarak perkuatan ke dasar pondasi. Maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah untuk Mengetahui daya dukung pondasi dangkal di atas tanah gambut sebelum diberi perkuatan dan setelah diberi perkuatan. 2.1 Pondasi Dangkal Pondasi adalah suatu bagian dari konstruksi bangunan yang bertugas meletakkan bangunan dan meneruskan beban bangunan atas (upper structure / super structure) ke dasar tanah yang cukup kuat mendukungnya (Bowles, 1993). 2.2 Tanah Gambut Gambut adalah tanah organik (organic soils), tetapi tidak berarti bahwa tanah organik adalah tanah gambut. Sebagian petani menyebut tanah gambut dengan istilah tanah hitam, karena warnanya hitam dan berbeda dengan jenis tanah lainnya. Tanah gambut yang telah mengalami perombakan secara sempurna sehingga bagian tumbuhan aslinya tidak dikenali lagi dan kandungan mineralnya tinggi disebut tanah bergambut. 2.3 Bambu Bambu adalah salah satu jenis tanaman yang banyak tumbuh subur di Indonesia serta untuk memperoleh anyaman bambu sangat mudah dan harganya pun relatif murah. Bambu mempunyai kuat tarik cukup tinggi, yang mana setara dengan kuat tarik baja lunak. Kuat tarik bambu dapat mencapai 128 kg/cm2. Pengujian yang dilakukan terhadap bambu dari spesies Bambusa Blumcana berumur 3 tahun diperoleh kekuatan tarik bambu sejajar serat antara 2-3 MPa, kekuatan lentur rata-rata 84 MPa, modulus elastisitas 2. MPa. 2.4 Perkuatan Perbaikan tanah gambut pada prinsipnya adalah usaha untuk mengendalikan sifat - sifat tanah gambut yang kurang menguntungkan. Perbaikan tanah gambut meliputi: memperkecil tingkat kemampu mampatan tanah gambut, mengurangi kadar airnya atau meningkatkan daya dukungnya dengan memberi perkuatan, (Bowles, 1992). Metode perkuatan tanah sedang berkembang saat ini, diataranya perkuatan dengan menggunakan bahan anyaman dan grid bambu. Penambahan perkuatan dengan tujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah. ISSN : 2355-374X 34 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan

2.5 Daya Dukung Tanah Daya dukung tanah secara empiris dihitung menggunakan rumus Terzaghi dan Skempton. -Daya dukung berdasarkan terzaghi perkuatan. Penggunaan pasir sebagai perata beban dan timbunan. Pada pengujian pembebanan alat yang digunakan adalah dongkrak hidrolis sebagai penambah beban, qu = c Nc + γ Df Nq +,5 γ B N γ...(pers.1) dimana : qu = daya dukung ultimit c = kohesi tanah γ = berat volume tanah yang dipertimbangkan terhadap posisi muka air tanah (kn/m3). Nc, = fungsi yang tergantung dari Nq, = sudut geser dalam, dan N γ = merupakan koefisien- koefisien daya dukung. Df = kedalaman pondasi yang tertanam didalam tanah (m) Po = γ.f.d = tekanan overbuden pada dasar pondasi (kn/m2) B = Lebar atau diamater pondasi (m) L = panjang pondasi (m) LVDT sebagai pembaca penurunan dan load cell yang berfungsi sebagai pembaca beban. Gambar 2. Tampak atas benda uji L/B d/b - Daya dukung berdasarkan Skempton Analisa Skempton (1951) terbatas pada persamaan daya dukung ultimit pondasi dan hanya pada lempung jenuh. Rumus daya dukung yaitu : qun = cu Nc...(pers.2) Bearing Capacity Ratio (BCR) Bearing Capacity Ratio (BCR) adalah ratio daya dukung tanah menggunakan perkuatan dengan daya dukung tanah tanpa perkuatan yang dinyatakan dalam persen (%). BCR =. (pers.3) 3. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian dilakukan di laboratorium dengan sampel tanah gambut berasal dari Palem Raya, Indralaya. Pada penelitian ini pemodelan benda uji dapat dilihat pada Gambar 1 dan Gambar 2. Perkuatan yang digunakan adalah anyaman bambu dan grid bambu berukuran 6 cm x 6 cm. variasi perkuatan terletak pada kedalaman yang berbeda yaitu,25b;,5b;1b dan variasi jumlah lapisan Gambar 3. Pemodelan benda uji Dari pengujian didapat nilai penurunan dan beban. Sehingga dengan korelasi antara beban dan penurunan dapat diketahui nilai daya dukung tanah ultimate pada masing-masing variasi perkuatan. Setelah didapat daya dukung dengan perkuatan maka dibandingkan antara daya dukung tanpa perkuatan dengan daya dukung menggunakan perkuatan sehingga didapat nilai BCR. Nilai BCR untuk melihat peningkatan yang terjadi pada daya dukung tanah tanpa perkuatan dengan daya dukung tanah menggunakan perkuatan. 4. HASIL DAN PEMBAHASAN Daya dukung tanah tanpa perkuatan Daya dukung tanah tanpa perkuatan didapat dari perhitungan menggunakan persamaan terzaghi. Kondisi tanah gambut dengan nilai : Cu =,1 Kg/cm2, B = 15 ISSN : 2355-374X 35 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan

N o cm Ø =, γ =,1791 Kg/cm3 Df = menghasilkan daya dukung sebesar 4,94 KPa. Daya dukung menggunakan Perkuatan Setelah dilakukan pengujian pembebanan dengan variasi,25b;,5b;1b, lebar 4B dan jumlah lapisan perkuatan, didapatkan hasil semakin dekat jarak antara dasar pondasi dan semakin banyak jumlah lapisan perkuatan, daya dukung yang dihasilkan akan semakin besar. Daya dukung terbesar terdapat pada variasi kedalaman,25b dengan 3 lapisan perkuatan yaitu senilai 28,33 KPa. Penentuan nilai daya dukung dapat dilihat pada gambar 3. Peningkatan daya dukung dapat juga dilihat pada gambar 4. Penurunan (cm) 1 2 3 4 Beban (kg) 5 1 15 2 25 3 35 4 45 5 55 6 P ult =31 kg Gambar 3. Grafik daya dukung tanah pada variasi kedalaman,25b dan 1 lapisan perkuatan Tabel 1. Rekapitulasi daya dukung, BCR dan persentase peningkatan BCR Jumlah d/b Lapisan Tanpa Perkuatan qu (Kpa) BCR Peningkatan (%) 5,41 1-1 1 lapis,25b 16,44 3.4 23.9 2 2 lapis,25b 2 3.7 269.7 3 3 lapis,25b 24,44 4.52 351.8 4 1 lapis,5b 15,11 2,79 179,3 5 2 lapis,5b 19,11 3,53 253,2 6 3 lapis,5b 23,11 4,27 327,2 7 1 lapis 1B 13,33 2,46 146,4 8 2 lapis 1B 16,88 3,12 212 9 3 lapis 1B 21,78 4,3 32,6 Daya Dukung (Kpa) 3 25 2 15 1 5 Gambar 4. Grafik peningkatan daya dukung tanah Nilai BCR Series1,25,5B Series2 Series3 1B 1 2 3 4 Jumlah Lapis Perkuatan Nilai BCR merupakan perbandingan antara daya dukung menggunakan perkuatan dan daya dukung tanpa perkuatan. Pada gambar 4 dan 5 dapat dilihat peningkatan nilai BCR disetiap variasi. Seiring bertambahnya kedalaman dan jumlah lapisan perkuatan maka nilai BCR semakin meningkat. Nilai BCR terbesar pada variasi kedalaman,25b dan 3 lapisan perkuatan dengan nilai 5,76 dengsn presentase peningkatan sebesar 351,8%. Bearing Capacity Ratio (BCR) 5 4.5 4 3.5 3 2.5 2 1.5 1.5,25B,5B 1B 1 2 3 Jarak Lapis Perkuatan Gambar 5. Grafik kenaikan nilai BCR sesuai variasi kedalaman Dilihat dari gambar 5, peningkatan persentase nilai BCR memiliki kenaikan dan penurunan yang hampir sama. Dapat dijelaskan bahwa persentase peningkatan selalu meningkat pada jumlah lapisan yang semakin besar. Penurunan terjadi ketika jumlah lapisan perkuatan membesar pada variasi kedalaman yang berbeda. Namun terjadi peningkatan pada jumlah lapisan yang sama dan kedalaman yang lebih kecil. ISSN : 2355-374X 36 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan

5. KESIMPULAN Dari hasil dan pembahasan sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Berdasarkan hasil pengujian sifat fisis tanah, tanah dari Palem Raya, Indralaya yang diklasifikasikan sebagai tanah gambut dan termasuk ke dalam kelompok H6 pada von post scale. 2. Nilai daya dukung tanpa perkuatan dihitung menggunakan teori Terzaghi didapat nilai sebesar 5,41 Kpa. 3. Variasi kedalaman anyaman bambu terhadap dasar pondasi menunjukkan kenaikan daya dukung pada jarak terdekat yaitu,25b. Peningkatan yang cukup besar terjadi pada penambahan jumlah lapis dari 1 menjadi 2 lapis dan 3 lapis. Daya dukung yang paling besar terdapat pada kedalam,25b; 4B jumlah 3 lapis perkuatan dengan nilai daya dukung 24,44 Kpa. 4. Nilai BCR semakin meningkat seiiring dengan bertambahnya jumlah lapisan dan di pilih jarak terdekat dengan kedalaman yaitu,25b. Nilai BCR terbesar pada variasi kedalaman,25b dan jumlah 3 lapisan perkuatan dengan nilai 4,52 dan persen peningkatan 351,8%. 5. Anyaman bambu yang dipergunakan sebagai alternatif material perkuatan tanah gambut dapat meningkatkan daya dukung ultimate terjadi. 5.1 SARAN 1. Untuk mengetahui penggunaan anyaman bambu dan grid bambu secara langsung, perlu dilakukan penelitian dalam skala lapangan agar diketahui korelasi antara skala lapangan dan skala laboratorium. 2. Perlu adanya penelitian dan perilaku lebih lanjut terhadap bambu yang akan digunakan sebagai alternatif perkuatan tanah mengingat daya tahan bambu yang terbatas dengan umur bamboo 3. Perlu adanya pertimbangan terhadap pemodelan lebar bak uji, mengingat lebar bak uji mempengaruhi penyebaran beban dari pondasi. 6. DAFTAR PUSTAKA Bowles, Joseph E. 1993. Sifat-ifat Fisis dan Geoteknik Tanah, Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta. Budi, Gogot Setyo. 211. Pondasi Dangkal. ANDI Yogyakarta. Gabr, M.A., and Hart, J.H. 1996. Load-Deformation Characteristics of Geogrid-Reinforced Soil Using Plate Load Tets, Research Report Prepare for Tensar Earth Technologies, Department of Civil Engineering, West Virginia University, Morgantown, West Virginia, 25 pp. Nakazawa, Kazuto dan Sosrodarsono, Suryono. 1981. Mekanika Tanah & Teknik Pondasi, Jakarta, P.T.Prandnya paramita. Terzaghi, Karl dan Ralph B.Peck. 1967. Mekanika Tanah dalam Praktek Rekayasa jilid 2, Jakarta, Penerbit Erlangga. ASTM D Annual Book. 1985. Standard Classification of peat Samples by Laboratory Testing (D4427-84), Google. Mochtar, Noor E. dan Mochtar, Indrasurya B. 1991. Studi Tentang Sifat phisik dan Sifat Teknis tanah Gambut Banjarmasin dan Palangkaraya Serta Alternatif Cara Penanganannya untuk Konstruksi Jalan,Vol. 5 no.4, Jurusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung, Bandung. Nugroho, S,A.. 211. Studi Daya Dukung Pondasi Dangkal pada Tanah Gambut dengan Kombinasi Geotekstil dan Grid Bambu, Jurnal Teknik Sipil Vol. 18 No. 1, Jurusan Teknik Sipil fakultas Teknik Universitas Riau, Pekanbaru. Riyadi, Rahmat dan kawan-kawan. 211. Studi Daya Dukung Pondasi Dangkal dengan Kombinasi Perkuatan Geotekstil dan Susunan Bambu, Tugas Akhir Teknik Sipil, Jurusan Teknik Sipil fakultas Teknik Universitas Riau Pekanbaru, Riau. ISSN : 2355-374X 37 Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan