PERBANDINGAN PERFORMANCE IMAGE MATCHING MENGGUNAKAN KESAMAAN LANGSUNG DAN KESAMAAN SETELAH SEGMENTASI

dokumen-dokumen yang mirip
Deteksi dan Menghitung Jumlah Obyek Gambar Menggunakan Simulated Annealing

Pengantar PENGOLAHAN CITRA. Achmad Basuki PENS-ITS Surabaya 2007

Kata kunci : Pemilihan gambar, Pencocokan Graph

PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN WARNA DAN BENTUK MENGGUNAKAN FGKA (FAST GENETIC KMEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR

SISTEM TEMU KEMBALI CITRA GEDUNG BERDASARKAN INFORMASI GARIS PADA BENTUK GEDUNG

Segmentasi Dan Pelabelan Pada Citra Panoramik Gigi

Klasifikasi Daun Dengan Centroid Linked Clustering Berdasarkan Fitur Bentuk Tepi Daun

BAB 3 ANALISA DAN PERANCANGAN

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL BERDASARKAN CIRI TEKSTUR MENGGUNAKAN WAVELET

PENGELOMPOKAN GAMBAR BERDASARKAN FITUR WARNA DAN TEKSTUR DENGAN FGKA CLUSTERING (FAST GENETICS K-MEANS ALGORITHM) UNTUK PENCOCOKAN GAMBAR

PENGAMAN RUMAH DENGAN SISTEM FACE RECOGNITION SECARA REAL TIME MENGGUNAKAN METODE PRINCIPAL COMPONENT ANALYSIS

Pengenalan Plat Nomor Berdasarkan Klasikasi K-Nearest Neighbor (KNN)

METODE FAIR-SHARE AMOUNT UNTUK KOMPRESI MENGGUNAKAN KUANTISASI VEKTOR PADA BASIS DATACITRA GRAY LEVEL SEMBARANG DENGAN DERAJAT KEABUAN

IMAGE COLOR FEATURE. Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

Rancang Bangun Robot PANTILT: Pendeteksian Posisi Kepala Manusia Menggunakan Algoritma Genetika

KOMBINASI METODE MORPHOLOGICAL GRADIENT DAN TRANSFORMASI WATERSHED PADA PROSES SEGMENTASI CITRA DIGITAL

BAB 3 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM

SISTEM PENGENALAN BUAH ON-LINE MENGGUNAKAN KAMERA

Pengenalan Benda di Jalan Raya dengan Metode Kalman Filter. Roslyn Yuniar Amrullah

PEMANFAATAAN BIOMETRIKA WAJAH PADA SISTEM PRESENSI MENGGUNAKAN BACKPROPAGATION NEURAL NETWORK

APLIKASI IDENTIFIKASI ISYARAT TANGAN SEBAGAI PENGOPERASIAN E-KIOSK

SISTEM PENGENALAN WAJAH MENGGUNAKAN WEBCAM UNTUK ABSENSI DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Dasar Teori Citra Digital

TEKNIK PENGOLAHAN CITRA DIGITAL TPE 418

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN

ALGORITMA SOBEL UNTUK DETEKSI KARAKTER PADA PLAT NOMOR KENDARAAN BERMOTOR

Ekstraksi Fitur Warna, Tekstur dan Bentuk untuk Clustered- Based Retrieval of Images (CLUE)

TIP 243 Computer Vision. 3 SKS Semester 5 and up Prasyarat disarankan: Pengolahan Citra Digital Dosen: Aditya Wikan Mahastama

APLIKASI PENCARIAN RUTE OPTIMAL MENGGUNAKAN METODE TRANSITIVE CLOSURE

1 BAB I PENDAHULUAN. Pengajaran yang diperoleh dari sekolah adalah pengenalan dan pemahaman akan

ESTIMASI LOCAL MOTION MENGGUNAKAN ALGORITMA PENCARIAN FOUR STEP. Rosida Vivin Nahari 1*, Riza Alfita 2 2 1,2

PENGOLAHAN CITRA DIGITAL MENGGUNAKAN TEKNIK FILTERING ADAPTIVE NOISE REMOVAL PADA GAMBAR BERNOISE

PENCARIAN CITRA BERDASARKAN BENTUK DASAR TEPI OBJEK DAN KONTEN HISTOGRAM WARNA LOKAL

PERBANDINGAN SEGMENTASI CITRA BERWARNA DENGAN FUZZY CMEANS CLUSTERING PADA BEBERAPA REPRESENTASI RUANG WARNA

Review Paper. Image segmentation by histogram thresholding using hierarchical cluster analysis

IMPLEMENTASI METODE MODIFIED HAUSDORFF DISTANCE DALAM MENILAI KEMIRIPAN CITRA. Andi Shahreza Harahap 1 Dini Sundani 2 Dewi Agushinta R 3.

Pengenalan Plat Nomor Mobil Menggunakan Metode Learning Vector Quantization

BAB I PENDAHULUAN. digunakan untuk identitas citra adalah nama file, tanggal pengambilan,

Fitur Matriks Populasi Piksel Untuk Membedakan Frame-frame Dalam Deteksi Gerakan

Pengenalan Telur Berdasarkan Karakteristik Warna Citra Yustina Retno Wahyu Utami 2)

Gambar 1.1 Tahapan Penelitian

Aplikasi Jaringan Saraf Tiruan Sebagai Penterjemah Karakter Braille Ke Bentuk Abjad

APLIKASI CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL DENGAN ALGORITMA SOBEL S EDGE DETECTION Arwin Halim 1, Hernawati Gohzali 2, In Sin 3, Kelvin Wijaya 4

Pencocokan Citra Berbasis Graph untuk Pengenalan dan Pemilihan Kembali (Retrieval) Oleh: Yureska Angelia ( )

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. a. Spesifikasi komputer yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAHAN AJAR. Mata Kuliah Pengolahan Citra. Disusun oleh: Minarni, S. Si., MT

PENGENALAN OBJEK PADA CITRA BERDASARKAN SIMILARITAS KARAKTERISTIK KURVA SEDERHANA

PENGEMBANGAN SISTEM PEROLEHAN CITRA BERBASIS ISI PADA CITRA BATIK MENGGUNAKAN METODE INTEGRATED COLOR AND INTENSITY CO-OCCURRENCE MATRIX (ICICM)

SISTEM TEMU KEMBALI CITRA UNTUK E- COMMERCE MENGGUNAKAN PROSEDUR PENCARIAN DUA FASE DENGAN FITUR HISTOGRAM MULTI TEKSTON

Pengantar Mata Kuliah Pengolahan Citra

Sistem Pembaca Teks Bahasa Indonesia Otomatis Menggunakan Kamera Web Dengan Metode Integral Proyeksi

BAB II LANDASAN TEORI

CONTENT BASED IMAGE RETRIEVAL UNTUK MENGIDENTIFIKASI MOTIF KARAWO MENGGUNAKAN METODE INVARIANT GENERALIZED HOUGH TRANSFORM

Deteksi Tepi pada Citra Digital menggunakan Metode Kirsch dan Robinson

Implementasi Metode Watershed Transformation Dalam Segmentasi Tulisan Aksara Bali Berbasis Histogram

BAB 2 LANDASAN TEORI. fuzzy logic dengan aplikasi neuro computing. Masing-masing memiliki cara dan proses

Gambar 15 Contoh pembagian citra di dalam sistem segmentasi.

IMPLEMENTASI PENTERJEMAH KODE ISYARAT TANGAN MENGGUNAKAN ANALISIS DETEKSI TEPI PADA ARM 11 OK6410B

... BAB 2 LANDASAN TEORI. 2.1 Citra

IDENTIFIKASI SIDIK JARI DENGAN DATA BERSKALA BESAR MENGGUNAKAN METODE HYBRID MINUTIAE DAN FILTER GABOR. Oleh : Siswo Santoso

ALGORITMA PENGUKURAN KESAMAAN CITRA BERDASARKAN GRAPH MATCHING Engga Wisesa

PENCOCOKAN KATA SECARA ACAK DENGAN METODE ALGORITMA GENETIKA MENGGUNAKAN PROGRAM PASCAL

PENGENALAN ANGKA PADA PLAT NOMOR DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

PENJEJAKAN POSISI BOLA PADA MODUL PHYCORE IMX31 MENGGUNAKAN EMBEDDED OPENCV

PENENTUAN THRESHOLD CITRA MULUT DENGAN METODE NORMAL PROBABILITY DENSITY FUNCTION (NPDF) GUNA MENDETEKSI MULUT PEMELAJAR

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI UNTUK MENDETEKSI UANG LOGAM DENGAN METODE EUCLIDEAN

Analisa Perbandingan Metode Edge Detection Roberts Dan Prewitt

PENCARIAN ISI CITRA MENGGUNAKAN METODE MINKOWSKI DISTANCE

Analisa dan Perancangan Sistem Deteksi Cacat Produksi

PENGENALAN WAJAH MANUSIA DENGAN METODE PRINCIPLE COMPONENT ANALYSIS (PCA)

PENENTUAN KUALITAS DAUN TEMBAKAU DENGAN PERANGKAT MOBILE BERDASARKAN EKSTRASI FITUR RATA-RATA RGB MENGGUNAKAN ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR

Perancangan Sistem Identifikasi Barcode Untuk Deteksi ID Produk Menggunakan Webcam

BAB 3 METODOLOGI. untuk mengurangi adanya false positive dan false negative. False positive dalam hal ini

Pemisahan Objek-Objek Berbasis Region pada Citra Digital dengan Metode Normalized Cuts

Aplikasi Pengolahan Citra Dalam Pengenalan Pola Huruf Ngalagena Menggunakan MATLAB

PENGGUNAAN METODE TEMPLATE MATCHING UNTUK MENDETEKSI CACAT PADA PRODUKSI PELURU

Operasi-operasi Dasar Pengolahan Citra Digital

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 2 LANDASAN TEORI. metode yang digunakan sebagai pengawasan kendaraan yang menggunakan pengenalan

Image Processing. Nana Ramadijanti Laboratorium Computer Vision Politeknik Elekltronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2010

UNIVERSITAS BINA NUSANTARA PENGENALAN UANG KERTAS DOLLAR AMERIKA DENGAN METODE TEMPLATE MATCHING

SEGMENTASI CITRA MEDIK MRI (MAGNETIC RESONANCE IMAGING) MENGGUNAKAN METODE REGION THRESHOLD

Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 7 (2011) RANCANG BANGUN SISTEM PENGENALAN POLA SIDIK JARI MENGGUNAKAN METODE MINUTIAE

SISTEM PENDETEKSI WAJAH MANUSIA PADA CITRA DIGITAL (PROPOSAL SKRIPSI) diajukan oleh. NamaMhs NIM: XX.YY.ZZZ. Kepada

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang

Sistem Deteksi Wajah Pada Sistem Pengaman Lingkungan Berdasarkan Deteksi Obyek Bergerak Menggunakan Kamera

Algoritma Brute Force dalam Pattern Matching pada Aplikasi Pendeteksian Potongan Citra

Abstrak. Kata Kunci : Citra, kerahasiaan, enkripsi, piksel citra

Implementasi Teori Graf Dalam Masalah Fingerprint Recognition (Pengenalan Sidik Jari)

JURNAL PENGENALAN POLA KAKI O DAN KAKI X MENGGUNAKAN METODE BRAY-CURTIS DISTANCE

DETEKSI NOMINAL MATA UANG DENGAN JARAK EUCLIDEAN DAN KOEFISIEN KORELASI

PERANCANGAN PENDETEKSI WAJAH DENGAN ALGORITMA LBP (LOCAL BINARY PATTERN) BERBASIS RASPBERRY PI

Penjejakan Posisi Bola Pada Modul Phycore IMX31 Menggunakan Embedded OpenCV

Penggunaan Jaringan Syaraf Tiruanuntuk Membaca Karakter pada Formulir Nilai Mata Kuliah

BAB II LANDASAN TEORI

Template Matching pada Citra E-KTP Indonesia

BAB 4 ANALISA HASIL SISTEM

Achmad Basuki Politeknik Elektronika Negeri Surabaya PENS-ITS 2005

Bab III ANALISIS&PERANCANGAN

Transkripsi:

Seminar asional Ilmu Komputer dan eknologi Informasi 003 PERBADIGA PERFORMACE IMAGE MACHIG MEGGUAKA KESAMAA LAGSUG DA KESAMAA SEELAH SEGMEASI AA RAMADIJAI, ACHMAD BASUKI Jurusan eknologi Informasi Lab Image Processing Politeknik Eletronika egeri Surabaya IS Institut eknologi Sepuluh opember Surabaya Kampus PES-IS, Keputih, Sukolilo, Surabaya 60, Indonesia Email : nana@eepis-its.ed basuki@eepis-its.edu ABSRAK Salah satu tahapan yang harus dilalui pada sistem image retrieval adalah proses matching diantara citra query dengan citra pada database. Metode matching yang digunakan pada proses image retrieval dapat menpengaruhi hasil citra yang akan ditampilkan dalam hal kemiripannya dengan citra query. Pada paper ini metode matching yang akan dibandingkan dan diamati hasilnya adalah metode matching berdasarkan perhitungan kesamaan langsung dan matching yang didahului segmentasi citra thresholding pada citra gray level query dengan citra gray level database. ilai kemiripan diantara citra query dengan citra database dihitung dari ratarata selisih dari citra query dengan citra databse terhadap nilai. Dari data sample citra berjumlah 0 diantara bermacam-macam kelas citra yang ada didapatkan bahwa kedua metode matching langsung dan matching dengan segmentasi dapat menghasilkan nilai kemiripan citra query dengan citra database 00% pada citra yang persis sama. Sedangkan pada citra yang mirip dengan citra query diharapkan metode matching yang didahului proses segmentasi biner dapat memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan metode matching berdasarkan pengukuran kesamaan secara langsung. Kata Kunci : citra query, citra database, matching dengan kesamaan langsung, matching segmentasi, nilai kemiripan. PEDAHULUA Pada bidang komputer vision, teknik matching menjadi salah satu metode yang digunakan pada banyak aplikasi di bidang pattern recognition, dan yang lebih luas lagi di bidang content based image retrieval untuk menampilkan citra yang mirip dengan citra query, yang kemudian digunakan untuk pencarian data berbasis image. Proses matching dilakukan untuk mencari ada tidaknya ciri suatu obyek citra query pada citra database. Metode matching yang baik mempunyai nilai kemiripan yang tinggi untuk citra yang query yang mirip dengan citra database dan nilai kemiripan yang kecil untuk citra query yang berbeda dengan citra database. Metode untuk mendapatkan nilai similarity yang sesuai dengan kemiripan citra berdasarkan kelasnya merupakan permasalahan tersendiri, yang membutuhkan perbandingan beberapa metode matching yang terbaik. Metode matching langsung dan metode matching dengan segmentasi adalah metode matching yang banyak digunakan pada system pencocokan pola, untuk mendapatkan hasil yang baik pada proses berikutnya, nilai similarity dari dua metode matching ini akan dibandingkan pada beberapa kelas citra yang terdapat pada citra database.. DEEKSI DA PECOCOKA CIRA Plate matching, adalah salah satu metode dasar deteksi dan pencocokan citra. Metode ini membandingkan obyek pada plate dengan unknown obyek pada suatu citra dan memperhatikan bahwa obyeknya adalah obyek yang sama dengan yang ada di plate. Penggunaan proses plate matching, plate discaning pada citra

Seminar asional Ilmu Komputer dan eknologi Informasi 003 target dan diukur derajat kemiripannya sesudah posisinya digeser. Kemiripan didefinisikan sebagai nilai hubungan R(v). Misalkan ukuran plate adalah x dan ukuran citra target adalah M xm. F(i, adalah nilai gray level citra pada titik (i, yang discaning. (k,l) adalah nilai gray level plate pada titik (k,l). Dan hubungan (correlation) diantara semuanya adalah : R ( u, v ) = i = j = i = j = ( u, v ) F ( i + u, j + v ) ( i, j ) F ( i + u, j + v ) i = j = Ekspresi persamaan R(v) dalam matrik: R( v) = F F v v ilai terbesar dari correlasi adalah, yang muncul hanya selama pencocokan diantara plate dan citra target persis sama. Pada kenyataannya, nilai correlasi biasanya kurang dari karena noise pada citra dan pengaruh perubahan obyek plate atau rotasi. R(v) adalah nilai yang terbesar hanya pada Algoritma MAD : kasus yang paling besar kemiripannya diantara citra obyek dengan citra plate. Dua jenis metode perhitungan ketidaksamaan yaitu algoritma mean square distortion (MSD) dan algoritma mean absolution distortion (MAD). Algoritma MSD : ( ) [ ( ) ( ] u v = F i + j + v i, j D s, ) i= j= Perbedaan pada hasil perhitungan ketika obyek sub citra dicocokkan dengan plate, dari nilai R(v) dan Da(v) atau Ds(v). R(v) adalah nilai terbesar, Da(v) dan Ds(v) adalah nilai terkecil. Algoritma MSD dan MAD menyatakan perbedaan diantara sub- citra dengan plate, karena it dia menjadi minimum.. Jika D a (v) lebih kecil dari nilai threshold pada posisi (v) = La. Apabila nilai threshold La dapat dinyatakan menurut hasil sebenarnya, idealnya D a, ( v) = F( i + j + v) ( i pencocokan yang cepat diberikan. Ketika nilai ketidakcocokan lebih besar dibanding La selama proses akumulasi titik diantara sub citra dan plate, perhitungan dihentikan dan mulai pada scaning citra posisi berikutnya. Dan metode ini disebut serangkaian algoritma deteksi kemiripan (sequence similar detection algorithm).

Seminar asional Ilmu Komputer dan eknologi Informasi 003 3.. PROSES MACHIG LAGSUG Pada pencocokan langsung ini, akan dikerjakan dengan tahapan :. Masukan adalah citra query yang akan dicari kemiripannya diantara sekumpulan database citra. Citra query diwakili dengan F(i,, Ukuran citra query nx * ny.. Proses berikutnya citra query berwarna kita konversi dahulu ke dalam citra gray level 3. ahap berikutnya citra gray level dirubah lagi ke dalam bentuk citra biner, dengan alasan penyederhanaan proses komputasi. Proses binarisasi dilakukan dengan global threshold dari citra If F(i, h then FB(i, = If F(i, < h then FB(i, = 0 4. Setelah mendapatkan matrik citra biner dari citra query, kita ulangi lagi langkah nomer dan 3 pada masing-masing citra database. Citra database ini di wakili dengan (i, If (i, h then B(i, = If (i, < h then B(i, = 0 5. Hitung nilai perbedaan diantara dua citra citra query dan satu citra pada database menggunakan MAD. Semakin mirip citra database dengan citra query maka nilai perbedaannya akan kecil atau minimal Beda = FB( i + j + v) B( i, 6. Dari nilai perbedaan selanjutnya dihitung nilai kesamaannya (similaritynya) dengan mengurangkan dengan (nilai kesamaan yang maksimum) ( Beda ) Similarity = nx * ny 7. Ulangi pada keseluruhan citra database proses nomer 4 sampai dengan nomer 6. 3.. PROSES MACHIG SEGMEASI Pada pencocokan langsung ini, akan dikerjakan dengan tahapan :. Masukan adalah citra query yang akan dicari kemiripannya diantara sekumpulan database citra. Citra query diwakili dengan F(i,. Proses berikutnya citra query berwarna kita konversi dahulu ke dalam ( citra gray level Beda ) Similarity = nx * ny 3. Lakukan proses segmentasi dengan membagi lebar dan tinggi citra query dengan, sehingga area citra yang akan dibandingkan menjadi lebih besar mx = nx dan my = ny 4. ilai area citra per delapanan ini diwakili dengan nilai rata-rata gray level dari seluruh area perdelapanan ini FMean(n,n) = i= j= F( i, n* n 5. ahap berikutnya citra gray level yang sudah disegmentasi per delapanan area dirubah lagi ke dalam bentuk citra biner, dengan alasan untuk penyederhanaan proses komputasi. Proses binarisasi dilakukan dengan global threshold dari citra If FMean(i, h then FB(i,= If FMean(i,<h then FB(i,= 0 6. Setelah mendapatkan matrik citra biner dari citra query, kita ulangi lagi langkah nomer dan 3 pada masing-masing citra database. Citra database ini di wakili dengan (i, ( i, i= j= Mean(n,n) = n* n If Mean(i, h then B(i,= If Mean(i,<h then B(i,= 0 7. Hitung nilai perbedaan diantara dua citra citra query dan satu citra pada database menggunakan MAD. Semakin mirip citra database dengan citra query maka nilai perbedaannya akan kecil atau minimal Beda = FB( i + j + v) B( i,. Dari nilai perbedaan selanjutnya dihitung nilai kesamaannya (similaritynya) dengan mengurangkan dengan (nilai kesamaan yang maksimum) 9. Ulangi pada keseluruhan citra database proses nomer 6 sampai dengan nomer.

Seminar asional Ilmu Komputer dan eknologi Informasi 003 4. HASIL PERCOBAA Data citra yang digunakan pada percobaan ini adalah sejumlah 0 citra non texture dan 00 citra texture. Pengamatan dilakukan dari citra sejenis, citra yang beragam, dari masing-masing metode matching berdasarkan kesamaan langsung dan metode matching setelah dilakukan proses segmentasi baru dihitung kesamaan. Perhatikan gambar sampai dengan gambar 4 sebagai contoh hasil yang didapatkan. Gambar. a) Citra Asli b) Citra Biner Hasil Matching - Hasil Retrieve Citra Dengan Metode Matching Langsung ( Citra bertanda adalah Citra Query, dan ilai yang ditampilkan adalah nilai kemiripan - similarity Citra database menggunakan citra yang mirip dengan citra query) Gambar. a) Citra Asli b) Citra Biner Hasil Retrieve Citra Dengan Metode Matching Segmentasi ( Citra bertanda adalah Citra Query, dan ilai yang ditampilkan adalah nilai kemiripan - similarity Citra database menggunakan citra mirip dengan citra query)

Seminar asional Ilmu Komputer dan eknologi Informasi 003 Gambar 3. a) Citra Asli b) Citra Biner Hasil Retrieve Citra Dengan Metode Matching Langsung ( Citra bertanda adalah Citra Query, dan ilai yang ditampilkan adalah nilai kemiripan - similarity Citra database dan citra query menggunakan citra texture) Gambar 4. a) Citra Asli b) Citra Biner Hasil Retrieve Citra Dengan Metode Matching Segmentasi ( Citra bertanda adalah Citra Query, dan ilai yang ditampilkan adalah nilai kemiripan - similarity Citra database dan citra query menggunakan citra texture) 5. KESIMPULA Berdasarkan hasil percobaan pada beberapa citra non tekstur dan citra tekstur dapat disimpulkan sebagai berikut : Metode matching langsung maupun matching didahului segmentasi dapat mengenali citra query dengan nilai similarity. idak terdapat perbedaan yang signifikan pada perbandingan hasil nilai similaritynya baik matching langsung maupun matching dengan didahului proses segmentasi. Penggunaan citra biner dapat menyederhanakan proses komputasi pada saat matching. Lebih sederhana lagi pada saat citra biner yang terbentuk didahului proses segmentasi. 6. DAFAR PUSAKA []Gonzales, Digital Image Processing,Addison Wesley Publishing Company,993 [] G.J. Awcock and R.homas, Applied Image Processing, MacGraw-Hill 996 [3] John Eakins,Margaret Graham, Contentbased Image Retrieval : A Report to the JISC echnology Applications Program l, University of orthumbria at ewcastle,october 999 [4] J.R. Parker, Algorithms For Image Processing and Computer Vision, Wiley Computer Publishing,997 [5] Luo Qiang,Ren Qingli, Luo Li, Luo Jingti, Genetic Algorithm Used on the Image Detecting and Matching,Xidian University [6]http://amazon.ece.utexas.edu/~qasim/sample_q ueries.htm: database citra non tekstur [7]http://sipi.usc.edu/services/database: database brodatz citra texture