LEMBAR METODOLOGI PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA I MELALUI TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembedahan atau operasi adalah semua tindakan pengobatan yang

BAB I PENDAHULUAN. kurang dari 24 jam tanpa komplikasi baik bagi ibu maupun bagi janin (Prawirohardjo,

EFEKTIFITAS STIMULASI KULIT DENGAN TEKNIK KOMPRES HANGAT DAN DINGIN TERHADAP PENURUNAN PERSEPSI NYERI KALA I FASE AKTIF PERSALINAN FISIOLOGIS

PENGARUH TEKNIK BIRTHBALL TERHADAP LAMANYA PERSALINAN KALA I DI BPS HERANOVITA KABUPATEN ACEH UTARA

FASE A YANG YANG DIBERI SURAKARTA HERMAWATI. S1 Keperawatan

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI POST OPERASI DI RUMAH SAKIT Dr.OEN SURAKARTA

EFEKTIVITAS RELAKSASI NAPAS DALAM TERHADAP TINGKAT NYERI KONTRAKSI UTERUS KALA I AKTIF PADA PERSALINAN NORMAL

Heny Ekawati*, Karomatus Saniyah** ... ABSTRAK...

BAB I PENDAHULUAN. membuka dinding perut dan dinding uterus (Sarwono, 2005). Sectio caesarea

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

PERBEDAAN NYERI PERSALINAN PADA KALA I FASE AKTIF SEBELUM DAN SESUDAH MENDENGARKAN AYAT SUCI AL-QUR AN DI BPS DIANA ERNAWATI,

BAB I PENDAHULUAN. dari kerusakan jaringan yang aktual atau potensial (Brunner & Suddarth, 2002).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. seorang ibu mengalami perubahan-perubahan yang terjadi baik fisik maupun

PERBEDAAN INTENSITAS NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIGRAVIDA SEBELUM DAN SESUDAH DIBERIKAN MASASE PUNGGUNG DENGAN TEKNIK EFFLUERAGE

Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Nyeri Pasien Post Seksio Sesaria Di Rsi Sunan Kudus Kabupaten Kudus Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan merupakan kejadian fisiologi yang normal dialami oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi atau pembedahan merupakan semua tindak pengobatan yang. akan ditangani. Pembukaan bagian tubuh ini umumnya dilakukan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Sedangkan menurut Wahyuningsih (2005), terapi Intravena adalah suatu

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), ada sebanyak 234,2 juta

BAB V PEMBAHASAN. Penelitian yang berjudul Pengaruh Terapi Murottal Al-Qur an. terhadap Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif telah dilakukan pada bulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang. Meningkatkan derajat kesehatan yang adil dan merata seperti

BAB I PENDAHULUAN. Tindakan operasi seksio sesaria menurut Sarwono (2008) dalam buku Ilmu

BAB I PENDAHULUAN. progresif. Perubahan serviks ini memungkinkan keluarnya janin dan produk

BAB V PEMBAHASAN. menunjukkan penurunan bila dibandingkan dengan rata-rata tingkat

PENGARUH DEEP BACK MASSAGE TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN. Liva Maita STIKes Hangtuah Pekanbaru, Indonesia

PENGARUH MENDENGAR MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PASIEN PASCA OPERASI APENDISITIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Persalinan adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB III METODE PENELITIAN

PENATALAKSANAAN NYERI NON FARMAKOLOGIS OLEH PERAWAT PADA PASIEN POST OPERATIF DI RUANG DAHLIA RUMAHSAKIT UMUM DAERAH (RSUD)

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, bangsa, dan negara yang ditandai oleh penduduknya hidup dalam

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Aloei Saboe Kelurahan Wongkaditi, Kecamatan Kota Utara, Kota

2 Nyeri persalinan dapat menimbulkan stres yang menyebabkan pelepasan hormon yang berlebihan seperti katekolamin dan steroid, hormon ini dapat menyeba

PENGARUH SENAM DISMENORE TERHADAP PENURUNAN DISMENORE PADA REMAJA PUTRI DI DESA SIDOHARJO KECAMATAN PATI

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

Aplikasi Tekhnik Effleurage Sebagai Penatalaksanaan Nyeri Persalinan Ibu Bersalin Di Bidan Praktik Mandiri Kecamatan Tembalang

GAMBARAN TINGKAT NYERI PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT RS PKU MUHAMMADIYAH BANTUL. Karya Tulis Ilmiah

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007 dan

BAB I PENDAHULUAN. (2010) dikutip dalam Andarmoyo (2013) menyatakan bahwa nyeri merupakan

PENGARUH TERAPI MUSIK KLASIK TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT MUHAMMADIYAH PALEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditentukan dengan cara menanyakan intensitas atau merujuk pada skala nyeri.

BAB I PENDAHULUAN. tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan adalah rangkaian proses fisiologis yang berakhir dengan

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY.MUJIYATI,

PENGARUH TERAPI MUSIK INSTRUMENTALIA TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN KALA I AKTIF DI 3 BIDAN PRAKTEK MANDIRI NGEMPLAK BOYOLALI

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI TERHADAP PENURUNAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMI SAAT PERAWATAN LUKA DI RSUD MAJALENGKA TAHUN 2014

Guntur Prasetya*) Maria Suryani**) Mamat Supriyono***)

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DI BPM BIDAN P KOTA YOGYAKARTA

PENGARUH PEMBERIAN KOMPRES AIR HANGAT TERHADAP INTENSITAS NYERI PUNGGUNG IBU HAMIL TRIMESTER

PENGARUH KOMPRES DINGIN TERHADAP PENURUNAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI BPS NY. MUJIYATI KABUPATEN LAMONGAN

PEMBERIAN TEKNIK RELAKSASI PERNAFASAN PADA TERAPI LATIHAN PASIF MENURUNKAN INTENSITAS NYERI PADA PASIEN LUKA BAKAR DERAJAT II DI RSUP SANGLAH DENPASAR

PENGARUH KOMPRES HANGAT DI SUPRA PUBIK TERHADAP PEMULIHAN KANDUNG KEMIH PASCA PEMBEDAHAN DENGAN ANESTESI SPINAL DI RSUD BATANG

Abstrak. Abstract. Kata Kunci: Hipertensi, musik klasik, relaksasi autogenik

BAB I PENDAHULUAN. Menurut World Health Organization (WHO), Angka Kematian. jiwa setiap tahun (Ayude, 2009). Tingginya AKI di Indonesia yaitu

Jurnal Keperawatan, Volume IX, No. 1, April 2013 ISSN

BAB III KERANGKA KONSEP. dalam penelitian ini adalah metode masase dan variabel dependen adalah nyeri

NASKAH PUBLIKASI. Disusun oleh : NURUL PUTRI

Siti Haniyah 1), Pramesti Dewi 2), Iis Setiawan 3)

BAB I PENDAHULUAN. merupakan prioritas tertinggi dalam Hirarki Maslow, dan untuk manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kebutuhan dasar manusia merupakan unsur-unsur yang dibutuhkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan waktu yang ditunggu tunggu setelah 9 bulan

Kata Kunci : Intensitas nyeri, Transcutan Electric Neurogenic Stimulator (TENS), Terapi es

BAB I PENDAHULUAN. dokter menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang

BAB III METODE PENELITIAN. experiment menggunakan pendekatan pre-post test design with control group.

BAB I PENDAHULUAN. pembunuh diam diam karena penderita hipertensi sering tidak. menampakan gejala ( Brunner dan Suddarth, 2002 ).

BAB I PENDAHULUAN. jaringan aktual dan potensial yang menyebabkan seseorang mencari. perawatan kesehatan ( Smeltzer & Bare, 2012).

PENGARUH TERAPI BERCERITA TERHADAP SKALA NYERI ANAK USIA PRASEKOLAH (3-6 TAHUN) SELAMA TINDAKAN PENGAMBILAN DARAH VENA DI RSUD TUGUREJO SEMARANG

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. manusia. Pijat merupakan seni perawatan dan pengobatan yang telah dipraktekkan

SKRIPSI SULASTRI J

Sumiati Tenaga Pengajar Prodi. D III Kebidanan Universitas PGRI Adi Buana Surabaya ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. kerusakan jaringan tubuh yang disebabkan oleh energi panas, bahan kimia,

PENELITIAN PENGARUH TERAPI MUSIK RELIGI TERHADAP TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG BEDAH RSUP. DR. M. DJAMIL PADANG TAHUN 2012

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah quasi eksperiment dengan pre - post

BAB I PENDAHULUAN. memberikan pelayanan dengan cepat, tepat dan benar. Diberikan melalui

INFOKES, VOL. 3 NO. 1 Februari 2013 ISSN :

Jurnal Care Vol.5, No.3,Tahun 2017 KALA I FASE AKTIF DI PUSKESMAS PONED PLERED KABUPATEN CIREBON TAHUN 2017

PENGARUH AROMATERAPI TERHADAP NYERI PADA PASIEN POST OPERASI SECTIO CAESAREA DI RSUD KAJEN KABUPATEN PEKALONGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

FIRMAN FARADISI J

EFEKTIVITAS MANAJEMEN NYERI COUNTER PRESSURE PERSALINAN DI RSUD dr. ZAINOEL ABIDIN BANDA ACEH

BAB I PENDAHULUAN. berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin.

BAB I PENDAHULUAN. (21,8%) diantaranya persalinan dengan Sectio Caesarea (Hutapea, H, 1976).

Volume 3 / Nomor 3 / November 2016 ISSN : EFEKTIVITAS RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I DI BPM FAJAR ENDROWATI BOYOLALI

ARTIKEL EFEKTIVITAS PENGGUNAAN TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP PENURUNAN TINGKAT KECEMASAN PASIEN PRE OPERASI DI RUANG CEMPAKA RSUD UNGARAN

PENGARUH TERAPI MUROTTAL AL-QUR AN TERHADAP NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. memenuhi kebutuhan hidup. Sebagian aktivitas dan pekerjaan tersebut

Volume VII Nomor 2, Mei 2017 pissn eissn

HUBUNGAN TEKNIK HYPNOBIRTHING TERHADAP PENURUNAN SKALA NYERI PADA PROSES PERSALINAN KALA 1 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUGIO KABUPATEN LAMONGAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 4.1 Gambaran Responden Penelitian. Responden dalam penelitian ini adalah adalah ibu primigravida

PENGARUH TERAPI BERPIKIR POSITIF TERHADAP PENURUNAN NYERI KALA I PADA IBU BERSALIN MULTIPARA DI RSB PERMATA HATI KABUPATEN KUDUS

BAB I PENDAHULUAN. target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millennium (MDG s)

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. menimbulkan rasa nyeri (Prawirohardjo, 2008). Nyeri persalinan dapat

PENGARUH MASSASE TERHADAP PENGURANGAN RASA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I DI BPS NURHASANAH KECAMATAN TELUK BETUNG BANDAR LAMPUNG

PERBEDAAN TERAPI IMAJINASI TERPIMPIN DENGAN MENDENGARKAN MUSIK KERONCONG TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN POST

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGERY TERHADAP PENURUNAN NYERI PADA PASIEN PASCA OPERASI FRAKTUR DI RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA SKRIPSI

PENGARUH ENDORPHIN MASSAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI KALA I PERSALINAN NORMAL IBU PRIMIPARA DI BPS S DAN B DEMAK TAHUN 2011

BAB I PENDAHULUAN. bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen ibu (WHO,

PENGARUH TEKNIK RELAKSASI GUIDED IMAGINARY TERHADAP INTENSITAS NYERI PADA PASIEN POST OPERASI LAPARATOMY DI RS DR. MOEWARDI SURAKARTA

Transkripsi:

LEMBAR METODOLOGI PENURUNAN INTENSITAS NYERI PERSALINAN FASE AKTIF KALA I MELALUI TERAPI MUSIK INSTRUMENTAL Nova Arikhman 1* 1. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ceria Buana Lubuk Basung, Sumatera Barat 26123, Indonesia *Email: arikhmannova@yahoo.com Abstrak Intensitas nyeri selama persalinan yang berlebihan dapat merugikan ibu dan janin. Terapi musik instrumental sebagai teknik nonfarmakologi, berguna menimbulkan efek distraksi dan relaksasi. Tujuan penelitian ini mengetahui pengaruh terapi musik instrumental terhadap intensitas nyeri saat persalinan. Penelitian metode kuasi-eksperimen dengan pre post-test desain ini dilakukan pada 18 ibu multipara yang mengalami persalinan kala I di ruang bersalin kebidanan rumah sakit X. Pengambilan sampel melalui metode consecutive sampling. Data dianalisa melalui uji Paired t-test dan Wilcoxon sign rank test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terapi musik instrumental berpengaruh signifikan terhadap penurunan intensitas nyeri (p= 0.017, α= 0,05). Penelitian ini merekomendasikan agar terapi musik instrumental sebagai salah satu terapi nonfarmakologis digunakan dalam menurunkan persepsi intensitas nyeri pada ibu multipara yang mengalami persalinan fisiologis kala I. Kata kunci: multipara, nyeri persalinan, terapi musik instrumental Absract Severity of labor pain may damage mother and infant. Therefore, instrumental music therapy as non-pharmacology technique can be used for distraction and relaxation. This research aims to study about the effect of instrumental music therapy to severity of labor pain. Method of this research is quasi-experiment with pre post-test design, involving 18 multiparous mothers who experienced stage I labor in labor room of X hospital. Samples are selected through consecutive sampling. Data was analyzed by paired t-test and Wilcoxon sign rank test.the research shown that instrumental music therapy significantly relieved the severity of pain labor (p= 0.017, α= 0,05). The research recommended that instrumental music therapy can be used as non- pharmacological therapy to relieve the severity of labor pain for multiparous mothers who experience stage I labor. Key words: instrumental music therapy, labor pain, multiparous Pendahuluan Nyeri pada persalinan belum mendapatkan perhatian khusus, padahal menurunkan nyeri sesuai kebutuhan merupakan bagian dari tujuan perawatan intrapartum, disamping menyediakan lingkungan yang nyaman. Upaya yang dilakukan untuk menurunkan rasa nyeri masih terfokus pada terapi farmakologi, sedangkan untuk nonfarmakologi masih terbatas pada tindakan nafas dalam dan usapan pada punggung bagian bawah, perlakuan ini masih kurang membantu untuk mengurangi nyeri persalinan (Alit, et al., 2006). Terapi musik instrumental (new age) merupakan salah satu teknik distraksi yang efektif dan dipercaya dapat menurunkan nyeri fisiologis, stress dan kecemasan dengan mengalihkan perhatian seseorang dari nyeri, namun teknik ini masih jarang bahkan belum dipakai dalam praktek keperawatan maternitas (Potter & Perry, 2006). Terapi ini merupakan aplikasi gate kontrol theory dan teori endofrin-enkefalin, the rhythmic auditory stimulation dengan musik yang sedang didengarkan merangsang tubuh untuk melepaskan opiat endogen seperti endorphin dan dinorfin, yang merupakan suatu pembunuh nyeri alami yang berasal dari tubuh melalui alur saraf desenden (Brunner & Suddarth, 2002). Disamping itu, musik juga mempengaruhi hipofisis di otak untuk melepaskan endorphin. Endorphin mengurangi rasa nyeri, menurunkan kadar katekolamin dalam darah sehingga denyut jantung menurun (Aemilia, 2006; Potter& Perry, 2006). Terapi musik juga memenuhi syarat penting sebagai salah satu teknik, yaitu mudah, aman, dan tidak mengganggu homoestatis janin. Musik yang digunakan sebagai terapi hendaklah sederhana, menenangkan, tempo yang teratur dan mempunyai alunan yang lembut (Potter & Perry, 2006).

Penurunan intensitas nyeri persalinan fase aktif kala I melalui terapi musik instrumental (Nova Arikhman) 33 Musik instrumental sebagai musik lembut dengan alunan teratur ini juga dapat menurunkan tekanan darah, merangsang peningkatan hormon endorphin (natural pain relieves) dan S-IgA (immunoglobulin kelenjer ludah tipe A). Kedua zat ini merupakan zat kekebalan tubuh untuk mempercepat proses penyembuhan dan menurunkan denyut nadi. Kajian lapangan terhadap 30 orang ibu yang telah mengalami persalinan fisiologis, 10% mengemukakan bahwa mereka membutuhkan obat penurun nyeri (analgesik) pada saat fase aktif kala I ini. Bahkan karena nyeri yang tak tertahankan salah seorang meminta untuk dilakukan operasi caesaria. Disisi lain, penggunaan analgesik (terapi farmakologi) dalam fase ini tidak dianjurkan. Disinilah terlihat peran mandiri perawat dalam mengurangi nyeri sangat dibutuhkan, sekaligus merupakan tanggung jawab seorang perawat professional. Metode Desain penelitian ini adalah quasy eksperiment dengan pre-post test design with control group. eksperimen diberi perlakuan terapi musik instrumental pada fase aktif kala I selama 15 menit, volume musik ditingkatkan ketika kontraksi meningkat dan diturunkan ketika kontraksi berakhir. kontrol tidak diberi perlakuan. Masingmasing kelompok diukur dua kali dengan menggunakan Numeric Rating Scales (NRS) skala 0-10, yaitu sebelum dan setelah perlakuan pada kelompok eksperimen, dan pada waktu yang berbeda pada kelompok kontrol. Populasi berjumlah sekitar 30 orang per bulan, yaitu seluruh ibu multipara dengan persalinan fisiologis fase aktif kala I di ruang bersalin kebidanan rumah sakit X. Penelitian dilakukan pada tanggal 3 Juli - 6 Agustus 2007 terhadap 18 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan bersedia diteliti setelah diberi penjelasan dan menandatangani lembar persetujuan. Adapun sampel penelitian ini terdiri dari masingmasing sembilan orang pada kelompok eksperimen dan pada kelompok kontrol. Sampel diambil melalui metode non random sampling yaitu consecutive sampling. Untuk melihat tingkat kemaknaan pengaruh perlakuan sebelum dan setelah pemberian terapi musik instrumental terhadap intensitas nyeri antara kelompok eksperimen dengan kontrol digunakan uji statistik paired t test untuk data yang terdistribusi secara normal dan wilcoxon sign rank test untuk data yang tidak terdistribusi secara normal dengan tingkat kemaknaan 95% (α= 0,05). Hasil Tabel 1. Perbedaan Intensitas Nyeri pada dan Variabel Intensitas nyeri sebelum perlakuan Intensitas nyeri setelah perlakuan Sumber: Data primer, 2007 perlakuan n % n % 3 6 5 4 33,33 66,67 55,56 44,44 Rerata persepsi intensitas nyeri ibu dengan menggunakan Numeric Rating Scales (NRS) sebelum perlakuan pada kelompok kontrol 8,11 (SD= 1,453) dan pada kelompok perlakuan 8,11 (SD= 1,269), setelah perlakuan pada kelompok kontrol 8,89 (SD= 1,167) dan pada kelompok perlakuan 7,22 (SD= 1,481). Analisis statistik deskriptif ini menunjukkan sebaran data normal, dengan nilai rerata yang sama dan perbedaan standar deviasi sebesar 0,184 pada masing-masing kelompok sebelum perlakuan, menunjukkan terdapatnya keseimbangan intensitas nyeri antara kedua kelompok sebelum perlakuan (lihat tabel1). Hasil penelitian menunjukan sebagian besar ibu mengalami nyeri hebat fase aktif kala I, baik pada kelompok perlakuan (66,67%) maupun kelompok kontrol (55,56%) saat sebelum perlakuan. Setelah perlakuan terjadi perubahan, yaitu pada kelompok perlakuan ibu dengan nyeri hebat menurun (44,44%), sementara kelompok kontrol intensitas nyeri hebat meningkat tajam (77,78%) (lihat tabel 2.). 4 5 2 7 44,44 55,56 22,22 77,78

34 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No. 1, Maret 2010; hal 32-36 Intensitas nyeri pada kelompok perlakuan setelah diberi perlakuan menunjukkan enam ibu mengalami penurunan (66,67%), dua ibu merasakan intensitas nyerinya meningkat (22,22%) dan satu ibu (11,11%) tidak merasakan perubahan intensitas nyeri. Sedangkan pada kelompok kontrol menunjukkan empat ibu mengalami peningkatan (44,44%) intensitas nyeri, tiga ibu merasakan intensitas nyerinya tidak ada perubahan (33,33%) dan dua ibu (22,22%) merasakan penurunan intensitas nyeri. Nilai perubahan intensitas nyeri menunjukan setelah perlakuan pada kelompok perlakuan terjadi penurunan nyeri hebat dan peningkatan nyeri sedang, namun pada kelompok kontrol terjadi peningkatan nyeri hebat dan penurunan nyeri sedang. Prosentase perubahan intensitas nyeri pada kedua kelompok tersebut sebesar 22,22%. Hasil uji statistik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan, didapatkan α mendekati 1. Hal ini menunjukkan tidak ada perbedaan intensitas nyeri antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol sebelum diberi perlakuan. Hasil uji statistik pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan, ada perbedaan penurunan intensitas nyeri yang signifikan antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol setelah diberi perlakuan (p= 0,017, α= 0,05). Pembahasan Terapi musik instrumental sebagai salah satu teknik distraksi yang efektif merupakan bentuk pelayanan kesehatan yang menggunakan musik instrumental secara terapeutik. Terapi ini dipercaya memberikan efek yang bermanfaat untuk kesehatan dengan mempengaruhi kerja organ tubuh dan hormonal, antara lain diduga dapat menurunkan intensitas nyeri. Musik mempengaruhi hipofisis di otak untuk melepaskan endorphin dinorphin (opiat endogen) yang dilepas di alur saraf desenden (Potter & Perry, 2006). Terapi musik bekerja dengan menstimulasi sistem kontrol desenden untuk merangsang pelepasan opiat endogen, mengakibatkan lebih sedikit stimulus nyeri yang ditransmisikan ke otak (Brunner & Suddarth, 2002). Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar ibu pada kelompok perlakuan dan kontrol saat sebelum perlakuan berada pada kategori nyeri hebat, hal ini disebabkan persalinan telah berada pada fase aktif, dimana pembukaan serviks lebih atau sama 4 cm. Nyeri yang dirasakan ibu bertambah akibat bagian terendah janin menekan vesica urinaria dan rectum (Cohen, 1991 dalam Alit, et al., 2006). Perbedaan persepsi nyeri yang dirasakan ibu saat persalinan dapat terjadi, antara lain disebabkan perbedaan ibu dalam respon mempersepsikan nyeri yang dipengaruhi oleh banyak faktor. Tabel 2. Perubahan Intensitas Nyeri Pada dan Nilai sebelum perlakuan Nilai setelah perlakuan Nilai perubahan Subjek Penelitian Ibu A 7 9 6 9-1 0 Ibu B 8 10 7 10-1 0 Ibu C 9 7 7 7-2 0 Ibu D 9 7 6 9-3 2 Ibu E 6 10 5 9-1 -1 Ibu F 8 7 8 10 0 3 Ibu G 10 8 8 10-2 2 Ibu H 9 6 10 9 1 3 Ibu I 7 9 8 7 1-2 Intensitas mean±sd 8,11±1,269 8,11±1,453 7,22±1,481 8,89±1,167 paired t-test p= 1 p= 0,017 Sumber: Data primer, 2007 2 (22,22%) -2 (22,22%) -2 (22,22%) 2 (22,22%)

Penurunan intensitas nyeri persalinan fase aktif kala I melalui terapi musik instrumental (Nova Arikhman) 35 Faktor tersebut seperti takut dan cemas dalam menghadapi persalinan, perhatian yang hanya terfokus pada nyeri, kepribadian dan kelelahan (Bevis, 1996, dalam Bennett & Brown, 1999). Hasil analisis setelah perlakuan menunjukan terjadi perubahan, yaitu pada kelompok perlakuan ibu yang mengalami nyeri hebat menurun. Mekanisme penurunan nyeri dengan menggunakan musik instrumental dapat dijelaskan melalui gate control theory dan teori endorphin-enkefalin. Terapi musik bekerja mempengaruhi hipofisis di otak untuk melepaskan endorphin dinorphin (opiat endogen). Hormon ini dilepas di alur saraf desenden dengan menstimulasi sistem kontrol desenden untuk merangsang pelepasan opiat endogen, mengakibatkan lebih sedikit stimulus nyeri yang ditransmisikan ke otak. Sementara pada kelompok kontrol intensitas nyeri hebat meningkat tajam. Hal ini dapat dijelaskan sesuai gate control theory dan teori endorphinenkefalin bahwa opiat endogen yang ada pada system saraf pusat tidak terstimulasi dengan baik. Hal ini mengakibatkan persepsi intensitas nyeri tidak dapat dimodifikasi di korteks somato sensorik primer girus pasca sentralis yang kemudian dipersepsikan sebagai nyeri. Ibu dengan intensitas nyeri menetap bahkan meningkat masih terjadi pada kelompok perlakuan setelah diberi perlakuan. Hal ini dikarenakan pada saat dilakukan intervensi, ibu tidak lagi terfokus pada musik instrumental yang sedang diputar, sehingga persepsi nyeri yang dirasakan meningkat dan menurunkan toleransi terhadap nyeri. Sifat kontraksi yang semakin progresif ini yang dapat menimbulkan ketegangan, sehingga konsentrasi ibu hanya terfokus pada nyeri yang sedang dirasakan. Hal ini menyebabkan impuls nyeri yang ditransmisikan ke otak di korteks somato sensorik primer girus pasca sentralis yang dirasakan sebagai nyeri tidak dapat dimodifikasi. Akibatnya, ibu mempersepsikan tidak adanya perubahan intensitas nyeri atau merasakan nyerinya semakin hebat. Ibu dengan penurunan intensitas nyeri yang tidak signifikan, masih ditemukan pada kategori nyeri hebat pada kelompok perlakuan setelah diberi perlakuan. Hal ini dimungkinkan, terapi musik instrumental kurang berfungsi dalam mempengaruhi hipofisis di otak untuk melepaskan endorphin atau menstimulasi opiat endogen secara optimal. Stimulasi opiate endogen ini mengakibatkan reseptor opiat yang dijumpai diberbagai titik di dalam sistem syaraf pusat, tidak mampu memberikan efek analgesi alamiah (natural pain relieves) secara optimal. Hal ini didukung oleh Brunner dan Sudart (2002), bahwa tidak semua pasien mencapai peredaan melalui distraksi, terutama dalam kategori nyeri hebat. Hasil penelit ian berdasarkan uji statistik, menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan terapi musik instrumental terhadap penurunan nyeri ibu. Terapi selama 15 menit memberikan efek distraksi dan relaksasi terhadap ibu yang mengalami nyeri dengan menurunkan persepsi nyeri yang dirasakan. Temuan ini didukung oleh penelitian Fulton (2005) dan Locsin (1981) dalam Mander (2004) yang menyatakan terdapat pengaruh yang signifikan terapi musik instrumental terhadap penurunan nyeri ibu. Namun, pernyataan ini bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Mander (2004), yang menunjukan tidak terdapat pengaruh yang signifikan terapi musik instrumental terhadap penurunan nyeri ibu. Penurunan persepsi nyeri pada kondisi ini dengan menstimulasi sistem kontrol desenden untuk merangsang pelepasan opiat endogen. Hal ini mengakibatkan lebih sedikit stimulus nyeri yang ditransmisikan ke otak (Brunner & Suddarth, 2002). Disisi lain juga memodifikasi persepsi nyeri di korteks somato sensorik primer girus pasca sentralis dan di PAG (substansia grisea periakuo ducktus). Kerja musik dalam membantu ibu menghadapi nyeri persalinan terletak pada distraksi dan kemampuannya untuk membuat ibu tersebut kehilangan alur waktu (Livingston, 1985 dalam Mander, 2004). Kesimpulan terapi musik instrumental (new age) yang merupakan bagian dari tindakan nonfarmakologi, efektif menurunkan persepsi intensitas nyeri saat persalinan fase aktif kala I pada ibu multipara.

36 Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 13, No. 1, Maret 2010; hal 32-36 Sebagai salah satu dari tindakan nonfarmakologi dengan teknik distraksi yang efektif, terapi musik instrumental cocok diberikan pada kondisi ibu berada dalam kategori nyeri sedang maupun hebat. Hal ini dikarenakan efek distraksi dapat timbul pada kondisi ini. Umumnya ibu multipara dalam kategori nyeri sedang dan hebat pada fase aktif kala I ini, masih mampu fokus untuk mendengarkan musik instrumental, sebagai terapi untuk menghasilkan efek distraksi (AT, YR, TN). Referensi Aemilia, S. P. (2006). Efek musik pada tubuh manusia. Diperoleh dari http://gema.sabda.org/ efek_musik_pada_tubuh_manusia. Alit, N. K., Sulistiono, A., Hermansah, A., & Dewi, Y. S. (2006). Efek stimulasi kulit abdomen dengan teknik effeurage dalam mengurangi nyeri pada persalinan fisiologis fase I. Jurnal Universitas Airlangga, 1 (1), 23-25. Bennett, V. R., & Brown, L. K. (1999). Myles text book for midwifes (13th Edition), (pp. 430-433). Philadelphia: Churchill Livingstone. Brunner & Suddarth (2002). Buku ajar keperawatan medikal bedah (Edisi 8), (pp. 233-237). Jakarta: EGC. Budiarto, E. (2002). Biostatistik untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat. Jakarta: EGC. Fulton, K. (2005). Music therapy for labor. USA: Florida State University. Hidayat, A. (2007). Riset keperawatan dan teknik penulisan ilmiah. Jakarta: Salemba Medika. Mander, R. (2004). Nyeri persalinan (pp. 176-179). Jakarta: EGC. Nursalam. (2003). Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan: Pedoman skripsi, tesis dan instrument penelitian keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Potter, P. A., & Perry, A. G. (2006). Buku ajar fundamental keperawatan (pp. 1507, 1529-1532). Jakarta: EGC. Sanford, D. G. (2006). Komplikasi selama kehamilan (pp. 105-107). Jakarta: Prestasi Pustaka. Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. - Abu Bakar Sibli - Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. - Mahatma Gandhi - Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. - Cicero -