BAB XVIII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

dokumen-dokumen yang mirip
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

-1- CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PERNYATAAN NO. 04 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 260/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA

SISTEMATIKA DAN CONTOH FORMAT PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN TINGKAT KEMENTERIAN NEGARA/LEMBAGA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN


SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 76/PMK.05/2008 TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA. NOMOR 272/PMk.05/2014 TENTANG

SISTEMATIKA DAN PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DITJEN BADILAG

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB (KEPALA SATKER)

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

KOMITE STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN PSAP NO. 04 CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK.06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

BAB 2 TINJAUAN LITERATUR Proses Pelaporan Keuangan Urutan siklus akuntansi menurut Indra Bastian (2005) adalah sebagai berikut:

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN SEKRETARIS MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI NOMOR : 01 /PER/SM/II/2008

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 230/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

2017, No d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuang

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 264/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA SUBSIDI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 40 /PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH MENTERI KEUANGAN,

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN PERWAKILAN BADAN PENGAWASAN KEUANGAN DAN PEMBANGUNAN PROVINSI PAPUA BARAT SEBAGAI UNIT KUASA PENGGUNA ANGGARAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 216/PMK.05/2013 TENTANG

Laporan Keuangan Satker Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Tengah (05) Dana Dekonsentrasi Kementerian Pertanian Semester II TA. 2014

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 265/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BELANJA LAIN-LAIN

2017, No Mengingat : Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran Ne

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lem

Laporan Keuangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun Anggaran 2016 Audited

PEDOMAN PELAKSANAAN SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAH PUSAT

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 262/PMK.05/2014 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PUSAT

Laporan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian per 31 Desember 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1620, 2013 KEMENTERIAN KEUANGAN. Akuntansi. Investasi Pemerintah. Sistem. Perubahan.

TENTANG PEDOMAN AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN,

Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2013 dan 2012 dapat disajikan sebagai berikut:

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 120/PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN TRANSFER KE DAERAH MENTERI KEUANGAN,

KEBIJAKAN PELAPORAN KEUANGAN

KEBIJAKAN AKUNTANSI NOMOR 1 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

BAB II LANDASAN TEORI

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR : 40 /PMK.05/2009 TENTANG SISTEM AKUNTANSI HIBAH MENTERI KEUANGAN,

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

Realisasi Belanja Negara pada TA 2014 adalah senilai Rp ,00 atau mencapai 90,41% dari alokasi anggaran senilai Rp ,00.

KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA JENDERAL PERBENDAHARAAN 5' IPB/2012 NOM OR PER- TENTANG PEDOMAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KEMENTERIAN NEGARAILEMBAGA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

Peraturan Menteri Keuangan No 177/PMK.05/2015 Pedoman Penyusunan dan Penyampaian Laporan Keuangan Kementerian Negara/Lembaga

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 263/PMK.05/2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN KEPALA BADAN NARKOTIKA NASIONAL NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN BADAN NARKOTIKA NASIONAL

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 210/PMK.05/2013 TENTANG

BAGIAN ANGGARAN 087 LAPORAN KEUANGAN ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2013 (AUDITED)

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 259/PMK.05/2014 TENTANG

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 235/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN BADAN LAINNYA

BAGIAN ANGGARAN 089 LAPORAN KEUANGAN

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

PP NOMOR 23 TAHUN 2006 PASAL 26 dan Perdirjen 67/PB/2007Pasal 2

LAPORAN KEUANGAN BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2014 (AUDITED)

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2. Klasifikasi Belanja a). Jenis Belanja - Belanja operasi dirinci menjadi belanja pegawai, belanja barang 3 = membuat klasifikasi dengan lengkap

SISTEM AKUNTANSI PEMERINTAHAN BANDI

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN RI

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59/PMK. 06/2005 TENTANG SISTEM AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH PUSAT

BERITA NEGARA. No.677, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Akuntansi. Pelaporan. Kebijakan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

I. RINGKASAN. Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi terhadap Anggaran

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 190/PMK.05/2011 TENTANG SISTEM AKUNTANSI INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB XVII REVIU LAPORAN KEUANGAN

BAB II SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN

BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL

PERATURAN MENTERI KEUANGAN RI NOMOR 191/PMK.05/2011 TENTANG MEKANISME PENGELOLAAN HIBAH

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

SISTEM AKUNTANSI INSTANSI (SAI)

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL KEKAYAAN NEGARA

LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 24 TAHUN 2014 TENTANG KEBIJAKAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

BALAI BESAR INSEMINASI BUATAN SINGOSARI

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA DEPARTEMEN PERTAHANAN. Sistem Akuntansi. Keuangan. Pelaporan. Tentara Nasional Indonesia.

1.1 MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN

2015, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 3, Tam

KERANGKA KONSEPTUAL KEBIJAKAN AKUNTANSI

KERANGKA KONSEPTUAL AKUNTANSI PEMERINTAHAN (Menurut PP No 71 Tahun 2010 ttg SAP)

2016, No Peraturan Menteri Keuangan tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 177/PMK.05/2015 tentang Penyusunan Dan Penyampaian

PENDAHULUAN KEBIJAKAN AKUNTANSI

LAPORAN OPERASIONAL. Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Subang 60

Arsip Nasional Republik Indonesia

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 102/PMK.05/2009 TENTANG

BAB II DASAR TEORI. 1. Pengertian Standar Akuntansi Keuangan. dikeluarkan oleh badan yang berwenang. Standar Akuntansi Keuangan

BERITA NEGARA. No.677, 2013 KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA. Akuntansi. Pelaporan. Kebijakan. PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

I. RINGKASAN. Tabel 1 Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran TA 2012 dan Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Realisasi terhadap Anggaran

BAHAN AJAR Pelaporan dan Evaluasi Kinerja

BAB III AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH

RINGKASAN LAPORAN KEUANGAN

BAHAN PRESENTASI KELAS PROGRAM MAKSI UNDIP OLEH: MARYONO DS

Transkripsi:

BAB XVIII CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Setiap Entitas pelaporan diharuskan menyajikan Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) sebagai bagian yang terpisahkan dari Laporan Keuangan untuk tujuan umum. Laporan Keuangan untuk tujuan umum adalah laporan yang dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pengguna akan informasi akuntansi keuangan yang lazim. Yang dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat, legislatif, lembaga pengawas, pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan pinjaman serta pemerintah. CaLK dimaksudkan agar laporan keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan. Oleh karena itu, Laporan Keuangan mungkin mengandung informasi yang dapat memiliki potensi kesalahpahaman diantara pembaca. Untuk menghindari kesalahpahaman, laporan keuangan harus dibuat CaLKyang berisi informasi yang memudahkan pengguna dalam memahami Laporan Keuangan. CaLK harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam CaLK. CaLK keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas termasuk pula adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh PSAP serta pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya. Catatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi tentang penjelasan pos-pos laporan keuangan dalam rangka pengungkapan yang memadai, antara lain: Modul Sistem Akuntansi Instansi 246

Menyajikan informasi tentang kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target Undang-Undang APBN/Perda APBD, berikut kendala dan hambatan yang dihadapi dalam pencapaian target; Menyajikan ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan. Menyajikan informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangan dan kebijakankebijakan akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian penting lainnya Mengungkapkan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka laporan keuangan; Mengungkapkan informasi untuk pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas; Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untuk penyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar muka laporan keuangan Untuk memudahkan pembaca laporan, pengungkapan pada CaLK dapat disajikan secara narasi, bagan, grafik daftar dan skedul atau bentuk lain yang lazim yang mengikhtisarkan secara ringkas dan padat kondisi dan posisi keuangan entitas pelaporan. Dasar Penyajian Laporan Keuangan dan Pengungkapan Kebijakan Akuntansi Keuangan Dalam menyajikan CaLK, entitas pelaporan harus mengungkapkan dasar penyajian laporan keuangan dan kebijakan akuntansi. Beberapa asumsi dasar akuntansi yang harus dilaksanakan dalam menyusun CaLK adalah asumsi dasar atau konsep dasar akuntansi tertentu mendasari penyusunan laporan keuangan, biasanya tidak diungkapkan secara spesifik. Pengungkapan diperlukan jika tidak mengikuti asumsi atau konsep tersebut disertai alasan dan penjelasan. Modul Sistem Akuntansi Instansi 247

Sesuai dengan Kerangka Konseptual Akuntansi Pemerintahan, asumsi dasar dalam pelaporan keuangan di lingkungan pemerintah adalah anggapan yang diterima sebagai suatu kebenaran tanpa perlu dibuktikan agar standar akuntansi dapat diterapkan, yang terdiri dari: a) Asumsi kemandirian entitas; b) Asumsi kesinambungan entitas; dan c) Asumsi keterukuran dalam satuan uang (monetary measurement). Asumsi kemandirian entitas berarti bahwa setiap unit organisasi dianggap sebagai unit yang mandiri dan mempunyai kewajiban untuk menyajikan laporan keuangan sehingga tidak terjadi kekacauan antar unit instansi pemerintah dalam pelaporan keuangan. Salah satu indikasi terpenuhinya asumsi ini adalah adanya kewenangan entitas untuk menyusun anggaran dan melaksanakannya dengan tanggung jawab penuh. Entitas bertanggung jawab atas pengelolaan aset dan sumber daya di luar neraca untuk kepentingan yurisdiksi tugas pokoknya, termasuk atas kehilangan atau kerusakan aset dan sumber daya dimaksud, utang-piutang yang terjadi akibat keputusan entitas, serta terlaksana atau tidaknya program yang telah ditetapkan. Laporan keuangan disusun dengan asumsi bahwa entitas pelaporan akan berlanjut keberadaannya. Dengan demikian, pemerintah diasumsikan tidak bermaksud melakukan likuidasi atas entitas pelaporan dalam jangka pendek. Laporan keuangan entitas pelaporan harus menyajikan setiap kegiatan yang diasumsikan dapat dinilai dengan satuan uang. Hal ini diperlukan agar memungkinkan dilakukannya analisis dan pengukuran dalam akuntansi. Dalam menyusun CaLK perlu dijelaskan mengenai Kebijakan Akuntansi yang mendasari pelaporan keuangan yang disusun. Empat pertimbangan pemilihan untuk penerapan kebijakan akuntansi yang paling tepat dan penyiapan laporan keuangan oleh manajemen: a. Pertimbangan Sehat Modul Sistem Akuntansi Instansi 248

b. Ketidakpastian melingkupi banyak transaksi. Hal tersebut seharusnya diakui dalam penyusunan laporan keuangan. Sikap hati-hati tidak membenarkan penciptaan cadangan rahasia atau disembunyikan. c. Substansi Mengungguli Bentuk Transaksi dan kejadian lain harus dipertanggungjawabkan dan disajikan sesuai dengan hakekat transaksi dan realita kejadian, tidak semata-mata mengacu bentuk hukum transaksi atau kejadian. d. Materialitas Laporan keuangan harus mengungkapkan semua komponen yang cukup material yang mempengaruhi evaluasi atau keputusan- keputusan. Pengungkapan kebijakan akuntansi harus mengidentifikasikan dan menjelaskan prinsipprinsip akuntansi yang digunakan oleh entitas pelaporan dan metode-metode penerapannya yang secara material mempengaruhi penyajian Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Pengungkapan juga harus meliputi pertimbangan-pertimbangan penting yang diambil dalam memilih prinsip-prinsip yang sesuai. Secara umum, kebijakan akuntansi pada CaLK menjelaskan hal-hal berikut ini: Entitas pelaporan; Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan; Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan; Sampai sejauh mana kebijakan-kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan-ketentuan masa transisi Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan diterapkan oleh suatu entitas pelaporan; Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan. Modul Sistem Akuntansi Instansi 249

SUSUNAN Agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan membandingkannya dengan laporan keuangan entitas lainnya, Catatan atas Laporan Keuangan biasanya disajikan dengan susunan sebagai berikut: i. Informasi Umum tentang Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi; ii. Kebijakan fiskal/keuangan dan ekonomi makro; iii. Ikhtisar pencapaian target keuangan berikut hambatan dan kendalanya; iv. Kebijakan akuntansi yang penting: Entitas pelaporan; Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan; Basis pengukuran yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan; Kesesuaian kebijakan-kebijakan akuntansi yang diterapkan dengan ketentuanketentuan Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan oleh suatu entitas pelaporan; Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan. v. Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan: Rincian dan penjelasan masing-masing pos laporan keuangan; Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh PSAP yang belum disajikan dalam lembar muka Laporan Keuangan. vi. Informasi tambahan lainnya yang diperlukan. Untuk mempermudah pemahaman mengenai Catatan Atas Laporan Keuangan, dibawah ini diberikan contoh Catatan atas Laporan Keuangan untuk seluruh tingkat Unit Akuntasi. Modul Sistem Akuntansi Instansi 250

(Statement of Responsibility) Surat Pernyataan Tanggungjawab (Statement of Responsibility - SOR) adalah surat pernyataan bertanggungjawab atas laporan keuangan yang dihasilkan terdiri dari : Laporan Realisasi Anggaran; Neraca; Catatan atas Laporan Keuangan Yang isinya telah menyajikan informasi mengenai pelaksanaan anggaran menyatakan bahwa semua transaksi keuangan baik belanja maupun pendapatan yang mempengaruhi Laporan Realisasi Anggaran dan Neraca sudah dibukukan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dan didukung dengan sistem pengendalian intern yang memadai. Laporan Keuangan kementerian negara/lembaga semesteran disampaikan kepada Menteri Keuangan c.q. Dirjen Perbendaharaan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah semester berakhir. Sedangkan Laporan Keuangan tahunan disampaikan selambar-lambatnya 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Khusus LRA disampaikan setiap triwulan kepada Dirjen Perbendaharaan c.q. Direktur Akuntansi dan Pelaporan Keuangan. Laporan Keuangan tahunan harus disertai Pernyataan Telah Direviu yang ditandatangani oleh aparat pengawas intern dan Pernyataan Tanggung Jawab (Statement of Responsibility) yang ditandatangani oleh Menteri /Pimpinan Lembaga. Laporan Realisasi Anggaran Pembiayaan dan Perhitungan yang digunakan oleh kementerian negara/lembaga/pemerintah daerah disampaikan secara terpisah, disertai dengan Pernyataan Telah Direviu yang ditandatangani oleh aparat pengawas intern dan (Statement of Responsibility) yang ditandatangani oleh Menteri /Ketua Lembaga/Kepala Daerah. Modul Sistem Akuntansi Instansi 251

Berdasarkan PMK Nomor 171/PMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat, setiap unit akuntansi wajib membuat SOR ini, akan tetapi substansi dari SOR masing-masing tingkatan terdapat perbedaan, yaitu: Tingkat UAKPA dan UAPA bertanggungjawab terhadap seluruh isi laporan keuangan yang disusun. Tingkat UAPPA-W dan UAPPA-E1 bertanggung jawab terhadap proses penggabungan laporan keuangan di setiap tingkatan (Tingkat Wilayah atau Tingkat Eselon I) sedangkan yang bertanggung jawab atas isi laporan keuangan adalah UAKPA. Contoh pernyataan tanggung jawab di setiap tingkatan unit akuntansi I. Surat Pernyataan Bertanggung Jawab (Statement of Responsibility SOR) Tanpa Paragrap Penjelasan TINGKAT KUASA PENGGUNA ANGGARAN (UAKPA) Laporan Keuangan atas penggunaan anggaran Pembiayaan dan Perhitungan yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran (b) Neraca (c) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran... sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami. Kepala Satuan Kerja Modul Sistem Akuntansi Instansi 252

TINGKAT PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN WILAYAH ( UAPPA-W ) Penggabungan Laporan Keuangan <Nama Kementerian Negara/Lembaga > <audited/unaudited> tingkat wilayah selaku UAPPA-W yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran (b) Neraca (c) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran... sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami, sedangkan substansi Laporan Keuangan dari masing-masing Satuan Kerja merupakan tanggungjawab UAKPA. Kepala Kantor Wilayah /Koordinator UPPA-W, Modul Sistem Akuntansi Instansi 253

TINGKAT PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN ESELON I ( UAPPA-E1) Penggabungan Laporan Keuangan <Nama Kementerian Negara/Lembaga > <audited/unaudited> tingkat Eselon I selaku UAPPA-E1 yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran (b) Neraca (c) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran... sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami, sedangkan substansi Laporan Keuangan dari masing-masing Satuan Kerja merupakan tanggungjawab UAKPA. Kepala Direktorat Jenderal /Kepala Badan/Kepala Pusat Modul Sistem Akuntansi Instansi 254

TINGKAT PENGGUNA ANGGARAN (UAPA) Laporan Keuangan atas penggunaan anggaran Pembiayaan dan Perhitungan yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran (b) Neraca (c) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran... sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami. Menteri/Pimpinan Lembaga, Modul Sistem Akuntansi Instansi 255

II. Surat Pernyataan Bertanggung Jawab (Statement of Responsibility SOR) Dengan Paragrap Penjelasan TINGKAT KUASA PENGGUNA ANGGARAN (UAKPA) Laporan Keuangan atas penggunaan anggaran Pembiayaan dan Perhitungan yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran (b) Neraca (c) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran... sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami. <Paragraph penjelasan untuk menjelaskan hal yang perlu dijelaskan terkait dengan hal yang khusus dalam penyusunan laporan keuangan> Kepala Satuan Kerja Modul Sistem Akuntansi Instansi 256

TINGKAT PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN WILAYAH ( UAPPA-W ) Penggabungan Laporan Keuangan <Nama Kementerian Negara/Lembaga > <audited/unaudited> tingkat wilayah selaku UAPPA-W yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran (b) Neraca (c) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran... sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami, sedangkan substansi Laporan Keuangan dari masing-masing Satuan Kerja merupakan tanggungjawab UAKPA. <Paragraph penjelasan untuk menjelaskan hal yang perlu dijelaskan terkait dengan proses penggabungan laporan keuangan dan dalam penyusunan laporan keuangan, misalnya jumlah satker yang mengirim dan tidak mengirim laporan keuangan sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan> Kepala Kantor Wilayah /Koordinator UPPA-W, Modul Sistem Akuntansi Instansi 257

TINGKAT PEMBANTU PENGGUNA ANGGARAN ESELON I( UAPPA-E1) Penggabungan Laporan Keuangan <Nama Kementerian Negara/Lembaga > <audited/unaudited> tingkat Eselon I selaku UAPPA-E1 yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran (b) Neraca (c) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran... sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami, sedangkan substansi Laporan Keuangan dari masing-masing Satuan Kerja merupakan tanggungjawab UAKPA. <Paragraph penjelasan untuk menjelaskan hal yang perlu dijelaskan terkait dengan proses penggabungan laporan keuangan dan dalam penyusunan laporan keuangan, misalnya jumlah satker yang mengirim dan tidak mengirim laporan keuangan sampai dengan batas waktu yang telah ditetapkan> Kepala Direktorat Jenderal /Kepala Badan/Kepala Pusat Modul Sistem Akuntansi Instansi 258

TINGKAT PENGGUNA ANGGARAN (UAPA) Laporan Keuangan atas penggunaan anggaran Pembiayaan dan Perhitungan yang terdiri dari (a) Laporan Realisasi Anggaran (b) Neraca (c) Catatan atas Laporan Keuangan Tahun Anggaran... sebagaimana terlampir adalah merupakan tanggung jawab kami. <Paragraph penjelasan untuk menjelaskan hal yang perlu dijelaskan terkait dengan hal yang khusus dalam penyusunan laporan keuangan> Menteri/Pimpinan Lembaga, Modul Sistem Akuntansi Instansi 259