PENERIMAAN BUKU NASKAH DRAMA KACA (SEHIMPUN NASKAH LAKON)

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. mempunyai nilai karena ada pembaca yang memberikan nilai. Sebuah karya sastra

BAB II LANDASAN TEORI. Peneliti mengambil penelitian dengan judul Resepsi mahasiswa Jurusan

ABSTRAK. Kata kunci : ODHA, OHIDA, Akademisi, Tanggapan dan Penerimaan 1.PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. Pertunjukan drama merupakan sebuah kerja kolektif. Sebagai kerja seni

BAB 2 RESENSI DAN RESEPSI SASTRA

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian Konflik Dalam Naskah Drama Bapak Karya. Bambang Soelarto dapat disimpulkan sebagai berikut:

REPRESENTASI PANDANGAN DUNIA PENGARANG PADA NOVEL LANANG KARYA YONATHAN RAHARDJO DALAM PERSPEKTIF SOSIOLOGI SASTRA

Oleh: Puji Watmi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

NILAI KARAKTERR BANGSA KERJA KERAS TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ORANG MISKIN DILARANG SEKOLAH KARYA WIWID PRASETYA SKRIPSI

JURNAL PENELITIAN SKRIPSI. Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

RESEPSI SASTRA NASKAH DRAMA KAU TUNGGU SIAPA NILO KARYA WISRAN HADI

BAB I PENDAHULUAN. berarti di dalamnya bernuansakan suasana kejiwaan sang pengarang, baik

KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA MELALUI TEKNIK BERMAIN DRAMA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 TANJUNG MUTIARA KABUPATEN AGAM ARTIKEL ILMIAH

PERBANDINGAN NILAI BUDAYA PADA NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DENGAN NOVEL JANGIR BALI KARYA NUR ST. ISKANDAR.

KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS IXB SMP NEGERI 7 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2015/2016

NILAI NILAI DIDAKTIS DALAM NOVEL CINTA SUCI ZAHRANA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY. Oleh : Rice Sepniyantika ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Drama hadir atas proses yang panjang dan tidak hanya terhenti sebagai

BAB V PENUTUP. N 1 Rembang, Purbalingga yang dilaksanakan dalam dua siklus. Namun, sebelum

BAB I PENDAHULUAN. Penelitian sastra sampai saat ini dipandang masih terbatas pada teks sastra.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan suatu bangsa dan negara hendaknya sejalan dengan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara yang kaya kebudayaan. Kebudayaan tersebut

TEKNIK BERMAIN PERAN DALAM PEMBELAJARAN APRESIASI CERPEN (Studi Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas X SMA)

ANALISIS NILAI MORAL DALAM NOVEL 5 CM KARYA DONNY DHIRGANTORO DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. penggerak teater kampus ini mucul setelah Wisran Hadi menggagas diadakannya

CITRA PEREMPUAN JAWA DALAM NOVEL LANGIT TAMAN HATI KARYA CUCUK HARIYANTO TAHUN AJARAN 2015/2016 SKRIPSI

1. PENDAHULUAN. pembelajaran sastra berlangsung. Banyak siswa yang mengeluh apabila disuruh

BAB I PENDAHULUAN. tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan karena

BAB I PENDAHULUAN. pada satu atau beberapa karakter utama yang sukses menikmati perannya atau

STUDI KOMPARATIF NOVEL DJODO KANG PINASTI KARYA SRI HADIDJOJO DAN NOVEL GUMUK SANDHI KARYA POERWADHIE ATMODIHARDJO

Keterampilan Menulis Naskah Drama Berdasarkan Novel Populer Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Batang Kapas Kabupaten Pesisir Selatan ARTIKEL ILMIAH

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

BAB I PENDAHULUAN. tersebut disusun telah diperhitungkan segi-segi pementasannya dan sewaktu

BAB 1 PENDAHULUAN. (Hasanuddin, 1996:1). Dimensi pertama, drama sebagai seni lakon, seni peran

INTISARI BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

ANALISIS NILAI PENDIDIKAN TOKOH UTAMA NOVELTAK SEMPURNAKARYA FAHD DJIBRAN BONDAN PRAKOSO DAN FADE2BLACK DAN SKENARIO PEMBELAJARANSASTRA DI SMA

Kritik sastra. Kelas XII Bahasa Semester 2

JURNAL REPRESENTASI KEHIDUPAN DALAM NOVEL QAIS DAN LAILA KARYA NIZAMI FANJAVI YANG TELAH DIGUBAH ULANG MENJADI SYAIR OLEH DRS. DYAYADI M.

LAMPIRAN RENCANA PROGRAM PENGAJARAN (RPP)

ANALISIS STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA PADA NOVEL OLENKA KARYA BUDI DARMA (TINJAUAN TEORI CARL GUSTAV JUNG) SKRIPSI

PENDAHULUAN. sosialnya. Imajinasi pengarang dituangkan dalam bentuk bahasa yang kemudian

BAB I PENDAHULUAN. berkaitan dengan hal di luar teks sastra seperti pembaca dan pengarang. Sebuah karya sastra

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA NOVEL TAHAJUD CINTA DI KOTA NEW YORK KARYA ARUMI EKOWATI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA

I. PENDAHULUAN. dalamnya terdapat pengilustrasian, pelukisan, atau penggambaran kehidupan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia : SDN. 12 Sungai Lareh Kota Padang

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai karya seni bersifat kreatif, artinya sebagai hasil ciptaan manusia

BAB I PENDAHULUAN. Naskah drama merupakan karangan yang berisi kisah. Bahkan kadang juga

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN. oleh penulis dari hasil riset, wawancara, dan mengumpulkan data-data, pada

KONFLIK SOSIAL DALAM NOVEL YANG MISKIN DILARANG MALING KARYA SALMAN RUSYDIE ANWAR ARTIKEL SKRIPSI

IDENTIFIKASI KARAKTER TOKOH UTAMA DALAM NOVEL DI UJUNG JALAN SUNYI KARYA MIRA WIJAYA DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI SMA KELAS XI

NILAI-NILAI MORAL DALAM NOVEL KEMI CINTA KEBEBASAN YANG TERSESAT KARYA ADIAN HUSAINI ARTIKEL ILMIAH DELVI SEPTIANI NPM

PENDAHULUAN. Dari masa ke masa banyak pujangga yang menghasilkan karya sastra. dengan berbagai bentuk dan gaya penulisan sebagai pengukuh segi

BAB I PENDAHULUAN. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif sebuah karya seni (Wellek dan Warren,

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

BAB I PENDAHULUAN. genre-genre yang lain. Istilah prosa sebenarnya dapat menyaran pada pengertian

BAB I PENDAHULUAN. dan ketertarikan terhadap masalah manusia serta kehidupan sosialnya atau keinginannya

BAB I PENDAHULUAN. karya sastra yang bersifat imajinasi (fiksi) dan karya sastra yang bersifat non

BAB I PENDAHULUAN. diungkapkan dengan bahasa dan gaya bahasa yang menarik.

BAB I PENDAHULUAN. (fiction), wacana naratif (narrative discource), atau teks naratif (narrativetext).

BAB I PENDAHULUAN. Jepang juga dikenal sebagai negara penghasil karya sastra, baik itu karya sastra

ASPEK SOSIOLOGI SASTRA DALAM NOVEL SEPENGGAL BULAN UNTUKMU KARYA ZHAENAL FANANI DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Kemampuan Mengekspresikan Dialog Para Tokoh dalam Pementasan Drama Oleh Peserta Didik Kelas XI IPS SMA Negeri 2 Kwandang OLEH. Anak Agung B.

HUBUNGAN MINAT BACA DENGAN KEMAMPUAN MENENTUKAN UNSUR INSTRINSIK CERPEN SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 GUNUNG TALANG JURNAL SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. pengarang serta refleksinya terhadap gejala-gejala sosial yang terdapat di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ABSTRAK. Kata kunci: unsur intrinsik, nilai religius, bahan pembelajaran sastra.

Buku Teks Bahasa Indoneia Siswa Kelas VII SMP Negeri 11 Kota Jambi. Oleh Susi Fitria A1B1O0076

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Menulis adalah suatu aspek keterampilan berbahasa dengan

TINJAUAN SOSIOLOGI SASTRA NOVEL ELANG DAN BIDADARI KARYA PUPUT SEKAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI SMA

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN KARYA SENI PERTUNJUKAN KARNAVAL TATA BUSANA TEATER. Oleh: Budi Arianto, S.Pd., M.A. NIP

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

ASPEK KEPRIBADIAN TOKOH RAIHANA DALAM NOVEL PUDARNYA PESONA CLEOPATRA KARYA HABIBURRAHMAN EL SHIRAZY DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan saat ini adalah lemahnya para pendidik dalam menggali

NILAI PENDIDIKAN NOVEL RANAH 3 WARNA KARYA AHMAD FUADI SEBAGAI BAHAN PEMBELAJARAN SASTRA DI KELAS XI SMA

JURNAL NILAI PENDIDIKAN MORAL DALAM NOVEL TOTTO-CHAN KARYA TETSUKO KUROYANAGI THE PRICE MORALITY EDUCATION IN TOTTO-CHAN NOVEL BY TETSUKO KUROYANAGI

Fantasi dalam Kisah Petualangan Novel Incognito Karya Windhy Puspitadewi Kajian; Fiksi Fantasi. Ambar Ekamawati. Departemen Sastra Indonesia

GAYA BAHASA DALAM NOVEL PADANG BULAN KARYA ANDREA HIRATA

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN LISTENING TEAM TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK DRAMA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karya sastra merupakan kreativitas seseorang terhadap ide, pikiran, dan

SILABUS. : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Matakuliah & Kode : Pengantar Kajian Sastra, INA 412 SKS : Teori 4 Praktik 0

BAB II KAJIAN TEORI. bagaimana unsur cerita atau peristiwa dihadirkan oleh pengarang sehingga di dalam

ANALISIS AMANAT DAN PENOKOHAN CERITA PENDEK PADA BUKU ANAK BERHATI SURGA KARYA MH. PUTRA SEBAGAI UPAYA PEMILIHAN BAHAN AJAR SASTRA DI SMA

KATA PENGANTAR. Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah yang maha esa. Karena dengan

Analisis drama. Kelas XI Bahasa Semester 1

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kehidupan sehari-hari, kita ketahui terdapat beberapa jenis seni yang di

SILABUS KAJIAN PROSA FIKSI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

Oleh: Rini Subekti Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Purworejo

NILAI MORAL DALAM NASKAH DRAMA MAAF. MAAF. MAAF. POLITIK CINTA DASAMUKA KARYA N. RIANTIARNO SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. imajinasinya, maka akan semakin baik kualitas karya sastra yang dihasilkan.

BAB I PENDAHULUAN. analisis unsur intrinsiknya, yaitu unsur-unsur yang membangun karya sastra,

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Studi Terdahulu. Begitu juga dengan analisis terhadap karya Perempuan Berkalung Sorban.

GAYA BAHASA KIASAN DALAM NOVEL NEGERI 5 MENARA KARYA AHMAD FUADI

ANALISIS NASIONALISME NOVEL BURUNG-BURUNG MANYAR KARYA YB. MANGUNWIJAYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Tarigan (dalam PLPG, 2009: 28) Menulis atau mengarang adalah. wacana yang kemudian dileburkan menjadi tulisan.

TEKS KABA SABAI NAN ALUIH

Transkripsi:

PENERIMAAN BUKU NASKAH DRAMA KACA (SEHIMPUN NASKAH LAKON) OLEH ANGGOTA TEATER KAMPUS DI KOTA PADANG (TINJAUAN RESEPSI SASTRA) Oleh: Alvin Sena Bayu Prawira ABSTRAK Penelitian ini merupakan penelitian yang mengambil drama sebagai kajian umum dan buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) sebagai objeknya. Buku kumpulan naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) merupakan buku yang terbit saat penulisan naskah drama oleh penulis-penulis muda di Sumatra Barat sangat minim. Penelitian ini menggutamakan pembaca sebagai penerima sebuah karya sastra. Penerimaan terhadap naskah drama ini dilandasi oleh teori resepsi sastra. Adapun tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penerimaan terhadap naskah drama sebagai bagian dari karya sastra dan mendeskripsikan penerimaan buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) oleh anggota teater kampus di Kota Padang. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu pengumpulan data yang dimulai dengan pembagian kuisioner, tahap analisis naskah drama dan analisis data, dan tahap penyajian hasil analisis. Penelitian ini menggunakan metode kuantitif dengan teknik yang dipakai yaitu teknik observasi, kuesioner atau angket dan wawancara. Hasil dari penelitian ini yaitu selain telah mengenal naskah drama melalui organisasi yang dipilih, anggota teater kampus di Kota Padang telah membaca dan berniat untuk mementaskan judul-judul naskah yang terdapat dalam buku Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). Namun, anggota teater kampus di Kota Padang tidak memberikan penerimaan dan juga tidak berminat mengkritik buku naskah tersebut dari segi kesusastraan. Hal ini menjadi kesimpulan bahwa penulisan dan penerbitan sebuah buku naskah drama harus menjadi perhatian khusus di masa yang akan datang. Adapun naskah yang paling disukai dan paling berkesan yaitu naskah yang berjudul Perempuan dalam Keranda Kaca. Kata Kunci: penerimaan, naskah drama, Kaca (Sehimpun Naskah Lakon), anggota teater kampus 1. PENDAHULUAN Teater bermula dari sastra drama. Keringkasan, intensitas, kejelasan, keutuhan, pesona dan makna masih penting dalam sastra drama. Juga gaya sastranya (Sumardjo, 2004:271). Pendapat ini menjadi salah satu alasan umum untuk meneliti karya sastra khususnya drama baik dari segi intrinsik maupun ekstrinsik. Atmazaki (2005:112) menambahkan bahwa naskah drama sebagai karya sastra terdiri atas rangkaian dialog antar tokoh. Jalan cerita atau plot ditentukan oleh dialog. Oleh sebab itu dialog

memegang peranan penting dalam drama. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kritik drama adalah keserasian dialog, porsi dialog masing-masing tokoh, dan pilihan kata dan ungkapan yang digunakan. Naskah drama memiliki teks yang harus dipahami oleh pembaca. Hal yang akan dibahas yaitu tentang penerimaan pembaca terhadap naskah drama. Penerimaan ini dilakukan oleh para pembaca karya sastra baik pembaca biasa maupun pembaca kritis. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002:1183), Penerimaan (n) berarti 1. proses, cara, perbuatan menerima; 2. sambutan; 3. perlakuan; sikap terhadap (kepada); 4. anggapan; pendapat. Pembaca naskah drama memiliki penerimaan tersendiri untuk memenuhi apresiasi sebuah karya. Apresiasi ini dapat berupa kritik maupun sebuah pementasan. Salah satu buku yang berisikan kumpulan naskah drama yaitu buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). Buku ini disunting oleh Hariyanto Prasetyo dan diterbitkan oleh Teater Langkah pada Juli 2006. Dalam buku ini terdapat empat naskah drama yaitu Primordial karya S. Metron M, Preeet Prooot karya Ilham Yusardi, Perempuan dalam Keranda Kaca karya Elly Delfia, dan Bak karya Pinto Anugrah. Buku kumpulan naskah drama ini, selain dimanfaatkan sebagai bahan bacaan sastra, juga bermanfaat sebagai bagian dari pementasan drama. Dalam pembahasan selanjutnya, peneliti akan membahas penerimaan terhadap buku ini sebagai sebuah buku kumpulan naskah drama (sebuah karya sastra) yang dikhususkan kepada anggota teater, khususnya anggota teater kampus yang terdapat di kota Padang. Buku kumpulan naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) memiliki 4 judul naskah drama dengan tema yang berbeda-beda. Primordial karya S.Metron M bertemakan tentang HAM (hak asasi manusia). Naskah drama Primordial bercerita tentang bagaimana tokoh mencari kasus-kasus HAM. Preeet Prooot karya Ilham Yusardi bertemakan tentang peradilan kejahatan. Naskah ini diadaptasi dari cerpen Pot karya Hamsad Rangkuti yang bercerita tentang perilaku pengayom masyarakat dan semua prosedur peradilan yang semena-mena. Perempuan dalam Keranda Kaca karya Elly Delfia adalah penafsiran pengarang terhadap teks Kaba dan menceritakan tentang gambaran kedudukan perempuan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Bak karya Pinto Anugrah bertemakan tentang pencarian kebahagiaan. Naskah Bak bercerita tentang

kehidupan manusia yang diibaratkan bagaikan bak sampah yang kumal dan kotor. Dalam naskah Bak, tokoh-tokoh digambarkan berada di sekitar bak sampah dan para tokohtokoh tersebut menginginkan kehidupan yang lebih layak. 2. LANDASAN TEORI Teori-teori sastra yang membicarakan pendekatan pragmatik dikenal dengan resepsi sastra / reseption aesthetics (Atmazaki, 2005: 116). Resepsi sastra menitikberatkan permasalahan karya sastra kepada pembaca. Penerimaan pembaca terhadap sebuah karya sastra inilah yang menjadi salah satu tumpuan penelitian resepsi sastra. Hans Robert Jausz dan Wolfgang Iser adalah ahli yang mengembangkan ilmu sastra yang memberikan penekanan terhadap pembaca sebagai pemberi makna karya sastra (Atmazaki, 2005:119). Menurut Jausz (dalam Atmazaki, 2005:120), interpretasi seorang pembaca terhadap teks sastra ditentukan oleh apa yang disebutnya dengan horison penerimaan. Horison penerimaan itu mempengaruhi dan mengarahkan kesan, tanggapan, dan penerimaan pembaca terhadap karya sastra. Setiap pembaca mempunyai horison penerimaan yang mungkin berbeda dan mungkin pula sama. Berdasarkan pendapat ini, sebuah karya sastra telah hadir akan langsung memberikan pengaruh kepada pembacanya. Ahli sastra lain yang juga membahas tentang resepsi sastra adalah Wolfgang Iser. Dalam penelitiannya, Iser memberikan perhatiannya tentang kesan pembaca terhadap sebuah teks atau efek teks sastra terhadap pembaca (Atmazaki, 2005:122). Kesan pembaca akan hadir saat karya sastra itu telah dibaca dan dipahami. Sebagai sebuah tulisan, naskah Kaca juga akan menimbulkan semacam kesan kepada pembacanya, khususnya para anggota teater. Efek yang ditimbulkan akan beragam, ada pembaca yang sekedar memahami teks sastra sebagai bagian dari pementasan, namun ada juga yang memahami teks sastra sebagai sebuah tulisan yang bermakna dan harus disampaikan kepada penonton. Pembaca karya sastra dibagi atas dua bagian yaitu pembaca biasa dan pembaca ideal. Pembaca biasa adalah pembaca yang merupakan masyarakat umum. Sebagai masyarakat umum, mereka akan merasakan reaksi setelah membaca sebuah karya sastra. Reaksi yang ditimbulkan itulah yang menjadi penelitian resepsi sastra. Pembaca ideal adalah pembaca

yang memiliki yang memiliki pengetahuan sastra. Berdasarkan observasi awal, anggota teater dapat dikatakan sebagai pembaca ideal sebab mereka memiliki pengetahuan sastra. Berdasarkan dua perumus teori resepsi sastra ini, maka penelitian terhadap naskah Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) akan menggunakan pendapat dari Iser. Menurut Iser dalam Junus (1985:38) resepsi sastra mengkaji bagaimana pembaca memberi tanggapan terhadap makna karya sastra yang dibacanya sehingga dapat memberikan reaksi atau tanggapan terhadap karya tersebut. Tanggapan itu bisa bersifat pasif, yaitu bagaimana seorang pembaca dapat memahami hakekat atau nilai estetika yang ada dalam karya itu. Dan juga bersifat aktif yaitu bagaimana ia merealisasikan karya tersebut. Alasan lain menggunakan pemikiran dari Wolfgang Iser karena menurut Iser sebuah karya sastra akan meninggalkan kesan terhadap pembacanya. Kesan tersebut akan bermacam-macam sesuai dengan pemaknaan yang didapat oleh pembaca terhadap sebuah karya sastra. Dalam penelitian ini, teater kampus merupakan satu wadah pengapresiasian sebuah karya sastra yang memiliki anggota dengan cara pandang dan pemaknaan yang berbeda-beda terhadap sebuah karya sastra khususnya terhadap naskah Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). 3. METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah seluruh penerimaan buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) oleh anggota teater kampus yang terdapat di Kota Padang. Sebagai anggota teater yang telah mementaskan sebuah naskah drama, tentunya mereka lebih cenderung dapat memahami dan menanggapi sebuah naskah drama. Adapun sampel dari penelitian ini adalah teater kampus yang terdapat di Kota Padang. Adapun pemilihan beberapa teater kampus di Kota Padang ini berdasarkan pada adanya struktur organisasi yang jelas, keaktifan grup teater tersebut dalam menampilkan sebuah pementasan rutin, dan persebarannya, baik negeri maupun swasta. Data yang akan diambil dari sampel yang akan dipilih adalah penerimaan buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) oleh anggota teater kampus di Kota Padang.

Adapun pembatasan pengambilan data selanjutnya yaitu data akan diambil dari anggota yang telah mementaskan sebuah naskah drama, baik sebagai sutradara maupun aktor teater. Teater kampus yang dimaksud adalah Teater Langkah (FIB- Universitas Andalas), Teater Rumah Teduh (Universitas Andalas), Teater Ruang Bekas (STKIP PGRI Padang), Teater Oase (Universitas Negeri Padang), dan Teater Imam Bonjol (IAIN Imam Bonjol). Ada banyak lagi teater kampus yang tersebar di kota Padang, namun penelitian terhadap teater kampus yang dipilih ini telah cukup mewakili data yang akan diambil. Batasan pengambilan data berikutnya yaitu 10 orang tiap teater kampus dengan ketentuan 5 laki-laki dan 5 perempuan. 3.2 Teknik Pengumpulan Data Alasan khusus dari penelitian ini ada beberapa bagian, yaitu : Bagaimana minat anggota teater kampus dalam membaca dan memahami karya sastra, khususnya drama. Sejauh pengamatan peneliti, belum ada yang meneliti naskah Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) menggunakan teori resepsi sastra. Peneliti ingin mencari tahu penerimaan naskah Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) terhadap anggota teater kampus kota Padang sebagai sebuah teks sastra dan sebagai bagian pertunjukan teater. Peneliti ingin mencari tahu di antara 4 judul naskah drama dalam buku drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon), judul apa yang menjadi naskah terbaik berdasarkan penerimaan anggota teater kampus. Kuisioner yang dibagikan terdiri dari dua bentuk yaitu kuisioner tertutup dan terbuka. Pada kuisioner tertutup, pertanyaan langsung berisikan pilihan jawaban, sehingga responden tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih. Kuisioner tertutup ada pada kelompok pertanyaan II, III, dan sebagian dari kelompok pertanyaan IV. Pada kuisioner terbuka, pertanyaan akan berisikan jawaban-jawaban yang beragam dari para responden. Jawaban yang didapatkan akan menjadi tambahan untuk menganalisis data. Penyebaran kuisioner ini dilakukan mulai tanggal 17 September-31 Desember. Pada mulanya peneliti memutuskan untuk menyebar kuisioner di 6 kelompok teater

kampus, namun karena adanya permasalahan dalam pembacaan naskah Kaca dan kesibukan salah satu kelompok teater (Teater Khatulistiwa), maka sampel tidak diambil dari kelompok teater kampus tersebut. Akhirnya peneliti menyebarkan kuisioner ke 5 kelompok teater kampus yaitu Teater Langkah, Teater Rumah Teduh, Teater Ruang Bekas, Teater Imam Bonjol, dan Teater Oase. 4. HASIL PENELITIAN 4.1 Pembaca dari Anggota Teater Kampus Anggota teater kampus di Kota Padang telah mengenal naskah drama dan menganggap drama merupakan sebuah karya sastra. Hal ini diperkuat dengan alasan anggota teater kampus di Kota Padang menyukai naskah drama karena drama menyajikan cerita yang menarik. Anggota teater kampus di Kota Padang juga telah mengenal unsur-unsur intrinsik yang terdapat di dalam naskah drama. Hal ini disebabkan oleh pengetahuan mereka terhadap karya sastra yang lahir dari organisasi teater yang mereka pilih. Hal tersebut dapat dilihat dari table berikut: Kelompok Responden Naskah Drama Karya Sastra Karya Pertunjukan Teater Langkah 10 org - Teater Rumah Teduh 6 org 4 org Teater Ruang Bekas 9 org 1 org Teater Imam Bonjol 6 org 4 org Teater Oase 8 org 2 org Total 39 org 11 org Tabel Pandangan Responden Terhadap Naskah Drama Kelompok Responden Alasan dari anggota teater kampus di Kota Padang membaca naskah drama yaitu untuk kebutuhan pementasan. Untuk sumber utama perolehan naskah drama, anggota teater kampus di Kota Padang mendapatkan naskah dari media internet. Hal ini tergambar dari tabel di bawah ini: Sekedar Membaca Alasan Untuk Pementasan Untuk Mengkritik Lainnya

Teater Langkah 3 org 6 org - 2 org Teater Rumah Teduh 2 org 5org 1 org 2 org Teater Ruang Bekas 1 org 7 org - 2 org Teater Imam Bonjol 2 org 5 org 1 org 2 org Teater Oase 6 org 4 org - - Total 4 org 27 org 2 org 8 org Tabel Alasan Responden Membaca Naskah Drama 4.2 Penerimaan Terhadap Buku Naskah Drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) Buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) telah pernah dibaca oleh anggota teater kampus di Kota Padang. Naskah yang banyak dibaca yaitu Perempuan dalam Keranda Kaca. Perhatikan tabel berikut: Kelompok Responden Pernah Belum Pernah Teater Langkah 8 org 2 org Teater Rumah Teduh 10 org - Teater Ruang Bekas 3 org 7 org Teater Imam Bonjol 2 org 8 org Teater Oase 10 org - Total 33 org 17 org Tabel Pernah atau Belum Pernah Mambaca Buku Naskah Setelah membaca buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon), anggota teater kampus di Kota Padang telah memberikan beberapa penerimaan. Penerimaan tersebut berupa hal yang akan dilakukan setelah membaca naskah tersebut. Setelah membaca buku Kaca, anggota teater kampus memilih untuk tidak melakukan apa-apa dan pementasan naskah merupakan pillihan kedua dari anggota teater kampus tersebut. Perhatikan tabel berikut: Kelompok Responden Mementaskan Mengkritik Mementaskan dan Mengkritik Teater Langkah 4 org 1 org 3 org 3 org Teater Rumah Teduh - 4 org - 6 org Teater Ruang Bekas 2 org 1 org 4 org 3 org Teater Imam Bonjol 5 org 1 org 2 org 2 org Teater Oase - 2 org 1 org 7 org Tidak Melakukan Apa-apa

Total 11 org 9 org 10 org 21 org Tabel Hal yang Akan Dilakukan Responden Dari segi pementasan, anggota teater kampus di Kota Padang belum pernah mementasakan satu judulpun dalam buku Kaca. Anggota teater kampus di Kota Padang juga memiliki minat untuk mementaskan naskah yang terdapat dalam buku Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). Perhatikan tabel di bawah ini: Kelompok Responden Minat Tidak Minat Teater Langkah 7 org 1 org Teater Rumah Teduh 6 org 4 org Teater Ruang Bekas 9 org 1 org Teater Imam Bonjol 1 org 9 org Teater Oase 3 org 7 org Total 26 org 22 org Tabel Minat Responden Mementaskan Salah Satu Judul Naskah Adapun kritik terhadap buku Kaca yaitu kritik saat diskusi saat mengobrol dengan kelompok teater dan bukan kritik lewat media tulisan. Di antara keempat judul naskah yang terdapat dalam buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon), naskah yang paling disukai adalah naskah yang berjudul Perempuan dalam Keranda Kaca. Kelompok Responden Judul Naskah Primordial Preet Proot Perempuan dalam Bak Keranda Kaca Teater Langkah 3 org - 6 org 1 org Teater Rumah Teduh 3 org 3 org 2 org 2 org Teater Ruang Bekas 1 org 5 org 4 org - Teater Imam Bonjol 1 org 2 org 6 org 1 org Teater Oase 2 org 1 org 6 org 1 org

Total 10 org 11 org 24 org 5 org Tabel Judul Naskah Drama yang Paling Disukai Responden Penerimaan unsur intrinsik dan ekstrinsik yang terdapat pada naskah-naskah di dalam buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) oleh anggota teater kampus di Kota Padang yang paling berkesan yaitu naskah Perempuan dalam Keranda Kaca. Adapun unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang berkesan dari naskah Perempuan dalam Keranda Kaca yaitu dialog, latar, alur, gaya bahasa, tokoh, ide cerita, suasana, tema, gambaran kehidupan masyarakat, gambaran nilai sosialbudaya, dan gambaran nilai politik. 5. KESIMPULAN Berdasarkan penelitian terhadap buku naskah drama Kaca (Sehimpun Naskah Lakon) kepada anggota teater kampus di Kota Padang, dapat disimpulkan bahwa buku naskah drama tersebut telah diterima baik dari segi sastra, pembacaan, kritik, dan pementasan.

DAFTAR PUSTAKA Atmazaki. 2005. Ilmu Sastra: Teori dan Terapan. Padang : Yayasan Citra Budaya Dewojati, Cahyaningrum. 2012. Drama Sejarah, Teori, dan Penerapannya. Yogyakarta : Javakarsa Media Endraswara, Suwardi. 2008. Metode Penelitian Sastra. Yogyakarta : MedPress Junus, Umar. 1985. Resepsi Sastra: Sebuah Pengantar. Jakarta: Gramedia. Moleong, Lexy J.2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosda Karya. Nurgiyantoro, Burhan. 1995. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press Prasetyo, Hariyanto. 2006. Kaca (Sehimpun Naskah Lakon). Padang : Teater Langkah Ratna, Nyoman Kutha. 2009. Teori, Metode dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Satori, Djam an & Aan Komariah. 2009. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta Semi, Atar, 1993. Metode Penelitian Sastra. Jakarta : Gramedia Waluyo, Herman J. 2001. Drama Teori dan Pengajarannya. Yogyakarta : Hanindita