NOMOR : 38/PMK.04/2005 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

dokumen-dokumen yang mirip
NOMOR : 37/PMK.04/2005 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI YANG TELAH DIBAYAR DALAM RANGKA KEMUDAHAN IMPOR TUJUAN EKSPOR

SURAT EDARAN Nomor SE-17/BC/2005 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN

KOP SURAT PEMOHON (PIHAK YANG BERHAK)

NOMOR 27/PMK.04/2006 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IMBALAN BUNGA DI BIDANG KEPABEANAN DAN CUKAI MENTERI KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 213/PMK.04/2008

TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN CUKAI DAN/ATAU DENDA ADMINISTRASI MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 274/PMK.04/2014 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 122/PMK.06/2005 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMBERITAHUAN DAN PERHITUNGAN BEA KELUAR EKSPOR BARANG BAWAAN DAN KIRIMAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KOP SURAT PEMOHON (PIHAK YANG BERHAK) Nomor : Tanggal... Lampiran : Hal : Permohonan Pengembalian Cukai dan/atau Denda Administrasi *)

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 30/PMK.03/2005 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 68/KMK.04/2004 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

L2

NOTA PENGHITUNGAN PEMBERIAN IMBALAN BUNGA BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

NOTA PENGHITUNGAN PEMBERIAN IMBALAN BUNGA PAJAK BUMI DAN BANGUNAN. II. IDENTITAS OBJEK PAJAK NOP : - (5) Alamat :... (6)

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

No. SOP: 16/TMPB/2016. Revisi Ke - Tanggal Penetapan 7 Desember Tanggal Revisi: -

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 214/PMK.04/2008 TENTANG PEMUNGUTAN BEA KELUAR

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SURAT SETORAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER - 1/BC/2011 TENTANG

-1- PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 2 /BC/2011 TENTANG PENGELOLAAN JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P- 05 /BC/2006

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : 2) TENTANG PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK 3)

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TENTANG PENETAPAN PEMBAGIAN HASIL PENERIMAAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

CONTOH FORMAT NOTA PENGHITUNGAN PEMBERIAN IMBALAN BUNGA (NPPIB) NOTA PENGHITUNGAN PEMBERIAN IMBALAN BUNGA. Nomor : NPPIB. (3a).. Tanggal :... (3b).

P - 12/BC/2010 TATA CARA PEMBERIAN BEA MASUK DITANGGUNG PEMERINTAH ATAS IMPOR BARANG DAN BAHAN GUNA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 580 / KMK.04 / 2003 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 160jPMK.Olj2008 TENTANG PEMBERIAN IMBALAN BUNGA DI BIDANG KEPABEANAN DAN/ ATAU CUKAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 16/PMK.03/2011 TENTANG TATA CARA PENGHITUNGAN DAN PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 226/PMK.03/2013 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG PEMBAGIAN HASIL PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN ANTARA PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 114/PMK.04/2008 TENTANG KEBERATAN DI BIDANG CUKAI MENTERI KEUANGAN,

SALINAN : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 457/KMK.05/1997 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 25/BC/2007 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-26/BC/2008

P - 34/BC/2009 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMBAYARAN DAN PENATAUSAHAAN PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK (PNBP

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

BUPATI INDRAGIRI HULU

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-02/BC/2008 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P-29/BC/2008 TENTANG

2011, No.35 2 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 69/PMK.04/2009 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PEMBERIAN IMBALAN BUNGA DIREKTUR JENDERAL PAJAK

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : PER - 1/BC/2011 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN DAN PENYELESAIAN KEBERATAN DI BIDANG KEPABEANAN

Surat Edaran Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor SE-12/BC/2001 tanggal 20 April 2001 PETUNJUK PELAKSANAAN PEMUNGUTAN BEA MASUK ANTI DUMPING TERHADAP

Sehubungan dengan diterbitkannya surat tagihan (STCK-1) nomor :...(6)... tanggal...(7)... (terlampir), kami yang bertanda tangan di bawah ini:

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 453/KMK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

NOMOR: 208/KMK.01/1999

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 187/PMK.03/2015 TENTANG

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 115/PMK.07/2013 TENTANG : TATA CARA PEMUNGUTAN DAN PENYETORAN PAJAK ROKOK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG NOMOR 25/BC/2009 TENTANG

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 129/KMK.04/2003 TENTANG

PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER - 7/PJ/2011 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 540/KMK.04/2000 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN IMBALAN BUNGA KEPADA WAJIB PAJAK

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR :... (1) TENTANG PEMBERIAN IMBALAN BUNGA KEPADA...

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 70 / PMK.04 / 2009 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 253/PMK.04/2011 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

2015, No dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, perlu menetapkan P

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 101/PMK.04/2005 TENTANG PERUBAHAN KETUJUH ATAS KEPUTUSAN MENTERI

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 209/KMK.01/1999 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 259/PMK.04/2010 TENTANG JAMINAN DALAM RANGKA KEPABEANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN,

MENTERI KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 347/KMK.01/1999

Konsekuensi Penetapan Tarif dan Nilai Pabean

KEMENTERIAN KEUANGAN DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP- 27/BC/2004 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR: 65/PMK.04/2007 TENTANG PENGUSAHA PENGURUSAN JASA KEPABEANAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : P- 30/BC/2010 TENTANG

BUPATI INDRAGIRI HULU

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR: P-19/BC/2007

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR : 2) TENTANG PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN PAJAK 3) DIREKTUR JENDERAL PAJAK

Demikian untuk dilaksanakan dengan penuh rasa tanggung jawab. DIREKTUR JENDERAL ttd. DR.RB PERMANA AGUNG D. MSc. NIP

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR PER- 05/BC/2012 TENTANG

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 102/PMK. 07/2015 TENTANG

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI SALINAN PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI TENTANG

FORMAT SURAT KEPUTUSAN PEMBERIAN IMBALAN BUNGA KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR :...

2011, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan L

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK TENTANG PEMBERIAN IMBALAN BUNGAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI PERATURAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR P - 16 /BC/2008 TENTANG

SALINAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : 458 / KMK.05/1997 TENTANG TATA CARA PENGAJUAN KEBERATAN KEPABEANAN DAN CUKAI

KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BEA DAN CUKAI NOMOR : KEP-43/BC/1999 T E N T A N G

Transkripsi:

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 38/PMK.04/2005 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa sehubungan dengan ditetapkannya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, tatacara Pengembalian Bea Masuk, denda administrasi dan bunga sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 233/KMK.05/1996 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 300/KMK.01/1999 dalam rangka melaksanakan Undang- Undang 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan, perlu dilakukan penyempurnaan; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Tatacara Pengembalian Bea Masuk, Denda Administrasi dan/atau Bunga; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 3612); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4418); 5. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004; 6. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 5/KMK.01/1993 tentang Penunjukan Bank Sebagai Bank Persepsi Dalam Rangka Pengelolaan Setoran Penerimaan Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 296/KMK.03/2003; 7. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 444/KMK.01/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dan Kantor Pelayanan Bea Cukai;

8. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 302/KMK.01/20014 tentang Organisasi dan tata Kerja Departemen Keuangan sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 426/KMK.01/2004; 9. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 606/KMK.06/2004 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Negara Tahun 2005; MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI DAN/ATAU BUNGA. Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Keuangan ini, yang dimaksud dengan: 1. Pihak yang berhak mendapatkan pengembalian Bea Masuk, Denda Administrasi dan/atau Bunga, yang selanjutnya disebut pihak yang berhak adalah Importir, Pengangkut, Pengusaha Tempat Penimbunan Berikat atau Pengusaha Pengurusan Jasa Kepabeanan atas kuasa dari Importir. 2. Surat Keputusan Pengembalian Bea Masuk (SKPBM) adalah surat keputusan yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan tentang pengembalian Bea Masuk, Denda Administrasi dan/atau Bunga. 3. Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) adalah instansi vertikal Direktorat Jenderal Perbendaharaan di daerah Propinsi, Kabupaten dan Kota. 4. Kantor Pelayanan Bea dan Cukai (KPBC) adalah Kantor dalam lingkungan Direktorat Jenderal Bea dan Cukaitempat dipenuhinya kewajiban Pabean sesuai ketentuan perundanga-undangan yang berlaku. 5. Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) adalah surat yang diterbitkan oleh KPPN kepada Bank Operasional I untuk pemindahbukuan dana pengembalian ke rekening pihak yang berhak. 6. Surat Perintah Membayar Kembali Bea Masuk (SPMKBM) adalah surat yang diterbitkan oleh Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai atas nama Menteri Keuangan mengenai pengembalian Bea Masuk, Denda Administrasi dan/atau Bunga sebagai dasar penerbitan SP2D Pasal 2 (1) Pengembalian Bea Masuk dapat diberikan kepada Pihak yang berhak terhadap seluruh atau sebagian Bea Masuk yang telah dibayar atas : a. kelebihan pembayaran Bea Masuk karena penetapan tarif Bea Masuk dan/atau nilai Pabean oleh Pejabat Bea dan Cukai; b. kelebihan pembayran Bea Masuk karena penetapan kembali tarif Bea Masuk dan/atau nilai pabean oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai; c. kelebihan pembayaran Bea Masuk karena kesalahan tata usaha; d. impor barang yang mendapat pembebasan atau keringanan Bea Masuk;

e. impor barang yang oleh sebab tertentu harus diekspor kembali atau dimusnahkan di bawah pengawasan Pejabat Bea dan Cukai; f. impor barang yang sebelum diberikan persetujuan impor untuk dipakai kedapatan jumlah yang sebenarnya lebih kecil daripada yang telah dibayar Bea Masuknya, cacat, bukan barang yang dipesan, atau berkualitas lebih rendah; g. impor barang dalam keadaan curah yang diberikan persetujuan impor tanpa pemeriksaan fisik (jalur hijau) kedapatan jumlah barang yang sebenarnya lebih kecil daripada yang telah dibayar Bea Masuknya, dengan syarat didukung Berita Acara Pemeriksaan yang menerangkan terjadinya selisih jumlah tersebut karena kerusakan barang, serta adanya rekomendasi hasil audit; atau h. kelebihan pembayaran Bea Masuk sebagai akibat putusan Lembaga Banding. (2) Pengembalian kepada Pihak yang berhak dapat juga diberikan terhadap seluruh atau sebagian Denda Administrasi dan/atau Bunga yang telah dibayar sebagai akibat pelanggaran terhadap Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan dalam hal : a. berkaitan langsung dengan Bea Masuk yang dikembalikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1); atau b. kelebihan pembayaran Denda Administrasi sebagai akibat putusan Lembaga Banding. Pasal 3 (1) Untuk mendapatkan pengembalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, Pihak yang berhak mengajukan permohonan pengembalian kepada Kepala KPBC tempat pembongkaran dan/atau penyelesaian barang impor. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran I Peraturan Menteri Keuangan ini dengan dilampiri asli bukti pembayaran Bea Masuk, Denda Administrasi dan/atau Bunga serta dokumen yang memuat bukti-bukti yang menjadi dasar permohonan tersebut. Pasal 4 (1) Permohonan pengembalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 dapat diproses apabila setoran Bea Masuk, Denda Administrasi dan/atau Bunga yang diminta pengembalian oleh Pihak yang berhak telah diterima dan dibukukan di Rekening Kas Umum Negara. (2) Permohonan pengembalian diproses untuk disetujui atau ditolak dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak permohonan diterima secara lengkap dan benar, tidak termasuk waktu yang dipergunakan untuk pelaksanaan audit. Pasal 5 (1) Apabila permohonan pengembalian Bea Masuk, Denda Administrasi dan/atau Bunga sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 disetujui, Kepala KPBC atas nama Menteri Keuangan menerbitkan SKPBM dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran II Peraturan Menteri Keuangan ini.

(2) SKPBM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat dalam rangkap 4 (empat) dengan peruntukan sebagai berikut: a. lembar ke 1 untuk Pihak yang berhak; b. lembar ke 2 untuk Direktur Jenderal Bea dan Cukai; c. lembar ke 3 untuk KPPN mitra kerja KPBC; dan d. lembar ke 4 untukl KPBC. Pasal 6 (1) Berdasarkan SKPBM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1), Kepala KPBC atas nama Menteri Keuangan menerbitkan SPMKBM dengan menggunakan formulir sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Menteri Keuangan ini. (2) SPMKBM sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan dalam rangkap 4 (empat) dengan peruntukan sebagai berikut : a. lembar ke 1 dan 2 untuk KPPN; b. lembar ke 3 untuk Pihak yang berhak; dan lembar ke 4 untuk KPBC. (3) SPMKBM dibebankan pada mata anggaran pengembalian pendapatan setoran Bea Masuk tahun anggaran berjalan, yaitu pada mata anggaran yang sama atau sejenis dengan mata anggaran penerimaan setoran Bea Masuk. (4) SPMKBM disampaikan ke KPPN paling lambat 2 (dua) hari kerja sebelum berakhirnya jangka waktu pengembalian Bea Masuk, Denda Administrasi dan/atau Bunga. (5) SPMKBM disampaikan ke KPPN secara langsung oleh petugas yang ditunjuk. (6) KPPN mengembalikan lembar ke-2 SPMKBM disertai SP2D lembar ke-2 kepada penerbit SPMKBM setelah diberi cap Telah Diterbitkan SP2D Tanggal... Nomor.... Pasal 7 (1) Berdasarkan SPMKBM sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Kepala KPPN atas nama Menteri Keuangan menerbitkan SP2D dalam rangkap 3 (tiga) dengan peruntukan sebagai berikut : a. lembar ke 1 untuk Bank Operasional I; b. lembar ke 2 untuk penerbit SPMKBM; dan c. lembar ke 3 untuk KPPN. (2) KPPN wajib menerbitkan SP2D paling lambat 2 (dua) hari kerja sejak SPMKBM diterima secara lengkap dan benar. (3) SP2D disampaikan secara langsung oleh petugas yang ditunjuk ke Bank Opersional I untuk melakukan pembayaran dengan cara pemindahbukuan dan ke rekening Pihak yang berhak dan tidak diperkenankan membayar secara tunai.

Pasal 8 Kepala KPBC menyampaikan spesimen tanda tangan pejabat yang diberi wewenang menandatangani SKPBM dan SPMKBM, serta spesimen cap dinas kepada Kepala KPPN mitra kerjanya. Pasal 9 Ketentuan lebih lanjut yang diperlukan dalam rangka pelaksanaan Peraturan Menteri Keuangan ini diatur oleh Direktur Jenderal Bea dan Cukai dan Direktur Jenderal Perbendaharaan, baik secara bersama maupun sendiri-sendiri sesuai dengan bidang tugas dan kewenangannya masing-masing. Pasal 10 Pada saat Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku : a. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 233/KMK.05/1996 tentang Tata Cara Pengembalian Bea Masuk, Denda Administrasi dan Bunga sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 300/KMK.01/1999, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. b. Terhadap SPMKBM yang telah diterbitkan dan belum dicairkan sebelum berlakunya Peraturan Menteri Keuangan ini, berlaku ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan ini. Pasal 11 Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengumuman Peraturan Menteri Keuangan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 26 Mei 2005 MENTERI KEUANGAN, ttd,- Salinan sesuai dengan aslinya; Kepala Biro Umum u.b Kepala Bagian T.U. Departemen JUSUF ANWAR Koemoro Warsoto, S.H., M.Kn. NIP 060041898

LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 38/PMK.04/2005 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA MENTERI KEUANGAN KOP SURAT PEMOHON (PIHAK YANG BERHAK) Nomor : Tanggal... Lampiran : Hal : Permohonan Pengembalian Bea Masuk, Denda Administrasi, dan/atau Bunga*) Yth. Kepala Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tipe... di-... Saya yang bertanda tangan dibawah ini : Nama :... NPWP :... Alamat :... dengan ini mengajukan permohonan pengembalian Bea Masuk, Denda Administrasi, dan/atau Bunga *) sehubungan dengan impor barang berupa : Nama Barang :...... Jumlah :...... PIB/PIBT*) : No.... Tanggal... dengan perincian sebagai berikut : Bea Masuk, Denda Administrasi dan/atau Bunga*) yang sudah dibayar : Rp... Bea Masuk, Denda Administrasi dan/atau Bunga*) yang seharusnya dibayar : Rp... Kelebihan bayar Rp... Adapun alasan permohonan ini adalah :...... Sebagai bahan pertimbangan bersama ini kami lampirkan : 1. PIB/PIBT*) : No.... Tanggal... (beserta lampirannya) 2. SSPCP : No.... Tanggal... 3.... Demikian disampaikan untuk memperoleh keputusan. Hormat kami, Materai Rp. 6.000,00 *) Coret yang tidak perlu (Nama Pemohon) Ditetapkan di Jakarta pada tanggal MENTERI KEUANGAN, ttd,- Salinan sesuai dengan aslinya; Kepala Biro Umum u.b. Kepala Bagian T.U. Departemen, JUSUF ANWAR Koemoro Warsito, S.H., M.Kn. NIP 060041898

LAMPIRAN II PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 38/PMK.04/2005 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA. MENTERI KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN NOMOR... TENTANG PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA*) ATAS IMPOR... OLEH... MENTERI KEUANGAN, Membaca : Surat Permohonan... tanggal... Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612); 2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 73, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4212) sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Presiden Nomor 72 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 92, Tambahan Lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4418); 5. Keputusan Presiden Nomor 187/M Tahun 2004; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 606/KMK.06/2004 tentang Pedoman Pembayaran dalam Pelaksanaan Anggaran dan Belanja Negara Tahun 2005; 7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor... tentang Tata Cara Pengembalian Bea Masuk, Denda Administrasi, dan/atau Bunga; MEMUTUSKAN : Menetapkan : KEPUTUSAN MENTERI KEUANGAN TENTANG PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA*) ATAS IMPOR... OLEH...

PERTAMA : Pengembalian Bea Masuk, Denda Administrasi, dan/atau Bunga *) sejumlah Rp... (...), diberikan kepada : Nama :... NPWP :... Alamat :... KEDUA : Pengembalian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 diberikan sesuai dengan Pemberitahuan Impor Barang (PIB)/ Pemberitahuan Impor Barang Tertentu (PIBT)*) Nomor... Tanggal... dengan alasan... KETIGA : Keputusan Menteri Keuangan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Salinan Keputusan Menteri Keuangan ini disampaikan kepada Yth.: 1. Direktur Jenderal Bea dan Cukai; 2. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)... Ditetapkan di... pada tanggal a.n. MENTERI KEUANGAN, KEPALA KANTOR PELAYANAN BEA DAN CUKAI...... NIP... *) Coret yang tidak perlu Ditetapkan di Jakarta pada tanggal MENTERI KEUANGAN, ttd,- Salinan sesuai dengan aslinya; Kepala Biro Umum u.b. Kepala Bagian T.U. Departemen, JUSUF ANWAR Koemoro Warsito, S.H., M.Kn. NIP 060041898

LAMPIRAN III PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 38/PMK.04/2005 TENTANG TATA CARA PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA MENTERI KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN Lembar ke... DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI (untuk...*) KANTOR WILAYAH... SURAT PERINTAH MEMBAYAR KEMBALI BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA*) (SPMKBM) Nomor :...(1) No. SKP BM :...(3) Tahun Anggaran :...(2) Tanggal :... BA, Eselon, Kode Satker (4) : :...(5) MEMERINTAHKAN KEPADA KPPN :...(6) Untuk membayar kembali/memindahbukukan PENGEMBALIAN BEA MASUK, DENDA ADMINISTRASI, DAN/ATAU BUNGA*) pada Mata Anggaran Pengembalian Pendapatan Bea Masuk: (7)... (8). Tahun...(9) kepada: Nama Wajib Pajak :...(10) Alamat :...(11)... NPWP : (12) Pemilik Rekening pada Bank :...(13) Nomor Rekening :...(14) Sejumlah : Rp....(15) (...(16)..., tgl,... (17) a.n. MENTERI KEUANGAN, KEPALA...,... NIP... *) Dicetak sesuai peruntukannya **) Lembar ke-2 s.d ke-4 tidak berlaku sebagai dokumen pembayaran Lembar 1 untuk KPPN Lembar 2 untuk KPPN Lembar 3 untuk Perusahaan Lembar 4 untuk Kantor Wilayah Ditetapkan di Jakarta Salinan sesuai dengan aslinya; Kepala Biro Umum u.b. Kepala Bagian T.U. Departemen, pada tanggal MENTERI KEUANGAN, ttd,- Koemoro Warsito, S.H., M.Kn. NIP 060041898 JUSUF ANWAR

SURAT PERINTAH MEMBAYAR PENGEMBALIAN BEA MASUK DAN/ATAU CUKAI (SPMK BMC) NOMOR URAIAN ISIAN 1 Diisi Nomor SPMKBM yang diterbitkan. 2 Diisi Tahun Anggaran SPMBKM yang diterbitkan. 3 Diisi Nomor dan Tanggal SPKPBM. 4 Diisi dengan 2 (dua) digit Kode Bagian Anggaran, 2 (dua) digit Kode Eselon I dan 6 (enam) digit Kode Satuan Kerja (KPBC yang bersangkutan). Sebagai contoh: KPBC Tanjung Priok I dengan Kode kantor 040100 maka kolom yang bersangkutan akan terisi menjadi: 1 5 0 5 0 4 0 1 0 0 5 Diisi dengan uraian KPBC yang bersangkutan (misalnya: Kantor Pelayanan Bea dan Cukai Tanjung Priok I). 6 Diisi dengan Kode KPPN diikuti uraian KPPN Pembayar (misalnya: KPPN I (018) Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jakarta I). 7 Diisi 6 (enam) digit kode Mata Anggaran Pengembalian Pendapatan Bea Masuk sesuai dengan jenis Pendapatan Bea dan Cukai yang dikembalikan. 8 Diisi uraian Mata Anggaran Pengembalian Pendapatan Bea Masuk sesuai dengan kode jenis Pendapatan Bea Masuk yang dikembalikan. 9 Diisi dengan tahun SPMKBM yang bersangkutan. 10 Diisi dengan Nama Pihak yang berhak. 11 Diisi dengan Alamat Pihak yang berhak. 12 Diisi kode NPWP Pihak yang berhak. 13 Diisi nama bank yang ditunjuk oleh Pihak yang berhak untuk menampung pemindahbukuan dan SPMKBM. 14 Diisi dengan nomor rekening bank pihak yang berhak. 15 Diisi dengan angka Rupiah uang yang dikembalikan. 16 Diisi dengan huruf jumlah uang yang dikembalikan 17 Diisi cap KPPN Telah diterbitkan SP2D Tanggal... Nomor :..., dan paraf Kepala Seksi Bendum KPPN yang bersangkutan.