PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta

dokumen-dokumen yang mirip
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGAPRESIASI CERITA PENDEK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, INTELLEKTUAL (SAVI)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES

PENERAPAN PENDEKATAN SOMATIS, AUDITORI, VISUAL, DAN INTELEKTUAL (SAVI) UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT SIFAT CAHAYA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CIRC

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI PENERAPAN MODEL KOOPERATIF TEKNIK KANCING GEMERINCING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE HYPNOTEACHING

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL KOOPERATIF METODE TALKING STICK

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

PENERAPAN MODEL MEANS ENDS ANALYSIS (MEA) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITAMATA PELAJARAN MATEMATIKA PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN DENGAN METODE PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING LEARNING (PSL) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BANGUN DATAR PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN SOMATIC, AUDITORY, VISUALIZATION, AND INTELLECTUALY (SAVI)

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN PAIRED STORYTELLING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TIME TOKEN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS EKSPOSISI MELALUI MODEL PEMBELAJARAN CONCEPT SENTENCE

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TENTANG JENIS- JENIS TANAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) BERBASIS EKSPERIMEN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SISTEM PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI MODEL ACCELERATED LEARNING

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI KEANEKARAGAMAN BUDAYA INDONESIA MELALUI METODE TALKING STICK

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL INSIDE OUTSIDE CIRCLE

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MASALAH SOSIAL MELALUI STRATEGI LEARNING CELL

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MELALUI MODEL SCRAMBLE PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL INQUIRY UNTUK MENINGKATKAN PENCAPAIAN NILAI- NILAI KARAKTER PADA MATA PELAJARAN IPA

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PECAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERCERITA MELALUI PENDEKATAN PRAGMATIK

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN TALKING STICK UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN ISI BACAAN

PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYIMAK

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SCRAMBLE DENGAN MEDIA FLASH CARD UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE ARTIKULASI UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN PENGAMATAN USAHA KONFEKSI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS LAPORAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE SCRIPT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI METODE PICTURE AND PICTURE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN CONNECTING, ORGANIZING, REFLECTING, EXTENDING

Kata Kunci: Pemahaman Konsep, SAVI, IPS. Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2, 3) Dosen Prodi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP BANGUN RUANG MENGGUNAKAN MEDIA EDUTAINMENT

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN MULTIMEDIA INTERAKTIF PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENGGUNAAN MODEL DISCOVERY LEARNING

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERMAIN DRAMA MELALUI

PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE SCRIPT DENGAN BAHAN BACAAN KORAN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA INTENSIF DI KELAS IV SDN PENEKET TAHUN AJARAN

MEDIA KOMIK UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN BILANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE)

UPAYA MENINGKATKAN PENERAPAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL THE POWER OF TWO

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) BERBASIS EKSPERIMEN PADA SISWA SEKOLAH DASAR

Kata kunci: metode Storytelling, keterampilan menyimak, dongeng. 1) Mahasiswa Program Studi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen Program Studi PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP KEGIATAN JUAL BELI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN VAK (VISUAL, AUDITORY, KINESTHETIC)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMPULKAN MELALUI PENERAPAN SCIENTIFIC APPROACH PADA MATA PELAJARAN IPA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE SURVEY, QUESTION, READ, RECITE, AND REVIEW (SQ3R)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK CERITA MELALUI PENGGUNAAN METODE BERCERITA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

3

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE INISIASI DEBAT PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK MELALUI PENERPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI MENGGUNAKAN STRATEGI THINK TALK WRITE (TTW)

PENERAPAN TEKNIK LEARNING CELL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MENGENAL SISTEM PEMERINTAHAN PUSAT

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PENJUMLAHAN DALAM MATEMATIKA MELALUI METODE NUMBER SENSE

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN

PENGGUNAAN MEDIA REALITA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY (TSTS)

PENERAPAN MODEL CONCEPT SENTENCE DENGAN MEDIA GAMBAR DALAM PENINGKATAN

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGHITUNG PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN PECAHAN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE COURSE REVIEW HORAY

PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MODEL PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PERJUANGAN MELAWAN PENJAJAHAN DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP STRUKTUR BUMI MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN TINGKAT PUSAT MELALUI METODE MIND MAPPING

PENGGUNAAN MEDIA BENDA MANIPULATIF UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENJUMLAHAN BILANGAN PECAHAN

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MENGGUNAKAN STRATEGI KARTU SORTIR (CARD SORT)

PENERAPAN METODE BAMBOO DANCING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAUR AIR

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIME TOKEN ARENDS BERBASIS PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP SUMBER DAYA ALAM

PENERAPAN STRATEGI KWL (KNOW - WANT TO KNOW - LEARNED) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS PANTUN

PENINGKATAN KETERAMPILAN MEMBACA DAN MENULIS AKSARA JAWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK MAKE A MATCH

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMAHAMI MAKNA PENINGGALAN SEJARAH NASIONAL MELALUI METODE PEMBELAJARAN MIND MAP

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP LEMBAGA-LEMBAGA PEMERINTAHAN PUSAT MENGGUNAKAN METODE SNOWBALL DRILLING

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT CAHAYA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN SCIENCE, ENVIRONMENT, TECHNOLOGY, AND SOCIETY (SETS)

PENGGUNAAN MEDIA VISUAL DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI PADA SISWA KELAS V A SDN KALIJOSO SECANG MAGELANG TAHUN AJARAN 2012/2013

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP MENGHARGAI KEPUTUSAN BERSAMA DALAM PEMBELAJARAN PKN MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION

Yessi Malisa 1), Ngadino Y 2), Hasan Mahfud 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jalan Slamet Riyadi 449 Surakarta

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS IV SD. 1 Mahasiswa PGSD FKIP UNS 2,3 Dosen PGSD FKIP UNS

PENINGKATAN KETERAMPILAN BERHITUNG BILANGAN BULAT MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP GAYA

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENGOMUNIKASIKAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJECT BASED LEARNING (PjBL)

PENGGUNAAN MEDIA BELAJAR AUDIO VISUAL DAN REALITA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP TANAH

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP PEMBENTUKAN TANAH DENGAN PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN SAVI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI MELALUI TEKNIK EXAMPLES NON EXAMPLES PADA PESERTA DIDIK KELAS IV SDN 02 NGASEM KARANGANYAR 2012/2013

PENGGUNAAN MEDIA EDUTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI

Kata kunci: Index Card Match, kartu gambar, Bahasa Inggris

Keywords : CIRC, Improving Skills, Reading Comprehension

PENINGKATAN PEMAHAMAN KONSEP SIFAT-SIFAT BANGUN RUANG MELALUI MODEL KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH PADA SISWA SEKOLAH DASAR

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PANTUN MELALUI PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING

PENERAPAN METODE TALKING STICK DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MASA PENJAJAHAN JEPANG DI INDONESIA

Transkripsi:

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INTENSIF DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SOMATIC, AUDITORY, VISUAL, AND INTELLECTUAL (SAVI) Nita Puspita Sari 1), Retno Winarni 2), Joko Daryanto 3) PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret, Jl. Ir. Sutarmi 36 A, Surakarta 57616 e-mail: nita_puspita24@yahoo.com Abstract: The purpose of this research was to describe the implementation of SAVI approach and improve the ability of intensive reading. The form of this research was classroom action research that consists of two cycles, each cycle consisting of planning, action, observation, and reflection. Data collection techniques used the documentation, interview, observation, and test. The techniques of data analysis used analytical interactive model that consists of three components, they are data reduction, data display, and conclusion or verification. The percentage of completeness in the pre-cycle is only 44,4%, then the percentage of completeness in the first cycle increase become 77,8%, and in the second cycle increase again become 94,4%. The conclusion was through the implementation of SAVI aprroach can improve the ability of intensive reading at the fourth grade students of SD Negeri 01 Gondosuli Tawangmangu Karanganyar at 2012/2013 Academic Year. Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan implementasi model pendekatan SAVI dan meningkatkan kemampuan membaca intensif. Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dua siklus, tiap siklus terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Teknik pengumpulan data menggunakan dokumentasi, wawancara, observasi, dan tes. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Persentase kentuntasan pada pratindakan hanya 44,4%, lalu persentase ketuntasan pada siklus I meningkat menjadi 77,8%, dan pada siklus II persentase kentuntasan meningkat lagi menjadi 94,4%. Simpulan penelitian ini yaitu penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan kemampuan membaca intensif pada Siswa Kelas IV SD Negeri 01 Gondosuli Tawangmangu Karanganyar Tahun Ajaran 2012/2013. Kata Kunci: Pendekatan SAVI, kemampuan, membaca intensif. Bahasa adalah suatu hal yang sangat penting bagi seseorang sebagai anggota masyarakat. Bahasa digunakan seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Dengan bahasa seseorang dapat berinteraksi dengan masyarakat dan dapat berkembang dengan baik, karena bahasa merupakan penghubung antara satu dengan yang lainnya. Pembelajaran bahasa di Sekolah Dasar (SD) memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam berkomunikasi secara efektif, baik lisan maupun tertulis dengan pihak lain sesuai dengan konteks dan situasinya. Sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berlaku saat ini, ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra meliputi aspek-aspek seperti: mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Siswa harus menguasai keempat aspek tersebut agar terampil berbahasa tidak hanya secara teori, tetapi sekaligus sebagai alat untuk berkomunikasi. Dalam pembelajarannya keempat keterampilan berbahasa tersebut harus dilaksanakan secara seimbang dan terpadu. Sebab keterampilan berbahasa tersebut dalam pembelajaran saling berkaitan erat satu sama lain. Segala usaha untuk meningkatkan salah satu segi bahasa tersebut jelas akan berpengaruh kepada ketiga segi lainnya. Salah satu bidang pengajaran bahasa Indonesia di Sekolah Dasar adalah keterampilan membaca. Keterampilan membaca merupakan kemampuan dasar bagi siswa yang harus dikuasai agar dapat mengikuti seluruh kegiatan dalam proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Kecermatan dan ketepatan dalam memahami wacana sangat penting a- gar dapat dicapai pemahaman terhadap isi wacana. Pemahaman secara kritis terhadap isi wacana harus dilakukan siswa dengan cara membaca intensif. Dalam hal ini siswa tidak hanya mengiterpretasi tetapi juga memberi penilaian terhadap isi bacaan. Dengan membaca intensif, siswa dapat berimajinasi, merenungkan kemungkinan-kemungkinan yang baru, dengan menggunakan pengetahuan dan pengalaman 1) Mahasiswa Prodi PGSD FKIP UNS 2,3) Dosen PGSD FKIP UNS 1

2 yang telah dimiliki serta informasi yang diolah dari bacaan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan selama dua hari di sekolah bersama guru kelas IV SD Negeri 01 Gondosuli Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar ditemukan data kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca masih tergolong rendah, kemampuan siswa dalam membaca intensif tidak sesuai dengan harapan. Banyak siswa yang belum mampu menentukan pokok pikiran dan menyimpulkan isi bacaan dalam beberapa kalimat. Padahal memahami isi bahan wacana merupakan kebutuhan mendasar keterampilan membaca, khususnya membaca intensif. Disamping itu metode yang digunakan guru dalam mengajar hanya dengan ceramah dan tanya jawab saja, sehingga guru berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran sebagai satu-satunya sumber informasi siswa, sedangkan siswa berperan pasif dalam kegiatan pembelajaran. Rendahnya kemampuan membaca siswa ditunjukkan dengan daftar pemerolehan nilai pra siklus pada pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca intensif dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab menunjukkan masih adanya sebagian besar siswa yang mendapat nilai dibawah KKM sebesar 70. Dari siswa hanya 8 siswa (44,4 %) yang nilainya lebih dari atau sama dengan KKM. Masih banyak siswa yang nilainya belum mencapai KKM, hal ini merupakan satu indikasi bahwa proses pembelajaran yang dilaksanakan kurang berhasil dalam membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan membacanya, khususnya kemampuan membaca intensif. Guna meningkatkan kemampuan membaca intensif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, guru perlu menerapkan sebuah pendekatan pembelajaran yang inovatif sehingga proses pembelajaran lebih mudah dan menyenangkan. Salah satu pendekatan pembelajaran yang dapat mengaktifkan siswa adalah pendekatan Somatic, Auditory, Visual, and Intellectual (SAVI). Pendekatan SAVI termasuk dalam Accelerated Learning yang merupakan konsep yang diciptakan oleh Dave Meier. Pendekatan SAVI adalah pendekatan yang melibatkan empat macam gaya belajar yaitu somatis atau kinestik, auditori, visual, dan intelektual. Pendekatan SAVI menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua alat indera sehingga berpengaruh besar pada proses pembelajaran. Secara umum karakteristik pendekatan SAVI dapat dilihat dari unsur-unsur SAVI yang diungkapkan Meier (2002: 91) yaitu somatis sebagai belajar dengan bergerak dan berbuat (learning by moving and doing), auditori sebagai belajar dengan berbicara dan mendengarkan (learning by talking and hearing), visual sebagai belajar dengan mengamati dan menggambarkan (learning by observing and picturing), dan intelektual sebagai pembelajaran dengan pemecahan masalah dan melakukan refleksi (learning by problem solving and reflecting). Sejalan dengan pendapat di atas, Roussel (2011: 5) menyatakan bahwa acelerated pada dasarnya berarti semakin bertambah cepat. Learning didefinisikan sebagai sebuah proses perubahan kebiasaan yang disebabkan oleh penambahan keterampilan, pengetahuan, atau sikap baru. Jika digabungkan, accelerated learning berarti pembelajaran cepat yakni mengubah kebiasaan dengan meningkatkan kecepatan. Dari pengertian pendekatan SAVI diatas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan SAVI adalah pendekatan yang melibatkan semua indera dan pikiran, dengan pendekatan SAVI proses pembelajaran akan lebih menyenangkan, membuat siswa aktif, tubuh dan otak senantiasa beraktifitas, dan hasil pembelajaran optimal. METODE Penelitian ini dilaksanakan di kelas IV SD N 01 Gondosuli Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar pada semester genap. Subjek penelitian adalah guru dan siswa kelas IV SD Negeri 01 Gondosuli dengan jumlah siswa siswa, yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 7 siswa perempuan. Penelitian ini telah dilaksanakan selama 5 bulan yaitu dari bulan Januari 2013 sampai bulan Mei 2013.

3 Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang berlangsung selama dua siklus. Prosedur penelitian ini dilakukan dalam empat tahap seperti yang dikemukakan oleh Arikunto (2008:20) yaitu perencanaan (planing), penerapan tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, tes, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data model interaktif. Miles dan Huberman (2009:20) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data model interaktif yaitu reduksi data (data reduction), penyajian data (data display), dan penarikan kesimpulan (conclusion atau verification) yang berlangsung secara interaktif. HASIL Pada kondisi awal, kemampuan siswa dalam membaca intensif masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil tes pra siklus yaitu baru 8 dari siswa atau hanya sekitar 44% yang mendapat nilai lebih dari KKM ( 70) sedangkan 10 siswa lainnya atau sekitar 55,6% mendapatkan nilai di bawah KKM Tabel 1. Data Frekuensi Nilai Kemampuan Membaca Intensif Pra Siklus No Interval Nilai (fi) (xi) fi.xi 1 30 40 3 35 105 16,7 2 41 50 2 45 135 11,1 3 51 60 3 55 165 16,7 4 61 70 4 65 260 22,2 5 71 80 6 75 450 33,3 Jumlah 275 1115 Nilai Rata-rata : 119 Tingkat Ketuntasan : 8 x = 44,4% Persentase (%) Nilai dibawah KKM : 10 x = 55,6% Nilai tertinggi : 80 Nilai terendah : 30 Berdasarkan data tabel 1, siswa yang mendapatkan nilai 70 dalam meringkas isi buku cerita adalah 8 siswa atau 44,4%, sedangkan 10 siswa lainnya atau 55,6% mendapatkan nilai < 70. Nilai rata-rata pratindakan adalah 62,16. Nilai terendah adalah 30 sedangkan nilai tertingginya adalah 80. Pada siklus I, dilakukan tindakan yaitu dengan menerapkan pendekatan pembelajaran SAVI. Nilai kemampuan siswa dalam membaca intensif pada siklus I sudah meningkat, akan tetapi sebagian besar siswa masih mengalami kesulitan, karena siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran. Nilai kemampuan membaca intensif siswa pada siklus I diperoleh nilai terendah 55, sedangkan nilai tertingginya dalah 90. Distribusi frekuensi nilai kemampuan membaca intensif siklus I dapat dilihat pada tabel 2 dibawah ini. Tabel 2. Data Frekuensi Nilai Kemampuan Membaca Intensif Siklus I No Interval Persentase Nilai (fi) (xi) fi.xi (%) 1 55-61 2 58 116 11,1 2 62-68 2 65 130 11,1 3 69-75 2 72 144 11,1 4 76-82 7 79 553 38,9 5 83-90 5 86,5 432,5 27,8 Jumlah 1375, 5 Niai Rata-rata Kelas : 1375,5 Berdasarkan tabel 2, diketahui bahwa siswa yang mendapat nilai di atas KKM ( 70) sebanyak 14 siswa atau 77,8% dan siswa yang memperoleh nilai di bawah KKM se-banyak 4 siswa (22,2%). Nilai rata-rata pada siklus I adalah 76,4. Dengan demikian keber-hasilan sesuai yang tertera dalam indikator kinerja pada rencana sebelumnya yaitu 85% siswa memperoleh nilai di atas KKM belum tercapai, sehingga pembelajaran akan dilan-jutkan ke siklus II. Pada akhir siklus I diadakan refleksi yang dilakukan dengan cara berdiskusi bersama guru kelas untuk mengetahui kekurangan pada siklus I kemudian dicari cara untuk menyelesaikannya. Hasil refleksi tersebut adalah dengan memperbaiki proses pembelajaran dan memberikan penguatan bagi siswa yang belum tuntas supaya lebih giat belajar dan berani bertanya jika belum memahami materi yang disampaikan oleh guru selama proses pembelajaran. Dengan adanya refleksi tersebut dapat meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa, hal ini dapat dibuktikan dengan me- = 76,4 Tingkat Ketuntasan : 14 x = 77,8 % Nilai Dibawah KKM : 4 Nilai Tertinggi : 90 Nilai Terendah : 55 x = 22,2 %

4 ningkatnya kemampuan membaca intensif siswa pada siklus II. Nilai terendah pada siklus II adalah 65, dan nilai tertingginya adalah Distribusi frekuensi nilai kemampuan membaca intensif siklus II dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini. Tabel 3. Data Frekuensi Nilai Kemampuan Membaca Intensif Siklus II No Interval Persentas (fi) (xi) fi.xi Nilai e (%) 1 65 71 2 68 136 11,1 2 72 78 3 75 225 16,7 3 79 85 4 82 328 22,2 4 86 92 5 89 445 27,8 5 93-4 96,5 386 22,2 Jumlah 1523 Niai Rata-rata Kelas : 1523 Tingkat Ketuntasan : 17 x = 94,4 % Berdasarkan tabel 3 diketahui bahwa siswa yang mencapai nilai di atas ( 70) meningkat sebanyak 17 siswa atau 94,4%, dan siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 1 siswa atau 5,6%. Pada siklus II diadakan refleksi dengan guru kelas. Kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran sudah sangat baik, akan tetapi perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan lagi. Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa upaya meningkatkan kemampuan membaca intensif dengan penerapan pendekatan SAVI sudah berhasil dan tidak dilanjutkan ke siklus berikutnya, karena sudah mencapai target indikator yang ditentukan sebelumya yaitu sebesar 85%. PEMBAHASAN Nilai kemampuan membaca intensif siswa pada kondisi awal siswa kelas IV SD Negeri 01 Gondosuli masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai pra siklus, hanya 8 siswa (44,4%) yang mendapatkan nilai sama dengan atau lebih dari KKM ( 70), sedangkan 10 siswa lainnya mendapatkan nilai dibawah KKM. Nilai Dibawah KKM : 1 Nilai Tertinggi : Nilai Terendah : 65 x = 5,6 % Oleh karena itu perlu diadakan tindakan perbaikan untuk mengatasi rendahnya kemampuan membaca intensif siswa dengan menerapkan pendekatan pembelajaran SAVI. Menurut Meier, pembelajaran dengan pendekatan SAVI adalah pembelajaran yang menggabungkan gerakan fisik dengan aktivitas intelektual dan penggunaan semua indera yang dapat berpengaruh besar terhadap pembelajaran (2002:91). Karena dengan pendekatan SAVI, siswa tidak hanya sekedar membaca, tetapi juga belajar dalam mempresentasikan hasil membacanya dengan aktivitas fisik, misalnya bercerita di depan kelas. Di samping i- tu, siswa dilatih pula untuk menyelesaikan masalah-masalah yang muncul dalam bahan wacana. Suprijono menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan perubahan perilaku secara keseluruhan dan bukan hanya salah satu aspek saja (2012: 7). Sejalan dengan pendapat Suprijono, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan membaca intensif pada setiap siklusnya setelah menerapkan pendekatan SAVI. Selain dapat meningkatkan kemampuan membaca intensif siswa, pendekatan SAVI juga dapat meningkatkan kinerja guru dan aktivitas siswa pada setiap siklusnya. Penerapan pendekatan SAVI dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pokok bahasan membaca intensif dapat menciptakan proses pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan, karena siswa tidak hanya dilatih untuk belajar dengan berpikir, akan tetapi juga bertindak. Hal ini dapat dibuktikan dengan meningkatnya nilai kemampuan membaca intensif pada setiap siklusnya. Pada siklus I siswa yang mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 14 siswa (77,8 %), sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM sebanyak 4 siswa (22,2%) dengan nilai rata-rata pada siklus I sebesar 76,4. Nilai tertinggi pada siklus I adalah 90, dan nilai terendahnya adalah 55. Pada siklus II siswa yang mendapat nilai diatas KKM sebanyak 17 siswa (94,4%), sedangkan siswa yang memperoleh nilai dibawah KKM sebanyak 1 siswa (5,6%), dengan nilai rata-rata pada siklus II sebesar 84,6. Nilai tertinggi pada

5 siklus II adalah, dan nilai terendahnya adalah 65. SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan dalam dua siklus dengan menerapkan pendekatan SAVI dalam pembelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD N 01 Gondosuli, dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan SAVI dapat meningkatkan kemampuan membaca intensif pada siswa kelas IV SD Negeri 01 Gondosuli tahun ajaran 2012 /2013. Penerapan pendekatan SAVI juga dapat meningkatkan kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran pada setiap siklusnya. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Meier, D. (2002).The Accelarated Learning Hand Book.Panduan Kreatif dan Efektif Merancang Progaram Pendidikan Dan Penelitian.Diterjemahkan oleh Rahmani Astuti. Bandung : Kaifa. Miles, M.B.&Huberman, A.M. (2009). Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Tentang Metode-metode Baru.Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press). Roussel, L. (2011). The Accelerated Learning Fieldbook.Panduan Pembelajaran Cepat. Diterjemahkan oleh M Irfan Zakkie. Bandung: Nusamedia. Suprijono, Agus. (2012). Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.