PP No 19 Tahun 2005 (PASAL 19, AYAT 1)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya saat ini pendidikan anak usia dini. baik dalam aspek fisik-motorik, kognitif, bahasa, moral dan agama, sosial

Jurusan psikologi pendidikan dan bimbingan Fakultas ilmu pendidikan upi 2009

ANAK BERBAKAT. Oleh: Euis Kurniati, S.Pd Jumát 21 mei 2004 Nara sumber di mq fm bandung

2014 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE KUIS TIM UNTUK ENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS DAN SELF-CONFIDENCE SISWA SMP

BAB I PENDAHULUAN. sekolah sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam

Bentuk-bentuk Gejala Jiwa dan Implikasinya dalam Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan umum pembelajaran matematika yang dirumuskan dalam. Permendiknas Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi, adalah agar siswa

BAB I PENDAHULUAN. menekankan pemberian keterampilan dari berbagai unsur kecerdasan di mulai

BAB I PENDAHULUAN. adalah kualitas guru dan siswa yang mesing-masing memberi peran serta

BAGAIMANA MELEJITKAN 10 POTENSI KECERDASAN ANAK?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan sumber daya manusia merupakan faktor kunci

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan amanat pembukaan Undang-Undang Negara. kehidupan bangsa. Salah satu wahana dalam mencerdaskan setiap warga

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Mata pelajaran matematika wajib diberikan kepada semua peserta didik mulai

JURUSAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UPI TAHUN 2009

BAB I PENDAHULUAN. berpartisipasi aktif, memberikan ruang gerak yang cukup bagi prakarsa,

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sebagai bekal hidup di dunia untuk mengejar masa depan. Kata belajar bukan

BAB 1 PENDAHULUAN. perlu untuk ditingkatkan dan digali sebesar-besarnya karena hal tersebut

II. KERANGKA TEORETIS. menghadapi dan menyesuaikan kedalam situasi yang baru dengan cepat dan

BAB II KAJIAN TEORITIK. 1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI TEKNIK PEMBELAJARAN SIMPAN PINJAM PADA SISWA KELAS VIII SMP N 2 TRUCUK TAHUN AJARAN 2009/2010 SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. mengikuti perkembangan tersebut. Berdasarkan perkembangan tersebut, baik

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 tahun 2003

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan sumberdaya manusia yang berkualitas. Dengan pendidikan. mengukur, menurunkan, dan menggunakan rumus-rumus matematika

METODE PENGENALAN BAHASA UNTUK ANAK USIA DINI*

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diajarkan bukan hanya untuk mengetahui dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia. pesan-pesan konstitusi serta suasana dalam membangun watak bangsa (nation

I. PENDAHULUAN. bertujuan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang terdidik

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Riva Lesta Ariany, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Usia kanak-kanak yaitu 4-5 tahun anak menerima segala pengaruh yang diberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

DAFTAR ISI. II. PEMBELAJARAN PENGAYAAN A. Pembelajaran Menurut SNP... B. Hakikat Pembelajaran Pengayaan... C. Jenis Pembelajaran Pengayaan...

BAB I PENDAHULUAN. semakin pesat dapat membawa perubahan kearah yang lebih maju. Untuk itu perlu

BAB I PENDAHULUAN. terhadap pendidikan terutama wajib belajar sembilan tahun yang telah lama

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Prahesti Tirta Safitri, 2013

BAB I P E N D A H U L U A N. produktif yang memiliki potensi untuk berkembang. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk multidimensional yang dapat ditelaah dari

BAB I PENDAHULUAN. mungkin dalam peningkatan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar merupakan

BAB I PENDAHULUAN 1. 5 Latar Belakang Permasalahan

adalah proses diterimanya rangsang (objek, kualitas, hubungan antar gejala, maupun

BAB I PENDAHULUAN. (2015:7) yang menjelaskan pengertian dari pembelajaran sebagai berikut.

BAHAN PERKULIAHAN PSIKOLOGI PENDIDIKAN DEPA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Widhi Anugrah Sukma Gemilang, 2013

I. PENDAHULUAN. berperan penting dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia.

MENGENAL GAYA BELAJAR PESERTA DIDIK. Oleh Mansur HR Widyaiswara LPMP Provinsi Sulawesi Selatan

BAB I PENDAHULUAN. tersebut adalah SMA (Sekolah Menengah Atas). menurunkan dan menggunakan rumus Matematika yang diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. tanggung jawab terhadap pembentukan sumber daya manusia yang unggul. Dalam

I. PENDAHULUAN Latar Belakang. Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar

BAB I PENDAHULUAN. Masa usia sekolah dasar merupakan masa akhir kanak-kanak yang. berkisar antara enam tahun sampai dua belas tahun, dimana anak mulai

I. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting sebagai sarana yang tepat untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Annisa Shara,2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah hal yang sangat penting untuk diperoleh anak-anak ataupun

BAB I PENDAHULUAN. dan musik meningkatkan mutu hidup manusia. (dalam Anggraeni, 2005)

BAB I PENDAHULUAN. Di era informasi instan dewasa ini, setiap masyarakat membutuhkan informasi,

BAB I PENDAHULUAN. pelajaran sains yang kurang diminati dan membosankan. Banyak siswa yang

BAB I PENDAHULUAN. macam tantangan dalam berbagai bidang. Untuk menghadapi tantangan tersebut

BAB V PENUTUP. 1. Layanan Konseling Individual Bagi Siswa Kelas Akselerasi. a. Guru bimbingan dan konseling dalam layanan konseling individual

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara tidak

BAB I PENDAHULUAN. serta ketrampilan yang diperlukan oleh setiap orang. Dirumuskan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah makhluk sosial yang memiliki kebutuhan pribadi yang

BAB I PENDAHULUAN. "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa" Setiap manusia memiliki. mengembangkan secara sistematis. Langkah pemerintah untuk

BAB I PENDAHULUAN. terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan. Anak seolah-olah tidak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Mulyaningsih, 2013

Psikologi Pendidikan SETIAWATI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya pendidik untuk membantu

BAB II KAJIAN TEORETIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

RPP. Pengertian RPP. Komponen RPP

BAB I PENDAHULUAN. penjelasan dari peneliti saja. Pembelajaran tidak berhasil dengan baik,

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pokok yang dihadapi dunia pendidikan di Indonesia adalah masalah yang berhubungan dengan mutu atau

BAB I PENDAHULUAN. Asep Resa Baehaki,2014

BAB I PENDAHULUAN. terapan maupun aspek penalarannya mendukung kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi

BAB I PENDAHULUAN. pentingnya kemampuan bahasa bagi kehidupan manusia, tidak terkecuali bagi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menyebabkan kurikulum

BAB I PENDAHULUAN. salah satu cara untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok

BAB II KAJIAN TEORI. A. Karakteristik Pembelajaran Matematika SD / MI. 1. Ciri-Ciri Pembelajaran Matematika SD / MI. 7

Menjelaskan sistem penilaian Menjelaskan pengertian penilaian kelas Menjelaskan Prinsip penilaian kelas Menjelaskan Teknik penilaian kelas

BAB I PENDAHULUAN. sejajar atau menyeluruh agar dapat menghasilkan insan sumber daya manusia yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Tujuan umum pendidikan masa kini adalah untuk memberi bekal agar kita

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

UPAYA PEMBERDAYAAN PESERTA DIDIK ISTIMEWA MELALUI PROGRAM AKSELERASI OLEH PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. Bermain sering dikaitkan dengan kegiatan anak-anak yang dilakukan secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan salah satu pengetahuan mendasar yang dapat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Etika Khaerunnisa, 2013

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem. Pasal 1 angka 14 menyatakan bahwa :

SESI 1: HAKIKAT KEBERBAKATAN. Konsep, Oleh Drs.Yuyus Suherman,M.Si

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh kembang anak pada usia dini akan berpengaruh secara nyata pada

PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Niken Noviasti Rachman, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belajar merupakan suatu proses yang berlangsung secara aktif dan integratif untuk mencapai suatu

Transkripsi:

KARAKTERISTIK SISWA

PP No 19 Tahun 2005 (PASAL 19, AYAT 1) proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik

KE-UNIK-AN SISWA Tidak ada manusia yang sama dalam pengertian manusia yang satu pasti berbeda dengan yang lain Kondisi manusia itu sendiri bersifat tidak menetap dari waktu kewaktu, situasi dan kondisi, emosi serta cara seseorang siswa menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang-orang di sekitarnya

Setiap tahapan perkembangan manusia memiliki ciri khusus dengan perkembangan lain sehingga untuk dapat memberikan stimulasi dan mengarahkan pembentukan perilaku peserta didik perlu pula diketahui ciri khusus dari setiap tahapan perkembangan tersebut Guru dalam batas tertentu memiliki kemampuan untuk memanipulasi perilaku siswa, sehingga perlu pemahaman perilaku serta memerlukan pendekatan yang teliti dan waktu panjang

KARAKTERISTIK SISWA KECERDASAN BAKAT KEMAMPUAN AWAL MOTIVASI PERHATIAN PERSEPSI RETENSI TRANSFER BELAJAR

Kecerdasan Peserta Didik Kecerdasan matematika logika, Kecerdasan bahasa, Kecerdasan musikal, Kecerdasan visual spasial, Kecerdasan kinestetik, Kecerdasan interpersonal, Kecerdasan intrapersonal, dan Kecerdasan naturalis

Kemampuan Mengenali Emosi diri Kemampuan seseorang dalam mengenali perasaannya sendiri sewaktu perasaan atau emosi itu muncul. Ini sering dikatakan sebagai dasar dari kecerdasan emosional.

Kemampuan Mengelola Emosi Kemampuan seseorang untuk mengendalikan perasaannya sendiri sehingga tidak meledak dan akhirnya dapat mempengaruhi perilakunya secara salah.

Kemampuan Memotivasi Diri Kemampuan memberikan semangat kepada diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan bermanfaat. Dalam hal ini terkandung unsur harapan dan optimisme yang tinggi sehingga seseorang memiliki kekuatan semangat untuk melakukan aktivitas tertentu,

Kemampuan Mengenali Emosi Orang Kemampuan untuk mengerti perasaan dan kebutuhan orang lain sehingga orang lain akan merasa senang dan dimengerti perasaannya. Kemampuan ini sering pula disebut sebagai kemampuan berempati, mampu menangkap pesan nonverbal dari orang lain.

Kemampuan Membina Hubungan Kemampuan untuk mengelola emosi orang lain sehingga tercipta keterampilan sosial yang tinggi dan membuat pergaulan seseorang menjadi lebih luas. Peserta didik dengan kemampuan ini cenderung mempunyai banyak teman, pandai bergaul, dan menjadi lebih populer.

Bakat Peserta didik Kemampuan yang merupakan sesuatu yang melekat (inherent) dalam diri seseorang, Bakat peserta didik dibawa sejak lahir dan terkait dengan struktur otaknya, Genetik struktur otak telah terbentuk sejak lahir, tetapi berfungsinya otak sangat ditentukan oleh cara peserta didik berinteraksi dengan lingkungannya.

Indikator Bakat Mempunyai ingatan yang kuat, Mempunyai logika dan keterampilan analitis yang kuat, Mampu berpikir abstrak, Mampu membaca tata letak (ruang), Mempunyai keterampilan mekanis, Mempunyai bakat musik dan seni, Luwes dalam atletik dan menari, Pintar bersosialisasi, Mampu memahami perasaan manusia, Mampu memikat dan merayu.

Berbakat Mempunyai Karakteristik Negatif Mampu mengaktualisasikan pernyataan secara fisik berdasarkan pemahaman pengetahuan yang sedikit Dapat mendominasi diskusi Tidak sabar untuk segera maju ke tingkat berikutnya Suka ribut Memilih kegiatan membaca dari pada berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat, atau kegiatan fisik Suka melawan aturan, petunjuk-petunjuk atau prosedur tertentu Frustasi disebabkan tidak jalannya aktivitas sehari-hari Menjadi bosan karena banyak hal yang diulang-ulang Menggunakan humor untuk memanipulasi sesuatu Melawan jadwal yang (hanya) didasarkan atas pertimbangan waktu saja bukan atas pertimbangan tugas

Indikator Intelektual Mudah menangkap pelajaran Mudah mengingat kembali Memiliki perbendaharaan kata yang luas Penalaran tajam (berpikir logis, kritis, memahami hubungan sebab akibat) Daya konsentrasi baik (perhatian tidak mudah teralihkan) Menguasai banyak bahan tentang macammacam topik Senang dan sering membaca

Indikator Intelektual (lanjutan) Mampu mengungkapkan pikiran, perasaan atau pendapat secara lisan/tertulis dengan lancar dan jelas Mampu mengamati secara cermat Senang mempelajari kamus, peta dan ensiklopedi Cepat memecahkan soal Cepat menemukan kekeliruan atau kesalahan Cepat menemukan asas dalam suatu uraian Mampu membaca pada usia lebih muda Daya abstraksi cukup tinggi Selalu sibuk menangani berbagai hal

Indikator Kreativitas memiliki rasa ingin tahu yang besar sering mengajukan pertanyaan yang berbobot memberikan banyak gagasan dan usul terhadap suatu masalah mampu menyatakan pendapat secara spontan dan tidak malu-malu mempunyai/menghargai rasa keindahan

Indikator Kreativitas (lanjutan) Mempunyai pendapat sendiri dan dapat mengungkapkannya, tidak mudah terpengaruh orang lain Memiliki rasa humor tinggi Mempunyai daya imajinasi yang kuat Mampu mengajukan pemikiran, gagasan pemecahan masalah yang berbeda dari orang lain (orisinil) Dapat bekerja sendiri Senang mencoba hal-hal baru Mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi)

KEMAMPUAN AWAL Kemampuan yang telah dimiliki siswa sebelum ia mengikuti pembelajaran yang akan diberikan (Dick & Carey,1990)

Penelitian Goldstein Terdapat hubungan yang positif antara kemampuan awal siswa dengan hasil belajarnya. Kemampuan awal dapat diukur melalui tes awal, interview, atau caracara lain.

MOTIVASI Tenaga pendorong yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu (Morgan, 1986) Apabila siswa mempunyai motivasi positif maka ia akan: a. Memperlihatkan minat dan mempunyai perhatian, b. Bekerja keras dan memberikan waktu kepada usaha tersebut, c. Terus bekerja sampai tugas terselesaikan (Worell & Stilwell,1981)

BERDASARKAN SUMBERNYA Motivasi Intrinsik Motivasi Ekstrinsik Dengan memberi penguatan (reinforcement) maka motivasi yang mulamula bersifat ekstrinsik lambat laun diharapkan akan berubah menjadi motivasi intrinsik (Galloway, 1976)

PERHATIAN Suatu strategi kognitif yang mencakup empat ketrampilan, yaitu: Berorientasi ke suatu masalah Meninjau sepintas isi masalah Memusatkan diri pada aspek yg relevan Mengabaikan stimuli yang tidak relevan (Toeti Soekamto,1994)

FAKTOR INTERNAL Memberikan stimulus yang sesuai dengan minat, Kelelahan, Orang yang ekstrovert membutuhkan istirahat diantara waktu belajar.

FATOR EKSTERNAL Intensitas Stimulus, Stimulus yang baru dan tidak umum akan lebih menarik perhatian, Keragaman stimuli, Beberapa warna lebih mudah menarik perhatian, Stimulus yang bergerak lebih menarik perhatian, Penyajian stimulus secara berkala dan berulang-ulang

Indikator Motivasi Tekun menghadapi tugas Ulet menghadapi kesulitan Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi Ingin mendalami bahan/bidang pengetahuan yang diberikan Selalu berusaha berprestasi sebaik mungkin Menunjukkan minat terhadap masalah orang dewasa Senang dan rajin belajar, penuh semangat, cepat bosan dengan tugas rutin dapat mempertahankan pendapatnya Mengejar tujuan jangka panjang Senang mencari dan memecahkan soal-soal

PERSEPSI Suatu proses yang bersifat kompleks yang menyebabkan orang dapat menerima atau meringkas informasi yang diperolehnya dari lingkungannya (Fleming&Levie,1981)

Sifat Persepsi Relatif, tidak absolut tergantung pada pengalaman tepat sebelumnya, Selektif, tergantung pada pengalaman, minat, kebutuhan dan kemampuan siswa untuk mengadakan persepsi, Sesuatu yang tidak teratur akan sukar dipersepsikan.

PRINSIP UMUM YANG PERLU DIKETAHUI GURU Makin baik persepsi siswa mengenai sesuatu, makin mudah siswa mengingat, Pembelajaran perlu menghindari adanya persepsi yang salah, Pemanfaatan media pembelajaran/alat bantu pembelajaran perlu diusahakan.

RETENSI Sesuatu yang tertinggal dan dapat diingatkan kembali setelah seseorang mempelajari sesuatu. Retensi sangat menentukan hasil yang diperoleh siswa di dalam proses belajarnya

Kurva Retensi Diingat 100% 80 60 40 20 5 20 menit, 58% 80 menit, 44% 1 hari, 33% 5 10 15 20 25 Hari setelah belajar

JUMLAH BENAR Hubungan antara retensi dan IQ 9,2 9,0 8,8 8,6 8,4 8,2 8,0 7,8 7,6 7,4 7,2 IQ Tinggi ( X = 129 ) IQ Sedang (X = 106 ) IQ Rendah ( X = 67 ) mula-mula 5 menit 7 minggu

TERIMAKASIH

Strategi Guru Untuk Menarik Perhatian Memotivasi siswa yg sesuai materi ajar,

Strategi Guru Untuk Mempertahan Perhatian