BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

dokumen-dokumen yang mirip
Sekapur Sirih. Bengkalis, Juli 2010 Kepala BPS Kabupaten Bengkalis. Ir. BUDIANTO

RADIUS PEMANGGILAN/ PEMBERITAHUAN DI PENGADILAN AGAMA BENGKALIS

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Arah Pengembangan Sanitasi

BAB 2 Kerangka Pengembangan Sanitasi

Sia Tofu (Bersama dan Bersatu) dan Visi Pembangunan Kabupaten Pulau Taliabu Tahun

BAB II Kerangka Pengembangan Sanitasi

Bab 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 2.1 : Visi Misi Sanitasi Kabupaten Aceh Jaya. Visi Sanitasi Kabupaten

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB 3 Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan dan Pariwisata Yang Sejahtera, Religius dan Berbudaya

BAB II ARAH PENGEMBANGAN SANITASI

2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Bab 2: Kerangka Pengembangan Sanitasi

Strategi Sanitasi Kabupaten OKU TIMUR

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Bab III Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Kabupaten Balangan. 2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB II PROFIL SANITASI SAAT INI

BAB KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

STRATEGI SANITASI KOTA KABUPATEN KEPULAUAN MERANTI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

MEWUJUDKAN SANITASI KOTA BANJARMASIN 50 AL, 90 PS, 90 DR DAN 100 AM TAHUN

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KOTA KOTAMOBAGU

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMUTAKHIRAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN SUMBAWA BARAT 2016

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF DIAGRAM SISTEM SANITASI PENGELOLAAN AIR LIMBAH DOMESTIK KABUPATEN WONOGIRI. (C) Pengangkutan / Pengaliran

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

2.1 Visi Misi Sanitasi

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB IV KEADAAN UMUM TEMPAT/DAERAH PENELITIAN. antara , ,6 Lintang Utara dan , ,2 Bujur Timur.

BAB II. sektor sanitasi

LEMBAR PENGESAHAN STRATEGI SANITASI KABUPATEN (SSK) KABUPATEN BINTAN. Bintan, Desember Disusun oleh : Ketua Pokja Sanitasi Kabupaten Bintan

BAB 4 GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKALIS DAN PERKEMBANGAN PERIKANANNYA

KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB II : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 04 STRATEGI PEMBANGUNAN SANITASI

BAB III. Kerangka Pengembangan Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

BAB 3 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI. Tabel 3.1. Visi dan Misi Sanitasi Kota Manggarai Barat

BAB II : KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

Pertemuan Konsultasi dengan Tim Pengarah

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB 2 KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BAB.3 Kerangka Pembangunan Sanitasi

Lampiran I.14 : PENETAPAN DAERAH PEMILIHAN DAN JUMLAH KURSI ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH PROVINSI DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2014 PROVINSI :

Strategi Sanitasi Kabupaten Tahun

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI

RINGKASAN EKSEKUTIF PEMERINTAH KABUPATEN WAKATOBI KELOMPOK KERJA SANITASI KABUPATEN WAKATOBI

LAMPIRAN V DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014 BAB I PENDAHULUAN

Seluruh masyarakat Kota Tebing Tinggi. Hasil yang diharapkan 1 unit IPLT dibangun dan dapat beroperasi mulai tahun 2018 Rincian Kegiatan

Penyepakatan VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI SANITASI KOTA TASIKMALAYA SATKER SANITASI KOTA TASIKMALAYA

BAB 2 REVIEW SSK DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN SANITASI

STRATEGI SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG 2014 KATA PENGANTAR

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PENGEMBANGAN SANITASI

BAB III KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

STRATEGI SANITASI KOTA PAREPARE. Lampiran 5. Deskripsi Program/Kegiatan

BAB V Area Beresiko Sanitasi

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI

BUKU PUTIH SANITASI KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT 2014

DESKRIPSI PROGRAM DAN KEGIATAN

E. DESKRIPSI PROGRAM/KEGIATAN E.1. BIDANG AIR LIMBAH. Nama Program/Kegiatan

Daftar Isi. S S K K o t a J a y a p u r a Hal 1

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI DAN OBJEK LOKASI PENELITIAN

BAB III STRATEGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN SANITASI. 3.1 Tujuan, Sasaran, dan Strategi Pengembangan Air Limbah Domestik

KATA PENGANTAR. Strategi Sanitasi Kabupaten (SSK) Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kabupaten Banggai

DAFTAR LOKASI DAN ALOKASI PNPM MANDIRI PERKOTAAN T.A.2013 PROVINSI RIAU

BAB I PENDAHULUAN. yang harus diwujudkan sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia, sebagaimana

BAB III RENCANA KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITASI

BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. Oktober Sebelum menjadi kecamatan pusat pemerintahan terletak di Duri,

Bab 1 : Pendahuluan STRATEGI SANITASI KOTA KOTA SUNGAI PENUH TAHUN Latar Belakang. POKJA PPSP Kota Sungai Penuh Tahun

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

L-3. Kerangka Kerja Logis TABEL KKL. Pemutakhiran SSK Kabupaten Batang L3-1

5.1. Area Beresiko Sanitasi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

Transkripsi:

BAB II KERANGKA PENGEMBANGAN SANITASI 2.1 Visi Misi Sanitasi Sebagai koridor pembangunan sanitasi jangka menengah maka disusunlah visi dan misa sanitasi. Visi misi disusun mengacu kepada visi dan misi kabupaten sebagaimana tercantum pada RPJMD. Visi dan misi sanitasi juga dikaitkan dengan beberapa permasalahan pokok sanitasi di Kabupaten Bengkalis, dari hal-hal tersebut disusunlah Visi Sanitasi Kabupaten Bengkalis yaitu : Terwujudnya Sanitasi Bengkalis yang Lebih Baik, Berkelanjutan dan Berbasis Masyarakat tahun 2020 Visi tersebut di atas mempunyai makna bahwa : 1) Terwujudnya mengandung arti usaha atau upaya percepatan pencapaian sanitasi yang lebih baik 2) Sanitasi Kabupaten Bengkalis yang lebih baik mengandung arti peningkatan sanitasi dengan pengelolaan air limbah, persampahan dan drainase sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI), dan Standar Pelayanan Minimum (SPM) dan pencapaian Universal Acsess. 3) Berkelanjutan mengandung arti sanitasi Bengkalis dalam pengelolaannya harus berorientasi jangka panjang 4) Berbasis Masyarakat mengandung arti pengelolaan sanitasi ikut memberdayakan masyarakat. Penjabaran dari visi dan misi satasi Kabupaten Bengkalis disajikan apada table di bawah ini : Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 1

Tabel 2.1: Visi Misi Sanitasi Kabupaten Bengkalis Visi Kabupaten Bengkalis Misi Kabupaten Bengkalis Visi Sanitasi Misi Sanitasi Kabupaten Bengkalis Tercapainya 1. Meningkatkan kualitas SDM Terwujudnya Misi Air Limbah masyarakat yang unggul, terutama pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan, kependudukan Sanitasi Bengkalis Domestik Meningkatkan sejahtera, dan ketenagakerjaan yang Lebih pengelolaan air mandiri dan bertaqwa 2. Menanggulangi kemiskinan dan memberdayakan ekonomi kerakyatan, perekonomian Baik, Berkelanjutan limbah domestik yang berkualitas dan dengan perdesaan serta kelompok dan Berbasis berbasis masyarakat mewujudkan kabupaten Bengkalis sebagai salah satu daerah otonom terbaik di indonesia tahun 2015 masyarkat minoritas dan terpinggirkan 3. Mengembangkan perekonomian daerah dan masyarakat serta menibgkatkan investasi dan UMKM dengan memanfaatkan kkayaan sumber daya alam yang terbarukan. 4. Meningkatkan insfratruktur daerah antara lain Masyarakat tahun 2020 Misi Persampahan Meningkatkan kuantitas, kualitas dan peran masyarakat dalam pengelolaan sampah Misi Drainase Meningkatkan kualitas peningkatan prasarana jalan, Infrastruktur sarana jembatan, pelabuhan, energi prasarana drainase listrik, pengelolaan sumber dan kondisi daya air, pengelolaan lingkungan yang lingkungan, penataan ruang sehat serta dan perumahan mengurangi daerah 5..Mengimplementasikan genangan desentralisasi politik, keuangan dan administrasi dalam sistem pemerintahan Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 2

daerah serta melaksanakan tata kelola pemerintah yang baik (good governant) 2.2 Tahapan Pengembangan Sanitasi Tahapan pencapaian pembangunan sektor sanitasi disusun dengan melakukan analisis terhadap kondisi wilayah saat ini serta arah pengembangan kota secara menyeluruh sebagaimana tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan seperti RPJPD, RPJMD, dan RPIJMD serta dokumen RTRW Kabupaten Kepulauan Bengkalis. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan pilihan sistem dan penetapan zona sanitasi antara lain adalah : a. Arah pengembangan kota yang merupakan perwujudan dari visi dan misi Kabupaten Kabupaten Bengkalis dalam Jangka Pendek sampai dengan jangka panjang b. Proyeksi pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk pada setiap kawasan berdasarkan luas terbangun c. Kawasan beresiko sanitasi d. Kondisi fisik wilayah (topografi dan struktur tanah) Beberapa kriteria yang menjadi pertimbangan dalam penentuan prioritas tersebut adalah kepadatan penduduk, klasifikasi wilayah (perkotaan atau perdesaan), karakteristik tata guna lahan (Center of Business Development/ komersial atau rumah tangga), serta resiko kesehatan lingkungan. Analisis yang dilakukan menghasilkan suatu peta yang menggambarkan kebutuhan sistem pengelolaan air limbah yang akan menjadi bahan untuk perencanaan pengembangan sistem. Penetapan Sistem dan Zona Sanitasi dilakukan untuk mengidentifikasi sistem sanitasi yang paling sesuai untuk suatu wilayah dan membantu perumusan program dan kegiatan yang paling sesuai dengan kondisi wilayah berdasarkan sistem yang diusulkan. Sistem sanitasi adalah suatu proses multi-langkah, di mana berbagai jenis limbah dikelola dari titik timbulan (sumber limbah) ke titik pemanfaatan kembali atau Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 3

pemrosesan akhir. Setiap tahap ini disebut kelompok fungsional karena memiliki teknologi sendiri-sendiri dengan pengelolaan spesifik. Sistem sanitasi berdasarkan pentahapan implementasi jangka pendek (1-2 tahun), jangka Menengah (5 tahun), dan jangka panjang (10-15 tahun). Zona sanitasi menunjukkan dimana sistem tersebut akan diterapkan. Dalam menetapkan sistem sanitasi faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah : (i) faktor pengelolaan (peraturan, pengelolaan kelembagaan, pengaturan operasional dan pemeliharaan, kepemilikan aset) (ii) faktor fisik wilayah (kepadatan penduduk, pemanfaatan lahan, dan topografi) (iii) faktor keuangan dan pendanaan (kapasitas fiskal, dukungan, dan mekanisme pendanaan) Pilihan Sistem yang dapat digunakan umumnya adalah : a) Sub sektor air limbah domestik : Sistem setempat (Sistem on-site), dimana air limbah langsung diolah di tempat; dan sistem terpusat (sistem off-site) dengan mengalirkan air limbah domestik melaui perpipaaan menuju Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). b) Sub sektor persampahan: sistem pengolahan tidak langsung (melaui tempat penampungan sementara/tps; sistem pengangkutan langsung; dan sistem penanganan sampah di sumbernya. c) Sub sektor drainase: sistem gravitasi dan sistem pemompaan. 2.2.1 Tahap Pengembangan Air Limbah Domestik Dalam menentukan wilayah pengembangan air limbah domestik yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing wilayah di tingkat desa/kelurahan, maka disusun prioritas pengembangan sistem air limbah domestik. Penentuan zona wilayah dan sistem sanitasi air limbah berdasarkan 5 (lima) kriteria, yaitu : Kepadatan penduduk, tata guna lahan (Perdagangan, jasa maupun permukiman) saat ini dan yang akan datang berdasarkan RTRW, kondisi ekstrim yg didefinisikan sebagai genangan yg diakibatkan oleh pengaruh pasang surut air laut, tingkat resiko kesehatan dan kondisi tanah Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 4

Berdasarkan analisis penentuan zona dan sistem sanitasi air limbah di Kabupaten Kabupaten Bengkalissistem sanitasi sub-sektor air limbah domestik dapat dilihat pada peta 2.1 di bawah ini. Peta tersebut terbagi dalam beberapa zonasi, dimana zona tersebut sekaligus merupakan dasar bagi kota Pengembangan sub sektor air limbah berdasarkan zona, yaitu: 1. Zona I, Merupakan sistem penanganan on - site dengan skala rumah tangga (household based) dengan penyediaan tangki septik individual yang sesuai dengan SNI. Pengelolaan limbah melalui STBM serta penyedian MCK bagi keluarga keluarga yang tidak memiliki jaman pribadi. Tahapan penanganannya dengan kegiatan utama untuk perubahan perilaku dan pemicuan. Zona ini mencakup di 116 Kelurahan/Desa di Kabupaten Bengkalis, yaitu : Desa Sekodi Desa Suka Maju Desa Makeruh Desa Kelemantan Desa Muntai Barat Desa Darul Aman Desa Ketam Putih Desa Bantan Sari Desa Dungun Baru Desa Pematang Duku Desa Bantan Timur Desa Titi Akar Desa Penebal Desa Teluk Papal Desa Tanjung Medang Desa Temeran Desa Ulu Pulau Desa Tanjung Punak Desa Penampi Desa Mentayan Desa Kadur Desa Sungai Alam Desa Resam Lapis Desa Hutan Ayu Desa Air Putih Desa Berancah Desa Suka Damai Desa Senggoro Desa Pasiran Desa Puteri Sembilan Desa Wono Sari Desa Deluk Desa Harapan Baru Desa Kelapa Pati Desa Pangkalan Jambi Desa Petani Desa Pedekik Desa Dompas Desa Bumbung Desa Pangkalan Batang Desa Buruk Bakul Desa Kesumbo Ampai Desa Sebauk Desa Bukit Batu Desa Air Kulim Desa Teluk Latak Desa Sukajadi Desa Buluh Manis Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 5

Desa Meskom Desa Parit I Api-Api Desa Pamesi Desa Palkun Desa Temiang Desa Bathin Sobanga Desa Kelemantan Barat Desa Api-Api Desa Pinggir Desa Sungai Batang Desa Tenggayun Desa Semunai Desa Pematang Duku Timur Desa Sepahat Desa Tengganau Desa Damai Desa Bukit Kerikil Desa Balai Pungut Desa Kelebuk Desa Tanjung Leban Desa Muara Basung Desa Kuala Alam Desa Langkat Desa Kuala Penaso Desa Pangkalan Batang Barat Desa Sepotong Desa Beringin Desa Senderak Desa Sungai Siput Desa Melibur Desa Prapat Tunggal Desa Lubuk Muda Desa Serai Wangi Desa Simpang Ayam Desa Tanjung Belit Desa Tasik Serai Desa Teluk Lancar Desa Lubuk Gaung Kelurahan Balai Raja Desa Kembung Luar Desa Sadar Jaya Desa Tasik Serai Timur Desa Teluk Pambang Desa Muara Dua Desa Sungai Meranti Desa Muntai Desa Bandar Jaya Desa Pangkalan Libut Desa Bantan Air Desa Sungai Linau Desa Buluh Apo Desa Bantan Tengah Desa Tanjung Damai Desa Koto Pait Beringin Desa Selat Baru Desa Sumber Jaya Desa Tasik Serai Barat Desa Bantan Tua Desa Sungai Nibung Desa Tasik Tebing Serai Desa Jangkang Desa Kembung Baru Desa Pambang Pesisir Desa Pambang Baru Desa Koto Raja Desa Liang Banir Desa Tanjung Datuk Desa Pangkalan Nyirih Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 6

2. Zona II, Merupakan sistem penanganan Sistem Komunal. Dilihat dari hasil olahan data Kelurahan atau Desa yang perlu penanganan jangka pendek mencakup 26 Kelurahan, yaitu : Kelurahan Rimba Sekampung Kelurahan Tanjung Kapal Desa Sri Tanjung Kelurahan Bengkalis Kota Kelurahan Batu Panjang Desa Pancur Jaya Kelurahan Damon Kelurahan Terkul Desa Pangkalan Pinang Desa Sejangat Kelurahan Pergam Desa Teluk Rhu Kelurahan Sungai Pakning Desa Teluk Lecah Desa Sebangar Desa Sungai Selari Desa Sei Cingam Desa Balai Makam Desa Pakning Asal Desa Hutan Panjang Desa Bathin Betuah Desa Batang Duku Desa Sukarjo Mesim Desa Boncah Mahang Desa Lubuk Garam Desa Parit Kebumen 3. Zona III, merupakan pengelolaaan menggunakan sistem offsite kepadatan sedang sehingga bisa dilakukan dengan pembangun sistem terpusat skala kawasan/ipal Skala kawasan. Zona ini terdapat pada daerah perkotaan yang memiliki kepadatan cukup tinggi. Zona ini mencakup 13 desa/kelurahan yaitu : Kelurahan Talang Mandi Kelurahan Duri Timur Desa Simpang Padang Kelurahan Gajah Sakti Kelurahan Babussalam Desa Pematang Obo Kelurahan Batang Serosa Kelurahan Air Jamban Kelurahan Titian Antui Kelurahan Balik Alam Kelurahan Duri Barat Desa Pematang Pudu Desa Tambusai Batang Dui Ketiga zona ini digambarkan pada peta tahapan pengembangan air limbah domestik, peta ini : Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 7

Peta 2.1 Peta tahapan pengembangan air limbah domestik Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 8

Tabel 2.2 Tahapan pengembangan air limbah domestik Kabupaten Bengkalis Cakupan Target Cakupan Layanan (%) No Sistem Layanan Eksisting (%) Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang (a) (b) (c) (d) (e) (f) Wilayah Pedesaan A Buang Air Besar Sembarangan (BABS)/tidak ada akses 8,24 6 0 0 B Sistem On-Site (Setempat) 1 Cubluk dan sejenisnya 23,03 20 15 0 2 Individual( tangki septik) 66.64 69 75 90 C Sistem Komunal 2.09 5 10 10 1 MCK/ MCK ++ 2 IPAL komunal 3 Tangki Septik Komunal 2.09 3 4 4 0 1 3 3 0 0 0 0 0 1 3 3 D Sistem Off-Site (terpusat) 0 0 0 0 TOTAL Wilayah Perkotaan 100 100 100 100 A Buang Air Besar Sembarangan 7.81 5 0 0 Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 9

(BABS)/tidak ada akses B Sistem On-Site (Setempat) 1 Cubluk dan sejenisnya 21.0 2 Individual( tangki septik) 69.5 10 0 0 79 87.5 90 C Sistem Komunal 1.5 6 12.5 10 1 MCK 1.5 2 2 0 2 MCK ++ 0 1.3 3.5 0 3 IPAL komunal 0 1.2 4 3 4 Tangki Septik Komunal 0 1,5 3 2 D Sistem Off-Site (terpusat) skala kawasan 0 0 0 5 TOTAL 100 100 100 100 2.2.2 Tahapan Pengembangan Persampahan Berdasarkan analisis penentuan zona dan sistem sanitasi Persampahan di Kabupaten Bengkalis dengan kriteria yang ada di dalam wilayah pengembangan pelayanan persampahan dapat diidentifikasikan ada 2 (dua) kriteria utama dalam penetapan prioritas penanganan persampahan saat ini yaitu; 1). Tata guna lahan/klasifikasi wilayah: komersial/ Central of Business Development (CBD), permukiman, fasilitas umum, terminal, dsb; 2). kepadatan penduduk. Berdasarkan kriteria penentuan wilayah dan kebutuhan pelayanan persampahan ke depan terdapat 4 tipikal zona persampahan yang ada didapat digambarkan sebagai berikut : Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 10

1. Zona 1 merupakan zona area kepadatan rendah, pada umumnya merupakan wilayah dengan kategori pedesaan. yang dapat dilakukan dengan merubah perilaku masyarakat dalam pengelolaan persampahan dengan pola 3R. Zona ini meliputi 100 keluran/desa yaitu : Desa Sekodi Desa Selat Baru Desa Bandar Jaya Desa Kelemantan Desa Bantan Tua Desa Sungai Linau Desa Ketam Putih Desa Jangkang Desa Tanjung Damai Desa Pematang Duku Desa Kembung Baru Desa Sumber Jaya Desa Penebal Desa Pambang Pesisir Desa Sungai Nibung Desa Temeran Desa Pambang Baru Desa Koto Raja Desa Penampi Desa Suka Maju Desa Liang Banir Desa Sungai Alam Desa Muntai Barat Desa Tanjung Datuk Desa Air Putih Desa Bantan Sari Desa Makeruh Desa Senggoro Desa Bantan Timur Desa Darul Aman Desa Wono Sari Desa Teluk Papal Desa Titi Akar Desa Kelapa Pati Desa Ulu Pulau Desa Tanjung Punak Desa Pedekik Desa Mentayan Desa Kadur Desa Pangkalan Batang Desa Resam Lapis Desa Bumbung Desa Sebauk Desa Berancah Desa Kesumbo Ampai Desa Teluk Latak Desa Pasiran Desa Buluh Manis Desa Meskom Desa Deluk Desa Pamesi Desa Palkun Desa Dompas Desa Semunai Desa Kelemantan Barat Desa Buruk Bakul Desa Tengganau Desa Sungai Batang Desa Bukit Batu Desa Balai Pungut Desa Pematang Duku Timur Desa Sukajadi Desa Muara Basung Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 11

Desa Damai Desa Parit I Api-Api Desa Kuala Penaso Desa Kelebuk Desa Temiang Desa Beringin Desa Kuala Alam Desa Api-Api Desa Melibur Desa Pangkalan Batang Barat Desa Tenggayun Desa Tasik Serai Desa Senderak Desa Sepahat Desa Tasik Serai Timur Desa Prapat Tunggal Desa Langkat Desa Sungai Meranti Desa Simpang Ayam Desa Sepotong Desa Pangkalan Libut Desa Teluk Lancar Desa Sungai Siput Desa Buluh Apo Desa Kembung Luar Desa Lubuk Muda Desa Koto Pait Beringin Desa Teluk Pambang Desa Tanjung Belit Desa Tasik Serai Barat Desa Muntai Desa Lubuk Gaung Desa Tasik Tebing Serai Desa Bantan Air Desa Bantan Tengah Desa Sadar Jaya Desa Muara Dua 2. Zona 2 merupakan daerah dengan tipikal kepadatan 25-100 pp; dan merupakan daerah Urban/rural atau area dengan resiko sedang yang memerlukan penanganan melalui peningkatan cakupan layanan, peningkatan sarana dan prasarana serta penanganan persampahan dengan pola 3R. Zona ini meliputi 26 kelurahan/desa, yaitu : Desa Pangkalan Jambi Desa Hutan Panjang Desa Puteri Sembilan Desa Bukit Kerikil Desa Sukarjo Mesim Desa Harapan Baru Desa Tanjung Leban Desa Parit Kebumen Desa Petani Desa Lubuk Garam Desa Sri Tanjung Desa Air Kulim Kelurahan Tanjung Kapal Desa Dungun Baru Desa Bathin Sobanga Kelurahan Terkul Desa Tanjung Medang Desa Pinggir Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 12

Desa Teluk Lecah Desa Teluk Rhu Desa Serai Wangi Desa Sei Cingam Desa Hutan Ayu Kelurahan Balai Raja Desa Pangkalan Nyirih Desa Suka Damai 3. Zona 3 merupakan area dengan dengan fitur zona > 100 orang/ha; tetapi bukan-urban, yang memerlukan penanganan melalui peningkatan cakupan layanan, peningkatan sarana dan prasarana serta penanganan persampahan dengan pola 3R. Zona ini berada pada 10 desa/ kelurahan yaitu : Kelurahan Batu Panjang Desa Pangkalan Pinang Desa Tambusai Batang Dui Kelurahan Pergam Desa Bathin Betuah Desa Simpang Padang Desa Pancur Jaya Desa Batang Duku Desa Pematang Obo Desa Pakning Asal 4. Zona 4 merupakan daerah CBD, daerah CBD ditandai dengan adanya perkantoran,pusat perdagangan dan bisnis, atau daerah wisata. Pada zona ini peningkatan cakupan layanan hingga 100%( RT-TPS-TPA) dan ditangani dalam jangka pendek ke menengah. Zona ini mencakup 19 desa/kelurahan yaitu : Kelurahan Rimba Sekampung Kelurahan Talang Mandi Desa Sebangar Kelurahan Bengkalis Kota Kelurahan Gajah Sakti Desa Balai Makam Kelurahan Damon Kelurahan Batang Serosa Desa Pematang Pudu Desa Sejangat Kelurahan Balik Alam Desa Boncah Mahang Kelurahan Sungai Pakning Kelurahan Duri Barat Kelurahan Titian Antui Desa Sungai Selari Kelurahan Duri Timur Kelurahan Babussalam Kelurahan Air Jamban Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 13

Peta 2.2 Peta tahapan pengembangan Persampahan Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 14

Tabel 2.3 Tahapan pengembangan persampahan Kabupaten Bengkalis Target cakupan layanan Cakupan eksisting (%) No Sistem layanan Jangka Jangka Jangka eksisting pende menengah panjang k (a) (b) (c) (d) (e) (f) Wilayah Perkotaan A Prosentase sampah terangkut 47% 60.0% 80.0% 70.0% 1 Penanganan langsung (direct) 2 Penanganan tidak langsung (indirect) B Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani 38.7 % 23% 0% 0% C 3R/pengelolaan dari sumbernya 14.30% 17% 20% 30% T O T A L 100% 0.00% 100% 100% Wilayah Pedesaan A Prosentase sampah terangkut 6,8% 10 % 20% 30% 1 Penanganan langsung (direct) 2 Penanganan tidak langsung (indirect) B Dikelola mandiri oleh masyarakat atau belum terlayani 93.2% 87% 70% 50% C 3R/pengelolaan dari sumbernya 0 3% 10% 20% T O T A L 100% 100% 100% 100% Tabel 2.3 menjelaskan bahwa sistem dan cakupan layanan persampahan wilayah perkotaan saat ini sudah 47%, dan pokja menargetkan pada tahun 2020, cakupan layanan persampahan pada wilayah perkotaan di Bengkalis sudah terlayani sebesar 80%. Hal ini disesuaikan dengan target nasional. Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 15

2.2.3 Tahapan Pengembangan Drainase Dalam menentukan wilayah pengembangan saluran drainase yang sesuai dengan kebutuhan masingmasing wilayah di tingkat kelurahan/desa, maka disusun prioritas pengembangan sistem drainase. Penentuan daerah prioritas ini disusun berdasarkan 5 (lima) kriteria seleksi yang mengacu ke SPM, yaitu kepadatan penduduk, tata guna lahan (perdagangan, jasa, maupun permukiman), daerah genangan air hujan, serta tingkat resiko kesehatan. Perencanaan penanganan ke depan dapat diilustrasikan pada peta dan tabel pengembangan drainase dibawah ini: Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 16

Peta 2.3 Peta tahapan pengembangan Draiase Perkotaan Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 17

Tabel 2.4 Tahapan Pengembangan Drainase Perkotaan Kabupaten Bengkalis Luas Luas genangan (ha) No genangan Permukiman (ha) Titik Genangan di Area eksisting di Pemukiman Area Jangka pendek Jangka menengah Jangka panjang (a) (b) (c) (d) (e) (f) 1 Bengkalis 7,680 5760 3840 1920 2 Bantan 1,645 1233,5 823 411,5 3 Bukit Batu 1,924 1443 962 481 4 Bengkalis Kecil 3,382 2536.5 1691 845,5 5 Rupat Utara 414 310,5 207 0 6 Rupat 495 370 248 0 7 Pinggir 8,727 6546 4363 2181,5 8 Mandau 1305 979 653 326 TOTAL 25572 6393 12786 6165,5 Pada tabel diatas menunjukkan luas genangan eksisting di Kabupaten Bengkalis sebesar 25.572 Ha. Pada tahapan pengembangan drainase, pokja menargetkan pada jangka menengah area tergenang berkurang sebesar 50% Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 18

2.3 Perkiraan Pendanaan Pengembangan Sanitasi Analisis perkiraan pendanaan pembanguanan sanitasi ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran jelas mengenai kemampuan daerah dalam pendanaan sanitasi sebagaimana diidentifikasikan di dalam dokumen SSK ini. Untuk mendapatkan gambaran ini, maka analisis difokuskan pada aspek belanja dalam APBD Kabupaten Kabupaten Bengkalis Untuk menghitung pertumbuhan pendanaan APBD Kabupaten Bengkalis maka dibutuhkan data keuangan yang diambil dokumen penganggaran SKPD-SKPD terkait sanitasi. Adapun tabel perhitungan pertumbuhan pendanaan APBD Kabupaten Bengkalis dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 19

No Tabel 2.5: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Bengkalis untuk Sanitasi Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) 2011 2012 2013 2014 2015 Rata-rata Pertumbuhan % Belanja Sanitasi 28% 1 (1.1+1.2+1.3+1.4) 0 34,789,507,193.00 45,535,941,850.00 18,665,281,678.00 39,633,391,450.00 1.1 Air Limbah Domestik 0-943,847,500.00 1,250,761,250.00-0% 1.2 Sampah rumah tangga 0 14,414,037,760.00 11,640,232,450.00 16,542,400,700.00 27,765,000,000.00 11% 1.3 Drainase lingkungan 0 19,399,431,810 32,568,618,700 0 11,045,920,000 10% 1.4 PHBS 0 976,037,623 383,243,200 872,119,728 822,471,450 20% Dana Alokasi Khusus 2 (2.1+2.2+2.3) - 1,642,500,000 - - - 2.1 DAK Sanitasi 2.2 DAK Lingkungan Hidup 2.3 DAK Perumahan dan Permukiman 1,642,500,000-3 Pinjaman/Hibah untuk Sanitasi - - - - - - Belanja APBD murni untuk Sanitasi (1-2-3) 0 33,147,007,193.00 45,535,941,850.00 18,665,281,678.00 39,633,391,450.00 30% Total Belanja Langsung 1,356,970,851,324 1,410,131,508,255 2,862,357,175,356 3,200,121,775,898.78 2,989,373,384,229 3% % APBD murni untuk sanitasi terhadap 0.00% 2.35% 1.59% 0.58% 1.33% 1% Belanja Langsung Komitmen Pendanaan APBD untuk pendanaan sanitasi ke depan (% terhadap belanja langsung ataupun penetapan nilai absolut) 2.00% Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 20

Berdasarkan tabel 2.5 untuk mempercepat pembangunan sanitasi permukiman dan kemampuan daerah maka Kabupaten Bengkalis berkomitmen untuk pendanan sanitasi dari APBD sebesar 2 % per tahun. Sedangkan untuk perkiraan besaran pendanaan sanitasi 5 (lima) tahun ke depan, dapat dilihat pada tabel 2.6 berikut : Tabel 2.6: Perkiraan Besaran Pendanaan Sanitasi ke depan Perkiraan Belanja Murni Sanitasi (Rp.) No Uraian 2016 2017 2018 2019 2020 Total Pendanaan 1 Perkiraan Belanja Langsung 3,080,371,767,518 3,172,782,920,543 3,267,966,408,160 3,366,005,400,404 3,466,985,562,417 16,354,112,059,042 2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 30,803,717,675 31,727,829,205 32,679,664,082 33,660,054,004 34,669,855,624 163,541,120,590 3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 61,607,435,350 63,455,658,410 65,359,328,163 67,320,108,008 69,339,711,248 327,082,241,181 Dari tabel di atas menunjukkan total perkiraan APBD murni terhadap sanitasi selama tahun sebesar Rp. 163.541.120.590 dan total perkiraan komitmen pendanaan sanitasi selama 5 tahun sebesar Rp.327.082.241.181. Besaran pendanaan sanitasi nantinya akan berada dalam rentang keduanya. Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 21

Tabel 2.7: Perhitungan Pertumbuhan Pendanaan APBD Kabupaten Bengkalis untuk Operasional/Pemerliharaan dan Investasi Sanitasi No Uraian Belanja Sanitasi (Rp.) 2011 2012 2013 2014 2015 Pertumbuhan rata-rata 1 1.1 1.1.1 1.2 1.2.1 1.3 1.3.1 1.4 1.3.1 28% Belanja Sanitasi 0 34,789,507,193 45,535,941,850 18,665,281,678 39,633,391,450 0% Air Limbah Domestik 0-943,847,500 1,250,761,250 - Biaya operasional / pemeliharaan (justified) - - - - - 5% Sampah rumah tangga 0 14,414,037,760 11,640,232,450 16,542,400,700 27,765,000,000 11% Biaya operasional/pemeliharaan (justified) - - - - - 10% Drainase lingkungan 0 19,399,431,810 32,568,618,700-11,045,920,000 10% Biaya operasional/pemeliharaan (justified) - - 4,526,830,000 - - 10% PHBS 0 976,037,623 383,243,200 872,119,728 822,471,450 0 - - - Biaya operasional/pemeliharaan (justified) - - - Tabel 2.8: Perkiraan Besaran Pendanaan APBD Kabupaten Bengkalis untuk Kebutuhan Operasional/Pemeliharaan Aset Sanitasi Terbangun hingga Tahun 2020 No Uraian Biaya Operasional/Pemeliharaan (Rp.) 2016 2017 2018 2019 2020 Total Pendanaan 1 Belanja Sanitasi Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 22

30,803,717,675 31,727,829,205 32,679,664,082 33,660,054,004 34,669,855,624 163,541,120,590 1.1 Air Limbah Domestik 1.1.1 Biaya operasional / pemeliharaan (justified) 1,540,185,884 1,586,391,460 1,633,983,204 1,683,002,700 1,733,492,781 8,177,056,030 1.2 Sampah rumah tangga 1.2.1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 3,080,371,768 3,172,782,921 3,267,966,408 3,366,005,400 3,466,985,562 16,354,112,059 1.3 Drainase lingkungan 1.3.1 Biaya operasional/pemeliharaan (justified) 3,080,371,768 3,172,782,921 3,267,966,408 3,366,005,400 3,466,985,562 16,354,112,059 Tabel 2.9: Perkiraan Kemampuan APBD Kabupaten Bengkalis dalam Mendanai Program/Kegiatan SSK No Uraian Pendanaan (Rp.) 2016 2017 2018 2019 2020 Total Pendanaan 1 Perkiraan Kebutuhan Operasional / Pemeliharaan 7,700,929,419 7,931,957,301 8,169,916,020 8,415,013,501 8,667,463,906 40,885,280,148 2 Perkiraan APBD Murni untuk Sanitasi 30,803,717,675 31,727,829,205 32,679,664,082 33,660,054,004 34,669,855,624 163,541,120,590 3 Perkiraan Komitmen Pendanaan Sanitasi 61,607,435,350 63,455,658,411 65,359,328,163 67,320,108,008 69,339,711,248 327,082,241,181 4 Kemampuan Mendanai SSK (APBD Murni) (2-1) 23,102,788,256 23,795,871,904 24,509,748,061 25,245,040,503 26,002,391,718 122,655,840,443 5 Kemampuan Mendanai SSK (Komitmen) (3-1) 53,906,505,932 55,523,701,110 57,189,412,143 58,905,094,507 60,672,247,342 286,196,961,033 Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 23

Berdasarkan perhitungan pada tabel 2.9 di atas dapat diketahui bahwa pendanaan yang diestimasikan ataupun yang dikomitkan oleh Kabupaten Bengkalis masih menyisakan dana investasi untuk mendanai program SSK, diperkirakan ketersediaan besaran APBD untuk membiayai SSK berada pada rentang Rp. 122.655.840.443 Rp. 286.196.961.033 selama 5 tahun. Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 24

Pokja Sanitasi Kabupaten Bengkalis II- 25