III.METODE PENELITIAN. proses pengumpulan data serta bagaimana melakukan penelitian di lapangan.

dokumen-dokumen yang mirip
III. METODE PENELITIAN. data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. berupaya menggambarkan suatu fenomena atau kejadian dengan apa adanya

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah deskriptif, sementara

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. (2008:24) penelitian deskriptif merupakan penelitian yang bermaksud membuat

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu jenis

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan sebuah penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

BAB III METODE PENELITIAN. menerapkan suatu kebenaran yang ada dalam pengetahuan dan yang ada dalam teori

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. apa adanya. Data yang digunakan dalam jenis penelitian ini merupakan data-data

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas pelayanan Dinas

METODE PENELITIAN. kualitatif yakni prosedur penelitian yang menghasilkan data-data deskriptif berupa

III. METODE PENELITIAN. suatu fenomena atau kejadia secara sistematis. Bodgan dan Taylor dalam Moleong

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif. Tipe deskriptif adalah tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini untuk mengetahui efektivitas dari program Posyandu Plus yang

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Tipe penelitian ini menurut Bugdon dan

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan tipe

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. apa adanya. Menurut Moleong (2006 :11), dalam jenis penelitian ini data yang

III. METODOLOGI PENELITIAN. kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2011:4), metodologi

BAB III METODE PENELITIAN. data kualitatif. Hal ini sesuai dengan pendapat Bogdan dan

III. METODE PENELITIAN

BAB III. METODE PENELITIAN. Dinas Perhubungan Kota Bandar Lampung, maka penelitian ini menggunakan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini termasuk dalam jenis Project Monitoring Evaluation research

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian Kualitatif, dalam penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Michael menjelaskan penelitian deskriptif adalah melukiskan secara fakta atau

III. METODE PENELITIAN. penelitian untuk membuat gambaran mengenai situasi atau kejadian, hal tersebut

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan metode

III. METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

III. METODE PENELITIAN. menurut Soerjono Soekamto (1990:49) merupakan penelitian yang bertujuan

BAB III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi kebijakan

III. METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan metode kualitatif

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian yang bertipe deskriptif dengan pendekatan

Jamsostek. Ketidakberhasilan Program. a) Lemahnya peran pemerintah Kota Metro dalam penegakan hukum

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan tipe penelitian

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan, dimana data yang dihasilkan berupa

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini didesain sebagai penelitian yang bertipe deskriptif, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. suatu keadaan secara utuh. Oleh karena itu, penelitian ini bertipe deskriptif yakni

BAB III METODE PENELITIAN. dituangkan dalam bentuk laporan atau uraian. Menurut Bogdan dan Taylor

I. II. III. METODE PENELITIAN. fenomena sesuai dengan apa yang terjadi dilapangan, dimana data yang

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif atau

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Berdasarkan judul penelitian Pemetaan Profil Risiko Spekulatif PDAM

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Data; (D) Instrumen Penelitian; (E) Data dan Sumber Data; (F) Teknik Analisis Data;

III. METODE PENELITIAN. masalah dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan subyek atau obyek

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tentang relokasi pasar tradisional. Untuk menjelaskan hal tersebut,

III. METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

METODE PENELITIAN. Tipe penelitian ini merupakan penelitian dengan tipe deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan tertentu. Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2012:3) bahwa,

BAB III METODE PENELITIAN. konflik dan cara penyelesain dari konflik tersebut. Masalah ini sudah berkalikali

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian studi

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif deskriptif. Penelitian kualitatif

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif. Karena penelitian ini ingin mengkaji secara detail mengenai

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian deskriptif dengan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Ditinjau dari tempat atau lokasi penelitiannya, penelitian ini termasuk

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan menganalisis reformasi pelayanan

BAB III METODE PENELITIAN. perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuanga di BWI dan untuk mengetahui persepsi nadzir terhadap

BAB III METODE PENELITIAN. No 95 Pesawahan Teluk Betung Selatan Bandar Lampung.

III. METODE PENELITIAN. prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis

III. METODE PENELITIAN. jenis data penelitian yang terdiri dari data primer dan data sekunder. Selanjutnya

BAB III METODE PENELITIAN. Purworejo Km. 5, yang terletak di Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan ini berusaha memahami arti peristiwa dan kaitan-kaitannya

III. METODE PENELITIAN. pendekatan kualitatif, jenis penelitian ini berupaya menggambarkan kejadian atau

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan analisis penerapan kebijakan pajak

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertipe

BAB III METODE PENELITIAN. objek dan tujuan sudah ditetapkan sehingga mempermudah penulis dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan tipe penelitian dengan pendekatan kualitatif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Penelitian ini

III. METODE PENELITIAN. pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantungan dengan orang-orang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sebelum melakukan penelitian ke lapangan, seorang peneliti harus melakukan

III. METODE PENELITIAN. Metode kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong

BAB III METODE PENELITIAN. Skripsi ini menggunakan pendekatan yang menjadi landasan kerja

BAB III METODE PENELITIAN. kualitatif. Dengan menggunakan pendekatan verstehen (Max Weber) yang

METODE PENELITIAN. mengungkapkan fenomena atau peristiwa sosial tertentu dan pemahaman atau

III. METODE PENELITIAN. sekolah tersebut karena merupakan sekolah yang menerapkan kurikulum

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan studi kasus (case

III. METODE PENELITIAN. bahwa metode deskriptif merupakan prosedur atau cara memecahkan masalah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metodologi artinya pengetahuan tentang berbagai cara kerja yang disesuaikan

BAB III METODE PENELITIAN. Jumoyo Kecamatan Salam Kabupaten Magelang. Penelitian ini menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. dan menggambarkan data serta informasi berdasarkan fakta-fakta yang tampak

BAB III METODE PENELITIAAN. Brebes Jawa Tengah. Penelitian ini dilakukan diwilayah tersebut karena

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif.

BAB III METODE PENELITIAN. menghasilkan data deskriptif, berupa kata-kata atau tulisan dari perilaku orangorang

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian, karena memandu penelitian agar hasil dari penelitian benar-benar valid

BAB III METODE PENELITIAN. Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. ayam selain itu harapannya juga dapat memperoleh hasil penelitian yang. menyikapi fenomena sabung ayam tersebut.

Transkripsi:

44 III.METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Tipe Penelitian Metode penelitian merupakan rangkaian urutan kerja yang harus dilakukan dalam melaksanakan penelitian termasuk instrumen apa yang harus digunakan dalam proses pengumpulan data serta bagaimana melakukan penelitian di lapangan. Penelitian ini tergolong ke dalam tipe penelitian kualitatif deskriptif yang menurut M.Nazir (1983: 63) metode penelitian deskriptif adalah: Metode Deskriptif adalah metode dalam meneliti suatu objek, suatu set kondisi suatu sistem pemikiran ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat gambaran, atau lukisan secara sistematis, faktual, dan akurat menegani fakta-fakta, sifat serta hubungan antar fenomena yang diselidiki. Metode deskriptif merupakan metode yang digunakan untuk meneliti suatu objek dengan cara menuturkan, menafsirkan data yang ada, yang pelaksanaannya melelui pengumpulan, penyusunan, analisis, dan interprestasi data yang diteliti pada masa sekarang. Motode ini dianggap relevan untuk dipakai karena dapat menggambarkan obyek yang ada pada masa sekarang secara kualitatif berdasarkan data yang diperoleh dari proses penelitian.

45 3.2 Fokus Penelitian Fokus penelitian diperlukan agar dalam pembahasan penelitian ini lebih terarah. Dengan telah ditentukannya fokus penelitian, maka akan terhindar dari kesalahan dalam pengumpulan data yang tidak perlu (Moleong, 2000: 78-79). Dengan berpedoman pada fokus penelitian, maka peneliti membatasi bidang-bidang masalah yang sesuai dengan arahan fokus penelitian. Sehingga pembahasan dalam penelitian akan relevan dengan masalah yang sedang diteliti dan lebih spesifik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui independensi Lembaga BPK dalam proses pemeriksaan keuangan agar berdampak terhadap perwujudan Transparansi dan Akuntabilitas Keuangan Negara. Dari uraian di atas, independensi BPK dalam proses pemeriksaan dapat dilihat dari indikator-indikator sebagai berikut: 1. Independensi perencanaan pemeriksaan, 2. Independensi pelaksanaan pemeriksaan, 3. Independensi pelaporan pemeriksaan, 4. Gangguan yang bersifat pribadi. 3.3 Lokasi Penelitian Dalam penentuan lokasi Moleong menyatakan cara terbaik yang ditempuh dengan mempertimbangkan substansi dan menjajaki lapangan dan untuk mencari kesesuaian dengan melihat kenyataan di lapangan, sementara itu keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya, tenaga perlu juga dijadikan pertimbangan dalam penentuan lokasi penelitian (Moleong, 2004: 128). Lokasi ini

46 ditentukan dengan sengaja (purposive), yaitu di BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung. BPK Perwakilan Lampung tidak memberikan pendapat (disclaimer) atas laporan penggunaan APBD 2008 Lampung. Disclaimer terjadi karena adanya kelemahan pengendalian internal, ketidakpatuhan terhadap peraturan perundangundangan, dan keterbatasan ruang lingkup pemeriksaan. 3.4 Sumber Data Menurut Lofland dan Lofland dalam bukunya Moleong (2004:57), menyatakan sumber data yang utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada bagian ini jenis datanya dibagi ke dalam kata-kata dan tindakan, sumber dan penulis, foto dan statistik. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer dan data sekunder: 1. Data primer diperoleh dengan wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proses pemeriksaan keuangan negara. Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan atau dari laporan terdahulu (Hasan, 2002:82). Penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling dan selanjutnya ditentukan dengan menggunakan snowball sampling yang merupakan bentuk sampling probabilitas, dimana pengumpulan data dimulai dari beberapa orang yang memenuhi kriteria untuk dijadikan sampel. Kemudian mereka akan dijadikan anggota informasi mengenai orang-orng yang dapat memberikan jawaban terkait masalah penelitian. Orang-orang yang

47 telah ditunjuk tersebut, lalu dijadikan bagian kelompok sampel dan selanjutnya juga akan diminta menunjukan orang lain lagi yang memenuhi kriteria sebagai sampel. Demikian prosedur ini dilanjutkan sampai jumlah anggota sampel yang diinginkan terpenuhi. (Hasan,2002:68). Informan kunci (key informan) yang berhasil ditemui merupakan para auditor dari BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung yaitu Bapak Muh.Toha Arafat, SE.,Ak, M.Si selaku Kepala Seksi Lampung I.B yang bertanggung jawab atas kegiatan pemeriksaan keuangan. Independensi kegiatan pemeriksaan harus meliputi berbagai tahapan mulai dari, perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil pemeriksaan, sampai dengan independensi dari personal seoarang auditor itu sendiri, oleh karena itu untuk mengetahui bagaimana independensi dalam rangkaian pemeriksaan keuangan tersebut Bapak Muh.Toha Arafat, menunjuk beberapa informan yang mampu menjawab bagaimana independensi BPK dalam rangkaian pemeriksaan yaitu beberapa auditor dari BPK RI Perwakilan Propinsi Lampung yang secara kuantitas lebih sering terlibat dalam kegitana pemeriksaan. Sehingga diharapakan mampu memberikan jawaban yang dibutuhkan oleh peneliti. Selanjutnya bola salju mengelinding ke Kepala Seksi Lampung II.A yaitu Bapak Paula H.Simatupang,S.E. M.M., Ak, dan beberapa auditor lain yang juga memiliki keterkaitan langsung dengan rangkaian kegiatan pemeriksaan. Dari beberapa informan ini peneliti mendapatkan informasi-informasi mengenai independensi dalam kegiatan pemeriksaan. Kemudian dari informan-informan di atas, bola salju dihentikan oleh peneliti karena sudah

48 menemui kesamaan-kesamaan ataupun pengulangan informsai yang telah didapat dari beberapa informan, bola salju berhenti pada Ibu Juniarti selaku auditor BPK yang terlibat langsung dalam kegiatan pemeriksaan. Beriku adalah informan yang berhasil dimintai informasi dalam penelitian ini meliputi: Tabel 1. Daftar Nama Informan No. Nama Informan Tanggal Keterangan 1. Muh.Toha Arafat 6 Maret 2010 Kepala Seksi Lampung I.B 2. Paula H.Simatupang 16 April 2010 Kepala Seksi Lampung II.A 3. Ayu Marwiyah 22 Maret dan Auditor BPK RI Perwakilan 16 April 2010 Provinsi Lampung 4. Khoirun Nasikin 23 Maret 2010 Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung 5. Albertus Widianto 22 Maret 2010 Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung 6. Rulitya Andri 22 Maret 2010 Auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung 7. Juniarti 23 Maret dan Auditor BPK RI Perwakilan 16 April 2010 Provinsi Lampung Sumber: Olah Data, Maret 2010 2. Data sekunder dapat diperoleh oleh peneliti dari catatan-catatan, jurnal, arsiparsip, previeuw laporan Badan Pemriksaan Keuangan RI, dan dokumendokumen lain yang terkait dengan masalah penelitian yaitu Independensi Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI. Tabel 2. Daftar Dokumen-Dokumen yang Berkaitan Dengan Penelitian

49 No. Dokumen-Dokumen Substansi 1 Undang-Undang Dasar 1945 Landasan hukum mengenai kedudukan BPK RI dalam undang-undang 2 Undang-Undang No.15 Tahun 2006 3 Undang-Undang No.1 Tahun 2007 4 Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Pemeriksaan Keuangan 5 Memori Masa Jabatan BPK RI periode 2004-2009 6 Profil BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung 7 Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung Sumber : Olah Data, Maret 2010 Mengenai Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) RI Mengenai Standar Pemeriksaan Keuangan Negara (SPKN) Lingkup petunjuk pelaksanaan pemeriksan keuangan ini meliputi tata cara pelaksanaan pemeriksaan keuangan mulai dari tahap perencanaan hingga ke tahap pelaporan. Mengenai hasil rekapitulasi kinerja BPK RI dalam kurun waktu 2004-2009 Memberikan gambaran umum mengenai kondisi BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung Mengenai dokumen laporan hasil pemeriksaan penggunaan APBD Lampung Tahun 2008 3.5 Proses dan Teknik Pengumpulan Data 1. Proses pengumpulan data Proses pengumpulan data yang telah dilakukan dalam penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut: 1. Proses Memasuki Lokasi Penelitian Untuk memasuki lokasi penelitian, maka pada tahap ini terlebih dahulu meminta izin untuk meneliti di Kantor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung dengan menyerahkan surat izin formal dari Pembantu Dekan 1 Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung ke Bagian Umum. Kemudian peneliti menemui

50 Kepala Seksi Lampung I.B yaitu Bapak Muh. Toha Arafat, S.E.,M.Si, Ak selaku pembimbing peneliti selama melakukan penelitian di BPK Perwakilan Provinsi Lampung. 2. Ketika Berada di Lokasi Penelitian (Getting Along) Dalam tahap ini, peneliti berusaha melakukan hubungan secara pribadi yang akrab dengan subjek penelitian, mencari informasi yang lengkap dan berusaha menangkap makna inti dari berbagai informasi yang diterima serta fenomena yang diamati. 3. Pengumpulan Data (Logging Data) Pada tahap ini, peneliti melakukan proses pengumpulan data yang telah ditetapkan berdasarkan fokus penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Wawancara Wawancara digunakan untuk memperoleh kejelasan yang belum didapat dari studi kepustakaan, dengan menggunakan pedoman wawancara terstruktur, dan dengan cara wawancara mendalam (indepth interview). Wawancara juga dilakukan secara interviewew pribadi (personal interview) agara dapat dilakukan secara tatap muka langsung dan memberikan kerahasiaan yang maksimal sehingga sangat besar kemungkinannya memperoleh data yang intensif. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana independensi dalam proses pelaksanaan pemeriksaan keuangan yang didapat dari auditor yang

51 memiliki kuantitas dalam proses auditing keuangan di BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung sejak tahun 2006. 2. Studi Dokumentasi Pengolahan data dilakukan setelah data terkumpul melalui wawancara dan studi kepustakaan, maka pengolahan data ini dilakukan dengan cara: a. Editing, yaitu : memeriksa kembali data, kejelasan, dan relevansinya dengan penelitian. b. Klasifikasi data, yaitu mengelompokan data sesuai dengan pokok bahasannya sehingga diperoleh data yang benar-benar diperlukan. Teknik dokumentasi dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi dan data-data dari sumber informasi berupa data mengenai independensi BPK RI dalam proses pemeriksaan untuk mewujudkan transaparansi dan akuntabilitas keuangan negara (Studi pada BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung). Dokumen yang dijadikan sumber data dan informasi yaitu Undangundang Nomor 15 Tahun 2006 mengenai BPK, Laporan Hasil Pemeriksaan penggunaan APBD 2008 Lampung, Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) Pemeriksaan Keuangan, Profil BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung, Memori Masa Jabatan BPK RI periode 2004-2009, dan beberapa buku yang relevan dengan masalah penelitian. 3.6 Tehnik Analisis Data Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong (2004:248) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,

52 mengorganisasikan dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain. Sedangkan menurut Mathew B.Miles dan Huberman (1992:16-20), analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan, meliputi: 1. Reduksi data, yaitu suatu proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data/proses transportasi ini berlanjut terus sesudah penelitian lapangan, sampai laporan akhir tersususun. Dalam penelitian ini peneliti memilih, menyeleksi, dan merangkum data dan informasi yang diperoleh. Kemudian difokuskan pada hal-hal yang relevan dengan independensi BPK RI dalam proses pemeriksaan untuk mewujudkan transaparansi dan akuntabilitas keuangan negara (Studi pada BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung). 2. Penyajian data, diperoleh setelah melakukan reduksi data dan sudah tersusun sebagai sekumpulan informasi yang memungkinkan adanya suatu penarikan kesimpulan dan tindakan. Dalam penelitian ini, penyajian data dipaparkan dalam bentuk uraian yaitu penyajian data dalam bentuk teks naratif. 3. Verifikasi atau penarikan kesimpulan, peneliti berusaha untuk menganalisa dan mencari makna dari data yang dikumpulkan, yaitu mencari pola, tema, hubungan persamaan, hal-hal yang sering timbul yang dituangkan dalam kesimpulan tentatif. Dalam penelitian ini penarikan kesimpulan dilakukan

53 dengan pengambilan intisari dari rangkaian kategori hasil penelitian berdasarkan hasil proses wawancara serta dokumentasi hasil penelitian. 3.6 Teknik Keabsahan Data Untuk menetapkan keabsahan data penelitian kualitatif harus memenuhi beberapa persyaratan sebagaimana dikemukakan oleh Moleong (2000:173-174) yang dalam pemeriksaan data menggunakan empat kriteria, yaitu : 1. Derajat Kepercayaan (credibility) Penerapan derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal dan nonkualitatif. Fungsi dari derajat kepercayaan : pertama, penemuannya dapat dicapai; kedua, mempertunjukkan derajat kepercayaan hasilhasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh peneliti pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Kriteria derajat kepercayaan diperiksa dengan beberapa teknik pemeriksaan, yaitu : a. Perpanjangan keikutsertaan Dengan perpanjangan keikutsertaan peneliti pada latar penelitian memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan data yang dikumpulkan, karena peneliti dapat mempelajari kebudayaan, dapat menguji ketidakbenaran informasi yang diperkenalkan oleh distorsi, baik dari sendiri maupun dari responden, dan membangun kepercayaan subyek. b. Triangulasi Triangulasi berupaya untuk mengecek kebenaran data dan membandingkan dengan data yang diperoleh dengan sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan dan dengan metode yang berlainan. Adapun

54 triangulasi yang dilakukan dengan tiga macam teknik pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber data, metode, dan teori. Untuk itu maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan : 1) mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan 2) mengeceknya dengan berbagai sumber data 3) memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayan data dapat dilakukan. Dalam penelitian ini penulis melakukan pengecekan dalam beberapa sumber yaitu dengan mewawancarai lebih dari satu auditor BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung sebagai informan. Selain dilakukan triangulasi dengan berbagai sumber informan, peneliti juga melakukan triangulasi dengan membandingkan data yang didapat dari wawancara, dan dokumentasi yang telah dilakukan.salah satu contoh metode triangulasi dalam penelitian ini adalah: 2. Keteralihan (transferability) Keteralihan sebagai persoalan empiris bergantung pada pengamatan antara konteks pengirim dan penerima. Untuk melakukan pengalihan tersebut seorang peneliti perlu mencari dan mengumpulkan data kejadian empiris dalam konteks yang sama. Dengan demikian, peneliti bertanggung jawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya. Untuk melakukan keteralihan peneliti berusaha mencari dan mengumpulkan kejadian empiris dalam konteks yang sama antara beberapa auditor yang ada di BPK RI Perwakilan Provinsi Lampung yang terlibat langsung dalam proses pemeriksaan keuangan di Provinsi Lampung.

55 3. Kebergantungan (dependability) Kebergantungan merupakan substitusi reliabilitas dalam penelitian nonkualitatif. Reliabilitas merupakan syarat bagi validitas. Dalam penelitian kualitatif, uji kebergantungan dilakukan dengan melakukan pemeriksaan terhadap keseluruhan proses penelitian. Sering terjadi peneliti tidak melakukan proses penelitian ke lapangan, tetapi bisa memberikan data. Peneliti seperti ini perlu diuji dependability-nya. Kalau proses penelitiannya tidak dilakukan tetapi datanya ada, maka penelitian tersebut tidak dependable. Untuk mengetahui independensi BPK RI dalam proses pemeriksaan keuangan, maka peneliti mendiskusikannya dengan dosen pembimbing secara bertahap mengenai konsep-konsep dan yang telah ditemukan di lapangan selama proses penelitian berlangsung. 4. Kepastian (confirmability) Dalam penelitian kalitatif uji kepastian mirip dengan uji kebergantungan, sehingga pengujiannya dapat dilakukan secara bersamaan. Menguji kepastian berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan dalam penelitian, jangan sampai proses tidak ada tetapi hasilnya ada. Kepastian yang dimaksud berasal dari konsep objektivitas, sehingga dengan disepakati hasil penelitian tidak lagi subjektif tapi sudah objektif.