BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
PANDUAN UJI KOMPETENSI / SELEKSI AKADEMIS CALON PENGAWAS MADRASAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

KISI-KISI UJI KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

BUPATI BELITUNG RANCANGAN PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 22 TAHUN 2010 TENTANG STANDAR PENGAWAS SEKOLAH DI KABUPATEN BELITUNG


Direktorat Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Dasar 2011 Page 1

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 66 TAHUN 2013 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN BAB I PENDAHULUAN

UNIT 5 BAGAIMANA PERAN KEPALA SEKOLAH (KS) DAN PENGAWAS SEKOLAH (PS) DALAM MENINGKATKAN MUTU PEMBELAJARAN?

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

PEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DAN GURU

PENILAIAN PESERTA DIKLAT

. serta Susunan Organisasi, Tugas, dan Fungsi.Eselon 1. 2OIO tentang Kedudukan, T\rgds, dan Fungsi. Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL TAHUN 2012

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 1

BAB II PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PPAI) 1. Landasan Hukum Pengawas Pendidikan Agama Islam ( PPAI ) Penagawas Madrasah sebagai berikut : 1

BAB IV ANALISIS MANAJEMEN MUTU PENGAWAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ROUDLOTUL ATHFAL/MADRASAH IBTIDAIYAH DI KABUPATEN BATANG

2 Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Perat

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2010 TENTANG PENGELOLAAN PENDIDIKAN AGAMA PADA SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2016 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN NOMOR 01/III/PB/2011 NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG

Oleh : S u p a n d i, SE (Kabid Pengembangan BKD Kab. Kolaka) A. Pendahuluan

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR: 21 TAHUN 2010 TENTANG

TENTANG STANDAR KUALIFIKASI AKADEMIK DAN KOMPETENSI PENILIK DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA KEPALA SEKOLAH/MADRASAH

PEDOMAN PENILAIAN KINERJA PENGAWAS MADRASAH

DIKLAT CALON TIM PENILAI JABATAN FUNGSIONAL GURU

17. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 08 Tahun 2010 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Tangerang (Lembaran Daerah Tahun 2010

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH (LPPKS)

PS-SMK PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SMK BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014

PENGEMBANGAN KOMPETENSI MANAJERIAL KEPALA LABORATORIUM. Oleh: Nur Dewi. Widyaiswara LPMP Sulawesi Selatan. Abstrak

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN IN-SERVICE LEARNING 2

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI PENGAWAS SEKOLAH

Petunjuk Teknis Pelaksanaan In Service Learning 1 Tahun 2012

BAB VI PENILAIAN DAN PENDEKATAN PENILAIAN

2017, No Negara Republik Indonesia Nomor 4496) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 201

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI. Seleksi Pegawai. Lembaga Penegak Hukum. Promosi.

PEDOMAN PENGUATAN KOMPETENSI PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA INSTANSI VERTIKAL KEMENTERIAN AGAMA

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMASI BIROKRASI NOMOR 16 TAHUN 2009 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA

PERATURAN BERSAMA MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL DAN KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN NEGARA NOMOR : 03/V/PB/2010 NOMOR : 14 TAHUN 2010

WALIKOTA TASIKMALAYA

Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)

2012, No Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2009 tentang Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 76, Tambahan Lembaran Ne

PEDOMAN PENERIMA TANDA KEHORMATAN SATYALENCANA PENDIDIKAN BAGI PENGAWAS SEKOLAH TAHUN 2016

PEDOMAN PEMILIHAN PUSTAKAWAN BERPRESTASI TERBAIK TINGKAT NASIONAL TAHUN Perpustakaan Nasional RI

PANDUAN PENILAIAN KEPALA SEKOLAH PENDIDIKAN KHUSUS BERPRESTASI DAN BERDEDIKASI TAHUN 2017

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Pendidikan merupakan suatu proses transformasi nilai nilai budaya

2017, No tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indone

PETUNJUK PELAKSANAAN SERTIFIKASI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CAL ON PEJABAT FUNGSIONAL PERANCANG PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN NOMOR: 38 TAHUN 2016

Tabel 3.3 Kisi-kisi instrumen variabel rekrutmen pengawas sekolah menengah (Variabel X 1 )

PEDOMAN LOMBA PENULISAN BEST PRACTICE PENGAWAS SEKOLAH DALAM PELAKSANAAN TUGAS KEPENGAWASAN

PEDOMAN PENILAIAN PROFIL KOMPETENSI GURU SEKOLAH DASAR

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.48/MEN/2011 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA,

STANDAR PENILAIAN PENELITIAN

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

TUJUAN ASESMEN ALTERNATIF

PEDOMAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON PENGAWAS SEKOLAH/MADRASAH

PERATURAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL GURU DAN ANGKA KREDITNYA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Mengingat -2- : 1. Undang-Undang Kementerian Nomor Negara 39 Tahun (Lembaran 2008 Negara tentang Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 166, Tambahan Lem

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No Keuangan dan Pembangunan Nomor PER-1633/K/JF/2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengangkatan dan Sertifikasi Pejabat Struktural ke dal

Pedoman PelaksanaanPemilihan PengawasSMP Berprestasi Tahun 2015 PEDOMAN PELAKSANAAN PEMILIHAN PENGAWAS SMP BERPRESTASI TAHUN 2015

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2013 NOMOR 41 SERI E

BAB I PENDAHULUAN. adalah salah satu fungsi manajemen pendidikan yang harus diaktualisasikan.


TEKNIK PENILAIAN NON TES

BUPATI SIDOARJO PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 38 TAHUN 2013 TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN ON THE JOB LEARNING

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 27 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM INDUKSI BAGI GURU PEMULA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI GURU BUKU

2016, No Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara

2 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Le

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 20 TAHUN 2007 TENTANG STANDAR PENILAIAN PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Petunjuk Teknis Penyusunan Program Diklat Calon Kepala Sekolah/Madrasah

PEDOMAN PENILAIAN PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH BERPRESTASI TAHUN 2016

Pangkalan Data Penjaminan Mutu Pendidikan. Negara Kesatuan Republik Indonesia. Panduan EDS Kepala Sekolah PADAMU NEGERI

2016, No Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2017, No II, Eselon III, Eselon IV, Jabatan Fungsional Auditor Utama, Auditor Madya, Auditor Muda, dan Jabatan Fungsional Widyaiswara sebagai

PS-SMA PEDOMAN PEMILIHAN PENGAWAS SMA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL TAHUN 2014

BUPATI BANYUMAS PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN2016 TENTANG SELEKSI TERBUKA JABATAN PIMPINAN TINGGI PRATAMA

WALIKOTA PADANG PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 31 TAHUN 2013 TENTANG PENGAWAS SEKOLAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG,

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG

MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 52 TAHUN 2008 TENTANG

KAJIAN KRITIS TERHADAP PERATURAN MENTERI AGAMA NO 2 TAHUN 2012 TENTANG PENGAWAS MADRASAH DAN PENGAWAS PAI PADA SEKOLAH

PEDOMAN PEMILIHAN GURU SEKOLAH DASAR BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL

Transkripsi:

A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Sejalan dengan diberlakukannya Permenpan RB.No. 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas, Angka Kredit, Rekrutmen pengawas harus dilakukan sesuai ketentuan yang berlaku. Dalam Peraturan Menteri Agama nomor 31 tahun 2013 tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam pada sekolah bahwa pengawas harus memiliki sejumlah kompetensi sebagai pengawas yang dibuktikan dengan sertifikat pengawas, hal ini diatur dalam pasal 7 ayat 1 dari permenag tersebut. Sementara itu dalam pasal 6 huruf e Sertifikat pengawas diberikan kepada calon Pengawas Madrasah yang telah lulus mengikuti pendidikan dan pelatihan kompetensi pengawas. Dilanjutkan pada ayat 2 bahwa calon Pengawas Madrasah harus lulus seleksi. Disamping hal tersebut di atas, bahwa seleksi calon pengawas madrasah telah diatur dalam buku Pedoman Rekrutmen dan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Calon Pengawas Madrasah yang ditandatangani Direktur Jenderal Pendidikan Islam. Seleksi calon pengawas madrasah sebagaimana yang diatur dalam pedoman tersebut meliputi seleksi administrasi dan seleksi akademik. Dalam Buku ini hanya diatur tentang Seleksi Akademik yang terdiri atas tes tertulis, wawancara, penilaian karya tulis dan persentasi. Pelaksanaan seleksi akademik bagi calon pengawas di daerah masih menimbulkan pemahaman yang berbeda, sehingga antara satu daerah dengan daerah lain belum seragam baik dalam meteri soal maupun instrument penilaiannya. Berdasarkan uraian di atas, maka dipandang perlu disusun PanduanSeleksi Akademik Calon Pengawas Madrasah sebagai petunjuk teknis dalam melaksanakan seleksi calon pengawas madrasah. B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan; 3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 tahun 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah/Madrasah; 4. Peraturan Menteri Penertiban Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 21 Tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas dan Angka Kreditnya; 5. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 31 Tahun 2013 tentang Perubahan Peraturan Menteri Agama Nomor 2 tahun 2012 tentang Pengawas Madrasah dan Pengawas Pendidikan Agama Islam pada Sekolah; 6. Peraturan Menteri Agama RI Nomor 13 Tahun 2013 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama RI; dan 1

7. Peraturan Menteri Agama Nomor 90 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah. C. Tujuan Panduan seleksi akademik calon pengawas madrasah bertujuan untuk memberikan acuan bagi Kementerian Agama Republik Indonesia baik pusat, provinsi, dan Kabupaten/kota dalam melaksanakan seleksi calon pengawas. Proses pelaksanaan seleksi diharapkan sesuai prosedur yang telah ditetapkan dan diharapkan dapat menghasilkan calon pengawas yang berkompeten D. Manfaat Panduan ini diharapkan bermanfaat untuk memudahkan bagi penyelenggara seleksi calon pengawas di tingkat provinsi dalam merencanakan, mengembangkan kisi-kisi, dan instrument; menyelenggarakan seleksi akademik rekruitmen calon pengawas madrasah. E. Hasil yang diharapkan Panduan ini diharapkan menghasilkan kisi-kisi uji kompetensi calon pengawas madrasah yang layak. Dengan kisi-kisi tersebut diharapkan akan menghasilkan butir-butir soal tes tertulis, wawancara, penulisan karya tulis, dan presentasi yang baik serta teknik penskoran yang mudah diaplikasikan. 2

A. Aspek yang dinilai BAB II ASPEK, JENIS, DAN PROSEDUR PENILAIAN Aspek yang dinilai dalam uji kompetensi calon pengawas madrasah meliputi: 1. Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang memiliki rasa ingin tahu, tanggung jawab, kreatif dalam bekerja, memiliki motivasi tinggi, dan berakhlak mulia. 2. Kompetensi Supervisi Manajerial Kompetensi Supervisi Manajerial merupakan kemampuan personal yang mencerminkan penguasaan tentang: a. metode, teknik, dan prinsip-prinsip supervise dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di madrasah; b. penyusunan program kepengawasan berdasarkan visi, misi, tujuan, strategi, dan program pendidikan di madrasah; c. penyusunan metode kerja dan instrument yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi pengawasan di madrasah; d. penyusunan laporan hasil pengawasan dan tindak lanjut untuk perbaikan program pengawasan berikutnya di madrasan; e. pengeloaaan administrasi madrasah; f. pola pembinaan guru dalam melaksanakan bimbingan konseling di madrasah; dan g. pemantauan atas pelaksanaan 8 Standar Nasional Pendidikan 3. Kompetensi Supervisi Akademik Kompetensi supervise akademik merupakan kemampuan personal yang mencerminkan penguasaan tentang : a. konsep, prinsip, teori dasar, karakteristik, dan kecenderungan perkembangan tiap mata pelajaran yang relevan di madrasah; b. konsep, prinsip, teori/teknologi, karakteristik dan kecendrungan perkembangan proses pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran yang relevan di madrasah; c. kemampuan membimbing guru dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tiap mata pelajaran yang relevan di madrasah; d. kemampuan membimbing guru dalam memilih dan menggunakan strategi/ metode/teknik pembelajaran/bimbingan yang dapat mengembangkan berbagai potensi siswa melalui mata pelajaran yang relevan di madrasah; e. kemampuan membimbing guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran /bimbingan di kelas/diluar kelas untuk tiap mata pelajaran yang relevan di madrasah; f. kemampuan membimbing guru dalam mengelola, merawat, mengembangkan, dan menggunakan media pendidikan/fasilitas pembelajaran tiap mata pelarajan yang relevan di madrasah g. kemampuan memotivasi guru untuk mamanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran yang relevan di madrasah. 3

4. Kompetensi Evaluasi Pendidikan Kompetensi evaluasi pendidikan merupakan kemampuan personal yang mencerminkan penguasaan tentang : a. kemampuan menyusun kriteria dan indikator keberhasilan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran yang relevan di madrasah; b. kemampuan membimbing guru dalam menentukan aspek-aspek yang penting dinilai dalam pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran yang relevan dimadrasah; c. kemampuan menilai kinerja kepala madrasah, kinerja guru dan tenaga kependidikan lainnya dalam melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawabnya di madrasah; d. Pemantauan atas pelaksanaan pembelajaran/bimbingan dan hasil belajar siswa serta menganalisisnya untuk perbaikan mutu pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran yang relevan di madrasah; e. kemampuan membina guru dalam memanfaatkan hasil penilaian untuk kepentingan pendidikan dan pembelajaran/bimbingan tiap mata pelajaran yang relevan di madrasah; f. kemampuan mengolah dan menganalisis data hasil penilaian kinerja kepala madrasah, kinerja guru, dan tenaga kependidikan lainnya di madrasah. 5. Kompetensi Penelitian Pengembangan Kompetensi penelitian pengembangan merupakan kemampuan personal yang mencerminkan penguasaan tentang a. berbagai pendekatan, jenis, dan metode penelitian dalam pendidikan; b. menentukan masalah kepengawasan yang penting di teliti; c. menyusun proposal penelitian pendidikan baik penelitian kualitatif maupun penelitian kuantitatif; d. melaksanakan penelitian pendidikan untuk pemecahan masalah pendidikan dan perumusan kebijakan pendidikan; e. Mengolah dan menganalisis data hasil penelitian pendidikan baik data kualitatif maupun data kuantitatif; f. Menulis karya tulis ilmiah (KTI) dalam bidang pendidikan danatau bidang kepengawasan; g. Menyususn pedoman/panduan dan atau buku/modul yang diperlukan untuk melaksanakan tugas pengawasn di madrasah; h. Memberikan bimbingan kepada guru tentang Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di madrasah. 6. Kompetensi Sosial Kompetensi sosial merupakan kemampuan personal yang mencerminkan penguasaan tentang: a. Bekerja sama dengan berbagai pihak dalam rangka meningkatkan kualitas diri untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya; b. Aktif dalam kegiatan asosiasi pengawas satuan pendidika 4

B. Jenis Penilaian: Berbagai jenis penilaian dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi hasil uji kompetensi calon pengawas madrasah, baik yang berhubungan dengan penilaian kompetensi maupun penilaian aspek karya tulis ilmiah dan presentasi karya tulis. Penilaian kompetensi dilakukan melalui pengukuran indikator-indikator pada setiap sub kompetensi. Dalam penilaian aspek kompetensi dapat digunakan berbagai jenis penilaian di antaranya adalah tes, baik itu tes tertulis, tes kinerja, atau tes produk. Dalam tes tersebut, yang diutamakan adalah untuk 4 kompetensi yaitu: supervisi manajerial, supervisi akademik, `evaluasi pendidikan, dan penelitian pengembangan. Sedangkan non-tes (wawancara) terfokus kepada kompetensi kepribadian dan sosial. 1. Penilaian Tertulis. Materi tes tertulis terdiri atas kebijakan dalam bidang pendidikan, kompetensi supervisi manajerial, supervisi akademik, kompetensi evaluasi pendidikan, penelitian pengembangan, dan pengetahuan umum. Penilaian secara tertulis dilakukan dengan menggunakan tes tertulis. Tes tertulis merupakan tes yang soal/pernyataan dan jawabannya diberikan kepada calon pengawas madrasah dalam bentuk tulisan. Dalam menjawab soal, calon pengawas madrasah tidak selalu merespons dalam bentuk menulis jawaban tetapi dapat juga dalam bentuk yang lain seperti memberi tanda, mewarnai, menggambar dan sebagainya. a. Bentuk soal tes tertulis, yaitu: 1) Tes objektif terdiri atas: pilihan ganda asosiasi pilihan ganda dua pilihan (benar-salah, ya-tidak) menjodohkan sebab-akibat 2) Tes uraian terdiri atas: isian atau melengkapi jawaban singkat atau pendek uraian terstruktur uraian bebas esai Dalam menyusun instrumen penilaian tertulis perlu dipertimbangkan hal-hal berikut: Karakteristik, misalnya karakter yang dimiliki mata pelajaran dan keluasan ruang lingkup materi yang akan diujikan; Materi, misalnya kesesuaian soal dengan sub kompetensi, dan indikator pencapaian kompetensi; Konstruksi, misalnya rumusan soal atau pertanyaan harus jelas dan tegas; Bahasa, misalnya rumusan soal tidak menggunakan kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda dan sesuai dengan Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan 5

b. Penilaian Produk Penilaian produk adalah penilaian terhadap kualitas suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan calon pengawas madrasah membuat produk karya tulis ilmiah. Penilaian produk meliputi 5 (lima) kriteria penilaian yaitu: 1) orisinalitas karya tulis; b) kerapian pada tata aturan penulisan karya tulis ilmiah; c) ketepatan teori yang digunakan; d) bobot permasalahan atau konsep yang dipaparkan ; dan e) sumber pustaka. Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik. 1) Cara analitik, yaitu berdasarkan aspek-aspek produk, biasanya dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap proses pengembangan. 2) Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk, biasanya dilakukan pada tahap appraisal. Penilaian produk dapat dilakukan dengan menggunakan rating scale yang disertai rubrik.dengan menggunakan rating scale yang disertai rubrik, calon pengawas madrasah mendapat nilai bila kriteria penguasaan kompetensi tertentu dapat diamati oleh penilai. c. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati dan menilai kegiatan calon pengawas madrasah dalam melakukan sesuatu. Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian kompetensi yang menuntut calon pengawas madrasah melakukan tugas tertentu seperti: mempresentasikan karya tulis. Cara penilaian ini dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai lebih mencerminkan kemampuan calon pengawas madrasah yang sebenarnya. Penilaian kinerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut: 1) Langkah-langkah kinerja yang diharapkan dilakukan calon pengawas madrasah untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi. 2) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut. 3) Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas. 4) Diupayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati. 5) Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati 2. Wawancara (Kepribadian dan Sosial) Wawancara merupakan jenis non-tes secara lisan.pertanyaan yang diungkapkan umumnya menyangkut segi-segi sikap dan kepribadian calon pengawas madrasah.jenis ini dilakukan secara langsung dengan maksud untuk memperoleh bahan-bahan penilaian bagi calon pengawas madrasah.penilaian yang dapat dilaksanakan menggunakan wawancara adalah kompetensi kepribadian dan kompetensi sosial. 3. Penilaian Karya Tulis Ilmiah (KTI) Untuk penilaian karya tulis ilmiah memiliki indikator sebagai berikut: 1) orisinalitas karya tulis; b) kerapian pada tata aturan penulisan karya tulis ilmiah; c) ketepatan teori 6

yang digunakan; d) bobot permasalahan atau konsep yang dipaparkan ; dan e) sumber pustaka. 4. Presentasi KTI. Untuk presentasi karya tulis memiliki indikator sebagai berikut: 1) penguasaan materi; 2) kemampuan pemaparan; dan 3) kemampuan argumentasi. C. Prosedur Penilaian 1. Penilaian Berkas/Dokumen Kantor Kementerian Agama Kota/kabupaten mengirimkan berkas-berkas penilaian calon pengawas madrasah kepada Kanwil Kementerian Agama Propinsi. 2. Berkas-berkas yang dikirimkan sebagai berikut : a. Kelengkapan persyaratan dan berkas yang telah lulus penilaian di tingkat Kantor Kementerian Agama Kota/kabupaten b. Karya tulis ilmiah yang disusun sesuai ketentuan sistematika penulisan disertai dengan bukti fisik yang relevan (sesuai lampiran) c. Hasil Pengamatan Lapangan (jika diperlukan) 3. Penilaian Penilaian dilakukan secara komprehensif terhadap 4 (empat) komponen yaitu: tes tertulis, wawancara, berkas tertulis (KTI),presentasi KTI. 7

BAB III TIM PENILAI Dalam pelaksanaan penilaian akademik bagi calon pengawas madrasah diharapkan dinilai oleh orang yang berkompeten dan menguasai hal-hal yang terkait dengan pengawasan pendidikan. Unsur-unsur penilai dimaksud adalah: A. Unsur-unsur Tim Penilai: 1. Akademisi 2. Pusat Pendidikan dan Latihan/Balai Diklat (Widyaiswara) 3. Unsur Pengawas 4. Unsur Pejabat Kependidikan dan Kepegawaian Kementerian Agama Paling sedikit unsur yang harus ada adalah: 1. Akademisi 2. Pengawas B. Persyaratan Tim Penilai 1. Unsur akademisi minimal Lektor Kepala dan berpendidikan S3 2. Unsur Pendidikan dan Latihan/Balai Diklat adalah Widyaswara minimal golongan IV/a dan memiliki spesialisasi kepengawasan 3. Unsur Pengawas minimal golongan IV/a 4. Unsur Pejabat struktural minimal eselon IV 8

BAB IV PENUTUP Demikian panduan ini disusun sebagai acuan dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi uji kompetensi calon pengawas madrasah di lingkungan Kementerian Agama. Panduan ini menjadi bahan pembuatan format seleksi serta soal tes dalam seleksi akademis calon pengawas madrasah, sehingga pola dan format seleksinya secara nasional lebih tertata dan akuntabel. LAMPIRAN-LAMPIRAN 9

10