SUJUD KEPADA ALLAH SWT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV ANALISIS KOMPARATIF AL-QURT{UBI< DAN SAYYID QUT{B TELAAH AYAT-AYAT SAJDAH

KEBERPALINGAN MANUSIA DARI KEBENARAN YANG HAKIKI

BAB IX MACAM - MACAM SUJUD

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.1 Nabi Adam AS.

- Hakekat Tersembunyi Syi'ah Rafidhoh ٢

Takabur, Sikap Sombong Kepada Allah

yuslimu-islaman. Bukti ketundukan kepada Allah SWT itu harus dinyatakan dengan syahadat sebagai sebuah pengakuan dalam diri secara sadar akan

Disebarluaskan melalui: website: November, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Allah berfirman. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada.

TALIM MADANI #12 IMAN KEPADA ALLAH (PERBEDAAN MALAIKAT DAN MANUSIA)

Bab 2 LANDASAN ETIKA DALAM ISLAM

Mengimani Kehendak Allah

Secara bahasa kata Islam berasal dari akar kata s-l-m : Penyerahan diri, pasrah, tunduk dan patuh dari makhluk kepada Khaliknya. Damai dan aman.

Jika kamu mengikuti kebanyakan manusia di bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. [Q.S. 6 : 116]

Berpaling Ketika Senang, Berputus Asa Ketika Susah

Mengenal Nama-Nama dan Sifat-Sifat Allah

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

M ENCERMATI K ONDISI B ATIN: KETIKA KITA MELAKUKAN DOSA BESAR

MACAM-MACAM SUJUD A. MATERI POKOK

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

ISLAM & LINGKUNGAN HIDUP

Oyo Kita Hormati Orang Tua Dan Guru Kita

BAB IV ANALISIS TANGGUNG JAWAB ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN KELUARGA PADA Q.S. AT- TAHRIM AYAT 6

Bab 1 Hakikat Puasa. Kewajiban Puasa Ramadhan Kewajiban puasa Ramadhan disebutkan oleh Allah Swt di dalam irman-nya:

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

RANGKUMAN MATERI. Iman Kepada Allah SWt

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Sucikan Diri Benahi Hati

Mempersembahkan... SEQ. Training Kewirausahaan. Menjadi Pebisnis Amanah & Tawadhu

Al-Wadud Yang Maha Mencintai Hamba-Hamba-Nya Yang Shaleh

Khutbah Jum'at. Menyambut Ramadhan 1432 H. Bersama Dakwah 1

Sumber Daya Manusia. insan. Kata ini berakar dari dari kata yang dapat berarti lupa, gerak dinamis, jinak,

FATWA-FATWA LEMBAGA TETAP UNTUK RISET ILMIAH DAN FATWA, KERAJAAN SAUDI ARABIA :

Keutamaan Kalimat Tauhid dan Syarat-Syaratnya

BAB I PENDAHULUAN. di antara makluk-nya yang lain. Allah memberi banyak kelebihan kepada

BAB I PENDAHULUAN. segala isinya adalah merupakan amanah Allah SWT yang diberikan kepada manusia

BAB I PENDAHULUAN. alam. Pedoman dalam mengajarkan ajarannya yaitu berupa Al-Qur an. Al-

Ayat ini adalah di antara yang menegaskan bahwa kerajaan langit dan bumi adalah milik-nya. Tidak ada yang menjadi sekutu bagi-nya dalam kekuasaan.

Disebarluaskan melalui: website: TIDAK untuk tujuan KMERSIL

BAB IV ANALISIS. Setelah mengetahui legalitas şallallahu alaihi wasallam dan alaihi

Beramal Untuk Bekal Hari Pembalasan

Memahami Takdir Secara Adil

TAUHID. Aku ciptakan jin dan manusia tiada lain hanyalah untuk beribadah kepadaku (QS. Adz-Dzariyat : 56)

Hidayah Adalah Karunia Ilahi

Penulis: Al-Ustadz Abu Usamah Abdurrahman bin Rawiyah An Nawawi

Tantangan Alquran. Khutbah Pertama:

Berhati-Hati Dalam Menjawab Permasalahan Agama

Kisah Kaum 'Aad. Khutbah Pertama:

Burung Hud-hud Pun Tidak Rela Allah Disekutukan

Khutbah Jum'at. Keutamaan Bulan Sya'ban. Bersama Dakwah 1

Bantal dan Kasur Yang Melalaikan Shalat Subuh

???????????????????????????????????????????????:??????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????????.

TUGAS MATA KULIAH AL QUR AN AL-QURAN SEBAGAI PEDOMAN HIDUP. Dosen pengampu : Masyhudi Riaman, S.Pd. Disusun Oleh : Sahri Ramadani

Khutbah Jum'at. Keutamaan Muharam. Bersama Dakwah 1

Motivasi Agar Istiqomah

malam bentangkan gelap, ia berdiri menyesali diri karena takut tiada tara menjadi teman kesedihan pada siang hari


Disebarluaskan melalui: website: Maret, TIDAK untuk tujuan KOMERSIL

Mutiara Islahul Qulub 3

Mentadabburi Nama Allah, Al-Ghani (Maha Kaya)

. 2 TANDA-TANDA KIAMAT

Hakikat Hidup Sukses: Tafsir QS. Ali Imran 185

Diterjemahkan oleh : Abu Sa id Neno Triyono א א א.

BAB I PENDAHULUAN. bergaul satu sama lain. Dalam pergaulan di masyarakat, interaksi sesama manusia

Al-Matiin, Yang Maha Kokoh

Alhamdulillah.. Segala puji hanya milik Allah Azza Wa Jalla, Dzat yang menciptakan seluruh alam semesta, yang telah memberi sebaik-baik pemberian.

BIMBINGAN TAUHID UNTUK PEMULA DAN ANAK-ANAK

Merenungi Kandungan dan Keutamaan Ayat Kursi

BAB 1 PENDAHULUAN. yaitu perlawanan kata. Perlawan kata dalam pelajaran bahasa Indonesia

Penetapan Awal Ramadhan dan Syawal

BAB IV ANALISIS NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM NOVEL NAK, MAAFKAN IBU TAK MAMPU MENYEKOLAHKANMU KARYA WIWID PRASETYO

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir

Khutbah Jum'at. Memaafkan Sesama Sebelum Ramadhan Tiba. Bersama Dakwah 1

Keutamaan 10 Hari Pertama Dzulhijjah

Sumber: Islam4Kids.com Berdasarkan Kisah Para Nabi oleh Ibnu Katsir dan Tafsir Ibnu Katsir. Disebarluaskan melalui:


PENTINGNYA ILMU AGAMA

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Kemuliaan Seorang Hamba Terletak Pada Ibadahnya


Kekeliruan Sebagian Umat Islam di Bulan Rajab

S U R G A. Diterjemahkan dari: Where do I Start oleh Bint. Mhahmood Islam4Kids.com. Alih Bahasa: Ummu Abdullah

[ Indonesia Indonesian

Motivasi Untuk Bertaubat

Maulid Nabi Muhammad s.a.w.

Mengusir Asap? Allah Yang Meniupkan Angin dan Menurunkan Hujan

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran yang diharapkan. Metode pembelajaran merupakan cara yang

I TIKAF. Pengertian I'tikaf. Hukum I tikaf. Keutamaan Dan Tujuan I tikaf. Macam macam I tikaf

BAB I PENDAHULUAN UKDW

Pendidikan Anak Dimulai dari Rumah

DZIKIR PAGI (Dibaca dari shalat subuh hingga terbit matahari)

BAB IV ANALISIS PENAFSIRAN AYAT RUH DAN PENELITIAN SAINS

BAB I PENDAHULUAN. Secara garis besar pendidikan Agama Islam yang diberikan di sekolah atau. keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Allah Swt.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.11 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS.

Memburu Malam Seribu Bulan

Marhaban Yaa Ramadhan 1434 H

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan (Al Qur an) pada malam

BAB I PENDAHULUAN. memberikan bekal kepada peserta didik untuk memahami Al-qur an dan

Syariat Adalah Amanah

KEWAJIBAN MEMATUHI HUKUM (KETETAPAN) ALLAH

Transkripsi:

Makalah Tafsir: SUJUD KEPADA ALLAH SWT OLEH: ARDIAN MADIUA NIM; 0016.13.24.2009 DOSEN PEMBIMBING: PROF. DR. H. RUSYDI KHALID. MA DR. H. THAHIR BANDU, MA PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA MAKASSAR 2010 1

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Semua makhluk ciptaan Allah SWT tidak terkecuali manusia, diperintahkan untuk senantiasa sujud serta patuh terhadap segala kewajibannya kepada Allah SWT dan harus patuh pula untuk meninggalkan larangan-larangan Allah SWT. Di dalam al-qur an banyak sekali kita dapatkan ayat-ayat atau firman Allah SWT yang mengulas tentang sujud, termasuk tiga ayat yang terdapat pada tiga surah al-qur an yang kemudian menjadi tugas kami untuk membahasnya dalam bentuk pemaparan makalah ini, yang selanjutnya sebentar nanti akan kita diskusikan bersama. Adapun firman Allah SWT yang akan kami bahas dalam makalah ini, yakni: 1. QS. al-a raf (7) : 206 2. QS. ar-ra d (13) : 15 3. QS. an-nahl (16) : 49 Bertitiki tolak dari telaah tiga ayat tersebut di atas, maka kami pilihlah judul makalah ini; SUJUD KEPADA ALLAH SWT 2

A. RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah yang kami paparkan dalam makalah ini, yang selanjutnya kami bahas dan akan kita diskusikan bersama, adalah; 1. Apa pengertian sujud? 2. Bagaimana kajian tafsir QS. al-a raf (7) : 206, QS. ar-ra d (13) : 15 dan QS. an-nahl (16) : 49 3. Apa hukum yang terkandung dalam ayat yang dikaji? 4. Apa hikmah tasyri yang terdapat dalam ayat yang dikaji? Sekalipun rumusan masalah yang kami pilih hanya terdiri dari empat, sesungguhnya bukanlah bermaksud untuk membatasi pembahasan karena kami yakin ketika kita berbicara masalah; sujud kepada Allah SWT, pasti begitu banyak halhal yang menarik untuk diungkap. Bahkan karena begitu pentingnya persoalan sujud, maka dari 114 surah dalam al-quran terdapat satu surah yang ke 32, bernama; surah as-sajdah (sujud). Sekalipun yang dimaksudkan secara khusus pada surah itu hanyalah sujud tilawah (baca surah as-sajdah: 15). 3

BAB II PEMBAHASAN I. PENGERTIAN SUJUD Menarik untuk dibahas sekaligus didiskusikan tentang sujud kepada Allah SWT karena pada tataran realitas kita bisa melihat begitu banyak manusia yang menyombongkan dirinya baik dengan kesombongan intelektual, jabatan/kedudukan, dan kesombongan harta kekayaan. Inilah yang menjadikan manusia bangga tapi lupa diri sehingga tidak mau lagi sujud/patuh kepada Allah SWT. Ataukah manusia (orang-orang yang menyombongkan diri) itu tidak tahu apa itu sujud? Sujud adalah: 1. Berlutut serta meletakkan dahi ke lantai (misal pada (shalat). 1 2. Pernyataan hormat dengan berlutut serta menundukkan kepala sampai ke tanah. 2 Pengertian sujud pada poin (1) di atas boleh dikategorikan sebagai sujud yang dilaksanakan khusus dalam shalat (sujud biasa/wajib dalam shalat, sujud sahwi dan sujud tilawah) sedangkan pada poin (2) boleh dikategorikan sujud di luar shalat karena mensyukuri nikmat Allah dan karena membaca atau mendengar bacaan ayat sajdad. 1) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Edisi ketiga, h. 1098 2)Ibid 4

II. KAJIAN TAFSIR A. QS. al-a raf (7) : 206 1. Terjemahnya: Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah dan mereka mentasbihkan-nya dan hanya kepada-nya lah mereka bersujud. 3 2. Penafsiran Ulama: Ayat ini melukiskan tiga sifat malaikat, yaitu: a. Tidak sombong atau enggan beribadah karena keangkuhan mengantar kepada Kedurhakaan b. Bertasbih menyucikan Allah dari segala kekurangan c. Selalu sujud dan patuh kepada Allah. 4 3)Departemen Agama Republik Indonesia, al-qur an dan terjemahnya (Jakarta: CV. Indah Press, 1994) h. 256 4)M. Quraish Shihab, Tafsir al-mishbah, (Jakarta: Lentera Hati, 2002), Jilid V, h. 364 5

Selanjutnya karena ibadah lahir karena ketiadaan keangkuhan, dan ini terdiri dari dua hal; rohani dan jasmani, maka yang berkaitan dengan hati adalah penyucian Allah SWT dan yang berkaitan dengan jasmani adalah sujud kepada-nya. 5 Al-Biqa i menulis sebagai penutup tafsirnya terhadap surah ini lebih kurang sebagai berikut: Kalau anda mengamati penutup surah al-a raf ini, anda temukan bahwa akhir uraiannya kembali pada awalnya yang juga memerintahkan agar mengikuti tuntunan al-qur an. Ayat 1-2 berbicara tentang al-qur an dan ayat-ayat akhir surah ini pun demikian. 6 Pada ayat penutup surah al-a raf ini Allah menceritakan kepada kita ketekunan ibadah para malaikat supaya kita teladani yang demikian itu, sebagaimana Nabi SAW menganjurkan jika bershaf dalam shalat supaya seperti shaf para malaikat memenuhi barisan pertama kemudian selanjutnya ke belakang. Di sini dianjurkan juga bersujud bagi pembaca dan yang mendengar bacaan ini, bahkan inilah merupakan surah pertama yang mengandung sujud tilawah. 7 5)Ibid, h. 364 6)Ibid. 7)H. Salim Bahreisy, Terjemah Tafsir Ibnu Katsier (Kuala Lumpur: Victory Agencie, 1988). Jilid III, h. 531 6

Nampak jelas bahwa malaikat adalah makhluk Allah yang benarbenar hidupnya hanya semata-mata bertasbih kepada Allah sebagaimana yang ditegaskan pula pada QS. al-baqarah (2): 30 dan malaikat juga hanya beribadah kepada-nya serta sujud/patuh menyembah kepada-nya. B. QS. ar-ra d (13): 15 1. Terjemahnya: Hanya kepada Allah-lah sujud (patuh) segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan kemauan sendiri ataupun terpaksa (dan sujud pula) bayangbayangnya di waktu pagi dan petang hari. 9 2. Ma ani al-mufradat (kosa kata) a. Kata ( ) al-ghuduww terambil dari kata ( ) ghada yang berarti Keluar. yang dimaksud di sini adalah waktu yang biasanya manusia saat itu keluar dari rumahnya guna memenuhi aneka kebutuhannya. Waktu tersebut adalah pagi hari setelah matahari terbit sampai tengah hari. 8)Ibid, h. 531 9)Departemen Agama RI, Op. Cit., h. 371 7

b. Sedang kata ( ) al-ashal adalah jamak ( ) ashil yang berarti sore hari, yaitu sejak menguningnya sinar matahari sampai terbenamnya. Pada kedua waktu itu Nampak secara jelas bayang-bayang sesuatu. 10 3. Penafsiran Ulama Sangat wajar jika hanya kepada Allah, tidak kepada selain-nya sujud dan patuh memenuhi kehendak dan perintah-nya segala apa yang di langit dan bumi, seperti malaikat, jin, manusia, binatang, tumbuhan dan bendabenda tak bernyawa, baik dengan sukarela yakni dengan sadar dan kemauan sendiri atau pun terpaksa seperti halnya orang-orang kafir pada saat mereka merasa sangat butuh. Bahkan lebih dari itu, bayang-bayangnya, yakni semua yang ada di langit dan bumi itu -jika memiliki bayangan- semua tunduk kepada- Nya antara lain dalam panjang dan pendeknya baik di waktu pagi maupun petang hari. FirmanNya yang menegaskan bahwa bayang-bayang pun sujud kepada Allah merupakan lambang betapa besar kuasa Allah dan betapa besar kepatuhan makhluk-makhluk-nya. Dan menunjukkan pula bahwa kendati ada manusia yang enggan sujud, tetapi bayangannya tetap sujud dan patuh kepada- Nya. Bahkanberhala-berhala yang disembah pun sujud kepada Allah SWT. 11 10)M. Quraish Shihab, Op. Cit., h. 579 11)Ibid, 8

Allah SWT memberitahu hamba-hamba-nya bagaimana Kekuasaan-Nya yang meliputi segala sesuatu, sehingga segala sesuatu tunduklah Kepada-Nyasujudlah segala apa yang ada di langit dan di bumi, demikian pula bayang bayangan mereka di waktu pagi maupun di waktu petang hari. 12 Pada ayat di atas (QS. ar-ra d (13): 15), Allah lebih menegaskan lagi bahwa yang sujud kepada-nya adalah semua yang ada di langit dan di bumi, tidak sebatas malaikat atau orang-orang yang ada di sisi-nya saja seperti pada pembahasan ayat sebelumnya (QS. al-a raf (7): 206). C. QS. an-nahl (16): 49 1. Terjemahnya: Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak menyombongkan diri.1 13 12)H. Salim Bahreisy, Op. Cit., h567 13)Departemen Agama RI, Op. Cit., h. 409 9

2. Ma ani al-mufradat (kosa kata) a. Kata ( ) ma yang berarti apa. Digunakan untuk benda/makhluk yang tak berakal, kebalikan dari kata ( ) man yang berarti siapa. digunakan untuk benda/makhluk yang berakal. b. Kata ( ) dabbah yang berarti makhluk melata. Semua makhluk yang memiliki gerak jasmaniah baik di langit maupun di bumi. c. Kata ( ) la yastakbirun yang berarti tidak menyombongkan diri. Menunjukkan bahwa malaikat tidak menyombongkan diri dalam hal apa pun, tidak enggan beribadah dan tidak juga melanggar sedikit pun perintah-nya. 14 3. Penafsiran Ulama Allah SWT melalui ayat ini menjelaskan bahwa seluruh wujud sujud/tunduk kepada-nya. Memang bagi manusia, Allah SWT telah memberinya kebebasan untuk percaya atau tidak percaya, taat atau durhaka. Seandainya Allah tidak menganugerahkan kepada manusia kebebasan memilih, maka tidak secara mutlak dia sujud dan patuh. 14)M. Quraish Shihab, Op. Cit., h. 243-245 10

Kendati demikian, masih sangat banyak kegiatan tubuhnya yang bergerak di luar kontrol, keinginan dan kemampuannya. Di sisi lain, alangkah banyaknya pula yang dia inginkan tidak terpenuhi dan yang tidak dia inginkan terpaksa diterimanya. Jika demikian, semua sujud/tunduk kepadda-nya suka atau tidak suka. 15 Jika kita membuka ayat-ayat al-qur an yang berbicara tentang apa yang ada di langit dan di bumi. Maka ditemukan bahwa al-qur an menggunakan dua kata yang menunjuk kepadanya. Pertama, kata ( ) ma seperti ayat yang ditafsirkan ini yang oleh bahasa arab digunakan untuk benda/makhluk tak berakal. Kedua, adalah kata ( ) man yang biasa digunakan untuk makhluk berakal. 16 Bacalah misalnya firman Allah dalam QS. Ali Imran (3): 83 ( ) kepada-nyalah berserah Diri Siapa yang ada di langit dan bumi. 17 Kata siapa di sini dan ayat-ayat semacamnya dijadikan dasar oleh beberapa Ulama untuk menunjuk adanya makhluk berakal di langit. tetapi di langit mana dan siapa yang dimaksud dengan yang berakal itu, ayat ini tidak menjelaskannya. 15)Ibid, h. 243 16)Ibid, 17)Departemen Agama RI, Op. Cit., h. 89 11

Paling tidak menurut M. Quraish Shihab bahwa yang dimaksud makhluk yang berakal itu adalah malaikat dan jin. 18 Menurut pakar bahasa al-qur an, ar-raghib al-ashfahani, kata tersebut biasa digunakan untuk jalannya hewan, tetapi lebih banyak digunakan untuk serangga dan semacamnya yang tidak terjangkau geraknya oleh indera. 19 Ada juga Ulama tafsir yang memahami kata as-samawat yang berarti langit pada ayat di atas dengan awan dan dabbah dalam arti burung. tetapi pendapat ini tidak didukung oleh ayat-ayat al-qur an yang lain. Ayat ini menggunakan bentuk plural/jamak bagi langit. Jadi bukan hanya langit yang kita lihat dengan pandangan mata. Perlu ditambahkan bahwa bahasa arab biasa menggunakan bentuk mutsanna (dua) tetapi yang dimaksudnya hanya salah satunya yaitu di bumi. Betapapun, yang pasti adalah kata dabbah dapat mencakup manusia, jin dan binatang. 20 Kata ( ) la yastakbirun yang berarti tidak menyombongkan diri dinilai oleh Thabathaba i sebagai argumentasi yang menunjukkan bahwa malaikat sama sekali tidak menyombongkan diri dalam hal apa pun, sehingga itu berarti bahwa mereka tidak lengah atau luput ingatan dari keagungan Ilahi dan musyahadah/pandangan hati kepada-nya. 21 18)M. Quraish Shihab, Op. Cit., h. 243 19)Ibid, h. 244 20)Ibid, h. 245 21)Ibid, 12

Allah SWT dalam firman-nya pada QS. an-nahl (16):49 ini memberitahu tentang keagungan-nya, keperkasaan-nya dan kekuasaan-nya yang kepada- Nya tunduk segala sesuatu dan semua makhluk yang bergerak maupun yang tidak bergerak, yang bernyawa maupuan yang tidak bernyawa, manusia, jin dan malaikat semuanya berpasrah dan menyerah kepada-nya. Semua benda yang mempunyai bayangan, bersujudlan bayangan itu kepada-nya dengan berbolakbalik ke kanan dan ke kiri. Demikian pula segala apa yang berada di langit dan semua makhluk yang melata di bumi bersujud kepadda Allah seraya merendah diri dan sekali-kali tidak menyombongkan diri untuk menyembah-nya. 22 Subhanallah, sungguh Maha Kuasa Allah SWT yang menciptakan dunia beserta segala isinya. Sangatlah tidak pantas manusia dan semua makhluk-nya menyombongkan diri di hadapan-nya, apa pun status sosialnya atau bentuk hidup dan kehidupan manusia itu sendiri. Begitu banyak nikmat yang diperoleh setiap makhluk-nya, tidak terkecuali manusia. Maka benarlah apa yang dilakukan oleh para malaikat yang senantiasa bertasbih kepada Allah, menyucikan-nya dan sujud/patuh terhadap semua perintah-nya. 22)H. Salim bahreisy, Op. Cit., h. 567 13

4. Munasabah Ayat Ketiga ayat yang dibahas ini baik QS. al-a raf (7): 206, QS. ar-ra du (13) 15 dan QS. an-nahl(16): 49, mempunyai hubungan yang Sangat erat, dimana ketiga-tiganya mengandung perintah Allah SWT kepada semua makhluk-nya baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi, yang yang bergerak dan yang tidak bergerak, sampai kepada bayang-bayang pun semuanya agar sujud patuh hanya kepada-nya. Ketiga ayat ini juga menekankan tentang adanya makhluk Allah yang senantiasa bertasbih kepada- Nya pagi maupun petang hari dan tidak menyombongkan diri. Namun dalam penjelasan ketiga ayat ini yang ditafsirkan oleh beberapa Ulama dikatakan bahwa bagi manusia, Allah SWT telah memberi kebebasan untuk percaya atau tidak percaya, taat atau durhaka. Seandainya Allah tidak menganugerahkan kepada manusia kebebasan memilih, maka tidak secara mutlak dia sujud/patuh. Kendati demikian, masih sangat banyak kegiatan tubuhnya yang bergerak di luar kontrol, keinginan dan kemampuannya. Di sisi lain, banyak pula yang dia inginkan tidak terpenuhi dan yang tidak dia inginkan terpaksa diterimanya. Jika demikian, semua tunduk kepada-nya, suka atau tidak suka. 23 23)M. Quraish Shihab, Op. Cit., h. 243 14

III. HUKUM-HUKUM YANG TERKANDUNG DALAM AYAT Setelah membaca dan menelaah tiga ayat yang terdapat pada tiga surah sebagaimana dalam pembahasan makalah ini, maka kami melihat ada hukum-hukum yang terkandung di dalamnya, sekalipun itu hanya bersifat tersembunyi (implicit). yaitu: A. QS. al-a raf (7): 206 1. Ayat ini termasuk ayat sajadah, kita disunnahkan untuk melaksanakan sujud setelah membaca atau setelah mendengarkan bacaan ayat ini, baik di dalam shalat maupun di luar shalat. Sujud ini disebut sujud tilawah. 24 2. Bagi Para malaikat sudah menjadi kebiasaan, kalau tidak dikatakan sebagai sebuah kewajiban melaksanakan tiga hal; menyembah Allah tanpa berbuat syirik sekali/sedikit pun, mentasbihkan-nya dan sujud/patuh baik terhadap perintah-nya maupun larangan-nya. B. QS. ar-ra d (13): 15 1. Kewajiban sujud/patuh bagi semua makhluk Allah SWT baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. 24)Departemen Agama RI, Op. Cit., h. 256 15

2. Saking pentingnya sujud/patuh kepada-nya, maka harus dilaksanakan baik dengan kemauan sendiri atau pun terpaksa termasuk pula bayang-bayangnya yang senantiasa sujud baik di waktu pagi dan petang hari. C. QS. an-nahl (16): 49 1. Sebagai penegasan Allah SWT terhadap ayat sebelumnya agar semua makhluk ciptaan-nya baik yang di langit dan di bumi untuk sujud/patuh hanya kepada-nya. 2. Larangan Allah menyombongkan diri. Pada ayat ini jelas diterangkan bahwa malaikat tidak menyombongkan diri di hadapan Allah SWT. IV. HIKMAH TASYRI Dengan adanya firman Allah SWT, khususnya tiga ayat yang dibahas pada makalah ini memberikan kita banyak pelajaran dari Allah SWT, antara lain: a. Sujud/patuh terhadap semua perintah Allah SWT. b. Menyembah semata-mata kepada Allah SWT tanpa menyekutukan-nya dengan apapun. c. Selalu bertasbih kepada-nya d. Tidak menyombongkan diri 16

BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Setelah mengetahui pengertian sujud dan kajian tafsir ayat mengenai sujud dalam makalah ini, maka dapat disimpulkan bahwa sujud merupakan perintah Allah kepada semua makhluknya baik yang ada di langit maupun yang ada di bumi. yang bergerak dan yang tidak bergerak, tidak terkecuali manusia. Bahkan kalaupun ada manusia yang tidak sujud kepada Allah karena diberikan-nya kebebasan untuk percaya atau tidak percaya, taat atau durhaka, tetapi bayang-bayangnya tetap sujud kepada-nya. Ada empat macam sujud yang kita ketahui dalam ajaran agama Islam, yaitu: 1. Sujud biasa yang merupakan bagian tidak terpisahkan dalam shalat. 2. Sujud sahwi ialah sujud dua kali pada waktu duduk karena lupa dalam shalat, baik shalat fardhu maupuan shalat sunnah. 25 3. Sujud tilawah ialah sujud yang dilaksanakan ketika membaca atau mendengarkan ayat sajdah. 4. Sujud syukur ialah sujud yang dilaksanakan ketika mendapatkan nikmat Allah atau karena terhindar dari musibah 25)H. Zainuddin Hamidy, Terjemah Hadits Shahih Bukhari (Jakarta: Widjaya, 1992) Jilid II, h. 61 17

Namun sekali lagi kami sampaikan bahwa sujud kepada Allah SWT sebagaimana Judul makalah ini bukan hanya sebatas empat hal di atas, tetapi lebih luas dari itu. B. SARAN-SARAN Kami sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan untuk Sebuah makalah, sekalipun kami telah berusaha dengan semaksimal mungkin. Hal ini disebabkan karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan literatur yang kami dapatkan. Untuk itu, kami mengharapkan saran dan pemikiran cerdas dan konstruktif dati teman-teman, yang kami yakin pemikiran tersebut akan sangat bermanfaat untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga Allah SWT akan menambah ilmu pengetahuan kita serta memudahkan segala tugas dan aktifitas keseharian kita. Amin ya Allah! 18

DAFTAR PUSTAKA Departemen Agama RI, al-qur an dan terjemahnya (Jakarta: CV Indah Press, 1994) M. Quraish Shihab, Tafsir al-mishbah (Jakarta: Lentera Hati, 2002) Jilid 5, 6 dan 7 Salim Bahreisy, Terjemah Tafsir Ibnu Katsier (Kuala Lumpur: Victory Agencie, 1998) Jilid 3 dan 4 Zainuddin Hamidy, Terjemah Hadits Shahih Bukhari (Jakarta: Widjaya, 1992) Jilid II Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007) Edisi Ketiga 19

20