Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 18 PETUNJUK PENYIAPAN PENJILIDAN MAJALAH

dokumen-dokumen yang mirip
PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENERIMAAN MAJALAH

SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN

MENGENAL BAHAN PUSTAKA DAN CARA MENGELOLANYA

PETUNJUK TEKNIS INVENTARISASI KOLEKSI PERPUSTAKAAN

Tugas Tutorial Mata Kuliah: Pengolahan Terbitan Berseri RANGKUMAN MODUL 6 PUST2250 (BUKU MATERI PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI) Dibuat Oleh:

PENAMPILAN MAJALAH ILMIAH: STANDAR DAN PENERAPANNYA ABSTRAK

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN SARI KARANGAN ILMIAH

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

MODUL 4 SARANA TEMU KEMBALI TERBITAN BERSERI

PENYIANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

PETUNJUK RINGKAS CARA PENGINDEKSAN MAJALAH DAN MONOGRAF ANALITIK

BAB III TINGKAT KESESUAIAN DESKRIPSI BIBLIOGRAFI BAHAN MONOGRAF DENGAN AACR2 PADA PERPUSTAKAAN INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI TD PARDEDE MEDAN

PELAKSANAAN WAJIB SERAH SIMPAN TERBITAN DEPARTEMEN PERTANIAN KE PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN

Kata bibliografi berasal dari bahasa Yunani dengan. berarti menulis, maka kata bibliografi secara harfiah

Berikut ini sekilas ilustrasi proses penelusuran sebuah informasi oleh pemakai unit informasi / perpustakaan.

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI TERBITAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS ANDALAS

PETUNJUK PENGGUNAAN KARTU BUKU SEBAGAI KARTU KENDALI PADA JASA SIRKULASI BAHAN PUSTAKA

MANFAAT NOMOR PANGGIL DALAM KEGIATAN PERPUSTAKAAN

JASA PENELUSURAN INFORMASI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN BAHAN PUSTAKA DI RAK PERPUSTAKAAN

MODUL I TERBITAN BERSERI SEBAGAI SUMBER INFORMASI

Promosi Jasa Pelayanan Referensi Di Perpustakaan

lokakarys Fungsional Non Psneii yang balk dan berkesinambungan. Juga diharapkan dapat menghindari terjadinya duplikasi penelitian maupun untuk meningk

BAB 1 PENDAHULUAN. Buku, majalah dan bahan pustaka jenis lainnya adalah sumber ilmu

BAB I PENDAHULUAN. ini. Seperti, majalah, name card, poster dan lain-lainya. dengan keperluannya. Hasil karya desainer grafis digunakan sebagai iklan

RAGAM DAN JUMLAH KOLEKSI

Sumber Daya Jurnal Tercetak Profesi Pustakawan : Sebuah Survei Bibliografi Oleh : Maryono

BIBLIOGRAFI BERANOTASI SKRIPSI BERTAJUK ISLAM DI MINANGKABAU TAHUN KOLEKSI PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB IAIN IMAM BONJOL PADANG

PANDUAN PENELITIAN DOSEN PEMULA

PENELUSURAN TERBITAN BERKALA PADA UNIT PELAYANAN REFERENSI, TERBITAN BERKALA, DAN NBC PERPUSTAKAAN UGM

PEMBUATAN BIBLIOGRAFI BERANOTASI TERBITAN BANK INDONESIA KHUSUS KAJIAN EKONOMI REGIONAL TAHUN DI PERPUSTAKAAN KPW BI WILAYAH VIII

PERTEMUAN 6 LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

EVALUASI PENGAJUAN AKREDITASI JURNAL

PEDOMAN PENYUSUNAN PAKET INFORMASI SPESIFIK LOKASI

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 53 PETUNJUK TEKNIS STOCK OPNAME KOLEKSI PERPUSTAKAAN

INFORMASI BIDANG EKONOMI DALAM ARTIKEL MAJALAH ILMIAH INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PELAYANAN RUJUKAN /REFERENSI Oleh : Sjaifullah Muchdlor, S.Pd

1 Universitas Indonesia

PERATURAN SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KEHUTANAN NOMOR : P.1/II-KUM/2014 TENTANG

Variabel Indikator Skor. dan tergolong coated paper b. Konsisten dan berkualitas sedang, dan tidak tergolong coated paper

KERJASAMA ANTAR PERPUSTAKAAN DI LINGKUNGAN IPB 1

BAB 1 PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Pemanfaatan paket..., Noorma Setianti, FIB UI, 2009

PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FUNGSI PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN DAN KOLEKSINYA UNTUK KEPUASAN PEMUSTAKA. Oleh Aries Hamidah

Pengalaman Memulai Mengelola JURNAL ILMIAH

PEMBUATAN INDEKS ARTIKEL SURAT KABAR BERANOTASI MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCES 2010 DI KANTOR ARSIP, PERPUSTAKAAN, DAN DOKUMENTASI KOTA PADANG

PENGOLAHAN TERBITAN BERSERI DI PERPUSTAKAAN UIN SUNAN AMPEL Oleh: Aries Hamidah

PENGOLAHAN TERBITAN RESMI PEMERINTAH DI PERPUSTAKAAN DINAS PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF PROVINSI SUMATERA BARAT

PELAYANAN BAHAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Iis Naeni Sabila, 2013

III. LITERATUR REVIEW

KOLEKSI LANGKA. Langka. Disusun oleh: Anang Fitrianto Sapto Nugroho. a.f.s.n

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

PEMBUATAN ABSTRAK INFORMATIF LAPORAN PENELITIAN KOLEKSI LAYANAN DEPOSIT DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

Pengembangan Koleksi. Presented by Yuni Nurjanah. Pengembangan Koleksi Modul 4 by Yuni Nurjanah

KIAT MEWUJUDKAN TERBITAN BERKALA ILMIAH TERAKREDITASI

BAB II KAJIAN TEORI. Koleksi referensi disebut juga koleksi rujukan atau bahan acuan. Koleksi

PENGOLAHAN BAHAN PUSTAKA

PERPUSTAKAAN SEBAGAI PUSAT SUMBER INFORMASI

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan sifat dan golongan, Perpustakaan secara umum terbagi menjadi dua

PENGACUAN, CATATAN KAKI, CATATAN AKHIR, DAN BIBLIOGRAFI. Ali Saukah

Catatan Akhir adalah sistem pengacuan dengan cara menempatkan informasi tentang identitas lengkap suatu sumber rujukan di bagian akhir sebuah artikel

Pengelolaan Perpustakaan

SISTEM TEMU KEMBALI KOLEKSI DI PERPUSTAKAAN PT. PLN (PERSERO) WILAYAH SUMATERA BARAT

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 14 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN KHUSUS

BAB II TINJAUAN LITERATUR. Menurut ALA Glossary of Library and Information Science (1983, 43), yang

2017, No Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Le

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan serta menyebarluaskan

Dokumentasi - Judul punggung pada buku dan publikasi lainnya

BUTIR-BUTIR KEGIATAN PUSTAKAWAN DAN ANGKA KREDITNYA

BUPATI PURWOREJO PERATURAN BUPATI PURWOREJO NOMOR : 102 TAHUN 2013 TENTANG

Perpustakaan perguruan tinggi

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. Bab ini akan membahas tentang metode penelitian yang digunakan dalam

BAB I PENDAHULUAN. besar dalam waktu yang singkat, termasuk informasi tercetak dalam berbagai

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL ILMIAH BIDANG HUMANIORA DI PERPUSTAKAAN KOPERTIS WILAYAH X

Strategi Pengembangan Perpustakaan Instansi

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMBUATAN INDEKS BERANOTASI JURNAL SUBJEK EKONOMI DI PERPUSTAKAAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS EKASAKTI PADANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Susan Rafiulillah 1,Nurizzati 2 Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan FBS Universitas Negeri Padang

PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG STANDAR NASIONAL PERPUSTAKAAN PROVINSI

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 51 TAHUN 2004 TENTANG

ANALISIS BIBLIOGRAFI NASIONAL INDONESIA PERIODE

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 33 TAHUN 2012 TENTANG JARINGAN DOKUMENTASI DAN INFORMASI HUKUM NASIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PENJELASAN SISTEM AKREDITASI MAJALAH ILMIAH

SESI 4: PENDAFTARAN JURNAL ILMIAH. Oleh: Maizan Ismail Timbalan Ketua Pengarah Perpustakaan Negara Malaysia

KERJASAMA PERPUSTAKAAN 1 Oleh: Ir. Abdul Rahman Saleh, M.Sc. 2

PENGENDALIAN MUTU dan PELAJARAN TERPETIK DARI KEGAGALAN TERAKREDITASI.

Perpustakaan sekolah

KETERPAKAIAN KOLEKSI MAJALAH ILMIAH PUSAT PERPUSTAKAAN DAN PENYEBARAN TEKNOLOGI PERTANIAN OLEH PENELITI BADAN LITBANG PERTANIAN

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 30. Pedoman Kerjasama Pengelolaan Informasi Pertanian Nasional

DASAR-DASAR DOKUMENTASI by Yuni Nurjanah. Page 1

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 79 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS POKOK BADAN PERPUSTAKAAN DAN ARSIP PROVINSI BALI

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

STUDI TENTANG PEMANFAATAN MAJALAH ILMIAH DI UPT PERPUSTAKAAN UNSRAT OLEH MAHASISWA UNSRAT MANADO

PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR : 54 TAHUN 2012 TENTANG PEDOMAN PENYUSUTAN ARSIP DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH

Transkripsi:

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 18 PETUNJUK PENYIAPAN PENJILIDAN MAJALAH Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2001

Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no.18 PETUNJUK PENYIAPAN PENJILIDAN MAJALAH Oleh: Sulastuti Sophia Tjetjep S. Surialaga Surya Mansjur Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian DEPARTEMEN PERTANIAN BOGOR 2001

KATA PENGANTAR Petunjuk teknis ini disusun PUSTAKA untuk melengkapi petunjuk-petunjuk teknis yang dibuat dalam rangka kegiatan Manajemen Sumberdaya Perpustakaan. Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 18, Petunjuk Penyiapan Penjilidan Majalah ini disusun untuk membantu pustakawan mengelola koleksi majalah, terutama yang perlu dijilid. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan penjilidan majalah. Dalam petunjuk teknis ini diuraikan tentang persiapan dan perlakuan yang diperlukan untuk penjilidan majalah agar hasilnya dapat menguntungkan pemakai perpustakaan. Petunjuk ini tentu masih banyak kekurangannya, untuk itu kami mengharapkan saran membangun dari semua pihak. Bogor, Desember 2001 Penyusun

DAFTAR ISI halaman KATA PENGANTAR DAFTAR ISI CIRI DAN KEGUNAAN MAJALAH... 1 CIRI KHAS MAJALAH... 1 - Judul... 1 - Kala terbit/frekuensi... 3 - Volume majalah... 4 KONDISI FISIK MAJALAH... 5 TUJUAN PENJILIDAN MAJALAH... 6 DAFTAR ISI MAJALAH DAN INDEKS SUBJEK KUMULATIF... 7 DAFTAR SERI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN PERTANIAN YANG MEMBAHAS MENGENAI MAJALAH... 9 SPESIFIKASI PENJILIDAN PERMINTAAN PENJILIDAN MAJALAH... 10

Ciri dan Kegunaan Majalah Koleksi majalah ilmiah sangat penting bagi suatu perpustakaan instansi penelitian dan pengkajian karena memuat informasi primer dan mutakhir, antara lain memuat laporan hasil penelitian yang dibutuhkan oleh peneliti untuk mengikuti perkembangan bidang ilmunya. Penyebaran informasi yang baru ditemukan dilakukan melalui media majalah. Jadi majalah berfungsi sebagai wadah dokumentasi hasil-hasil penelitian dan penemuan baru, oleh sebab itu setiap peneliti memerlukan majalah untuk mengetahui apa yang telah diteliti orang lain dan apa yang belum, untuk menghindari duplikasi penelitian atau mungkin melengkapi dan melakukan penelitian yang lebih mendalam/dari sudut pandang yang lain. Ciri khas majalah Judul Majalah lazimnya diterbitkan dengan frekuensi waktu tetap dan tertentu, bernomor dan bervolume serta dengan judul yang sama, pada setiap nomor/volume namun

judul dan isi artikel yang dimuatnya selalu berbeda atau berlanjut. Majalah ada yang standar umumnya mempunyai judul khas, tetapi ada pula majalah yang memiliki anak judul atau judul tidak khas. Bagi majalah yang tidak memiliki judul khas maka nama lembaga yang menerbitkannya dijadikan tajuk dan identitas. Judul khas artinya judul itu merupakan nama khusus dan mandiri serta tidak atau tidak boleh dimiliki oleh majalah lain. Contoh majalah yang berjudul khas Tempo, Femina, Trubus. Libri. Library Trends. Contoh majalah yang memiliki anak judul. Deep Sea Reseach: Part A: Oceanographic research paper, Deep Sea Reseach: Part B: Oceanographic literature review. Journal of Information Science: principle & practice

Contoh majalah yang judulnya tidak khas sehingga nama lembaga yang menerbitkannya dijadikan ciri baginya, International Potato Centre. Annual report International Potato Centre. Circular International Potato Centre. Technical information bulletin Pada judul-judul tersebut, Annual report, Circular, Technical information bulletin, atau Bulletin saja tidak khas bagi majalah tersebut. Lembaga lain mungkin menerbitkan juga Annual report, Circular, Technical information bulletin atau Bulletin, oleh karena itu lembaganya harus disebut di dalam uraian judul. Hal-hal tersebut perlu diperhatikan pada penjilidan majalah, agar tidak terjadi salah jilid. Kala terbit/frekuensi Majalah terbit secara berkala. Kala terbitnya dapat sekali, dua kali, tiga kali atau empat kali, enam kali, dua belas kali, 24 kali atau pun 52 kali dalam setahun. Ada pula yang terbit 10 atau 11 kali per tahun, bahkan ada yang

terbitnya tidak teratur sama sekali, semua itu biasanya dinyatakan pada halaman judul atau di dalam pengantar redaksi. Bilamana tidak ada penjelasan tentang kala terbit maka pustakawan perlu mengamati tanggal terbit dari masing-masing nomor majalah dan perubahan volumenya dalam jangka waktu dua, hingga lima tahun. Volume majalah Volume majalah atau pada majalah-majalah terbitan Indonesia sering dicantumkan sebagai tahun ke, adalah angka yang menunjukkan umur majalah tersebut pada saat diterbitkan. Volume 1 artinya bahwa majalah tersebut terbit pada tahun pertama majalah tersebut diterbitkan. Volume 2 terbit pada tahun ke 2 majalah tersebut diterbitkan dan seterusnya. Namun demikian ada juga majalah yang berganti volume dua kali setahun ataupun dua tahun sekali. Untuk mengetahui masa pergantian volume, maka pustakawan perlu mencermati frekuensi terbit majalah tersebut.

Kondisi fisik majalah Jilid majalah banyak yang menggunakan kertas tipis (paperback), sehingga menyebabkan majalah tidak dapat disusun tegak di dalam rak, apalagi bila jumlah halamannya sedikit. Selain itu sesuai dengan frekuensi terbitnya yang berkala menyebabkan nomor-nomor majalah tidak sekaligus terbit dalam satu volume tertentu tetapi terpisah-pisah. Penjilidan majalah dimaksudkan antara lain untuk mengumpulkan nomor-nomor dari satu volume majalah tersebut. Seharusnya tiap kali jumlah nomor majalah dalam satu volume sudah lengkap dilakukan penjilidan, namun hal ini tidak dapat dilakukan demikian terhadap semua majalah karena ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, seperti: 1. Ketebalan sampul majalah 2. Ketebalan isi dan jilid dari masing-masing nomor majalah. 3. Tingginya frekuensi penggunaan terhadap suatu judul/nomor karena isinya sedang sangat diminati. 4. Ketebalan jilidan yang tidak boleh mengganggu penggunaan.

Bagi majalah yang jumlah halamannya banyak, dan sampulnya cukup tebal dan kuat untuk ditegakkan di dalam rak, penjilidan diperlukan hanya untuk menjaga keutuhan dan memelihara dari kerusakan. Sedang bagi majalah yang jumlah halamannya banyak pula namun bersampul tipis, penjilidannya perlu dipertebal agar buku dapat tegak dalam susunan di rak. Dalam hal ini biasanya tidak perlu penggabungan. Dalam suatu jilid dapat digabungkan satu atau dua nomor atau beberapa nomor sekaligus tergantung tipistebalnya majalah, asalkan tidak menimbulkan kesulitan/ kerusakan pada waktu digunakan. Jilid yang terlalu tebal dapat menyulitkan sewaktu pengguna membukanya, atau ingin memfotokopinya. Tujuan Penjilidan majalah Pada dasarnya penjilidan bertujuan menjaga keutuhan, mengawetkan dan melestarikan kelangsungan penggunaan majalah tersebut, serta mencegah kerusakan sampul maupun isi majalah. Aktivitas penjilidan ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab perpustakaan dalam memelihara koleksi majalah sebagai khazanah ilmu

pengetahuan. Gunanya antara lain agar kelengkapan nomor majalah terjaga, isi majalah terpelihara, dan sewaktu disusun dapat ditegakkan dalam rak penyimpanan. Daftar isi majalah dan indeks subjek kumulatif Pada akhir tahun penerbit majalah seringkali menerbitkan daftar isi majalah dan juga indeks subjek kumulatif untuk satu tahun terbitan. Daftar isi dan indeks subjek kumulatif gunanya untuk memudahkan mencari informasi yang termuat dalam majalah-majalah yang telah diterbitkan. Nomor halaman pada setiap nomor majalah dari yang pertama hingga terakhir dalam satu volume pada umumnya berurutan. Namun demikian ada pula beberapa judul majalah yang nomor halamannya tersendiri pada setiap nomor. Pada majalah yang nomor halamannya berurut tuntas, penunjukkan letak halaman sesuatu judul atau subjek pada daftar isi dan indeks kumulatif hanya mencantumkan nomor halaman, sedang pada jenis majalah yang nomor halamannya berdiri sendiri penunjukkannya selalu disertai nomor/kode volume.

Sebelum menjilid ada beberapa kegiatan yang perlu dilakukan terhadap koleksi majalah agar hasil penjilidannya baik dan bermanfaat sebagaimana yang diharapkan. Kegiatan tersebut sebagai berikut: 1. Menyeleksi majalah yang akan dijilid 2. Meneliti nomor-nomor majalah yang dimiliki/diterima 3. Mencari dan menelusuri serta mencocokkan daftar isi kumulatif dan indeks subjek kumulatif dari suatu volume majalah tertentu. 4. Melepaskan/membuang iklan yang tidak perlu dan/atau tidak relevan dengan isi majalah. 5. Bagi majalah yang tidak memiliki daftar isi dan indeks kumulatif maka daftar isi dan indeks subjek per nomor tidak boleh dilepaskan. 6. Upayakan agar halaman muka (cover) dari salah satu nomor majalah dapat dijadikan halaman muka gabungan majalah yang dijilid. 7. Upayakan agar pada setiap punggung hasil jilidan ditempatkan label yang menunjukkan judul majalah dan nomor-nomor yang tercakup didalam jilid tersebut.

DAFTAR SERI PENGEMBANGAN PERPUSTAKAAN PERTANIAN YANG MEMBAHAS MENGENAI MAJALAH 1. Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 1: Mengenal Bahan Pustaka dan cara Pengelolaannya, 2. Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 3: Petunjuk Teknis Tata cara Penerimaan Majalah, 3. Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 9: Petunjuk Teknis Penyusunan Bahan Pustaka di rak Perpustakaan. 4. Seri Pengembangan Perpustakaan Pertanian no. 10: Petunjuk Ringkas Cara Pengindeksan Majalah dan Monograf Analitik

SPESIFIKASI PENJILIDAN PERMINTAAN PENJILIDAN MAJALAH 1. Judul majalah yang akan dijilid:.. 2. Jumlah nomor per volume majalah yang akan dijilid:.. 3. Dalam satu volume dijadikan : 1 (satu) jilid 2 (dua) jilid 3 (Tiga) jilid Tiap nomor dijilid tersendiri Lain-lain, sebutkan:...... 4. Iklan : dibuang; Tidak dibuang 5. Dafar isi kumulatif/indeks subjek kumulatif dijilid bersama pada : 6. Vol. Pertama; Vol. Terakhir; Dijilid tersendiri Cover yang dikehendaki: Jilid keras, karton dengan ketebalan.., kulit luar. Jilid Kertas Buffalo skin, warna.. karton manila warna..