FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

dokumen-dokumen yang mirip
ASURANSI. a. Insured b. Insurer c. Accident d. Interest

ASURANSI. Definisi Asuransi

A. INSURED B. INSURER C. ACCIDENT D. INTEREST

BAB I PENGENALAN ASURANSI

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

BAB III JENIS ASURANSI

SISTEM INFORMASI ASURANSI. Materi 1 PENGENALAN ASURANSI

BAB II LANDASAN TEORI

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ASURANSI

PENGENALAN ASURANSI. Sistem Informasi Asuransi dan Keuangan

SATUAN ACARA PERKULIAHAN MATA KULIAH ASURANSI DAN MANAJEMEN RISIKO 2 (FAK EKONOMI - D3 MANAJEMEN KEUANGAN) KODE / SKS

Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. 02-Dec-17

ASURANSI. Prepared by Ari Raharjo

I. PENDAHULUAN. Manusia di dalam hidupnya selalu berada dalam ketidakpastian dan selalu

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri dari

BAB IX ASURANSI ANEKA

Istilah dan Pengertian Asuransi ASURANSI. Hubungan antara Risiko dengan Asuransi 11/8/2014

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan, kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang

ASURANSI. Created by Lizza Suzanti 1

PERUSAHAAN ASURANSI ATA 2014/2015 M6/IT /NICKY/

BAB X ASURANSI A. DEFINISI ASURANSI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Contoh Model Bahan Ajar ASURANSI SMA Kelas X/2

MAKALAH HUKUM KOMERSIAL HUKUM ASURANSI. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Hukum Komersial Dosen Pembimbing : Disusun oleh : Kelompok 8

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Fungsi-fungsi dari asuransi pada umumnya meliputi:

BAB I PENDAHULUAN. tertanggung terhadap risiko yang dihadapi perusahaan. pertanggungan atas resiko atau kerugian yang dialami oleh tertanggung.

PENDAPAT KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA NOMOR A13911 TENTANG PENGAMBILALIHAN SAHAM PERUSAHAAN PT ASURANSI DHARMA BANGSA OLEH AXA S.A.

BAB II PROFIL PERUSAHAAN. didirikan pada tanggal 6 Agustus 1956 dengan Akta Notaris Raden Meester

BAB I PENDAHULUAN. merupakan suatu risiko. Risiko yang dihadapi oleh setiap orang dapat

I. PENDAHULUAN. Bahaya kebakaran pada kehidupan manusia banyak yang mengancam. keselamatan harta kekayaan, jiwa, dan raga manusia.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dilakukan dengan pengikatan melalui pranata jaminan fidusia.

BAB III TINJAUAN TEORI. 1. Pengertian Asuransi dan Pengaturannya. a. Pengertian Asuransi

BAB II LANDASAN TEORI. dengan sudut pandang yang mereka gunakan dalam asuransi. Adapun definisi

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Pengertian Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti pertanggungan

BAB I PENDAHULUAN. Surety Bond memiliki konsep sebagai penyedia jaminan, merupakan

DASAR-DASAR ASURANSI. Inhouse Training Jakarta, 10 November 2015

PENGERTIAN INVESTASI

S I L A B US MANAJEMEN RISIKO DAN ASURANSI

BAB II LANDASAN TEORI. risiko kematian, atau dalam menghadapi risiko atas harta benda yang dimiliki.

II. TINJAUAN PUSTAKA. A. Pengertian Asuransi dan Pengaturan Asuransi. sehingga kerugian itu tidak akan pernah terjadi.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Pengertian asuransi menurut UU RI No.2 Tahun 1992, seperti yang dikutip

BAB I` PENDAHULUAN. hidup daerah tersebut. Pembangunan juga merupakan usaha untuk. berkembang khususnya Indonesia masih menitikberatkan pembangunan

BAB II LANDASAN TEORI. kondisi teori-teori yang mendukung di dalam mengkaji masalah wanprestasi

BAB II TINJAUAN UMUM PERJANJIAN ASURANSI DAN ASURANSI KREDIT

BAB I PENDAHULUAN. barang-barang dicuri, dan sebagainya. Kemungkinan akan kehilangan atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. menjadi informasi keuangan. Proses akuntansi meliputi kegiatan mengidentifikasi,

BAB I PENDAHULUAN. Kebutuhan akan jaminan dan perlindungan berkaitan dengan semakin tingginya

I. PENDAHULUAN. pesat saat ini. Peningkatan ini dapat dilihat dari semakin tingginya kebutuhan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pandang yang berbeda-beda. Definisi definisi tersebut antara lain : dapat terjadi dengan cara membayar premi asuransi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam Kajian Pustaka ini akan dijelaskan mengenai pengertian-pengertian

BAB II ASURANSI PADA UMUMNYA. Asuransi dalam bahasa Belanda di sebut verzekering yang berarti

BAB II RUANG LINGKUP HUKUM ASURANSI Oleh : SURAJIMAN

BAB I PENDAHULUAN. Proses globalisasi yang semakin kuat sangat berpengaruh dalam pertumbuhan

RESIKO DALAM ASURANSI

DAMPAK ASURANSI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI. Slamet Heri Winarno

I. PENDAHULUAN. rasa tidak aman yang lazim disebut sebagai risiko. kelebihan. Oleh karena itu manusia sebagai makhluk yang mempunyai sifat-sifat

BAB I PENDAHULUAN. Risiko akan selalu ada dan mengikuti kehidupan manusia. Salah satu. pembangunan, terbakarnya bangunan dan lain sebagainya.

BAB II URAIAN TEORITIS. Sapto (2004) melakukan penelitian dengan judul Evaluasi Atas. Pengakuan Pendapatan dan Beban Dalam Kaitannya Dengan PSAK No.

BAB I PENDAHULUAN. asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dimana sebagian besar masyarakat

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN. PT (Persero) Asuransi Ekspor Indonesia (ASEI) didirikan sebagai realisasi

BAB I PENDAHULUAN. untuk melindungi dirinya sendiri maupun keluarga dari kemungkinan kejadian

BAB II GAMBARAN UMUM TENTANG ASURANSI DI INDONESIA. Asuransi dalam bahasa Belanda disebut verzekering

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. baik perusahaan tersebut bergerak dalam bidang jasa maupun produksi.

I. PENDAHULUAN. Transportasi merupakan sarana yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. berkembang pesat, perkembangan zaman dan kemajuan teknologi juga. baik yang telah berdiri maupun yang baru akan berdiri.

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Dalam bahasa Belanda kata asuransi disebut Assurantie yang terdiri

BAB II TINJAUAN MENGENAI PERLINDUNGAN HUKUM BAGI TERTANGGUNG DAN SYARAT-SYARAT PERJANJIAN ASURANSI BERDASARKAN KUHD

BAB l PENDAHULUAN. Pembayaran secara kredit atau mencicil sudah tidak asing lagi di mata

BAB I PENDAHULUAN. kehidupannya manusia juga tidak bisa terlepas dari kejadian-kejadian yang tidak

FE Unlam Banjarmasin Abdul Hadi, 2010

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendengar mengenai orang sakit

Premi Asuransi BAB V PREMI ASURANSI

BAB IV RISIKO DALAM ASURANSI

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan rumah tangga, baik dalam menghadapi risiko yang mendasar seperti

BAB I PENDAHULUAN. kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar segala bidang tersebut tentu akan membawa banyak perubahan yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dilakukan baik menggunakan sarana pengangkutan laut maupun melalui

BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG ASAS SUBROGASI DAN PERJANJIANASURANSI

UNIVERSITAS SILIWANGI FAKULTAS EKONOMI SILABUS

TRANSLATED. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN No. 28 (revisi 1996) AKUNTANSI ASURANSI KERUGIAN PENDAHULUAN

STIE DEWANTARA Manajemen Asuransi, Pegadaian & Anjak Piutang

Manfaat Dan Mekanisme Penyelesaian Klaim Asuransi Prudential. Ratna Syamsiar. Abstrak

BAB VI POLIS ASURANSI

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian adalah peristiwa seseorang berjanji kepada seorang lain atau dua orang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Tinjauan Umum Tentang Asuransi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pembangunan nasional adalah upaya untuk meningkatkan seluruh aspek

BAB I PENDAHULUAN. oleh karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan sudah merupakan

II. LANDASAN TEORI. Pengertian pemasaran sangat luas,banyak ahli yang telah memberikan definisi atas

II. TINJAUAN PUSTAKA. Perjanjian merupakan sumber terpenting yang melahirkan perikatan, perikatan

PENJELASAN ATAS PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23/POJK.05/2015 TENTANG PRODUK ASURANSI DAN PEMASARAN PRODUK ASURANSI

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 1992 TENTANG USAHA PERASURANSIAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

EVALUASI ASURANSI CONTRACTOR S ALL RISK (CAR) PADA PROYEK CIRCULAR CULVERT

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua belah pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada

TANGGUNG JAWAB PERUSAHAAN ASURANSI ATAS PEMBATALAN PERJANJIAN BAKU PADA POLIS ASURANSI JIWA di KOTA DENPASAR

1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI

Transkripsi:

MANAJEMEN RISIKO MEMINDAHKAN RISIKO KERUGIAN ASURANSI

OUTLINE 2 Pengertian Asuransi Macam-macam macam Usaha Asuransi Perbedaan Asuransi Jiwa dengan Tabungan Perbedaan Asuransi dengan Perjudian Perbedaan Asuransi dengan Spekulasi Perbedaan Asuransi dengan bonding Perbedaan Asuransi dengan Anuitas

Pengertian Asuransi 3 Definisi asuransi menurut Pasal 246 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) Republik Indonesia: Asuransi atau pertanggungan: suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri pada tertanggung dengan menerima suatu premi, untuk memberi penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu. Definisi asuransi menurut Prof. Mehr dan Commack: Asuransi: alat sosial untuk mengurangi risiko, dengan menggabungkan sejumlah yang memadai unit-unit yang tekena risiko, sehingga kerugian-kerugian individual mereka secara kolektif dapat diramalkan. Kemudian kerugian yang dapat diramalkan itu dipikul oleh mereka yang tergabung. Definisi asuransi menurut Prof. Willet: Asuransi: alat sosial untuk mengumpulkan dana guna mengatasi kerugian modal yang tak tentu, yang dilakukan melalui pemindahan risiko dari banyak individu kepada seseorang atau sekelompok orang.

Pengertian Asuransi (Cont d) 4 Definisi asuransi menurut Prof. Mark R. Green: Asuransi: suatu lembaga ekonomi yang bertujuan mengurangi risiko, dengan jalan mengombinasikan dalam satu pengelolaan sejumlah obyek yang cukup besar jumlahnya, sehingga kerugian tersebut secara menyeluruh dapat diramalkan dalam batas-batas tertentu. Definisi asuransi menurut C. Arthur Willian Jr dan Richard M. Heins: Definisi asuransi didasarkan dua sudut pandang, yaitu: Asuransi: suatu pengamanan terhadap kerugian finansiil yang dilakukan oleh seorang penanggung. Asuransi: suatu persetujuan dengan mana dua atau lebih orang atau badan mengumpulkan dana untuk menanggulangi kerugian finansiil.

Pengertian Asuransi (Cont d) 5 Definisi asuransi menurut Molengraaff: Asuransi kerugian: persetujuan dengan mana satu pihak, penanggung mengikatkan diri terhadap yang lain, tertanggung untuk mengganti kerugian yang dapat diderita oleh tertanggung, karena terjadinya suatu peristiwa yang telah ditunjuk dan yang belum tentu serta kebetulan, dengan mana pula tertanggung berjanji untuk membayar premi. Kesimpulan: Asuransi : suatu alat untuk mengurangi risiko yang melekat pada perekonomian, dengan cara menggabungkan sejumlah unit-unit yang terkena risiko yang sama atau hampir sama, dalam jumlah yang cukup besar, agar probabilitas kerugiannya dapat diramalkan dan bila kerugian yang diramalkan terjadi akan dibagi secara proporsional oleh semua pihak dalam gabungan itu.

Macam-macam macam Usaha Asuransi 6 Dari segi sifatnya usaha asuransi dapat dibedakan ke dalam: Asuransi Sosial atau Asuransi Wajib Contoh: ASTEK (Asuransi Tenaga Kerja), TASPEN (Tabungan Asuransi Pegawai Negeri), ASABRI (Asuransi Angkatan Bersenjata Republik Indonesia). Asuransi Sukarela Contoh: PT Jiwasraya (BUMN), PT Jasa Indonesia (BUMN), PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Bintang, AJB, Bumiputra dan sebagainya. Dari segi Jenis Obyeknya Asuransi Orang, meliputi: asuransi jiwa, asuransi kecelakaan, asuransi kesehatan, asuransi bea siswa, asuransi hari tua, dan lain-lain Manusia. Asuransi Umum atau Asuransi Kerugian, meliputi: asuransi kebakaran, asuransi pengangkutan barang, asuransi kendaraan bermotor, asuransi penerbangan, dan lain-lain Hak/harta atau milik kepentingan seseorang.

7 Macam-macam macam Usaha Asuransi (Cont d) Di Indonesia, antara lain: Perusahaan Asuransi Jiwa Contoh: AJB, Bumiputra, PT Asuransi Bumi Asih Jaya, PT JiwasRaya, dan sebagainya. Perusahaan Asuransi Kerugian/Umum Contoh: PT Asuransi Jasa Indonesia, PT Asuransi Ramayana, PT Asuransi Bintang, PT Asuransi Ekspor Indonesia, dan sebagainya. Perusahaan Re-Asuransi Umum Contoh: PT Re-Asurans Umum, PT Askrindo, PT Maskapai Re- Asuransi Indonesia. Perusahaan Asuransi Sosial Contoh: PT Taspen, PT Astek, PT Askes, PT Jasa Raharja.

8 Macam-macam macam Usaha Asuransi (Cont d) Perbedaan antara asuransi jiwa dengan asuransi kerugian: Asuransi Jiwa Asuransi Kerugian 1. Obyek pertanggungannya jiwa manusia 1. Obyek pertanggungannya harta benda (bergerak maupun tidak bergerak) dan piutang. 2. Risiko yang dihadapi 2 hal: a. yang pasti kematian b. yang tidak pasti, kapan terjadinya kematian 3. Dalam premi terdapat unsur: a. tabungan b. proteksi 4. Kontraknya umumnya berlaku untuk jangka panjang. 5. Pada saat tertanggung meninggal dunia jumlah uang yang diterima sudah pasti, meskipun baru membyr premi yg lebih kecil. 2 Risikonya bersifat spekulatif: a. dapat terjadi b. dapat tidak terjadi 3. Dalam premi hanya terdapat unsur proteksi saja. 4. Kontraknya umumnya berlaku perperiode, tergantung pada keadaan obyek yang dipertanggungkan, dapat per tahun, per kegiatan dan dapat diperpanjang. 5. Besarnya uang yang diterima tergantung pada jumlah tabungan ditambah bunga. 6. Pasal 253 KUHD tidak berlaku. 6. Pasal 253 KUHD berlaku.

9 Macam-macam macam Usaha Asuransi (Cont d) Macam-macam macam Asuransi Menurut Bidang yang Ditangani: Asuransi Jiwa Asuransi kecelakaan Diri Asuransi Sosial Asuransi Sosial Tenaga Kerja Asuransi Kesehatan Asuransi Kecelakaan Penumpang Asuransi Kebakaran Asuransi Kredit Asuransi Rekayasa

10 Macam-macam macam Usaha Asuransi (Cont d) Asuransi Rekayasa: Asuransi Machinery Breakdown (MB), menjamin kerugian/kerusakan mesin-mesin dan tanggung jawab kepada pihak ketiga, Asuransi contractor s all risk (CAR), menjamin kerugian/kerusakan yang dialami dalam pembangunan proyek dan tanggung jawab terhadap pihak ketiga. Asuransi erection all risk (EAR), menjamin kerugian/kerusakan dalam pemasangan mesin- mesin/instalasi dan tanggung jawab terhadap pihak ketiga.

11 Macam-macam macam Usaha Asuransi (Cont d) Asuransi Perusahaan Asuransi pengiriman uang Asuransi penyimpanan uang Asuransi pengelapan uang Asuransi pencurian uang Asuransi proses perusahaan Asuransi Tanggung Gugat Asuransi Transportasi

12 Perbedaan Asuransi dengan Tabungan Perbedaannya dengan asuransi antara lain: Asuransi Jiwa Tabungan 1. Besarnya uang yang akan diterima dapat ditentukan sendiri oleh pemegang polis pada saat perjanjian dibuat. 1. Besarnya uang yang akan diterima tergantung pada kemauan si penabung, kalau kemauannya makin besar, yang akan diterima makin tinggi. 2. Ada unsur keharusan (wajib) untuk 2 Tidak ada unsur keharusan dalam menabung, membayar premi secara teratur. sukarela, boleh menabung boleh tidak. 3. Berapa besarnya premi yg harus dibyr sudah ditetapkan berdsrkan perhitungan aktuarian, termasuk juga waktu pembayarannya. 4. Terdapat fungsi proteksi finansiil, yaitu jaminan terima uang yg pasti sesuai dgn perjanjian. 5. Pada saat tertanggung meninggal dunia jumlah uang yang diterima sudah pasti, meskipun baru membyr premi yg lebih kecil. 6. Bersifat kolektif, semua untuk satu, kebebasan terbatas. 3. Besarnya uang yang ditabung setiap kali menabung tidak tetap, tergantung kemauan menabung. 4. Tidak terdapat fungsi proteksi terhadap risiko. 5. Besarnya uang yang diterima tergantung pada jumlah tabungan ditambah bunga. 6. Bersifat individual dan bebas.

13 Perbedaan Asuransi dengan Perjudian Perbedaannya dengan asuransi antara lain: Asuransi 1. Bertujuan mengurangi risiko yang sudah ada. Perjudian 1. Risiko semula belum ada dan baru muncul sesudah orang ikut berjudi. 2. Bersifat sosial terhadap masyarakat, 2 Bersifat tidak sosial, bisa dapat memberikan keuntungankeuntungan mengacaukan rumah tertentu kepada tangga/masyarakat. masyarakat. 3. Besarnya risiko dapat diketahui dan dapat diukur besarnya kemungkinannya. 4. Kontraknya tertulis dan mengikat kedua belah pihak. 3. Besarnya risiko tidak dapat diketahui dan tidak dapat diukur kemungkinannya. 4. Kontrak tidak tertulis dan realisasinya tergantung etikad baik masing-masing pihak yang terlibat.

14 Perbedaan Asuransi dengan Spekulasi Spekulasi: suatu transaksi di mana salah satu pihak dengan suatu pertimbangan tertentu setuju untuk menanggung suatu risiko. Persamaan dan perbedaan antara asuransi dan spekulasi, yaitu antara lain sebagai berikut: Persamaannya: Tujuan kontraknya sama-sama untuk memindahkan risiko. Keduanya tidak menangung unsur perjudian, karena tidak menciptakan risiko baru.

15 Perbedaan Asuransi dengan Spekulasi (Cont d) Perbedaannya: Asuransi 1. Kontrak persetujuannya adalah pertanggungan. 2. Risiko yang ditangani adalah kerugian yang mungkin timbul. 3. Transaksi asuransi bagaimanapun juga lebih menguntungkan (operasinya berdasarkan hukum bilangan besar), sehingga dapat mengurangi risiko yang ada. Spekulasi 1. Kontrak persetujuannya adalah jual beli. 2 Risiko yang ditangani adalah kemungkinan perubahan harga. 3. Risiko tidak berkurang, hanya berpindah kepada orang lain yang sanggug menanggung risiko tersebut.

16 Perbedaan Asuransi dengan Bonding Bonding berasal dari kata Bond: suatu akte resmi, dalam mana salah satu pihak (disebut Surity atau Penjamin ) sepakat untuk memberikan ganti rugi kepada pihak lain(disebut Obligee atau Orang yang menghutangkan apabila pihak lain tersebut menderita kerugian oleh kegagalan orang yang ditanggung (disebut Principal atau Obligor dalam memenuhi kewajibannya.

17 Perbedaan Asuransi dengan Bonding (Cont d) Perbedaan dengan asuransi antara lain: Asuransi Jiwa Bonding 1. Meliputi dua pihak utama. 1. Meliputi tiga pihak utama. 2. Pihak penjamin tidak mempunyai hak menagih kembali kepada tertanggung. 3. Tujuan utamanya menyebarkan kerugian diantara sesama kelompok tertanggun. 4. Sifat risikonya: menutup kerugian seseorang, tanpa harus mengenal secara pribadi tertanggung. 5. Kontrak dapat dibatalkan oleh penanggung bila tertanggung tidak memenuhi kewajibannya sesuai dengan perjanjian. 2 Pihak penjamin/surity mempunyai hak menagih kepada principal terhadap apa yang telah dibayarkan kepada obligee. 3. Fungsi utamanya peminjam/kredit dari surity kepada principal untuk mendapatkan bunga. 4. Sifat risikonya: menjamin kejujuran dan kemampuan seseorang; jadi surity harus mengenal principal secara pribadi. 5. Surity tidak dapat membatalkan kontraknya, meskipun principal tidak dapat memenuhi kewajibannya kepada surity; surity tetap bertanggung jawab penuh atas kewajibannya terhadap obligee.

Perbedaan Asuransi dengan Anuitas 18 Anuitas: suatu kegiatan yang tujuannya membentuk dana/funds, agar dapat digunakan dihari tua, pada saat orang sudah tidak mampu lagi mencari penghasilan.

19 Perbedaan Asuransi dengan Anuitas (Cont d) Perbedaan dengan asuransi jiwa antara lain: Asuransi Jiwa 1. Tujuan memperkecil risiko, yaitu risiko keuangan yang mungkin timbul. 2. Memberikan jaminan bila seseorang meninggal dunia sebelum saat tidak mampu mencari penghasilan (pensiun). 3. Makin lama tertanggun hidup, makin menguntungkan perusahaan asuransi (dapat menunda pembayaran kembali premi). Anuitas 1. Tujuannya untuk membentuk dana yang dapat digunakan dihari tua nanti. 2 Memberi jaminan bila seseorang belum meninggal dunia, pada saat sudah tidak mampu mencari penghasilan. 3. Makin lama orang yang bersangkutan hidup, makin merugikan penyelenggara anuitas, sebab makin besar pembayaran kepada yang bersangkutan.

KEEP YOUR SPRIT TO LEARN MORE 20