BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

BAB I PENDAHULUAN. emosi ibu hamil. Melalui senam hamil ibu hamil akan diajarkan cara

HUBUNGAN SENAM HAMIL TERHADAP LAMANYA PROSES PERSALINAN PADA IBU BERSALIN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BAYAT KLATEN

HUBUNGAN ANTARA SENAM HAMIL DENGAN PROSES PERSALINAN NORMAL DI RUMAH BERSALIN AS SYIFA UL UMMAH GROBOGAN

BAB 1. yang telah ditentukan dalam Millenium Development Goals (MDGs), Target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. tersebut perlu dilakukan secara bersama-sama dan berkesinambungan oleh para

BAB I PENDAHULUAN. Pemeriksaan kehamilan adalah pengawasan kehamilan untuk. kehamilan, menegakan secara dini komplikasi kehamilan, dan menetapkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN IBU HAMIL DENGAN SIKAP IBU TENTANG SENAM HAMIL DI RSU ISLAM KUSTATI SURAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. khususnya untuk indikator kesehatan ibu (Kementerian Kesehatan RI, 2011).

HUBUNGAN KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KEMAJUAN PERSALINAN KALA 1 FASE AKTIF DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS CUKIR KAB. JOMBANG TAHUN 2013

BAB 1 PENDAHULUAN. sebagai penerus keturunan keluarga. Kehamilan menurut Manuaba (2010) adalah

BAB I PENDAHULUAN. Ibu (AKI) yaitu angka kematian ibu akibat langsung dari proses reproduksi,

BAB I PENDAHULUAN. dapat terwujud (Kemenkes, 2010). indikator kesehatan dari derajat kesehatan suatu bangsa, dimana kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. mengetahui derajat kesehatan disuatu negara seluruh dunia. AKB di

BAB I PENDAHULUAN. maupun janin yang di kandung. Berbagai macam kelainan yang timbul membuat

BAB I PENDAHULUAN. dan dapat melahirkan bayi dengan selamat. Ada dua cara persalinan yaitu

BAB I PENDAHULUAN. Target penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia kini pada

HUBUNGAN ANTARA KEIKUTSERTAAN SENAM HAMIL DENGAN KETEPATAN WAKTU PROSES PERSALINAN KALA II DI KLINIK AS SYIFA SURADADI KABUPATEN TEGAL

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu keadaan fisiologis yang normal, dan selama

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berpengaruh tidah baik terhadap kehamilan tersebut (Prawiroharjo, 2010).

BAB I PENDAHULUAN Dari hasil survei yang telah dilakukan, AKI telah menunjukan

BAB I PENDAHULUAN. mengenai kehamilan, perawatan kehamilan, persalinan, perawatan nifas,

BAB I PENDAHULUAN. semua orang disegala usia adalah salah satu tujuan dari. Development Goals (SDGs). Tak luput dari sasaran SDGs angka kematian ibu

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan pada 2007 sebesar 228 per kelahiran hidup. Kenyataan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan persalinan dan nifas setiap tahunnya, sebanyak 99% ditentukan dalam tujuan yaitu meningkatkan kesehatan ibu.

BAB I PENDAHULUAN. Tolak ukur keberhasilan dan kemampuan pelayanan kesehatan suatu

PENGARUH SENAM HAMIL TERHADAP PROSES PERSALINAN PADA PRIMIGRAVIDA DI RSIA AISYIYAH KLATEN. Abstrak

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal adalah upaya untuk menjaga kesehatan ibu pada masa

BAB I PENDAHULUAN. menilai derajat kesehatan. Kematian Ibu dapat digunakan dalam pemantauan

BAB 1 PENDAHULUAN. penurunan angka kematian ibu (AKI) dan bayi sampai pada batas angka

SISTEM RUJUKAN BIDAN DENGAN KASUS PRE EKLAMSIA DAN EKLAMSIA DI RSU DR. SAIFUL ANWAR MALANG

BAB I PENDAHULUAN. Penyebab tingginya angka kematian ibu terutama disebabkan karena faktor

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu proses yang dialami oleh seluruh wanita

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB 1 PENDAHULUAN. besar. Berdasarkan data UNICEF, WHO, UNFPA dan Bank Dunia tren angka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. yang baru dilahirkan (Saifuddin, 2010:1). Keberhasilan penyelenggaraan. gerakan keluarga berencana (Manuaba, 2010:10).

I. PENDAHULUAN. dalam bidang kesehatan. Sampai saat ini Angka Kematian Ibu (AKI) di. Indonesia menempati teratas di Negara-negara ASEAN, yaitu 228 per

BAB 1 PENDAHULUAN. 102/ kelahiran hidup (Visi Indonesia Sehat 2015). Penyebab tingginya angka

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 2, Oktober 2013 ISSN HUBUNGAN USIA IBU DENGAN KOMPLIKASI KEHAMILAN PADA PRIMIGRAVIDA

BAB l PENDAHULUAN. Angka Kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB I PENDAHULUAN. di kawasan ASEAN yaitu sebesar 228/ kelahiran hidup (SDKI. abortus (11%), infeksi (10%), (SDKI 2012).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai

HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG RESIKO TINGGI KEHAMILAN DENGAN KEPATUHAN KUNJUNGAN ANTENATAL CARE DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

BAB I PENDAHULUAN. bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu

BAB I PENDAHULUAN. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. tuanya kehamilan dan tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri kehamilan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum

BAB I PENDAHULUAN. dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan merupakan keadaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap tahun sekitar 160 juta perempuan diseluruh dunia hamil.

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB I PENDAHULUAN. dibuahi dan pembuahan ovum akhirnya berkembang sampai menjadi fetus

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupannya. Angka statistik yang tinggi ini meminta perhatian untuk

BAB I PENDAHULUAN. tinggi rendahnya angka kematian ibu dan bayi. berkembang yaitu sebesar 99 persen (Wiknjosastro, 2002 hlm 23).

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) antenatal care selama

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikandungnya. Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu

BAB I PENDAHULUAN. disebut dengan puerperium (Patricia W. Ladewig, 2006).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Kecemasan ialah suatu perasaan takut yang tidak jelas dan tidak didukung

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah Angka Kematian Ibu (AKI) sangat tinggi di dunia, tercatat 800 perempuan meninggal setiap hari akibat

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses yang normal, alami

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia 2010 adalah meningkatkan kesadaran,

2013 GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU PRIMIGRAVIDA TRIMESTER III TENTANG TANDA- TANDA PROSES PERSALINAN DI PUSKESMAS SINGANDARU KOTA SERANG TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Angka kematian ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk

BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. Asuhan Kebidanan Komprehensif..., Leny Dwi Oktaviani, Kebidanan DIII UMP, 2015

BAB I PENDAHULUAN. Masalah kematian dan kesakitan ibu di Indonesia masih merupakan

KARAKTERISTIK IBU HAMIL YANG MELAHIRKAN BAYI DENGAN BERAT BADAN LAHIR RENDAH DI RSU RA KARTINI JEPARA. Gunawan, Anik Sholikah, Aunur Rofiq INTISARI

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan kesehatan. Penurunan AKI juga merupakan indikator keberhasilan derajat

BAB I PENDAHULUAN. Proses persalinan selalu memiliki potensi risiko-risiko kesehatan. Risiko persalinan

BAB I PENDAHULUAN. kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas. obstetri yang rendah pula (Profil kesehatan jawa tengah 2015).

BAB I PENDAHULUAN. 0 sampai <12, trimester II antara minggu ke 12 hingga <28, dan trimester III

Pengaruh Promosi Kesehatan Tentang Tanda Bahaya Kehamilan Terhadap Peningkatan Pengetahuan Ibu Hamil

BAB I PENDAHULUAN. kematian. Setiap kehamilan dapat menimbulkan risiko kematian ibu,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

PENILAIAN STATUS GIZI IBU HAMIL DENGAN PENGUKURAN LILA DI PUSKESMAS KALAMPANGAN, KOTA PALANGKA RAYA

BAB 1 PENDAHULUAN. terdapat kemungkinan suatu keadaan yang dapat mengancam jiwa ibu dan

BAB 1 PENDAHULUAN. satunya adalah kualitas pelayanan oleh tenaga kesehatan yang tidak adekuat dan

BAB 1 PENDAHULUAN. Saat ini dalam setiap menit setiap hari, seorang ibu meninggal disebabkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu perhatian dari World Health

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. (Depkes RI, 2010). Kondisi ini menunjukkan bahwa kemampuan pelayanan

BAB 1 PENDAHULUAN. Pelayanan antenatal merupakan pilar kedua di dalam Safe Motherhood yang

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN PERDARAHAN POSTPARTUM DI RSU PKU MUHAMMADIYAH BANTUL

BAB I PENDAHULUAN. akan menghadapi risiko yang bisa mengancam jiwanya. Oleh karena itu, setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2016, Angka

BAB I PENDAHULUAN. positif bagi ibu maupun bayinya dengan cara membina hubungan saling percaya

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kehamilan merupakan suatu hal yang paling menyenangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kehamilan dan persalinan adalah suatu proses fisiologis, diharapkan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seorang ibu dalam usia reproduktif. Perubahan-perubahan yang

BAB I PENDAHULUAN. Ibu di negara ASEAN lainnya. Angka Kematian Ibu diketahui dari jumlah

BAB I PENDAHULUAN. terakhir (Mochtar, 2012;h.35). Persalinan adalah rangkaian proses yang

BAB 1 PENDAHULUAN. partum.dari data WHO menunjukan 25% kematian maternal disebabkan. oleh perdarahan post partum dan di perkirakan 100.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk wanita hamil adalah gravid, sedangkan manusia di dalamnya disebut embrio ( minggu minggu awal ) dan kemudian janin ( sampai kelahiran). Seorang wanita yang hamil untuk pertama kalinya disebut primigravida. Seorang wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida. Kehamilan adalah suatu kondisi seorang wanita memiliki janin yang tengah tumbuh dalam tubuhnya. Umumnya janin tumbuh di dalam rahim. Waktu hamil pada manusia sekitar 40 minggu atau 9 bulan. Kurun waktu tersebut, dihitung saat awal periode menstruasi yang terakhir hingga melahirkan. Kehamilan adalah proses reproduksi yang memerlukan perawatan secara khusus agar berlangsung dengan baik. Dengan terjadinya kehamilan maka wanita mengalami perubahan yang mendasar sehingga dapat menunjang perkembangan dan pertumbuhan janin dalam rahim ( Manuaba, 2008 ). Perubahan fisik selama kehamilan tidak menghalangi langkah ibu hamil dalam berolahraga. Apalagi dengan adanya senam hamil, kesehatan ibu hamil baik secara fisik dan mental dapat dijaga dan terlebih lagi, senam hamil membantu ibu hamil untuk mempersiapkan persalinan yang lancar. Seorang Ibu hamil dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi baik fisik maupun 1

2 mentalnya, perlu dilakukan asuhan antenatal yang bertujuan untuk mempersiapkan persalinan yang fisiologis dengan tujuan ibu dan anak yang akan dilahirkannya dalam keadaan sehat ( Depkes RI, 1994 ). Pengawasan selama kehamilan ( antenatal ) terbukti mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya meningkatkan kesehatan mental dan fisik kehamilan untuk menghadapi persalinan. Tujuan pengawasan kehamilan untuk ibu adalah mengurangi dan menegakkan secara dini komplikasi kehamilan, menegakkan dan mengobati secara dini komplikasi ibu yang dapat mempengaruhi kehamilan, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil, dilakukannya pengawasan hamil juga dapat menurunkan AKI ( Angka Kematian Ibu ) ( Manuaba, 2008 ). Menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia ( SDKI ) pada tahun 2007 jumlah AKI di Indonesia yaitu 328 per 100 ribu kelahiran hidup ( Profil Kesehatan Indonesia, 2008 ). Dalam catatan tahun 2008, AKI di DKI berjumlah 356 kematian per 100.000 kelahiran hidup ( Dinkes DKI, 2008 ). Jumlah angka kematian Ibu di wilayah Kecamatan Kalideres pada tahun 2009 adalah sebanyak 2 orang dengan AKI sebesar 297 per 100.000 kelahiran hidup. Salah satu sebab tingginya kematian maternal dan perinatal di Indonesia dan negara negara berkembang lainnya adalah akibat partus lama. Ada tiga faktor penyebab persalinan memanjang atau partus lama yaitu tenaga, jalan lahir dan janin ( Sinopsis Obstetri, 2003 ). Sejak lama kita ketahui bahwa salah satu hal penting dalam membina ibu hamil ialah memberikan pengetahuan mengenai kehamilannya, salah satunya memberi pengetahuan mengenai program senam hamil. Hal ini berarti

3 mempersiapkan ibu hamil dengan sebaik baiknya dengan menanamkan kepercayaan pada diri sendiri dalam menyongsong kelahiran anaknya secara fisiologis anatomis maupun secara psikososial. Senam hamil merupakan salah satu kegiatan dalam pelayanan kesehatan selama kehamilan ( prenatal care ) dan senam hamil akan memberikan suatu hasil produk kehamilan atau persalinan yang lebih baik dibandingkan pada ibu ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil. Keuntungan wanita wanita hamil melakukan senam hamil secara teratur mencegah terjadinya persalinan yang tidak diharapkan. Senam hamil merupakan terapi latihan gerak yang diberikan pada ibu ibu hamil untuk mempersiapkan dirinya, baik persiapan fisik maupun mental untuk menghadapi dan mempersiapkan persalinan yang cepat, aman, dan spontan ( Hulliana, 2007 ). Senam hamil sudah mulai mendapat perhatian masyarakat, dan banyak diselenggarakan oleh rumah sakit sehingga kesehatan rohani dan jasmani ditingkatkan serta dapat menghilangkan rasa takut menghadapi persalinan ( Manuaba, 2008 ). Senam hamil yang diterapkan, bukan senam yang berorientasi sebatas kebugaran tubuh semata. Melainkan untuk memperkuat otot, melenturkan persendian, dan utamanya melatih konsentrasi agar bisa mengalihkan pikiran sehingga bisa melupakan rasa sakit saat melahirkan, serta menguatkan nafas. Metode ini terbukti cukup berhasil untuk membantu meringankan proses persalinan. Di samping itu, rasa nyeri saat proses persalinan berlangsung juga dapat diminimalisasi, dengan jalan mengatur pernapasan, berkonsentrasi dan mengalihkan pikiran, sehingga dengan sendirinya stress saat melahirkan bisa

4 dikurangi. Maka proses persalinan dapat berjalan lebih mulus dan singkat (Mulyata, 2007 ). Hamilton ( 2004 ) menjelaskan bahwa senam hamil akan memberikan suatu produk kehamilan atau outcome persalinan yang lebih baik, dibandingkan pada ibu ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil selama kehamilan dilaporkan dapat mengurangi stress dalam menjelang kelahiran, mengurangi nyeri saat proses persalinan, bayi yang dilahirkan memiliki berat badan yang normal, dan dapat mengurangi resiko terjadinya preeklamsi, dibandingkan ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil selama kehamilan. Hasil dari penelitian terkait yang dilakukan oleh Wulandari ( 2006 ) dengan judul Efektifitas Senam Hamil sebagai Pelayanan Prenatal dalam Menurunkan Kecemasan Menghadapi Persalinan Pertama, yaitu hasil penelitian menunjukkan nilai sebesar 0,034, taraf signifikan p< 0,05 yang berarti ada perbedaan tingkat kecemasan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan. Tingkat kecemasan kelompok kontrol pada saat pre test maupun post test berada pada kategori kecemasan sedang, sementara tingkat kecemasan kelompok eksperimen setelah mengikuti senam hamil semakin menurun, yaitu dari kategori kecemasan sedang menjadi rendah. Berdasarkan data tersebut, dapat disimpulkan bahwa senam hamil sebagai pelayanan prenatal efekktif dalam menurunkan kecemasan menghadapi persalinan pertama. Pengetahuan merupakan domain terendah dalam perubahan sikap dan praktek. Sikap dan praktek yang tidak didasari oleh pengetahuan yang adekuat

5 tidak akan bertahan lama pada kehidupan seseorang, sedangkan pengetahuan yang adekuat jika tidak diimbangi oleh sikap dan praktek yang berkesinambungan tidak akan mempunyai makna yang berarti bagi kehidupan ( Notoatmodjo, 2007 ). Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengetahuan, sikap dan praktek merupakan 3 komponen penting yang harus dimiliki ibu hamil dalam melaksanakan senam hamil. Menurut penelitian Hatch, mengungkapkan bahwa ibu hamil yang melakukan senam hamil sekitar 3 5 jam setiap minggunya mempunyai peluang lebih kecil untuk melahirkan dini ( prematur ) dibandingkan yang tidak melakukan senam hamil ( Kurnia, 2009 ). Berdasarkan hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan yaitu di antaranya 5 ibu hamil dan 5 ibu yang sudah melahirkan. Hasil wawancara dari 5 ibu hamil 4 di antaranya tidak tahu tentang senam hamil dan 1 orang mengetahui senam hamil dari menonton tv, jika ada program senam hamil 3 orang mengatakan mau mencoba untuk mengikuti senam hamil dan 2 orang mengatakan tidak mau ikut dengan alasan tidak sempat untuk mengikutinya, dan 5 orang ibu hamil tersebut seluruhnya belum pernah melakukan senam hamil. Hasil wawancara dari 5 ibu hamil yang sudah melahirkan 3 di antaranya mengalami proses persalinan normal dengan rentang waktu 8 11 jam, 2 di antaranya mengalami proses caesar. Dimana yang mengalami persalinan proses Caesar ini disebabkan oleh inkoordinit ( his tidak teratur, tidak ada koordinasi dan sinkronisasi antara kontraksi bagian bagiannya ). Hal ini disebabkan karena tidak adanya promosi kesehatan mengenai senam hamil dari pihak puskesmas ( Achmad, 2008 ).

6 Promosi kesehatan merupakan aktivitas yang ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan dan menggunakan pendekatan perilaku, bukan berorientasi pada penyakit serta mempunyai cakupan yang luas. selain itu promosi kesehatan tidak hanya melibatkan gaya hidup tetapi juga mengikutsertakan individu dan masyrakat dalam mengendalikan faktor faktor penentu kesehatan. Senam hamil merupakan salah satu dari perkembangan program kesehatan yang berbasis pada pelayanan promotif dan preventif dalam menghadapi kehamilan dan proses persalinan bagi Ibu hamil ( Depkes RI, 2009 ). Laporan Tahunan Kunjungan Senam Hamil di Puskesmas Kecamatan Kalideres Tahun 2013 adalah cakupan dari bulan Agustus Desember 2013 yang melakukan senam hamil sebanyak 47,6 %. Hal ini berarti masih tedapat 52,40 % ibu hamil yang tidak melakukan senam hamil di Puskesmas. Studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Kalideres, kelas ibu hamil telah diadakan sebagai program dari Dinas Kesehatan, tetapi untuk program senam hamil belum dilaksanakan dengan baik oleh ibu hamil. Oleh karena itu, peneliti tertarik, melakukan penelitian untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap senam hamil dan pelaksanaan senam hamil pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Kalideres.

7 1.2.Identifikasi Masalah Dalam identifikasi masalah ini dijelaskan bahwa hubungan pengetahuan dan sikap dan pelaksanaan senam hamil pada kenyataannya kegiatan senam hamil belum dilakukan oleh semua ibu hamil. 1.3. Rumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah di atas, perumusan masalah penelitian ini dapat diajukan dalam pertanyaan mengenai apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap senam hamil dan pelaksanaan senam hamil pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Kalideres? 1.4.Tujuan Penelitian 1.4.1. Tujuan Umum Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap senam hamil dan pelaksanaan senam hamil. 1.4.2. Tujuan Khusus a. Mengidentifikasi karakteristik responden berupa umur, pendidikan, pekerjaan, dan paritas b. Mengidentifikasi pengetahuan ibu hamil tentang senam hamil. c. Mengidentifikasi sikap ibu hamil tentang senam hamil. d. Menganalisis hubungan pengetahuan ibu hamil dengan pelaksanaan senam hamil pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Kalideres.

8 e. Menganalisis hubungan sikap ibu hamil dan pelaksanaan senam hamil pada ibu hamil di Puskesmas Kecamatan Kalideres. 1.5.Manfaat Penelitian 1.5.1. Manfaat Teoritis Dapat menambah pengetahuan peneliti mengenai pentingnya senam hamil, mengembangkan kemampuan peneliti di bidang penelitian dan melatih kemampuan peneliti. 1.5.2. Manfaat bagi Institusi Dapat menjadi motivasi untuk melaksanakan program senam hamil, karena senam hamil memiliki banyak manfaat untuk kesehtan ibu hamil dan kelancaran proses persalinan. 1.5.3. Manfaat bagi pendidikan a. Dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan khususnya bagi tenaga kesehatan masyarakat untuk mempersiapkan seorang ibu hamil secara fisik maupun mental dalam menghadapi proses persalinan. b. Dapat menjadi dasar untuk pengembangan kurikulum, pendidikan kesehatan masyarakat. 1.5.4. Manfaat bagi peneliti Dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang luas serta dapat sebagai masukan dan informasi untuk mengetahui pentingnya melakukan senam hamil.