BAB I PENDAHULUAN. dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, maka mereka

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PENUTUP. dalam arti dia memiliki penyesuaian sosial (social adjustment) yang tepat.

I. PENDAHULUAN. Setiap masyarakat selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.

I. PENDAHULUAN. manusia dibina melalui suatu pergaulan (interpersonal relationship). Pergaulan

BAB I PENDAHULUAN. yang belum menikah cenderung meningkat. Hal ini terbukti dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. belahan dunia, tidak terkecuali Indonesia. Tahun 2000 jumlah penduduk

SKRIPSI. Proposal skripsi. Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S-1 Kesehatan Masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. berkembang mendorong semua lapisan masyarakat untuk masuk kedalam

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan suatu masa dalam perkembangan hidup manusia. WHO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pembinaan dan pengembangan generasi muda terus-menerus ditingkatkan sejalan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pada masa transisi yang terjadi di kalangan masyarakat, secara khusus

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. peka adalah permasalahan yang berkaitan dengan tingkat kematangan seksual

BAB I PENDAHULUAN. dari 33 menjadi 29 aborsi per wanita berusia tahun. Di Asia

BAB I PENDAHULUAN. dewasa. Dalam masa ini remaja mengalami pubertas, yaitu suatu periode

BAB 1 PENDAHULUAN. berbagai pengenalan akan hal-hal baru sebagai bekal untuk mengisi kehidupan

BAB V PENUTUP. a. Kurangnya perhatian orang tau terhadap anak. yang bergaul secara bebas karena tidak ada yang melarang-larang mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dimasyarakat pada saat ini melalui media-media seperti televisi, koran, radio dan

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Disusun oleh : PUJI YATMI J

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Perilaku kesehatan reproduksi remaja semakin memprihatinkan. Modernisasi,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan zaman yang semakin pesat, menuntut. masyarakat untuk bersaing dengan apa yang dimilikinya di era

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian Masa remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa yang jangka

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah normanorma,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia berkualitas untuk mewujudkan bangsa yang berkualitas

BAB I PENDAHULUAN. Masalah penyalahgunaan Narkoba di Indonesia saat ini sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. yang rata-rata masih usia sekolah telah melakukan hubungan seksual tanpa merasa

EVALUASI DIRI PADA REMAJA PELAKU SEKS PRANIKAH

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Y, 2009). Pada dasarnya pendidikan seksual merupakan suatu informasi

BAB 1 PENDAHULUAN. remaja-remaja di Indonesia yaitu dengan berkembang pesatnya teknologi internet

BAB I PENDAHULUAN. kelompok yang rentan untuk terbawa arus adalah para remaja. Kenapa? Tak lain

Riska Megayanti 1, Sukmawati 2*, Leli Susanti 3 Universitas Respati Yogyakarta *Penulis korespondensi

BAB I PENDAHULUAN. Remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa. reproduksi sehingga mempengaruhi terjadinya perubahan perubahan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. aktivitas seksual remaja juga cenderung meningkat baik dari segi kuanitas

BAB I PENDAHULUAN. bagi setiap kalangan masyarakat di indonesia, tidak terkecuali remaja.

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Globalisasi saat ini telah merambah cepat ke seluruh pelosok dunia, tak

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kelompok atau lapisan sosial di dalam masyarakat. Kebudayaan ini merupakan suatu cara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. remaja tertinggi berada pada kawasan Asia Pasifik dengan 432 juta (12-17 tahun)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hanya sesuatu yang bersifat biologis dan fisik, tetapi semata juga merupakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan-perubahan yang dramatis. Perubahan-perubahan tersebut

BAB I PENDAHULUIAN. A. Latar Belakang Masalah. meningkat. Remaja menjadi salah satu bagian yang sangat penting terhadap

BAB I PENDAHULUAN. melalui perubahan fisik dan psikologis, dari masa kanak-kanak ke masa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. seks mendorong remaja untuk memenuhi kebutuhan seksnya, mereka

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Masa remaja dikenal sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju

I. PENDAHULUAN. generasi muda untuk mempunyai jiwa kemanusiaan.

BAB 1 PENDAHULUAN. sampai 19 tahun. Istilah pubertas juga selalu menunjukan bahwa seseorang sedang

BAB I PENDAHULUAN. Masa remaja adalah masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa.

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa disertai dengan

KUESIONER GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA TENTANG PERILAKU SEKSUAL DI SMK PENCAWAN MEDAN TAHUN 2014

BAB I PENDAHULAN. Kasus kenakalan remaja semakin menunjukkan trend yang sangat. kelompok, tawuran pelajar, mabuk-mabukan, pemerasan, pencurian,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. hubungan antarmasyarakat, antara masyarakat dan seseorang, antarmanusia, dan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menikmati masa remajanya dengan baik dan membahagiakan, sebab tidak jarang

BAB 1: PENDAHULUAN. Perubahan-perubahan ini akan mempengaruhi perkembangan jiwa dan pertumbuhan tubuh.

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan seksual yang memuaskan dan aman bagi dirinya, juga mampu. berapa sering untuk memiliki keturunan (Kusmiran, 2012 : 94).

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Remaja merupakan populasi yang besar dari penduduk dunia. Menurut World

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. petualangan dan tantangan serta cenderung berani menanggung risiko atas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perilaku seksual di kalangan remaja cukup menjadi sorotan akhir-akhir ini,

Keberhasilan pembangunan suatu bangsa tidak hanya dilihat dari aspek fisik

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang potensial adalah generasi mudanya. Tarigan (2006:1)

BAB 1 PENDAHULUAN. Masa remaja merupakan masa peralihan antara anak-anak yang dimulai saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. remaja merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanan menuju masa dewasa.

I. PENDAHULUAN. Perubahan zaman dan perkembangan teknologi telah membawa dampak yang begitu besar

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. kehidupannya. Masa remaja juga dipahami sebagai

BAB 1 PENDAHULUAN. manusia yang didalamnya penuh dengan dinamika. Dinamika kehidupan remaja ini

BAB I PENDAHULUAN. mengubah pola perilaku konsumsi masyarakat. Globalisasi merupakan

BAB I PENDAHULUAN. habis-habisnya mengenai misteri seks. Mereka bertanya-tanya, apakah

BAB I PENDAHULUAN. antara masa kanak-kanak dan dewasa. Menurut WHO (World Health

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bagi remaja, terutama bagi mereka yang terlibat langsung di dalamnya. Oleh karena

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Remaja merupakan periode transisi antara masa anak-anak ke masa dewasa

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. penyesuaian diri manusia. Pada saat manusia belum dapat menyesuaikan diri

I. PENDAHULUAN. yang dinyatakan oleh Aristoteles bahwa manusia yang hidup bersama dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. yang menimbulkan permasalahan sosial yang komplek. Keberadaan anak

BAB I PENDAHULUAN. biasanya dimulai pada usia 9-14 tahun dan prosesnya rata-rata berakhir pada

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Seks selalu menarik untuk dibicarakan, tapi selalu menimbulkan kontradiksi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. karena kehidupan manusia sendiri tidak terlepas dari masalah ini. Remaja bisa dengan

PERILAKU SEKSUAL PRANIKAH PADA SISWA SMA NEGERI 1 PALU Oleh: Rizal Haryanto 18, Ketut Suarayasa 29,

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tantangan dan masalah karena sifatnya yang sensitif dan rawan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. ketergantungan sosial-ekonomi secara total ke arah ketergantungan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada masa remaja umumnya anak telah mulai menemukan nilai-nilai

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Remaja merupakan salah satu tahap dalam kehidupan manusia. Tahap ini

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas manusia, hal ini. tidak lepas dari dua komponen yaitu siswa dan guru.

I. PENDAHULUAN. dan berkomunikasi dengan manusia lainnya dalam kehidupan sehari-hari, baik itu

BAB I PENDAHULUAN. untuk dibicarakan. Hal ini dimungkinkan karena permasalahan seksual telah

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL SISWA DENGAN TINGKAT PENGETAHUAN SISWA TENTANG NAPZA DI SMK BATIK 1 SURAKARTA SKRIPSI

HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN KOMUNIKASI DENGAN INTENSITAS BERINTERNET PADA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. terkecuali setiap individu akan mengalami masa peralihan ini.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tuhan menciptakan manusia laki-laki dan perempuan secara alamiah mereka mempunyai daya tarik antara satu dengan yang lainnya. dan pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa orang lain, maka mereka saling berpasang-pasangan. Kebebasan pergaulan antara jenis kelamin pada remaja dengan mudah dapat disaksikan dalam kehidupan sehari-hari, pesatnya perkembangan arus informasi sangat banyak mempengaruhi remaja. Informasi media massa yang menyajikan gaya hidup dan budaya masyarakat modern saat ini sedikit demi sedikit remaja mengadopsi budaya barat. Globalisasi yang melanda Indonesia saat ini membuat informasi yang dibawa oleh media massa seperti televisi, internet sangat mudah diakses oleh kalangan remaja zaman sekarang, contohnya seperti ingin merasakan alkohol, narkoba maupun seks bebas yang ditiru oleh sebagian besar remaja yang dilihatnya dari media televisi, interenet maupun majalah. Dari mulai melihat sampai rasa igin tahu dan mencoba. Remaja Indonesia saat ini sedang mengalami perubahan sosial yang sangat cepat dari masyarakat tradisional menuju masyarakat modern, yang juga mengubah normanorma, nilai-nilai dan gaya hidup mereka. Remaja yang dahulu terjaga secara kuat oleh sistem keluarga, adat budaya serta nilai-nilai tradisional yang ada, telah mengalami pengikisan yang disebabkan oleh pengaruh 1

2 globalisasi dan modernisasi. Perubahan-perubahan sosial yang serba cepat akibat dari proses modernisasi dan globalisasi telah mengakibatkan perubahan pola kehidupan, etika dan nilai-nilai moral khususnya hubungan perilaku seksual. Hubungan perilaku seksual merupakaan efek samping dari media elektronik seperti film, VCD dan lain-lain atau media cetak seperti bukubuku, majalah dan bacaan lainnya, sangat mudah diamati dan bahkan dilihat atau dibaca oleh remaja dan anak. Berbagai obat-obatan, ganja, minuman keras, pornografi beredar demikian mudah dikalangan remaja, bahkan sangat mudah pula dilihat dan diketahui oleh anak yang menginjak dewasa, begitu besarnya peranan pengaruh media massa maupun elektronik dalam membentuk perilaku hidup masyarakat. Secara sosiologis, remaja umumnya sangat rentan terhadap pengaruhpengaruh eksternal karena proses pencarian jati diri mereka mudah sekali terombang-ambing, dan masih merasa sulit menentukan tokoh panutannya. Mereka juga mudah terpengaruh oleh gaya hidup masyarakat disekitarnya. Karena kondisi kejiwaan yang labil, remaja mudah terpengaruh dan labil. Mereka cenderung mengambil jalan pintas dan tidak mau memikirkan dampak negatifnya, diberbagai komunitas dan kota besar yang metropolitan, tidak heran jika hura-hura, seks bebas, menghisap ganja dan zat adiktif lainnya cenderung mudah menggoda para remaja. Remaja-remaja indonesia saat ini mulai mengadopsi budaya barat dalam cara perpakaian, bertutur kata maupun pola pergaulan yang semakin

3 bebas. Fenomena hamil di luar nikah dinilai lebih disebabkan karena pergaulan bebas. Dewasa ini perkembangan arus informasi yang sangat pesat banyak mempengaruhi remaja, salah satunya adalah gaya hidup. Melalui media massa timbul perubahan dalam masyarakat yang bersangkutan. Gaya hidup banyak diikuti para remaja di Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Akibat banyaknya media massa yang menyajikan gaya hidup yang begitu menggoda dan mampu mempengaruhi afektif (emosi dan perasaan) sampai dengan tingkat behavior. Pergaulan yang bebas ini juga bisa dilihat dari penelitian di bandung tahun 1991 yang menunjukan dari pelajar SMP, 10,53 % melakukan ciuman bibir pada masa pacaran, 5.6 pernah melakukan ciuman dalam, dan 3.86% melakukan hubungan seksual. Tidak heran jika makin banyaknya kasus hamil di luar nikah, pengguguran kandungan dan penyakit kelamin menular seksual di kalangan remaja (termasuk HIV/AIDS). 1 Dari hasil penelitian tersebut menyebutkan bahwa pola perilaku seksual yang kerap dilakukan remaja perempuan adalah perilaku seksual secara berpasangan. Pasangan dalam hal perilaku seksual adalah pacar, sebagai wujud kasih sayang. Dengan adanya data tersebut sungguh ironis sekali remaja pada zaman sekarang, remaja merupakan generasi penerus bangsa, jika mereka berkembang dengan peningkatan kualitas yang semakin membaik besar harapan kehidupan bangsa dapat diharapkan, namun jika terjadi sebaliknya maka bangsa ini akan semakin terpuruk. 1 Tersedia pada http://halalsehat.com diakses pada tanggal 13 april 2012

4 Pergaulan bebas juga terjadi di Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen. Daerah tersebut merupakan salah satu daerah pinggiran jauh dari kota, yang tidak jarang penduduknya mengalami fenomena hamil di luar nikah. Kehamilan seperti ini sangat tidak diharapkan oleh kebanyakan orang karena dianggap sebagai aib. Wanita yang mengalami kehamilan sebelum menikah biasanya dihadapkan pada pilihan yang sulit, yaitu meneruskan atau menghentikan kehamilanya (aborsi). Dari sekian banyak kasus kehamilan di luar nikah di Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen tidak semuanya berakhir dengan aborsi. Sebagian wanita dalam situasi serupa memilih untuk meneruskan kehamilan dengan menikah. Walaupun demikian, pilihan ini juga membawa konsekuensi tersendiri bagi remajanya, maka fenomena hamil di luar nikah sangat menarik untuk di teliti. Fenomena hamil di luar nikah pada masyarakat Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen dapat dilihat dari kontrol internal remaja perempuan dalam mengatsi dorongan seksualnya tergolong sangat minim, perilaku seks telah beranjak dari posisi nilai moral menjadi budaya. Dengan kata lain, jika sebelumnya seks sarat dengan kaidah moral, sekarang seks telah merambah ke segala penjuru kehidupan sebagai gaya hidup yang nihil moralitas bahkan di kalangan remaja sekalipun. 2 Seks yang pada mulanya diidentikkan dengan jalinan cinta dan pernikahan, 2 Willis, S, Problematika Remaja dan Pemecahanny, Bandung: penerbit Angkasa, 1994, hlm. 53.

5 sekarang lebih diasosiasikan dengan suka dan kencan belaka. Salah satunya ruang kehidupan yang telah dimasuki oleh perilaku seks adalah masa berpacaran. Pengertian pacaran dalam era globalisasi, informasi saat ini sangat berbeda dengan pengertian pacaran 15 tahun yang lalu. 3 Rata-rata remaja yang melangsungkan pernikahan dini antara umur 16 sampai 21 tahun. Mengingat bahwa banyak remaja yang sedang bersekolah di tingkat SMA mengalami hamil sebelum menikah. Tidak jarang pula mereka menikah pada usia muda dikarenakan banyak hal. Kehamilan yang terjadi sebelum menikah ini mendorong remaja untuk melakukan pernikahan pada usia remaja. Walaupun pada dasarnya mereka belum siap untuk melangsungkan pernikahan, selain itu ada pula remaja yang sedang hamil melakukan nikah siri untuk menutupi kehamilannya tersebut bahkan tidak jarang yang melakukan aborsi untuk menutupi kehamilannya. Permasalahan serius juga terjadi setelah mereka melahirkan. Permasalahan tersebut antara lain remaja putus sekolah, pernikahan dini, beban mental yang dihadapi dan kesulitan ekonomi disebabkan karena mereka masih bergantung pada orang tua masingmasing. Masalah hamil di luar nikah pada remaja Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen sungguh kompleks dan menarik untuk diteliti. Faktor yang mempengaruhi para remaja hamil di luar nikah 3 Kartini, Kartono, Patologi Sosial, Jakarta: Rajawali, 1981, hlm. 202.

6 dan dampak yang timbul akibat hamil di luar nikah merupakan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini. B. Identifikasi Masalah 1. Banyaknya remaja yang terpengaruh dari acara televisi maupun media massa yang berbau pornografi. 2. Banyaknya remaja yang salah pergaulan. 3. Banyaknya remaja yang hamil di luar nikah. 4. Adanya remaja yang berusaha melakukan aborsi. 5. Rendahnya pengetahuan dan pemahaman tentang seks. C. Batasan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah melalui beberapa urain diatas maka dalam hal ini Permasalahanan yang dikaji perlu dibatasi. Pembatasan masalah ini bertujuan untuk menfokuskan perhatian penelitian ini, agar dapat menghasilkan data yang benar dan mendalam tentang fenomena hamil di luar nikah, sehingga akan diperoleh data tentang fenomena hamil di luar nikah. D. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah dikemukakan, maka diperoleh rumusan masalah, yaitu: 1. Faktor apa yang mempengaruhi maraknya fenomena hamil di luar nikah pada masyarakat Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen?

7 2. Apa dampak yang ditimbulkan dari fenomena hamil di luar nikah pada masyarakat Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen? 3. Bagaimana solusi yang diambil masyarakat Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen untuk mengurangi masalah hamil di luar nikah? E. Tujuan Penelitian Dengan perumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah 1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi fenomena hamil di luar nikah 2. Untuk mengetahui dampak yang timbul pada fenomena hamil di luar nikah 3. Untuk mengetahui solusi yang diambil masyarakat Desa Wonokromo, Kecamatan Alian, Kabupaten Kebumen untuk mengurangi masalah hamil di luar nikah. F. Manfaat penelitian 1. Secara teoritis a. Hasil penelitian digunakan sebagai ajang berfikir dalam melengkapi fenomena-fenomena yang terjadi pada masyarakat. b. Memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terutama dibidang sosial kemasyarakatan khususnya sosiologi.

8 2. Manfaat praktis a. Bagi Universitas Negeri Yogyakarta Hasil peneltian ini diharapkan dapat menambah koleksi bacaan di perpustakaan pusat maupun fakultas sehingga dapat digunakan sebagai saran acuan dalam meningkatkan wawasan. b. Bagi Dosen Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi para dosen yang ingin mengkaji lebih jauh tentang hal yang berkaitan dengan hamil di luar nikah pada masyarakat. c. Bagi Mahasiswa Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan menambah wawasan tentang kehamilan di luar nikah pada masyarakat. d. Bagi Peneliti 1. Penelitian ini digunakan sebagai syarat menyelesaikan studi dan untuk mendapatkan gelar sarjana pada program studi pendidikan Sosiologi FIS UNY. 2. Memberi bekal pengalaman untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan selama di bangku kuliah ke dalam karya nyata.

9 e. Bagi Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan pengetahuan mengenai dinamika hamil di luar nikah pada masyarakat.