SEKOLAH DENGAN PEMBELAJARAN BERMUTU A.R. AS ARI (SUATU GAGASAN AWAL)

dokumen-dokumen yang mirip
KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

Kisi-Kisi Uji Kompetensi Kepala Sekolah, UKKS

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Kemampuan tersebut diperlukan

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING

KOMPETENSI TENAGA KEPENDIDIKAN 1. KOMPETENSI PENGAWAS/PENILIK PAUD

BAB IV PROGRAM KERJA SEKOLAH

PEMBELAJARAN KREATIF-PRODUKTIF UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF BAGI MAHASISWA

KOMPETENSI KEPALA SEKOLAH

PENGARUH MODEL PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN BERPIKIR KREATIF SISWA PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

Oleh Nila Kesumawati Jurusan Pendidikan Matematika, FKIP Universitas PGRI Palembang

BAB I PENDAHULUAN. mampu menjadi mampu dan dari keadaan tidak memiliki keterampilan. pada peserta didik yang memiliki manfaat sesuai dengan tingkat

BAGAIMANA MENGUKUR AKTIVITAS SISWA DALAM PEMBELAJARAN?

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat di era global

PEMBENTUKAN HABITS OF MIND SISWA MELALUI PEMBELAJARAN SALINGTEMAS PADA MATA PELAJARAN FISIKA

PENERAPAN METODE RESITASI PADA PEMBELAJARAN KETERAMPILAN MENULIS BAHASA JERMAN TEMA IDENTITAS DIRI KELAS XI BAHASA SMA NEGERI 7 MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan hal penting bagi kehidupan umat manusia. berkualitas yang akan mampu menghadapi tantangan kehidupan yang

Penerapan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) Menuju Sekolah Ramah Anak

UNIT 3: KUNJUNGAN SEKOLAH

: Babakan Ciomas RT. 2/3 ds. Parakan Kec. Ciomas Kab. Bogor

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

Kelompok Materi: Pokok

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran saintifik dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran tematik

I. PENDAHULUAN. keterampilan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Menulis merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan salah satu sekolah formal yang

PENILAIAN AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi Juli 2011 BAN-PT

PENILAIAN AIPT. Skor AIPT. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Bobot (dalam %) 90

b. Siswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi kuliah, c. Penekanan pada eksplorasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 49 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGELOLAAN PENDIDIKAN OLEH SATUAN PENDIDIKAN NONFORMAL

WALIKOTA TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

2015 PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS ANTARA SISWA YANG MENDAPATKAN MODEL DISCOVERY LEARNING DENGAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING

KEMAMPUAN YANG PERLU DIMILIKI SUPERVISOR

I. PENDAHULUAN. kehidupan lainnya seperti keluarga, sosial kemasyarakatan, pemerintahan,

BAB V KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN. Setelah melalui serangkaian proses pengamatan empirik, kajian teoritik, penelitian

FORMAT 1. PENILAIAN BORANG INSTITUSI PERGURUAN TINGGI. Penilaian Dokumen Perorangan. Nama Perguruan Tinggi :... Nama Asesor :... Kode Panel :...

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia bukan merupakan tugas yang

I. PENDAHULUAN. dapat kita temukan dan juga berbagai bidang ilmu yang telah ada dapat dikembangkan

Setelah mengikuti sesi ini, pengawas diharapkan mampu: Mengenali pelaksanaan supervisi yang lebih baik

S1 Manajemen. Visi. Misi

BAB I PENDAHULUAN. menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran di sekolah, keberhasilannya diukur

BAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN Contextual Teaching and Learning

Keberhasilan suatu proses pembelajaran dipengaruhi oleh beberapa komponen. Dalam prosesnya, siswa dituntut untuk meningkatkan kompetensinya dengan

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN REKOMENDASI. A. Kesimpulan Hasil Penelitian dan Pengembangan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eka Kartikawati,2013

PENGARUH MODEL GUIDED INQUIRY DISERTAI FISHBONE DIAGRAM TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR PADA PEMBELAJARAN BIOLOGI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dedi Abdurozak, 2013

BAB I PENDAHULUAN. cukup mendasar, terutama setelah diberlakukannya Undang-Undang Republik

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mewujudkan pembangunan di masa

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. penting. Salah satu bukti yang menunjukkan pentingnya. memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Intan Setiawati, 2013

Arini Estiastuti (Staf Pengajar PGSD Fakultas Ilmu Pendidikan UNNES) ABSTRACT

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011):

Alat Evaluasi Diri Sekolah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar

KEMAMPUAN MENJUMLAHKAN BILANGAN PECAHAN DENGAN PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL (CONTEXTUAL TEACHING LEARNING) SEBAGAI UPAYA MERETAS SEKOLAH HUMANIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN. Pembelajaran matematika baik dengan pendekatan open-ended maupun

M, 2016 PENINGKATKAN KREATIVITAS SISWA MELALUI MODEL PROJECT BASED LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA FLIP CHART DALAM PEMBELAJARAN IPS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Strategi Pengembangan Sekolah Efektif untuk Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia

DINAMIKA KEMAHASISWAAN DAN ARAH KEBIJAKAN UNY DALAM PEMBINAAN KEMAHASISWAAN. Oleh Herminarto Sofyan

SERI MATERI PEMBEKALAN PENGAJARAN MIKRO 2013 PUSAT LAYANAN PPL & PKL. Pembelajaran Kontekstual Contextual Teaching & Learning (CTL)

2015 MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN LOGIS MATEMATIS SERTA KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMP MELALUI LEARNING CYCLE 5E DAN DISCOVERY LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang No 20 tahun 2003 pasal 1 menegaskan bahwa pendidikan. dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

BAB V P E N U T U P. berbasis prestasi di SMP Al Islam 1 Surakarta. perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi.

Sasaran Strategi Kegiatan Tahun. Pencapaian (1) (2) (3) (4) 1. KurikulumProgram Studi S1, S2,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Hilman Nuha Ramadhan, 2013

BAB I PENDAHULUAN. penting dalam pendidikan, baik dalam mengembangkan pemikiran kritis, kreatif,

I. PENDAHULUAN. mengembangkan daya pikir manusia. Oleh karena itu, dalam Permendiknas tahun

Peran Penting Guru Matematika dalam Mencerdaskan Siswanya

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

INSTRUMEN EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS)

BAB V KESIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. A. Kesimpulan. pembelajaran dan penilaian sikap spiritual pada kurikulum 2013 dalam mata

BAB 1 PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan. Oleh karena itu setiap tenaga

SOAL EDS ONLINE UNTUK KS.

BAB I PENDAHULUAN. Menengah Kejuruan (SMK). Posisi SMK menurut UU Sistem Pendidikan. SMK yang berkarakter, terampil, dan cerdas.

Pembelajaran Berbasis Kontekstual 2

KEBIJAKAN UJIAN NASIONAL BERBASIS KOMPUTER (UNBK) SMK

PENDAHULUAN. Leli Nurlathifah, 2015

KUESIONER MONITORING DAN EVALUASI PROSES PEMBELAJARAN PROGRAM STUDI Questionnare Monitoring and Evaluation Learning Process Study Program

1. Profil SMP Muhammadiyah 2 Depok. SMP Muhammadiyah 2 Depok terletak di Jalan Swadaya IV, Karangasem, Condong Catur, Depok, Sleman.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil dan analisis refleksi terhadap tindakan pembelajaran

BAB I PENDAHULUAN. membangun sendiri pengetahuannya. Hal ini menuntut perubahan

STRATEGI PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI MIND MAPPING

AKREDITASI PROGRAM STUDI DIPLOMA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia dianugerahi kemampuan dan kekuatan berpikir. Berpikir

BAB I PENDAHULUAN. Seperti yang dikemukakan oleh Rusyna (2014: 3) berpikir diakibatkan

KURIKULUM 2013 KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015

MANFAAT EMOTIONAL INTELLIGENCE BAGI PENGAJAR DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

BAB I PENDAHULUAN. maka dari itu perlu dilakukan peningkatan mutu pendidikan. Negara Kesatuan

MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN SEKOLAH

BAB I PENDAHULUAN Etty Twelve Tenth, 2013

SOAL PILIHAN GANDA. Agus Sukyanto,

PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL

PENGUATAN KOMPETENSI ADMINISTRATOR DAN SUPERVISOR PERSEKOLAHAN YANG TERDIDIK Oleh: H. Syaiful Sagala

Transkripsi:

SEKOLAH DENGAN PEMBELAJARAN BERMUTU A.R. AS ARI (SUATU GAGASAN AWAL)

SEKOLAH DENGAN PEMBELAJARAN BERMUTU Sekolah dengan pembelajaran yang bermutu adalah sekolah dimana: Proses pembelajarannya memiliki standar mutu yang tinggi yang didukung oleh Fasilitas yang memadai dan siap pakai setiap saat Informasi yang akurat dari bimbingan konseling tentang hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian khusus dari para guru Keberadaan budaya dan suasana yang kondusif untuk terciptanya kegiatan belajar yang optimal Semua sumber daya di sekolah (siswa, kurikulum, pendidik dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pembiyaan, orang tua dan masyarakat) dikelola berdasarkan prinsip MBS (partisipatif, transparan, akuntabel) dan mengembangkan kepemimpinan yang tranformasional

Sekolah dengan Pembelajaran Bermutu adalah sekolah dimana: Kegiatan-kegiatan sebelum, selama, dan sesudah pembelajaran dikelola dengan baik dan menghasilkan lulusan yang memiliki bukan hanya pemahaman yang mendalam (deep understanding) tentang materi yang dipelajari, tetapi juga memiliki habits of mind (critical thinking skills, creative thinking skills, and self regulated learning skills) serta karakter yang baik.

STANDAR PROSES PEMBELAJARAN Berpusat pada SISWA Berbasis Aktivitas (hands on & minds on) Contextual Based (Meaningful Application) Optimum Time on Task (Academic Learning Time) Mengembangkan Habits of Mind (Critical Thinking Skills, Creative Thinking Skills, Self-Regulated Learning Skills)

DUKUNGAN FASILITAS Sebelum pembelajaran berlangsung, semua pihak yang berkepentingan dengan sarana pembelajaran harus meyakinkan bahwa semua fasilitas yang diperlukan untuk kelancaran pembelajaran tersedia memadai dan dalam kondisi yang baik Kapur atau Boardmarker Penghapus Lcd projector Kertas, Pensil, Pen, Spidol Dll harus tersedia dalam jumlah yang memadai untuk satu hari penuh pembelajaran dan dalam kondisi baik

DUKUNGAN BK Sebelum pembelajaran berlangsung, guru BK sudah berhasil mengidentifikasi dan mengomunikasikan kepada guru tentang: siswa yang mengalami kesulitan dalam belajar Siswa yang memerlukan pengayaan han hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian dan perlu perlakuan khusus bagi para siswa tersebut.

DUKUNGAN BUDAYA Sebelum pembelajaran berlangsung, sekolah harus menjamin bahwa: Ruang belajar siswa harus bersih (termasuk meja, kursi, lantai, carpet), dan memiliki pencahayaan serta ventilasi yang membuat suasana ruang sejuk, wangi, dan nyaman ditempati) Bahan dan sumber belajar yang diperlukan pada haris tersebut sudah tersedia di pojok-pojok belajar di kelas, Tempat untuk pajangan karya siswa ditata menarik dan meembuat siswa tertantang untuk menghasilkan karya yang layak dipajangkan

DUKUNGAN MANAJEMEN Kepala Sekolah bersama dengan pimpinan lainnya perlu menerapkan prinsip-prinsip MBS (partisipatif, transparan, dan akuntabel) serta kepemimpinan transormasional terhadap semua sumber daya yang ada di sekolah, seperti: Siswa Kurikulum Pendidik dan tenaga kependidikan Sarana dan prasarana Pembiyaan Orang tua dan masyarakat

INDIKATOR PEMBELAJARAN BERMUTU PRE DURING AFTER FIXED N MEANINGFUL LEARNING TASKS READY LEARNING MATERIALS FOCUS, DISCIPLINE, RESPONSIBLE BUT JOYFUL ATTITUDE IN COMPLETING THE TASK VARIES OF DISPLAYED STUDENTS WORK IDENTIFIED SUPPORTS COMMUNICATED READY REQUIRED FACILITIES USE OF HIGHER ORDER THINKING SKILLS IN COMPLETING THE TASK DEEP UNDERSTANDING ON THE LEARNED TOPICS STUDENTS NEEDS COMMUNICATED SET CONDUCIVE LEARNING PRODUCING INTERESTING AND CHALLENGING IDEAS FOR FURTHER EXPLORATION GOOD LEARNING AND THINKING DISPOSITIONS

SEBELUM PEMBELAJARAN HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERHATIAN SEBELUM PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ANTARA LAIN

PENUGASAN UNTUK SISWA Sebelum melaksanakan pembelajaran, guru harus mengembangkan tugas belajar yang baik (good learning tasks ) yang mendorong siswa untuk: Melakukan kegiatan fisik untuk menyelesaikan tugas tersebut Mengembangkan keterampilan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan kemandirian belajar Mengoptimalkan waktu belajar mereka Tugas tersebut hendaknya dikaitkan dengan masalah kontekstual Tugas dan aktivitas belajar siswa tersebut harus tertuang dalam RPP yang sudah disetujui oleh pimpinan sekolah

BAHAN AJAR Sebelum melaksanakan pembelajaran, media dan sumber belajar yang diperlukan dan tersedia serta terjangkau untuk kegiatan belajar hendaknya sudah teridentifikasi dengan jelas oleh guru

MENGOMUNIKASIKAN DUKUNGAN YANG DIPERLUKAN Sebelum pelaksanaan pembelajaran, guru harus mengomunikasikan secara jelas semua dukungan yang diperlukan dari sluruh pemangku kepentingan di sekolah yaitu dari : Kepala Sekolah, Tata Usaha, Guru Lain, Bimbingan Konseling, Pustakawan, Staf Pusat Sumber Belajar, Petugas Taman, Satuan Pengamanan

KESEDIAAN FASILITAS Sebelum pelaksanaan pembelajaran, kepala sekolah, dan seluruh staf tata usaha harus menjamin semua hal yang diperlukan untuk pembelajaran sudah tersedia dan dalam kondisi baik misalnya: Kapur/boardmarker Penghapus Lcd projector Software Kertas, Ball Point, Pensil, Spidol

KOMUNIKASI KEBUTUHAN SISWA Sebelum pelaksanaan pembelajaran, guru hendaknya sudah memperoleh informasi dari bimbingan konseling tentang siswasiswa yang perlu mendapatkan perhatian agar belajar mereka bisa lebih optimal

SELAMA PEMBELAJARAN HAL-HAL YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN SELAMA PROSES PEMBELAJARAN

PENGERJAAN TUGAS Selama pelaksanaan pembelajaran, aktivitas belajar dicirikan dengan kegiatan belajar siswa yang fokus, disiplin, tanggungjawab, tapi dalam suasana mengasyikkan

HOTS Selama pelaksanaan pembelajaran, siswa didorong untuk menggunakan keterampilan berpikir tingkat dalam menyelesaikan tugasnya tinggi: Keterampilan berpikir kritis, Keterampilan berpikir kreati, dan self-regulated learning dalam penyelesaian tugasnya Pada saat bersamaan, siswa didorong untuk mengembangkan karakter (akhlaqul karimah) seperti Jujur Disiplin Pantang menyerah Tanggung jawab

PRODUKTIF Selama proses pembelajaran, siswa hendaknya menggunakan semua potensinya secara optimal untuk menghasilkan dan menghadirkan ide, karya, atau masalah yang menarik dan menantang untuk penyelidikan lebih jauh

SESUDAH PEMBELAJARAN HAL-HAL YANG PERLU MENDAPATKAN PERHATIAN SESUDAH PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ADALAH

KARYA SISWA Sesudah pembelajaran, guru dan siswa hendaknya menjamin akan adanya karya siswa yang bervariasi yang dipajangkan dan menjadi bahan kajian pebelajar lainnya

PEMAHAMAN Setelah pelaksanaan pembelajaran, siswa harus memiliki pemahaman yang mendalam terhadap apa yang dipelajarinya, yang ditunjukkan oleh kemampuan mereka dalam menyajikan, menjelaskan, dan mempertahankan ide mereka secara jelas dan penuh percaya diri

DISPOSISI Setelah pembelajaran, siswa memperlihatkan sikap yang positif dalam belajar, seperti: Kemauan belajar Keinginan untuk Selalu Mencari Kebenaran Terbuka dengan gagasan baru Peka terhadap perasaan orang lain

MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH Skema tentang Pembelajaran Bermutu tersebut menuntut Kepala dan Pimpinan Sekolah lainnya menerapkan prinsip-prinsip MBS (Partisipatif, Transparan, Akuntabel) dan melakukan kepemimpinan yang transformasional. Mereka harus merancang, menata, menjalankan, dan mengendalikan semua sumber daya yang ada di sekolah untuk mewujudkannya. Salah satunya, bersama dengan seluruh stakeholder yang ada di sekolah, mereka harus menyusun SOP (Standards Operations and Procedures) yang harus dipenuhi oleh: Kepala Sekolah dan Pimpinan Lainnya Siswa Guru Staf Tata Usaha Pustakawan Pengelola Pusat Sumber Belajar Staf Kebersihan Satuan Pengamanan Sebelum, Selama, dan Sesudah proses pembelajaran Mereka juga harus melakukan terobosan-terobosan tertentu yang membuat suasana sekolah selalu dinamis dan konstruktif.