BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd.



dokumen-dokumen yang mirip
KEDUDUKAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB II LANDASAN TEORI. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB II LANDASAN TEORI. orang menyatakan bahwa media merujuk pada perlengkapan yang. memiliki bagian-bagian yang rumit, seperti yang diungkapkan oleh

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 1. Kegiatan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGGUNAAN MEDIA KARTU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA KOLOMBO SLEMAN YOGYAKARTA

MEDIA GAMBAR SEBAGAI ALAT BANTU PEMBELAJARAN APRESIASI PUISI PADA SISWA SEKOLAH DASAR Oleh: Arif Mustofa*

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

IMPLEMENTASI MEDIA SIMULASI KAMERA DIGITAL MATA KULIAH PENGEMBANGAN MEDIA FOTO

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menyimak adalah

KEMAMPUAN SISWA MENGUNGKAPKAN PENDAPAT MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO VISUAL DI KELAS IV SDN 2 TAPA KABUPATEN BONE BOLANGO

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

DWIJACENDEKIA Jurnal Riset Pedagogik

BAB II PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR DAN KARTU DALAM PEMBELAJARAN PAI PADA PERILAKU TERPUJI DI SEKOLAH DASAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Octantya Prameswari, 2015

BAB II PENDIDIKAN, NILAI-NILAI PENDIDIKAN, BELAJAR, DAN MEDIA PEMBELAJARAN

KEEFEKTIFAN MEDIA FILM PENDEK VERSI EAGLE AWARDS DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PARAGRAF ARGUMENTATIF

Pembelajaran Operasi Pecahan dengan Cuisenaire rods

A. PENDAHULUAN B. KAJIAN TEORI

PEMANFAATAN CERITA RAKYAT KAMANDAKA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 1 GOMBONG

I. PENDAHULUAN. pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam proses

PENERAPAN KOMIK STRIP SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN MATA KULIAH MANAJEMEN KEUANGAN MAHASISWA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

2/22/2012 METODE PEMBELAJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Latin bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara

Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen dengan Strategi Copy The Master Melalui Media Audio Visual pada Siswa Kelas IX-C SMPN 2 ToliToli

Jurnal Review Pendidikan Islam. Volume 01, Nomor 02, Desember 2014

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PERSUASI MENGGUNAKAN MEDIA POSTER PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 6 PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014

BAB I PENDAHULUAN. sehingga terjalin komunikasi antar manusia. Disamping itu manusia

PENGGUNAAN MULTIMEDIA SEBAGAI SALAH SATU MEDIA PEMBELAJARAN PADA ANAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MEDIA AUDIO VISUAL

PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI SEKOLAH

VOL. 8 NO. 1 MARET 2018 ISSN: ISSN: RIYANTON

BAB I PENDAHULUAN. kompleks yang terjadi pada semua orang dan berlangsung seumur hidup dari bayi hingga ke

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

INISIASI UNIT 3 PENGERTIAN STRATEGI, METODE, DAN MEDIA DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAH SD

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MATERI PEMBAGIAN BILANGAN CACAH DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VISUAL DI KELAS II SD NEGERI 2 KOTA BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. 1. dasarnya mengantarkan para siswa menuju pada perubahan-perubahan tingkah

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK CERITA RAKYAT DI MI AL ISLAM KALISALAK KECAMATAN SALAMAN KABUPATEN MAGELANG

Program Studi Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium yang

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. EACT yang dikutip oleh Rohani (2007:2) media adalah segala bentuk yang

BAB I PENDAHULUAN. proses belajar pertama tersebut anak akan diberikan pengenalan tentang huruf.

Merinda Solikhah Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FPBS, Universitas Pendidikan Indonesia Surel :

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian. Pada dasarnya pendidikan merupakan suatu proses membimbing

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS RINGKASAN TEKS YANG DIDENGAR MELALUI MEDIA AUDIO PADA KELAS VI SDN 02 WANARATA SEMESTER 1 TAHUN PELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. alamiah untuk beradaptasi dengan lingkungannya, sebagai alat. bersosialisasi, bahasa juga merupakan suatu cara merespon orang lain.

KOMIK PENDIDIKAN SEBAGAI MEDIA INOFATIF MI/SD Sigit Dwi Laksana (Staf Pengajar di Universitas Muhammadiyah Ponorogo)

II. TINJAUAN PUSTAKA. medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

TINJAUAN PUSTAKA. dan Ely (dalam Arsyad, 2000: 3) mengatakan bahwa media apabila dipahami

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari Medium

Ijer.web.id Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan satu-satunya bahasa yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang SIKDIKNAS Bab IV pasal. 10 tahun 2003 menyatakan bahwa pemerintah dan pemerintah daerah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. hlm. 13. hlm Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, PT Rineka Cipta, Jakarta, Cet ke-1, 2002,

Desain Aplikasi Pembelajaran Doa-doa Harian Berbasis Game Edukasi

II. TINJAUAN PUSTAKA

ARTIKEL ILMIAH PENGARUH MEDIA AUDIO-VISUAL TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN SUMBER BUNYI DI KELAS IV SD NEGERI 145/IX MUHAJIRIN

PERAN MULTI MEDIA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional seperti dinyatakan dalam Pasal 3 Undang-Undang

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN MELALUI PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL TAYANGAN TELEVISI CERMIN KEHIDUPAN TRANS 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA. dan penerapannya (teknologi), termasuk sikap dan nilai yang terdapat didalamnya.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENERAPAN METODE PRESENTASI DAN DISKUSI UNTUK MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XII IPA3 SMA NEGERI 1 BANGGAI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. sehingga mendorong berbagai usaha pembaharuan.

UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN MEDIA CD. Ustadiyatun Program Pascasarjana PIPS Universitas PGRI Yogyakarta

Kata Kunci: Metode Diskusi Kelompok, Media Gambar, Prestasi Belajar IPA

PERANAN MEDIA GAMBAR DALAM PEMBELAJARAN MENULIS D.Syahruddin. Kata Kunci: Media Gambar, Pembelajaran Menulis

BAB I PENDAHULUAN. pikiran, pendapat, imajinasi, dan berhubungan dengan manusia laninnya.

BAB 1 PENDAHULUAN. pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup aspek mendegarkan, berbicara,

MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERBAHASA ANAK USIA DINI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN AUDIO VISUAL BERBASIS ANDROID

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS BERITA OLEH SISWA KELAS VIII SMP PGRI 9 PERCUT SEI TUAN TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013 OLEH

Universitas Syiah Kuala Vol. 3 No.3, April 2015, hal ISSN:

PENGEMBANGAN DIKTAT MENGGUNAKAN PERKAKAS TANGAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 BANTUL. Artikel. Oleh RIYANTO NIM

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. mutlak untuk mencapai tujuan pembangunan. Salah satu wahana untuk

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI MEDIA GAMBAR BERSERI SISWA KELAS V SD NEGERI TRUNENG KECAMATAN SLAHUNG KABUPATEN PONOROGO

BAB II KAJIAN TEORI. A. Keterampilan Mengungkapkan Pendapat. 1. Mengungkapkan pendapat sebagai keterampilan berbicara

BAB I PENDAHULUAN. serta prinsip-prinsip, sehingga membantu memiliki makna bagi subjek didik.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: faktor eksternal siswa yang sebesar 44,75%. Gedung di SMK N 1 Seyegan.

BAB I PENDAHULUAN. pengertian terdahulu lebih mendasari pengertian berikutnya. 1 Dalam belajar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

II. TINJAUAN PUSTAKA. demikian, media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah dan Penegasan Judul. melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dengan

BAB I PENDAHULUAN. atau diperbaiki melalui serentetan reaksi dan situasi yang terjadi. Belajar melibatkan

BAB II KAJIAN TEORI. A. Kerangka Teoritis. 1. Pengertian Belajar. Beberapa ahli dalam dunia pendidikan memberikan definisi belajar

ANALISIS SUMBER BELAJAR DAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI SMA

MEDIA PEMBELAJARAN SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN SEMANGAT BELAJAR

Transkripsi:

BANK KATA: Ide Media Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia Oleh: Asri Musandi Waraulia, M.Pd. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menulis, membaca, menyimak, dan berbicara yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Keempat keterampilan berbahasa dianggap penting dalam kehidupan, sehingga siswa tidak hanya diberi teori dan penjelasan tentang pengajaran bahasa, tetapi seharusnya juga mendapat efektivitas dan pelatihan dari model pembelajaran agar mereka menguasai dan menerapkan keterampilan berbahasa tersebut. Pembelajaran bahasa di sekolah memang sangat penting karena dapat menunjang pembelajaran bidang studi lain. Salah satu penunjang keberhasilan dalam pembelajaran adalah degan menggunakan inovasi baru. Inovasi ditunjukkan dengan penggunaan media dalam pembelajaran, sebagai salah satu bentuk kreativitas guru. Contoh media yang dapat digunakan dalam pembelajaran ialah media Bank Kata. Media bank kata ini ialah media pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang berupa kumpulan kata-kata yang dibuat dengan cara menuliskan kata pada lembaran kertas, dapat dibentuk kotak, bulat, atau sesuai dengan kreativitas guru. Semakin banyak kata yang disediakan semakin lengkap bank tersebut. Kata Kunci: Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, Media Pembelajaran, Bank Kata. 1

A. Pendahuluan Proses belajar yang baik adalah proses belajar yang bermakna. Proses belajar dikatakan bermakna bila apa yang dipejari dapat terus melekat pada memori, sehingga memapu menambah pengetahuan yang pada akhirnya dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari. Pencapaian kebermaknaan tersebut tidaklah sulit, yakni dengan mengembangkan inovasi-inovasi dalam pembelajaran. Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia mempunyai empat keterampilan berbahasa, yaitu keterampilan menulis, membaca, menyimak, dan berbicara yang harus dimiliki oleh setiap siswa. Keempat keterampilan berbahasa dianggap penting dalam kehidupan, sehingga siswa tidak hanya diberi teori dan penjelasan tentang pengajaran bahasa, tetapi seharusnya juga mendapat efektivitas dan pelatihan dari model pembelajaran agar mereka menguasai dan menerapkan keterampilan berbahasa tersebut. Pembelajaran bahasa di sekolah memang sangat penting karena dapat menunjang pembelajaran bidang studi lain. Materi penguasaan bahasa tersebut dapat berisi sejarah, politik, ekonomi, dan lainnya (Suyono, 1993:1). Pentingnya pembelajaran bahasa, maka dianggap perlu adanya inovasi-inovasi dalam proses penyampaiannya. Di Indonesia masih banyak sekali proses belajar mengajar berlangsung tanpa sentuhan inovasi tersebut. Siswa hanya disuguhi seorang guru yang ceramah di depan kelas. Proses pembelajaran tersebut dinamai dengan pembelajaran konvensional. Pembelajaran konvensional ini cenderung membuat siswa pasif. Inovasi-inovasi tersebut dapat berupa penggunaan media pembelajaran yang dapat menarik minat belajar siswa. Penerapan inovasi bertujuan agar siswa tidak merasa jenuh dengan pembelajaran konvensional yang diterapkan di dalam kelas. Pembelajaran dengan model konvensional sudah semestinya dikurangi sedikit demi sedikit. Hal ini bertujuan untuk menjadikan siswa lebih aktif dalam pembelajaran sehingga pembelajaran akan bermakna bagi siswa. Inovasi pembelajaran yang berupa media akan tercipta bila kreativitas pendidik (dalam hal ini guru) dikembangkan. Pembuatan media pembelajaran ini tidaklah sulit. Sesuatu yang sederhana akan dapat dijadikan media pembelajaran bila dikemas secara menarik. Salah satu contoh media pembelajaran sederhana namun dapat membantu peroses belajar mengajar menjadi bermakna ialah bank kata. B. Kajian Teori Media merupakan sebuah sarana untuk menambah semangat peserta didik dalam menangkap pengetahuan. Sebenarnya, pembuatan media hanya mengandalkan kreatifitas dari pendidik itu sendiri. Kreatif dalam pemilihan kesesuaian dengan kompetensi dasar 2

yang diajarkan serta kreasi bahan, alat, dan cara membuatnya. Semakin krestif pendidik, media pembelajaran akan semakin bervariasi, menarik, dan bermanfaat bagi peserta didik. 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata Media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium, yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau penyalur pesan (Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain. 2006 : 120). Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sehingga proses belajar terjadi (Arief S. Sadiman, R. Rahardjito. 2008 : 7). Dapat disimpulkan bahwa, media dalam pembelajaran memiliki peranan penting sebagai alat bantu untuk menciptakan proses pembelajaran yang efektif. 2. Klasifikasi Media Pengklasifikasian media dapat dilihat dari jenis, daya liput, dan dari bahan serta cara pembuatannya (Syaiful Bahri Djamarah, 2006 :124) a. Dilihat dari jenisnya, media dibagi dalam : 1) Media auditif, yaitu media yang hanya mengandalkan suara saja seperi radio, cassetie recorder, piringan hitam. 2) Media visual, yakni media yang mengandalkan indra penglihatan misalnya film strip, slides foto, gambar atau lukisan, dan cetakan 3) Media audiovisual, misalnya media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar, seperti letevisi b. Dilihat dari liputnya, media dibagi dalam : 1) media dengan daya liput luas dan media daya tarik serentak. Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempat dan ruang serta dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu yang sama. Contoh, raio dan televisi. 2) media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat. Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan tempat yang khusus. Contoh film, sound, film rangkai. 3) media untuk pengajaran individual. Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, misal modul berpogram dan pengajaran melalui computer. c. Dilihat dari bahan pembuatannya, media dibagi dalam : 1) Media Sederhana : Media ini bahan dasarnya mudah 3

diperoleh dan harganya murah, cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit 2) Media Kompleks : Media ini bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan penggunaannya memerlukan keterampilan yang memadai. Dalam menggunakan media hendaknya guru memperhatikan sejumlah prinsip-prinsip tertentu agar penggunaan media tersebut dapat tercapai hasil yang baik. Menurut Nana Sudjana (1991 : 104) prinsip-prinsip pemilihan media ialah menentukan jenis media dengan tepat; menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat; menyajikan media dengan tepat; menetapkan atau memperlihatkan media pada waktu, tempat, dan situasi yang tepat. 3. Media bank Kata Media bank kata ini ialah media pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia yang berupa kumpulan katakata yang dibuat dengan cara menuliskan kata pada lembaran kertas, dapat dibentuk kotak, bulat, atau sesuai dengan kreativitas guru. Semakin banyak kata yang disediakan semakin lengkap bank tersebut. Gambar 1. Contoh bentuk bank kata Pembelajaran bahasa tak lepas dari unsur kata pada setiap jengkalnya. Sehingga, bila semakin banyak kata dalam bank, akan semakin membuat menarik dan kaya media tersebut. Siswa akan disuguhi berbagai pilihan kata pada saat pengaplikasian media tersebut. Media ini memiliki banyak kegunakan dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, misalnya dalam pembuatan kalimat, menunjukkan jenis kata, dan masih banyak lagi. Penggunaan media bank kata akan lebih efektif bila diimbangi dengan penggunaan strategi pembelajaran yang menarik. 4

C. Pengaplikasian Bank Kata Media pembelajaran akan membantu proses belajar lebih menarik dan akhirnya akan bermakna bagi siswa. Penggunaan media bank kata akan lebih efektif bila diimbangi dengan penggunaan strategi pembelajaran yang menarik. Berikut adalah contoh pengaplikasian media bank kata dalam pembelajaran Bahasa dan sastra Indonesia materi kalimat aktif dan kalimat pasif siswa kelas VII. Pembelajaran dimulai dari apersepsi, dilanjutkan penjelasan materi kalimat aktif dan kalimat pasif. Setelah materi di sampaikan, siswa diajak bermain dengan media pembelajaran bank kata. Permainan ini tidak hanya bermain, namun permainan ini memiliki banyak nilai yang terkandung. Permainan dengan menggunakan bank kata ini dilakukan secara berkelompok. Setelah melaksanakan permainan, siswa mengerjakan beberapa tugas individu untuk mengetahui seberapa jauh pemahaman siswa tentang materi yang telah dibahas. Kegiatan terakhir ialah simpulan pembelajaran. 1. Sesi Apersepsi Sesi pertama ini diawali dengan mengabsen dan menanyakan kabar terlebih dahulu. Hal ini bertujuan agar siswa dapat lebih akrab dengan sehingga pembelajaran dapat berjalan menyenangkan. 2. Sesi Penjelasan Materi Sesi kedua ini ialah pemberian materi tentang kalimat aktif dan kalimat pasif. Pemberian materi dilaksanakan secara santai dan menyenangkan. Guru menjelaskan materi, memberikan satu contoh, dan selanjutnya menanyakan contoh lain kepada siswa. Pengambilan contoh dari siswa ini bertujuan agar memberikan konstribusi dalam pembelajaran. Siswa akan menjadi aktif dan bersemangat. 3. Sesi Permainan Kelompok Permainan kelompok ini bertujuan untuk menerapkan apa yang telah dijelaskan pada sesi kedua. Permainan kelompok ini diberi nama Atur Kalimat. Tata Cara Permainan: a. Siswa dibagi menjadi tiga kelompok (merah, hijau, dan biru) b. Masing-masing kelompok menentukan Duta kelompok. c. Masing-masing kelompok menerima kata dari petugas bank (yakni guru). d. Masing-masing kelompok memperhatikan struktur dan jenis kalimat yang harus diatur dari petugas bank, setelah itu mencari kata akan disusun. Bila kata yang dimiliki 5

kelompok tidak sesuai, dapat menukarkan pada petugas bank hingga katakata membentuk kalimat sesuai dengan struktur yang ditentukan. mendapatkan penghargaan. 4. Sesi Tugas Individu Tugas individu ini lebih ke arah serius, namun tidak kaku. Masing-masing siswa mendapatkan lembaran tugas individu. Siswa yang tercepat dan yang paling tepat mendapatkan penghargaan. Gambar 2. Masing-masing kelompok mengecek kata yang dimiliki e. Duta kelompok dengan adu kecepatan menempelkan kalimat yang sudah diatur ke papan tulis. 5. Sesi Simpulan Simpulan pada akhir pembelajaran ditujukan untuk mengetahui apakah peserta telah benarbenar memahami materi yang diberikan selama dua jam pelajaran. Guru menggali lagi pengetahuan dan pemahaman siswa tentang materi kalimat aktif dan pasif. Selain dari pengertian, contoh juga didapat dari siswa. C. Penutup Gambar 3. Kelompok bekerja sama mengatur kata sesuai struktur sebelum ditempelkan oleh duta kelompok f. Pengoreksian kalimat yang telah disusun oleh masing-masing kelompok dengan panduan pemateri. g. Kelompok yang paling cepat dan tepat Dari proses belajar dengan menggunakan media bank kata tersebut didapat pembelajaran yang menarik, menyenangkan, dan bermakna. Siswa senang saat mengikuti pembelajaran, sehingga materi yang disampaikan lebih mudah dipahami. Pengaplikasian dapat dilihat pada saat permainan kelompok, tugas individu, dan penarikan simpulan secara bersama. Saat permainan kelompok, setiap kelompok sangat antusias untuk segera menyusun katakata yang diperoleh dari bank kata 6

menjadi kalimat aktif maupun kalimat pasif. Sama halnya dengan permainan kelompok, pada saat tugas individu, siswa sangat bersemangat untuk mengerjakan tugas tersebut. Pengambilan simpulan pada akhir pembelajaran banyak siswa yang mengacungkan tangan untuk memberikan pendapat tentang pembelajaran yang telah berlangsung. Dengan demikian, ide media bank kata dapat menjadi salah satu alternatif media dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia agar pembelajaran menjadi bermakna. Daftar Rujukan Arsyad, Azhar. 2007. Media Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta. Sadiman, Arief, dkk. 2007. Media Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sudjana, Nana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algesindo. 7

8