Analisa Situasi Kesehatan Masyarakat

dokumen-dokumen yang mirip
PENGUKURAN FREKUENSI PENYAKIT

BAB I PENDAHULUAN. medis lainnya. Sedangkan menurut American Hospital Assosiation rumah sakit

KONSEP DASAR ASKEB KELOMPOK KHUSUS

LINGKUP ILMU KESEHATAN MASYARAKAT. By. Irma Nurianti, SKM, M.Kes

2. Proporsi Perbandingan 2 nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut. Contoh: Proporsi 12/(12+20)= 0,375

Identifikasi masalah

ANALISA DATA DAN SKORING MASALAH KESEHATAN KELUARGA. Lufthiani,S.Kep,Ns DEPARTEMEN KEPERAWATAN KOMUNITAS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

CARA PENGUKURAN ANGKA KESAKITAN DAN ANGKA KEMATIAN

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

BAB III PEMBANGUNAN KESEHATAN PROVINSI GORONTALO

Penentuan prioritas masalah dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Pendekatan Kemasyarakatan Bidang Kesehatan di Desa

BAB 1 : PENDAHULUAN. untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemapuan hidup sehat bagi setiap orang agar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PERENCANAAN. By Eti Rimawati,SKM 12

BAB I PENDAHULUAN. Diare adalah sebagai perubahan konsistensi feses dan perubahan frekuensi

BAB I PENDAHULUAN. untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,

PROFIL PUSKESMAS KARANGASEM I TAHUN 2012

Identifikasi Penyebab Masalah (Diagnosa) Penetapan Prioritas Masalah dengan Teknik Scoring. disampaikan oleh: Eri Witcahyo Departemen AKK

BERITA DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 PERATURAN DAERAH KABUPATEN SUMEDANG NOMOR 3 TAHUN 2008 TENTANG

BAB. III AKUNTABILITAS KINERJA

TUGAS POKOK : Melaksanakan urusan pemerintahan daerah di bidang kesehatan berdasarkan asas otonomi dan tugas

1. Pendahuluan. 1.1 Latar belakang

PEDOMAN WAWNCARA BAGAIMANA IMPLEMENTASI PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI UPT PUSKESMAS HILIDUHO KABUPATEN NIAS TAHUN 2015

DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM KESEHATAN TAHUN

BAB II PERENCANAAN KINERJA

M ENULAR DAN GIZI BU RU K

Oleh : DODIET ADITYA SETYAWAN NIP Mata Kuliah. Program Studi Diploma IV Kebidanan Komunitas Jurusan Kebidanan Poltekkes Surakarta

Skripsi ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Ijazah S1 Kesehatan Masyarakat. Disusun Oleh: PUJI ANITASARI J

BAB 1 PENDAHULUAN. Rumah sakit adalah salah satu sarana kesehatan tempat menyelenggarakan upaya

AUDIT MATERNAL PERINATAL (AMP)

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 99 TAHUN : 2009 SERI : D PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 4 TAHUN 2009

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN CIREBON

Bab 1 PENDAHULUAN STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN 1

BUPATI MAJENE PROVINSI SULAWESI BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Pencapaian target Millenium Development Goals (MDG s) merupakan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kesehatan adalah elemen terpenting dalam kehidupan manusia, yang

RENCANA STRATEGIS PROGRAM DIREKTORAT JENDERAL BINA GIZI DAN KIA

BAB 1 KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI

PRAKTIKUM KESMAS Muzakir zaini

BUKU PANDUAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN KELUARGA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Kesehatan nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan,

PERENCANAAN DAN EVALUASI PROGRAM KESEHATAN

PERJANJIAN KINERJA TINGKAT SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH INDIKATOR KINERJA UTAMA TARGET Cakupan Kunjungan Ibu Hamil K4

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

BAB I PENDAHULUAN. merupakan salah satu target dalam Millenieum Develomment Goals (MDG s). utama pembangunan kesehatan (Kemenkes, 2009b).

WALIKOTA TANGERANG SELATAN. Menimbang : a. bahwa pembangunan di bidang kesehatan pada. dasarnya ditujukan untuk peningkatan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dekade berhasil meningkatkan derajat kesehatan masyarakat cukup signifikan,

I. PENENTUAN AREA MASALAH

BUPATI CIAMIS PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN CIAMIS NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENANGGULANGAN KEMISKINAN

PERUMUSAN MASALAH DAN PENYEBABNYA. DYAH UMIYARNI P,SKM,M.Si

BAB 1 PENDAHULUAN. mengalami kemajuan yang cukup bermakna ditunjukan dengan adanya penurunan

BAB 1 PENDAHULUAN. saat menghadapi berbagai ancaman bagi kelangsungan hidupnya seperti kesakitan. dan kematian akibat berbagai masalah kesehatan.

PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN NOMOR 4 TAHUN 2012 TENTANG KESEHATAN IBU, BAYI BARU LAHIR, BAYI DAN ANAK BALITA

PENGANTAR EPIDEMIOLOGI KLINIK

PELAYANAN KESEHATAN PEDULI REMAJA (PKPR)

BAB 1 : PENDAHULUAN. Berdasarkan Undang-undang Kesehatan nomor 36 tahun 2009 menyatakan

SISTEM PELAYANAN KESEHATAN & SISTEM RUJUKAN. Dr. TRI NISWATI UTAMI, M.KES

ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI Ny. S DENGAN BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH ( BBLR ) DI BANGSAL KBRT RSUD Dr.MOEWARDI SURAKARTA

BUPATI PAMEKASAN TENTANG BUPATI PAMEKASAN, pembangunan perdesaan sehat, diperlukan

BAB 1 PENDAHULUAN. untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan ketertiban dunia yang

HOME CARE/HOSPITAL HOME CARE M.HADARANI, S.KEP.NS.MPH

BAB 1 PENDAHULUAN. saat ini masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dan beban global. terutama di negara berkembang seperti Indonesia adalah diare.

PERATURAN WALIKOTA MALANG NOMOR 26 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS KESEHATAN

Daftar Isi. Bab 1 : Pendahuluan 1.1 Latar Belakang 1.2 Landasan Hukum 1.3 Maksud dan Tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

Promosi dan Pencegahan Penyakit Tidak Menular

BAB 1 PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kesehatan di Indonesia saat ini diarahkan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Persalinan preterm menurut The American College of. Obstreticians and Gynecologists (ACOG), 2014

Standar Pelayanan Minimal Puskesmas. Indira Probo Handini

BAB 1 : PENDAHULUAN. janin guna memenuhi peningkatan kebutuhan gizi selama kehamilan. (1)

BAB 1 PENDAHULUAN. Target global untuk menurunkan angka kematian ibu dalam Millenium. mencapai 359 per kelahiran hidup (SDKI, 2012).

Epidemiologi Kesehatan Reproduksi - 2

BAB VI INDIKATOR KINERJA PERANGKAT DAERAH YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

PEDOMAN PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN IBU, ANAK DAN KELUARGA BERENCANA DI PUSKESMAS PEKAUMAN BAB I PENDAHULUAN

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR ^7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

Perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran serta aktif masyarakat mengutamakan pelayanan promotif dan preventif

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. (P2ISPA) adalah bagian dari pembangunan kesehatan dan upaya pencegahan serta

INDIKATOR KINERJA UTAMA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI TAHUN

KATA SAMBUTAN DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN 1 BAB II GAMBARAN UMUM 3

UKURAN-UKURAN DALAM EPIDEMIOLOGI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan primer yang dimiliki oleh setiap

BAB 1 PENDAHULUAN. relatif tinggi yaitu 63,5% sedangkan di Amerika 6%. Kekurangan gizi dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

2.4. Penyakit Akibat Kerja Tujuan Tantangan dan Ancaman

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI. Putri Ayu Utami S. Kep, Ns.

30/10/2015. Tujuan epidemiologi kebidanan :

BAB III TUJUAN, SASARAN DAN KEBIJAKAN

Asal kata : Status (Latin) = Negara State (English) = Negara

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT UPT. PUSKESMAS SOTEK

INOVASI Pelayanan kesehatan DTPK

DATA PENDUDUK SASARAN PROGRAM PEMBANGUNAN KESEHATAN TAHUN

PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN

Predisposing Factor. Reinforcing Factor. The Precede-Proceed model for health promotion planning and evaluation

I. PENDAHULUAN. Pembangunan kesehatan mempunyai visi mewujudkan masyarakat mandiri untuk

PEMBERIAN MAKAN PADA KELOMPOK RENTAN DALAM SITUASI DARURAT

Transkripsi:

Analisa Situasi Kesehatan Masyarakat Salmani, ST., MS., MT. Poliban

Perencanaan program kesehatan Penyusunan rencana Penyusunan program Pelaksanaan rencana Pengawasan atas pelaksanaan rencana evaluasi

Penyusunan rencana Analisa situasi Forecasting Penetapan tujuan rencana Identifikasi kebijaksanaan Tahap persetujuan rencana

Pendahuluan Problem solving cycle merupakan proses yang terdiri dari langkah langkah berkesinambungan Meliputi analisa situasi, perumusan masalah secara spesifik, penentuan prioritas masalah, penentuan tujuan, memilih alternatif terbaik, menguraikan alternatif terbaik menjadi rencana operasional dan melaksanakan rencana kegiatan

Tujuan analisa situasi Memahami masalah kesehatan secara jelas dan spesifik Mempermudah penentuan prioritas Mempermudah penentuan alternative pemecahan masalah

Kerangka konsep Strategi pemecahan masalah kesehatan ada dua yaitu : Secara langsung dengan melakukan tindakan untuk mengurangi masalah tersebut Secara tidak langsung dengan intervensi terhadap faktor faktor yang diperkirakan mmempengaruhi masalah tersebut

Aspek telaah analisis keadaan dan masalah Analisis tentang masalah kesehatan Analisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan tersebut HL Blum telah mengembangkan suatu kerangka konsep tentang hubungan antar faktor-faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan

Konsep HL Blum genetika Lingkungan Status kesehatan Pelayanan kesehatan Perilaku

Analisa situasi kesehatan Analisa derajat kesehatan Analisa aspek kependudukan Analisa pelayanan/upaya kesehatan Analisa perilaku kesehatan Analisa lingkungan

Analisa Derajat Kesehatan Analisa derajat kesehatan akan menjelaskan masalah kesehatan apa yang dihadapi Analisis ini akan menghasilkan ukuran-ukuran derajat kesehatan secara kuantitatif, penyebaran masalah menurut kelompok umur penduduk, menurut tempat dan waktu

Analisis derajat kesehatan Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan epidemologis Ukuran yang digunakan adalah angka kematian (mortalitas) dan angka kesakitan (morbiditas)

Analisa derajat kesehatan Mortalitas Angka kematian bayi penelitian menunjukkan bahwa IMR sangat erat kaitannya dengan kualitas lingkungan hidup, gizi masyarakat, keadaan sosial ekonomi, tingginya IMR menunjukkan bobot masalah mengenai perinatal,: komplikasi kehamilan, perawatan kehamilan, komplikasi persalinan dan perawatan bayi

Analisis derajat kesehatan Angka kematian bayi Kematian balita sangat berkaitan dengan kualitas sanitasi rumah tangga dan keadaan gizi anak Angka kematian menurut penyebab (CSDR) berguna untuk melihat penyebab-penyebab atau penyakit apa yang menjadi penyebab utama angka kematian

morbiditas Incidence rate jumlah kasus baru suatu penyakit tertentu yang terjadi dalam suatu kelompok masyarakat tertentu, dalam masa waktu tertentu pula Prevalence rate jumlah orang yang menderita sakit pada umumnya atau mmenderita penyakit tertentu dalam suatu kelompok penduduk tertentu dalam suatu masa tertentu

morbiditas utk penyakit akut maka indikator yang baik digunakan adalah angka incidance Untuk penyakit kronis, penggunaan angka incidence maupun prevalence penting utk mengambarkan keadaan penyakit Case Fatality rate

Analisis kependudukan Jumlah penduduk Pertumbuhan penduduk Struktur umur Mobilitas penduduk pekerjaan

Manfaat ukuran demografis Sebagai denominator ukuran masalah kesehatan Sebagai prediksi beban upaya/program kesehatan Sebagai prediksi masalah kesehatan yang dihadapi

Ukuran demografis Jumlah penduduk Kesuburan : angka kelahiran kasar, angka kesuburan Kesehatan : angka kematian kasar, angka kematian menurut kelompok umur Laju petumbuhan penduduk Struktur umur Angka ketergantungan Distribusi penduduk Mobilitas penduduk

Analisis pelayanan kesehatan Pelayanan atau upaya kesehatan meliputi upaya promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif Analisis ini menghasilkan data tau informasi tentang input, proses, out put dan dampak dari pelayanan kesehatan

Analisis pelayanan kesehatan Input aspek ketenagaan kesehatan, biaya, sarana dan prasarana kesehatan Proses pelayanan pengorganisasian, koordinasi, supervisi Output pelayanan cakupan pelayanan, pemanfaatan pelayanan

Analisis perilaku kesehatan Analisis ini memberikan gambaran tentang pengetahuan, sikap dan perilaku masyarakat sehubungan dengan kesehatan maupun upaya kesehatan Dapat menggunakan teori pengetahuan, sikap praktek, atau health belief model atau teori lainnya

Analisis perilaku kesehatan PSP masyarakat tentang pelayanan kesehatan PSP tentang pola pencarian pelayanan kesehatan PSP tentang penanganan penyakit Peran serta masyarakat atau ukbm PSP masyarakat tentang kesehatan ibu dan anak

Analisis lingkungan Analisis lingkungan fisik Analisis lingkungan biologis Analisis lingkungan sosial

Analisis lingkungan fisik Mengambarkan masalah air bersih Keadaan rumah dan pekaranagan (ventilasi, lantai, pencahayaan maupun kebisingan) Limbah rumah tangga (SPAL) Limbah industri dll

Analisis lingkungan biologi Analisis lingkungan biologi mengambarkan vektor penyakit, ternak dansebagainya

Analisis sosial budaya Gotong royong Arisan Dsb dengan bidang kesehatan

Penentuan prioritas masalah Penentuan prioritas masalah dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif Penentuan prioritas masalah kesehatan adalah suatu proses yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan menggunakan metode tertentu untuk menentukan urutan masalah dari yang paling penting sampai yang kurang penting

Penentuan prioritas masalah Penentuan prioritas masalah dapat menggunakan metode delbeg, metode hanlon, metode delphi, metode USG, metode pembobotan dan metode dengan rumus Langkahnya : Menetapkan kriteria Memberikan bobot masalah Menentukan skoring setiap masalah

Pembentukan kelompok Membentuk kelompok dengan anggota 6 10 orang Latar belakang, pengalaman dan pengetahuan yang berbeda-beda Ketua sebaiknya ahli dalam permasalahan yang dibahas

Metode delbeg Dalam penentuan kriteria diawali dengan pembentukan kelompok Sumber data dan informasi yang diperlukan dalam penetapan prioritas masalah berdasarkan : Pengetahuan dan pengalaman Saran dan pendapat nara sumber Peraturan perundangan kesehatan Analisa situasi Sumber informasi lainnya

Langkah identifikasi dan mengiventarisasi kriteria No kriteria 1 Masalah kesh dgn kemampuan menyebar tinggi 2 Masalah kesh dgn mengenai daerah luas 3 Mslh kesh yang mengakibatkan penderitaan lama 4 Mslh kesh yg berkaitan kesehatan ibu dan anak 5 Mslh kesh yang mengurangi penghasilan

Langkah identifikasi dan mengiventarisasi kriteria No kriteria 1 Mslh kesh yang mengakibatkan kecacatan 2 Mslah kesh yang cenderung meningkat 3 Msllh kesh yang berdampak politis 4 Mslh kesh yang berkaitan dgn lingkungan 5 Mslah kesh yang terkait dengan produktifitas kerja

Mengkaji dan mengevaluasi kriteria Seluruh kriteria dari masing- masing anggota dituliskan Kemudian dikaji ulang dan dikelompokkan Kriteria yang sama digabung Jumlah kriteria dapat ditambahkan Semua kriteria jelas dan disepakati oleh kelompok

Metode hanlon Krriteria besarnya maslah Kriteria tingkat kegawatan masalah Keriteria penanngulangan masalah Kriteria PEARL

Menetapkan kriteria I besarnya masalah Besarnya prosentase penduduk yang menderita langsung karena penyakit tersebut Besarnya pengeluaran biaya yang diperlukan untuk mengatasi masalah tersebut Besarnya kerugian lain yang dideriata

Menentukan kriteria II kegawatan masalah Tingkat urgensinya Kecenderungannya Tingkat keganasanya

Menentukan kriteria II kegawatan masalah mslh Kegana san Tingkat urgensi kecende rungan total Ratarata A 6 9 5 20 6,6 B 3 7 7 17 5,5 C 7 6 3 16 5,3

Menentukan kriteria III kemudahan penanggulangan Amat sulit : (1) Sulit (2) Cukup sulit (3) Mudah (4) Sangat mudah (5)

Menentukan kriteria IV PEARL P = kesesuaian E = secara ekonomi murah A = dapat diterima R = tersedianya sumber daya L = legalitas terjamin

Menentukan kriteria IV PEARL mslah P E A R L Hasil perkalian PEARL A 1 1 1 1 1 1 B 1 1 1 1 1 1 C 1 0 1 1 0 0

Menetapkan pembobotan Kriteria yang sudah ditetapkan dikaji sehingga validitas kriteria Masing masing anggota memberi bobot pada kriteria (mis 1 5) Bobot 5-1 : sangat penting tidak penting

Menetapkan pembobotan kriteria A B C D P 4 4 3 11 Q 4 5 3 12 R 5 5 4 14

Menetapkan pembobotan kriteria Bobot nilai rata-rata P 3,6 Q 4 R 4,5

Metode USG Urgensi Keseriusan Berkembangnya masalah

Masalah tenaga Masalah keuangan anggaran Maslah perlengkapan kerja Masalah lingkungan yang mempengaruhi

Metode USG msalah urgency keseriusa n growth A 2 3 2 7 B 4 2 2 8 Total C 0 0 1 1 D 1 1 1 3

PENYUSUNAN POA Pendahuluan Analisa situasi Tujuan dan masalah Kebijaksanaan pelaksanaan dan pokok kegiatan Organisasi dan penggerakan pelaksanaan Sumber daya yang dimanfaatkan Perkiraan faktor penunjang dan faktor penghambat Pengawasan pengendalian dan peniaian penutup

Terima kasih