BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan tujuan pendidikan kejuruan, SMK Swasta Immanuel

BAB I PENDAHULUAN. Ganda (PSG), sebagai perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam. Dikmenjur (2008: 9) yang menciptakan siswa atau lulusan:

BAB I PENDAHULUAN. lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini

BAB I PENDAHULUAN. perwujudan kebijaksanan dan Link and Match. Dalam prosesnya, PSG ini. relevansi pendidikan dengan tuntutan kebutuhan tenaga kerja.

BAB I PENDAHULUAN. ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Suatu pendidikan yang berkualitas,

menyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas dan handal di bidangnya masing-masing. memandirikan siswa didik. Dengan beberapa acuan perundangan tersebut jelas

PENDAHULUAN. di sekolah. Manajemen kurikulum mengatur pemenuhan kebutuhan. pendidikan berdasarkan hasil analisis kondisi lingkungan internal dan

2016 PERAN BIMBINGAN KARIR, MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA DAN PENGALAMAN PRAKERIN TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA SMK

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional. Seiring dengan laju pembangunan saat ini telah banyak

BAB I PENDAHULUAN. kerja pada umumnya relatif rendah dikarenakan rendahnya pendidikan dan latihan. setiap tahunnya tidak dapat terserap sepenuhnya.

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

, 2016 PENGARUH PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XI JURUSAN TPHP DI SMKN 4 GARUT

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. SDM yang berkemampuan dan berketerampilan, mampu diandalkan dan. mampu menghadapi tantangan persaingan era pasar bebas.

BAB. I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu wahana pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gun Gun Gunawan, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan

BAB I PENDAHULUAN. erat. Hal ini terbukti dengan adanya fakta bahwa perkembangan ilmu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki jumlah

BAB I PENDAHULUAN. commit to user

BAB I PENDAHULUAN. usaha/dunia industri maupun sebagai wiraswasta. Peraturan Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. kerja dengan pemenuhan kompetensi diberbagai pengembangan. Pada masa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia banyaknya para pencari kerja tidak di imbangi dengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Fortunata Merry Octaria, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Era global telah menciptakan tingkat persaingan antar calon tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN. tenaga kerja yang berada di front line sebagian besar adalah tenaga kerja

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Randi Rizali, 2013

Vol.10/No.02/Juli 2017 ISSN:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. tertentu, hal tersebut dapat dilihat dari semangat dan prestasi belajar siswa

I. PENDAHULUAN. Teknologi (IPTEK) yang semakin kompleks di berbagai bidang kehidupan. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. mendidik siswanya dengan keahlian dan keterampilan, juga mendidik siswa agar

BAB I PENDAHULUAN. ini, banyak usaha atau bahkan industri yang menolak para pelamar kerja karena

BAB I PENDAHULUAN. fantastis dan memiliki potensi yang strategis jika dipandang sebagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan sekolah menengah umum dan kejuruan sedikit ada. perbedaan, dimana Sekolah menengah umum lebih menekankan untuk

2015 TINGKAT PEMENUHAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMK GAMBAR BANGUNAN OLEH MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK ARSITEKTUR FPTK UPI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Agus Komar, 2013

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi membawa dampak perubahan baru, yaitu persaingan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Romadhona, 2014

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu sistem pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. perilaku seseorang sebagai usaha mencerdaskan manusia melalui kegiatan. manusia dewasa, mandiri dan bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dalam rangka. mewujudkan tujuan yang dimaksud dan sekaligus mengantisipasi tantangan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lutfia, 2013

I PENDAHULUAN. dimana perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat dan

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai dengan

BAB I PENDAHULUAN. Tahun Tertinggi yang Ditamatkan

BAB I PENDAHULUAN. Pengaruh Prestasi Praktik Kerja Industri (Prakerin) terhadap Minat Berwisata Siswa

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dengan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Akuntansi SMK YPKK 1 Sleman Tahun Ajaran 2011/2012, dengan r x1y

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eka Asyarullah Saefudin, 2014

BAB I PENDAHULUAN. dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia. Salah satu jenis

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

BAB I PENDAHULUAN. Masalah yang dihadapi oleh kalanganan dunia pendidikan khususnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penting untuk menjamin. pelaksanaan pembangunan serta dalam menghadapi era globalisasi.

PERSEPSI SISWA TERHADAP USAHA GURU DALAM MEMOTIVASI BERWIRAUSAHA SISWA PADA MATA DIKLAT PENGELOLAAN USAHA BOGA (PUB) DI SMK NEGERI 3 WONOSARI SKRIPSI

BAB II KERANGKA TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Gustini Yulianti, 2013

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia (SDM). Oleh karena itu, perkembangan sumber daya. pengetahuan maupun penguasaan tinggi sangat diperlukan.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Permendikbud Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu program SMK adalah dengan adanya Pendidikan Sistem Ganda (PSG)

pendidikan yang berjenjang. Jenjang pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Dera Fitria, 2014 Studi Relevansi Antara Program Studi Ketenagalistrikan Dengan Dunia Kerja

2017 ANALISIS STRATEGI KEMITRAAN BURSA KERJA KHUSUS (BKK) DENGAN DUNIA USAHA DAN DUNIA INDUSTRI (DU/DI)

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan nasional dibidang pendidikan merupakan upaya untuk

BAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.

BAB I PENDABULUAN. Pembangunan pendidikan nasional Indonesia mendapat pencerahan di

BAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan, dan keterampilan. Hal ini akan membuat siswa mampu memilih,

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang berkualitas dan

BAB I PENDAHULUAN. dan peserta didik melalui bahasa verbal sebagai media utama penyampaian materi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Devi Sari Peranginangin, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Yulqi Azka Shiyami, 2015

BAB I PENDAHULUAN. mental yang baik agar siap untuk terjun dan bersaing di dunia kerja.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan sarana penting untuk mendapatkan Sumber Daya

BAB I PENDAHULUAN. membutuhkan pendidikan, sampai kapan dan dimanapun ia berada. Pendidikan sangat penting, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit

BAB I PENDAHULUAN. era globalisasi dan industrialisasi dewasa ini menimbulkan banyak permasalahan,

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan keterampilan tertentu untuk tetap survive. Dunia kerja


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Naima Hady, 2013

BAB 1 P E N D A H U L U A N

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat cepat pada saat ini

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah pendidikan formal yang memiliki pola pelatihan khusus untuk mengarahkan peserta didik agar menjadi lulusan yang siap terjun secara profesional dan ikut bergerak di dunia usaha atau di dunia industri. SMK dirancang untuk menyiapkan peserta didik atau lulusan yang siap memasuki dunia kerja dan mampu mengembangkan sikap profesional dibidang kejuruan. Lulusan pendidikan kejuruan diharapkan menjadi individu yang produktif yang mampu bekerja menjadi tenaga kerja menengah dan memiliki kesiapan untuk menghadapi persaingan kerja. Tujuan SMK adalah menyiapkan kebutuhan tenaga kerja tingkat menengah yang mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang sesuai dengan kebutuhan lapangan kerja. Lulusan SMK diharapkan memiliki kesiapan kerja yang baik guna mewujudkan tujuan pendidikan SMK, hal ini didukung dikeluarkannya kebijakan pemerintah dengan memperbanyak jumlah SMK. Melihat kondisi masyarakat saat ini, para pencari kerja tidak hanya mengandalkan ijazah saja, akan tetapi juga keterampilan kerja. SMK merupakan salah satu sekolah menengah yang mempersiapkan peserta didik dalam suatu bidang keahlian tertentu untuk memasuki lapangan kerja sesuai dengan tujuan pokok kurikulum SMK.

Misi utama SMK adalah untuk mempersiapkan peserta didik sebagai calon tenaga kerja yang memiliki kesiapan untuk memasuki dunia kerja. Keberadaan lulusan SMK di tuntut untuk memiliki keterampilan serta sikap profesional dalam bidang keahlianya masing-masing, namun pada kenyataannya keberadaan SMK BM Dharma Bakti Medan dalam mempersiapkan lulusan tenaga kerja menengah belum sepenuhnya berhasil, hal ini dikarenakan adanya kesenjangan antara keterampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. Selain keterampilan, peserta didik di SMK BM Dharma Bakti juga belum sepenuhnya memiliki kesiapan kerja, karena masih banyak lulusan dari SMK BM Dharma Bakti Medan yang masih menganggur, seperti yang tertera dibawah ini: Tabel 1.1 Data Persentase Lulusan Kerja No. Lulusan Jumlah Siswa Persentase 1. Kerja 30 37 % 2. Kuliah 17 21 % 3. Menganggur 34 42 % Total 81 Siswa 100 % (Sumber Data : SMK BM Dharma Bakti Tahun Ajaran 2012/2013) Dari Data diatas dapat diketahui bahwa peserta didik yang menganggur lebih banyak dari pada peserta didik yang menempati lapangan pekerjaan dikarenakan Kesiapan Kerja peserta didik yang kurang. Untuk mempersiapkan peserta didik dalam membentuk Kesiapan Kerja, SMK menerapkan pembelajaran yang disebut Pendidikan Sistem Ganda (PSG). PSG adalah siswa belajar teori di sekolah dan melakukan praktik sebagian di industri sesuai dengan bidangnya.

Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan wujud nyata dari PSG, yaitu penyelenggaraan pendidikan kejuruan dengan perencanaan dan pelaksanaan pendidikan dilaksanakan melalui kemitraan antara sekolah dan dunia kerja. Prakerin dilaksanakan dengan menerjunkan langsung siswa pada dunia usaha /industri sesuai dengan bidangnya, dengan demikian siswa akan merasakan bagaimana kondisi pekerjaan yang akan dihadapinya dan memperoleh pengalaman-pengalaman baru sehingga dapat memberi bekal bagi siswa agar tidak canggung lagi dan lebih mudah dalam menyesuaikan pekerjaan suatu saat nanti. Prakerin saja tidak cukup untuk mempersiapkan peserta didik untuk mempersiapkan kerja, perlu adanya dorongan untuk lebih mempersiapkan diri peserta didik untuk bekerja. Motivasi untuk memasuki menimbulkan semangat atau dorongan individu untuk memasuki dunia kerja, baik berasal dari dalam maupun luar dirinya. Motivasi Memasuki Dunia Kerja merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kesiapan kerja. Motivasi Memasuki Dunia Kerja adalah adalah suatu yang menimbulkan semangat atau dorongan individu untuk memasuki dunia kerja baik yang berasal dari dalam diri maupun dari luar dirinya. Menurut Hamzah. B. Uno (2010:10) motivasi timbul karena adanya keinginan untuk melakukan kegiatan, adanya dorongan untuk melakukan suatu kegiatan, adanya harapan dan cita-cita, adanya penghormatan atas diri, adanya lingkungan yang baik dan adanya kegiatan yang menarik. Motivasi Memasuki Dunia Kerja timbul karena adanya minat dan keinginan dari dalam peserta didik. Minat dan keinginan ini berupa harapan-harapan masa depan yang lebih baik. Seorang

peserta didik tentu memiliki cita-cita akan sebuah pekerjaan yang lebih baik setelah lulus dari SMK, sesuai dengan Pskologi perkembangan remaja menurut Ali dan Ansori (2008:94) seorang yang telah memasuki remaja akhir, dalam hal ini peserta didik akan cenderung memilih karier tertentu meskipun dalam memilih karier tersebut masih mengalami kesulitan. Hal ini wajar karena pada orang dewasa pun sering kali masih terjadi perubahan orientasi karier dan kembali berusaha menyesuaikan diri dengan karier baru. Keinginan dan minat ini memotivasi peserta didik untuk memasuki dunia kerja. Berdasarkan Studi Pendahuluan diatas bahwa masih banyaknya lulusan dari SMK BM Dharma Bakti yang belum memenuhi lapangan pekerjaan bahkan menganggur dikarenakan tingkat kesiapan kerja yang kurang pada peserta didik. Berdasarkan hasil wawancara dengan Guru Bimbingan Konseling SMK BM Dharma Bakti Medan masih terdapat beberapa peserta didik terutama peserta didik kelas XII yang akan segera memasuki dunia kerja yang bingung kemana setelah ia lulus dari SMK, dari masalah tersebut dapat terlihat bahwa peserta didik belum memiliki arah dan tujuan setelah ia lulus dari SMK, apakah siswa hendak bekerja atau kuliah, hal ini mencerminkan bahwa pengalaman praktik kerja industri yang didapatkan peserta didik pada saat di kelas XI belum maksimal dan motivasi memasuki dunia kerja yang dimiliki oleh peserta didik belum sesuai harapan, sehingga menyebabkan masih banyaknya lulusan dari SMK BM Dharma Bakti Medan yang menganggur, melihat hal ini peneliti tertarik ingin melakukan penelitian di sekolah tersebut untuk mengetahui apakah peserta didik SMK BM Dharma bakti belum mempunyai cukup kesiapan kerja, dan peneliti juga ingin

mengetahui bahwa Pengalaman Praktik Kerja Industri (Prakerin) yang telah mereka lakukan dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja yang peserta didik miliki dapat mempengaruhi kesiapan kerja peserta didik SMK BM Dharma Bakti dalam memasuki dunia kerja, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan suatu Penelitian yang Berjudul PENGARUH PENGALAMAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI DAN MOTIVASI MEMASUKI DUNIA KERJA TERHADAP KESIAPAN KERJA SISWA KELAS XII DI SMK BM DHARMA BAKTI MEDAN TAHUN AJARAN 2013/2014. 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, berbagai masalah yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut : 1. SMK yang dirancang sebagai pendidikan Sistem Ganda (PSG) Sebagai Penyelaras antara pendidikan dan dunia kerja masih belum sepenuhnya dapat mengatasi masalah pengangguran dan mencetak lulusan untuk siap terjun kedunia kerja di masyarakat. 2. Kesiapan kerja peserta didik masih diragukan, terbukti bahwa belum semua lulusan SMK dapat memenuhi tuntutan lapangan kerja sesuai dengan bidangnya masing-masing. 3. Adanya kesenjangan keterampilan yang dimiliki oleh lulusan SMK dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja. 4. Pendidikan yang sepenuhnya diselenggarakan oleh sekolah, kurang mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia kerja, sehingga kesiapan kerja peserta didik menjadi kurang.

5. SMK BM Dharma Bakti hanya mampu memasarkan 40% siswa tamatannya untuk bekerja, 20% melanjutkan kuliah dan selebihnya menganggur. 6. Kerjasama antar Stakeholder dengan SMK BM Dharma Bakti Medan belum sepenuhnya berhasil. 7. Minat dan Motivasi memasuki dunia usaha masih sangat kurang. 8. Pengalaman Praktik kerja Industri di SMK BM Dharma Bakti Medan Belum Sesuai harapan. 1.3 Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka perlu diadakan pembatasan masalah. Hal ini dimaksudkan untuk memperjelas masalah yang akan diteliti serta agar lebih terfokus dan mendalam mengingat luasnya permasalahan yang ada, penelitian ini menitikberatkan pada dua faktor yang mempengaruhi Kesiapan Kerja yaitu faktor Pengalaman Praktik Kerja Industri dimana dengan adanya pengalaman langsung di dunia kerja akan memberikan gambaran yang jelas tentang keadaan nyata dalam dunia kerja dan yang kedua adalah Motivasi Memasuki Dunia Kerja yang meliputi segala sesuatu yang mendorong peserta didik untuk terlibat dalam dunia kerja dan Penelitian ini hanya terbatas pada siswa Kelas XII Program Keahlian Akuntansi dan Administrasi Perkantoran di SMK BM Dharma Bakti Medan Karena berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh peneliti bahwa Kelas XII SMK BM Dharma Bakti Medan yang telah melakukan Praktik Kerja Industri (Prakerin)

dan akan lulus sekolah sehingga bisa mengetahui apakah siswa siap terjun langsung ke dunia kerja. 1.4 Rumusan Masalah Berdasarkan batasan masalah tersebut, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah Ada Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri Terhadap Kesiapan Kerja Peserta Didik Kelas XII SMK BM Dharma Bakti Medan Tahun Ajaran 2013/2014? 2. Apakah Ada Pengaruh Motivasi Memasuki Dunia Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Peserta Didik Kelas XII SMK BM Dharma Bakti Medan Tahun Ajaran 2013/2014? 3. Apakah Ada Pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri dan Motivasi Memasuki Dunia Kerja Secara Bersama-Sama Terhadap Kesiapan Kerja Peserta Didik Kelas XII SMK BM Dharma Bakti Medan Tahun Ajaran 2013/2014? 1.5 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk : 1. Mengetahui pengaruh Pengalaman Praktik Kerja Industri terhadap Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII SMK BM Dharma Bakti Medan Tahun Ajaran 2013/2014.

2. Mengetahui pengaruh Motivasi Memasuki Dunia Kerja terhadap Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII SMK BM Dharma Bakti Medan Tahun Ajaran 2013/2014. 3. Mengetahui pengaruh Motivasi Memasuki Dunia Kerja dan Pengalaman Praktik Kerja Industri secara bersama-sama terhadap Kesiapan Kerja peserta didik kelas XII SMK BM Dharma Bakti Medan Tahun Ajaran 2013/2014. 1.6 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu. 1. Manfaat Teoritis a. Dapat memberikan sumbangan yang positif terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pendidikan. b. Dapat digunakan sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan bagi penelitian selanjutnya. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti Untuk menambah pengetahuan peneliti tentang kesiapan kerja siswa khususnya tentang pengalaman praktik kerja industri dan motivasi memasuki dunia kerja.

b. Bagi sekolah Dapat dijadikan masukan untuk mengetahui tolak ukur dalam mengembangkan profesional kerja serta memberikan dorongan kepada siswa kelas XII di SMK BM Dharma Bakti Medan. c. Bagi Siswa Dapat memberikan pengetahuan tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kesiapan kerja sehingga menambah kesadaran untuk dapat mempersiapkan sejak dini. d. Bagi Universitas Penelitian ini dapat dijadikan koleksi perpustakaan dan sumber ilmiah bagi penelitian sejenis e. Bagi Peneliti Lain Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan referensi dan bahasan kepustakaan sebagai acuan bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian sejenis.